Senin, 03 Januari 2011

ANTM lebih senang jika pemerintah yang beli divestasi Newmont

Date : Jan 03 2011, 14:37
Title : News Story
Header : ANTM lebih senang jika pemerintah yang beli divestasi Newmont


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali menegaskan tidak akan
mengikuti divestasi saham 7% milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang
dilakukan pemerintah. Kali ini, perusahaan pelat merah tersebut beralasan, jika
saham yang ditawarkan terlampau kecil sehingga kurang strategis untuk ANTM.
"Pemerintah bagus ambil itu. Kami tidak ambil karena tidak strategis
nilainya dan kami masih banyak proyek lain," kata Alwin Syah Loebis di Jakarta,
Senin (3/1). Alwin sendiri menilai langkah pemerintah yang memilih mengambil
alih saham milik Newmont memang lebih tepat.
Sebelum memutuskan mengambil divestasi saham milik Newmont tersebut, ANTM
dan PTBA sempat ditawari untuk mengambil saham tersebut. Tapi keduanya sepakat
menolak. Apalagi ANTM sedang diproyeksikan untuk membeli saham Inalum.
Tahun ini ANTM akan menganggarkan belanja modal alias capex mencapai Rp 3
triliun. Belanja modal ini akan digunakan untuk pengerjaan proyek pembangkit
listrik, proyek feronikel, dan juga akuisisi tambang batubara. Dana belanja
modal akan didapatkan dari pinjaman bank dan internal. "Kita telah mendapatkan
pinjaman dari JBIC dan masih ada bank lain yang kita jajaki," pungkas Alwin.
ANTM pun menargetkan produksi emasnya tahun depan mencapai 2,9 juta ton
dan akan memberikan kontribusi mencapai 30% dari total pendapatan ANTM.
[ Anna Suci Perwitasari ]

KONTAN Mon, 03 Jan 2011 ( 13:46:23 WIB )


=======================================================================================

Harry Tanoe lepas 12% saham CMNP, investor mengejar saham BHIT

Date : Jan 03 2011, 11:47
Title : News Story
Header : Harry Tanoe lepas 12% saham CMNP, investor mengejar saham BHIT


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham PT Bhakti Investama (BHIT) melaju kencang pagi ini. Pada
pukul 10.35, saham BHIT tercatat meroket hingga 8,6% menjadi Rp 177. Ini
merupakan kenaikan tertinggi sejak 10 Desember lalu.
Seperti yang diketahui, dalam keterbukaan ke bursa, Darma Putra, Direktur
BHIT menjelaskan, perusahaan yang dikendalikan Hary telah melepas 12,16%
kepemilikan CMNP seharga Rp 2.100 per saham. Harga penjualan itu lebih tinggi
daripada kisaran harga saham CMNP di bursa selama pekan lalu, yaitu Rp 1.300-Rp
1.400 per saham.
"Kami melepas 243,176 juta saham pada 27 Desember lalu," kata Darma.
Dengan harga jual Rp 2.100 per saham, berarti BHIT mengantongi fulus sekitar Rp
510,66 miliar.
Darma tidak menjelaskan, kepada siapa BHIT menjual saham CMNP. Namun
spekulasi yang beredar di bursa, saham milik BHIT itu diambilalih oleh Robby
Sumampaw, pemegang saham lain di CMNP. Setelah penjualan tersebut, BHIT masih
memiliki sekitar 72,06 juta saham CMNP atau setara 3,6%.
Sejak berseteru dengan Siti Hardiyanti alias Mbak Tutut dalam kasus
perebutan saham TPI, BHIT memang terus mengurangi porsi sahamnya di CMNP. Pada
Oktober tahun lalu, BHIT juga melepas 1.481.500 saham atau 0,07% saham CMNP ke
pasar.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 03 Jan 2011 ( 11:02:13 WIB )


=======================================================================================

