Senin, 14 November 2011

Asing Net Buy, IHSG Bisa Menguat 1,4%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Senin (14/11) menguat 54,16 poin atau 1,4% ke 3.833,04. Volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham senilai Rp3 triliun.

Pada penutupan perdagangan tercatat 153 saham naik, 70 saham turun dan 92 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp275,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,05 triliun dan penjualan asing sebesar Rp781,6 miliar.

Indeks JII naik 10,9 poin ke 535,91, indeks ISSI naik 2,09 poin ke 124 dan indeks LQ45 naik 11,04 poin ke 682,92. Penguatan didukung sektor perkebunan naik 30,3 poin ke 2.185,76 dan sektor pertambangan naik 20,3 poin ke 2.664,28.

Penguatan seiring dengan bursa saham Asia seperti indeks Hang Seng naik 1,95, indeks Shanghai naik 1,95, indeks Nikkei naik 1,05%, indeks Kospi naik 2,1%, indeks STI naik 1,65 dan indeks KLSE naik 0,6%.

Indeks ditutup dengan lonjakan 1,43% di sesi II

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) ditutup dengan lonjakan 1,43% di sesi II. Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 3.833,040.

Sekitar 147 saham mencatatkan kenaikan. Sedangkan jumlah saham yang turun mencapai 63 dan 83 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,241 miliar saham senilai Rp 3,031 triliun.

Semua sektor menanjak tinggi. Tiga terbesar di antaranya adalah sektor industri lain-lain yang naik 3,4%, sektor manufaktur naik 2,12%, dan sektor industri dasar naik 1,92%.

Sementara itu, tiga saham yang menghuni posisi top gainers di antaranya adalah: PT Myoh Technology (MYOH) naik 18,82% menjadi Rp 101, PT Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 17,42% menjadi Rp 510, dan PT Alkindo Naratama (ALDO) naik 12,35% menjadi Rp 455.

Sedangkan tiga saham yang mencatatkan penurunan terbesar (top losers) di antaranya: PT Multi Prima Sejahtera (LPIN) turun 14,02% menjadi Rp 2.300, PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 12,16% menjadi Rp 325, dan PT Bumi Citra Permai (BCIP) turun 11,11% menjadi Rp 200.

Marak Aksi Beli, IHSG Menanjak ke 3.833

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 54 poin terdorong oleh aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua. Meski menguat, transaksi di lantai bursa belum terlalu bergairah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.960 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 8.990 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 32,328 poin (0,85%) ke level 3.811,213 disemangati oleh menguatnya bursa-bursa di Asia. Kabar baik datang dari penyelesaian krisis utang Eropa dan pulihnya tingkat konsumsi di AS.

Maraknya aksi beli mendorong indeks tetap bertahan di zona hijau. Sejak awal dibukanya perdagangan, indeks terus bergerak positif dan sempat bertengger di 3.833,234.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 41,786 poin (1,11%) ke level 3.820,671. Investor masih belum terlalu bersemangat berinvestasi menunggu perkembangan krisis Eropa.

Aksi beli terus berlanjut di perdagangan sesi II. Saham-saham lapis dua menjadi yang paling banyak diburu investor.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (14/11/2011), IHSG menanjak 54,155 poin (1,43%) ke level 3.833,040. Sementara Indeks LQ 45 melaju 11,044 poin (1,64%) ke level 682,919.

Nilai transaksi hari ini hanya setengah dair rata-rata harian sebesar Rp 6 triliun. Investor belum maksimal bertransaksi karena masih menunggu perkembangan krisis utang Eropa.

Dua pemimpin baru negara di Eropa yang sedang mengalami krisis akut, Italia dan Yunani, kini sedang menyusun kebijakan baru untuk segera keluar dari kriris. Sentimen ini mendorong aksi beli yang terjadi pada IHSG.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun menguat, dipimpin oleh indeks sektor aneka industri. Saham-saham lapis dua menjadi yang paling banyak dincar hari ini.

Para pemodal asing pun semakin gencar menempatkan dananya di dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 275,699 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 105.757 kali pada volume 4,241 miliar lembar saham senilai Rp 3,031 triliun. Sebanyak 153 saham naik, sisanya 70 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional melaju semakin kencang di zona hijau, seluruhnya kompak menguat. Bursa saham Hong Kong memimpin penguatan di Asia.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 47,63 poin (1,92%) ke level 2.528,71.
  • Indeks Hang Seng melesat 371,01 poin (1,94%) ke level 19.508,18.
  • Indeks Nikkei 225 naik 89,23 poin (1,05%) ke level 8.603,70.
  • Indeks Straits Times menanjak 43,78 poin (1,57%) ke level 2.834,72.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.5700 ke level Rp 72.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.500 ke Rp 62.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.150 ke Rp 26.600, dan Adira Finance (ADMF) naik Rp 950 ke Rp 12.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.000 ke Rp 15.000, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 450 ke Rp 6.750, Multibreeder (MBAI) turun Rp 400 ke Rp 12.300, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 375 ke Rp 2.300.

(ang/qom)

Reformasi Italia & Yunani, Bursa Eropa Bertaji

Reformasi Italia & Yunani, Bursa Eropa Bertaji
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa memperpanjang reli pada perdagangan Senin (14/11) dengan optimisme pemerintahan baru di Italia dan Yunani untuk melakukan reformasi radikal mengatasi krisis utang.

Indeks FTSE naik 0,1% ke 5.556, indeks CAC naik 0,25 ke 3.157 dan indeks DAX naik 0,2% ke 6.069, demikian mengutip yahoofinance.com.

Pekan ini, Monti yang menggantikan Berlusconi menjadi perdana menteri harus menyerahkan nama-nama menteri kepada Presiden Italia, Giorgia Napolitano. Perkembangan terakhir, kubu Berlusconi menyampaikan kepada Napolitano akan mendukung pemerintahan Monti.

"Kami sekarang memiliki dua karakter yang kuat siap untuk menempatkan kepentingan umum dan mereka memiliki niat yang naik untuk mulai. Tantangan mereka adalah melakukan penghematan fiskal dan reformasi anggaran," kata Mike Lenhoff, analis di Brewin Dolphin.

Pasar mengharapkan mereka membangun kredibilitas lagi. Ujian pertama adalah lelang obligasi Italia senilai 3 miliar euro untuk jangka waktu 5 tahun. Sebelumnya imbal hasil obligasi 10 tahun Italia melonjang hingga 7% lebih.

Euro naik menjadi US$1,3755 di London dari US$1,3750 di New York pada Jumat pekan lalu. Sementara euro terhadap yen menjadi 106,09 dan dolar terhadap yen merosot 0,1% menjadi 77,14 yen.

Bursa Asia terdongkrak sentimen Eropa dan China

Bursa Asia  terdongkrak sentimen Eropa dan China
TOKYO. Setelah mencatatkan pelemahan dalam dua pekan terakhir, sore ini bursa Asia menanjak. Pada pukul 16.42 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,4% menjadi 118,99. Sepuluh sektor yang terhimpun dalam indeks Asia bergerak di area positif. Sebelumnya, dalam dua pekan terakhir, indeks turun 5,9%.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,1% setelah pemerintah Negeri Sakura merilis data yang menunjukkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 6% pada tiga bulan yang berakhir 30 September. Sementara itu, indeks Hang Seng Hongkong naik 2,2% dan Shanghai Composite index China naik 1,9%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 2,1%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Nissan Motor Co yang naik 2%, China Overseas Land & Investment Ltd naik 6,8%, dan BYD Co yang naik 24%.

Lonjakan bursa Asia hari ini terkait dengan optimisme investor terhadap pemerintahan baru di Italia. Selain itu, sentimen positif lainnya adalah pernyataan ekonom yang mengatakan China akan mengalami soft landing pada perekonomiannya.

"Pemerintahan Italia sudah mulai terbentuk sekarang, sehingga meredakan kecemasan investor akan default negara tersebut," jelas Naoki Fujiwara dari Shinkin Asset Management Co di Tokyo.

Dukung Monti, Euro Mulai Bergigi

Headline
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro menguat pada perdagangan Senin (14/11) di Asia dengan prospek kemampuan Italia mengatasi utang yang dilakukan pemerintahan baru yang dipimpin Mario Monti.

