Senin, 03 Oktober 2011

Indeks ditutup dengan penurunan 5,64% di sesi II

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan cukup dalam sore ini. Pada pukul 16.00, indeks anjlok 5,64% menjadi Rp 3.348,708.

Lima saham berhasil mencatatkan kenaikan. Sedangkan 263 saham anjlok dan 19 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,517 miliar saham senilai Rp 4.028 triliun.

Sektor yang melorot paling besar hari ini adalah sektor agrikultur sebesar 8,57%. Sedangkan di posisi kedua ada sektor industri lain-lain yang turun sebesar 7,02%. Sektor industri dasar berada di posisi ketiga dengan penurunan 6,52%.

Tiga saham yang menghuni posisi top losers adalah: PT Bank Mega (MEGA) yang turun 22,86%, PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) turun 20% menjadi Rp 300, dan PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) turun 16,07% menjadi Rp 235.

Saham-saham di posisi top gainers hari ini adalah PT Sorini Agro Asia Corporindo (SOBI) naik 6,98% menjadi Rp 2.300, PT Verena Multi Finance (VRNA) naik 3,31% menjadi Rp 125, dan PT Eterindo Wahanatama (ETWA) naik 1,27% menjadi Rp 400.

Krisis Euro Picu IHSG Ditutup Anjlok Hampir 6%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Senin (3/10) ditutup anjlok 5,61% ke level 3.349,74.

Kejatuhan tajam indeks sore ini seiring kekhawatiran investor terhadap hasil audit Yunani oleh IMF, Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa ECB (Troika). Yunani merilis tidak mencapai target defisit sesuai kesepakatan dengan Troika.

Tidak hanya Indonesia saham Asia juga rontok. Shanghai turun 0,26%, Hang Seng turun 4,38%, KLSE turun 1,41%, Nikkei turun 1,78%, STI turun 2,05%.

Sebanyak 280 saham turun, sementara hanya 6 saham yang naik, dan 22 saham masih stagnan. Indeks LQ45 ditutup anjlok 6,09% ke level 584,7, sedang JII melorot 6,14% ke level 462,04.

Volume perdagangan mencapai 3,56 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,57 triliun. Asing terpantau terus keluar dari pasar hingga penutupan perdagangan dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp531,96 miliar.

saham-saham yang turun tajam sore ini adalah ASII turun 7,54%, ITMG turun 8,78%, AALI turun 10,36%, UNTR turun 8,40%, INTP turun 9,28%, dan PTBA turun 6,54%.

UBS memperkirakan penurunan saham Asia bisa mencapai 40% jika Yunani keluar dari zona euro, dalam apa yang Bank ini gambarkan sebagai "skenario terburuk".

Hal ini mengirim investor melarikan diri dari aset berisiko ke safe haven tradisional seperti emas dan Treasurys AS, mengirimkan dolar AS melonjak dan pasar saham di luar Jepang jatuh ke posisi terendah dengan mencatatkan price t0 book terendah 1x yang tidak pernah terjadi sejak krisis keuangan global tahun 2008, Kelvin Tay, kepala strategi investasi di UBS, mengatakan kepada CNBC Senin (3/10). "Masalahnya adalah, jika spiral situasi Yunani di luar kendali, dan itu masuk ke default tidak hanya daerah tapi dari zona euro itu sendiri, maka kita cenderung melihat pengulangan apa yang terjadi pada tahun 2008, dan akan terjadi aksi jual di seluruh papan, karena investor gugup terhadap situasi global," kata Tay.

Aksi jual terjadi Senin (3/10), dengan mayoritas indeks jatuh lebih dari 2 persen dan Hong Kong turun hampir 5 persen, di tengah kekhawatiran meningkatnya krisis utang Eropa.

Sementara UBS tidak berpikir Yunani keluar dari zona euro atau resesi AS sangat mungkin, bank percaya Yunani benar-benar akan bangkrut dan default di Maret 2012. Dan investor mungkin meremehkan riak yang terjadi di pasar Asia dalam jangka pendek. "Saya pikir banyak orang tidak menyadari bahwa jika seluruh situasi di Eropa meledak, itu akan mempengaruhi pinjaman bank global," kata Tay.

"Dalam kasus Asia, misalnya, dari pinjaman luar negeri sebesar $ 100, $ 50 sebenarnya disediakan oleh bank-bank Eropa, jadi jika bank-bank Eropa benar-benar harus rekapitalisasi, maka Anda memiliki masalah dengan suku bunga jangka pendek yang benar-benar bergerak naik."

Skenario kasus terbaik, menurut Tay, jika Yunani menghindari gagal bayar, pemulihan ekonomi AS yang kuat dan China menghindari pinjaman yang besar, yang dapat memicu penurunan saham (bouncing) 18% di pasar Asia kecuali Jepang. Namun, perkiraan yang realistis oleh UBS adalah untuk Yunani ke default, pertumbuhan yang lemah di AS dan pinjaman yang perlahan untuk China. Hasilnya masih akan memicu pelemahan lebih lanjut untuk saham Asia sekitar 18 persen, bank mencatat.

