Senin, 09 Mei 2011

Bayar Dividen, TURI Siapkan Rp27,9 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Tunas Ridean Tbk (TURI) menjelaskan telah mengalokasikan dana Rp27,9 miliar untuk membayar dividen dengan nilai Rp5 per lembar saham.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Senin (9/5). Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 30 Mei 2011. Sedangakn tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 31 Mei 2011.

Untuk tanggal cum dividen di pasar tunai pada 3 Juni 2001 dan tanggal ex diiden di pasar tunai pada 6 Juni 2011. Sementara tanggal daftar pemegang saham yang berhak mendapat dividen tunai pada 3 Juni 2011 pukul 16.00 WIB. Untuk tanggal pembayaran dividen pada 17 Juni 2011.

Berdasarkan data keuangan per 31 Desember 2010 perseroan antara lain saldo laba perseroan yang tidak dibagi sebesar Rp1,05 triliun. Laba besih tahun 2010 sebesar Rp269 miliar dan total ekuitas perseroan mencapai Rp1,2 triliun.

BNBR minta restu lakukan kuasi organisasi Juni 2011

Headline
JAKARTA. Bulan depan PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) bakal minta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait rencana BNBR melakukan kuasi reorganisasi.

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengungkapkan akhir Desember 2010 BNBR mencatatkan defisit dan selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 38,2 triliun. Sebanyak Rp 27,7 triliun dari jumlah tersebut merupakan defisit BNBR akibat kerugian investasi pascakrisis 2008.

Ia menguraikan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya BNBR akan menempuh dua tahapan. Pertama, secara proporsional mengubah semua nilai nominal saham BNBR. Kedua, memperhitungkan serta menyatukan modal disetor tambahan yang saat ini masih terpisah.

Lewat kuasi reorganisasi BNBR nilai buku BNBR memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya tanpa dibebani defisit. "Perseroan juga dapat menilai kembali seluruh aset dan kewajiban, serta dapat membagi dividen kepada pemegang saham," kata Bobby, Senin, (9/5) seraya menambahkan BNBR telah menyampaikan rencana kuasi reorganisasi kepada Bapepam-LK.

Tunggu PP, IPO PTPN baru bisa tahun 2012

Tunggu PP, IPO PTPN baru bisa tahun 2012
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menunggu turunnya Peraturan Pemerintah dari Kementerian Keuangan tentang pembentukan holding BUMN Perkebunan. Alhasil, rencana pemerintah untuk segera melantaikan salah satu dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di Bursa Efek Indonesia diperkirakan belum dapat terlaksana tahun ini.

Sebagaimana diketahui, rencana pemerintah melepas saham perdana (initial public offering/IPO) PTPN baru akan dirampungkan setelah holding Perkebunan terbentuk. Beberapa waktu lalu sempat diberitakan PP holding BUMN Perkebunan ditargetkan selesai pada semester pertama tahun ini.

"Kementerian BUMN terus mengupayakan. Harus optimistis tahun ini holding BUMN perkebunan jadi dibentuk. Nanti kalau sudah ada holding, anak-anak usahanya bisa IPO," ungkap Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Primer Megananda Daryono, Senin, (9/5).

Beberapa PTPN yang digadang-gadang bakal IPO adalah PTPN II, III, dan IV. Catatan KONTAN, Kementerian BUMN pernah menyebut diharapkan PTPN II dan IV dapat IPO pada semester kedua tahun ini.

Akan tetapi, menurut Megananda PTPN-PTPN tersebut tergolong sudah memiliki kecukupan dana untuk ekspansi usaha. "Yang butuh pendanaan besar melalui IPO itu PTPN V, PTPN VII, dan PTPN XIII. Mereka perlu untuk peremajaan dan perluasan lahan."

Ia menambahkan, jika PP soal pembentukan holding BUMN Perkebunan bisa rampung tahun ini, maka IPO ketiga PTPN tersebut bisa terlaksana tahun depan.

Sementara itu, terkait rencana penerbitan obligasi dari BUMN Perkebunan, Megananda mengungkapkan hingga saat ini belum ada satu pun PTPN yang mengajukan rencana. Pasalnya, pinjaman perbankan yang diperoleh masih mencukupi untuk pendanaan.

Bank Mega Iming-imingi Bunga Deposito 7% per 3 Bulan ke Pemkab Batubara

Jakarta - Dua pejabat Pemerintah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara nekat mengalihkan dana APBD ke Bank Mega. Pemindahan itu dikarenakan mereka tergiur iming-iming bunga sebesar 7% per 3 bulan untuk deposito on call (DoC).

Bunga deposito yang total sebesar 28% per tahun itu tentu saja jauh lebih tinggi dibandingkan bunga deposito yang dipatok bank-bank lain yang hanya berkisar 5% hingga 6% per tahun.

"Di kasus ini Itman Basuki sebagai kepala cabang Bank Mega Jababeka Bekasi menawarkan produk bank yang mempunyai jasa atau bunga lebih tinggi dari bank lain. Jasa ini berupa deposito dan besar bunganya adalah 7% per 3 bulan," ungkap Noor Rachmat, Kapuspenkum Kejagung di kantornya, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Ia menjelaskan, modus dari kasus ini adalah pemindahan rekening bank atas nama pemerintah daerah yang berada di Bank Pembangunan Daerah yakni Bank Sumut ke Bank Swasta dengan iming-iming tingginya nilai jasa bunga yang akan diberikan pihak bank swasta. Juga dengan sistem deposito on call yang dapat memberikan kesempatan bagi para nasabah untuk melakukan penarikan deposito kapan saja.

Noor mengungkapkan, Itman sebagai kepala cabang menawarkan bunga deposito istimewa itu kepada Yos Rauke sebagai kepala dinas pendapatan dan pengelolaan aset pemerintah kabupaten batubara. Mendapatkan tawaran nan menggiurkan itu, Yos selanjutnya pulang ke Medan dan bertemu Fadil Kurniawan, Bendahara Umum Pemerintah Kabupaten Batubara.

"Setelah itu keduanya berangkat ke Jakarta untuk menandatangani surat pembukaan aplikasi rekening dan deposito di Bank Mega. Penandatanganan ini dilakukan di sebuah kafe di daerah Jakarta Selatan," ungkap Noor.

Nah, setelah membuka deposito, Fadil kemudian melakukan pentransferean dari rekening Pemkab Batubara yang berada di Bank Sumut ke Bank Mega cabang Jababeka sebanyak 5 kali. Rincian pentransferan itu adalah:
  • 15 September 2010 penyetoran sebesar Rp 20 miliar
  • 15 Oktober 2010 sebesar Rp 10 miliar
  • 9 November 2010 Rp 5 miliar
  • 14 Januari 2011 Rp 15 miliar
  • 11 April 2011 Rp 30 miliar

"Setelah dideposito uang tersebut dicairkan kemudian melalui Bank Mega dan BCA ditransfer ke Pacific Fortune Management Rp 30 miliar dan Nobel Mandiri Investment, sisanya Rp 50 miliar belum diketahui apakah disetorkan ke Nobel JMandiri atau tidak," ungkap Noor.

Menurut pengakuan para tersangka, lanjut dia, tiap pencairan deposito yang mereka lakukan tidak pernah ada tanda tangan baik Pemkab batubara maupun pihak Bank Mega.

Atas kasus tersebut, Noor menyatakan para tersangka akan dikenakan Pasal 2 dan 3 UU Tindak Pidana Korupsi yang berkaitan dengan tindakan melaewan hukum di Pasal 2 dan Penyalahgunaan Kekuasaan di Pasal 3.

"Delik pidananya? Nggak usah jauh-jauh lah ke delik pidana wong mereka menyalahgunakan APBD (2010-2011) ini sudah pelanggaran kok," jelasnya.

Seperti diketahui, ini adalah kasus pembobolan dana kedua yang terjadi di Bank Mega setelah sebelumnya menimpa dana milik Elnusa. Kejaksaan telah menahan baik Yos Rauke dan juga Fadil Kurniawan. Sementara Itman sudah ditahan dalam kasus dugaan keterlibatannya di pembobolan dana Elnusa. Bank Mega dalam siaran persnya sudah menyatakan telah memecat Kepala Cabang Bank Mega Jababeka, Itman Harry Subakti.

Tender offer DYNA di harga Rp 4.500 per saham

Tender offer DYNA di harga Rp 4.500 per saham
JAKARTA. PT Hambali Dina Mitra (HDM) akan melakukan penawaran tender (tender offer) terhadap saham milik PT Dynaplast Tbk (DYNA). Rencananya, perusahaan akan membeli saham milik DYNA yang beredar di pasar sebanyak 104.635.793 lembar.

Harga penawaran tender itu di patok Rp 4.500 per saham. "Hal ini kami lakukan dalam rangka mengubah status perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup," ujar Tirtadjaja Hambali, Direktur Utama HDM, melalui keterbukaan informasi yang ada di Bursa efek Indonesia (BEI).

Rupiah masih perkasa seiring peningkatan pembelian aset oleh asing

Rupiah masih perkasa seiring peningkatan pembelian aset oleh asing
JAKARTA. Sore ini, rupiah masih mempertahankan keperkasaannya. Pada pukul 16.18, rupiah menguat 0,2% menjadi 8.558 per dollar.

Salah satu penyebab penguatan mata uang Garuda adalah investor asing kian meningkatkan kepemilikannya atas saham-saham di Indonesia.

Asal tahu saja, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, di sepanjang minggu lalu, investor asing membeli saham senilai US$ 181 juta. Dengan demikian, di sepanjang tahun ini, nilai pembelian bersih saham mencapai US$ 1,9 miliar.

Selain itu, penguatan rupiah juga terkait dengan langkah Bank Indonesia dalam menoleransi penguatan mata uang Indonesia itu. "Bank sentral sudah menegaskan akan menoleransi apresiasi pergerakan rupiah pada waktu-waktu tertentu. Sentimen untuk rupiah masih positif," jelas Ralph Birger Poetiray, head of interbank trading PT Bank DBS Indonesia di Jakarta.

Wah, indeks semakin menjauh dari level 3.800

Wah, indeks semakin menjauh dari level 3.800
Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini ditutup turun 0,34% ke level 3.785,450. Pendorong utamanya, pelemahan di sektor keuangan sebesar minus 1,19%. Total, ada enam sektor yang memerah. Kenaikan yang dialami sektor perkebunan 0,59% tak mampu mendongkrak kinerja bursa.

Sebanyak 108 saham mengalami kenaikan harga, berbanding 104 saham yang terkoreksi. Sedangkan 100 saham lagi tak beraktifitas hari ini. Perdagangan hari ini terbilang ramai dengan nilai perdagangan total Rp 4 triliun dan volume 4,6 miliar saham.

Top losers dipimpin oleh Pembangunan Graha Lestari Indah (PGLI) yang tenggelam 18,92% ke Rp 90, Asuransi Bintang Tbk (ASBI) melemah 14,44% ke Rp 385, Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) turun 14,29% ke Rp 108, Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) terkoreksi 11,50% ke Rp 500, dan Mulia Industrindo Tbk (MLIA) turun 10% ke Rp 405.

Sementara top gainers dipuncaki Sona Topas Tourism Inds (SONA) yang terbang 25% ke Rp 3.375, Tifivo Fiber Indonesia Tbk (TFCO) melesat 17,07% ke Rp 480, Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) naik 16,16% ke Rp 230, Polychem Indonesia Tbk (ADMG) naik 15,19% ke Rp 455, dan Metrodata Electronics Tbk (MTDL) naik 13,56% ke Rp 134.

Pertemuan Bilateral AS-China Turut Perkuat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil menguat meski indeks saham domestik melemah. Positifnya rilis data non-farm payroll AS akhir pekan lalu dan pertemuan bilateral AS-China menjadi pemicunya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu optimisme pasar atas pemulihan ekonomi global seiring membaiknya data non-farm payroll AS yang dirilis akhir pekan lalu. Angkanya jauh di atas prediksi di level 244 ribu pada April dari bulan sebelumnya 221 ribu.

Kondisi itu, lanjut Firman, berdampak positif bagi bursa saham global meskipun IHSG melemah. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.540 dan 8.565 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (9/5).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (9/5) ditutup menguat tajam 25 poin (0,29%) jadi 8.550/8.557 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu di angka 8.575/8.580.

Di sisi lain, imbuhnya, membaiknya data non-farm payroll AS juga memberikan optimisme atas kenaikan permintaan komoditas sehingga memperkuat mata uang berbasis komoditas termasuk rupiah.

Pada saat yang sama, Senin (9/5) dan Selasa (10/5), ada pertemuan bilateral antara Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dengan Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang di Washington. Pertemuan tersebut, membahas hubungan kedua negara. "Secara historis, pertemuan bilateral antara AS dan China membuat dolar AS mengalami pelemahan," paparnya.

Sebab, ada persepsi di pasar, China akan menjaga yuan sedikit menguat ketika terjadi pertemuan bilateral. Kondisi itu, berimbas positif terhadap mata uang kawasan termasuk rupiah. "Di sisi lain, tadi pagi Bank of Japan (BoJ) mengadakan pertemuan yang menunjukkan negara itu masih butuh stimulus sehingga yen melemah," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,4404 dari akhir pekan lalu 1,4308 per euro," imbuh Firman.

Dari bursa saham, Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 13.10 poin (0,34%) ke level 3.785.45, semata dipicu aksi ambil untung sementara. Sebab, dari sisi kondisi fundamental makro ekonomi Indonesia sangat positif.

Apalagi, bursa regional Asia rata-rata bergerak positif. Dia menegaskan, indeks masih cenderung menguat ke depannya. Kondisi itu didukung oleh beberapa faktor internal yakni performa fundamental makro ekonomi yang positif.

Salah satunya, Produk Domestik Bruto (PDB) RI yang dirilis di atas ekspektasi 6,5% (year on year) untuk kuartal pertama 2011. “Di sisi lain, capital inflow terus berlanjut yang tercermin dalam peningkatan cadangan devisa hingga US$113 miliar,” papar Alfiansyah.

