Jumat, 09 Desember 2011

Terkena Isu Eropa, IHSG Melemah 0,5% ke 3.759

INILAH.COM, Jakarta - IHSG melemah hingga 22,15 poin atau 0,5% ke 3.759,61 pada penutupan perdagangan Jumat (9/12). Volume perdagangan mencapai 2,9 miliar saham senilai Rp2,7 triliun.

Pada penutupan hari ini tercatat 147 saham turun, 77 saham naik dan 85 saham stagnan. Investor asing mengalami net foreign sell mencapai Rp249,6 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1,1 triliun dan penjualan asing Rp896,8 miliar.

Indeks JII turun 4,5 poin ke 525,07, indeks ISSI turun 0,7 poin ke 122,43 dan indeks LQ45 turun 4,8 poin ke 663,46. Penurunan terdalam dialami sektor pertambangan hingga 18,01 poin ke 2.537 disusul sektor perkebunan turun 17,41 poin ke 2.148,97. Sementara sektor properti menguat 0,1 poin ke 211,52.

Pelemahan sudah dialami bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 2,7%, indeks Nikkei turun 1,45, indeks Shanghai turun 0,65, indeks ASX turun 1,8%, indeks Kospi turun 1,9%, indeks STI turun 1,15 dan indeks KLSE turun 0,7%.

Demikian juga dengan bursa Eropa seperti indeks FTSE memerah di 0,15% ke 5.475, indeks DAX turn 0,45 ke 5.851 dan indeks CAC turun 0,055 ke 3.093.

Saham yang menguat seperti saham CNTX naik Rp600 ke Rp7.400, ASII naik Rp400 ke Rp73.050, INVS naik Rp250 ke Rp5.550, MBAI naik Rp250 ke Rp12.750, TOWR naik Rp250 ke Rp10.250, DSSA naik Rp200 ke Rp11.900, GTBO naik Rp120 ke Rp630, AMFG naik Rp100 ke Rp6.550, CASS naik Rp80 ke Rp400.

Saham yang melemah seperti saham GGRM turun Rp850 ke Rp62.350, UNTR turun Rp650 ke Rp24.750, ITMG turun Rp300 ke Rp38.050, AALI turun Rp250 ke Rp21.800, UNVR naik Rp250 ke Rp17.550, IMAS turun Rp200 ke Rp12.050, INTP turun Rp200 ke Rp15.300, ISAT turun Rp150 ke Rp5.250.

BI : Eropa setir pergerakan rupiah

BI : Eropa setir pergerakan rupiah
JAKARTA. Rupiah dihitung secara rata-rata telah melemah 3,74% ke level Rp 8.933 per dollar AS pada kuartal empat 2011. Namun, secara keseluruhan sepanjang tahun 2011 nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,87% (ytd) ke level Rp 8.742 dari Rp 9.080 per dolar AS pada akhir tahun sebelumnya.

"Rata-rata volatilitas rupiah tercatat turun menjadi 0,46% dibandingkan kuartal keempat 2011 dari 0,49% pada kuartal sebelumnya," ungkap Bank Indonesia dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM), Jumat (9/12).

Pelemahan yang dialami rupiah cenderung sejalan dengan pergerakan nilai tukar kawasan yang secara rata-rata juga terkoreksi, kecuali Yen Jepang. Kebijakan stabilisasi yang dilakukan BI dinilai mampu meredam volatilitas pergerakan rupiah. Dengan imbal hasil rupiah lebih kompetitif dibandingkan dengan negara kawasan, BI optimis minat investor terhadap aset rupiah tetap tinggi.

Indikator imbal hasil investasi di aset rupiah yang tecermin dari selisih suku bunga dalam negeri dan luar negeri (UIP – Uncovered Interest Party) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan regional Asia. Bahkan jika memperhitungkan premi risiko, daya tarik investasi dalam rupiah pun tetap tinggi.


Akhir November, faktor risiko di mayoritas negara kawasan sedikit mereda seiring dengan rencana penanganan krisis oleh Uni Eropa seperti yang tecermin dari penurunan yield yang akhirnya mendorong peningkatan CIP (Covered Interest Parity) kawasan.

BI mencermati ketidakpastian penanganan krisis utang di kawasan Eropa serta adanya indikasi melemahnya perekonomian negara maju selama triwulan IV 2011 memberikan dampak tidak langsung pada pasar keuangan domestik. Hal ini pada gilirannya akan mempengaruhi pergerakan rupiah.

BI menduga, akumulasi sentimen negatif di pasar keuangan global memicu investor menarik penempatan dananya di aset emerging markets (portfolio rebalancing) dan beralih ke aset-aset aman berdenominasi dolar AS dan emas.

Eropa Gagal Capai Kesepakatan, IHSG Terkoreksi 22 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 22 poin akibat tidak tercapainya kesepakatan para petinggi Eropa dalam menangani krisis utang. Koreksi IHSG ini merupakan yang paling minim di tengah ambruknya bursa-bursa Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.040 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.070 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka merosot 26,485 poin (0,71%) ke level 3.755,276. Investor masih fokus kepada pertemuan petinggi Eropa yang rencananya berakhir hari ini Jumat waktu setempat.

Tak butuh waktu lama, aksi lepas saham langsung berlanjut sejak dibukanya perdagangan. Tekanan ini sempat membuat indeks nyemplung ke posisi terendahnya sebelum istirahat perdagangan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 39,141 poin (1,04%) ke level 3.742,620. Pelaku pasar kecewa dengan pernyataan presiden bank sentral Eropa Mario Draghi pada pertemuan Eropa.

Memasuki perdagangan sesi II IHSG sempat jatuh ke level terendahnya di 3.728,734 sebelum akhirnya koreksi tersebut bisa sedikit melambat akibat aksi beli selektif.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (9/12/2011), IHSG ditutup terkoreksi 22,152 poin (0,59%) ke level 3.759,609. Sementara Indeks LQ 45 ditutup terpangkas 4,883 poin (0,74%) ke level 663,457.

Sentimen negatif kembali datang dari Eropa yang menyatakan pertemuan tiga hari yang digelar ternyata tidak mendapatkan kesepakatan. Sehingga, kembali menimbulkan keragu-raguan di mata para pelaku pasar.

Tekanan jual menjadi tak henti-hentinya terjadi di lantai bursa. Saham-saham unggulan terus dilepas meski secara fundamental sebenarnya masih bagus untuk dikoleksi.

Dua sektor industri, yaitu properti dan industri dasar, menahan laju koreksi indeks menjadi tidak terlalu dalam. Sayangnya, terlalu banyak saham-saham yang terkena tekanan jual sehingga IHSG tak kuasa lepas dari jeratan jaring negatif.

Setelah melakukan pembelian bersih dalam empat perdagangan terakhir, investor asing mulai melepas saham. Transaksinya tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 249,614 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 85.090 kali pada volume 1,419 miliar lembar saham senilai Rp 2,906 triliun. Sebanyak 79 saham naik, sisanya 143 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia berguguran dengan tingkat koreksi yang cukup tinggi, rata-rata lebih dari satu persen. Bahkan, bursa saham Hong Kong jatuh lebih dari dua persen.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 14,55 poin (0,62%) ke level 2.315,27.
  • Indeks Hang Seng terjun 521,58 poin (2,73%) ke level 18.586,23.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 128,12 poin (1,48%) ke level 8.536,46.
  • Indeks Straits Times jatuh 32,26 poin (1,18%) ke level 2.696,05.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textille (CNTX) naik Rp 600 ke Rp 7.400, Astra Internasional (ASII) naik Rp 400 ke Rp 73.050, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 300 ke Rp 11.000, dan Multi Breeder (MBAI) naik Rp 250 ke Rp 12.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 62.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 650 ke Rp 24.750, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 38.050, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 21.800.

(ang/qom)

Terpangkas 0,59%, IHSG dipaksa mendarat di level 3.759

JAKARTA. Meski berusaha bangkit, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap tak mampu keluar dari tekanan hingga sesi perdagangan hari ini (9/12) berakhir. Indeks dipaksa mendarat di zona merah, setelah terpangkas 0,59% ke level 3.759,609.

Koreksi yang menerpa delapan sektor menggerus otot indeks. Sektor perdagangan jatuh paling dalam, yaitu sebesar 1,17%. Diikuti, sektor barang konsumen yang turun 0,95%, dan sektor industri dasar yang melemah 0,87%.