Penguatan euro didukung pernyataan Menkeu Yunani yang memprioritaskan mendapat bailout dari Uni Eropa dengan pemerintahan baru yang dipimpin Lucas Papademos. "Kami melihat awal yang bagus dengan pemerintahan baru di Italia dan Yunani, walaupun masih banyak ketidakpastian," kata Emma Lawson, pengamat valas di National Australia Bank Ltd di Sydney.

Euro naik menjadi US$1,3755 di London dari US$1,3750 di New York pada Jumat pekan lalu. Sementara euro terhadap yen menjadi 106,09 dan dolar terhadap yen merosot 0,1% menjadi 77,14 yen, demikian mengutip yahoofinance.com.

Pekan ini, Monti yang menggantikan Berlusconi menjadi perdana menteri harus menyerahkan nama-nama menteri kepada Presiden Italia, Giorgia Napolitano. Perkembangan terakhir, kubu Berlusconi menyampaikan kepada Napolitano akan mendukung pemerintahan Monti.

Euro telah turun 0,8% selama enam bulan terakhir. Pergerakan euro selalu tertekan isu krisis utang Uni Eropa.

Harga kontrak emas akan capai US$ 1.800 dalam beberapa hari ke depan

Harga kontrak emas akan capai US$ 1.800 dalam beberapa hari ke depan
NEW YORK. Harga kontrak emas diprediksi akan terus menanjak. Menurut ramalan Credit Suisse Group AG, harga kontrak emas akan naik ke level US$ 1.800 per troy ounce dalam beberapa hari ke depan. Adapun pencetus kenaikan harga kontrak emas itu adalah suku bunga acuan.

"Kami masih merekomendasikan emas dan perak sebagai alat investasi. Sebab, kelompok logam platinum saat ini masih minim sokongan teknikal," jelas Stefan Graber, analis Credit Suisse.

Ekspektasi Italia, Bursa Eropa akan Ceria

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diprediksi akan menguat pada perdagangan Senin (14/11) dengan pembentukan pemerintahan baru di Italia dan Yunani mengambil solusi mengatasi krisis utang Eropa.

Indeks FTSE akan naik 16 poin, indeks DAX diprediksi akan naik 51 poin dan indeks CAC akan naik 24 poin, demikian mengutip yahoofinance.com.

Italia sedang menguji minat pasar hari ini dengan melelang obligasi dengan jatuh tempo 5 tahun senilai 3 miliar euro atau senilai US$4,13 miliar. Ini menjadi ujian awal Mario Monti, mantan anggota Komisioner Eropa yang ditunjuk sebagai nahkoda pemerintahan baru Italia menggantikan Silvio Berlusconi.

Pada pekan lalu imbal hasil obligasi Italia dengan jatuh tempo 10 tahun melonjak hingga di atas 7%, setelah Berlusconi menolak mundur. Saat ini, Berlusconi pun menyatakan kariernya belum tamat.

Sementara di Jerman, Angela Merkel sedang disibukan dengan kongres partainya selama dua hari. Pembahasan diperkirakan didominasi mengatasi krisis utang Eropa.

Meskipun pemilu baru dilakukan 2013 tetapi sejak awal dia sudah mengamankan posisinya. Merkel harus meyakinkan Uni Demokratik tentang masa depan Uni Eropa.

Sedangkan Jepang mengakhiri ressei dengan pertumbuhan PDB kuartal III mencapai 1,5% dibanding kuartal sebelumnya. Kinerja ini dinilai cukup cepat sejak dilanda gempa dan gelombang tsunami pada Maret lalu.

Bursa saham Asia menguat seperti indeks Hang Seng naik 2,1%, indeks Shanghai naik 1,5%, indeks Nikkei naik 1,05%, indeks Kospi naik 2,1%, indeks STI naik 1,5%, indeks KLSE naik Rp0,8%.

Sebulan, rata-rata imbal hasil SUN turun 56 bps

Sebulan, rata-rata imbal hasil SUN turun 56 bps
JAKARTA. Turunnya suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,5% pada September 2011 mendorong penurunan imbal hasil surat berharga negara (SBN). Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia edisi November 2011 mengungkapkan, secara keseluruhan rata-rata imbal hasil SBN pada Oktober 2011 turun 56 bps menjadi 6,13% dibandingkan imbal hasil September sebesar 6,69%.

Bank Indonesia (BI) mendata imbal hasil SBN selama Oktober untuk tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing turun sebesar 60 bps, 60 bps dan 41 bps. Kendati menurun, namun kondisi pasar keuangan dalam negeri yang membaik dan meredanya sentimen global mendorong investor asing menambah eksporsurnya di pasar SBN.

Selama Oktober 2011 investor asing mencatatkan pembelian neto (net buy) sebesar Rp73,9 triliun. Angka ini melonjak 209,2% alias empat kali lipat dibandingkan net buy yang tercatat pada September 2011 sebesar Rp 23,9 triliun.

Bank sentral menyebutkan aksi beli asing terutama terjadi pada instrumen SBN jangka pendek dan menengah. Selain didukung oleh faktor makro dan risiko fiskal yang terkendali, minat beli asing juga terkait dengan imbal hasil yang menarik, ekspektasi pencapaian investment grade, serta meredanya sentimen negatif global.

Obama Tekan China Jadi Negara 'Dewasa'

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Presiden AS Barack Obama pada Minggu mendesak China untuk mengenali sebuah ekonomi yang dewasa dan mulai bersikap lebih bertanggung jawab pada isu-isu mata uang dan perdagangan yang telah melukai perusahaan Amerika.

Seperti dilaporkan Reuters, China perlu untuk memahami bahwa peran mereka berbeda sekarang dari 20 tahun yang lalu atau 30 tahun lalu ketika mereka melanggar beberapa aturan yang tidak benar-benar dipedulikan seperti disampaikan Obama pada akhir pertemuan pemimpin Asia-Pasifik. "Sekarang mereka sudah tumbuh. Mereka harus membantu mengelola proses ini secara bertanggung jawab."

Amerika Serikat menyambut baik peningkatan kemakmuran dari China namun Beijing terlalu sering salah dalam sistem permainan untuk keuntungan mereka sendiri. "Kami akan terus memastikan, Cina beroperasi dengan aturan yang sama seperti orang lain," kata Obama.

Obama dan Presiden China Hu Jintao telah melakukan tatap muka dalam pembicaraan selama berlangsungnya forum pertemuan kerjasama Asia-Pasifik, sebuah kelompok dari 21 negara yang menyumbang lebih dari setengah dari output ekonomi dunia.

Sebagai dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China sering berdebat tentang isu-isu perdagangan, dengan Senat AS baru-baru ini mengeluarkan undang-undang untuk mendorong Beijing untuk membiarkan mata uangnya, yang dikenal sebagai yuan dan renminbi, meningkat lebih cepat dalam nilai. "Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa renminbi itu devalued sebesar 20 sampai 25 persen. Itu berarti ekspor kita ke China jauh lebih mahal dan impor mereka ke Amerika Serikat jauh lebih murah," kata Obama.

"Ada sedikit perbaikan tahun lalu sebagian karena tekanan AS tapi itu tidak cukup. Sudah waktunya bagi mereka untuk melanjutkan dan bergerak ke arah sistem berbasis pasar untuk mata uang mereka."

Obama mengatakan ia telah secara konsisten mengatakan kepada Hu dan para pemimpin China lainnya bahwa perusahaan-perusahaan Amerika tidak takut persaingan, selama sebuah level lapangan bermain.

Obama Frustrasi Terhadap China

Honolulu - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama merasa semakin frustrasi dengan kebijakan mata uang China. Ia mengatakan China tidak melakukan hal yang cukup untuk membuat mata uangnya mencapai tingkat yang adil.

"Amerika Serikat dan negara-negara lain, saya pikir bisa dimengerti, merasa bahwa cukup adalah cukup," ujar Obama usai pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation seperti dikutip terhadap dari AFP, Senin (14/11/2011).

"Saya tentu saja ingin terus mengusahakan hubungan yang konstruktif dengan pemerintah China," tambah Obama setelah mengeluhkan level yuan yang telah menyebabkan keuntungan tidak adil bagi eksportir China.

Obama mengkritik kebijakan mata uang China itu tidak hanya merugikan AS, tapi juga rekan-rekan dagangnya dan juga negara-negara lainnya.

"Kita akan terus berpegang teguh mendesak mereka beroperasi dengan aturan yang sama dengan orang lain. Kami tidak ingin mereka mengambil keuntungan dari Amerika Serikat atau pebisnis AS," tambah Obama.

Namun China memberikan versi tersendiri tentang pertemuan dengan Obama.

