Jumat, 09 Desember 2011

Peluang Bargaining Saham Fundamental Kuat

INILAH.COM, Jakarta – Meski volatile, IHSG cenderung menguat pada perdagangan Jumat (9/12). Ada peluang bargaining position pada saham-saham berfundamental kuat.

Analis dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, meski kemarin indeks melemah, tapi akumulasi saham juga masih terjadi pada perdagangan kemarin. Inilah, menurutnya, yang membuat, bursa Indonesia tetap menarik bagi investor.

Karena itu, pada Jumat (9/11), ada peluang bargaining position pada saham-saham yang berfundamental kuat terutama pada saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. “Tapi, kecenderung pergerakan yang volatile bisa terjadi karena faktor akhir pekan,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (8/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,47 poin (0,30%) ke level 3.781,761 dengan intraday tertinggi 3.793,325 dan terendah 3.762,269. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,15 poin (0,47%) ke angka 668,34. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah tipis 11,47 poin, bagaimana Anda melihat arah IHSG akhir pekan ini?
Pelemahan IHSG kemarin, mengikuti koreksi regional market seperti Hang Seng, STI, maupun Nikkei. Profit taking kemarin, terjadi pada saham-saham bluechip terutama PT Astra Internasional yang sehari sebelumnya mengalami penguatan tajam. Begitu juga dengan saham-saham di sektor perbankan yang juga mendapat tekanan jual. Tapi, akumulasi saham juga masih terjadi pada perdagangan kemarin. Inilah yang membuat, bursa Indonesia tetap menarik bagi investor.

Kalau begitu, ada potensi penguatan Jumat (9/11)?
Ada peluang bargaining position pada saham-saham yang berfundamental kuat terutama pada saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. Tapi, kecenderung pergerakan yang volatile bisa terjadi karena faktor akhir pekan.

Di sisi lain, laju IHSG seperti biasanya akan mengikuti pola pergerakan pada pasar global (follow the global market). Sebab, krisis Eropa masih belum mereda berpengaruh ke market. Karena itu, hanya individual stock yang mendorong Dow Jones ke teritori positif.

Begitu juga, dengan bursa regional yang jadi salah satu indikator. Tapi, setelah kemarin mengalami penurunan, terbuka peluang bagi regional Asia menguat sehingga IHSG pun bisa berada di teritori positif pada sesi penutupan. Meskipun, sepanjang perdagangan akan fluktuatif.

Apa yang jadi penggeraknya ke teritori positif?
Motor penguatan indeks, bisa dipimpin oleh ASII, saham di sektor pertambangan dan perbankan. Jika kemarin indeks di tutup di level 3.781, indeks punya peluang menguji level 3.800. Untuk tembus level tersebut, sangat mungkin jika global market mengalami penguatan yang signifikan.

Bagaimana Anda melihat KTT Uni Eropa yang akan berlangsung hari ini?
Hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eoropa hari ini masih ditunggu oleh sebagian investor dan diharapkan bisa menghasilkan keputusan yang cukup positif bagi market.

Jadi, saham apa yang Anda jagokan akhir pekan ini?
Saya rekomendasikan positif dua sektor saham yakni perbankan dan pertambangan yang akan meng-cover pergerakan indeks akhir pekan.

Spesifik sahamnya?
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). Di sektor pertambangan, direkomendasikan PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA) yang kemarin mengalami pelemahan.

Bagaimana dengan saham ASII?
Saham PT Astra Internasional (ASII), cenderung sideways. Tapi, jika market secara umum menguat, ASII berpeluang menembus level 73.000.

Lantas, bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan selective buying karena secara fundamental cukup bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar