Jumat, 09 Desember 2011

Obligasi korporasi lebih ranum

Obligasi korporasi lebih ranum
JAKARTA. Daya tarik obligasi korporasi di mata para pemodal akan meningkat, tahun depan. Penyebabnya adalah penurunan return Surat Utang Negara (SUN).

Handy Yunianto, analis obligasi Mandiri Sekuritas, memprediksi, tingkat keuntungan alias return SUN tahun 2012 kemungkinan hanya 5%-7% per tahun. Angka itu jauh di bawah return SUN tahun ini yang diprediksi 19%.

Hingga akhir November 2011 lalu, tingkat keuntungan investasi di SUN rata-rata mencapai 16,2% per tahun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan imbal hasil berinvestasi di saham, apalagi, deposito.

Handy menjelaskan, susutnya return SUN tahun depan karena minat para investor asing di instrumen tersebut akan makin surut. Krisis Eropa yang masih tidak jelas, bisa memicu hengkangnya dana asing dari pasar domestik. Buntutnya harga SUN akan makin fluktuatif dan mempengaruhi tingkat return.

Tingkat suku bunga rendah dengan pemangkasan BI rate juga akan mengerek harga SUN. Alhasil, yield SUN berpotensi terus turun. "Inflasi tahun depan diperkirakan akan naik karena ada ancaman peningkatan harga komoditas khususnya minyak. Namun, meski naik, BI rate kemungkinan masih bertahan di 6%, ini membuat SUN kurang menarik," jelas Handy, Rabu malam (7/12).

Herdi R. Wibowo, Analis Obligasi Trimegah Securities, menilai, SUN menarik bagi tipikal trader. Keuntungan bisa diraup memanfaatkan fluktuasi harga. Namun, bagi investor jangka panjang, menempatkan dana di SUN sejatinya sudah tidak terlalu menguntungkan akibat yield yang makin turun.

Rendahnya yield SUN bakal makin mendorong korporasi menerbitkan obligasi. Tahun depan emisi obligasi korporasi bisa mencapai kisaran
Rp 40 triliun. Banyaknya penerbit obligasi korporat ini akan memicu persaingan di antara emiten untuk menawarkan pemanis berupa kupon bunga tinggi.

Persaingan ini tidak terhindarkan mengingat di tahun yang sama, tercatat ada Rp 26 triliun obligasi korporasi yang jatuh tempo. "Kami merekomendasikan overweight di obligasi korporasi tahun depan karena lebih menguntungkan," ujar dia.

Herdi sepakat. Kupon obligasi korporasi dipastikan akan jauh lebih tinggi dibandingkan bunga yang diberikan obligasi pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar