Rabu, 01 Juni 2011

PENUTUPAN IHSG SESI IIPergerakan liar indeks berakhir dengan kenaikan 0,02%

JAKARTA. Menjelang libur nasional besok, indeks bergerak liar. Beberapa detik sebelum penutupan, indeks sempat terpeleset ke zona merah. Namun, pada pukul 16.00, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,02% menjadi 3.837,761.

Sejumlah sektor yang mencatatkan kenaikan diantaranya: sektor konstruksi yang naik 1,02% dan sektor agrikultur yang naik 0,97%. Sementara, sektor yang mengalami penurunan adalah sektor keuangan sebesar 0,58% dan sektor infrastruktur sebesat 0,48%.

Sekitar 118 saham ditransaksikan naik. Sementara, 104 saham melorot dan 87 saham lainnya tak berubah. Volume transaksi perdagangan hari ini mencapai 10,262 miliar senilai Rp 5,947 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers diantaranya PT Apac Citra Centertx (MYTX) yang naik 34,52% menjadi Rp 113, PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) naik 22,45% menjadi Rp 600, dan PT FKS Multi Agro (FISH) yang naik 18,75% menjadi Rp 1.900.

Sedangkan di posisi top losers terdapat PT Panasia Indosyntec (HDTX) yang turun 20% menjadi Rp 200, PT Asuransi Ramayana (ASRM) turun 8,33% menjadi Rp 2.200, dan PT Equity Development (GSMF) turun 7,37% menjadi Rp 88.

Asing 'Net Buy', IHSG Rabu Sore Menguat 0,02%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (1/6) naik tipis 0,79 poin atau 0,02% ke 3.837,76. Volume perdagangan 10,2 juta saham senilai Rp4,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 127 saham naik, 111 saham turun dan 92 saham stagnan. Untuk JII naik 1,1 poin ke 532,50, indeks ISSI naik 0,38 poin ke 124,19 dan indeks LQ45 naik 0,04 poin ke 682,29.

IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp611,6 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,5 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,9 triliun. Sektor Perkebunan masih menopang indeks yang naik 23,05 poin ke 2.407,44 dan sektor pertambangan naik 22,81 poin ke 3.259,13.

Sepanjang sesi II, indeks justru lebih banyak tertekan sehingga harus bolak-balik zona negatif. Indeks sejak pembukaan terus menguat meskipun sempat berada di zona negatif. Level tertinggi sepanjang perdagangan di 3.856,61 dan level terendah di 3.832,34.

Menurut pengamat pasar modal, Arman Boy Manullang, rebound harga minyak semalam belum mampu mengangkat indeks dengan signifikan. Penyelesaian krisis utang Yunani sepertinya hanya euforia sementara saja. Bursa Eropa saat ini masih mix dengan kecenderungan sideways.

"Sepertinya indeks kita memang susah untuk naik kuat. Dow Jones saya prediksi juga punya kecenderungan negatif nanti malam akibat pelemahan Dolar. Akibatnya, komoditas juga bisa terkoreksi nanti malam," katanya kepada INILAH.COM.

Emiten dari kelompok Bakrie masih bisa jadi alternatif trading saat ini. ELTY dan BUMI masih menarik secara teknikal.

Investor Ragu-ragu, IHSG Stagnan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyambut libur panjang dengan stagnan. Investor masih ragu antara mengambil untung dan menanamkan modal menyusul inflasi tipis yang terjadi bulan Mei 0,12%.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di Rp 8.540 sama seperti penutupan perdagangan kemarin.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka naik tipis 1,255 poin (0,03%) ke level 3.838,222. Indeks stagnan karena investor masih menunggu pengumuman data inflasi.

Indeks bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan sesi I dengan laju yang serba tipis. Namun mendekati pengumuman BPS tiba-tiba IHSG naik cukup tinggi dan sempat menembus level 3.856,614.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat tipis 10,488 poin (0,27%) ke level 3.847,455. Saham-saham komoditas pun menjadi incaran penanam modal.

Memasuki perdagangan sesi II, IHSG kembali bergerak fluktuatif dan sempat jatuh sesaat di zona merah. Investor masih ragu untuk melakukan aksi beli melihat masih adanya inflasi di bulan Mei meski angkanya tipis.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (1/6/2011), IHSG ditutup naik sangat tipis 0,794 poin (0,02%) ke level 3.837,761. Indeks LQ 45 ditutup menguat sangat tipis 0,038 poin (0,01%) ke level 682,292.

Indeks sektoral di lantai bursa bergerak mixed akibat keragu-raguan investor tersebut. Volume dan frekuensi transaksi perdagangan pun hanya berjalan moderat.

Saham-saham berbasis komoditas menjadi pengangkat bursa hari ini. Namun saham-saham finansial dan infrastruktur yang melemah menjadi pemberat indeks.

Perdagangan pun berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 128.606 kali pada volume 10,262 miliar lembar saham senilai Rp 5,947 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 111 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Nilai transaksi cukup tinggi karena adanya transaksi tutup sendiri saham Global Mediacom (BMTR) senilai Rp 1,1 triliun oleh MNC Securities (EP) di pasar reguler.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 611,217 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Bursa-bursa Asia bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, hanya bursa Hong Kong yang masih tertinggal di zona merah. Bursa China mampu naik tipis meski data manufaktur bulan Mei yang dirilis pemerintah tidak sesuai ekspektasi.

Berikut situasi di bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,50 poin (0,02%) ke level 2.743,97.
  • Indeks Hang Seng melemah 57,70 poin (0,24%) ke level 23.626,43.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 25,88 poin (0,27%) ke level 9.719,61.
  • Indeks Straits Times naik 11,96 poin (0,38%) ke level 3.171,89.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 2.250 ke Rp 42.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 44.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 350 ke Rp 59.100, dan SMART (SMAR) naik Rp 300 ke Rp 7.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 400 ke Rp 26.500, Axiata (EXCL) turun Rp 300 ke Rp 5.850, Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 225 ke Rp 3.250, dan Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 200 ke Rp 2.200.

(ang/qom)

Bursa China Ditutup Turun, Respon Data Manufaktur

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham China pada perdagangan Rabu (1/6) ditutup mendatar. Pasar dihinggapi kekhawatiran ekonomi dunia yang lesu sehingga terjadi koreksi sektor pertanian dan otomotif.

Indeks Shanghai naik 0,9% jadi 2.743,57. Shenzhen naik 0,9% atau 10,39 poin ke 1.122,29. Sementara indeks Nikkei naik 25,88 poin atau 0,3%, menjadi 9.719,61. Indeks Topix naik 0,93 poin atau 0,1% menjadi 839,41.

Pasar diperkirakan masih bearish karena ketidakpastian dalam situasi domestik. "Pasar masih belum mengatasi kelemahan baru-baru ini. Investor masih mencari tanda-tanda mengenai rencana Beijing untuk kebijakan moneter," kata Li Lei, seorang analis dengan Gold State Securities di Hong Kong, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Sementara kecemasan tentang perlambatan tajam ekonomi China masih menjadi fokus sebagian besar pasar. Namun, kekhawatiran harga konsumen menghadirkan dilema kebijakan bagi otoritas.

Data terbaru menunjukkan manufaktur China tumbuh lebih lambat pada bulan Mei. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan. Pembelian resmi indeks manajer turun untuk bulan kedua berturut-turut 52,0 Mei dari 52,9 pada bulan April. Sementara HSBC Cina Manufacturing Purchasing Manager Index turun ke level terendah 10 bulan terakhir di 51,6 untuk Mei dari 51,8 pada bulan April.

Reading PMI di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi dalam kegiatan manufaktur, sedangkan membaca di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Sementara saham Jepang dengan eksposur yang relatif tinggi ke China mengungguli indeks secara luas. Komatsu naik 1,3%, sedangkan Hitachi menambahkan 0,6%. Pabrik pembuat teknologi otomatisasi Fanuc ditutup naik 1,4%.

Kecemasan Yunani mereda, investor ramai-ramai melepas emas

Kecemasan Yunani mereda, investor ramai-ramai melepas emas
SINGAPURA. Harga emas masih menunjukkan penurunan. Kecemasan investor terkait gagal bayar Yunani mulai mereda sehingga menurunkan permintaan emas sebagai safe haven.

Siang tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat turun 0,4% menjadi US$ 1.529,73 per troy ounce. Pada pukul 15.53 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.532,40 per troy ounce. Kemarin, harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.540,78, yang merupakan level tertinggi sejak 4 Mei lalu.

"Investor sepertinya mulai tenang karena Yunani akan mendapatkan bailout dan terhindar dari default. Itu sebabnya mereka menjual emas," jelas Hwang Il Doo, senior trader KEB Futures Co.

Tunggu Data AS, Bursa Eropa Mendatar

Headline
INILAH.COM, London - Penantian data klaim pengangguran AS menyebabkan bursa saham Eropa flat pada perdagangan Rabu (1/6). Investor mencari perkembangan baru tentang perekonomian AS.

Indeks FTSE turun 0,08% ke 5.985, indeks DAX naik 0,2% ke 7.308,82 dan CAC naik 0,1% ke 4.012,54. Sementaara bursa Asia mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,01% ke 23.681,02, indeks Nikkei naik 0,2% ke 9,719,61, indeks Shanghai naik 0,10 poin ke 2.743,57 dan indeks ASX turun 0,02% ke 4.707,30.

Investor menunggu data penyerapan kerja di AS untuk bulan Mei. Hal ini menjadi pertanda besaran non farm Payrolls yang akan dirilis Jumat mendatang.

"Kesenjangan angka dan konsensus mengesankan dan menegaskan perlambatan ekonomi untuk semester II 2011. Ini akan menjadi negatif untuk ekuitas kecuali kalau The Fed meluncurkan QE3," kata Arnoud Poutier, co-head of IG Market di Prancis yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Saham AXA naik 2% setelah merencakan meningkatkan keuntungan dan menurunkan beban utang untuk 5 tahun ke depan.

Saham teknologi mendorong bursa Asia ke level tertinggi dalam tiga minggu

Saham teknologi mendorong bursa Asia ke level tertinggi dalam tiga minggu
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia mengalami lonjakan sore ini. Kondisi itu mendorong indeks bursa Asia ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Pada pukul 15.10 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 136,66. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia tak banyak berubah dan indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,3%. Sedangkan indeks Taiex Taiwan naik 0,8%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: HTC Corp yang naik 2,1% di Taipei, LG Electronics Inc naik 1,7% di Seoul, dan Tokyo Electric Power Co anjlok 5,7% di Tokyo.

Saham-saham teknologi banyak mendominasi perdagangan setelah pesaing mereka asal Finlandia, Nokia Oyj, menurunkan prediksi penjualan dan laba mereka karena kalah bersaing dengan Apple Inc.

"Langkah Nokia memangkas prediksi turut mendongkrak saham-saham kompetitor seperti HTC, Apple, dan Samsung," jelas Sam Hsieh, fund manager Fuh Hwa Investment Trust Co.

UNSP targetkan kontribusi oleokimia tahun ini bisa mencapai 20%

UNSP targetkan kontribusi oleokimia tahun ini bisa mencapai 20%
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) optimistis tahun ini kontribusi pendapatan perseroan dari segmen oleokimia bisa meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada 2010, kontribusi penjualan oleokimia hanya mendekati 1% dari total penjualan UNSP atau sekitar Rp 21,6 miliar.

"Tahun ini diharapkan oleokimia berkontribusi sebesar 20% dari total penjualan," ujar Presiden Direktur UNSP Ambono Janurianto, Rabu (1/6).

Segmen oleokimia alias produk turunan dari kelapa sawit mulai berkontribusi pada penjualan perseroan sejak tahun lalu. UNSP memliki pabrik pengolahan fatty acid di Tanjung Morawa berkapasitas 160 ton per hari dan mulai beroperasi sejak Desember 2010. Sementara di Kuala Tanjung terdapat empat pabrik pengolahan, yakni kernel crushing plant, palm oil refinery plant, fatty acid plant, dan fatty alcohol plant.

"Kami akan konsentrasi di produk turunan dan mengoptimalkan produksi dari pabrik yang ada," ujar Ambono.

Agar optimalisasi dan peningkatan tersebut tercapai tahun ini UNSP menganggarkan US$ 40 juta sebagai belanja modal segmen oleokimia. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan alokasi untuk belanja operasional yang mencapai US$ 10 juta.

"Sumber dana belanja modal dari hasil right issue tahun lalu," tandas Ambono.

Hampir 90% produk oleokimia UNSP sudah memiliki pembeli di pasar internasional. Bahkan, UNSP sudah mengikat kontrak penjualan produk turunan ini, terutama alkohol dengan Procter and Gambler (P&G) selama lima tahun.

"Oleokimia ini permintaannya sedang meningkat baik di negara maju maupun berkembang. Selain itu, dari oleokimia kita bisa dapat manfaat pajak ekspor," jelas Ambono.

20% Penjualan UNSP Berasal dari Oleochemical

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kontribusi oleochemical diperkirakan mencapai 20% terhadap penjualan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) pada 2011.

"Kontribusi Oleochemical sebesar 20% terhadap total pendapatan," ujar Direktur Utama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Ambono Janurianto, Rabu (1/6).

Ambono menuturkan, pihaknya akan konsentrasi terhadap oleochemical. Dengan produksi baru ini diharapkan dapat meningkat untuk mengimbangi produk lainnya. Perseroan belum akan menambah pabrik oleochemical.

Kontribusi oleochemical sebesar 1% terhadap pendapatan perseroan pada 2010. Perseroan mengelola pabrik pengolahan fatty acid berkapasitas pengolahan 160 ton per hari di Tanjung Morawa. Pabrik ini beroperasi sejak Desember 2010. Sementara di Kuala Tanjung terdapat empat pabrik pengolahan lainnya yakni kernel crushing plant, palm oil refinery plant, fatty acid plant dan fatty alcohol plant. [cms]

SERA luncurkan obligasi senilai Rp 800 miliar

JAKARTA. PT Serasi Autoraya (SERA) turut meramaikan pasar obligasi dengan meluncurkan Obligasi Serasi Autoraya II senilai Rp 800 miliar.

Surat utang dari perseroan milik PT Astra International Tbk dan PT Arya Kharisma ini mendapat peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). SERA merencanakan obligasi ini dibagi menjadi empat seri.

Seri A berjangka waktu 370 hari, seri B bertenor dua tahun, seri C bertenor tiga tahun, dan terakhir seri D bertenor empat tahun. Perkiraan bunga untuk seri A 7,50% - 8,50%, seri B 8,50% - 9,50%, seri C 9,00% - 10,00% dan seri terakhir yakni seri D 9,50% - 10,50%.

Menurut Pongki Pamungkas, Presiden Direktur SERA, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pembelian 4.000 unit kendaraan mulai dari jenis MPV (Multi Purpose Vehicle), pick up, mobil boks, truk dan bis untuk disewakan.

"Target kami sampai akhir tahun menambah 10.000 unit baru," ujar Pongki disela-sela acara Paparan Publik, Ritz Carlton, Pacific Place.

Empat sekuritas yakni PT Victoria Sekuritas, PT OSK Nusadana Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities ditunjuk oleh SERA sebagai Penjamin Pelaksana Emisi. Sedangkan PT Bank Mega Tbk ditunjuk sebagai wali amanat.

Dijadwalkan pada tanggal 1 - 15 Juni 2011 akan diadakan masa penawaran. Pada 1 Juli 2011 direncanakan penjatahan dan dilanjutkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Juli 2011.

Bapepam Terbitkan Keputusan Daftar Efek Syariah

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Pada Selasa, 31 Mei 2011, Bapepam dan LK telah menerbitkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-2261/BL/2011 tentang Daftar Efek Syariah.

Hal ini disampaikan Ketua Bapepam-LK Nurhaida dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (1/6). Penerbitan keputusan tersebut didasarkan pada review berkala yang dilakukan Bapepam dan LK atas Daftar Efek Syariah yang telah ditetapkan sebelumnya. Daftar Efek Syariah tersebut merupakan panduan investasi bagi pihak pengguna DES seperti manajer investasi pengelola reksa dana syariah, asuransi syariah dan investor lainnya serta penyedia indeks syariah seperti PT Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan Jakarta Islamic Index dan Indeks Saham Syariah Indonesia memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan dengan Daftar Efek Syariah terbaru serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah.

Adapun Efek-Efek Syariah yang termuat dalam Daftar Efek Syariah dimaksud meliputi 225 Efek jenis Saham Emiten dan Perusahaan Publik serta Efek Syariah lainnya. Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek Syariah dimaksud adalah berasal dari laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang telah diterima oleh Bapepam dan LK serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten atau Perusahaan Publik.

Secara periodik Bapepam dan LK akan melakukan review atas Daftar Efek
Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.

Pada saat Daftar Efek Syariah ini mulai berlaku, maka Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor: Kep-523/BL/2010 tanggal 29 November 2010 tentang Daftar Efek Syariah berserta penambahannya dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-557/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Daftar Efek Syariah dimaksud mulai berlaku 5 hari bursa setelah tanggal ditetapkan.

Bapepam Terbitkan 3 Aturan Baru di Pasar Modal

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada Selasa 31 Mei 2011, Bapepam dan LK telah menerbitkan 3 peraturan terkait pasar modal.

Hal ini disampaikan Ketua Bapepam-LK Nurhaida dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (1/6).

Ketiga peraturan baru tersebut yaitu:
1. Peraturan Nomor IV.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-262/BL/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, Dan Reksa Dana Indeks;
2. Peraturan Nomor IX.F.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-263/BL/2011 tentang Penawaran Tender Sukarela; dan
3. Peraturan Nomor IX.H.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-264/BL/2011 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Penerbitan Peraturan Nomor IV.C.4 adalah dalam rangka memberikan fleksibilitas bagi Manajer Investasi dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana, sebagai konsekuensi dari diterbitkannya perubahan Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif pada tanggal 30 Desember 2010.

Sedangkan penerbitan Peraturan Nomor IX.H.1 dan Peraturan Nomor IX.F.1 adalah dalam rangka lebih memberikan kepastian hukum terkait dengan pengalihan kembali saham hasil penawaran tender yang diwajibkan bagi pihak yang melakukan pengambilalihan Perusahaan Terbuka, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan penawaran tender yang dilakukan secara sukarela oleh para pelaku Pasar Modal Ketiga peraturan tersebut di atas merupakan penyempurnaan atas peraturan yang telah ada sebelumnya

Beberapa hal pokok yang diatur dalam Peraturan Nomor IV.C.4 adalah:

1. Penawaran Umum saham atau Unit Penyertaan Reksa Dana Terproteksi dan Reksa Dana Dengan Penjaminan bersifat terbatas baik dalam masa penawaran maupun jumlah saham atau Unit Penyertaan yang ditawarkan, sedangkan Reksa Dana Indeks dapat bersifat terus menerus atau terbatas baik dalam masa penawaran maupun jumlah saham atau Unit
Penyertaan yang ditawarkan.

2. Kebijakan investasi pada Reksa Dana (RD) Terproteksi:
a. Komposisi Portofolio Efek pada RD Terproteksi:
1) Minimum 70 % dari NAB diinvestasikan pada Efek dalam negeri dan/atau Efek bersifat utang yang diperdagangkan di luar negeri namun diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, Emiten dan/atau Perusahaan Publik, badan hukum asing yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki secara langsung ataupun tidak langsung oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan badan hukum asing yang dimiliki oleh BUMN.
2) Maksimum 30 % dari NAB diinvestasikan pada Efek bersifat utang yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia.
b. Portofolio Efek yang digunakan sebagai basis proteksi berupa Efek bersifat utang yang termasuk dalam kategori investment grade.
c. Reksa Dana dilarang memiliki Efek yang diterbitkan oleh pihak terafiliasi sebagai basis proteksi, kecuali hubungan afiliasi terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah.

3. Kebijakan investasi pada RD penjaminan:
a. MI wajib melakukan investasi minimal 80 % dari NAB pada Efek bersifat utang yang memenuhi kategori investment grade.
b. Komposisi Portofolio Efek RD Penjaminan:
1) Minimum 70 % dari NAB diinvestasikan pada Efek bersifat utang dalam negeri dan/atau efek yang diperdagangkan di luar negeri namun diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, Emiten dan/atau Perusahaan Publik, badan hukum asing yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki secara langsung ataupun tidak langsung oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan badan hukum asing yang dimiliki oleh BUMN.
2) Maksimum 30 % dari NAB diinvestasikan pada Efek bersifat utang yang diperdagangkan di bursa luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia.

4. Kebijakan investasi pada RD Indeks:
a. Manajer Investasi wajib memberikan keterangan tambahan dalam prospektus mengenai ketentuan investasi sebagai berikut:
1) paling kurang 80% (delapan puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana tersebut wajib diinvestasikan pada Efek yang merupakan bagian dari kumpulan Efek yang ada dalam indeks tersebut;
2) investasi pada Efek yang ada dalam indeks sebagaimana dimaksud pada butir di atas wajib berjumlah paling kurang 80% (delapan puluh perseratus) dari keseluruhan Efek yang ada dalam indeks tersebut;
3) pembobotan atas masing-masing Efek dalam Reksa Dana Indeks tersebut paling kurang 80% dan paling banyak 120% dari pembobotan atas masing-masing Efek dalam indeks yang menjadi acuan; dan
4) tingkat penyimpangan (tracking error) dari kinerja Reksa Dana Indeks terhadap kinerja indeks yang menjadi acuan.

Terkait dengan Peraturan Nomor IX.H.1, beberapa hal pokok yang diatur adalah:

1. Bapepam dan LK dapat memperpanjang jangka waktu pelaksanaan kewajiban pengalihan kembali saham, jika terjadi kondisi sebagai berikut:
a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek turun melebihi 10% selama 3 hari bursa berturut-turut;
b. Bursa Efek dimana saham Perusahaan Terbuka dicatat dan diperdagangkan ditutup;
c. perdagangan saham Perusahaan Terbuka di Bursa Efek dihentikan;
d. bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, dan/atau pemogokan, yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Terbuka;
e. harga saham pada masa pengalihan kembali tidak pernah sama atau lebih tinggi dari harga Penawaran Tender Wajib; dan/atau
f. Pengendali baru telah melakukan upaya untuk mengalihkan kembali saham, namun kewajiban pengalihan kembali saham tersebut tidak terpenuhi.

2. Penundaan kewajiban pengalihan kembali saham sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e dan f dapat diberikan oleh Bapepam dan LK dengan tata cara sebagai berikut:
a. Pengendali baru menyampaikan surat permohonan penundaan kewajiban pengalihan kembali saham kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah berakhirnya jangka waktu kewajiban pengalihan kembali saham.
b. Permohonan untuk kondisi sebagaimana angka 1 huruf e di atas, disertai dengan data dan informasi mengenai harga saham yang membuktikan bahwa harga saham pada masa pengalihan kembali tidak pernah sama atau lebih tinggi dari harga Penawaran Tender Wajib.
c. Permohonan untuk kondisi sebagaimana angka 1 huruf f di atas, disertai dengan penjelasan mengenai hal-hal sebagai berikut:
1) upaya yang telah dilakukan terkait dengan pelaksanaan kewajiban pengalihan kembali saham; dan
2) kesulitan yang dialami dalam pelaksanaan kewajiban pengalihan kembali saham.

3. Penundaan kewajiban pengalihan kembali saham diberikan untuk jangka waktu 6 bulan setelah tanggal dikeluarkannya surat persetujuan penundaan kewajiban pengalihan kembali saham oleh Bapepam dan LK.

4. Pengendali baru wajib melaporkan perkembangan pemenuhan kewajiban pengalihan kembali saham kepada Bapepam dan LK secara berkala setiap 3 bulan (Maret, Juni, September, dan Desember) paling lambat pada hari kerja ke-10 bulan berikutnya.

5. Terkait dengan tata cara dan persyaratan Penawaran Tender Wajib yang semula mengacu
pada Peraturan Nomor IX.F.1, dalam perubahan Peraturan Nomor IX.H.1 telah diatur
secara tersendiri sehingga tidak lagi mengacu pada Peraturan Nomor IX.F.1.

Sedangkan, terkait dengan Peraturan Nomor IX.F.1, beberapa hal pokok yang diatur adalah:

1. Mengubah ketentuan mengenai harga Penawaran Tender Sukarela yang menyesuaikan
dengan ketentuan mengenai harga Penawaran Tender sebagaimana diatur dalam
Peraturan Nomor IX.H.1, sebagai berikut:
a. Untuk obyek Penawaran Tender Sukarela berupa saham dan/atau waran, harga
Penawaran Tender Sukarela atas saham dan/atau waran kecuali ditentukan lain oleh Bapepam dan LK, harus lebih tinggi dari harga berikut:
1) harga Penawaran Tender Sukarela tertinggi yang diajukan sebelumnya oleh Pihak yang sama dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sebelum pengumuman Penawaran Tender Sukarela;
2) harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman Penawaran Tender Sukarela, dalam hal Penawaran Tender Sukarela dilakukan atas saham dan/atau waran Perusahaan Sasaran yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek;
3) harga rata-rata dari harga tertinggi pada perdagangan harian di Bursa Efek dalam waktu 12 bulan terakhir yang dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atas saham dimaksud, dalam hal saham dan/atau waran Perusahaan Sasaran tidak diperdagangkan di Bursa Efek dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman Penawaran Tender Sukarela; atau
4) harga wajar yang ditetapkan oleh Penilai, dalam hal Penawaran Tender Sukarela dilakukan atas saham dan/atau waran Perusahaan Sasaran yang tidak tercatat di Bursa Efek.
5) Dalam hal obyek Penawaran Tender Sukarela berupa surat utang yang dapat ditukar dengan saham, maka harga Penawaran Tender Sukarela harus lebih tinggi dari harga Efek dimaksud yang telah ditetapkan pada saat penerbitan.

UNSP Bagi Dividen Tunai Rp60,2 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) memutuskan menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp4,3 per saham atau total Rp60,2 miliar.

"Pembayaran dividen dilakukan pada 26 Agustus dan pencatatan pada 12 Agustus," ujar Direktur Utama PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Ambono Janurianto, Rabu (1/6).

Sisa laba bersih 2010 juga akan digunakan untuk dana cadangan wajib dan cadangan lainnya. Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp3 triliun dan laba bersih sebesar Rp805,63 miliar pada 2010.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) UNSP juga mengangkat Eddy Soeparno sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Yuanita Rohali. [cms]

Saham UNSP terbang seiring rencana pembagian dividen

JAKARTA. Saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) kian melaju kencang di sesi II. Pada pukul 14.13, saham UNSP tercatat naik 3,37% menjadi Rp 460. Bahkan sebelumnya, saham produsen crude palm oil ini sempat ngendon di posisi Rp 465.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang membeli saham ini antara lain: Indo Premier Securities senilai Rp 15,53 miliar, Lautandhana Securities senilai Rp 5,14 miliar, dan OSK Nusadana Securities senilai Rp 4,24 miliar.

Melonjaknya saham UNSP seiring dengan rencana pembagian dividen sebanyak 7,47% dari laba bersih 2010 yang mencapai Rp 60,2 miliar. Nilai dividen setara Rp 4,3 per saham.

Penjualan tumbuh tipis, laba bersih TSPC naik 18,7% di kuartal I 2011

JAKARTA. Selama tiga bulan pertama di 2011, laba bersih PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) dan anak usahanya tumbuh sekitar 18,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Laporan keuangan TSPC menyebutkan, perseroan membukukan laba bersih senilai Rp 195,220 miliar di kuartal pertama 2011, dibanding tahun sebelumnya sekitar Rp 164,401 miliar.

Pertumbuhan laba ini ditopang kenaikan angka penjualan. Selama triwulan pertama tahun ini, penjualan bersihnya tumbuh tipis sekitar 8% menjadi Rp 1,311 triliun. Sehingga, laba kotor pun tumbuh 13% menjadi Rp 500,557 miliar. Sedangkan, laba usahanya naik sekitar 17% menjadi Rp 207,064 miliar.

Namun, laba peruahaan agak terpangkas karena berkurangnya pendapatan dari laba bersih perusahaan asosiasi sebesar 55% menjadi hanya Rp 839,478 miliar. Di sisi lain, beban keuangan perseroan naik signifikan hingga 394% menjadi Rp 1,786 miliar.

Meski begitu, perusahaan masih tetap mencatatkan pertumbuhan. Laba bersih per saham dasar naik dari Rp 35 menjadi Rp 43 per saham pada kuartal pertama tahun ini.

Agustus, UNSP bagikan dividen Rp 60,2 miliar

Agustus, UNSP bagikan dividen Rp 60,2 miliar
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) akan membagikan dividen 7,47% dari laba bersih 2010 sebesar Rp 60,2 miliar. "Nilai dividen setara Rp 4,3 per saham," ujar Presiden Direktur UNSP Ambono Januarianto, Rabu, (1/6).

Terkait hal itu, recording date akan dilakukan pada 12 Agustus 2011, sedangkan pembagian dividen pada 26 Agustus 2011.

Sekadar tambahan informasi, UNSP tahun lalu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 219% dibandingkan 2010 menjadi Rp 805,6 miliar.

Analis: Harga minyak akan bertengger di US$ 105 dalam beberapa hari ke depan

Analis: Harga minyak akan bertengger di US$ 105 dalam beberapa hari ke depan
SINGAPURA. MF Global Holdings Ltd memprediksi harga minyak akan melonjak ke level US$ 105 per barel dalam beberapa hari ke depan. Penyebabnya, ada peningkatan permintaan komoditas di China dan pelemahan dollar.

Analis MF Global dalam risetnya mengatakan, peningkatan konsumsi minyak dari China berhasil menggantikan penurunan permintaan dari AS. Selain itu, kebijakan moneter yang akomodatif di Negeri Panda itu juga bakal meningkatkan pesona komoditas. Harga minyak akan semakin terdorong naik dengan adanya penurunan cadangan produksi oleh OPEC.

"Lemahnya data ekonomi kemungkinan akan mendorong harga minyak. Sebaiknya investor mulai masuk pada saat di level US$ 100 per barel," jelas Tom Pawlicki, analis MF Global.

Catatan saja, kemarin, kontrak harga minyak turun 1% di New York setelah data menunjukkan adanya penurunan tingkat kepercayaan konsumen AS. Namun hari ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juli naik US$ 2,11 ke posisi US$ 102,91 sebarel.

Pendapatan usaha anjlok, EMDE mengalami rugi bersih di kuartal I 2011

JAKARTA. PT Megapolitan Development Tbk (EMDE) dan anak usahanya mengalami rugi bersih sekitar Rp 2, 834 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Sedangkan, pada periode yang sama di tahun lalu, EMDE masih membukukan laba bersih senilai Rp 4,178 miliar.

Laporan keuangan perseroan menyebutkan, lemahnya kinerja perseroan di kuartal pertama ini akibat surutnya pendapatan usaha yaitu hanya Rp 11,410 miliar, atau turun 58% dari tahun lalu yang mencapai Rp 27,182 miliar.

Akibatnya, laba kotor juga turun hingga 49% menjadi Rp 8,541 miliar. Di sisi lain, beban usaha justru tidak mengalami penurunan signifikan, sehingga perseroan mengalami rugi usaha senilai Rp 259,294 juta pada tiga bulan pertama di 2011.

Kerugian kian membengkak, karena terjadi kenaikan signifikan pada beban bunga. Laba dari penjualan aset tetap pun nihil. Maka, meski penghasilan bunga naik signifikan, tetap tidak mampu menyelamatkan kinerja perseroan.

Tercatat, di kuartal pertama tahun ini, rugi bersih per saham dasar EMDE sebesar Rp 0,08 per saham, dibanding kuartal pertama 2010 yang masih membukukan laba bersih Rp 0,15% per saham.

Beban Keuangan Tinggi, Bakrie Telecom Rugi Rp 41 Miliar

Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menderita rugi sebesar Rp 41,128 miliar di periode tiga bulan pertama tahun ini, anjlok dari perolehan laba Rp 29,045 miliar di tahun lalu pada periode yang sama.

Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan BTEL triwulan I-2011, Rabu (1/6/2011), dengan adanya rugi bersih tersebut, rugi per saham perseroan pun menjadi Rp 1,44 per lembar, dibandingkan laba per saham tahun lalu Rp 1,02 per saham.

Rugi tersebut diderita karena penjualan perseroan naik tipis dibarengi dengan beban penjualan serta beban keuangan yang naik.

Penjualan anak usaha Grup Bakrie itu di triwulan I-2011 tercatat Rp 717,94 miliar, naik tipis dari pendapatan tahun 2011 pada periode yang sama Rp 708,46 miliar.

Sementara beban usaha pemilik merek ESIA itu mencapai Rp 704,98 miliar (98,19% dari penjualan) pada tiga bulan pertama di 2011, sedangkan pada tahun sebelumnya Rp 605,91 miliar (85,52% dari penjualan).

Tingginya beban usaha itu menggerus laba usaha BTEL menjadi hanya Rp 12,95 miliar, dari sebelumnya Rp 102,54 miliar tahun lalu. Selain itu, beban keuangan perseroan yang tadinya Rp 88,08 miliar tahun lalu, menjadi Rp 200,57 di triwulan I-2011.

Pada perdagangan hari ini, hingga penutupan perdagangan sesi I, harga saham BTEL turun 10 poin (2,66%) ke level Rp 365 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 107 kali dengan volume 32.410 lot senilai Rp 5,941 miliar.
(ang/dnl)

Daftar lima bluechips yang membuat wajah indeks ceria di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 0,27% siang ini. Aksi borong sejumlah emiten bluechips turut menyokong pergerakan indeks.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup naik 1,45% menjadi Rp 59.600 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain Kim Eng Securities senilai Rp 49,52 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 26,15 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 18,57 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA ditutup naik 1,41% menjadi Rp 7.200 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain Credit Suisse Securities senilai Rp 17,28 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 11,45 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 8,76 miliar.

- PT Bumi Resources (BUMI)
Saham BUMI ditutup naik 2,27% menjadi Rp 3.375 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain Bahana Securities senilai Rp 82,18 miliar, Kresna Graha senilai Rp 21,74 miliar, dan HD Capital senilai Rp 16,66 miliar.

- PT Unilever Indonesia (UNVR)
Saham UNVR ditutup naik 1,36% menjadi Rp 14.900 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain Credit Suisse Securities senilai Rp 2,27 miliar, JPMorgan Securities senilai Rp 1,79 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 779,98 juta.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI ditutup naik 0,79% menjadi Rp 6.400 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain Kim Eng Securities senilai Rp 46,81 miliar, UBS Securities senilai Rp 26,73 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 15,41 miliar.

Saham Unggulan Positif, IHSG Sesi I Menguat 0,27%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada perdagangan Rabu (1/6) sesi I ditutup naik 10,4 poin atau 0,27% ke 3.847,46. Volume perdagangan mencapai 4,5 juta saham senilai Rp2,6 triliun.

Indeks JII naik 2,5 poin ke 533,92, indeks ISSI naik 0,6 poin ke 124,47 dan indeks LQ45 naik 2,2 ke 684,47. Penguatan ditopang sektor perkebunan yang naik 23,54 poin ke 2.424,20, sektor pertambangan naik 23,54 ke 3.259,86 dan sektor industri dasar naik 14,3 poin ke 1.078,64.

Indeks sejak pembukaan terus menguat meskipun sempat berada di zona negatif. Level tertinggi sesi I di 3.856,61 dan level terendah di 3.832,34. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp136,14 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp847,8 miliar dan penjualan asing sebesar Rp711,6 miliar.

Saham yang menguat seperti saham ASII naik Rp850 ke Rp59.600, ASRM naik Rp500 ke Rp2.900, SMAR naik Rp400 ke Rp8.000, AALI naik Rp250 ke Rp23.850, BYAN naik Rp250 ke Rp17.650, AUTO naik Rp200 ke Rp16.300, DSSA naik Rp200 ke Rp17.000, UNVR naik Rp200 ke Rp14.900, JKON naik Rp170 Rp880, AMFG naik 150 ke Rp7.000, HMSP naik Rp150 ke Rp29.100, BBCA naik Rp100 e Rp7.200.

Sementara saham yang turun seperti saham MBAI turun Rp1.400 ke Rp25.500, EXCL turun Rp250 ke Rp5.900, UNTR turun Rp200 ke Rp22.800, GGRM turun Rp150 ke Rp43.400, SCMA turun Rp125, ITMG turun Rp100 ke Rp46.900, JPFA turun Rp100 ke Rp4.075, KLBF turun Rp100 ke Rp3.475.

Stock split AUTO dijadwalkan rampung akhir Juni

JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan menggelar pemecahan nilai nominal saham (stock split) mulai 11 Juni, dan dijadwalkan rampung pada 30 Juni 2011. Jadwal tersebut sudah disetujui Bapepam-LK maupun Bursa Efek Indonesia.

Rasio stock split AUTO adalah 1:5. Dengan demikian, pasca stok split jumlah saham publik yang sebelumnya 35 juta saham akan menjadi 175 juta saham.

"Kita harapkan setelah stok split saham AUTO lebih likuid dan semakin banyak diperdagangkan," ujar Direktur AUTO Robby Sani, Selasa (1/6).


Minyak kedelai mahal, harga CPO ikut terdongkrak 0,4%

Minyak kedelai mahal, harga CPO ikut terdongkrak 0,4%
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) menguat seiring tertundanya penanaman kedelai di Amerika Serikat dalam setahun terakhir akibat musim basah. Kondisi ini mendorong naiknya harga kedelai, yang berimbas meningkatnya daya tarik produk alternatif, seperti minyak sawit.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange naik 0,4% ke level RM 3.407 atau setara US$ 1.133 per metrik ton, dan bergerak ke RM 3.389 per metrik ton, pada pukul 11.39 di Kuala Lumpur.

Kemarin, Departemen Pertanian AS menyebut, penanaman kedelai AS mencapai 51% pada 29 Mei, dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 71%. Rata-rata pada periode ini, sejak 2006 sampai 2010, penanaman sudah mencapai 71%.

Direktur Commodity Links Pte. Vijay Mehta menyebut, saat ini cuaca kering di AS, sehingga mungkin pekan ini diharapkan ada beberapa perbaikan dalam penanaman. "Namun, karena tingginya perbedaan harga, tidak banyak konsumen yang benar-benar memburu minyak kedelai pada level ini," katanya.

Minyak kedelai premium melejit ke US$ 167,06 per ton, hari ini, dibandingkan dengan rata-rata US$ 111,20 di tahun ini. Adapun, kontrak kedelai untuk pengiriman Juli melesat 0,7% ke US$ 13,85 per bushel di Chicago. Sementara, minyak kedelai untuk kontrak yang sama naik 0,6% ke level 58,84 cent per pound.

Kemarin, Oil World menyebut, produksi minyak biji-bijian global bakal naik 1,7% di tahun ini hingga September, seiring meningkatnya panen di Brazil.

Indeks ditutup riang di sesi I dengan kenaikan 0,27%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di area positif siang ini. Pada pukul 12.00, indeks tercatat naik 0,27% menjadi 3.847,4555. Terdapat 104 saham yang naik. Sementara, 83 saham melorot dan 97 saham lainnya tak bergerak.

Kenaikan siang ini juga disokong oleh sejumlah sektor yang menghijau. Kenaikan tertinggi dialami sektor agrikultur dengan lonjakan 1,67%. Sementara, sektor yang mengalami koreksi terbesar adalah sektor infrastruktur dengan penurunan 0,66%.

Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 4,523 miliar saham senilai Rp 2,680 triliun.

Saham-saham yang menduduki puncak top gainers antara lain: Apac Citra Centertex (MYTX) naik 34,52% menjadi Rp 113, PT Jaya Konstruksi (JKON) naik 23,94% menjadi Rp 880, dan PT Asuransi Ramayana (ASRM) naik 20,83% menjadi Rp 2.900.

Sementara itu, saham-saham penghuni top losers adalah: PT Toba Pulp Lestari (INRU) turun 5,94% menjadi Rp 950, PT Multibreeder Adirama (MBAI) turun 5,20% menjadi Rp 25.500, dan PT Ancora Indonesia (OKAS) turun 4,41% menjadi Rp 325.

Sesi Dua, Pilih Saham Bakrie dan Astra

INILAH.COM, Jakarta- Indeks diperkirakan akan variatif cenderung menguat pada sesi dua. Saham dari grup Astra dan Bakrie bisa menjadi pilihan.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti akan variatif cenderung menguat (mixed to higher). “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.813 dan 3.885 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (1/6).

Variatifnya laju market hari ini, menurut Cece dipicu oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan inflasi Mei 2011 sebesar 0,12% dengan inflasi tahun kalender 0,51% dan inflasi tahunan 5,98% (year on year). “Sebelumnya, pasar sudah memperkirakan akan terjadi inflasi di kisaran 0,1% atau deflasi 0,1%,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Cece, inflasi 0,12% yang baru saja diumumkan BPS masih dalam kisaran yang diekspektasikan pasar. Inflasi merupakan data yang ditunggu pasar hari ini. “Padahal, jika saja BPS mengumumkan deflasi Mei, indeks akan meneruskan penguatan mencapai level tertinggi baru. Sebab, data itu akan mendongkrak saham-saham yang masih stagnan terutama sektor perbankan,” paparnya.

Tapi, karena yang terjadi terjadi adalah inflasi, meskipun tipis, indeks bakal bergerak variatif cederung menguat (mixed to higher). Kecenderungan penguatan indeks domestic salah satunya dipicu oleh positifnya bursa AS.

Di sisi lain, harga minyak mentah dunia kembali naik ke level US$103 per barel. Karena itu, harga komoditas lain seperti timah, nikel dan Crude Palm Oil (CPO) juga cenderung naik.

Pada saat yang sama, lanjutnya, meskipun di sesi pagi, indeks regional sempat bergerak variatif, indeks domestik naik signifikan. Kondisi itu, juga didukung oleh penguatan rupiah terhadap dolar AS di kisaran 8.540 per dolar AS. “Karena itu, meski variatif, indeks cenderung menguat ke level resistance 3.885,” papar Cece.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak indeks hari ini adalah grup Bakrie dan grup Astra. Jika saja Mei 2011 terjadi deflasi, saham-saham di sektor perbankan juga berpeluang jadi penggerak indeks sehingga mencapai rekor baru.

Saham-saham pilihannya, PT Bumi Resources (BUMI), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), PT Bakrieland Development (ELTY) dan PT Darma Henwa (DEWA). Lalu, PT Astra Internasional (ASII) dan PT Unilever Indonesia (UNVR). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut untuk jangka pendek,” imbuh Cece.[ast]

Sesi I Mei Inflasi Tipis, IHSG Menguat 10 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10 poin setelah keluarnya data inflasi tipis di Mei tahun ini. Saham-saham komoditas pun menjadi incaran penanam modal.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka naik tipis 1,255 poin (0,03%) ke level 3.838,222. Indeks stagnan karena investor masih menunggu pengumuman data inflasi.

Indeks bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan sesi I dengan laju yang serba tipis. Namun mendekati pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) tiba-tiba IHSG naik cukup tinggi dan sempat menembus level 3.856,614.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (1/6/2011), IHSG menguat tipis 10,488 poin (0,27%) ke level 3.847,455. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,217 poin (0,32%) ke level 684,471.

BPS mengumumkan pada Mei 2011 terjadi inflasi 0,12%. Inflasi dipicu kenaikan harga sandang dan perumahan sepanjang Mei 2011.

Inflasi kumulatif Januari-Mei 2011 adalah 0,51%, sementara inflasi yoy di Mei mencapai 5,98%. Menyambut data ekonomi ini IHSG naik lebih tinggi ketimbang tadi pagi yang bergerak serba tipis.

Saham-saham berbasis komoditas terutama perkebunan menjadi incaran investor, indeks agrikultur naik hingga 1,6%. Sementara sektor industri dasar, infrastruktur dan perdagangan masih menjadi pemberat bursa.

Perdagangan pun berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 67.632 kali pada volume 4,523 miliar lembar saham senilai Rp 2,680 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 88 saham turun, dan 102 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih bergerak mixed dengan laju serba minim hingga perdagnagan tengah hari ini. Melemahnya bursa Jepang didorong saham-saham perbankan di tengah ketidakpastian investor terhadap lambatnya pertumbuhan dan tingginya inflasi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 6,75 poin (0,25%) ke level 2.736,73.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 33,14 poin (0,14%) ke level 23.650,99.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 23,82 poin (0,25%) ke level 9.717,55.
  • Indeks Straits Times menguat 17,74 poin (0,56%) ke level 3.177,67.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 2.250 ke Rp 42.750, Astra Internasional (ASII) naik Rp 850 ke Rp 59.600, Asuransi Ramayana (ASRM) naik Rp 500 ke Rp 2.900, dan SMART (SMAR) naik Rp 400 ke Rp 8.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 1.400 ke Rp 25.500, Axiata (EXCL) turun Rp 250 ke Rp 5.900, United Tractor (UNTR) turun Rp 200 ke Rp 22.800, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 150 ke Rp 43.400.
(ang/dnl)

Bahan Pangan Turun, Mei Justru Inflasi 0,12%

Logo BPS
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi pada bulan Mei 2011 sebesar 0,12 persen dengan inflasi inti sebesar 0,27 persen. Namun, inflasi ini bukan disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan.