"Meski jika yuan menguat secara substansial, tidak akan memecahkan masalah yang dihadapi Amerika Serikat," ujar PM China Hu Jintao kepada Obama menurut berita yang diposting dalam situs Kementerian Luar Negeri China.

Ia mengatakan, masalah seperti defisit perdagangan dan pengangguran tidak disebabkan oleh mata uang, yang ia kategorikan sebagai 'bertanggung jawab'. Namun ditegaskan, Beijing akan terus menekankan reformasi mata uangnya.

AS dan Uni Eropa sudah lama menuding China membiarkan mata uangnya mengambang palsu, sehingga menyebabkan ekspornya murah. Dampaknya, kini China berubah menjadi pusat manufaktur China, sementara rekan-rekan dagangnya merugi.

"Sebagian besar ekonom memperkirakan yuan mengalami devaluasi 20-25%. Itu artinya, ekspor kami ke China menjadi lebih mahal dan impor mereka ke AS menjadi lebih murah," tegas Obama.

"Sekarang ada sedikit perbaikan dibandingkan tahun lalu, sebagian karena tekanan AS, namun itu tidak cukup," ketusnya.

Namun China membela rezim mata uangnya, dan mengatakan sudah menggerakkan mata uangnya secara bertahap sehingga menjadi lebih fleksibel. Namun hal itu gagal meredam kritik di AS yang berpendapan mata uang China mengalami undervalue sekitar 30 persen.
(qom/dnl)

Blue Chip Dorong IHSG Sesi I Ditutup Naik 1,15%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Senin (14/11) ditutup naik 1,15% ke level 3.822,62.

Penguatan indeks siang ini masih seiring dengan pelemahan 2% dalam 2 hari perdagangan kemarin dan juga bursa Asia yang menguat cukup signifikan.

Pada akhir pekan lalu, bursa AS ditutup menguat sekitar 2% sedangkan bursa Eropa sekitar 3% seiring dengan pergantian pemimpin Yunani dan Itali. Kedua pemimpin di kedua negara tersebut saat ini berasal dari kalangan teknokrat ekonomi dan diharapkan dapat menyelesaikan krisis di kedua negara. Selain itu, sentimen positif juga datang dari persetujuan senat Italia terhadap rancangan pengetatan anggaran yang diajukan pemerintah dan juga data US of Michigan Confidence yang lebih baik dari estimasi.

Hal ini juga mendorong, penurunan yield obligasi Itali sebesar 6,3% ke level 6,45%. Sementara itu, minyak ditutup di level US$99/barel atau menguat 1,2% dan harga metal menguat 1,75%, dengan penguatan tertinggi pada timah +3,4%.

Mengikuti sentimen dari bursa Eropa, bursa Asia siang ini menguat signifikan. Sentimen positif lain datang dari data ekonomi Jepang, di mana GDP 3Q11 tumbuh 1,5% (sesuai estimasi) dari kuartal sebelumnya kontraksi 0,5%. Shanghai naik 1,63%, Hang Seng naik 2,4%, KLSE naik 0,67%, Nikkei naik 1,08%, STI naik 1,73%, dan Seoul naik 2,09%.

Sebanyak 144 saham naik siang ini, 65 saham turun, dan 77 saham masih stagnan. Indeks saham LQ45 sesi I ditutup naik 1,38% ke level 681,15, sementara JII naik 1,71% ke level 533,99.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,1 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,47 triliun. Asing siang ini masih terus melakukan aksi beli dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp84,74 miliar.

Saham-saham yang menguat tajam siang ini adalah ASII naik 2,44%, GGRM naik 2,39%, UNTR naik 4,12%, ITMG naik 1,71%, IMAS naik 5,6%, dan INTP naik 3,35%.

140 saham sokong indeks melonjak 1,11% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak positif hingga penutupan sesi I. Pada pukul 12.00, indeks naik 1,11% menjadi 3.820,671.

Sekitar 140 saham mencatatkan kenaikan. Sementara, 56 saham lain melorot dan 71 saham tak banyak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,536 miliar saham senilai Rp 1,548 triliun.

Seluruh sektor kompak menanjak. Sektor dengan lonjakan tertinggi antara lain: sektor industri lain-lain yang naik 2,33%, sektor industri dasar naik 1,94%, dan sektor manufaktur naik 1,82%.

Tiga saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi di antaranya yakni: PT Surabaya Agung Industri (SAIP) naik 18,18% menjadi Rp 390, PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) naik 14,94% menjadi Rp 500, dan PT Myoh Technology (MYOH) naik 9,41% menjadi Rp 93.

Sementara itu, saham-saham yang menduduki posisi top losers di antaranya: PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 12,16% menjadi Rp 325, PT Bumi Citra Permai (BCIP) turun 11,11% menjadi Rp 200, dan PT Sekawan Intipratama (SIAP) turun 10,20% menjadi Rp 88.

Meski Sepi Transaksi, IHSG Menanjak 41 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 41 poin meski di tengah transaksi yang sepi namun penuh aksi beli. Investor masih belum terlalu bersemangat berinvestasi menunggu perkembangan krisis Eropa.

Membuka perdagangan awal pekan, IHSG naik 32,328 poin (0,85%) ke level 3.811,213 disemangati oleh menguatnya bursa-bursa di Asia. Kabar baik datang dari penyelesaian krisis utang Eropa dan pulihnya tingkat konsumsi di AS.

Maraknya aksi beli mendorong indeks tetap bertahan di zona hijau. Sejak awal dibukanya perdagangan, indeks terus bergerak positif dan sempat bertengger di 3.824,454.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (14/11/2011), IHSG menanjak 41,786 poin (1,11%) ke level 3.820,671. Sementara Indeks LQ 45 menguat 8,870 poin (1,32%) ke level 680,745.

Saham-saham berbasis aneka industri paling banyak diburu investor hari ini. Seluruh indeks sektoral di lantau bursa pun menghijau atas aksi beli ini.

Kepercayaan diri investor berangsur membaik setelah banyak kabar positif dari global dan regional. Kabar dari Eropa, dua negara yang sedang di ujung tanduk, Yunani dan Italia, sudah mendapat pemimpin baru.

Pemimpin baru tersebut diharapkan bisa segera mengambil kebijakan yang tepat dalam menanggulang krisis setempat. Kabai baik juga datang dari AS, setelah indeks consumer confidence melebihi ekspektasi.

Investor asing pun mulai kembali menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri. Hingga siang ini, asing sudah mencatat pembelian bersih namun angkanya belum terlalu tinggi.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 65.061 kali pada volume 2,536 miliar lembar saham senilai Rp 1,548 triliun. Sebanyak 144 saham naik, sisanya 65 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional melaju semakin kencang di zona hijau, seluruhnya kompak menguat. Bursa saham Hong Kong memimpin penguatan di Asia.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 40,35 poin (1,63%) ke level 2.521,44.
  • Indeks Hang Seng melonjak 458,44 poin (2,40%) ke level 19.595,61.
  • Indeks Nikkei 225 naik 90,99 poin (1,07%) ke level 8.605,46.
  • Indeks Straits Times menanjak 47,71 poin (1,71%) ke level 2.838,65.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.700 ke level Rp 71.200, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.450 ke Rp 61.950, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.050 ke Rp 26.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 44.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sona Topas (SONA) turun Rp 75 ke Rp 2.900, Tjiwi Kimia (TKIM) turun Rp 50 ke Rp 2.125, Bayan (BYAN) turun Rp 50 ke Rp 18.450, dan Mayora (MYOR) turun Rp 50 ke Rp 13.850.

(ang/qom)

Mata uang Asia ramai-ramai perkasa atas dollar AS

Mata uang Asia ramai-ramai perkasa atas dollar AS
SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia mencatatkan penguatan hari ini. Pada pukul 09.55 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,4% menjadi 3,1348 per dollar. Sedangkan won menguat 0,4% menjadi 1.121,51. Penguatan juga dialami oleh baht Thailand yang menguat 0,2% menjadi 30,79 dan dollar Singapura yang menguat 0,8% menjadi US$ 1,2825.

Keperkasaan mata uang Asia hari ini dipicu oleh optimisme investor bahwa pemerintahan baru Yunani dan Italia akan mampu membawa Eropa keluar dari krisis utangnya. Alhasil, dana asing banyak yang mengalir ke pasar emerging market. Hal tersebut juga tercermin dari pergerakan pasar saham Asia yang melonjak 1,2%.