Dalam iklim saat ini, Tay percaya pasar Asia seperti China, India dan Indonesia masih bisa dijadikan opsi untuk investor, di mana permintaan domestik di negara-negara ini akan mengimbangi penurunan lingkungan eksternal. "Dalam hal ini, negara berkembang Asia lainnya seperti Korea, Taiwan, Singapura dan Hong Kong kemungkinan akan paling terkena dampak negatif mengingat bahwa mereka yang paling terkena siklus perekonomian di Asia di luar Jepang," Tay dicatat dalam sebuah laporan penelitian.

Namun, jika efek spiral pasar untuk menghindari risiko ekstrim, pasar seperti Indonesia dengan kepemilikan besar lembaga asing akan paling rentan terhadap aksi jual.

IHSG Turun Tembus 3.400

INILAH.COM, Jakarta- Awal pekan ini, IHSG kembali terpuruk ke zona negatif dan ditutup di bawah level 3.400. Rilisnya data ekonomi global di bawah ekspektasi, menekan pergerakan bursa saham domestik.

Pada perdagangan Senin (3/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 199,29 poin (5,62%) ke level 3.349,74, dengan intraday terendah di 3.329,87 dan tertinggi di 3.548,11. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 37,94 (6,09%) ke level 584,70.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di teritori negatif. Dibuka melemah 1,38% ke level 3.499, indeks terus turun hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.406. Memburuknya bursa regional semakin menekan hingga indeks terpaksa ditutup di level 3.349.

Kepala riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, IHSG awal pekan ini tidak mampu ditutup di zona hijau, karena sentimen negatif lebih mempengaruhi pasar. “Pergerakan indeks terbatas dengan kecenderungan melemah, karena para pelaku pasar mengerem belanja demi mengurangi risiko di pasar saham,” katanya.

Bursa AS menutup pekan lalu dengan melemah signifikan sekitar 2.5% seiring rilis data indeks manufaktur China dan penjualan ritel Jepang serta rilis data personal income AS Agustus yang kembali turun 0,1%, lebih buruk dari ekspektasi.

Belanja Konsumen AS Turun, Bursa Asia Terjungkal

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia jatuh, memperpanjang koreksi kuartalan terbesar indeks acuan regional dalam tiga tahun. Hal ini terjadi setelah belanja konsumen AS melambat menyusul jatuhnya pendapatan.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Senin (3/10) turun 2,8% menjadi 109,99 pada pukul 3:55 di Tokyo, menjelang pertemuan para menteri keuangan Eropa untuk menimbang ancaman default Yunani. Sekitar tujuh saham turun untuk setiap yang naik dan kesepuluh kelompok industri melemah. Indeks itu telah turun lebih dari 20% tahun ini, di tengah kekhawatiran ekonomi global akan menghadapi resesi lain yang memperburuk krisis utang Eropa dan pelambatan pertumbuhan ekonomi AS.

"AS tidak jatuh dalam resesi, tapi jelas melambat," kata Diane Lin, manajer dana di Pengana Capital Ltd Sydney. "Kami mungkin menghadapi lebih banyak risiko, terutama di pasar yang tidak cukup terkoreksi." Demikian dikutip dari Bloomberg.

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average turun 1,8%, setelah indeks Tankan kuartalan Bank sentral Jepang menunjukkan sentimen di antara produsen terbesar di Jepang masih lebih buruk ketimbang sebelum gempa bumi Maret. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 merosot 2,8% karena indikator manufaktur Australia jatuh untuk bulan ketiga pada September.

Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 4,5%, dipimpin Ping An Insurance Group Co, perusahaan asuransi terbesar kedua China dari nilai pasar, di tengah indikasi pertumbuhan ekonomi China melambat. Pasar keuangan di China dan Korea Selatan tutup untuk liburan hari ini.

Linus Yip, kepala strategi di First Shanghai Securities, Hong Kong mengatakan, indikator ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi di China melambat. “Saham keuangan dan properti jatuh atas kekhawatiran bahwa likuiditas perbankan menyusut,” katanya.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,9% hari ini. Di New York, indeks turun 2,5% pada 30 September 30, membawa indikator pada penurunan kuartalan terbesar sejak 2008, setelah laporan kekhawatiran China dan Jerman memicu pelambatan ekonomi global.

Belanja konsumen di AS melambat pada Agustus karena pendapatan tak terduga turun untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, memaksa rumah tangga mengambil tabungan. Pembelian naik 0,2% setelah kenaikan 0,7% pada Juli. Pendapatan turun 0,1%, pelemahan pertama sejak Oktober 2009. Ekonom telah memperkirakan pendapatan akan naik 0,1%, menurut survei Bloomberg.

Keuntungan payrolls AS pada September mungkin terlalu kecil untuk mengurangi pengangguran dan manufaktur hampir terhenti karena kekhawatiran bahwa pemulihan global kehilangan momentum.

Sony Corp jatuh 6,2% di Tokyo, menyentuh harga terendah dalam 24 tahun. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, jatuh 2%. Canon Inc, pembuat kamera terbesar dunia, turun 1,7%.

James Hardie Industries SE, pemasok bahan bangunan, yang mendapat hampir 70% penjualannya dari Amerika Serikat, tenggelam 3,5% di Sydney. Di Hong Kong, Li & Fung Ltd , pemasok mainan dan pakaian untuk Wal-Mart Stores Inc, tenggelam 5%.

Bank-bank di Asia juga terpuruk. HSBC merosot 3,5% di Hong Kong. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank terbesar Jepang dari nilai pasar, turun 2,8%. Commonwealth Bank of Australia, bank nasional terbesar, tergelincir 3,7% di Sydney.

