Jumat, 22 April 2011

JPMorgan Chase Sepakat Bayar USD800 Juta ke Lehman

Lehman Brothers. Foto: AFP
NEW YORK - Perbankan raksasa asal Amerika serikat (AS) JPMorgan Chase setuju untuk membayar sekira USD800 juta, guna menyelesaikan klaim perusahaan yang bangkrut besar di Wall Street, Lehman Brothers pada 2008.

Wali amanat untuk Lehman Brothers, James Giddens, mengungkapkan bila dana perusahaan dan perusahaan Sekuritas akan membantu menutupi beberapa kerugian tersebut yang sempat membuat geger dan menjadi titik kunci dalam krisis keuangan global.

"Ini adalah tonggak sejarah. Perjanjian akan meningkatkan dana yang dimiliki oleh LBI Estate tersedia untuk didistribusikan ke pelanggan umum LBI lebih dari USD800 juta dalam bentuk tunai dan surat berharga," kata Giddens, dilansir dari AFP, Jumat (22/4/2011).

Dia mengatakan, bila kesepakatan tersebut terjadi setelah kedua belah pihak bekerja sama dan bahu membahu melalui masalah yang kompleks dan sulit ini.

Sekadar informasi, Lehman kolaps pada September 2008 yang menandai kebangkrutan terbesar dalam sejarah. Sehingga memicu keterkejutan pada sistem keuangan dan mau tak mau menyeret perekonomian global ke dalam resesi.

Adapun klaim dari kreditur diyakini sebesar USD875 miliar, namun banyak yang akan dihapuskan di bawah reorganisasi. Sebagian besar aset Lehman pun diakuisisi oleh bank asal Inggris, Barclays sebesar USD250 juta. Pihak JPMorgan Chase mengaku penyelesaian masalah ini tidak akan mempengaruhi perusahaan.

Harga Emas Kembali Cetak Rekor

Ilustrasi. Foto: okezone
LONDON - Harga emas kembali mencapai rekor tertinggi untuk sesi kelima pada Kamis waktu setempat. Serta harga perak menuju ke level terkuat sejak 1980 sebagai dampak dari menurunnya dolar Amerika Serikat (AS) ke level terendah.

Harga spot emas dibanderol sebesar USD1.502,10 per ounce dibandingkan sehari sebelumnya sebesar USD1.498,15 di New York. Sebelumnya harga emas sempat mencapai puncaknya pada USD1.508,75 per ounce. Sementara harga emas di AS untuk pengiriman Juni naik USD3,90 per ounce menjadi USD1.502,80.

"Kami telah melihat dolar AS melemah cukup banyak di seluruh papan perdagangan pagi ini, bahkan terhadap yen," kata analis Credit Suisse Tom Kendall, dilansir dari Reuters, Jumat (22/4/2011).

Harga emas telah meningkat 5,4 persen sepanjang bulan ini dan berada di jalur yang lurus setelah seminggu mencetak untung. Hal ini mencerminkan kekuatan baru di pasar komoditas.

Di samping itu, indeks Reuters-Jeffries CRB, sebuah benchmark global untuk harga komoditas, mencatat kenaikan terbesar selama satu hari dalam dua minggu pada Rabu kemarin.

Minyak Mentah Sempat Sentuh USD124,81/Barel

Ilustrasi
NEW YORK - Harga minyak mentah tampak stabil usai mengalami peningkatan harga. Tekanan terhadap komoditas energi terjadi lantaran investor tampak menarik dananya dari pasar komoditas.

Sebelumnya, minyak mengalami kenaikan harga ketika dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah hingga jatuh ke titik terendah sejak 2008 terhadap mata uang asing. Hal ini menjadi sentimen positif bagi harga komditas.

Laporan terpisah menunjukkan kecepatan aktivitas pabrik di daerah Mid-Atlantic AS turun pada bulan April. Selain itu, klaim pengangguran AS ada di atas 400.000 yang meragukan kecepatan pemulihan ekonomi AS dan hal itu dapat mempengaruhi permintaan energi.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2011), dolar jatuh di hari ketiga dan indeks dolar juga mendekati level terendah sepanjang waktu. Minyak mentah jenis brent untuk pengiriman Juni naik tipis 10 sen menjadi USD123,95 per barel setelah sebelumnya menguat hampir USD1 hingga USD124,81. Ini merupakan level tertinggi sejak 11 April lalu.

Minyak mentah di AS untuk pengiriman Juni naik 70 sen menjadi USD112,15, tak jauh ari periode hari sebelumnya yang parkir di USD112,48. Premium Brent untuk AS menurun 60 sen menjadi USD11,80 per barel.

"Brent telah kehilangan momentum kecil di pasar. Tapi harga minyak masih bisa memberikan keuntungan besar, khusunya untuk minyak mentah AS dan menyebarkan yang sedikit unwinding sekarang," kata analis energi Gene McGillian.

Kerusuhan dan ancaman geopolitik untuk pasokan minyak di Afrika dan Timur Tengah tetap mendukung kenaikan harga.

Sementara dolar telah melemah pekan ini setelah Standard & Poor's memotong prospek utang pemerintah AS negatif, memimpin beberapa analis valuta asing untuk mempromosikan potensi euro sebagai cadangan mata uang alternatif.