"Kecemasan mengenai isu krisis utang Eropa mulai mereda sehingga pelaku pasar memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap Italia. Aset-aset berisiko dan mata uang emerging market kembali memiliki performa baik," jelas Norawit Suparinayok, foreign exchange trader Bangkok Bank Plc.

Rupiah menguat seiring optimisme terhadap Eropa

Rupiah menguat seiring optimisme terhadap Eropa
JAKARTA. Rupiah diperdagangkan menguat untuk hari yang kedua. Mata uang Garuda ini terapresiasi di saat pasar optimis terhadap penyelesaian krisis di Eropa.

Data spot antar bank menunjukkan, hingga pukul 10.48 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bertengger di level 8.954, dari posisi sebelumnya di 8.967.

Indeks MSCI Asia Pasifik sebagai acuan saham regional melejit karena pasar yakin pemimpin baru di Italia dan Yunani akan membantu penyelesaian krisis utang di Eropa. Sentimen positif tersebut mencuatkan optimisme dana asing akan terus mengalir ke Indonesia, sebab investor berupaya mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan yang bagus di dalam negeri.

Dalam bulan ini, asing tercatat membeli saham domestik senilai US$ 131 juta hingga 11 November. Sementara, kepemilikan asing di surat utang pemerintah bertambah menjadi Rp 221,29 triliun per 9 November, dibanding akhir Oktober sejumlah Rp 219,78 triliun.

Kepala riset valas dari Malayan Banking Bhd. Saktiandi Supaat menyebut, ada permintaan yang kuat terhadap obligasi dan saham Indonesia. "Sedikit berita positif dari Italia dan Yunani telah membantu. Kami melihat sentimen positif di pasar saham dan mata uang Asia," ujarnya, di Singapura, hari ini.

Pekan lalu, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 6% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank sentral memprediksi, produk domestik bruto akan meningkat 6,5% di tahun ini, setelah tahun lalu di 6,1%. Adapun, di kuartal ketiga 2011, ekonomi bertumbuh 6,54% dibanding tahun sebelumnya.

Kisah Sang Milyuner yang Bangkrut Karena Krisis

Belfast - Krisis telah menyebabkan sang milyuner ini kehilangan kerajaan bisnisnya. Semua jerih payah bisnis yang sudah dirintis sejak era tahun 1970-an akhirnya musnah karena krisis, sehingga sang milyuner ini mendaftarkan kebangkrutan.

Adalah Sean Quinn, salah satu orang terkaya di Irlandia yang bernasib apes. Quinn yang memiliki kekayaan pribadi sekitar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 63 triliun itu akhirnya secara sukarela mendaftarkan kebangkrutan karena 'salah investasi'.

Quinn, yang merupakan salah satu pebisnis yang dikagumi di Irlandia memulai bisnisnya dengan menjual pasir dan batu-batuan dari menggali tanah pertanian orang tuanya pada awal tahun 1970-an. Ia sukses membangun Quinn Group menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar yang tersebar dari pertambangan, manufaktur, real estate, dan asuransi.

Namun semua kekusutan bisnis Quinn dimulai tahun 2008, ketika terjadi krisis finansial global. Pada masa booming real estate di Irlandia, Quinn telah membeli saham Anglo Irish Bank yang memiliki instrumen finansial berisiko dan dikenal sebagai kontrak untuk perbedaan yang membuatnya bisa mengumpulkan hingga 25% saham di bank tersebut, menggunakan dana dari Anglo Irish Bank.

Dan ketika pasar properti kolaps, saham tersebut anjlok dan menjadi tidak bernilai ketika bank tersebut dinasionalisasi tahun 2009.

Karena tidak mampu membayar utangnya yang sangat besar kepada bank tersebut, Quinn terpaksa menyerahkan Quinn Group miliknya kepada Anglo Irish Bank senilai US$ 1,85 miliar pada April 2011.
Pada waktu itu, Anglo mengeluarkan pernyataan yang sederhana bahwa mereka telah memiliki sejumlah besar uang dari Sean Quinn dan keluarganya karena mereka berada dalam posisi tidak mampu membayar utang. Jaminan dari pinjaman-pinjaman itu adalah saham milik keluarga di Quinn Group.

Quinn menyatakan pengumuman kebangkrutan personalnya dibuat dengan kesedihan yang mendalam dan penyesalan. Namun menurutnya, langkah tersebut merupakan opsi terakhir yang tersisa.

"Saya sekarang tidak dapat membayar pinjaman-pinjaman yang jatuh tempo itu, menyusul pengambilan kontrol Anglo atas perusahaan Quinn Group, di mana saya dan tim yang loyal telah menghabiskan waktu untuk membangunnya sepanjang hidup. Saya mengakui diri saya tidak memiliki alternatif lain," jelas Quinn dalam pernyataannya seperti dikutip dari Forbes, Senin (14/11/2011).

Namun Quinn berpendapat mayoritas utang yang sangat banyak dan dibiayai Anglo terdapat perselisihan.

"Keluarga Quinn memiliki gugatan tertunda terhadap Anglo atas tudingan bank dengan segala sesuau mulai dari melanggar kewajiban hingga mengabaikan dampak kerusakan ekonomi," jelasnya.

Quinn juga menunding Anglo dan pemilik barunya yakni pemerintahan Irlandia mencoba untuk mengorbankan dirinya dan keluarga. Ia menuding Anglo secara konsisten telah mengabaikan kesalahannya sendiri.

Kontroversi seputar deklarasi kebangkrutan Quinn tidak berhenti di sana. Irish Bank Resolution Corporation menyatakan telah siap melakukan investigasi dengan tujuan mengevaluasi validitas aplikasi kebangkrutan Quinn.

Quinn diketahui mendaftarkan kebangkrutan di wilayah Fermanagh di Utara Irlandia, yang masuk wilayah Inggris karena diklaim sebagai tempat tinggal dan berbisnisnya. Namun bank mengeluarkan pernyataan Quinn sebenarnya tinggal di wilayah Cavan, di sisi Irlandia di perbatasan dengan Inggris, dan menyebut kepentingan bisnis Quinn yang lebih luas dan kewajibannya ada di dalam negara tersebut

Perbedaan yang efektif untuk Quinn adalah tambahan 11 tahun saat dikucillan dari dunia bisnis. Di Republik Irlandia, seseorang harus menunggu selama 12 tahun sebelum mendapatkan pinjaman atau membangun bisnis setelah mendaftarkan kebangkrutan. Di Inggris, periode menunggu hanya 12 bulan.

Pengacara Quinn, John Gordon membela kliennya soal pendaftaran kebangkrutan tersebut.

"Sean Quinn telah membayar pajaknya ke pemerintah Inggris, dia memiliki sejumlah asuransi nasional di Inggris, semua pajak pada 38 tahun terakhir di Inggris dan secara krusia dia menjalankan kerajaan bisnisnya dari Derrylin. Dengan kata lain, kasus Quinn berada di utara dari perbatasn," tegasnya.

Ketika masa kejayaannya memuncak, Sean Quinn menempati posisi ke-164 dalam daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Sekarang, mungkin dia akan dikenal sebagai orang yang kalah terbesar dari krisis finansial global tahun 2008.
(qom/dnl)

DJIA Tembus 12.000, Tren IHSG Naik dan Aman

INILAH.COM, Jakarta –Arah IHSG sepekan ke depan, dinilai sangat tergantung pada laju bursa Dow Jones. Setelah Dow ditutup di level 12.153,7, ada harapan indeks domestik naik dengan aman.

Pada perdagangan Jumat (11/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5 poin (0,13%) ke level 3.778,885. Harga intraday tertingginya mencapai 3.800,289 dan terendah 3.764,887. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,99 poin (0,30%) ke level 671,875.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, arah IHSG sepekan ke depan, sangat tergantung pada pergerakan bursa Dow Jones Industrial Average (DJIA). Menurutnya, jika Dow bisa tembus 12.000, tren IHSG memang naik dan aman. Akhir pekan lalu, bursa Dow Jones naik 259,89 poin (2,19%) ke level 12.153.70.

Tapi, lanjutnya, jika Dow Jones kembali ke bawah 12.000, tren jangka pendek IHSG adalah melemah. “IHSG memiliki resistance 3.800-3.875. Jika bisa naik ke atas resistance tersebut, menandakan, tren turun indeks sudah selesai,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia juga menegaskan, selama indeks masih di bawah resistance tersebut, laju indeks akan berat. Apalagi, krisis utang Italia tentu tidak bisa selesai dalam semalam. Memang, lanjutnya, utang jangka pendek Italia masih laku. “Tapi, apakah itu bisa dijadikan indikasi bahwa masalah sudah selesai, tentu tidak,” tandas Satrio.