Sedangkan, dua sektor yang mampu keluar dari tekanan, yaitu sektor aneka industri dengan kenaikan 0,42%, dan sektor konstruksi yang reli ripis 0,05%.

Sejumlah 133 saham tumbang, dan hanya 73 saham yang berhasil menguat. Adapun, 80 saham lainnya tak beranjak dari level penutupan kemarin.

Transaksi yang berlangsung sepanjang hari ini terbilang sepi. Perdagangan hanya melibatkan 2,906 miliar saham, dengan nilai transaksi sekitar Rp 2,758 triliun.

Saham Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) yang tumbang 12,94% ke Rp 148 terseret ke posisi teratas saham top losers, sore ini. Diikuti, Centrin Online Tbk (CENT) yang jatuh 11,1% ke Rp 80, dan saham Alkindo Naratama Tbk (ALDO) yang terpangkas 9,52% ke Rp 380.

Sementara itu, saham-saham yang berhasil maju ke deretan top gainers, yaitu ATPK Resources Tbk (ATPK) yang melejit 33,9% ke Rp 205. Disusul, Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) yang maju 27,35% ke Rp 149, dan Cardig Aero Services Tbk (CESS) yang naik 25% ke Rp 400.

Cameron: Inggris tak Akan Pernah Bergabung ke Euro

Cameron: Inggris tak Akan Pernah Bergabung ke Euro
INILAH.COM, Jakarta - Perdana Menteri Inggris David Cameron menghadapi kritik setelah mengatakan tidak akan menyetujui treaty baru Uni Eropa.

Mengutip Reuters, Perdana Menteri Inggris juga mengambil langkah yang tidak biasa dengan memberitahu wartawan yang berkumpul di Brussels pada Jumat bahwa Inggris tidak akan pernah bergabung dengan euro. Dia menambahkan bahwa proposal yang diajukan oleh Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel tidak sesuatu yang bisa ia setuju dan kemudian mengambil kembali ke Inggris untuk sebuah vote pemungutan suara di parlemen dengan hati nurani yang baik.

Cameron mengatakan ia telah melaksanakan hak veto Inggris dalam rangka untuk mencegah sebuah perjanjian dari semua anggota (27) negara yang sedang disusun setelah gagal memenangkan konsesi-konsesi atas peraturan layanan keuangan Eropa.

Perdana Menteri Inggris telah menekan Inggris untuk dikecualikan dari peraturan baru layanan keuangan dari Eropa akibat harga untuk tretay (Perjanjian) baru Uni Eropa. Dia sangat peduli tentang kemungkinan pengenaan pajak transaksi keuangan yang juga dikenal sebagai Pajak Robin Hood yang ia percaya akan melumpuhkan Kota London sebagai pusat keuangan global.

"Sebagai balasan atas perjanjian yang mereka inginkan - untuk memilah masalah zona euro - Saya ingin memastikan kami mendapatkan kesepakatan yang baik untuk Inggris, kita menjaga pasar kita terbuka dan kita memiliki kekuatan di sini di Inggris untuk memastikan bahwa industri utama kami benar dipromosikan dan ditingkatkan, "kata Cameron.

"Kami ingin negara-negara zona euro untuk datang bersama-sama dan memecahkan masalah mereka. Tapi kita hanya harus memungkinkan hal itu terjadi dalam perjanjian Uni Eropa jika ada perlindungan yang tepat untuk pasar tunggal, untuk kepentingan Inggris lainnya."

"Tanpa perlindungan lebih baik untuk tidak memiliki perjanjian dalam suatu perjanjian, tetapi negara-negara membuat perjanjian mereka secara terpisah," tambahnya.

Sejauh ini Inggris dan Hongaria telah menghapus diri dari negosiasi pada integrasi fiskal. Swedia dan Republik Ceko akan mengambil proposal kembali ke parlemen mereka untuk melakukan pemungutan suara sebelum menyetujui secara penuh.

Pembicaraan akan berlanjut sepanjang hari ini dengan perjanjian antar pemerintah yang sedang diambil oleh para pemimpin Eropa. Saat ini hanya tersisa 6 negara yang EU uang bukan anggota mata uang tunggal, yang masih terlibat dalam negosiasi tersebut yang mungkin membuat kesepakatan antar pemerintah.

KTT Mengecewakan, Bursa Eropa Memerah

Medium
INILAH.COM, London - Kesepakatan melakukan integrasi fiskal oleh para pemimpin Eropa belum mampu menahan pelemahan bursa Eropa pada perdagangan Jumat (9/12) pagi. Pasar menilai tidak banyak kemajuan dalam KTT tersebt.

Indeks FTSE memerah di 0,15% ke 5.475, indeks DAX turn 0,45 ke 5.851 dan indeks CAC turun 0,055 ke 3.093. Pelemahan ini melanjutkan perdagangan sebelumnya. Indeks saham bluechip turun 0,6%. Demikian mengutip yahoofinance.com

Para pemimpin Uni Eropa telah menyepakati pengetatan anggaran tetapi gagal menyepakati perubahan perjanjian diantara mereka.

"Itu tidak benar-benar membawa kita lebih jauh lagi saya tidak yakin akan membuat banyak kemajuan mengatasi masalah mendasar. Sudah saatnya Anda menyadari kalau sudah mendapatkan keuntungan," kata Justin Urquhart Stewart dari Seven Investment Management.

Indeks saham perbankan Eropa turun 0,9% setelah Otoritas Perbankan Eropa menyatakan perbankan Eropa harus menyiapkan dana segar 114,7 miliar euro untuk meningkatkan kepercayaan investor.

Saham perbankan seperti Credit Agricole turun 4,3%, saham BNP Paribas turun 5,7% dan saham Societe Generale turun 2,6%.

Pelemahan sudah dialami bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 2,7%, indeks Nikkei turun 1,45, indeks Shanghai turun 0,65, indeks ASX turun 1,8%, indeks Kospi turun 1,9%, indeks STI turun 1,15 dan indeks KLSE turun 0,7%.

Moody's Downgrade Rating Kredit 3 Bank Perancis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's menurunkan rating utang BNP Paribas, Societe Generale, dan Credit Agricole pada hari Jumat (9/120.

Mengutip Reuters, Moody's mengatakan penurunan peringkat kredit ketiga bank Perancis tersebut karena lingkungan operasi yang rapuh bagi bank Eropa.

Moody's memangkas peringkat utang jangka panjang BNP dan Credit Agricole sebanyak satu not ke 'Aa3', menyimpulkan kajian yang dimulai pada bulan Juni dan terus pada bulan September. Utang jangka panjang Societe Generale dipotong satau not ke 'A1'.

Downgrade ini didorong oleh meningkatnya kesulitan Bank dalam menaikkan pendanaan dan memburuknya outlook ekonomi. Tapi Moody's mengatakan peringkat ini dilakukan dengan memperhitungkan fakta bahwa ketiga bank mungkin diuntungkan dari dukungan negara jika krisis lebih dalam terjadi. "Kondisi likuiditas dan pendanaan telah memburuk secara signifikan untuk (tiga bank)," kata Moody's, seraya menambahkan bahwa bank secara historis mengandalkan pendanaan pasar.

Probabilitas bahwa (bank) akan menghadapi tekanan pendanaan lebih lanjut yang telah meningkat dengan memburuknya krisis utang Eropa. Ketiga bank ini telah melakukan program penjualan aset untuk mengurangi ketergantungan mereka dari pendanaan luar. Tetapi Moody's mengatakan bahwa sejak banyak bank-bank Eropa yang melakukan hal yang sama seperti penjualan aset, tidak mungkin menghasilkan uang sebanyak yang diperkirakan bank.

Emas mulai rebound dari penurunan dua pekan

Emas mulai rebound dari penurunan dua pekan
SINGAPURA. Harga logam mulia mulai rebound dari penurunan terbesar selama dua minggu terakhir setelah Eropa kembali terjebak dalam pembahasan krisis ekonomi. Harga emas spot maju 0,4% menjadi US$ 1.715,10 per ons dan diperdagangkan di US$ 1.713,57 pada pukul 09:18 waktu Singapura.

Kontrak emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,2% menjadi US$ 1.716 per ounce di bursa Comex. Emas kembali terkerek karena pemimpin euro belum bisa memastikan kebijakan apa yang akan ditempuh untuk menuntaskan krisis.