Pada saat yang sama, lanjut Alfiansyah, kokohnya fundamental ekonomi RI terlihat juga dari apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini berada di level 8.550 per dolar AS. Indeks juga mendapat dukungan dari pembagian dividen berbagai emiten. “Karena itu, dari sisi internal cukup positif untuk mendongkrak IHSG,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Alfiansyah, pasar menunggu pengumuman suku bunga acuan (BI rate) oleh Bank Indonesia. “Pasar sudah memperkirakan, BI rate bakal dipertahankan di level 6,75%,” imbuh Alfiansyah. [mdr]

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ENRG hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 47,3 juta saham dari volume perdagangan 156,09 juta saham dengan total transaksi Rp930,6 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (25/4). IHSG ditutup turun 0,34% ke level 3.785,45. Investor asing tercatat menjual 45,27 juta saham senilai Rp88,26 miliar.

Urutan kedua saham PGAS mencapai 16,6 juta saham dari volume perdagangan 84,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp352,8 miliar. Urutan ketiga saham BRAU mencapai 15,7 juta saham dari volume perdagangan 16,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp8,8 miliar. Urutan keempat saham DEWA mencapai 12,6 juta saham dari volume perdagangan 185,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp16,9 miliar.

Urutan kelima saham MTDL mencapai 12,3 juta saham dari volume perdagangan 357,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp47,2 miliar. Urutan keenam saham GJTL mencapai 9,6 juta saham dari volume perdagangan 24,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp60,6 miliar. Urutan ketujuh saham BBKP mencapai 6,6 juta saham dari volume perdagangan 16,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp11,5 miliar.

Urutan kedelapan saham MNCN mencapai 5,08 juta saham dari volume perdagangan 12,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp10,9 miliar. Urutan kesembilan saham BTEL mencapai 4,7 juta saham dari volume perdagangan 23,9 juta saham dengan nilai transaksi Rp9,1 miliar. Urutan kesepuluh saham CPIN mencapai 3,6 juta saham dari volume perdagangan 19,8 juta saham dengan nilai transaksi Rp37,7 miliar.

BUMN Perkebunan Diharapkan IPO Tahun 2012

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengharapkan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VII, dan XIII dapat melakukan penawaran umum saham perdana pada 2012.

Hal itu disampaikan Deputi Usaha Primer BUMN, Megananda Daryono di Jakarta, Senin (9/5). "PTPN V, VII, dan XIII diharapkan IPO 2012," ujar Megananda.

Lebih lanjut ia mengatakan, PTPN V, VII, dan XIII lebih membutuhkan dana untuk ekspansi. Kementerian BUMN pun mendorong PTPN V, VII, dan XIII dapat melakukan penawaran umum saham perdana. "Kami mendorong PTPN V, VII, dan XIII karena lebih butuh dana untuk ekpansi dan yang lain sudah bagus," tegas Megananda.

Terkait holding perkebunan, Megananda menuturkan, saat ini holding perkebunan masih di Kementerian Keuangan. Apabila holding sudah selesai, PTPN akan ada yang melakukan penawaran umum saham perdana pada 2012. "Holding perkebunan kita masih menunggu dari Kementerian Keuangan," kata Megananda. [hid]

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ELTY hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 18,1 juta saham dari volume perdagangan 267,9 juta saham dengan total transaksi Rp39,5 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (9/5). IHSG ditutup turun 0,34% ke level 3.785,45. Investor asing tercatat menjual 45,27 juta saham senilai Rp88,26 miliar.

Urutan kedua saham BUMI mencapai 17,5 juta saham dari volume perdagangan 81,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp290,3 miliar. Urutan ketiga saham KIJA mencapai 13,4 juta saham dari volume perdagangan 105,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp12,8 miliar. Urutan keempat saham BBRI mencapai 10,8 juta saham dari volume perdagangan 58,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp355,6 miliar.

Urutan kelima saham BMRI mencapai 5,8 juta saham dari volume perdagangan 30,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp209,9 miliar. Urutan keenam saham BDMN mencapai 5,3 juta saham dari volume perdagangan 8,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp54,3 miliar. Urutan ketujuh saham ANTM mencapai 5,2 juta saham dari volume perdagangan 10,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp22,2 miliar.

Urutan kedelapan saham BJBR mencapai 5 juta saham dari volume perdagangan 16,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp20,5 miliar. Urutan kesembilan saham BSDE mencapai 4,7 juta saham dari volume perdagangan 19,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp17,6 miliar. Urutan kesepuluh saham BORN mencapai 3,4 juta saham dari volume perdagangan 11,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp19,7 miliar.

Non-Farm Payroll AS Perkuat Rupiah ke 8.550

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (9/5) ditutup menguat tajam 25 poin (0,29%) jadi 8.550/8.557 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu di angka 8.575/8.580.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh optimisme pasar atas pemulihan ekonomi global seiring membaiknya data non-farm payroll AS yang dirilsi akhir pekan lalu. Angkanya jauh di atas prediksi di level 244 ribu pada bulan April dari bulan sebelumnya 221 ribu.

Kondisi itu, lanjut Firman, berdampak positif bagi bursa saham global meskipun IHSG melemah. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.540 dan 8.565 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (9/5).

Di sisi lain, imbuhnya, membaiknya data non-farm payroll AS juga memberikan optimisme atas kenaikan permintaan komoditas sehingga memperkuat mata uang berbasis komoditas termasuk rupiah.

Pada saat yang sama, Senin (9/5) dan Selasa (10/5), ada pertemuan bilateral antara Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dengan Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang di Washington. Pertemuan tersebut, membahas soal pereratan hubungan kedua negara. "Secara historis, pertemuan bilateral antara AS dan China membuat dolar AS mengalami pelemahan," paparnya.

Sebab, ada persepsi di pasar, China akan menjaga yuan sedikit menguat ketika terjadi pertemuan bilateral. Kondisi itu, berimbas positif terhadap mata uang kawasan termasuk rupiah. "Di sisi lain, tadi pagi Bank of Japan (BoJ) mengadakan pertemuan yang menunjukkan negara itu masih butuh stimulus sehingga yen melemah," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,4404 dari akhir pekan lalu 1,4308 per euro," imbuh Firman.

Tenaga Kerja AS Angkat Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (9/5). Hal ini disebabkan pertumbuhan sektor tenaga kerja di perekonomian terbesar dunia, Amerika Serikat (AS).

Kepala Strategi Investasi AMP Capital Investors Ltd., Shane Oliver menilai, payroll yang diatas ekspektasi merupakan bukti perekonomian AS menjadi lebih berkesinambungan. “Lebih banyak yang bekerja berarti lebih banyak belanja. Artinya, lebih banyak laba,” ujarnya.

Indeks Komposit Morgan Stanley (MSCI) Asia Pasifik (APAC) naik 0,1% ke 137,74 dengan rasio yang sama untuk saham melemah dan menguat.

Indeks ini merosot 1,4% sepanjang pekan lalu, setelah bank sentral sejumlah negara menaikkan suku bunganya. Selain laporan tenaga kerja dari AS yang mengindikasikan melambatnya pemulihan ekonomi negara tersebut.