Saat ini, lanjutnya, orang sangat berhati-hati sehingga memancing aksi profit taking untuk mengamankan posisi (securing profit). “Sangat jelas, saham-saham yang di-net sell adalah saham-saham yang kenaikannya selama ini cukup signifikan,” tuturnya.

Satrio menambahkan, koreksi IHSG Jumat (11/11) sebenarnya mengonfirmasi tren penurunan jangka pendek (short term trend). Tapi, untuk mid-long term, tren indeks memang naik. “Saya cuman bisa bilang, jika indeks turun, support-nya ada di level 3.650-3.525,” timpalnya.

Lalu, jika Dow Jones ternyata terjun bebas atau menguji support 11.450-11.500, pelaku pasar bisa mulai belanja saham. Sementara itu, resistance Dow Jones di level 12.000-12.300. “Secara umum, market saat ini masih berada pada masa-masa krisis sehingga volatilitasnya sangat tinggi,” ucap Satrio.

Dalam situasi ini, ia merekomendasikan saham-saham yang kinerja keuangannya pada kuartal III-2011 cukup kinclong sehingga jadi index mover. Saham yang masuk kategori itu adalah PT Indo Tambang Raya (ITMG) yang kinerja keuangannya cukup bagus di atas ekspektasi.

Menurutnya, ITMG jadi pilihan selain PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT United Tractor (UNTR).

Saham-saham tersebut, tegas Satrio, akan jadi motor penggerak saat indeks mengalami penguatan. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut terutama kalau IHSG sudah mencapai kisaran support 3.525-3.650,” imbuhnya.

Euro mencatatkan penguatan setelah terbentuk pemerintah baru Italia

Euro mencatatkan penguatan setelah terbentuk pemerintah baru Italia
TOKYO. Pergerakan euro pagi ini mencatatkan penguatan. Dengan demikian, keperkasaan euro sudah terjadi selama tiga hari terakhir. Pada pukul 08.15 waktu Tokyo, euro menguat 0,2% menjadi US$ 1,3781 dari US$ 1,3750 di New York pada 11 November lalu.

Sementara, jika berhadapan dengan yen, mata uang 17 negara itu menguat 0,3% menjadi 106,39 yen. Sedangkan posisi dollar tak banyak berubah dari posisi pekan lalu di level 77,20 yen.

Penguatan euro terkait optimisme investor mengenai perkembangan situasi terakhir di Eropa. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mario Monti, mantan European Union competition commissioner, akan memimpin pemerintahan baru di Italia. Hal ini terjadi setelah krisis utang Eropa menyebabkan bubarnya pemerintahan koalisi pimpinan Perdana Menteri Silvio Berlusconi.

Presiden Italia Giorgio Napolitano menawarkan Monti posisi tersebut setelah melakukan pertemuan dengan seluruh partai politik Italia di Quirinale Palace di Roma.

"Kita melihat adanya awal positif pada pekan ini dengan terbentuknya pemerintahan teknokrat baru di Italia dan Yunani. namun, masih banyak ketidakpastian yang mempengaruhi pasar. Kita akan melihat euro akan menguji batas atasnya," jelas Emma Lawson, currency strategist National Australia Bank Ltd di Sydney.

Harga CPO diperkirakan US$ 3.300 tahun depan

Harga CPO diperkirakan US$ 3.300 tahun depan
JAKARTA. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai menggeliat. Nilai kontrak pengiriman CPO
untuk Januari 2012, Jumat (11/11), ditutup naik 0,5% menjadi RM 3.135 per ton. Pelaku pasar optimistis, harga komoditas ini akan menanjak hingga tahun depan.

Dorab Mistry, Direktur Godrej International Limited, perusahaan besar di India, memprediksi harga CPO di bursa berjangka Malaysia mampu mencapai RM 3.300, pada Januari 2012. Penyebabnya, ketidakseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran CPO di pasar.

Laju pertumbuhan Produksi minyak sawit mentah diperkirakan melambat. Namun, di saat yang sama, permintaan masih terus tumbuh. Alhasil, harga pun berpotensi terkerek naik. Bahkan, perhitungan Dorab, pertengahan tahun 2012, CPO bisa melambung ke level US$ 4.000 atau setara US$ 1.277 per metrik ton. Ini akan menjadi harga tertinggi CPO sejak tahun 2008.

Para produsen CPO terbesar di dunia seperti Indonesia dan Malaysia, kemungkinan menurun angka produksinya. Dorab memperkirakan, tahun ini produksi minyak sawit dari seluruh perkebunan di Indonesia hanya 25,2 juta ton. Angka itu lebih kecil dari proyeksi semula, yaitu 25,5 juta ton.

Adapun Malaysia juga diprediksi hanya mampu memproduksi 18,8 juta ton kelapa sawit. Pertumbuhan produksi kelapa sawit global tahun ini diperkirakan hanya sebesar 5,5 juta ton. "Permintaan minyak nabati tahun 2011-2012 akan di atas enam juta ton," kata Dorab seperti dikutip Bloomberg, Ahad (13/11).

Pelambatan produksi CPO akibat banyak pohon yang memasuki usia tua. Faktor lain yang bisa menghambat produksi CPO adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Ada ramalan, negara produsen CPO akan dilanda banjir.

Permintaan deras

Ibrahim, analis Harvest International Futures, menambahkan permintaan dari China, India, Jepang, dan Pakistan, juga masih akan tinggi. "Situasi Eropa memang masih tidak menentu, tetapi mereka hanya mengonsumsi sepertiga produksi minyak sawit.
Di luar Eropa, permintaan masih tinggi," kata dia.

Meski tengah krisis, pengembangan biodiesel di Benua Biru tersebut juga masih berjalan gencar. Ini membuat permintaan diperkirakan masih akan tumbuh.

Permintaan CPO dari Amerika Serikat (AS) juga masih tumbuh. Tahun 2012, AS berniat mengerek produksi biodesel menjadi 2,2 juta ton, dari 1,1 juta ton tahun ini.

Faktor kenaikan harga minyak kedelai juga bisa ikut mendorong kenaikan harga komoditas sawit. Dua komoditas perkebunan itu memang bersifat substitutif, alias saling menggantikan. Jika harga minyak kedelai terungkit naik, kemungkinan banyak pemodal yang beralih memburu minyak sawit.

Situasi yang sebaliknya, juga bisa terjadi. Ketika minyak sawit dinilai sudah kemahalan, dia bisa saja terkoreksi turun lagi karena pasar beralih ke minyak kedelai.

Penurunan pajak ekspor minyak sawit Indonesia menjadi 15% November ini, menurut Ibrahim, sedikit banyak akan membantu kelancaran pasokan CPO di pasar. "Eksportir akan makin bersemangat," katanya.

Dengan menimbang berbagai macam faktor-faktor tersebut, Ibrahim menilai, prediksi harga CPO sebesar
RM 3.300 di awal tahun depan, masih realistis. Sebelumnya, dia memprediksi harga komoditas ini mampu menembus US$ 3.150 per metrik ton, akhir tahun ini.

Solusi Krisis Utang Eropa Gairahkan Saham Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan Senin (14/11) pagi menguat di tengah harapan bahwa pemimpin baru di Italia dan Yunani akan mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan utang mereka dari kebangkrutan dan menangkis krisis keuangan di zona euro yang lebih luas.

Mengutip Reuters, Presiden Italia menunjuk mantan Komisioner Eropa Mario Monti pada hari Minggu untuk memimpin pemerintah baru, sementara Lucas Papademos di Yunani, mantan pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa, dan telah dilantik sebagai Perdana Menteri. Kedua pemimpin telah diisi dengan dorongan reformasi dan rencana penghematan untuk mengembalikan kredibilitas negara mereka yang compang-camping.

Indeks FTSE CNBC Asia 100 yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik 1,4 persen. Nikkei Jepang naik mengikuti pemulihan saham AS, dibantu oleh meredanya kekhawatiran tentang kemampuan Eropa untuk mempertahankan krisis utang dari penyebaran.