Eropa masih menggantungkan uluran tangan dari European Central bank (ECB) dan International Monetary Fund (IMF) untuk memberikan upaya penyelamatan. Namun, belum ada kesepakatan dalam pertemuan para pemimpin besar itu di Brussels.

"Emas masuk ke pola holding atau tahan sembari menunggu hasil dari pertemuan Uni Eropa. Misalnya terjadi, kenaikan emas hanya terjadi secara teknikal," ujar David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.

Ia memprediksi, jika ada berita positif dari pertemuan puncak hari ini, dollar AS akan jatuh dan emas akan terkerek naik.

Eropa Memburuk, IHSG Sesi I Berakhir Anjlok 1,03%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Jumat (9/12) ini IHSG ditutup anjlok 1,03% ke level 3.742,62.

Penurunan indeks siang ini seiring koreksi di bursa regional. Belum jelasnya hasil pertemuan Uni Eropa memicu aksi profit taking seiring investor yang masih wait and see terhadap hasil pertemuan di Eropa. Uni Eropa gagal untuk mengamankan dukungan dari 27 negara anggota untuk mengubah perjanjian (treaty change) Uni Eropa pada KTT Jumat (9/12) dini hari. Dilaporkan, tiga orang diplomat EU menyatakan itu berarti kesepakatan sekarang mungkin akan melibatkan 17 negara zona euro ditambah yang lain yang ingin bergabung.

Kesepakatan 27 negara gagal setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron menuntut konsesi bahwa Jerman dan Perancis tidak bersedia untuk memberikan, salah satu pejabat mengatakan. Selama hampir 10 jam pembicaraan berlangsung hingga malam, pemimpin EU berhasil mencapai kesepakatan mengenai batas atas dana bailout permanen zona euro atau mekanisme stabilitas Eropa (ESM), seraya mengatakan itu akan dibatasi pada angka 500 miliar euro.

Siang ini, saham Asia juga mengalami penurunan tajam, di mana Shanghai turun 0,63%, Hang Seng turun 2,63%, KLSE turun 0,97%, Nikkei turun 1,43%, STI turun 1,17%, dan Seoul turun 1,9%.

Bursa AS dan Eropa ditutup melemah signifikan sekitar 2% semalam seiring pernyatan bank sentral Eropa (ECB) yang menyatakan tidak akan melakukan pembelian obligasi negara-negara Uni Eropa di pasar sekunder. ECB semalam juga menurunkan suku bunga Uni Eropa menjadi 1% dan memperkenalkan paket pinjaman jangka panjang dengan bunga rendah untuk menstimulus likuiditas perbankan Eropa.

Sebanyak 184 saham tercatat turun siang ini, 36 saham naik, dan 55 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 1,17% ke level 660,46, sedang JII turun 1,03% ke level 524,15.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,21 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp1,03 triliun. Asing pun melanjutkan aksi profit takingnya siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp50,43 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah GGRM yang turun 1,1%, ITMG turun 1,3%, PTBA turun 2,05%, UNTR turun 1,18%, INTP turun 1,93%, dan UNVR turun 1,12%.

IMF: Hindari Resesi, Hong Kong Perlu Stimulus

Cameron: Inggris tak Akan Pernah Bergabung ke Euro
INILAH.COM, Jakarta - Hong Kong mungkin perlu untuk berdiri di belakang beberapa bank dan deposito untuk menghindari krisis utang Eropa yang memburuk dan menyebabkan ekonomi global merosot.

Hal ini disampaikan Nigel Chalk, Kepala Misi Dana Moneter Internasional China. "Dalam sebuah skenario terburuk, pemerintah mungkin harus menaruh jaminan beberapa cadangan dalam sistem perbankan seperti yang mereka lakukan pada 2008 saat bangkrutnya Lehman Brothers," ujar Chalk dalam sebuah wawancara dengan televisi Bloomberg Washington.

IMF melihat rendahnya probabilitas dalam situasi seperti ini. Itu menunjukkan dalam laporan yang dikeluarkan hari ini.

"Hong Kong harus siap untuk memberikan stimulus fiskal dengan cepat dan signifikan seperti melakukan pemotongan pajak, subsidi bagi masyarakat miskin dan bergulirnya kembali beberapa properti yang tertahan," tulis laporan IMF.

Resesi mungkin saja terjadi di kota ini adalah % u201Cpossible % u201D untuk kota ini dengan ekspor yang memburuk dan pemerintah akan memudahkan pengendalian properti di tengah kemerosotan harga, Sekretaris keuangan John Tsang mengatakan minggu ini.

Menurut Chalk, situasi ekonomi global yang memburuk bisa dengan sangat mudah mendorong Hong Kong memasuki resesi kembali. "Mereka harus benar-benar menjaga mesiu mereka yang kering, siap untuk bereaksi jika diperlukan dan seperti yang saya katakan sebagian besar dari reaksi harus dilakukan dari sisi fiskal," tukasnya.

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Hong Kong melambat ke 4% pada tahun 2012 dari 5,75 persen tahun ini, yang disebabkan permintaan ekspor yang lemah. Kota ini bisa berakhir dengan tingkat pertumbuhan yang mendekati nol dan mungkin negatif dalam kemerosotan global.

Hong Kong nyaris dan bisa menghindari resesi pada kuartal ketiga dengan pertumbuhan 0,1 persen dari tiga bulan sebelumnya, akibat rendahnya pengangguran dan wisatawan dari China yang mendorong konsumsi saat terjadi krisis Eropa yang menyeret ekspor.

CEO Donald Tsang bulan lalu mengatakan kota ini mungkin melihat beberapa kuartal buruk dan pertumbuhan dapat turun menjadi 2% tahun depan, dari perkiraan resmi 5% pada tahun 2011. Sementara pasar properti kota ini jelas melambat. Hong Kong harus reverse beberapa langkah-langkah yang memperlambat properti hunian dari tekanan dari guncangan eksternal.

Saham-saham Unggulan Dilepas, IHSG Terpangkas 39 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 39 poin akibat aksi lepas saham unggulan. Pelaku pasar kecewa dengan pernyataan presiden bank sentral Eropa Mario Draghi pada pertemuan Eropa.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka merosot 26,485 poin (0,71%) ke level 3.755,276. Investor masih fokus kepada pertemuan petinggi Eropa yang rencananya berakhir hari ini Jumat waktu setempat.

Tak butuh waktu lama, aksi lepas saham langsung berlanjut sejak dibukanya perdagangan. Tekanan ini sempat membuat indeks nyemplung ke posisi terendahnya di 3.741,350.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (9/12/2011), IHSG terkoreksi 39,141 poin (1,04%) ke level 3.742,620. Sementara Indeks LQ 45 terpangkas 7,877 poin (1,04%) ke level 660,463.

Aksi jual terjadi di saham-saham unggulan, terutama berbasis komoditas dan perbankan. Saham-saham berkapitalisasi besar ini pengaruhnya cukup besar jika terkoreksi.

Pelaku pasar kecewa atas komentar presiden bank sentral Eropa, Mario Draghi yang menyatakan bank sentral Eropa tidak akan agresif membeli obligasi uni Eropa.

Selain itu, penghapusan kebijakan jaminan untuk refinancing operasional, penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Eropa, dan pengurangan giro wajib minimum perbankan Eropa justru tidak mampu memberi sentimen positif.

Saatnya asing ambil untung, setelah empat hari perdagangan membeli bersih hari ini mulai menjual bersih meski nilainya belum terlalu besar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 39.924 kali pada volume 1,419 miliar lembar saham senilai Rp 1,156 triliun. Sebanyak 36 saham naik, sisanya 182 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia jatuh semakin dalam berbarengan dengan IHSG. Koreksi paling dalam diderita indeks saham Hong Kong yang jatuh lebih dari dua persen.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 14,58 poin (0,63%) ke level 2.315,24.
  • Indeks Hang Seng terjun 501,89 poin (2,63%) ke level 18.605,92.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 143,24 poin (1,65%) ke level 8.521,34.
  • Indeks Straits Times ambles 39,52 poin (1,45%) ke level 2.688,79.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textille (CNTX) naik Rp 600 ke Rp 7.400, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 250 ke Rp 10.250, Gunawan Dianjaya (GBTO) naik Rp 100 ke Rp 610, dan Cardig Aero (CASS) naik Rp 80 ke Rp 400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 62.650, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 37.850, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 350 ke Rp 16.700, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 25.100.