Indeks Nikkei di Jepang merosot 0,7% di hari keduanya karena spekulasi pemerintah akan menutup PLTN yang berada di atas patahan rawan gempa. Sebaliknya, bursa Australia naik 0,3% dan indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,5%, pertama kalinya dalam sembilan hari.

Payroll AS naik 244 ribu pekerja per bulan lalu atau kenaikan terbesar sejak Mei 2010. Para ekonom memprediksikan kenaikan untuk April 2011 hanya 185 ribu, berdasarkan median survei Bloomberg. Jumlah pekerja naik terbanyak dalam lima tahun terakhir, pengangguran mencapai 9%.

Produsen minyak lepas pantai terbesar China, Cnooc Ltd., naik 1,7% karena rebound harga minyak dari titik mingguan terendahnya sejak 2008. Produsen migas terbesar ketiga Australia, Santos Ltd., naik 1,7% di Sydney.

PetroChina Co. yang perusahaan minyak terbesar negara itu, naik 1,7%. Produsen minyak terbesar Australia, BHP Billiton Ltd., naik 0,4% dan perusahaan migas terbesar kedua Negeri Kanguru, naik 1,2%. Sektor energi mencatat kenaikan tertinggi di MSCI APAC hari ini.

Produsen tembaga terbesar China, Jiangxi Copper Co., naik 1,2%. Sedangkan perusahaan tambang terbesar kedua dunia berdasarkan penjualannya, Rio Tinto Group, menguat 0,6%. Produsen pakaian yang lebih dari 20% penjualannya di Eropa, Billabong International Ltd., naik 1,5%.

Bank Eropa yang memiliki pangsa pasar terbesar, HSBC Holdings Plc, menguat 1,1% setelah Yunani menyangkal akan keluar dari blok Uni Eropa. Perusahaan jasa korporasi Australia, Spotless Group Ltd. melonjak 13% setelah menerima tawaran akuisisi.

Diantara saham-saham melemah, kilang bir terbesar kedua Jepang, Kirin Holdings Co., mencatat pelemahan terbesar diantara perusahaan-perusahaan yang menderita sejak gempa 9,0 SR pada 11 Maret lalu, yakni 4%.

Chubu Electric Power Co. anjlok 10% karena PM Jepang Naoto Kan mengumumkan rencana menutup PLTN Hamaoka milik perusahaan tersebut. Tohoku Electric Power Co., turun 2,1% karena membukukan kerugian full year akibat gempa Jepang. Produsen otomotif terbesar dunia, Toyota Motor Corp., turun 0,5%. [ast]

Ingin Hapus Defisit Rp 38,2 Triliun, Bakrie & Brothers Kuasi Reorganisasi

Headline
Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan melakukan kuasi reorganisasi senilai Rp 38,2 triliun pada pos pencatatan defisit dan selisih nilai restrukturisasi akibat dari kerugian investasi pasca krisis tahun 2008 yang lalu.

Menurut Direktur Utama & CEO BNBR, Bobby Gafur Umar, pelaksanaan kuasi reorganisasi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB di Juni 2011.

Hari ini, dokumen permohonan kuasi reorganisasi telah disampaikan perseroan kepada Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). PSAK No. 51 dan peraturan Bapepam-LK mengenai kuasi reorganisasi.

"Rencana ini bertujuan untuk melakukan restrukturisasi modal Perseroan dengan menghapuskan defisit dan menilai kembali aset berikut kewajiban-kewajibannya," tambahnya.

Dalam laporan keuangan tahun 2010, BNBR catat defisit pada neraca ekuitas sebesar Rp 27,746 triliun. Defisit ini akibat kerugian investasi BNBR paska krisis tahun 2008 yang lalu.

Juga terdapat negatif selisih nilai transaksi entitas sepengendalai sebesar Rp 10,469 triliun. Sehingga total penghapusan dalam kuasi reorganisasi mencapai Rp 38,2 triliun.

"Berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya nanti perseroan akan menempuh dua tahapan. Pertama, secara proporsional mengubah semua nilai nominal saham Perseroan. Kedua, memperhitungkan serta menyatukan modal disetor tambahan yang saat ini masih terpisah," tutur Bobby.

Saat kuasi reorganisasi terlaksana, maka nilai buku BNBR mencerminkan kondisi yang sesungguhnya tanpa dibebani defisit. "Perseroan juga dapat menilai kembali seluruh aset dan kewajiban, serta dapat membagi dividen kepada pemegang saham di masa datang," tegasnya.

Terhadang Profit Taking, IHSG Terkoreksi 13 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 13 poin untuk perdagangan hari keduanya secara berturut-turut. Aksi ambil untung di saham-saham konsumer dan bank memaksa IHSG bertahan di zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.590 per dolar AS.

Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 0,190 poin (0,01%) ke level 3.798,364. Anjloknya harga komoditas membuat IHSG bergerak tak semangat.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif diantara zona merah dan hijau sebelum akhirnya melemah hingga penutupan sesi I.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi tipis 8,249 poin (0,22%) ke level 3.790,305. Profit taking melanda saham-saham berbasis konsumer dan finansial, terutama bank.

Penguatan saham-saham perkebunan menopang jatuhnya indeks dengan penguatan yang cukup signifikan. Pergerakan indeks sepanjang perdagangan sesi II masih berfluktuatif dengan kecenderungan melemah.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (9/5/2011), IHSG ditutup terkoreksi 13,104 poin (0,35%) ke level 3.785,450. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,220 poin (0,47%) ke level 674,393.

Mayoritas indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk di zona merah, tekanan profit taking semakin tinggi mendekati menit-menit penutupan perdagangan. Bahkan IHSG sempat jatuh hingga ke level 3.777,509.

Belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat IHSG. Investor masih cenderung melakukan aksi tunggu sambil menanti Bank Indonesia (BI) mengumumkan tingkat suku bunga acuan alias BI Rate.

Sudah waktunya investor asing ambil untung, pada perdagangan hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 87,886 miliar di seluruh pasal. Pasalnya, sepanjang pekan lalu, pemodal asing sudah mengakumulasi pembelian bersih sebanyak Rp 1,54 triliun.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117,047 kali pada volume 4,573 miliar lembar saham senilai Rp 3,963 triliun. Sebanyak 114 saham naik, 111 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Bursa Jepang melemah pada penutupan hari ini setelah pemerintah setempat menutup daerah seputar reaktor nuklir yang membuat ekonomi menjadi terpuruk. Sementara bursa regional lainnya masih mampu cetak poin.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 9,14 poin (0,32%) ke level 2.873,03.
  • Indeks Hang Seng menguat 176,86 poin (0,76%) ke level 23.336,00.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 64,82 poin (0,66%) ke level 9.794,38.
  • Indeks Straits Times melesat 40.00 poin (1,29%) ke level 3.139,52.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sona Topas (SONA) naik Rp 675 ke Rp 3.375, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 400 ke Rp 23.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 23.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 47.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 500 ke Rp 100.000, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 16.700, United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 23.400, dan Indospring (INDS) turun Rp 200 ke Rp 11.000.

