Senin, 12 Maret 2012

Mata uang Asia melemah terhadap dolar AS

Mata uang Asia melemah terhadap dolar AS
SINGAPURA. Sebagian besar mata uang di kawasan regional melemah pada transaksi pagi. Pada pukul 10.23 waktu Kuala Lumpur, ringgit Malaysia melemah 0,2% menjadi 3,0245 per dolar AS. Sementara itu, won Korea Selatan melemah 0,4% menjadi 1.122,05 dan rupiah Indonesia melemah 0,4% menjadi 9.156. Sedangkan yuan China melemah ke posisi 6,3244.

Di negara Asia lainnya, dolar Taiwan tak banyak mencatatkan perubahan di posisi NT$ 29,512, peso Filipina melemah 0,3% menjadi 42,69, dan dong Vietnam tetap stabil di posisi 20.830.

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang Asia pada pagi ini. Salah satunya adalah data yang menunjukkan perlambatan ekonomi China pada bulan lalu. Hal ini menyebabkan outlook permintaan ekspor di kawasan Asia akan menurun.

Selain itu, permintaan dolar AS juga kian membaik setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis data adanya kenaikan jumlah lapangan kerja di Negeri Paman Sam itu sebanyak 227.000 pada bulan lalu.

"Penguatan dolar AS seiring dirilisnya data mengenai pasar ekonomi AS yang berlawanan dengan ekspektasi pelaksanaan quantitative easing lanjutan," jelas tim analis Hong Leong Bank Bhd.

Pelemahan rupiah mengekor euro

Pelemahan rupiah mengekor euro
JAKARTA. Mata uang rupiah melemah lagi terhadap dolar AS. Pada hari Senin (12/3), pukul 09.21 WIB, pairing (USD/IDR) berada di posisi 9.157 atau melemah 0,22% dari 9.136 per 9 Maret lalu.

Dealer Forex BAnk Rakyat Indonesia (BRI), Putu Andi Wijaya menuturkan, koreksi rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya, lebih dikarenakan tergiring pelemahaan euro terhadap dolar AS.

Kabar buruk kembali mewarnai Yunani ketika International Swaps and Derivatives Association (ISDA) secara resmi menyatakan bangkrut kepada Yunani. "Di sisi lain dolar AS terus diburu seiring Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan performa perekonomian yang baik," kata Putu.

Salah satu data positif yang keluar dari AS adalah data non-farm employment change yang menunjukkan penurunan menjadi 227 ribu pengangguran dari 284 ribu pengangguran.

"Berkurangnya tingkat pengangguran juga akan mengurangi biaya pemerintah AS untuk melakukan treatment kepada para pengangguran. Hal ini ditanggapi positif oleh pasar terhadap penguatan dolar AS," jelas Putu.

Putu memprediksi, walaupun memiliki kecenderungan melemah, rupiah akan mencatatkan pelemahan terbatas terhadap dolar AS di kisaran 9.120-9.170.

"Dari domestik, pelemahan rupiah masih didorong sentimen kenaikan harga BBM yang berimbas pada terancamnya laju inflasi," tambah Putu.

Empat Saham Layak Trading di Awal Pekan

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG awal pekan ini diprediksi naik. Faktor teknikal, positifnya data tenaga kerja AS dan debt swap Yunani jadi katalisnya. Empat saham layak trading!

Pada perdagangan Jumat (9/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 23,88 poin (0,60%) ke level 3.991,544 dengan intraday tertinggi 3.995,192 dan terendah 3.968,299. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,59 poin (0,67%) ke posisi 689,248.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, indeks saham domestik melanjutkan penguatan awal pekan ini. “Pada perdagangan hari Senin (12/3), secara teknikal indeks berpotensi untuk melanjutkan penguatan pada kisaran support 3.950 dan resistance 4.015,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, potensi penguatan indeks awal pekan ini, salah satunya mendapat dukungan dari data tingkat pengganguran AS yang menujukkan angka yang positif. Meskipun, beberapa data ekonomi yang di-release di AS akhir pekan lalu sangat beragam.