Nikkei average naik 1,4 persen menjadi 8.631,55, sedangkan Topix naik 1,3 persen menjadi 738,37. Saham Sony naik 2,1 persen menyusul berita bahwa sebuah konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan telah memenangkan pelelangan untuk operasi penerbitan musik EMI senilai $ 2,2 miliar. Saham Olympus disuspensi karena kelebihan order pembelian. Mizuho Financial naik 2 persen setelah harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa perusahaan akan memotong 10 persen dari angkatan kerja, atau sekitar 3.000 pekerja pada akhir tahun fiskal 2015 sebagai bagian dari penggabungan dua unit perbankan.

Saham Seoul dibuka naik 1,4 persen setelah persetujuan senator Italia terhadap reformasi ekonomi yang memberikan kenyamanan bagi para investor terhadap kekhawatiran tentang krisis utang Italia serta penguatan Wall Street. Keuntungan saham dipimpin oleh kenaikan saham bank-bank besar dan saham teknologi, dengan LG Display naik 3,4 persen dan KB Financial naik 2,5 persen. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 1,5 persen ke 1.891,29.

Saham Australia naik 1,1 persen, dipimpin oleh saham bank dan industri karena Italia telah bergerak cepat untuk menunjuk Perdana Menteri baru, yang bertujuan untuk mengakhiri krisis yang telah mengancam seluruh zona euro.

Empat bank besar dan perusahaan keuangan mengemudikan pasar dengan keuntungan antara 1,0 persen dan 1,6 persen, yang dipimpin oleh Westpac yang naik 1,6 persen.

Indeks saham acuan S & P / ASX 200 naik 48,3 poin ke 4.344,8. Indeks saham acuan Selandia Baru NZX 50 naik 0,6 persen menjadi 3.342,1.

Inilah Target Harga Saham Bank 2011 & 2012

INILAH.COM, Jakarta – Pemangkasan BI rate dinilai berimbas positif bagi saham sektor perbankan. Suku bunga kredit dan NPL berpeluang turun. Inilah target-target harga saham keuangan ini.

Pada perdagangan Jumat (11/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5 poin (0,13%) ke level 3.778,885. Harga intraday tertingginya mencapai 3.800,289 dan terendah 3.764,887. Saham-saham sektor keuangan turun 0,20% ke level 511,13.

Saham BMRI ditutup stagnan di level Rp7.150; BBRI turun Rp50 (0,72%) ke level Rp6.850; BBNI stagnan di level Rp3.950; BBCA stagnan pada angka Rp8.150; dan BDMN turun Rp75 (1,53%) ke level Rp4.800.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, saham-saham sektor perbankan paling terimbas positif oleh pemangkasan BI rate dan multiplier effect-nya ke saham-saham di sektor lain. Ia menilai, pemangkasan suku bunga acuan ini karena momentum rendahnya inflasi hingga Oktober 2011 yang mengalami deflasi 0,12% dan 4,42% (year on year).

Karena itu, kata Alfian, meski diturunkan 50 basis poin ke 6%, BI rate masih memberikan real interest rate yang masih positif. Apalagi, beberapa bank sentral sudah menurunkan suku bunga acuannya seperti European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Australia (RBA). “Dengan BI rate di level 6% dan inflasi 4,42%, real interest rate masih positif 1,58%,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Angka ini, lanjutnya, masih tinggi dibandingkan real interest rate China. Meski suku bunga acuannya lebih tinggi dari BI rate yakni di level 6,5%, inflasi China mencapai 5,5% (year on year) sehingga real interest rate-nya lebih rendah jadi 1,06%.

Bagi emiten di sektor perbankan, menurutnya, penurunan BI rate bakal diikuti penurunan suku bunga kredit. Akibatnya, rasio Non Performing Loang (NPL) pun akan terjaga bahkan cenderung turun. “Debitur pun mendapatkan suku bunga yang lebih baik,” tandas Alfian.

Permintaan kredit pun bakal naik sehingga sektor lain juga terimbas positif. Sebab, bank menjadi sumber pendanaan utama untuk membiayai belanja modal maupun ekspansi. “Jadi, sektor riil secara umum bisa berjalan dan mendorong perekonomian,” tandas Alfiansyah.

Ia menegaskan, kenaikan sektor kredit, jelas berpengaruh positif bagi sektor perbankan terutama bank-bank papan atas milik pemerintah. “Sebab, bank-bank BUMN seperti BRI, Mandiri, dan BNI selalu mengutamakan kredit bagi perusahaan pemerintah. Bank swasta pun terbawa pengaruh positifnya seperti BBCA dan Danamon,” paparnya.

Secara valuasi Price Earning Ratio (PER), lanjut Alfiansyah, saham-saham BUMN cukup atraktif. Sebab, masih di bawah level rata-rata valuasi sektornya 14,48 kali untuk 2011 dan 13,06 kali untuk 2012.

Valuasi PT Bank Mandiri (BMRI) di level 13,9 kali untuk 2011 dan 11,6 kali 2012. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 12,54 kali di 2011 dan 9,56 kali untuk 2012. Begitu juga dengan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) di level 13,41 kali di 2011 dan 12,4 kali untuk 2012.

Sementara itu, PT Bank Central Asia (BBCA) sudah jauh di atas valuasi rata-rata industri di level 20,83 kali untuk 2011 dan 19,9 kali untuk 2012. Begitu juga PT Bank Danamon (BDMN) dengan PER di level 15,69 kali pada 2011 dan 15,39 kali untuk 2012. “Jadi target harga saham-saham perbankan adalah 14,48 kali untuk tahun ini berdasarkan guideline company method,” paparnya.

Alfiansyah mencontohkan, saham BBRI yang saat ini diperdagangkan di level Rp6.950. Karena itu, PER industri 14,48 kali dibagi PER emiten 12,54 kali lalu dikali Rp6.950. “Karena itu, ada potential upside ke level Rp8.050 hingga akhir tahun,” ucapnya.

Cara menghitungnya, kata Alfian, PER industri perbankan dibagi (/)dengan PER emiten lalu dikali ( x) harga saham. Itulah target harganya. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut. Sementara untuk BBCA dan BDMN lebih cocok untuk spekulasi karena PER yang sudah berada di atas industrinya,” imbuhnya.

Saham Bank Diuntungkan BI Rate

INILAH.COM, Jakarta – Pemangkasan BI rate 50 basis poin (0,50%) ke level 6% pekan lalu, dinilai bisa memangkas cost of fund perbankan dan mendongkrak margin. Inilah saham-saham pilihannya.

Pada perdagangan Jumat (11/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5 poin (0,13%) ke level 3.778,885. Harga intraday tertingginya mencapai 3.800,289 dan terendah 3.764,887. Saham-saham sektor keuangan turun 0,20% ke level 511,13.

AG Pahlevi, analis dari PT Andalan Artha Advisindo Securities menilai, secara umum, pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin, ke level 6% sangat positif pengaruhnya ke saham-saham di sektor perbankan. Sebab, lanjutnya, secara historis, suku bunga deposito paling cepat menyesuaikan dengan pemangkasan BI rate itu.

Sementara itu, lanjutnya, dari sisi lending rate biasanya tetap flat. Jadi, secara umum, pemangkasan BI rate membantu mengurangi cost of fund dan mendongkrak net interest margin sehingga semakin baik bagi perbankan. “Sebab, bunga deposito turun sementara lending rate tidak,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Di sisi lain, lanjutnya, Non Performing Loan (NPL) juga bisa terbantu yang rata-rata industri mencapai 3%. Angka ini merupakan level terendah sehingga beban provisi bank pun semakin rendah. “Begitu juga dengan BI rate yang merupakan level terendah sepanjang sejarah Indonesia,” ucapnya.

Karena itu, Pahlevi menyimpulkan, bottom line earnings dan growth perbankan pun akan semakin tinggi. Begitu juga dengan book value dan potential upside valuasi sahamnya.

Hanya saja, ia mencemaskan, rata-rata loan to deposit ratio (LDR) perbankan saat ini yang mencapai 83% per Oktober 2011. Angka ini, berada di atas batas yang ditentukan Bank Indonesia (BI) pada level 78-100%. “Angka tersebut, juga merupakan rekor tertinggi setelah krisis 2008,” ujarnya.

Menurut Pahlevi, pada September 2011, beberapa bank sudah mengalami kesulitan likuiditas. Karena itu, meski BI rate turun, bisa saja cost fund dibiarkan tetap. “Tujuannya, agar ada insentif untuk suku bunga tabungan (saving),” ujarnya.