(ang/qom)

Seluruh sektor jatuh, IHSG dipaksa menyerah di level 3.742

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu beranjak dari zona merah. Pada perdagangan sesi pertama, IHSG dipaksa menyerah dengan penurunan sebesar 1,03% ke level 3.742,620.

Otot indeks tertekan seiring jatuhnya seluruh sektor yang diperdagangkan di bursa. Sektor keuangan jatuh paling dalam, yaitu sebesar 1,51%. Disusul, sektor industri dasar yang tertekan 1,31%, dan sektor pertambangan yang melemah 1,14%.

Sebanyak 168 saham tergelincir, dan hanya 33 saham yang mampu naik. Sedangkan 52 saham lainnya masih belum beranjak dari posisi penutupan kemarin.

Transaksi di sesi pagi terbilang sepi, yaitu hanya melibatkan sekitar 1,420 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp 1,156 triliun.

Adapun, saham-saham yang terseret ke posisi top losers, siang ini, yaitu Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) yang tumbang 12,94% ke Rp 148. Lalu, saham Centrin Online Tbk (CENT) yang jatuh 11,11% ke Rp 80, juga saham Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) yang turun 10,45% ke Rp 120.

Sedangkan, beberapa saham yang berhasil menempati deretan top gainers, diantaranya, saham pendatang baru Cardig Aero Services Tbk (CASS) yang melejit 25% ke Rp 400. Diikuti, saham Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) yang maju 19,6% ke Rp 610, dan saham Renuka Coalindo Tbk (SQMI) yang reli 11,1% ke Rp 300.

Saham Bluechip & Second Liner Pilihan Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG sulit menguat. Selain faktor akhir pekan, pasar wait and see atas KTT Uni Eropa. Rekomendasi, beberapa saham bluechip & second liner.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (9/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 39,14 poin (1,03%) ke level 3.742,62. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 7,88 poin (1,18%) ke angka 660,463.

Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,2 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,4 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp1,03 triliun di pasar regular dari total Rp 1,15 triliun dan frekuensi 39.924 kali. Hanya 36 saham menguat, sedangkan 182 saham melemah dan 56 saham stagnan.

Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp50,4 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp364,8 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp415,2 miliar.

Semua sektor saham, kompak mendukung pelemahan indeks. Saham sektor keuangan memimpin penurunan 1,50%, disusul industri dasar 1,31%, pertambangan 1,14%, perkebunan 1,12%, properti 1,08%, perdagangan 1%, infrastrutkur 0,88%, konsumsi 0,76%, manufaktur 0,66% dan aneka industri 0,07%.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, indeks saham domestik sulit kembali ke teritori positif hingga penutupan sore nanti. “IHSG memiliki support 3.720 dan resistance 3.762,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (9/12).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini dipicu oleh faktor akhir pekan di mana orang cenderung mengamankan posisi. Sebab, dikhawatirkan, pada saat libur ada kabar yang negatif di market yang tidak diharapkan. “Karena itu, berat bagi IHSG untuk ditutup positif akhir pekan ini,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pelaku pasar juga masih menunggu hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa dan perkembangan krisis utang di Eropa. Jadi, dalam 1-2 hari ini, jika membaca beberapa komentar dari beberapa hedge fund besar, jadi momen terpenting untuk global market. “Artinya, investor besar, juga masih wait and see,” ujarnya.

Meski begitu, kata dia, ada juga optimisme atas Uni Eropa. Diharapkan KTT Uni Eropa bisa memberikan sentimen yang pro-pasar. “Tapi, sebelum optimisme itu menjadi kenyataan, pasar tetapwait and see. Terlepas dari faktor itu, koreksi indeks justru jadi momentum tepat untuk buy on weakness,” tandas Purwoko.

Dalam situasi ini, Purwoko merekomendasikan positif beberapa saham bluechip yang sudah turun tajam mendekati level support-nya seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dan PT Jasa Marga (JSMR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” ujarnya.

Dia juga merekomendasikan beberapa saham second liner yang menurutnya kadang bergerak anomali, melawan arus pergerakan IHSG seperti PT Surya Semesta Internusa (SSIA) dan PT Resource Alam Indonesia (KKGI). “Saya rekomendasikan speculative buy kedua saham terakhir,” imbuhnya.

UE Gagal Sepakati 'Treaty Change' 27 Negara

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Uni Eropa gagal untuk mengamankan dukungan dari 27 negara anggota untuk mengubah perjanjian (treaty change) Uni Eropa pada KTT pada hari Jumat (9/12).

Reuters melaporkan tiga orang diplomat EU menyatakan itu berarti kesepakatan sekarang mungkin akan melibatkan 17 negara zona euro ditambah yang lain yang ingin bergabung.

Kesepakatan 27 negara gagal setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron menuntut konsesi bahwa Jerman dan Perancis tidak bersedia untuk memberikan, salah satu pejabat mengatakan. Selama hampir 10 jam pembicaraan berlangsung hingga malam, pemimpin EU berhasil mencapai kesepakatan mengenai batas atas dana bailout permanen zona euro atau mekanisme stabilitas Eropa (ESM), seraya mengatakan itu akan dibatasi pada angka 500 miliar euro.

"Angka itu akan ditinjau pada bulan Juli tahun berikutnya, ketika ESM mulai berlaku," ujar diplomat tersebut. Para pemimpin juga sepakat untuk mengeksplorasi ide untuk memberikan pinjaman bilateral ke Dana Moneter Internasional senilai 200 miliar euro, di mana 150 miliar euro berasal dari zona euro, untuk meningkatkan sumber dana IMF untuk mengatasi krisis utang Eropa.

IHSG Volatile, Pilih Saham Bank & Tambang

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG, Jumat (9/12) diprediksi volatile seirama dengan bursa regional. Tapi, berpeluang ditutup menguat seiring bargaining position pada saham berfundamental kuat.

Pada perdagangan Kamis (8/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,47 poin (0,30%) ke level 3.781,761 dengan intraday tertinggi 3.793,325 dan terendah 3.762,269. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,15 poin (0,47%) ke angka 668,34.

Analis dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, pelemahan IHSG kemarin, mengikuti koreksi regional market seperti Hang Seng, STI, maupun Nikkei. Menurutnya, profit taking kemarin, terjadi pada saham-saham bluechip terutama PT Astra Internasional (ASII) yang sehari sebelumnya mengalami penguatan tajam.

Begitu juga dengan saham-saham di sektor perbankan yang juga mendapat tekanan jual. “Tapi, akumulasi saham juga masih terjadi pada perdagangan kemarin. Inilah yang membuat, bursa Indonesia tetap menarik bagi investor,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (8/12).

Aji memperkirakan, pada perdagangan Jumat (9/12) peluang bargaining position pada saham-saham yang berfundamental kuat terutama pada saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. “Tapi, kecenderung pergerakan yang volatile bisa terjadi karena faktor akhir pekan,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, laju IHSG seperti biasanya akan mengikuti pola pergerakan pada pasar global (follow the global market). “Sebab, krisis Eropa masih belum mereda berpengaruh ke market. Karena itu, hanya individual stock yang mendorong Dow Jones ke teritori positif,” ucap Aji.

Begitu juga, dengan bursa regional yang jadi salah satu indikator setelah kemarin mengalami penurunan. Jadi, terbuka peluang bagi regional Asia menguat sehingga IHSG pun bisa berada di teritori positif pada sesi penutupan. “Meskipun, sepanjang perdagangan akan fluktuatif,” timpalnya.

Motor penguatan indeks, hari ini, kata Aji bisa dipimpin oleh ASII, saham di sektor pertambangan dan perbankan. Jika kemarin indeks di tutup di level 3.781, indeks punya peluang menguji level 3.800. “Untuk tembus level tersebut, sangat mungkin jika global market mengalami penguatan yang signifikan,” paparnya.

Sementara itu, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eoropa hari ini masih ditunggu oleh sebagian investor dan diharapkan bisa menghasilkan keputusan yang cukup positif bagi market.

Di atas semua itu, Aji merekomendasikan positif dua sektor saham yakni perbankan dan pertambangan yang menurutnya meng-cover pergerakan indeks akhir pekan.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). Di sektor pertambangan, direkomendasikan PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA) yang kemarin mengalami pelemahan.