PANS tangani obligasi MNC Securities Rp 300 miliar

JAKARTA. PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) mematok target konservatif untuk pertumbuhan laba tahun ini dibandingkan tahun lalu. "Kurang lebih sama dengan laba tahun lalu," ujar Presiden Direktur PANS Handrata Sadeli, Senin (9/5).

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2010 PANS mencatat laba bersih Rp 240 miliar atau tumbuh 61% dibandingkan 2009. Tingginya pertumbuhan
tahun lalu tak lepas dari pesatnya pertumbuhan pasar modal. Sebagaimana diketahui IHSG naik 46% akhir tahun lalu dan ikut meningkatkan kinerja portofolio efek.

"Tahun ini pasar modal agak melambat, jadi target di 2011 tidak akan terlalu besar. Mungkin akan sama dengan tahun lalu," ujar Handrata.

Hingga kuartal pertama 2011, laba PANS tercatat mencapai Rp 40 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar disokong oleh kegiatan transaksi efek,
disusul fasilitas perdagangan marjin, serta reksadana. Untuk layanan corporate finance, khususnya penjaminan pelaksana emisi, PANS tidak terlalu besar.

Bicara soal penjaminan emisi, Handrata mengungkapkan pada kuartal kedua tahun ini PT Panin Securities Tbk (PANS) akan menangani satu penerbitan obligasi.

"Obligasi untuk MNC Securities sebesar maksimal Rp 300 miliar. Sudah diajukan ke Bapepam," kata Handrata.

Sementara itu untuk IPO, PANS akan ikut dalam joint lead underwriter IPO PT Panin Life. Seperti yang pernah diberitakan, PT Panin Life bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada semester kedua dengan porsi saham publik yang dilepas maksimal 40%.

Krisis Yunani Tekan Bursa Saham Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (9/5) dibuka turun karena kekhawatiran situasi krisis utang zona Eropa.

Indeks FTSE naik 1,7 poin atau 0,03% menjadi 5.979,5, indeks DAX turun 17,9 poin atau 0,2% dan indeks CAC turun 16,45 poin atau 0,4% menjadi 4.041,5. Sedangkan bursa Asia indeks Hang Seng 136 poin atau 0,5% menjadi 23.2895, indeks Nikkei turun 64,8 poin atau 0,6% menjadi 9.974, indeks Kospi turun 0,4% menjadi 2.139,1, indeks Shanghai naik 8,5 poin atau 0,3% menjadi 2.872,4, Indeks ASX naik 13,8 poin atau 0,2%.

"Melihat saham jatuh pada hari ini sangat baik untuk keluar. Investor gelisah dengan utang zona Eropa sehingga pasar tidak akan rally," Marks Priest, senior trader di ETX Capital London yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Pelemahan dimotori saham Centrica turun 3,2% karena perolehan laba di bawah yang diperkirakan sebelumnya. Uni Eropa saat ini masih di bawah tekanan untuk membahas bailout kepada Irlandia dan Yunani. Hal ini dilakukan setelah Menteri Irlandia mengatakan konsesi yang diberikan Athena seharusnya baik juga untuk Dublin.

Dana bailout yang diberikan kepada Yunani senilai US$110 miliar euro atau setara dengan US$157miliar kepada Yunani telah disepakati pada Mei tahun lalu. sementara Irlanida sebesar 85 miliar euro. Pencairannya dilakukan pada November tahun lalu untuk menjaga perekonomian Uni Eropa.

Digugat Pailit Anak Usaha TBIG Terima Panggilan Pengadilan Niaga

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP) telah menerima panggilan dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Pemanggilan tersebut terkait permohonan pailit yang diajukan CV Athena Tegaya (Athena) dan PT Trijaya Putra Lestari (Trijaya). Jumlah utang SKP ke Athena berdasarkan permohonan pailit ini tercatat sebesar Rp621,86 juta, sedang ke Trijaya sebesar Rp390,69 juta. Athena dan Trijaya merupakan kontraktor SKP untuk pembangunan site-site tower di area Banda aceh.

Sebelum pemanggilan permohonan sidang ini, baik Athena dan Trijaya telah mengirimkan somasi kepasa SKP.

Investor kembali ke pasar komoditas, harga emas rebound!

Investor kembali ke pasar komoditas, harga emas rebound!
SINGAPURA. Kontrak harga emas hari ini mengalami rebound setelah dilanda aksi jual selama beberapa hari terakhir. Pasar berspekulasi, investor akan kembali ke pasar komoditas setelah pemulihan ekonomi global melambat dan dollar mengalami pelemahan.

Pada pukul 14.07 waktu Singapura, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat di Comex, New York, naik 0,4% menjadi US$ 1.501,65 per troy ounce. Pada 6 Mei lalu, harga emas sempat naik 1,4% setelah mengalami penurunan mingguan sebesar 4,4%.

"Harga emas kemungkinan akan kembali menanjak setelah didera aksi jual. Tidak ada perubahan berarti atas outlook pergerakan dollar," jelas Park Jong Beom, trader Tongyang Futures Co.

Data tenaga kerja AS mendorong bursa Asia melaju

Data tenaga kerja AS mendorong bursa Asia melaju
TOKYO. Saham-saham yang berhubungan dengan energi di bursa Asia melesat siang ini. Pemicunya, data tenaga kerja AS mendongkrak optimisme investor. Pada pukul 15.51 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 137,74.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%, dan indeks Hang Seng Hongkong naik 0,5%.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia saat ini antara lain: Cnooc Ltd yang naik 1,7% di Hongkong seiring kenaikan harga minyak; Santos Ltd naik 1,7% di Sydney; serta Chubu Electric Power Co yang anjlok 10% di Tokyo.

"Semakin tingginya data mengenai payroll AS memberikan pesan bahwa pemulihan ekonomi negara itu mulai berjalan stabil. Bertambahnya lapangan kerja juga berarti peningkatan anggaran belanja, lebih banyak laba, lebih banyak pekerjaan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Perekonomian Jepang akan menghadapi tantangan lebih berat ketimbang prediksi pada pertengahan tahun ini," papar Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investor Ltd.

Sekadar mengingatkan, indeks Asia Pacific pada minggu lalu melorot 1,4%. Penurunan tersebut terjadi setelah bank sentral di Asia, mulai dari India hingga Filipina menaikkan suku bunga acuannya.

Reminder Cum Date Right Issue UNTR,INDS dan Dividen INTA 09/05/2011

Hari ini 09 May 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

UNTR

UNITED TRACTORS Tbk

Right Issue Rasio : Setiap 33 saham yang dimiliki dapat 4 Right ( 33 : 4 ) dengan harga pelaksanaan Rp 15.050.- per saham. Periode Pelaksanaan tgl. 16 – 30 Mei 2011

2.

INDS

INDOSPRING Tbk

Right Issue Rasio : Setiap 1 saham yang dimiliki dapat 5 Right ( 1 : 5) dengan harga pelaksanaan Rp 1.520.- per saham. Periode Pelaksanaan tgl. 16 – 23 Mei 2011

3.