Di atas semua itu, Pahlevi menegaskan, semua saham sektor perbankan tetap diuntungkan oleh pemangkasan BI rate. “Tapi, yang paling terpengaruh positif tentu saham-saham bank dengan valuasi Price Earning Ratio (PER) paling murah,” ucapnya.

Dia masih menjagokan saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). “Emiten-emiten itu, memiliki posisi dana murah yang cukup tinggi sehingga bisa dengan mudah memenuhi cost of fund,” tandas Pahlevi.

Apalagi, posisi LDR, keculai BBRI, masih rendah di bawah rata-rata industrinya sehingga masih besar potensi untuk menyalurkan kreditnya. LDR-nya masih di bawah ketentuan BI, 78-100%. BBRI sudah di atas 80%,” ungkapnya.

Saham yang paling murah menurutnya, adalah BMRI dengan 2,3 kali Price to Book Value Ratio (PBV). Angka ini masih di bawah harga rata-rata historis PBV-nya. Karena itu, masih ada potential upside 0,7 kali untuk mencapai history PBV-nya itu hingga Agustus-September 2012.

Di sisi lain, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR), cukup mendukung di level 16%. NPL-nya juga berkurang atau terdiskon dibandingkan rata-rata industrinya 3%. Sementara itu, valuasi BBCA memang yang paling mahal di industrinya. “Tapi saya berpendapat, potential upside-nya masih ada. Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut untuk target hingga akhir tahun,” imbuh Pahlevi.

AS, Italia dan Yunani Siap Pacu Gairah Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada harga kontrak emas di London, Senin (14/11) diprediksi menguat. Hasrat pasar, salah satunya terpacu oleh data sentimen konsumen AS yang dirilis jauh di atas ekspektasi.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Chritian mengatakan, potensi penguatan rupiah awal pekan ini karena sikap pasar yang masih berpeluang positif awal pekan ini. Salah satunya, dipicu oleh data AS yang dirilis pada Jumat (11/11) malam.

Menurutnya, indeks sentimen konsumen AS sudah diperkirakan naik ke level 61,5 dari sebelumnya 60,9. Kenaikan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut. Apalagi, data sebelumnya, pengangguran AS juga positif.

"Karena itu, rupiah akan menguji level 8.950 dan jika tembus, berpeluang menguat lebih lanjut ke area 8.935. Kalaupun melemah, akan terbatas pada level 8.965 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Pada Jumat (11/11) malam, data indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan untuk November dirilis naik menjadi 64,2, melebihi perkiraan ekonom yaitu 61,5.

Di sisi lain, penguatan rupiah juga mendapat angin segar dari persetujuan Senat Italia terhadap anggaran. Kondisi itu, juga membuka jalan untuk pemimpin baru baik di Italia maupun Yunani untuk membentuk pemerintah kesatuan. "Meskipun, dari sisi utang Eropa, faktor utang Italia masih jadi perhatian pasar," ujarnya.

Tapi, Christian mengatakan, sentimen utang Italia sedikit mereda setelah penunjukkan pemerintah yang baru di negara itu sehingga kemungkinan besar akan terjadi peningkatan risk appetite (hasrat pasar atas aset-aset berisiko). "Italia berpeluang mengumumkan pemerintahan barunya awal pekan ini sehingga mengimbangi kecemasan pasar atas beban utangnya. Paling tidak untuk sementara," timpal Christian.

Christian memaparkan, utang Italia senilai 1,9 triliun euro. Angka ini belum termasuk lonjakan yield obligasi ke level 7,5%. Karena itu, sejak kenaikan yield 2,75 basis poin itu, utang Italia jadi bertambah 8 miliar euro. "Karena itu, total utang Italia menjadi 2,7 triliun euro," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada harga kontrak emas di London, Jumat (11/11) ditutup menguat 40 poin (0,44%) ke level 8.955/8.965 per dolar AS.

IHSG Bertahan, Koleksi Saham 'Bluechips'

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Tanah Air pada Senin (14/11) akan bertahan dan bullish jangka pendek. Fokus pada saham unggulan berperforma baik seperti BBRI, BMRI, INTP, SMGR, JSMR, KLBF, GGRM, ASII dan UNTR.

Analis pasar saham Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere memperkirakan, support IHSG pekan ini akan berada di 3.775 sementara resistance di 3.875. Menurutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang membentuk wave B dan bergerak dalam channel line naik.

“Selama support tetap bertahan, masih ada harapan bahwa bursa saham Indonesia bullish dalam jangka pendek,” katanya, kemarin.

Nico menyatakan, setelah keluar dari wave B, pasar untuk jangka menengah akan memasuki wave C, kemudian turun dan membentuk lower low serta kemungkinan besar turun sampai level 2.000-an.

Ia pun menyarankan investor untuk membatasi diri hanya trading jangka pendek (one-day trading atau swing trading),"Karena bursa saham global dapat terkoreksi secara signifikan tanpa peringatan apapun,” ujarnya.

Risiko saat ini, lanjutnya, jauh lebih besar ketimbang keuntungan yang diperoleh. Apalagi, Bank Indonesia (BI) secara tak terduga menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin ke 6%. Langkah ini bisa menekan kurs rupiah dan menaikkan inflasi tahun depan.

“Dalam kondisi seperti ini, fokus saja ke saham-saham blue chips dengan kinerja bagus dan cash flow sehat,” ujarnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Indocement Tunggal Prakasa (INTP), Semen Gresik (SMGR), Jasa Marga (JSMR), Kalbe Farma (KLBF), Gudang Garam (GGRM), Astra International (ASII) dan United Tractor (UNTR).

Sementara pengamat pasar modal MNC Securities Edwin Sebayang menyatakan, sentimen positif di bursa Wall Street merebak setelah prediksi perekonomian Amerika Serikat (AS) untuk November naik di atas konsensus para ekonom.

Selain meningkatnya sentimen konsumen ke level tertinggi selama lima bulan terakhir, serta mencatatkan kenaikan tiga bulan berturut-turut. “Ini adalah sinyal yang sangat menggembirakan bagi sebuah perekonomian,” ujarnya, dihubungi terpisah.

Menurutnya, bagi negara yang belanja konsumennya menyumbang 70% aktivitas perekonomian, data menggembirakan itu menjadi faktor pendorong. Indeks Dow Jones menguat tajam hingga 2,19%, diikuti turunnya indeks kekhawatiran investor.

Membaiknya data perekonomian AS, dibarengi kenaikan harga minyak mendekati level US$100 per barel dan emas mendekati US$1.800 per ounce, mengindikasikan optimisme pasar atas perkembangan pertumbuhan ekononomi negara tersebut.

Optimisme ini diikuti sedikit kestabilan di Eropa, setelah parlemen Italia meloloskan undang-undang anggaran baru yang merupakan persetujuan akhir mengenai paket bantuan darurat. “PM Italia Silvio Berlusconi mengundurkan diri dan menunjuk Mario Monti sebagai penggantinya. Sementara PM baru Yunani Lucas Papademos akan membentuk kabinet krisis baru,” lanjut Edwin.

Juga di pasar negara berkembang serta serta China yang menjadi pusat permintaan energi di kawasan. Sentimen dalam negeri terdongkrak langkah agresif BI. “Langkah BI diharapkan membuat perbankan ekspansif lempar kredit dan memacu pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. [mdr]

Kondisi Eropa membaik, bursa Jepang diwarnai aksi beli

Kondisi Eropa membaik, bursa Jepang diwarnai aksi beli
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Jepang melesat pagi ini. Pada pukul 09.31 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,5% menjadi 8.642,03. Ini merupakan lonjakan terbesar sejak 4 November lalu. Sedangkan indeks Topix naik 1,4% menjadi 739,32.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Sumitomo Mitsui Financial Group Inc yang naik 3,3%, Nippon Sheet Glass Co naik 4,3%, dan Olympus Corp juga naik setelah berhasil menghindari ancaman delisting dari otoritas bursa setempat.

Aksi beli yang melanda bursa Jepang terdongkrak sentimen data pertumbuhan ekonomi Negeri Sakura di kuartal III. Selain itu, pelaku pasar juga optimistis pemerintahan baru di Yunani dan Italia akan membantu penyelesaian krisis utang di kawasan tersebut.

"Situasi di Yunani membaik secara dramatis dengan penunjukan pemerintahan koalisi. Kondisi di Italia juga sudah mendekati resolusi baru. Dua kecemasan utama pasar mulai diangkat dari pembahasan," jelas Angus Gluskie dari White Funds Management di Sydney.