Sementara itu, saham PT Astra Internasional (ASII), cenderung sideways. Tapi, jika market secara umum menguat, ASII berpeluang menembus level 73.000. “Saya rekomendasikan selective buying pada saham-saham tersebut karena secara fundamental cukup bagus,” imbuh Aji.

Masa depan euro mulai diragukan

Masa depan euro mulai diragukan
JAKARTA. Kemelut di Uni Eropa (UE) menenggelamkan euro. Selama enam bulan terakhir, pairing EUR/USD terdepresiasi hingga 8,25%.

Di pasar spot, Kamis (8/12) pukul 21.45 WIB, euro melemah terhadap lima valuta utama. Terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sebagai misal, euro rontok 0,66% ke posisi 1,3323.

Masa depan mata uang gabungan 17 negara ini mulai menuai tanda tanya seiring kian tak pastinya penyelesaian krisis Eropa. Harian Wall Street Journal, Kamis (8/12), memberitakan, bank sentral beberapa negara anggota Uni Eropa meragukan masa depan euro. Bank sentral Irlandia, Montenegro, dan Yunani telah mempertimbangkan untuk mencetak valuta sendiri.

Bank sentral negara Eropa yang tak menggunakan euro, yakni Bank Sentral Swiss, Inggris, Latvia dan Bosnia mulai merancang skenario kemungkinan euro ditinggalkan para penggunanya. Bank sentral di keempat negara itu mengantisipasi kemungkinan para eks pengguna euro beralih ke valuta mereka.

Hari ini, Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa akan ditutup dan seluruh dunia menunggu hasil konkret rencana penyelesaian krisis yang menyandera pasar global itu. KTT ini bisa disebut kesempatan terakhir bagi para pimpinan Eropa untuk meyakinkan dunia.

JP Morgan Chase, Rabu lalu, menyarankan, pemodal mengambil posisi di kontrak derivatif, berlawanan dengan euro. Saat ini, euro memang terkepung sentimen negatif. Misalnya, rencana penggelontoran stimulus senilai US$ 270 juta oleh European Central Bank (ECB) melalui Dana Moneter Internasional (IMF).

Kendati kabar ini akhirnya dibantah oleh IMF, pasar menilai kucuran stimulus bakal melemahkan otot euro. Lalu, ancaman Standard and Poor's memangkas peringkat utang 15 negara UE. Dan yang terdekat, rencana pengguntingan bunga ECB menjadi 1%.

Para analis kompak tidak merekomendasikan euro sebagai instrumen investasi jangka panjang. "Tahun depan euro berisiko anjlok ke 1,200," ujar Apressyanti Senthaury, analis Bank BNI, kemarin.

Jika jalan keluar krisis tak jua terlihat, Apressyanti menilai tidak mustahil EUR/USD bisa terjun bebas melampaui par-nya di 1,00. Sebaliknya, jika KTT UE hari ini menghasilkan hal konkret, EUR/USD bisa rebound lagi ke 1,500.

Taufan Tito, Dealer Forex Bank BRI, menilai, euro tidak layak koleksi setidaknya sampai kuartal II-2012. Namun, jika hendak memanfaatkan volatilitasnya yang cukup tinggi demi meraup profit, euro cocok dipilih oleh trader. "Proyeksi saya, EUR/USD akhir tahun nanti bergerak hingga 1,3200," imbuh dia.

Panin Sekuritas menyiapkan online trading syariah

JAKARTA. Sekuritas mulai mengincar pasar online trading syariah. Kabar terkini, Panin Sekuritas berniat meluncurkan online trading syariah di semester pertama tahun depan.

"Selama ini sudah banyak investor yang menanyakan layanan online trading syariah," tutur Corporate Finance Panin Sekuritas, Prama Nugraha, baru-baru ini. Prama masih enggan membeberkan fitur yang disiapkan Panin Alasannya, saat ini masih mempersiapkan infrastruktur untuk layanan tersebut.

Kehadiran online trading syariah diperkirakan bisa mendongkrak kontribusi online trading Panin, baik konvensional maupun syariah, menjadi 40% terhadap total nilai transaksi saham pada tahun depan.

Kontribusi online trading Panin di tahun ini hanya 30% dari total transaksi saham, yang nilainya Rp 24 triliun. Porsi itu berasal dari online trading konvensional, yang bernama Panin Sekuritas Online Stock Trading.

Direktur Utama Panin Sekuritas, Handrata Sadeli, mengatakan nilai transaksi saham Panin Sekuritas di BEI per akhir Oktober 2011 mencapai Rp 24 triliun dengan rata-rata transaksi per hari senilai Rp 120 miliar.

Jumlah ini tumbuh 13% ketimbang periode yang sama tahun lalu. "Kami menargetkan nilai transaksi dan rata-rata transaksi harian di 2012 bisa meningkat 20% dibandingkan tahun ini," ujar dia.

Broker yang sudah lebih dulu menggarap online trading syariah adalah Indo Premier Securities. Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Direktur Indo Premier Securities, Stefanus Noviono Darmosusilo menyebutkan layanan online trading syariah Indo Premier memiliki fitur sesuai prinsip syariah, karena hanya melakukan transaksi pada saham-saham yang masuk dalam daftar efek syariah. "Kami menyajikan informasi yang lengkap mengenai laporan keuangan perusahaan. Kami juga menyediakan analisa fundamental agar nasabah tidak melakukan transaksi spekulatif," tutur dia.

Hasil jeblok tahun ini tidak mengubah prospek campuran

Hasil jeblok tahun ini tidak mengubah  prospek campuran
JAKARTA. Reksadana campuran terseok-seok mengiringi indeks saham. Reksadana campuran mengikuti nasib indeks yang jeblok karena tingginya porsi saham di keranjang reksadana campuran.

Rata-rata imbal hasil yang dibukukan produk reksadana campuran, minus. Beberapa produk bahkan tergerus kinerjanya hingga di bawah 20%. Menilik hitungan Infovesta Utama, sejak awal tahun sampai akhir November lalu, rata-rata hanya sebesar 0,23%.

Para manajer investasi (MI) pesimistis kinerja reksadana campuran hingga akhir tahun nanti bisa kinclong. Idhamshah Runizam, Direktur Utama BNI Asset Management, memperkirakan, return reksadana campuran kelolaan BNI mungkin hanya 9%.

Reksadana, yang sebagian besar berisikan saham dan obligasi itu, mendapat tekanan di dua sisi. Pasar saham terseret sentimen negatif global. Sedang obligasi terimbas penurunan bunga acuan BI rate yang mempengaruhi imbal hasil surat utang.

Alhasil, potensi return reksadana campuran menjadi ikut tertekan. Dua kendala itu terutama dirasakan oleh produk-roduk baru.

Sedangkan untuk produk lama masih bisa menikmati keuntungan akibat kenaikan harga obligasi di pasar. "Mengharapkan saham juga sulit karena situasinya masih seperti ini," ujar Idham, Senin (5/12). Reksadana campuran dari BNI Asset Management sejauh ini masih mampu meraih return sekitar 6%.

Winston Sual, Presiden Direktur Panin Asset Management Winston Sual, juga pesimistis imbal hasil reksadana campuran tahun ini bisa sesuai harapan. "Namun, prospek ke depan menurut saya masih bagus," katanya.

Michael Tjoajadi, Presiden Direktur Schroder Investment Management, mengamini. Reksadana campuran cocok menjadi pilihan investasi tahun depan untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar.

Sejumlah analis pasar optimistis, kondisi pasar keuangan sepanjang tahun depan akan jauh lebih fluktuatif dengan tingkat ketidakpastian makin tinggi. "Berinvestasi di reksadana campuran berpeluang mendapat return tinggi, namun risikonya terbagi karena asetnya lebih fleksibel," papar Tjoajadi.

Obligasi korporasi lebih ranum

Obligasi korporasi lebih ranum
JAKARTA. Daya tarik obligasi korporasi di mata para pemodal akan meningkat, tahun depan. Penyebabnya adalah penurunan return Surat Utang Negara (SUN).

Handy Yunianto, analis obligasi Mandiri Sekuritas, memprediksi, tingkat keuntungan alias return SUN tahun 2012 kemungkinan hanya 5%-7% per tahun. Angka itu jauh di bawah return SUN tahun ini yang diprediksi 19%.