Pejabat Eropa berkumpul di Luksemburg hari ini dan akan bergulat untuk melindungi bank dari krisis utang dan mempertimbangkan dorongan lebih lanjut dana penyelamatan di kawasan itu. Pemerintah Yunani mengatakan telah menyetujui langkah-langkah penghematan senilai 6,6 miliar euro (US$ 8,8 miliar) sebagai upaya mengamankan pembayaran tertunda dan bantuan paket penyelamatan kedua.

Saham komoditas Asia juga tenggelam. BHP Billiton, perusahaan pertambangan terbesar dunia turun 2,5% di Sydney. Saingannya Rio Tinto Group tenggelam 4,1%. Jiangxi Copper Co produser logam terbesar China dari nilai pasar, turun 12%.

Minyak jatuh hari ini, memperpanjang penurunan setelah kuartal terburuk sejak 2008. Minyak mentah untuk November turun 1,6% di New York. Indikator logam utama yang diperdagangkan di London jatuh 3,4% pada 30 September 30, ketika tembaga berjangka turun selama tiga kuartal berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 2001.

Indeks Asia Pacific anjlok 16% pada kuartal ketiga, penurunan terbesar sejak 2008, atas kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi AS dapat menarik dunia dalam resesi. [ast]

Terjun 200 Poin, IHSG Paling 'Hancur' di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas 200 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar. Koreksi ini membuat IHSG jatuh paling dalam diantara bursa Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.920 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.830 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG jatuh 50,029 poin (1,41%) ke level 3.499,003. Buruknya data ekonomi China serta krisis utang Eropa yang tak kunjung usai menjadi sentimen negatif.

Tekanan jual tak henti-hentinya terjadi sejak pembukaan perdagangan, bahkan indeks sempat hampir kembali ke level 3.300. Namun, koreksi IHSG masih belum terlalu besar.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 143,596 poin (4,05%) ke level 3.405,436 dibayang-bayangi banyaknya sentimen negatif, antara lain lemahnya data ekonomi China, potensi gagal bayar Yunani dan potensi lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

Memasuki perdagangan sesi II, tekanan jual semakin tinggi. Tak ada satu pun sentimen positif yang bisa membantu IHSG sehingga meluncur tajam.

Menutup perdagangan, Senin (3/9/2011), IHSG terjun 200,324 poin (5,65%) ke level 3.348,708. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 38,418 poin (6,18%) ke level 584,218.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan laju inflasi di September 2011 cukup jinak mencapai 0,27%. Harga beras stabil, dan emas perhiasan masih menyumbang inflasi.

Tingkat inflasi yang terkendali itu tidak mampu menahan kejatuhan IHSG. Aksi jual tak hanya dilakukan investor asing tetapi juga investor domestik.

Pemodal asing yang sejak pagi sudah melepas saham, sore ini terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 531,962 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Indeks sektoral di lantai bursa selurunnya terkoreksi rata-rata lebih dari 6%. Hanya indeks sektor perdagangan yang terkoreksi paling 'tipis' yaitu hanya 4,7%.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 118.364 kali pada volume 4,517 miliar lembar saham senilai Rp 4,028 triliun. Sebanyak 5 saham naik, sisanya 279 saham turun, dan 22 saham stagnan.

Koreksi yang diderita IHSG merupakan yang paling buruk di Asia hari ini, ditempel bursa saham Hong Kong yang juga jatuh cukup dalam sekitar 4,4%. Bursa regional lainnya juga terpuruk di zona merah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Hang Seng anjlok 770,26 poin (4,38%) ke level 16.822,15.
  • Indeks Nikkei 225 terpangkas 154,81 poin (1,78%) ke level 8.545,48.
  • Indeks Straits Times jatuh 57,55 poin (2,15%) ke level 2.617,61.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 1.000 ke Rp 118.000, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 150 ke Rp 2.300, Eterindo (ETWA) naik Rp 5 ke Rp 400, dan Verena (VRNA) naik Rp 4 ke Rp 125.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 4.700 ke Rp 58.950, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 3.450 ke Rp 35.800, Astra Agro (AALI) turun Rp 2.000 ke Rp 17.300, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.850 ke Rp 20.150.

(ang/qom)

Yunani Optimistis Bisa Raup 'Bailout' Lanjutan

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Yunani dan pengawas Uni Eropa / IMF telah menyelesaikan negosiasi terkait rencana bailout lanjutan.

Seorang Menteri seperti dikutip Reuters mengatakan pada hari Senin (3/10), menunjukkan perjanjian dasar telah tercapai.

Deputi Menteri Keuangan Yunani Pantelis Oikonomou memberikan opini bahwa Yunani berhasil untuk meyakinkan pemberi pinjaman bahwa defisit fiskal yang tidak sesuai kesepakatan terjadi akibat resesi yang lebih dalam. "Sampai-sampai mereka percaya bahwa ... resesi lebih dalam. Saya berpikir bahwa kita telah menemukan jalan keluar," kata wakil menteri keuangan Pantelis kepada televisi Mega.

Ditanya apakah negosiasi dengan troika dari dari pengawas Uni Eropa / IMF telah mendatangkan kesimpulan yang sukses, Oikonomou mengatakan: "Saya percaya kita memiliki kesimpulan penting. Kita telah membahas semua topik utama. "Troika akan melakukan dua pertemuan di General Accounting Office negara itu untuk melakukan cross-check terhadap beberapa figur dan mulai menulis laporannya Rabu," kata Oikonomou.

Namun, sumber yang dekat dengan troika telah mengatakan sebelumnya bahwa kunjungan diperkirakan berlangsung baik minggu ini. Pemeriksaan tidak hanya fokus pada angka anggaran 2011, tetapi juga pada rencana anggaran untuk 2012-2014 dan komitmen untuk meningkatkan dana privatisasi 2015 sebesar 50 miliar euro.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan penilaian troika tidak hanya tentang pencairan tahap berikutnya dari bailout, tetapi juga dapat menentukan apakah Yunani harus menuntut penghapusan utang lebih dari kreditor swasta, suatu langkah yang efektif untuk mencapai default. Yunani mengatakan pada Minggu malam kehilangan target defisit 2011, hanya beberapa bulan yang lalu setelah dilakukan kesepakatan dalam sebuah paket bailout, dan berjanji untuk mengejar banyak kekurangan tahun berikutnya.

AALI Bagi Dviden Interim 2011 Rp300/Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan membagikan dividen interim tahun 2011 sebesar Rp300 per saham.

Demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/10). Keputusan pembagian dividen interim tersebut diambil setelah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris pada 29 September 2011.

Perseroan akan membagikan dividen berdasarkan recording date yang berhak atas dividen pada 27 Oktober 2011 dan pembayaran dividen dilakukan pada 10 November 2011. [hid]

Gawat! Bursa Eropa Jatuh Dipicu Kegagalan Yunani

Medium
INILAH.COM, London - Kabar Yunani gagal memenuhi target defisit tahun ini dan berikutnya telah menekan bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (3/10). Negara Yunani mungkin akan mencari dana segar dari kreditur lain.

Indeks FTSE turun 2,4% ke 5.003, indeks DAX turun 3,6% ke 5.302 dan indeks CAC turun 2,7% ke 2.900,04, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Target defisit ini merupakan persyaratan bailuot untuk Yunani dari IMF, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Uni Eropa. Sementara negara lain juga menghadapi masalah politik dari pihak oposisi.

Dengan demikian tidak ingin masuk dalam masalah Yunani. Kondisi ini telah memaksa prospek obligasi Yunani yang jatuh tempo untuk melakukan pemotongan menjadi kian mengalami peningkatan.

Hari ini ada pertemuan pemerintah Belgia dan Prancis yang diwakili para menteri keuangan untuk membahas solusi mengatasi krisis di negara Dexia. Saham inia telah turun hingga 8,9%.

Saham yang tertekan lainnya di sektor perbankan adalah BNP Paribas turun 7,7% dan saham Credit Agricole turun 6,1%. Indeks FTSEurofirst 300 turun 2,3% atau hampir 17% pada bulan Juli-September. Pelemahan ini sebagai kerugian terbesar sejak 2008 lalu.

"Faktanya, pada akhirnya Yunani memerlukan utang yang lebih besar lagi dan kemungkinan ini dapat menopang sektor perbankan karena menjadi tanda positif," kata Alec Letchfield, kepala investasi di HSBC Asset Management.

Walaupun diakui sebanyak 17 negara anggota Uni Eropa lainnya sangat sulit menolong Yunani terlalu dalam. Dengan demikian sampai ada keputusan bailout yang lebih besar maka pasar tetap akan volatile.

Potensi Kejatuhan Euro Pacu Harga Emas di Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Harga emas melesat pada Senin (3/10) karena kejatuhan pasar saham dan berlama-lamanya kekhawatiran terhadap krisis utang di Eropa, menarik investor untuk mengalihkan dananya ke logam mulia, yang memposting laba kuartalan terbesar tahun ini, tetapi perusahaan dolar AS masih bisa mencatatkan keuntungan.

Mengutip Reuters, saham meluncur di Asia dan euro jatuh karena kekhawatiran krisis utang zona euro yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global setelah pemerintah Yunani mengatakan akan kehilangan target defisit yang ditetapkan hanya beberapa bulan yang lalu dalam paket bailout besar-besaran.

Di pasar spot, emas naik $ 9,29 per ons menjadi $ 1.632,24 pada pukul 03.08 GMT. Emas telah mencatat laba kuartalan sebesar 8 persen - yang terbesar tahun ini, meskipun penurunan 11 persen untuk bulan September, sebagian besar penurunan bulanan dalam tiga tahun. "Emas naik meskipun dolar AS menguat. Mungkin emas yang memiliki daya tarik sebagai aset safe haven telah kembali," kata Natalie Robertson, ahli strategi komoditas di ANZ. "Sekarang tampaknya ada minat beli yang kuat pada tingkat sebesar $ 1.500 per ons." Emas US naik $ 11,7 ke $ 1.634 per ons.

Emas melompat ke level tertinggi sekitar $ 1.920 per ons pada awal September setelah euro jatuh terhadap dolar karena tumbuhnya keraguan tentang kemampuan Eropauntuk menyelesaikan krisis utang.