"Inflasi inti bukan karena kenaikan yang tidak berkaitan dengan pangan," ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Jamal, saat konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Dengan demikian, inflasi sepanjang bulan Januari hingga Mei 2011 tercatat 0,51 persen, sedangkan inflasi year-on-year (YoY) sebesar 5,98 persen dengan inflasi inti Y0Y sebesar 4,64 persen.

Adapun penyumbang inflasi disebabkan oleh makanan jadi, rokok dan tembakau inflasi 0,04 persen, perumahan inflasi 0,06, sandang termasuk emas 0,05 inflasi. Sementara itu, bahan makanan justru mengalami deflasi 0,07 persen,

Dari 66 kota sebanyak 51 kota terjadi inflasi, sedangkan 15 kota terjadi deflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di kota Ambon yang sebesar 1,66 perseb dan Kendari sebesar 1,08 persen. Sedangkan kota yang terjadi deflasi yaitu Tarakan sebesar 1,14 persen dan Lhokseumawe sebesar 1,13 persen.

"Kenaikan inflasi di Ambon disebabkan oleh emas, ikan, sayur seperti tomat. Sedangkan di Tarakan karena cabai dan harga kacang," pungkas Jamal.(adn)

(rhs)

Mata uang Asia ramai-ramai menguat atas dollar

Mata uang Asia ramai-ramai menguat atas dollar
SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia menguat pagi ini. Penguatan terbesar dialami oleh dollar Taiwan. Penyebabnya, pertumbuhan ekonomi Taiwan yang positif menarik dana asing untuk masuk dan bank sentral diprediksi akan menaikkan kembali suku bunga acuannya untuk menahan laju inflasi.

Pada pukul 11.32 waktu setempat, dollar Taiwan menguat 0,7% menjadi NT$ 28,583. Sementara, won Korea Selatan menguat 0,3% menjadi 1.076,25, dollar Singapura menguat 0,2% menjadi S$ 1,2309, dan ringgit Malaysia menguat 0,1% menjadi 3,0085.

"Resiko inflasi di Asia kian meningkat dan bank sentral di kawasan regional akan terus menaikkan suku bunga acuannya. Kondisi ini mendorong penguatan mata uang," jelas Shigehisa Shiroki, chief trader on the Asian and emerging market team Mizuho Corporate Bank Ltd di Tokyo.

Krisis Yunani Capai Titik Terang, Euro Cemerlang

Medium
Kabar menyejukkan mengenai krisis utang Yunani dan lemahnya data perekonomian AS membawa euro mencapai level tertinggi baru dalam 3 pekan terhadap dollar pada sesi perdagangan Selasa (31/5).

Mengutip pernyataan dari sumber yang tidak disebutkan identitasnya, Wall Street Journal menulis bahwa Jerman mempertimbangkan untuk tidak lagi mendesak Yunani menjadwal ulang utangnya. Kabar tersebut datang seiring dengan upaya intensif Eropa untuk paket bailout tambahan bagi Yunani dan pernyataan ketua grup menteri keuangan Zona Euro Jean-Claude Juncker yang Senin lalu mengungkapkan optimismenya bahwa Yunani akan segera mendapatkan paket bantuan yang dibutuhkannya.

Sementara itu, data yang dirilis semalam menunjukkan kondisi perekonomian AS kian memburuk. Kepercayaan konsumen AS turun tajam di bulan Mei, dari 66,0 (setelah direvisi) menjadi 60,8. Turun tajamnya kepercayaan konsumen bisa berdampak signifikan bagi perekonomian AS. Belanja konsumen merupakan pilar utama perekonomian AS yang berperan besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi sejak resesi.

Data AS lainnya menunjukkan tanda-tanda kian melemahnya sektor properti. Indeks harga-harga rumah dari S&P/Case-Shiller turun 4,2 persen pada kuartal pertama menyusul penurunan 3,6 persen pada kuartal ke empat sebelumnya.

Berikutnya, aktivitas bisnis di kawasan Chicago juga menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Indeks Chicago PMI turun menjadi 56,6 bulan Mei dari sebelumnya 67,6 pada bulan April.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dapat memaksa Federal Reserve melanjutkan kebijakan moneter ekstra longgarnya. Sementara di lain pihak, indikasi menguatnya perekonomian Zona Euro bisa kian meyakinkan ECB untuk menaikkan lagi suku bunganya meski masih dibelit krisis hutang.

Terhadap dolar, euro melonjak hingga catatan tertinggi 1.4422 sebelum kemudian ditutup di 1.4392, menguat sekitar hampir 0,8 persen dari level penutupan Senin.

Sementara itu, poundsterling juga sempat mencapai level tertinggi 1 bulan di kisaran 1.6546 terhadap dollar. Gain poundsterling, meski demikian, tidak bertahan lama. Memasuki sesi perdagangan AS, poundsterling berbalik terkoreksi tajam. Pada akhir sesi perdagangan, poundsterling ditutup melemah sekitar 0,16 persen di 1.6449 terhadap dollar.

Sedangkan terhadap franc Swiss, dolar nampak stabil usai melemah hingga rekor terendah dalam sejarah. Dolar ditutup menguat 0,2 persen di 0.8539 terhadap franc.

Pada perdagangan lainnya, pergerakan harga emas dunia terbilang rancu tanpa menunjukkan tren yang jelas. Meski sempat naik menembus level $1540 untuk pertama kalinya dalam 4 pekan terakhir, emas mesti melepas kembali gain-nya tersebut dan berbalik ditutup melemah 0,25 persen di $1534.60 per troy ounce. Para pelaku pasar, dalam hal ini, mengambil sikap wait-and-see mengenai perkembangan krisis hutang Yunani. (atz)

(qom/qom)

Serasi Autoraya Patok Kupon Obligasi Rp 800 miliar di 7,5-10,5%

Jakarta - Perusahaan jasa transportasi milik grup Astra, PT Serasi Autoraya (SERA) menawarkan tingkat bunga obligasi Rp 800 miliar pada kisaran 7,5-10,5%. Masa penawaran dijadwalkan pada 28 dan 30 Juni 2011.

Menurut hasil penawaran umum dan public expose SERA, obligasi perseroan terdiri dari empat seri. Dimana seri A memiliki tenor 370 hari, dengan indikasi bunga 7,5%-8,5%. Obligasi Serasi Autoraya II seri B memiliki tenor dua tahun, dimana kisaran bunga 8,5-9,5%.

Sisanya seri C dengan jangka waktu tiga tahun dan seri D empat tahun. Seri C ditawarkan pada kisaran imbal hasil 9%-10%, dan seri D 9,5%-10.5%.

Dana hasil obligasi ini akan dipergunakan untuk membeli sebanyak empat ribu kendaraan jenis multi purpose vehicle (MPV) atau pick up atau boks atau truk untuk disewakan. Ada pun kendaraan tersebut akan dibeli perseroan dari pihak terafiliasi (Astra) dan pihak ketiga.

Sebagai penjamin pelaksana emisi (underwritter), perseroan telah menunjuk PT Victoria Sekuritas, PT OSK Nusadana Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities. Obligasi mendapat peringkat IdA+ (outlook stabil) dari Pefindo.

Masa penawaran awal terlaksana di 1-15 Juni 2011. Pernyataan efektif pada 24 Juni, dengan masa penawaran 28-30 Juni. Masa penjatahan di 1 Juli dan pencatatan di bursa terlaksana di 6 Juli.