Hingga akhir November 2011 lalu, tingkat keuntungan investasi di SUN rata-rata mencapai 16,2% per tahun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan imbal hasil berinvestasi di saham, apalagi, deposito.

Handy menjelaskan, susutnya return SUN tahun depan karena minat para investor asing di instrumen tersebut akan makin surut. Krisis Eropa yang masih tidak jelas, bisa memicu hengkangnya dana asing dari pasar domestik. Buntutnya harga SUN akan makin fluktuatif dan mempengaruhi tingkat return.

Tingkat suku bunga rendah dengan pemangkasan BI rate juga akan mengerek harga SUN. Alhasil, yield SUN berpotensi terus turun. "Inflasi tahun depan diperkirakan akan naik karena ada ancaman peningkatan harga komoditas khususnya minyak. Namun, meski naik, BI rate kemungkinan masih bertahan di 6%, ini membuat SUN kurang menarik," jelas Handy, Rabu malam (7/12).

Herdi R. Wibowo, Analis Obligasi Trimegah Securities, menilai, SUN menarik bagi tipikal trader. Keuntungan bisa diraup memanfaatkan fluktuasi harga. Namun, bagi investor jangka panjang, menempatkan dana di SUN sejatinya sudah tidak terlalu menguntungkan akibat yield yang makin turun.

Rendahnya yield SUN bakal makin mendorong korporasi menerbitkan obligasi. Tahun depan emisi obligasi korporasi bisa mencapai kisaran
Rp 40 triliun. Banyaknya penerbit obligasi korporat ini akan memicu persaingan di antara emiten untuk menawarkan pemanis berupa kupon bunga tinggi.

Persaingan ini tidak terhindarkan mengingat di tahun yang sama, tercatat ada Rp 26 triliun obligasi korporasi yang jatuh tempo. "Kami merekomendasikan overweight di obligasi korporasi tahun depan karena lebih menguntungkan," ujar dia.

Herdi sepakat. Kupon obligasi korporasi dipastikan akan jauh lebih tinggi dibandingkan bunga yang diberikan obligasi pemerintah.

Langkah Bank Sentral Eropa Jerumuskan Saham Asia

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan Jumat (9/12) diawali dengan pelemahan setelah saham di seluruh dunia jatuh akibat Bank Sentral Eropa, sementara memangkas suku bunga seperti yang diperkirakan, menghentikan sementara tawaran langkah-langkah 'bazooka', seperti lebih banyak membeli obligasi pemerintah.

Reuters melaporkan kekhawatiran bahwa KTT Uni Eropa tidak akan menghasilkan tindakan tegas untuk meringankan daerah krisis fiskal selama dua tahun juga menjadi pertimbangan terhadap sentimen pasar. Jerman menolak beberapa langkah dalam rancangan kesimpulan dari puncak pertemuan kepala EU pada hari Kamis, termasuk memberikan mekanisme stabilitas Eropa (ESM), sebuah lisensi perbankan dan menerbitkan surat utang zona euro, sumber senior Jerman mengatakan.

FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar Asia turun 1,2 persen. Nikkei average Jepang turun setelah saham global merosot akibat langkah-langkah dari Bank Sentral Eropa yang mengecewakan beberapa investor. Nikkei jatuh 1,7 persen ke 8.524,27, jatuh ke tingkat terendah sejak 30 November. Indeks Topix turun 1,1 persen menjadi 736,75.

Saham Seoul dibuka lebih rendah akibat Bank Sentral Eropa mengecewakan harapan investor. Kerugian awal dipimpin oleh saham perbankan, di mana Hana Financial turun 2,5 persen, dan Shinhan Financial turun 3%. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) turun 1,8% ke 1.882,8.

Saham Australia juga turun 1,5 persen pada hari Jumat akibat tindakan Bank Sentral Eropa. Benchmark S&P/ASX 200 indeks turun 62,3 poin ke 4.218,4. Indeks menyelinap 0,3 persen pada hari Kamis. Sementara benchmark saham Selandia Baru NZX 50 indeks jatuh 0,4 persen ke 3.255,5.

Bursa Asia keok setelah pertemuan Uni Eropa mengecewakan

Bursa Asia keok setelah pertemuan Uni Eropa mengecewakan
TOKYO. Sentimen negatif dari Eropa menyeret jatuh pasar saham Asia, pagi ini. Indeks MSCI Asia Pacific tergerus 1,1% ke 116,08 pada pukul 9.37 waktu Tokyo. Semua sektor tumbang, dengan komposisi sekitar tujuh saham melemah berbanding setiap satu saham yang naik.

Sementara, indeks Nikkei jatuh 1,6%, setelah pertumbuhan ekonominya pada kuartal yang lalu di bawah estimasi awal. Indeks Australia S&P/ASX 200 juga tertekan 1,3%, dan indeks Kospi tumbang 2%.

Bursa regional lanjut tertekan untuk hari yang kedua, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan tidak akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk mengatasi krisis.

"Hasil pertemuan ECB menunjukkan masalah Eropa tidak akan terselesaikan dengan mudah," kata Juichi Wako, senior strategist dari Nomura Holdings Inc. Padahal, menurutnya, skenario terbaik pasar memperkirakan ECB akan memperluas pembelian obligasi, dan Uni Eropa memperkuat peraturan keuangan pada pertemuan di Brussels.

Pasar saham kian melemah menjelang laporan ekonomi China yang akan dirilis hari ini. Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan, Biro statistik China akan melaporkan inflasi November meningkat 4,5% dari tahun lalu. Angka tersebut lebih rendah dibanding kenaikan inflasi Oktober yang mencapai 5,5%.

Tuscany siapkan tiga opsi bayar utang pada kreditur

Tuscany siapkan tiga opsi bayar utang pada kreditur
JAKARTA. Tuscany Investment Group Ltd berencana mencatatkan kembali (relisting) saham PT Apexindo Pratama Duta di bursa pada semester I-2012.

Pemilik baru Apex ini menjelaskan, akan menggunakan dana hasil initial public offering (IPO) tersebut, untuk melunasi utang induk usaha Apex yang diakuisisi Tuscany yaitu Sabre System International. Nilai utang Sabre mencapai US$ 659,86 juta.

Manajemen Tuscany masih melakukan negosiasi opsi tersebut dengan kreditur. "Skema ini merupakan satu opsi restrukturisasi kami pada kreditur," kata Ery Yunasri, Direktur Tuscany, kepada KONTAN, pekan lalu.

Komitmen relisting ini sebelumnya pernah disampaikan oleh pengelola Tuscany ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), saat menuntaskan proses pengambilalihan saham Sabre dari tangan PT Mitra International Resources Tbk (MIRA).

Sekadar mengingatkan, Apex hengkang dari bursa sejak Maret 2009. Apex melakukan delisting sesuai dengan aturan yang melarang chain listing atau listing berantai.

Tuscany juga berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), setelah melakukan IPO. Selain untuk membayar sisa utang, dana tersebut untuk mengembangkan usaha modal Apex. "Usaha Apexindo akan kami kembangkan lagi," kata Ery.

Manajemen Tuscany menolak menjelaskan kisaran saham yang akan dilepas maupun target dana IPO dan rights issue itu.

Selain kedua langkah itu, Tuscany juga menawarkan opsi konversi utang menjadi saham Apex pada kreditur. "Kami juga menawarkan kepada kreditur untuk duduk sebagai direksi atau komisaris," kata Ery.

Rencananya, IPO itu akan dilakukan setelah Tuscany tuntas melakukan tender offer atas 0,28% saham Apexindo yang masih tersisa di publik. Jadwal penawaran pembelian berlangsung mulai akhir tahun ini, atau awal 2012.

Harga minyak tergerus oleh sinyal negatif dari Eropa

Harga minyak tergerus oleh sinyal negatif dari Eropa
SYDNEY. Minyak mentah menuju penurunan mingguan terbesar sejak September di New York. Ini terjadi lantaran investor berspekulasi permintaan bahan bakar akan surut di tengah sinyal Eropa sedang bergulat untuk mengatasi krisis utang.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Januari tergerus 12 sen ke level US$ 98,22 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 10.38 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yaang sama tumbang 2,1% ke US$ 98,34 per barel, terendah sejak penyelesaian 28 November. Dalam sepekan, harga minyak sudah turun 2,7%. Ini koreksi mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 23 September.