Anggota Bank Sentral Eropa, Christian Noyer mengatakan Senin (3/10) tidak realistis untuk mengharapkan peningkatan dana bailout Eropa melampaui apa yang disepakati pada bulan Juli, tetapi ia terbuka untuk skema yang akan mungkin digunakan untuk memperluas kapasitas. Kecemasan krisis utang Eropa menjadi spiral, eksposur utang bank-bank Eropa dan perlambatan ekonomi global mendorong investor untuk mengurangi taruhan mereka pada aset berisiko pada kuartal dari Juli sampai September, mengirimkan euro turun hampir 10 sen terhadap dolar AS selama periode tersebut. Di pasar fisik, pasokan yang ketat bertahan setelah turunnya harga logam yang dipicu pembelian agresif di Asia.

"Pada dasarnya orang berusaha untuk memenuhi pesanan. Saya tidak memiliki banyak stok. Masih ada beberapa pembeli, dan juga pembelian pemesanan terlebih dahulu," Kata seorang dealer fisik di Singapura.

Harga untuk emas batangan stabil pada $ 2 per ons dengan harga spot London di Singapura. Permintaan dari konsumen India juga terjadi selama musim pernikahan, ketika perhiasan emas menjadi bagian penting dari mahar.

Di India, permintaan emas ritel di pasar tradisional naik Agustus, saat festival dan musim pernikahan dimulai, mencapai puncaknya saat festival lampu Hindu Diwali.

"Logam mulia ini diperkirakan akan semakin naik minggu ini dan sejauh bulan ini karena mereka pulih dari aksi jual akhir September. Pasar emas bisa naik menuju $ 1.675 - $ 1.700, sementara perdagangan perak mengarah ke $ 33,00," kata analis logam berharga dan energi dari MF Global Tom Pawlicki.

"Setelah menunjukkan volatilitas yang kecil dan tinggi pada bulan September, logam dapat pulih kuartal ini, di tengah ketidakpastian yang berlangsung di Eropa, perlambatan ekonomi di China, dan dari potensi kenaikan resesi double di AS."

Kejatuhan Euro ke posisi terendah delapan bulan terhadap dolar pada Senin dan siap untuk jatuh lebih jauh, dengan Eropa masih menghadapi krisis utang dan kemungkinan gagal bayar Yunani menjulang lebih besar dari sebelumnya. Indeks dolar mencapai tertinggi delapan bulan, merayap naik 0,5 persen menjadi 78,888. Minyak turun lebih dari satu dolar pada Senin di tengah kekhawatiran meningkatnya krisis utang euro yang dimungkinkan menyebar ke bagian lain dari wilayah dan mengurangi permintaan minyak dunia.

Inggris Khawatirkan Kejatuhan Zona Euro

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kepedulian tumbuh di Kementerian Keuangan Inggris atas risiko sangat, sangat besar jika euro pecah.

Kanselir Inggris George Osborne diperkirakan masih bersikap optimisme terhadap potensi ekonomi Inggris dalam pidatonya pada konferensi partai Konservatif, Senin (3/10). Tapi dia juga masih realistis terhadap ancaman yang dihadapi negara, yang ia lihat datang terutama dari zona euro. "Dari pemodelan yang telah kita lakukan, ketidakpastian (tentang mata uang tunggal) telah mempengaruhi pemulihan dan risiko (dari perpecahan) akan sangat, sangat besar," kata seorang pejabat Departemen Keuangan kepada Financial Times.

Publik minggu lalu menyuarakan untuk mendesak perjuangan menyelamatkan sterling dengan membuat sebuah pamflet dari think-tank Pusat Studi Kebijakan oleh komentator eurosceptic Peter Oborne dan Frances Weaver. Tapi Kanselir lebih khawatir terhadap ketergantungan masa depan ekonomi Inggris ke zona euro, meskipun Inggris berdiri di luar serikat mata uang euro.

"Jelas bahwa perpecahan zona euro bukan kepentingan Inggris," kata Osborne bulan lalu.

Ekonom setuju. Tetap keluar dari euro telah memberikan sedikit kekebalan Inggris dari kejadian-kejadian saat ini. Jonathan Portes, Direktur National Institute of Economic and Social Research mengatakan dalam hal terjadi perpecahan Euro, Inggris akan menderita dampak langsung melalui hubungan perdagangan, efek tidak langsung melalui hubungan keuangan ke zona euro yang lebih luas dan merusak kepercayaan asing. "Bersama-sama, ini bisa menjadi sangat buruk," katanya.

Stephen King, kepala ekonom di HSBC, lebih apokaliptik. "Perpecahan Euro akan menjadi bencana, mengancam depresi lain yang lebih besar," katanya.
Menyortir jutaan kontrak dan lintas-batas aset akan menjadi tugas raksasa yang pasti akan mengancam struktur sistem keuangan Eropa.

Setiap resesi di Eropa akan merusak ekspor Inggris, di mana 40% ekspor ke negara-negara zona euro. Kegagalan Euro akan hampir pasti menjatuhkan nilai, menaikkan sterling dan memperburuk kondisi perdagangan bagi eksportir Inggris.

Tapi itu adalah masalah keuangan yang menjadi perhatian terbesar bagi ekonom, Departemen Keuangan dan Bank of England. Aset Bank of England di zona euro akan terpukul keras oleh perpecahan dari mata uang tunggal dan utang luar negeri dan default negara itu. Bahkan jika pasar keuangan tidak membeku lagi, seperti yang mereka lakukan pada tahun 2008, bank akan dipaksa untuk menekan kredit dalam negeri lebih sulit daripada sekarang.

Jens Larsen, Kepala Ekonom RBC Capital Markets Eropa, mengatakan: "Saya tidak berpikir banyak tebakan untuk memperkirakan turbulensi yang dihasilkan untuk menghapus apa yang tersisa dari sektor perbankan".

Selain potensinya untuk memicu krisis perbankan domestik - kemungkinan memberikan komite kebijakan keuangan dari bank tertidur semalam - perpecahan Euro akan memukul kepercayaan konsumen, mendorong rumah tangga dan perusahaan untuk mengontrol pengeluaran mereka.

Sebuah efek spiral setan akan berkembang antara pelemahan ekonomi dan sistem keuangan yang rapuh. Apakah jika hal ini terjadi, pemerintah dan Bank tidak akan berdaya untuk bertindak. Departemen Keuangan dapat mengikuti rute 2009 dan menggunakan uang pembayar pajak untuk rekapitalisasi atau menasionalisasi bank-bank, sementara Bank dapat mengirim tekanan untuk mencetak uang elektronik ke overdrive untuk membuat bank yakin memiliki likuiditas yang cukup.

Dalam kondisi seperti itu, Michael Saunders dari Citigroup mengatakan tugas pemerintah akan mencoba untuk memastikan bank memiliki modal besar dan mendapatkan stimulus sebanyak mungkin.

Harga kontrak emas reli, tersokong kecemasan krisis utang Eropa

Harga kontrak emas reli, tersokong kecemasan krisis utang Eropa
SINGAPURA. Harga kontrak emas menanjak lagi hari ini. Dengan demikian, reli harga kontrak emas sudah terjadi selama tiga hari. Siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 1,4% menjadi US$ 1.647,35 per troy ounce. Pada pukul 14.50 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.646,98 per troy ounce.

Lonjakan harga minyak terjadi setelah muncul kecemasan mengenai perkembangan krisis utang Eropa. Investor khawatir, para pemimpin Eropa gagal menemukan solusi sehingga krisis akan menyebar ke negara lain. Hal itu yang kemudian mendorong investor membeli emas sebagai untuk melindungi kekayaannya dari potensi perlambatan ekonomi global.

"Investor yang tidak sabar menunggu solusi politis krisis utang Eropa, memilih emas sebagai diversifikasi investasi. Selama belum ada solusi terkait krisis utang Eropa dan respon politis atas masalah tersebut, harga emas masih akan reli ke depannya," papar James Steel, analis HSBC Securities USA Inc.

Ups! Sentimen Yunani, Euro Melemah di Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro melanjutkan pelemahan di perdagangan Asia pada Senin (3/10) terhadap mata uang utama khususnya dolar AS.

Euro turun 0,07% menjadi US$1,3363 dari sebelumnya di US$1,3409 di AS pada perdagangan Jumat pekan lalu. Sedangkan kurs dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,35% menjadi 78,930 DXY dari 78,647 DXY pada Jumat pekan lalu, seperti dikutip dari marketwatch.com.

Pelemahan euro dipicu rencana penghematan yang dilakukan Yunani tidak sesuai target awal. Padahal ini sebagai persyaratan pencairan dana bantuan dari IMF, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Uni Eropa.

Sementara kurs dolar terhadap pound Inggris turun 0,08% menjadi US$1,5683 dari US$1,5632. Dolar juga naik terhadap yen Jepang dengan pelemahan yen sebesar 0,12% menjadi 77,21 yen dari 77 yen pada perdagangan Jumat pekan lalu.

RI Siapkan Opsi Terburuk Pangkas Target Pertumbuhan di 2012

Nusa Dua - Pemerintah tetap mematok target pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 6,7%. Meskipun skenario terburuk akan disiapkan termasuk mengoreksi asumsi pertumbuhan lebih cepat jika krisis global tahun depan semakin parah.

"Kita akan terus proses RAPBN 2012 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 6,7%, tapi kita juga menyampaikan kewaspadaaan, kalau ternyata perekonomian global ternyata memburuk dan akan ada dampak ke Indonesia, kita akan mengajukan APBN-P lebih awal dari yang direncanakan. Tapi forum sekarang kita tidak mengubah asumsi 6,7%," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai membuka forum The 2011 Asian Roundtable on Corporate Governance, di Nusa Dua, Bali, Senin (3/10/2011)

Ia mengatakan target 6,7% merupakan hasil nota keuangan yang disampaikan Presiden SBY dan hasil Musrenbang Maret 2011 yang memperkirakan pertumbuhan 6,4%-6,8%. Agus mengakui kondisi global saat ini lebih buruk dari apa yang diperkirakan pemerintah.

"Kita kira masalah di Yunani, Irlandia, Portugal, itu sudah akan tertangani. Tapi sudah melebar sampai ke Italia. Bahkan di pemerintah terus berkomunikasi di DPR," katanya.