Laju inflasi 2010 capai 6,69%

Date : Jan 03 2011, 11:38
Title : News Story
Header : Laju inflasi 2010 capai 6,69%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2010
mencapai 0,92%. Tingkat inflasi Desember lalu ini lebih tinggi bila
dibandingkan November lalu yang sebesar 0,6%.
Sehingga inflasi year on year pun tercatat mencapai 6,69%. Laju inflasi
ini melampaui asumsi makro 2010 yang sebesar 5,3%. "Ini diluar dugaan kita
semua," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Senin (3/1).
Kenaikan harga pangan masih menjadi penyumbang inflasi Desember lalu. BPS
mencatat beras tertinggi kontribusinya 0,23%, disusul cabe merah 0,22%.
Sedangkan inflasi inti, Rusman memaparkan mencapai sebesar 0,38% atau year
on year sebesar 4,28%. Rusman bilang inflasi inti ini terkait langsung dengan
aktivitas normal ekonomi Indonesia. Menurutnya, di dalam inflasi inti tentu
sudah dikeluarkan dengan administred price, yaitu harga-harga yang dikeluarkan
pemerintah dan gejolak harga pangan.
[ Irma Yani ]

KONTAN Mon, 03 Jan 2011 ( 11:28:12 WIB )


=======================================================================================

2010, produksi tiga komoditas tambang tak capai target

Date : Jan 03 2011, 09:16
Title : News Story
Header : 2010, produksi tiga komoditas tambang tak capai target


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Nasib buruk menimpa tiga komoditas pertambangan yakni perak,
timah dan bauksit pada tahun 2010. Kinerja produksi ketiga komoditas tambang
tersebut masih memble. Data Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas
Bumi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menunjukkan, Perak, Timah
dan Bauksit tidak mencapai target pemerintah. Selain gangguan cuaca, rendahnya
produksi mineral logam ini juga dipicu minimnya permintaan dunia.
Tahun 2010, produksi Timah hanya mencapai 87% dari target. Sedangkan untuk
Perak dan Bauksit, masing-masing hanya sebesar 91% dan 95%. "Dari segi produksi
mineral, hanya terdapat tiga mineral yang realisasinya tidak mencapai target
tahun 2010. Yakni, produksi untuk Perak, Timah, dan Bauksit," kata Menteri ESDM
Darwin Zahedy Saleh, Jumat (31/12).
Meski demikian, secara rerata, produksi mineral Indonesia hampir
seluruhnya mencapai target. Realisasi rata-rata produksi tersebut meliputi
sembilan komoditas mineral logam. Yaitu, bauksit, bijih besi, tembaga, bijih
nikel, logam timah, emas, perak, Ni+Co in Matte, dan feronikel.
Merujuk kepada data Kementrian ESDM, dua komoditas yang paling moncer
produksinya sepanjang 2010 adalah ferronikel dan tembaga. Ferronikel, realisasi
produksi mencapai 115% dari target. Sedangkan produksi tembaga pada tahun 2010
mencapai 106% dari target.
Penurunan produksi timah memang telah diperhitungkan sebelumnya. Cuaca
buruk membuat produksi timah seret. PT Timah Tbk (TINS) bahkan pernah meramal
produksi Timah hingga akhir tahun 2010 akan turun dibandingkan dengan produksi
Timah pada 2009. Misalnya, pada Desember tahun 2010, produksi Timah hanya
sebesar 3.000 ton. Padahal, tiap bulannya rata-rata produksi Timah bisa
mencapai 3.500 ton hingga 4.000 ton.
"Tahun ini kemungkinan karena cuaca, produksi bisa turun hingga 40.000
ton," kata Direktur Utama PT Timah, Wahid Usman. Angka ini cukup jauh
dibandingkan dengan target produksi PT Timah. Semula, perusahaan timah plat
merah ini berharap memperoleh produksi Timah sebesar 50.000 ton.
Tahun depan, kata Darwin pemerintah akan menaikkan kinerja sektor mineral
dan batubara. Beberapa upaya yang akan dilakukan, seperti menyelesaikan
renegoisasi KK dan Perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B). "masih ada 31 KK dan 13 PKP2B yang harus diselesaikan," kata
Darwin.
Kemudian, pemerintah juga akan menyelesaikan proses registrasi KP (Kuasa
Pertambangan) melalui izin Usaha Pertambangan (IUP). Upaya lainnya adalah
meningkatkan nilai tambah produk pertambangan, meningkatkan inventarisasi
investasi IUP dan jasa pertambangan, dan menyusun regulasi pembinaan dan
pengawasan teknis IUP.
Realisasi produksi mineral dan batubara (dalam ton)
Komoditas Produksi 2009 Realisasi 2010 Target 2010
Tembaga (ton) 868.171 989.953 930.000
Emas (kg) 105.404 111.000 107.000
Perak (kg) 232.640 323.000 355.000
Timah (ton) 105.000 78.965 77.000
Ferronikel (mt) 17.917 17.970 15.000
Bijih Nikel (ton) 10.847.141 6.561.404 6.200.000
Bauksit (mt) 10.083.258 7.148.124 7.500.000
Batubara (ton) 254.000.000 275.000.000 270.000.000
[ Fitri Nur Arifenie ]