Sementara itu, minyak Brent untuk penyelesaian Januari jatuh 1,3% ke US$ 108,11 per barel di bursa ICE Futures Europe, London, kemarin.

Pasar minyak tertekan setelah Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengisyaratkan ECB tidak akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk mengakhiri krisis.

Sentimen lain yang melemahkan pasar, yaitu terkait pasokan minyak global. Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi menyebut, Arab Saudi yang merupakan eksportir minyak mentah terbesar dunia, tidak mau buru-buru untuk menyetujui kuota OPEC terbaru pada pertemuan 14 Desember mendatang.

Arab Saudi menginginkan kapasitas produksinya berkisar 1,5 juta hingga 2 juta barel per hari. "Produksi kami akan ditentukan oleh apa yang diinginkan pembeli," ujar al-Naimi, kemarin.

IHSG Ikut Melemah Tunggu 'Rapat' Krisis Eropa

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah tipis 11 poin di tengah minimnya transaksi beli. Investor masih terus menunggu perkembangan dari hasil pertemuan para petinggi Eropa yang akan diumumkan pada Jumat.

Pada perdagangan, Kamis (8/12/2011), IHSG menipis 11,474 poin (0,30%) ke level 3.781,761. Sementara Indeks LQ 45 melemah tipis 3,147 poin (0,47%) ke levl 668,340.

Pesimisme terhadap penyelesaian krisis Eropa semakin membayangi pelaku pasar menjelang menit-menit akhir pertemuan pemimpin Eropa. Pada perdagangan Jumat (9/12/2011), IHSG diprediksi bergerak melemah beriringan dengan pelemahan bursa regional.

Bursa Wall Street tadi malam kembali melemah signifikan. Kecemasan seputar penanganan krisis Eropa yang memasuki fase kritis kembali menekan Wall Street ke teritori negatif. Pernyataan dari Bank Sentral Eropa (ECB) telah menghempaskan harapan para pembuat kebijakan sedang menyiapkan senjata pamungkas untuk mengatasi krisis.

Menjelang fase penting dari penanganan krisis, kabar tidak baik datang dari Jerman yang menolak sejumlah proposal untuk menambah kekuatan dari dana bailout kawasan Eropa.

Pada perdagangan Jumat (9/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot hingga 198,67 poin (1,63%) ke level 11.997,70. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 26,66 poin (2,11%) ke level 1.234,35 dan Nasdaq melemah 52,83 poin (1,99%) ke level 2.596,38.

Bursa-bursa regional juga langsung ikut melemah. Berikut pergerakan bursa regional Jumat pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 143,25 poin (1,65%) ke level 8.521,33.
  • Indeks KOSPI melemah 31,08 poin (1,63%) ke level 1.881,31.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Kemarin indeks mengalami profit taking menyusul sentimen negatif dari pergerakan bursa regional Asia terkait dengan melemahnya data marchinery order Jepang. Meski demikian juga terlihat bursa Eropa justru dibuka menguat menyusul optimisme bahwa KTT Eropa akan membawa resolusi penyelesaian hutang. Selain itu investor juga berharap European Central Bank (ECB) akan segera mengumumkan langkah-langkah peningkatan pinjaman kepada perbankan, pelonggaran syarat pinjaman, dan perpanjangan jangka waktu pinjaman yang diharapkan dapat menggairahkan aktifitas ekonomi kembali. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada kisaran 2.739-3.820.

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG pada perdagangan kamis gagal melanjutkan penguatannya dan kembali bergerak sideways. Indikator stochastic masih bergerak di area overbought sementara RSI kembali bergerak melandai. Pada perdagangan Jumat (8/12), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3748-3814 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. GGRM, MYOR dan SMRA.

(qom/qom)

Kabar dari Eropa Gagalkan Penguatan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street melemah pada perdagangan Kamis (8/12) setelah Jerman menolak beberapa rancanan dalam KTT Uni Eropa dan ECB untuk tidak membeli obligasi Eropa.

Indeks Dow Jones turun 1,6% ke 11.997, indeks Nasdaq turun 1,9% ke 2.596 dan indeks S&P turun 2,1% ke 1.234. Pelemahan Dow dipimpin JPMorgan yang turun 5,2% dan saham Bank of America yang turun 5%. Dow melemah melewati level psikologis 12.000. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Indeks S&P melemah dipimpin sektor keuangan dan bahan baku. Pelemahan Wall Street melemah di akhir perdagangan dengan kabar tebaru dari Uni Eropa tersebut.

Dalam draff KTT Uni Eropa yang bocor, pemimpi Eropa sepakat untuk melakukan integrasi fiskal dan memperkuat mekanisme bailout. Namun Jerman menolak rancangan mekanisme Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa (EFF) untuk perbankan dan penerbitan obligasi Eropa.

Investor sudah mencermati KTT ini sepanjang pekan ini. Rangkaian KTT sudah dimulai dengan jamuan makan malam pemimpin Eropa dan akan mulai pembahasan pada hari Jumat .

"Kita telah melihat reli pada awal perdagangan tetapi setelah skeptis dengan KTT yang terjadi perbedaan pandangan sehingga sangat tidak realistis untuk mendapatkan hasil yang memuaskan semua pihak," kata Jay Wong dari Payden Value Leaders Fund.

Investor juga kecewa dengan pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi yang berpotensi tidak membeli obligasi negara Eropa. Dia melihat prospek ekonomi di Eropa yang masih memiliki ketidakpastian yang tinggi dan risiko penurunan substansial.

Pernyataan ECB ini setelah memutuskan memangkas suku bunga acuan 25 basis poin sebagai respon krisis utang Eropa dan untuk meredam inflasi yang tetap tinggi.

Sementara data dari AS, klaim tunjangan pengangguran turun 23.000 menjadi 381.000. Sedangkan persediaan grosir bulan Oktober, sebagai level tertinggi dalam 5 bulan terakhir.

Fokus pada KTT Eropa, Rupiah Sideways

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (9/12) diprediksi sideways. Pasar fokus pada KTT Uni Eropa hari ini.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, secara teknikal, rupiah belum membentuk pola rally (penguatan yang terus menerus). Pasalnya, perhatian besar pasar saat ini adalah pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa.

Karena itu, lanjutnya, apa yang disampaikan semalam oleh European Central Bank (ECB), tidak akan terlalu banyak mengubah pergerakan rupiah akhir pekan ini. "Sejauh ini, rupiah masih konsolidasi dalam dalam kisaran 9.000-9.100 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Ariston menegaskan, rupiah akan sideways karena menunggu KTT Eropa nanti malam. Sementara itu, BI rate yang dipertahankan di level 6% kemarin, pengaruhnya netral pada rupiah.

Secara historis, lanjutnya, jelang akhir tahun tidak ada perubahan kebijakan moneter jika kondisi ekonomi normal-normal saja. Karena itu, tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan rupiah dan sentimennya netral. "Pasar lebih terpengaruh oleh oleh masalah yang terjadi di Uni Eropa," timpal Ariston.

Di sisi lain, BI menyatakan pihaknya menahan laju rupiah agar baik penguatan maupun pelemahannya tidak terlalu cepat. "Jadi, fluktuasinya tidak terlalu besar. BI membiarkan rupiah melemah tapi tidak terlalu cepat," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (8/12) ditutup menguat 10 poin (0,11%) ke level 9.020/9.030 per dolar AS.

IHSG Cenderung Flat, Wait & See

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Jumat (9/12) diperkirakan bergerak flat. Investor sebaiknya mencermati sejumlah kondisi untuk trading.

Pengamat pasar modal Alwi Assegaf dari Universal Broker Indonesia memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini akan cenderung flat. “IHSG akan berada di support 3.750-3.715 dan resistan 3.811-3.830,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, ada potensi pasar akan terkoreksi sebagai antisipasi menjelang KTT Uni Eropa (UE) yang akan digelar di penghujung pekan. Sehingga pasar tak terlalu agresif melakukan trading.

Kendati demikian, secara teknikal IHSG masih bisa bertahan di atas support 3.750 yang berarti masih berpotensi tren bullish jangka pendek pada kisaran 3.830-3.850. “Tren bearish akan terjadi kalo koreksi IHSG menuju ke 3.715.”

Alwi menuturkan, indeks bertahan di atas 3.750 karena ekpektasi pasar atas keputusan UE yang konkrit, termasuk rencana Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga hingga ke level 1%.