China siap memperbolehkan perusahaan asing listing di negaranya

SHANGHAI. China saat ini mencoba lebih terbuka kepada investor asing. Menurut Shanghai Stock Exchange, Negeri Panda itu pada dasarnya sudah siap untuk memperbolehkan perusahaan asing untuk menjual saham di pasar saham kedua terbesar dunia itu.

Menurut Xu Ming, executive vice president Shanghai Stock Exchange, otoritas bursa sudah menyelesaikan peraturan listing dan transaksi perdagangan oleh investor asing. Sementara, secara teknologi, peraturan, dan kebutuhan sistem dasarnya sudah siap. "Belum diputuskan kapan waktunya, namun hal ini akan dimulai secepat mungkin jika waktunya tepat," jelas Xu Ming.

Sekadar informasi, Shanghai merupakan salah satu dari dua bursa saham terbesar China. Langkah Shanghai ini merupakan dukungan bagi pemerintah daerah yang bertujuan untuk menjadikan Shanghai sebagai pusat kota finansial global pada 2020 mendatang.

Sejumlah perusahaan asing yang sudah menunjukkan ketertarikannya untuk bergabung ke pasar saham China antara lain HSBC Holdings Plc, Coca Cola Co, dan NYSE Euronext.

Inilah Daftar Saham Pilihan Senin (14/11)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia diprediksi masih dalam trend koreksi pada perdagangan Senin (14/11) dengan kisaran 3.730-3.808.

Dari sthocastic, IHSG masih mengkonfirmasi Koreksi jangka pendek. Sedangkan dari MACD, IHSG masih mengkonfirmasi bullish spekulasi untuk jangka menengah. Sementara secara DMI, IHSG kemaren di tutup dengan tekanan jual yang sedikit lebih besar dan penurunan tekanan beli yang sedikit lebih kecil. Indikasi ini masih adanya potensi koreksi .

"Saya menyimpulkan Bahwa IHSG masih akan dapat koreksi dulu jangka pendek ini , jika ingin lakukan buy lakukan dalam jangka pendek," kata analis saham AM Capital, Andre Mahardika kemarin.

IHSG pada Jumat pekan lalu ditutup melemah 5 poin atau 0,1% menjadi 3.778,89. Volume perdagangan sebesar 4,7 miliar saham senilai Rp2,4 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp44,1 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1 triliun dan pembelian asing mencapai Rp1,04 triliun.

Saham pilihan hari ini seperti saham IMAS yang memiliki potensi bullish dengan support di 12.300 dan resisten di 13.350. Untuk rekomendasi beli di 12.350 dan jual di 13.000-13.300 dengan stop loss di 12.150. Saham IMAS masih akan berpotensi bullish dengan target menuju resistence terdekat.

Saham BBRI disarankan beli saat koreksi dengan support di 6.750 dan resisten di 7.200. Untuk rekoemndasi beli di 6.750 dan jual di 7.000-7200 dengan stop loss di 6.650. Saham BBRI boleh lakukan aksi beli jangka pendek, namun tetap harus disiplin stop loss.

Sementara, analis senio HD Capital, Yuganur Wijanarko, merekomendasikan beli untuk saham BKSL, ASII, ADRO dan ASRI. Perubahan pasar perlu diwaspadai dengan keadaan market yang sangat rentan terhadap news driven faktor dari Eropa dan pergerakan mata uang rupiah.

"Namun masih ada kesempatan untuk trading pendek di beberapa saham pilihan blue chip maupun lapis dua," katanya.

Saham BKSL disarankan beli dengan strategi masuk pertama di 265 dan kedua 255 dengan cut loss di 245. Saham ASII disarankan beli dengan strategi masuk pertama di 69.100 dan kedua di 68.700 dengan cut loss di 68.400.

Untuk saham ASRI disarankan beli dengan target masuk pertama di 450 dan kedua di 435 dengan cut loss di 425. Sementara saham ADRO disarankan beli dengan strategi masuk pertama di 2.050 dan kedua di 1.975 dengan cut loss di 1.900.

Saham Bank Murah Paling Diuntungkan BI Rate

INILAH.COM, Jakarta – Saham-saham perbankan dengan valuasi Price Earning Ratio (PER) paling murah dinilai paling terpengaruh positif oleh BI rate. Saham BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI dijagokan.

AG Pahlevi, analis dari PT Andalan Artha Advisindo Securities mengatakan, emiten-emiten itu, memiliki posisi dana murah yang cukup tinggi. Karena itu, bisa dengan mudah memenuhi cost of fund-nya. Apalagi, posisi LDR bank-bank itu, keculai BBRI, masih rendah di bawah rata-rata industrinya sehingga masih besar potensi untuk menyalurkan kreditnya.

Dia memaparkan, LDR saham-saham tersebut masih di bawah ketentuan Bank Indonesia, 78-100%. Hanya BBRI yang sudah di atas ketentuan yakni mencapai 80%. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut untuk target hingga akhir tahun,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (11/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5 poin (0,13%) ke level 3.778,885. Harga intraday tertingginya mencapai 3.800,289 dan terendah 3.764,887. Saham-saham sektor keuangan turun 0,20% ke level 511,13.

Bank Indonesia telah memangkas BI rate ke level 6%. Bagaimana pengaruhnya ke saham-saham di sektor perbankan?
Secara umum, pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin, ke level 6% sangat positif pengaruhnya ke saham-saham di sektor perbankan. Sebab, secara historis, suku bunga deposito paling cepat menyesuaikan dengan pemangkasan BI rate itu. Sementara itu, dari sisi lending rate biasanya tetap flat.

Jadi, pemangkasan BI rate membantu mengurangi cost of fund dan mendongkrak net interest margin sehingga semakin baik bagi perbankan. Sebab, bunga deposito turun sementara lending rate tidak.

Bagaimana dengan kondisi Non Performing Loan (NPL)?
NPL juga bisa terbantu yang rata-rata industri mencapai 3%. Angka ini merupakan level terendah sehingga beban provisi bank pun semakin rendah. Begitu juga dengan BI rate yang merupakan level terendah sepanjang sejarah Indonesia. Karena itu, bottom line earnings dan growth perbankan pun akan semakin tinggi. Begitu juga dengan book value dan potential upside valuasi sahamnya.

Loan to deposit ratio (LDR)?
Ya itu yang saya cemaskan. Rata-rata loan to deposit ratio (LDR) perbankan saat ini mencapai 83% per Oktober 2011. Angka ini, berada di atas batas yang ditentukan Bank Indonesia (BI) pada level 78-100%. Angka tersebut, juga merupakan rekor tertinggi setelah krisis 2008. Pada September 2011, beberapa bank sudah mengalami kesulitan likuiditas. Karena itu, meski BI rate turun, bisa saja cost fund dibiarkan tetap. Tujuannya, agar ada insentif untuk suku bunga tabungan (saving).

Tapi, terlepas dari faktor LDR, semua saham sektor perbankan tetap diuntungkan oleh pemangkasan BI rate.

Saham perbankan apa saja yang paling Anda jagokan?
Yang paling terpengaruh positif oleh BI rate tentu saham-saham bank dengan valuasi Price Earning Ratio (PER) paling murah. Saya masih menjagokan saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI).

Mengapa pilhan Anda jatuh pada saham-saham tersebut?
Emiten-emiten itu, memiliki posisi dana murah yang cukup tinggi sehingga bisa dengan mudah memenuhi cost of fund-nya. Apalagi, posisi LDR bank-bank itu, keculai BBRI, masih rendah di bawah rata-rata industrinya sehingga masih besar potensi untuk menyalurkan kreditnya. LDR-nya masih di bawah ketentuan BI, 78-100%. BBRI sudah di atas 80%.

Lantas, saham bank apa yang paling murah valuasinya?
BMRI dengan 2,3 kali Price to Book Value Ratio (PBV). Angka ini masih di bawah harga rata-rata historis PBV-nya. Karena itu, masih ada potential upside 0,7 kali untuk mencapai history PBV-nya itu hingga Agustus-September 2012.

Di sisi lain, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR), cukup mendukung di level 16%. NPL-nya juga berkurang atau terdiskon dibandingkan rata-rata industrinya 3%.

Bagaimana dengan BBCA?
Valuasi BBCA memang yang paling mahal di industrinya. Tapi saya berpendapat, potential upside-nya masih ada.

Apa rekomendasi Anda untuk saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut untuk target hingga akhir tahun.