Antara lain, data positif terjadi pada peningkatan penyerapan tenaga kerja AS sebesar 227.000 dari angka konsensus 210.000 dengan tingkat pengangguran yang masih di level 8,3%. Sedangkan, Defisit Perdagangan AS bulan Januari naik tajam menjadi US$ 52,6 miliar, ketidakseimbangan terbesar sejak Oktober 2008 ketika impor mencapai level tertinggi sepanjang waktu.

Sementara itu, export AS hanya naik 1,4% menjadi US$ 180,8 miliar. Pada saat yang sama, Wholesale Investories January naik 0,4% & penjualan turun -0,1% (konsensus naik +0,8%).

Dampak dari data beragam tersebut, Dow Jones Industrial Index (DJI) naik 0,11% diiringi turunnya The CBOE Volatility Index ke level 17. Sedangkan selama 1 pekan Dow justru turun 55,55 poin (0,43%) sebagai dampak perkiraan lemahnya pertumbuhan ekonomi China.

Selain itu, penguatan IHSG juga mendapat dukungan dari mayoritas kreditor swasta Yunani yang berpartisipasi pada debt swap Yunani. “Semua itu, dapat memberikan sentimen terhadap indeks,” tuturnya.

Di atas semua itu, Jansen merekomendasikan positif empat saham dari empat sektor yang berbeda-otomotif pada grup Astra, perkebunan, perdagangan, dan infrastruktur.

Saham-saham pilihannya PT Astra Internasional (ASII), PT BW Plantation (BWPT), PT AKR Corporindo (AKRA),dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).“Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading,” imbuh Janseen.

Sepuluh sektor melorot, bursa Asia dibuka turun

Sepuluh sektor melorot, bursa Asia dibuka turun
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan pada bursa Asia menurun pagi ini. Pada pukul 10.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 126,62. Selain itu, sepuluh sektor yang ditransaksikan juga kompak memerah.

Penurunan bursa Asia disebabkan aksi jual yang terjadi pada sejumlah indeks acuan di kawasan regional. Ambil contoh, indeks S&P/ASX 200 yang turun 0,4%. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average yang naik 0,2%.

Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia adalah tingkat ekspor China tumbuh lebih rendah dibanding prediksi ekonom. Faktor itu membayangi adanya rebound pada pemesanan mesin di Jepang dan data tenaga kerja AS yang lebih baik ketimbang prediksi.

Sentimen Nonfarm Payroll AS Siap Angkat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (12/3/2012) diprediksi menguat. Positifnya rilis data tenaga kerja AS menjadi katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah awal pekan ini salah satunya karena fokus pasar yang tertuju pada data tenaga kerja AS nonfarm payroll AS (pekerjaan di luar sektor pertanian) yang angkanya dirilis positif akhir pekan lalu. Kondisi ini, menurut Christian, berpotensi menopang penguatan aset-aset berisiko lebih lanjut termasuk rupiah.

Sebelumnya, lanjut Christian, nonfarm payroll AS sudah diekspektasikan mengalami kenaikan menjadi 245 ribu setelah naik 243 ribu. "Jadi, untuk jangka pendek, masih ada topangan untuk penguatan rupiah. Rupiah akan menguat menguji level 9.100 per dolar AS dan level pelemahannya sudah terbatas pada 9.145 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Dalam tiga bulan berturut-turut, lanjut Christian, angka non-farm payroll di atas 200 ribu. Artinya, data tersebut menunjukkan momentum yang solid di pasar tenaga kerja AS. "Kondisi ini, otomatis bisa menambah optimisme di pasar," ungkap dia.

Apalagi, lanjutnya, kondisi di Eropa juga sudah mulai stabil. Jika risk appetite (hasrat pasar pada aset-aseat berisiko membaik) membaik, rupiah juga seharusnya menguat.