INTA

INTRACO PENTA Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 56.- per saham.

BEI Awasi Perdagangan Saham GTBO dan ASBI

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mengawasi pergerakan saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) dan PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI).

Hal ini disampaikan Dirut BEI Ito Warsito dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (9/5). Disebutkan, pengawasan terhadap kedua saham inisaham ADMG ini dilakukan karena telah terjadi peningkatan harga dan aktifitas transaksi saham yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya (Unusual Market Avtivity/UMA).

Terkait dengan kondisi tersebut, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa. Selain itu para investor juga diminta untuk mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.

Perseroan juga diminta untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi jika belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Respon Data AS, Bursa Eropa Dipresiksi Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (9/5) diperkirakan akan dibuka melemah. Pasar masih tertekan dengan kekhawatiran ekonomi AS.

Hari ini merupakan ulang tahun persetujuan IMF untuk memberikan pinjaman ke Yunani untuk menyelamatkan kondisi keuangan negara itu. Namun satu tahun ini, negara para dewa masih saja berjuang keluar dari krisis meskipun sudah mendapatkan bailout dan langkah penghematan.

Menteri Ekonomi Jerman tetap menolak spekulasi bahwa Yunani harus meminta bantuan ke luar Eropa untuk mengatai krisisi terebut. Biaya pinjaman Yunani telah mecapai rekor tertinggi dan investor berspekulasi negara ini akan melakukan restrukturisasi utang.

Pada pekan ini, Yunani tetap menjadi fokus perhatian pasar bersama dengan China yang diperkirakan akan melanjutkan kebijakan moneter ketat untuk menekan inflasi.

Pasar juga mengkhawatirkan pemulihan ekonomi AS karena lapangan pekerjaan tidak cukup kuat untuk menggerakkan pertumbuhan yang kuat.

Panin Sekuritas Targetkan Pendapatan 2011=2010

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) mengharapkan pendapatan dan laba bersih 2011 sama dengan tahun lalu mengingat kondisi pasar modal tahun ini agak melambat pada awal tahun 2011.

"Tahun lalu pasar modal cukup baik apalagi Indonesia mencatatkan pasar modal terbaik di Asia. Kita mengacu proyeksi pasar modal pada 2011, target 2011 tidak terlalu besar atau akan sama dengan tahun lalu," ujar Presiden Direktur PT Panin Sekuritas Tbk Handrata Sadeli, saat paparan publik PT Panin Sekuritas, Senin (9/5).

Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan akan mengembangkan online trading pada 2011. Perseroan mengharapkan kontribusi online trading ke transaksi saham sebesar 30% pada 2011. Saat ini, transaksi harian saham perseroan sebesar Rp100 miliar per hari. PT Panin Sekuritas Tbk menganggarkan dana sebesar Rp25miliar untuk pengembangan teknologi informasi dan online trading. Dana didapatkan dari kas internal.

Selain itu, perseroan akan meningkatkan kualitas pendapatan dari kegiatan brokerage, kegiatan manajer investasi, dan transaksi margin. Handrata menuturkan, perseroan mengharapkan dari kegiatan brokerage dapat tumbuh 20% pada 2011. Sedangkan untuk underwriting agak sulit digenjot. Hal ini mengingat persaingan fee underwriting cukup ketat.

Untuk penjamin emisi efek, Winston menuturkan, perseroan akan menangani proses penerbitan obligasi PT MNC Securities sebesar Rp300 miliar. "Proses penerbitan obligasi MNC Securities telah diajukan ke Bapepam-LK. Diharapkan pada kuartal kedua ini efektif," kata Winston.

Apabila memungkinkan, perseroan juga akan menangani penjaminan emisi penawaran umum saham perdana PT Panin Life.

Perseroan juga akan membuka tiga cabang pada 2011. PT Panin Sekuritas Tbk akan membuka cabang salah satu di Jabodetabek, Sulawesi dan Kalimantan.

Seperti diketahui, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp363 miliar dan laba bersih sebesar Rp240 miliar pada 2010. Pendapatan ini didukung dari komisi dari transaksi pedagangan efek, manajer investasi dan penjamin emisi efek yang cukup besar pada 2010. [cms]

EMTK Gadaikan SCTV Biayai Akuisisi Indosiar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) telah menandatangani perjanjian kredit senilai Rp1,5 triliun dengan Citibank cabang Jakarta dan Standard Chartered Bank cabang Jakarta pada 5 Mei 2011 lalu.

Hal ini disampaikan Direktur Legal dan Corporate Secretary EMTK Titi Maria Rusli dalam keterbukaannya ke BEI, Senin (9/5). Perseroan pun telah menggadaikan 1.648.322.000 saham PT Surya Citra media Tbk untuk jaminan pinjaman tersebut.

Pinjaman ini rencananya akan digunakan untuk membiayai akuisisi dan penawaran tender PT Indosiar Karya Media Tbk.

Saham ASGR melesat ke level tertinggi dalam 11 tahun

JAKARTA. Saham PT Astra Graphia (ASGR) melesat ke level tertinggi dalam 11 tahun terakhir. Pada pukul 13.55, saham ASGR tercatat melonjak nyaris 6% menjadi Rp 890. Ini merupakan level tertinggi sejak 15 Mei 2000.

Aksi perburuan investor atas saham perusahaan penjualan dan sewa peralatan kantor ini disinyalir terkait dengan rekomendasi target harga saham oleh Kim Eng Securities. Asal tahu saja, Kim Eng menaikkan target harga saham ASGR menjadi Rp 1.540 dari sebelumnya Rp 1.355. Kim Eng beralasan, pencapaian laba bersih ASGR di kuartal I 2011 lebih tinggi ketimbang estimasi.

Konservatif, Panin Sekuritas Targetkan Laba Stagnan

Ilustrasi: Grafik
JAKARTA - PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) menuturkan target laba dan pendapatan untuk tahun 2011 ini akan dipatok sama dengan realisasi tahun lalu. Langkah konservatif ini seiring dengan proyeksi pasar modal 2011.

"Untuk pendapat dan laba bersih di tahun 2011 ini, kita cukup konservatif dalam artian tidak akan jauh beda dengan pencapaian di tahun sebelumnya, karena hal itu tergantung dengan situasi pasar modal kita, pada tahun lalu laba bersih kita sebanyak 46 persen merupakan kontribusi dari peningkatan portofolio efek," ungkap Wakil Presiden DIrektur PANS Winston Sual usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Graha Niaga, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Adapun pencapaian perseroan pada 2010 mengenai laba bersih mencapai Rp240 miliar sedangkan dari segi pendapatan usaha mencapai Rp363 miliar. Adapun pencapaian yang dicapai perseroan hingga 31 Maret 2011 ini dari segi laba bersih mencapai Rp40 miliar dan dari segi pendapatan usaha mencapaiu Rp69 miliar.

Sekedar informasi, hingga Maret 2011 perseroan telah memiliki kantor pusat dan 21 kantor cabang diberbagai kota di Indonesia seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang dan lainnya dengan didukung oleh 255 karyawan.