KONTAN Mon, 03 Jan 2011 ( 09:08:15 WIB )


=======================================================================================

CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL MERGER SAHAM, 1 JAN 2011 2.337.795.416 SHM

Date : Jan 03 2011, 09:16
Title : News Story
Header : CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL MERGER SAHAM, 1 JAN 2011 2.337.795.416 SHM


Story
=======================================================================================
CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL MERGER SAHAM, 1 JAN 2011 2.337.795.416 SHM

PT Bursa Efek Indonesia telah memberikan persetujuan atas permohonan
pencatatan saham hasil Penggabungan Usaha (Merger) PT Chandra Asri ke dalam
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sebanyak 2.337.795.416 saham dengan nilai
nominal Rp. 1.000,- per saham dengan rincian sebagai berikut:

Total Saham setelah penggabungan usaha : 3.066.196.416 saham
Asal saham : Saham PT Chandra Asri Petrochemical
Tbk ditambah dengan saham tambahan
yang diterbitkan sebagai akibat
adanya merger dengan PT Chandra
Asri
Nilai Nominal per saham : Rp 1.000,-

Jumlah saham setelah penggabungan tersebut diperoleh sesuai dengan konversi
saham hasil penggabungan usaha (merger) tersebut yaitu rasio konversi sebagai
berikut:

Asal Saham Jumlah Saham Sebelum Rasio Konversi Jumlah Saham
Merger Setelah Merger
PT Chandra Asri 728.401.000 1:1 728.401.000
Petrochemical Tbk
PT Chandra Asri 54.800 1:42.660,50029 2.337.795.416
Total Saham 3.066.196.416

Perdagangan efek PT Chandra Asri Petrochemical Tbk hasil penggabungan usaha
(merger) dimulai hari Senin, tanggal 3 Januari 2011 mulai pra pembukaan
perdagangan pukul 09.10 waktu JATS. Perdagangan efek PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk yang dimulai pada pra pembukaan perdagangan tersebut yang
hanya akan dilakukan pada hari Senin, tanggal 3 Januari 2011.


(RTI, ROS 03 Jan 2011 08:34 WIB)

=======================================================================================

INDOMOBIL SUKSES INT. PENAMBAHAN MODAL TANPA HMETD, 3 JAN 2011 40.476.725 SHM

Date : Jan 03 2011, 09:14
Title : News Story
Header : INDOMOBIL SUKSES INT. PENAMBAHAN MODAL TANPA HMETD, 3 JAN 2011 40.476.725 SHM


Story
=======================================================================================
INDOMOBIL SUKSES INT. PENAMBAHAN MODAL TANPA HMETD, 3 JAN 2011 40.476.725 SHM

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, telah dicatatkan Penambahan Modal Tanpa
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Keterangan efek yang akan dicatatkan:
Jumlah saham : 40.476.725 saham
Asal : saham Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, hasil konversi utang menjadi saham
Nilai nominal saham : Rp 500,- per saham
Tanggal efektif pencatatan : 3 Januari 2011

Dengan adanya pencatatan saham tersebut, maka saham PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya berjumlah
1.036.979.405 saham.

(RTI, ROS 03 Jan 2011 08:24 WIB)

=======================================================================================