Selain rencana melanjutkan pembelian surat utang pemerintah Eropa untuk menstabilkan yield. Sementara Indeks Dow Jones sinyalnya masih positif dan tertahan di resistan 12.300. “Potensinya menembus resitant, bukan berbalik turun,” lanjutnya.

Di tengah situasi ini, Alwi merekomendasikan pelaku pasar untuk menahan posisi atau hold atas saham-saham yang dimiliki. Namun, jika IHSG berhasil memecah level resistan di 3.811, investor bisa beli beberapa saham seperti Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA).

Ia menuturkan, investor bisa trading buy ketika sinyal beli muncul, seiring tembusnya resistan IHSG di 3811. Aksi ini disebut Buy at Resistant Break, karena pada saat resistan pecah, tren bullish berlanjut.

Adapun saham perbankan menjadi pilihan karena suku bunga Bank Indonesia (BI) yang tidak berubah, inflasi terkendali dan bertumbuhnya penyaluran kredit. Secara teknikal, sektor perbankan juga memiliki pola triangle, yang berarti sedang menguji level resistan.

Saham semen juga menarik, didukung faktor teknikal. Seperti Indocement (INTP), Holcim (SMCB) dan Semen Gresik (SMGR). Menurutnya, kalau emiten-emiten ini ditutup di area ini, ada peluang koreksi, sehingga bisa untuk akumulasi.

“Tapi juga ada pola triangle atau pola konsolidasi yang mengarah ke resistan,” lanjutnya. Alwi menyarankan investor buy on weakness INTP. Sedangkan rekomendasi untuk SMGR dan SMCB adalah buy break. [ast]

Inilah Saham Pilihan Jumat (9/12)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (9/12) diperkirakan masih digerakkan oleh spekulasi dengan level resisten 3.899.

Menurut analis saham AM Capital, Andre Mahardika, secara teknikal IHSG masih spekulasi, jika ada penurunan maka terbatas dan kenaikan terbatas.

Dari sthocastic, IHSG masih berpotensi bullish spekulasi Dari DMI, IHSG masih mengkonfirmasi bullish dengan D+ dan D- masih mengkonfirmasi bullish jangka pendek. "Saya menyimpulkan IHSG masih akan berpotensi bullish spekulasi dan jika ada penurunan hanya terbatas saja," katanya.

Andre merekomendasikan saham GGRM yang masih berpotensi bullish dengan rekomendasi beli di 63.350 dan jual di 65.000-67.000 serta stop loss di 62.700. Secara teknikal saham GGRM masih berpotensi bullish kembali , dapat melakukan aksi beli karena secara teknikal mulai bullish lemah.

Peluang Bargaining Saham Fundamental Kuat

INILAH.COM, Jakarta – Meski volatile, IHSG cenderung menguat pada perdagangan Jumat (9/12). Ada peluang bargaining position pada saham-saham berfundamental kuat.

Analis dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, meski kemarin indeks melemah, tapi akumulasi saham juga masih terjadi pada perdagangan kemarin. Inilah, menurutnya, yang membuat, bursa Indonesia tetap menarik bagi investor.

Karena itu, pada Jumat (9/11), ada peluang bargaining position pada saham-saham yang berfundamental kuat terutama pada saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. “Tapi, kecenderung pergerakan yang volatile bisa terjadi karena faktor akhir pekan,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (8/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,47 poin (0,30%) ke level 3.781,761 dengan intraday tertinggi 3.793,325 dan terendah 3.762,269. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,15 poin (0,47%) ke angka 668,34. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah tipis 11,47 poin, bagaimana Anda melihat arah IHSG akhir pekan ini?
Pelemahan IHSG kemarin, mengikuti koreksi regional market seperti Hang Seng, STI, maupun Nikkei. Profit taking kemarin, terjadi pada saham-saham bluechip terutama PT Astra Internasional yang sehari sebelumnya mengalami penguatan tajam. Begitu juga dengan saham-saham di sektor perbankan yang juga mendapat tekanan jual. Tapi, akumulasi saham juga masih terjadi pada perdagangan kemarin. Inilah yang membuat, bursa Indonesia tetap menarik bagi investor.

Kalau begitu, ada potensi penguatan Jumat (9/11)?
Ada peluang bargaining position pada saham-saham yang berfundamental kuat terutama pada saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. Tapi, kecenderung pergerakan yang volatile bisa terjadi karena faktor akhir pekan.

Di sisi lain, laju IHSG seperti biasanya akan mengikuti pola pergerakan pada pasar global (follow the global market). Sebab, krisis Eropa masih belum mereda berpengaruh ke market. Karena itu, hanya individual stock yang mendorong Dow Jones ke teritori positif.

Begitu juga, dengan bursa regional yang jadi salah satu indikator. Tapi, setelah kemarin mengalami penurunan, terbuka peluang bagi regional Asia menguat sehingga IHSG pun bisa berada di teritori positif pada sesi penutupan. Meskipun, sepanjang perdagangan akan fluktuatif.

Apa yang jadi penggeraknya ke teritori positif?
Motor penguatan indeks, bisa dipimpin oleh ASII, saham di sektor pertambangan dan perbankan. Jika kemarin indeks di tutup di level 3.781, indeks punya peluang menguji level 3.800. Untuk tembus level tersebut, sangat mungkin jika global market mengalami penguatan yang signifikan.

Bagaimana Anda melihat KTT Uni Eropa yang akan berlangsung hari ini?
Hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eoropa hari ini masih ditunggu oleh sebagian investor dan diharapkan bisa menghasilkan keputusan yang cukup positif bagi market.

Jadi, saham apa yang Anda jagokan akhir pekan ini?
Saya rekomendasikan positif dua sektor saham yakni perbankan dan pertambangan yang akan meng-cover pergerakan indeks akhir pekan.

Spesifik sahamnya?
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). Di sektor pertambangan, direkomendasikan PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA) yang kemarin mengalami pelemahan.

Bagaimana dengan saham ASII?
Saham PT Astra Internasional (ASII), cenderung sideways. Tapi, jika market secara umum menguat, ASII berpeluang menembus level 73.000.

Lantas, bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan selective buying karena secara fundamental cukup bagus.

Kebijakan Eropa mengecewakan, Wall Street tumbang

Kebijakan Eropa mengecewakan, Wall Street tumbang
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) tumbang, mematahkan reli yang berlangsung tiga hari sebelumnya. Sentimen negatif mewarnai pasar setelah European Central Bank (ECB) meredam spekulasi yang berkembang terkait rencana peningkatan pembelian obligasi di zona Euro. Apalagi, Jerman menolak beberapa proposal untuk memerangi krisis pada pertemuan Uni Eropa yang dimulai kemarin.

Indeks Standard & Poor's 500 ditutup jatuh 2,1% ke posisi 1.234,35 pada pukul 4 sore waktu New York. Seluruh sektor yang diperdagangkan di S&P 500 tertekan, di mana koreksi sektor keuangan mencapai 3,7%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 1,6% ke 11.997,70.

Michael Shaoul, Chairman of Marketfield Asset Management menilai, investor terpancing untuk membawa dananya keluar dari pasar. "Pemimpin Eropa membuat kekacauan dalam pertemuan yang sangat diharapkan bisa mengatasi krisis. Maka, orang-orang bersiap untuk kondisi yang terburuk," katanya di New York.

Komentar dari Presiden ECB Mario Draghi menyebabkan pasar global bergolak. Dia menyebut, bank sentral Eropa tak akan melakukan intervensi besar-besaran pada penerbitan obligasi sejumlah anggota Uni Eropa. Dia juga menyangkal telah mengisyaratkan ECB akan mendukung inisiatif peningkatan pembelian obligasi.

Koreksi pasar kian dalam setelah Reuters melaporkan, Jerman menentang beberapa langkah untuk memerangi krisis yang sedang dibahas di pertemuan pemimpin Uni Eropa, di Brussels. Termasuk rencana menerbitkan obligasi umum zona euro, atau menjalankan dana talangan sementara dan permanen secara bersamaan.

Saham-saham perbankan, seperti Morgan Stanley, Citigroup Inc., dan JPMorgan Chase & Co. tumbang setidaknya 5,2%. Sementara itu, saham Alcoa Inc., Intel Corp., dan General Electric Co. juga terpangkas lebih dari 2,5%.