Kedua harga jenis minyak itu telah melonjak pada hari Rabu setelah pemerintah AS melaporkan minyak mentah dan produk olahan persediaan menurun.

Holcim Bayar Dividen Akhir Mei Rp23/Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) pada 31 Mei 2011 akan melakukan pembayaran dividen untuk tahun buku 2010 senilai Rp23 per saham.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan Kamis (21/4). Untuk total dividen yang akan dibayarkan mencapai Rp178,194 miliar atau setara 21,5% dari laba bersih 2010 senilai Rp828,422 miliar.

Sedangkan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 11 Mei 2011, di pasar tunai pada 16 Mei 2011, sedangkan ex dividen di pasar tunai dan pasar negosiasi pada 12 Mei 2011, sedangkan di pasar tunai pada 18 Mei 2011.

Sementara tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen (recording date) pada 16 Mei 2011 dan pembayaran dividen akan dilakukan pada 31 Mei 2011.

Kenaikan Harga Emas Belum Berhenti


New York - Harga emas terus menanjak menembus rekor baru lagi seiring makin merosotnya dolar AS. Harga emas masih bertahan di level psikologis US$ 1.500 per ounce.

Emas yang sudah menembus US$ 1.500 per ounce untuk pertama kalinya pada Rabu lalu, kembali naik bersamaan dengan kenaikan aset-aset yang berisiko seperti saham-saham karena tekanan inflasi.

Pada perdagangan Kamis (21/4/2011), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US 1.507,21 per ounce setelah sempat menembus rekor di US$ 1.508,75. Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni juga naik 4,90 dolar menjadi US$ 1.503,80.

Harga perak juga naik 2,7% menjadi US$ 46,44 per ounce. Perdagangan berjangka emas sangat aktif dengan volume mencapai 170.000 lot.

Dolar AS kemarin tercatat merosot tajam terhadap sekumpulan mata uang. Euro tercatat menguat tajam hingga 1,46 dolar untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir sebelum akhrinye terkoreksi tipis. Euro tercatat ditutup pada 1,455 dolar.

Dolar AS juga merosot atas yen ke posisi 81,85 yen, dibandingkan sebelumnya di 82,54 yen. Prospek rendahnya suku bunga AS terus menekan dolar AS, apalagi setelah lembaga pemeringkat memangkas outlook AS karena masalah defisit anggaran.

"Dolar AS sedang berada di tengah trend penurunan. Jadi dolar bukan lagi safe haven dalam sudut pandang sultnya pemerintah AS memecahkan defisit anggaran dan emas mendapatkan keuntungan darinya," ujar Leo Larkin, analis dari Standard & Poor's seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2011).

Harga emas sepanjang bulan ini sudah naik hingga 5 persen dan mencatat kenaikan selama 6 pekan berturut-turut, merefleksikan penguatan di seluruh pasar komoditas.

Pelemahan dolar AS itu juga ikut menaikkan harga minyak mentah dunia. Minyak light sweet pengiriman Juni naik 84 sen menjadi US$ 112,29 per barel, minyak Brent naik 14 sen menjadi US$ 123,99 per barel.

Wall Street Lanjutkan Penguatan


New York - Penguatan di bursa Wall Street belum berhenti didorong oleh positifnya laporan keuangan. Sehatnya laporan keuangan mampu menutupi sentimen negatif dari data ekonomi yang mengecewakan.

Laporan keuangan Apple yang sangat baik terus memberikan sentimen positif. Saham Apple tercatat menguat hingga 2,4% menjadi US$ 350,70. Sementara General Electric (GE) melaporkan labanya melonjak hingga 80%, namun sahamnya turun 2,2%.

Pada perdagangan Kamis (21/4/2011), indeks Dow Jones menguat 52,45 poin (0,425) ke level 12.505,99. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 7,02 poin (0,53%) ke level 1.337,38 dan Nasdaq menguat 17,65 poin (0,63%) ke level 2.820,16.

Volume perdagangan masih tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,45 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

"Secara obyektif, musim laporan kali ini masih beragam. Namun karena sebagian besar laporan keuangan terbaru cukup kuat, maka meningkatkan persepsi akan terjadi semester I yang cukup baik tahun ini," ujar Tommy Huie, analis dari M&I Investment Management seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2011).

Klaim awal pengangguran turun 13.000 menjadi 403.000 pada pekan yang berakhir pada 16 April. Rata-rata analis memperkirakan klaim baru kembali di bawah level 400.000 menjadi 390.000 setelah sebelumnya melonjak tajam.

Aktivitas pabrikan di kawasan Atlantik-Tengah AS melambat secara tajam selama April dan jumlah klaim pengangguran turun melebihi ekspektasi pada pekan lalu. Hal tersebut berimplikasi perekonomian sedang berjuang untuk terus mendapatkan momentumnya.

"Klaim itu tidak turun terlalu besar dan aktivitas pabrikan turun menunjukkan bahwa kita dapat lebih menyerupai sebuah pembalikan. Saya tidak melihat bagaimana kita dapat mempertahankan gain ini," ujar Donald Selkin, analis dari National Securities.