Namun demikian, kata dia, di pasar regional Asia sebenarnya masih ada risiko. "Sebab, pekan ini pasar juga akan mencermati konferensi tahunan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang kemungkinan akan memangkas target pertumbuhan GDP China ke level terendah dalam 8 tahun terakhir setelah dipangkas ke 7,5%," imbuhnya.

Christian memperkirakan, kemungkinan pertumbuhan ekonomi China dipangkas lagi jadi 7% meskipun masih dalam range 7-9%. "Sentimen dari pemangkasan ini, memang target China untuk jangka menengah," ucapnya.

Karena itu, untuk jangka pendek, rupiah cenderung menguat. Sebab, pada pekan ini juga akan dirilis data ekonomi China di mana neraca perdagangannya sudah diperkirakan rebound dari sebelumnya 27,30 miliar yuan.

Antara lain, ekspor China diperkiakan naik dari -0,5% menjadi 32% meskipun angka impornya pun naik, tapi neracanya secara umum menunjukkan angka yang positif. "Sebab, beberap pabrik di China sudah beroperasi dalam kapasitas penuh setelah libur Imlek," imbuhnya.

Sementara itu, secara teknikal dia melihat memang secara kesluruhan mata uang dolar AS terhadap rupiah masih bergerak konsolidasi dalam kisaran yang lebar 9.220-9.000. "Karena itu, peluang transaksi jangka pendek lebih baik beli rupiah mendekati level 9.000 atau jual mendekatai 9.200. Sebab, dalam laju yang konsolidasi, belum ada tren yang jernih," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (9/3) ditutup melemah tipis 1 poin (0,01%) ke level 9.131/9.141 per dolar AS.

Sepanjang minggu lalu, bursa Asia terpangkas 1%

Sepanjang minggu lalu, bursa Asia terpangkas 1%
SINGAPURA. Sepanjang pekan lalu, mayoritas indeks acuan di kawasan regional mencatatkan penurunan. Jika dihitung, indeks MSCI Asia Pacific turun 1% menjadi 126,90 pada pekan ini.

Sebagai perbandingan, indeks MSCI All Country World Index sudah naik 91% dari posisi terendah terendah pada 9 Maret 2009 lalu.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,6%. Sedangkan Shanghai Composite Index turun 0,9%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,8%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,4%.

Aksi jual saham-saham berkapitalisasi besar menyeret indeks ke zona merah. Beberapa di antaranya yakni Industrial & Commercial Bank of China yang turun 5,7% di Hong Kong, Agile Property Holdings Ltd turun 11%, Rio Tinto Group turun 2,7% di Sydney, dan Nintendo Co turun 11% di sepanjang minggu lalu.

Sejumlah faktor disinyalir mempengaruhi pergerakan bursa Asia. Salah satunya adalah China memangkas target pertumbuhan ekpnominya. Selain itu, ada pula sentimen debt swap Yunani yang menjadi kunci dalam penanganan krisis utang di Eropa.

"Perekonomian Asia lebih moderat saat ini. Sementara itu, guncangan risiko finansial di Eropa sudah mulai mereda. Namun, Eropa masih akan mengalami resesi hebat. Di sisi lain, Eropa merupakan pangsa terbesar bagi China. Hal ini yang akan mempengaruhi ekonomi China," jelas Andrew Pease, chief Asia Pacific Investment strategist Russell Investment Group.

Awal Pekan, Pilihlah Saham Terkoreksi Dalam

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Senin (12/3) diperkirakan akan berfluktuasi. Saham yang sudah terkoreksi dalam, bisa jadi pilihan investor.

Yuganur Widjanarko, analis pasar modal dari HD Capital Securities mengatakan, setelah kemarin berhasil ditutup di atas level 3965, fluktuasi IHSG masih akan berlangsung sepanjang pekan ini.