Untuk 2011 ini pun berencana untuk membuka beberapa kantor cabang di beberapa daerah seperti Jabodetabek, Sulawesi dan Kalimantan. "Belanja modal untuk pembukaan kantor cabang, perseroan tidak membutuhkan dana yang tidak terlalu besar, karena untuk membuka kantor cabang ini kita hanya perlu biaya untuk sewa ruangan dan komputer. sehingga dana untuk pembukaan kantor cabang ini bisa diperoleh dari dana kas internal perseroan. Kita membutuhkan lebih banyak dana untuk sistem termasuk untuk pengembangan IT," pungkasnya.

Panin Sekuritas Targetkan Dana Kelolaan Rp9,3 Triliun

Ilustrasi
JAKARTA - PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) menargetkan dana kelolaan mencapai Rp9,3 triliun hingga akhir tahun ini.

Wakil Presiden Direktur PANS Winston Sual menuturkan bahwa pada awal Mei 2011 ini dana keloaan perseroan sudah mencapai diatas Rp6,5 triliun. "Sementara dana kelolaan pada awal tahun 2011 sudah mencapai Rp4,3 triliun," katanya usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Graha Niaga, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Perseroan pun menuturkan bahwa belum bisa memberikan penjelasan mengenai kontribusi dari mana saja yang terdapat dalam dana kelolaan ini, namun yang pasti pada tahun ini perseroan belum berencana untuk mengeluarkan produk baru karena masih fokus dengan produk-produk yang lama.

"Untuk tahun ini kita belum ada rencana untuk menerbitkan produk baru. sekarang kita lebih fokus untuk mengembangkan produk lama yang sudah memiliki track record yang bagus dikalangan nasabah," pungkasnya.

Kuartal I-2011 Bank Muamalat Prediksi Laba Bersih Melejit 66%

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia mencatatkan perkiraan laba bersih pada kuartal I-2011 sebesar Rp69,4 miliar atau tumbuh 66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Laba kita di kuartal I-2011 sekira Rp70 miliar atau naik 66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkap Direktur Operasional dan Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto, di Jakarta, Senin (9/5/2011).

Sementara aset Bank Muamalat di periode yang sama juga naik menjadi Rp21,6 triliun atau sebesar 45,8 persen yang juga didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 45,9 persen menjadi Rp17,5 triliun dari sebelumnya Rp12,01 triliun.

Sedangkan total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp145 miliar atau naik 55,9 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp93 miliar. Untuk net margin income tercatat sebesar Rp229 miliar, naik 22,7 persen dari periode sebelumnya.

Adapun untuk pembiayaan kuartal I-2011 naik 48 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu menjadi Rp17,5 triliun dari Rp12,028 triliun.

PANS Bagi Dividen Rp80 per Saham

JAKARTA - PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) membagikan dividen sebesar Rp80 per saham, atau total sebesar Rp57,6 miliar.

"Kali ini kita membagikan dividen tunai sebesar Rp80 per lembar saham, di mana jumlahnya lebih besar jika dibandingkan dengan dividen yang dibagikan perseroan tahun lalu yaitu sebesar Rp50 per lembar saham," ungkap Presiden Direktur Handrata Sadeli usai acara RUPST di Graha Niaga, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Sementara itu mengacu pada ketentuan pasal 70 UUPT dan pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan, PANS menyimpan Rp200 juta sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih tahun buku 2010 sebesar Rp181,727 miliar digunakan untuk keperluan invetasi dan modal kerja perseroan dan dicatat sebagao laba yang ditahan.

Dalam agenda RUPST kali ini juga telah disetujui perubahan anggota direksi sebagai berikut, Presiden Direktur Handrata Sadeli, Wakil Presiden Direktur Winston SA Sual, Direktur Rosmini Lidarjono dan terakhir Direktur Menas Sihahaan.
(wdi)

BI Ikut Telusuri Pidana Pembobolan Dana di Bank Mega

Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) kembali ditimpa kasus pembobolan dana nasabah. Setelah pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) Rp 111 miliar, kali ini dana Pemkab Batubara Sumatera Utara dibobol Rp 80 miliar.

Menanggapi kasus ini, Bank Indonesia (BI) belum berani bertindak tegas. Tindakan BI masih sekadar meneliti penerapan aturan dan standar operasi kantor-kantor cabang Bank Mega. Apalagi kasus pembobolan terjadi di kantor cabang Bank Mega yang sama yaitu di Jababeka.

"Kasus Bank Mega sedang kami teliti dari sisi prudential regulationnya termasuk review kebijakan dan SOP mereka di bidang operasional kantor-kantor cabang." jelas Deputi Gubernur BI Halim Alamsjah kepada detikFinance, Senin (9/5/2011).

Halim mengatakan, BI saat ini juga tengah bekerjasama dengan pusat penelitian dan analisa transaksi keuangan (PPATK), Kepolisian, dan Kejaksaan untuk meneliti dugaan tindak pidana di Bank Mega.

Seperti diketahui, beberapa pekan lalu, Bank Mega sempat menjadi pembicaraan hangat menyusul raibnya dana Elnusa sebesar Rp 111 miliar. Manajemen Elnusa mengungkapkan ada pencairan deposito berjangka miliknya di Bank Mega tanpa sepengetahuan manajemen Elnusa. Kepolisian mengatakan, dana tersebut dibobol dengan sepengetahuan Direktur Keuangan Elnusa Santun Nainggolan yang kini sudah dipecat.

Pencairan, selanjutnya diinvestasikan ke perusahan ke tiga, PT Discovery Indonesia dan Harvestindo Asset Management (HAM). Menurut Direktur Kepatuhan Bank Mega, Suwartini, dana pencairan deposito Elnusa yang dikirim ke rekening giro PT DI di Bank Mega Cabang Jababeka sebesar Rp 121 miliar.

Selanjutnya pencairan deposito itu ditransfer ke HAM pada bank X di Jakarta sebesar Rp 40 miliar. Pengembalian hasil investasi di PT DI ditransfer ke rekening Elnusa di bank itu sebesar Rp 50,2 miliar.

Atas kasus tersebut, polisi sudah menetapkan tersangka dan menahan Santun Nainggolan, Kepala Cbang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki, CEO Discovery yang juga komisaris HAM Ivan Ch, seorang broker bernama Richard Latief, Direktur DI Gun dan staf HAM Zul.

Yang terbaru adalah Kejaksaan Agung bekerjasama dengan PPATK tengah menelusuri hilangnya dana Pemkab Batubara sebesar Rp 80 miliar di Bank Mega. Kasus tersebut juga diduga melibatkan pimpinan kantor cabang Bank Mega, Itman Harry Basuki.

Kejaksaan Agung telah menangkap 2 tersangka yakni Yos Rouke dan Fadil Kurniawan, masing-masing adalah Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset serta Bendahara Umum Daerah itu.

Kedua tersangka diduga menilep dana kas daerah Kabupaten Batubara sebesar Rp 80 miliar, dengan cara memindahkannya ke rekening lain secara bertahap.