Agus memperkirakan pada triwulan III-2011 ini pertumbuhan ekonomi akan mencapai diangka 6,6%. Sementara total pertumbuhan sepanjang 2011 akan berada ke angka 6,45%,

"Kami memang melihat bahwa kalau seandainya investasi di Indonesia dan pertumbuhan sektor-sektor seperti yang kita amati terakhir ini bisa terjaga itu Indonesia mungkin bisa mencapai 6,5-6,6% di Q3. Walaupun satu tahun 6,5% adalah yang akan kita capai," katanya

Ia mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global sudah ada revisi dari 4,4% menjadi 4% di tahun ini ."Kalau seandainya ekonomi dunia itu terus menunjukan kondisi seperti sekarang, itu bisa koreksinya di tahun depan bisa turun jadi 3%," katanya.
(hen/dnl)

Yunani Bakal Hancur, Saham Eropa Bersiap Anjlok

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Eropa diperkirakan akan melemah tajam pada pembukaan perdagangan Senin (3/10) terkait berita bahwa Yunani tidak mencapai target defisit meskipun telah melakukan langkah-langkah penghematan baru.

Mengutip CNBC, saham Asia jatuh dan euro jatuh, sementara emas naik, di mana investor gelisah setelah berita tersebut. Kementerian keuangan Yunani pada Minggu malam mengumumkan perkiraan rancangan anggaran menunjukkan defisit akan lebih besar dari yang diperkirakan di bawah ketentuan kesepakatan penyelamatan tanggal 21 Juli.

Berita itu muncul setelah kabinet Yunani menandatangani langkah-langkah penghematan baru bahkan lebih keras. Pejabat Yunani berharap bahwa kesepakatan tentang langkah-langkah penghematan baru akan dilihat pejabat dari Dana Moneter Internasional, Bank Sentral Eropa dan Uni Eropa dengan menandatangani fase terbaru dari bantuan menurut ketentuan dari paket penyelamatan sebelum mengikuti pembicaraan di Athena selama akhir pekan.
Menteri Keuangan kelompok zona euro akan bertemu di Luxembourg hari ini untuk membahas bagaimana untuk memastikan bahwa Yunani mengimplementasikan reformasi struktural dan apakah atau tidak mengambil ukuran leverage Dana Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF), dana yang dibentuk untuk membantu anggota zona euro yang tertekan.

Selama akhir pekan Menteri Keuangan Jerman dalam sebuah wwancaranya dengan media setempat mengatakan tidak akan menyediakan dana lebih untuk EFSF. Itu berarti Jerman hanya akan menambah hingga 410 miliar euro ($ 543 miliar) saja.

Gubernus bank sentral Prancis dan anggota dewan ECB Christian Noyer menggemakan Menteri Keuangan Jerman tadi malam, dengan mengatakan tidak akan ada uang lagi untuk dana tersebut. "Apakah jumlah yang cukup besar adalah masalah pendapat," Noyer mengatakan dalam sebuah pidato. "Ini akan menjadi tidak realistis untuk mengharapkan peningkatan EFSF secara sendiri-sendiri tetapi saya terbuka untuk setiap skema yang akan memungkinkan komitmen untuk dimanfaatkan untuk memberikan kapasitas intervensi yang lebih besar."

Sementara itu, Joseph Ackermann, CEO Deutsche Bank dan ketua Institute of International Finance, memperingatkan terhadap amandemen yang diusulkan dari swap utang Yunani. Beberapa pejabat Uni Eropa menuntut potongan utang yang lebih besar untuk investor swasta tetapi Ackerman memperingatkan ini bisa menyebabkan runtuhnya dukungan untuk swap utang dan memiliki konsekuensi perhitungan.

Di Madrid, media The El Mundo melaporkan bahwa bank-bank Spanyol prihatin tentang kesehatan fiskal pemerintah daerah. Media ini menulis bahwa para bankir mengkhawatirkan default, dengan utang jatuh tempo pemerintah daerah sebesar hampir 7 miliar sebelum akhir tahun.

Di Inggris George Osborne, kanselir Inggris diperkirakan akan melakukan pidato tahunan untuk Partai Konservatif untuk mempertahankan program anggaran pemerintahnya. Dalam pidato tersebut, Osborne diperkirakan akan menyampaikan akan membekukan dewan pajak daerah tahun depan.

Investor Kabur, IHSG Sesi I Ditutup Anjlok 4,02%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Senin (3/10) ini ditutup melemah 4,02% ke level 3.406,16.

Kejatuhan tajam indeks siang ini seiring dengan anjloknya bursa Asia dan komoditas yang melemah.

Bursa Asia siang ini, Shanghai turun 0,25%, Hang Seng anjlok 4,95%, KLSE turun 2,05%, Nikkel melemah 2,51%, STI merosot 2,56%.

Sebanyak 244 saham turun siang ini, sementara hanya 10 saham yang naik, dan 25 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup anjlok 4,45% ke level 594,88, sedang JII melorot 4,38% ke level 470,69.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,48 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,52 triliun. Asing terpantau keluar dari pasar dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp311,94 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ASII turun 5,1%, ITMG turun 4,96%, UNTR turun 5,22%, INTP turun 7,85%, AALI turun 5,18%, dan SMAR turun 11,85%.


Saham Asia di luar Jepang mungkin telah menurun sekitar 20% pada kuartal ketiga dalam kinerja terburuk mereka dalam tiga tahun, tapi mungkin akan lebih parah lagi di masa mendatang.

UBS memperkirakan penurunan saham Asia bisa mencapai 40% jika Yunani keluar dari zona euro, dalam apa yang Bank ini gambarkan sebagai "skenario terburuk".