“Penutupan di atas level tersebut mengkonfirmasi tren bullish atau reli masih terbentuk,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Seperti diketahui, IHSG berhasil ditutup secara mingguan di atas level tertinggi tiga pekan (3.970) dalam minggu yang relatif sepi dan bergerak sideways. “Sehingga dapat disimpulkan bahwa momentum masih berpihak ke arah naik versus turun setidaknya untuk sepekan mendatang.”

Menurutnya, berlanjutnya trend bullish di bursa Indonesia, juga didukung penguatan akhir pekan di bursa New York, di mana DJIA tutup di atas level 12.900. Sebenarnya konfirmasi kuat DJIA untuk mengakhiri trend turun jangka pendeknya, harus melalui koreksi sampai di level 12.500-2.600.

”Namun katalis fundamental lebih mendorong sentimen positif untuk DJIA, dengan keluarnya data ketenagakerjaan yang menunjukkan peningkatan non farm payroll,” katanya.

Sementara ini sentimen negatif yang masih akan mengganggu kelanjutan penguatan indeks bursa saham jangka pendek adalah tren naiknya harga minyak mentah, yang kembali berada di kisaran US4107 per barel.

Dengan fluktuasi indeks pekan ini, maka investor disarankan untuk mencermati saham-saham perbankan yang telah mengalami koreksi cukup dalam dan telah memulai pembentukan sinyal bullish baru .

Saham perbankan yang disarankan adalah Bank BRI (BBRI) dengan target harga Rp6.650. Pascakoreksi selama lebih dari seminggu, BBRI jatuh ke daerah oversold (jenuh jual) dan sekarang diperdagangkan dengan valuasi PER 2012 sebesar 10 kali dan PBV 3 kali dan ROE 30%.” Ini membuat BBRI menarik untuk bargain hunting bagi investor asing,”paparnya.

Saham lain pilihan Yuga adalah Bumi Resources (BUMI) dengan target harga Rp2.525. Emiten batubara dengan market cap terbesar di sektornya ini mulai menunjukan tanda adanya momentum kenaikan selanjutnya, dengan menutup hijau di atas harga tertinggi dua hari terakhir.”Hal ini membuat daily stochastic juga cross up untuk sinyal beli jangka pendek,”katanya.

Emiten properti residential dengan landbank di Jonggol, Bukit Sentul (BKSL) juga direkomendasikan. Selain terangkat oleh sentimen positif dari suku bunga BI rate tetap, BKSL juga biasanya mengikuti pergerakan saham BUMI, seperti second liners pada umumnya. “Saham BKSL masih menarik dengan target harga di Rp260 per lembarnya,”ucapnya.

Astra International (ASII) menjadi pilihan Yuga selanjutnya, dengan target harga Rp72.400. Penutupan mingguan yang lebih tinggi ketimbang pekan sebelumnya (higher high) menunjukan bahwa potensi untuk menutup price gap atas di Rp72.400 lebih mungkin.

"Terutama ketimbang jatuh dalam price gap bawah Rp68.700 yang relatif sudah ditutup lewat koreksi minor beberapa hari lalu." [nat]

Impor minyak China rekor, harga emas hitam mendaki

Impor minyak China rekor, harga emas hitam mendaki
TOKYO. Harga kontrak minyak dunia diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sepekan terakhir di New York. Pada pukul 07.44 waktu Tokyo, harga kontrak minyak untuk pengantaran April turun 23 sen menjadi US$ 107,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada 9 Maret lalu, harga minyak sempat naik 82 sen menjadi US$ 107,40 sebarel, yang merupakan level tertinggi sejak 1 Maret lalu. Sedangkan jika dihitung sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 8,5%.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran April naik 0,4% menjadi US$ 125,98 per barel di ICE Futures Europe exchange London.

Lonjakan harga minyak terjadi setelah pemerintah China mengumumkan tingkat impor minyak yang menembus rekor. Berdasarkan kalkulasi Bloomberg, China membeli rata-rata minyak per hari mencapai 5,87 juta barel per hari pada bulan lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang mencapai 5,6 juta barel per hari pada September 2010 dan 5,46 juta barel pada Januari.