Keduanya diketahui pada 15 September 2010 hingga 11 April 2011 menyimpan dana dalam bentuk deposito senilai Rp 80 Miliar di Bank Mega Jababeka. Keduanya dijerat pasal 2 ayat (1), pasal 3 Undang-Undang Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

"Berdasarkan informasi dari PPATK, dugaan korupsi ini terkait dengan pencairan dana kas daerah Batubara dengan cara memindahkan dari Bank Sumut ke dalam rekening deposito pada Bank Mega cabang Jababeka, Bekasi, sebesar Rp 80 miliar. Bahwa atas penempatan dana tersebut, kedua tersangka telah menerima keuntungan dengan menerima cash back sebesar Rp 405 juta," jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Noor Rachmad.

Triwulan I Naik 66%, Laba Bank Muamalat Capai Rp 69 Miliar

Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk meraup laba bersih Rp 69,4 miliar di triwulan I-2011. Perolehan ini naik 66% dari laba tahun lalu pada periode yang sama Rp 41,8 miliar.

Hal itu dinugkapkan, Direktur Operasional dan Keuangan Bank Muamalat Hendiarto dalam Konferensi Persnya di Jakarta, Senin (9/5/2011).

"Laba kita di kuartal satu 2011 sekitar Rp70 miliar, naik 66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.

Ia juga menyampaikan laba sebelum pajak di triwulan I-2011 tercatat sebesar Rp 93 miliar, naik 68,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 56 miliar.

Sedangkan total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 145 miliar, naik 55,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 93 miliar. Untuk net margin income tercatat sebesar Rp 229 miliar, naik 22,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 187 miliar.

Untuk pencadangan (provisi), Bank Muamalat mengalokasikan Rp 26 miliar di periode tiga bulan pertama tahun 2011, sedangkan beban operasional tercatat sebesar Rp 261 miliar.

Dari penyaluran pembiayaan, Bank Muamalat telah menyalurkan Rp 17,43 triliun, naik dari 48% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,77 triliun.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan mencapai Rp 17,54 triliun, naik 45,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 12,01 triliun.

Hingga kahir tahun lalu, Bank Muamalat membukukan laba operasional tumbuh 200% dari Rp 78,7 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 238,2 miliar di tahun 2010.

"Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 95,50% di tahun 2009 jadi 87,38% di tahun 2010," kata Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin pada kesempatan yang sama.

Jadwal Pembagian Dividen Tahun 2011

Berikut kami informasikan Jadwal Pembagian Dividen Tahun 2011

NO

Nasa Saham

Kegiatan

Cum Date

Rec Date

Rasio Perlembar

Terima dari Emiten

1

INTA

Deviden Tunai

9-May-11

12-May-11

Rp 56.00

27-May-11

2

EXCL

Deviden Tunai

11-May-11

16-May-11

Rp 107.00

31-May-11

3

TRST

Deviden Tunai

11-May-11

16-May-11

Rp 20.00

31-May-11

4

SMCB

Deviden Tunai

11-May-11

16-May-11

Rp 23.00

31-May-11

5

TCID

Deviden Tunai

11-May-11

16-May-11

Rp 340.00

31-May-11

6

LPGI

Deviden Tunai

12-May-11

18-May-11

Rp 112.00

31-May-11

7

BPFI

Deviden Tunai

12-May-11

18-May-11

Rp 10.00

27-May-11

8

AKSI

Deviden Tunai

16-May-11

20-May-11

Rp 1.00

6-Juni-11

9

MKPI

Deviden Tunai

19-May-11

24-May-11

Rp 125.00

8-Juni-11

10

TOTL

Deviden Tunai

20-May-11

25-May-11

Rp 14.67

8-Juni-11

11

BBLD

Deviden Tunai

20-May-11

25-May-11

Rp 35.00

9-Juni-11

12

AALI

Deviden Tunai

20-May-11

25-May-11

Rp 640.00

9-Juni-11

13

AUTO

Deviden Tunai

23-May-11

26-May-11

Rp 434.00

10-Juni-11

14

TGKA

Deviden Tunai

24-May-11

27-May-11

Rp 51.00

13-Juni-11

15

BBRI

Deviden Tunai

27-May-11

1-Juni-11

Rp 70.04

15-Juni-11

16

DLTA

Deviden Tunai

27-May-11

1-Juni-11

Rp 10,500.00

16-Juni-11

17

ASGR

Deviden Tunai

27-May-11

1-Juni-11

Rp 25.00

13-Juni-11

18

JSPT

Deviden Tunai

27-May-11

1-Juni-11

Rp 8.00

16-Juni-11

19

ADRO

Deviden Tunai

27-May-11

1-Juni-11

Rp 20.50

9-Juni-11

20

HRUM

Deviden Tunai

30-May-11

3-Juni-11

Rp 244.10

17-Juni-11

21

UNTR

Deviden Tunai

31-May-11

6-Juni-11

Rp 270.00

13-Juni-11

22

ADMF

Deviden Tunai

9-Juni-11

14-Juni-11

Rp 954.14

28-Juni-11

23

JASS

Deviden Tunai

10-Juni-11

15-Juni-11

Rp 53.60

20-Juni-11

Saham Perkebunan Tahan Koreksi IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 8 poin setelah profit taking melanda saham-saham berbasis konsumer dan finansial, terutama bank. Penguatan saham-saham perkebunan menopang jatuhnya indeks.

Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 0,190 poin (0,01%) ke level 3.798,364. Anjloknya harga komoditas membuat IHSG bergerak tak semangat.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif diantara zona merah dan hijau sebelum akhirnya melemah hingga penutupan. Posisi terendah yang sempat disinggahi IHSG berada di 3.784,436.

Aksi ambil untung kembali terjadi di lantai bursa, investor banyak melepas saham-saham berbasis konsumer dan komoditas. Belum ada sentimen positif yang mampu mengangkat IHSG.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (9/5/2011), IHSG terkoreksi tipis 8,249 poin (0,22%) ke level 3.790,305. Sementara Indeks LQ 45 turun 1,753 poin (0,26%) ke level 675,860.

Warna merah mendominasi indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham berbasis agrikultur dan aneka industri menjadi penopang jatuhnya bursa hari ini dengan mencetak poin cukup tinggi.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 57.871 kali pada volume 2,261 miliar lembar saham senilai Rp 2,17 triliun. Sebanyak 112 saham naik, 97 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Bursa-bursa regional masih bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, bahkan bursa Singapura bisa melesat lebih dari 1%. Sayangnya, IHSG belum bisa mengikuti laju penguatan ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 10,60 poin (0,37%) ke level 2.874,48.
  • Indeks Hang Seng menguat 214,08 poin (0,92%) ke level 23.373,22.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 55,62 poin (0,56%) ke level 9.803,58.
  • Indeks Straits Times melesat 41,08 poin (1,33%) ke level 3.140,60.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 47.800, Sona Topas (SONA) naik Rp 375 ke Rp 3.075, Astra Agro (AGRO) naik Rp 300 ke Rp 23.700, dan Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 100 ke Rp 23.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 250 ke Rp 40.650, Indospring (INDS) turun Rp 200 ke Rp 11.000, Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 16.800, dan Mayora (MYOR) turun Rp 150 ke Rp 11.400.
(ang/qom)