Perseroan merupakan anak usaha grup Astra dengan fokus bisnis penyedia jasa transportasi, baik pelanggan ritel atau korporasi tersebut. Masyarakat lebih mengenal sebagao Toyota Rent a Car atau TRAC.

Serasi Autoraya juga memiliki bisnis persewaan mobil dan motor, penjualan mobil bekas, taksi, dan jasa logistik, serta ekspedisi. Perseroan memiliki 33 cabang, 53 outlet penyewaan, 14 service point, dan 359 bengkel.

(wep/ang)

BPS: Mei Terjadi Inflasi 0,12%

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Mei 2011 terjadi inflasi 0,12%. Inflasi dipicu kenaikan harga sandang dan perumahan sepanjang Mei 2011.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distrinbusi dan Jasa BPS Djamal dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

"Inflasi kumulatif Januari-Mei 2011 adalah 0,51%, sementara inflasi yoy di Mei mencapai 5,98%," jelas Djamal.

Dari 66 kota, sebanyak 51 kota mengalami inflasi dan sisanya 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,66% dan Kendari 1,08%.

"Inflasi terendah Mataram, Kediri, dan Denpasar 0,02. Deflasi tertinggi Tarakan 1,14% karena harga cabai turun," kata Djamal.

Djamal mengatakan, sepanjang Mei 2011 ini harga makanan masih menurun dan menyumbang deflasi sebesar 0,07%.

Makanan jadi, minuman, dan rokok menyumbang inflasi 0,04%, perumahan, air, listrik, gas menyumbang inflasi 0,06. Kemudian sandang termasuk emas menyumbang inflasi 0,05%.

(dnl/qom)

Dalam 5 Bulan, Aksi Beli Asing Capai Rp14,5 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Investor asing masih optimis dengan pasar saham Indonesia. Hal ini terlihat dari aksi beli yang dilakukan mencapai Rp14,5 triliun dalam waktu lima bulan.

"Dari Januari hingga kemarin, net buy asing mencapai Rp14,5 triliun,dibandingkan tahun lalu sebesar Rp21 triliun," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito, Rabu (1/6).

Lebih lanjut ia mengatakan, industri pasar modal Indonesia semakin berkembang. Hal ini didukung investasi semakin mengalir dan meningkat ke pasar modal Indonesia. Kepemilikan investor domestik pun mulai bertambah di Indonesia. "Kepemilikan asing di saham turun menjadi 63% dibandingkan lima tahun lalu sebesar 70%," kata Ito.

Rata-rata transaksi harian year to date mencapai Rp5,2 triliun pada 2011 dibandingkan rata-rata tahun lalu sebesar Rp4,8 triliun. Jumlah investor yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai 350 ribu rekening.

Ito mengatakan, pihaknya mengharapkan pasar modal Indonesia dapat berkembang dengan peningkatan jumlah investor. [hid]

Harga minyak meroket, saham GIAA terjungkal

Harga minyak meroket, saham GIAA terjungkal
JAKARTA. Saham PT Garuda Indonesia (GIAA) kembali jeblok pada transaksi pagi ini. Pukul 11.02, saham GIAA tercatat melorot 3,7% menjadi Rp 520. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 22 Febuari lalu.

Disinyalir, anjloknya harga saham GIAA seiring dengan meroketnya harga minyak dunia. Asal tahu saja, kemarin, harga minyak dunia naik 2,1% di New York. Kondisi ini akan membuat beban operasional GIAA kian bertambah.

Sambut Pengumuman Inflasi, IHSG Menguat Tipis

ilustrasi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai langkahnya di awal bulan Juni ini dengan dibuka menguat tipis meski bursa global terpantau anjlok, sambil menunggu pengumuman inflasi bulan Mei.

IHSG, Rabu (1/6/2011) pukul 09.35 JATS terpantau naik tipis 3,21 poin ke 3.840,18. Sementara itu indeks LQ45 juga naik tipis 0,12 poin ke 682,37 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,5 poun ke 530,88.

Bursa Asia pagi ini menunjukkan pergerakan mixed diantaranya indeks Hang Seng yang melemah 11,73 poin atau 0,05 persen ke 23.672,4, sedangkan indeks Nikkei 225 naik 2,19 poin atau 0,02 persen ke 9.695,92 dan Strait Times naik 10,49 poin atau 0,33 persen ke 3.170,42.

Hingga saat ini, volume transaksi tercatat sebesar 769 juta lembar saham dengan nilai Rp587,8 miliar. Sebanyak 82 saham menguat, 55 saham melemah 91 saham bergerak stagnan.

Saham yang bergerak menguat (top gainers) diantaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp150 ke Rp16.950, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp150 ke Rp14.850, PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp100 ke Rp6.950 dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik Rp100 ke Rp58.850.

Sementara saham yang melemah (top lossers) adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp350 ke Rp46.650, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp250 ke Rp16.750 dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp150 ke Rp16.750. (adn)
(rhs)

Saham-saham bluechips perbankan menjadi incaran investor

Saham-saham bluechips perbankan menjadi incaran investor
JAKARTA. Saham-saham bluechips perbankan dilanda aksi beli pagi ini. Ambil contoh, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Per pukul 10.56, saham BBRI naik 1,57% menjadi Rp 6.450. Lonjakan juga dialami saham PT Bank Central Asia (BBCA) yang naik 1,41% menjadi Rp 7.200.

Melonjaknya saham perbankan kali ini dipicu oleh spekulasi mengenai melambatnya tingkat inflasi Indonesia. Itu juga menandakan, bank sentral akan menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga acuan.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, tingkat inflasi tahunan pada Mei akan naik 5,94% dibanding 6,16% pada April. Dijadwalkan, data inflasi akan dirilis hari ini oleh Badan Pusat Statistik.

Spekulasi inflasi melambat, rupiah lanjut menguat untuk hari yang kelima

Spekulasi inflasi melambat, rupiah lanjut menguat untuk hari yang kelima
JAKARTA. Rupiah menguat pagi ini, dan sukses melanjutkan penguatannya untuk hari yang kelima. Keperkasaan rupiah didorong spekulasi inflasi bakal melambat selama bulan lalu.

Nilai tukar rupiah menguat 0,1% ke level Rp 8.539 per dollar AS, pada pukul 10.51 di Jakarta. Kemarin, mata uang Garuda ini menyentuh Rp 8.531 per dollar AS, level terkuatnya sejak 12 Mei.

Mata uang diperdagangkan di dekat level tertinggi tiga minggu seiring meningkatnya dana asing yang masuk ke surat utang pemerintah Indonesia. Dana asing yang masuk ke obligasi meningkat 1,2% menjadi Rp 224,06 triliun selama bulan lalu hingga 30 Mei. Sementara, dana asing yang membeli saham lokal mencapai US$ 29 juta, lebih besar dari jumlah yang dijual dalam dua hari, selama pekan ini.

Hari ini, Biro Pusat Statistik akan mengumumkan tingkat inflasi per Mei. Ekonom memproyeksi kenaikan harga konsumen bakal melambat untuk bulan yang keempat. Inflasi Mei diperkirakan di 5,94%, dibandingkan April yang mencapai 6,16%.

Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp. Gundy Cahyadi menyebut pasar berekspektasi inflasi akan relatif melambat hari ini, sehingga meningkatkan sentimen di pasar obligasi. "Ada beberapa optimisme baru yang muncul dari zona euro atas kemungkinan rencana bailout Yunani. Hal ini juga membantu mengangkat sentimen di seluruh pasar," imbuhnya.

Perdana Menteri Luksemburg Jean-Claude Juncker mengatakan, para pemimpin Uni Eropa akan memutuskan tambahan bantuan untuk Yunani pada akhir Juni ini, dan telah mengesampingkan restrukturisasi total utang Yunani.