Inilah Saham Pilihan Senin (12/3)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan menguat pada perdagangan saham Senin (12/3/2012) di level 3.950-4.015. Hal itu dipengaruhi data ekonomi Amerika Serikat baik dan mayoritas kreditor swasta menyetujui restrukrisasi utang dengan Yunani.

"Pada perdagangan saham Senin secara teknikal indeks berpotensi untuk menguat pada kisaran 3.950-4.015. Data tingkat pengangguran Amerika Serikat serta mayoritas kreditor swasta Yunani dikabarkan menyetujui restrukrisasi utang dengan Yunani dapat memberikan sentimen terhadap indeks," ujar Analis PT Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto.

Untuk rekomendasi saham, Jansen merekomendasikan saham untuk day trading seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), saham PT BW Plantation Tbk (BWPT), saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan saham PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP).

Sementara itu, Analis Senior PT HD Capital Tbk Yuganur juga memprediksikan IHSG akan melanjutkan penguatan. IHSG diperkirakan berada di level support 3.850-3.800-3.700 dan resistance 4.050-4.125. Adapun saham-saham yang direkomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), saham PT Sentul City Tbk (BKSL), dan saham PT Astra International Tbk (ASII)."Sata merekomendasikan buy untuk saham tersebut," kata Yuganur, Minggu (12/3/2012).

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang memprediksikan, IHSG akan berada di level 3.975-4.012 pada perdagangan saham Senin (12/3/2012).

Harga kontrak emas menanjak pagi ini

Harga kontrak emas menanjak pagi ini
SINGAPURA. Pagi ini, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik untuk hari keempat di Comex, New York. Kontrak harga emas pada pembukaan pagi naik 0,3% menjadi US$ 1.717,40 per troy ounce. Pada pukul 06.05 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.716,90 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di pasar tunai tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.714,68 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran Mei naik 0,5% menjadi 34,375 per troy ounce di Comex New York. Namun, pada pukul 06.15, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 34,37 per troy ounce. Harga perak di pasar spot juga naik sebesar 0,2% menjadi US$ 34,3725 per troy ounce.

Inflasi BBM Terdiskon, IHSG Tinggal Naiknya

INILAH.COM, Jakarta – Kecemasan atas inflasi BBM dinilai sudah diserap oleh pasar. Karena itu, IHSG tinggal naiknya saja sekarang. Empat sektor saham diprediksi bakal jadi penggerak indeks.

Kepala Riset Recapital Securities Pardomuan Sihombing mengatakan, inflasi BBM sudah terdiskon di market saat IHSG melemah ke level 3.800-an. Pelemahan ini terjadi saat harga BBM belum diputuskan berapa kenaikannya.

Sekarang, dengan besaran kenaikan harga BBM sebesar Rp1.500 per liter, sudah tercermin saat IHSG melemah itu. “Artinya, saat ini, IHSG tinggal naiknya seiring juga ekspektasi kinerja keuangan kuartal pertama 2012 yang juga mulai dirilis pada April. Ini sudah mulai diantisipasi positif oleh pasar,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (9/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 23,88 poin (0,60%) ke level 3.991,544 dengan intraday tertinggi 3.995,192 dan terendah 3.968,299. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,59 poin (0,67%) ke posisi 689,248. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Meski menguat, IHSG masih di bawah 4.000. Bagaimana Anda melihat arah IHSG dalam sepekan ke depan?
IHSG masih berpotensi mengalami penguatan. Salah satunya karena market masih diwarnai oleh sentiment positif dari laporan keinerja keuangan emiten hingga akhir Maret ini. Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari BI rate yang masih dipertahankan di level 5,75%.

Sebenarnya, bagi IHSG, sentiment positif jika BI rate diturunkan. Tapi, faktor inflasi riil yang jadi pertimbangan jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL), dipertahankannya BI rate sudah jadi sentiment positif. Jadi, level BI rate 5,75% sudah cukup baik bagi IHSG dengan inflasi Februari yang relatif rendah 0,05% (month to month). Sebab, jika bunga dinaikkan, cost of fund perbankan menjadi tinggi.

Level support dan resistance-nya?
Dalam sepekan ke depan, support indeks di level 3.940 dan resistance 4.040. Untuk hari Senin saja, support indeks di level 3.960 dan resistance 4.020.

Bagaimana dengan kecemasan pasar atas inflasi BBM?
Inflasi BBM sudah terdiskon di market saat IHSG melemah ke level 3.800-an. Pelemahan ini terjadi saat harga BBM belum diputuskan berapa kenaikannya. Sekarang, dengan besaran kenaikan harga BBM sebesar Rp1.500 per liter, sudah tercermin saat IHSG melemah itu. Artinya, saat ini, IHSG tinggal naiknya seiring juga ekspektasi kinerja keuangan kuartal pertama 2012 yang juga mulai dirilis pada April. Ini sudah mulai diantisipasi positif oleh pasar.

Faktor eksternal bagaimana?
Faktor eksternal sudah cukup kondusif. Sebab, 80% kreditor swasta berpartisipasi dalam debt swap Yunani sehingga negeri Para Dewa itu bisa mengamankan paket bailout tahap kedua senilai 130 miliar euro. Kondisi ini juga diiringi dengan kembali rebound-nya bursa global. Faktor-faktor itulah yang kita lihat menjadi sentiment penguatan indeks dalam sepekan depan.

Sektor saham apa saja yang yang berpeluang jadi penggerak indeks dalam sepekan ke depan?
Saya perkirakan, perkebunan, konsumsi, manufaktur dan sektor perdagangan. Itulah sektor saham yang masih menarik untuk diperhatikan.

Saham-saham pilihan Anda?
PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Gudang Garam (GGRM), PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Sampoerna Agro (SGRO), PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Semen Gresik (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), dan PT United Tractor (UNTR).

Bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut. Saham-saham tersebut masih memiliki upside potential dalam sepekan ke depan.

Bagaimana dengan horizon jangka menengah?
Saya optimistis, bahkan untuk jangka pendek dan menengah, IHSG justru naik. Sebab, masih ada sentiment-sentimen di depan yang masih bisa menjadi trigger kenaikan indeks. Trigger kenaikan indeks untuk jangka menengah antara lain, laporan keuangan emiten full year 2011 hingga akhir Maret 2012 dan pada April pasar sudah mulai mengantisipasi kinerja keuangan untuk kuartal I-2012. Eksternal sudah mulai kondusif yang ditandai dengan reboundnya bursa global dan harga minyak sudah mulai terkendali.

Sementara itu, dari sisi makro, IHSG mendapat dukungan dari BI rate yang tetap di level 5,75%. Untuk alasan BI rate turun juga belum ada. Kecuali, jika terjadi perang di Iran secara tiba-tiba. Ini masih jauh meskipun ketegangan itu tetap ada.

Penguatan IHSG Akan Terbatas Pekan Depan

INILAH.COM, Jakarta - Pekan depan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dipengaruhi data eksternal seperti data ekonomi Amerika Serikat dan perhatian investor terhadap Yunani berkurang.

Kepala Riset PT Henan Putihrai Felix Sindhunata menuturkan, meski faktor global diperkirakan positif, investor domestik masih menunggu besaran kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal itu dapat membuat IHSG akan menguat terbatas pada pekan depan. Felix memperkirakan, IHSG berada di level 3.950-4.050 pada pekan depan.

"Secara umum sentimen eksternal positif data tenaga kerja Amerika Serikat cukup baik, resiko Yunani terus turun. Investor domestik masih menunggu besaran kebijakan kenaikan harga BBM sehingga berpotensi membatasi momentum penguatan IHSG," kata Felix saat dihubungi INILAH.COM, Minggu (11/3/2012).

Felix merekomendasikan sektor saham perbankan, perkebunan, pertambangan, dan consumer goods untuk pekan depan. Sementara itu, Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, bursa saham akan sangat sibuk dengan banyaknya data ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis pada pekan depan. Selain itu, investor masih memperhatikan dampak "credit event" secara resmi Yunani dinyatakan bangkrut oleh International Swaps and Derivatives Association (ISDA).

IHSG Coba Bermain di 4.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu menanjak 23,875 poin (0,6%) ke level 3.991,544 akibat sentimen positif dari pasar global.

Berdasarkan riset eTrading Securities, Secara teknikal, IHSG berhasil melanjutkan penguatannya dan mulai mendekati area Resistancenya di level 4004. Dari pergerakan indikator teknikal, Stochastic berpotensi membentuk golden cross pada area Overbought dengan RSI yang kembali bergerak uptrend.

Pada perdagangan Senin (12/3/2012), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3.942-4.040. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain EXCL dan GGRM.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu:
  • Senin (5/3/2012), IHSG ditutup menipis 19,971 poin (0,49%) ke level 3.984,897.
  • Selasa (6/3/2012), IHSG turun 17,821 poin (0,45%) ke level 3.967,076.
  • Rabu (7/3/2012), IHSG melemah 24,559 poin (0,62%) ke level 3.942,517.
  • Kamis (8/3/2012), IHSG menanjak 25,152 poin (0,63%) ke level 3.967,669.
  • Jumat (9/3/2011), IHSG naik 23,875 poin (0,6%) ke level 3.991,544.
Akhir pekan kemarin, saham-saham di bursa Wall Street AS menutup akhir pekan dengan kinerja yang positif setelah adanya sentimen bagus dari data pengangguran dan penyelesaian utang di Yunani.

Berikut pergerakan bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 37,68 poin (0,38%) ke level 9.967,4.
  • Indeks Kospi turun 9,01 poin (0,45%) ke level 2.008,96.

Berikut rekomendasi IHSG hari ini:
Panin Sekuritas
Menutup perdagangan pekan lalu, indeks berhasil menguat +0,60% pada 3.991,544. Kenaikan indeks regional dipengaruhi oleh berita bahwa sudah sebanyak 95% pemegang obligasi Yunani setuju untuk melakukan debtswap. Setelah debtswap ini maka utang Yunani akan turun sebesar adalah 53,5% (110M euro). Meski menguat kami melihat transkasi relatif rendah, dan tampaknya investor juga mulai menahan diri mengingat indeks sudah mendekati level 4.000. Kami perkirakan mengawali pekan ini indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.972-4.010. Saham pilihan : AKRA, BMRI, TBIG, BISI.

eTrading
Perdagangan IHSG hari ini ditutup naik 23.87 point (+0.60%) ke level 3,991.54 dengan jumlah transaksi sebanyak 6,41juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 3,52 triliun.

Seluruh sektor saham pada perdagangan hari ini mengalami peningkatan.

Tercatat sebanyak 140 saham mengalami penguatan, 66 saham mengalami penurunan,116 saham tidak mengalami perubahan dan 126 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menempati top gainers antara lain UNVR, GGRM, ASII, BBRI, dan BMRI. Sementara saham-saham yang menempati top loosers antara Iain PGAS, INDF, BRAU, BRMS, dan BABP.

Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 350,35 miliar dengan saham yang paling banyak di beli BMRI, AKRA, ADRO, HRUM dan GGRM. Rupiah melemah 1 poin ke level Rp 9.136/US$.

Secara teknikal, IHSG berhasil melanjutkan penguatannya dan mulai mendekati area Resistancenya di level 4.004. Dari pergerakan indikator teknikal, Stochastic berpotensi membentuk golden cross pada area Overbought dengan RSI yang kembali bergerak uptrend. Pada perdagangan Senin (12/3/2012), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3942-4040. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. EXCL dan GGRM.

(dnl/ang)