Hal ini mengirim investor melarikan diri dari aset berisiko ke safe haven tradisional seperti emas dan Treasurys AS, mengirimkan dolar AS melonjak dan pasar saham di luar Jepang jatuh ke posisi terendah dengan mencatatkan price t0 book terendah 1x yang tidak pernah terjadi sejak krisis keuangan global tahun 2008, Kelvin Tay, kepala strategi investasi di UBS, mengatakan kepada CNBC Senin (3/10). "Masalahnya adalah, jika spiral situasi Yunani di luar kendali, dan itu masuk ke default tidak hanya daerah tapi dari zona euro itu sendiri, maka kita cenderung melihat pengulangan apa yang terjadi pada tahun 2008, dan akan terjadi aksi jual di seluruh papan, karena investor gugup terhadap situasi global," kata Tay.

Aksi jual terjadi Senin (3/10), dengan mayoritas indeks jatuh lebih dari 2 persen dan Hong Kong turun hampir 5 persen, di tengah kekhawatiran meningkatnya krisis utang Eropa.

Sementara UBS tidak berpikir Yunani keluar dari zona euro atau resesi AS sangat mungkin, bank percaya Yunani benar-benar akan bangkrut dan default di Maret 2012. Dan investor mungkin meremehkan riak yang terjadi di pasar Asia dalam jangka pendek. "Saya pikir banyak orang tidak menyadari bahwa jika seluruh situasi di Eropa meledak, itu akan mempengaruhi pinjaman bank global," kata Tay.

"Dalam kasus Asia, misalnya, dari pinjaman luar negeri sebesar $ 100, $ 50 sebenarnya disediakan oleh bank-bank Eropa, jadi jika bank-bank Eropa benar-benar harus rekapitalisasi, maka Anda memiliki masalah dengan suku bunga jangka pendek yang benar-benar bergerak naik."

Skenario kasus terbaik, menurut Tay, jika Yunani menghindari gagal bayar, pemulihan ekonomi AS yang kuat dan China menghindari pinjaman yang besar, yang dapat memicu penurunan saham (bouncing) 18% di pasar Asia kecuali Jepang. Namun, perkiraan yang realistis oleh UBS adalah untuk Yunani ke default, pertumbuhan yang lemah di AS dan pinjaman yang perlahan untuk China. Hasilnya masih akan memicu pelemahan lebih lanjut untuk saham Asia sekitar 18 persen, bank mencatat.

Dalam iklim saat ini, Tay percaya pasar Asia seperti China, India dan Indonesia masih bisa dijadikan opsi untuk investor, di mana permintaan domestik di negara-negara ini akan mengimbangi penurunan lingkungan eksternal. "Dalam hal ini, negara berkembang Asia lainnya seperti Korea, Taiwan, Singapura dan Hong Kong kemungkinan akan paling terkena dampak negatif mengingat bahwa mereka yang paling terkena siklus perekonomian di Asia di luar Jepang," Tay dicatat dalam sebuah laporan penelitian.

Namun, jika efek spiral pasar untuk menghindari risiko ekstrim, pasar seperti Indonesia dengan kepemilikan besar lembaga asing akan paling rentan terhadap aksi jual.

Hanya 8 saham yang naik, IHSG terpukul 4,05% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpukul cukup dalam di sepanjang sesi I. Pada pukul 12.00, indeks turun 4,05% menjadi 3.405,436.

Seluruh sektor memerah. Sektor agrikultur mencatatkan penurunan terbesar yakni 5,77%. Baru kemudian disusul oleh sektor industri dasar dan industri lain-lain dengan penurunan masing-masing sebesar 5,09% dan 4,85%.

Hanya ada 8 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan. Sedangkan 229 saham lainnya melorot dan 24 saham diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 1,838 miliar saham senilai Rp 1,823 triliun.

Saham-saham yang menghuni posisi top losers di antaranya: PT Intikeramik Alamasri (IKAI) yang turun 28,97% menjadi Rp 103, PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) turun 20% menjadi Rp 300, dan PT First Media (KBLV) turun 18% menjadi Rp 410.

Sementara itu, saham-saham yang berhasil menduduki posisi top gainers siang ini adalah: PT Sorini Agro Asia (SOBI) yang naik 6,98% menjadi Rp 2.300, PT Verena Multi Finance (VRNA) naik 3,31% menjadi Rp 125, dan PT Multibreeder Adirama (MBAI) naik 2,45% menjadi Rp 14.650.

Koreksi Berlanjut, Pilih Saham Penggerak Indeks

INILAH.COM, Jakarta- Koreksi yang terjadi pada siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham yang menjadi penggerak indeks bisa menjadi pilihan menarik.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (3/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam 142,87 poin (4,03%) ke level 3.406,161. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang anjlok 27,75 poin (4,46%) ke angka 594,883.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,482 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,836 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,520 triliun di pasar reguler dan total Rp1,555 triliun dan frekuensi 53.376 kali. Sebanyak 9 saham menguat, sedangkan 243 saham melemah dan 25 saham stagnan.

Kerontokan indeks, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp311,9 triliun. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp568,2 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp880,2 miliar.

Semua sektor saham, kompak mendorong pelemahan IHSG. Sektor perkebunan memimpin pelemahan 5,76%, disusul industri dasar 5,09%, properti 4,99%, aneka industri 4,85%, keuangan 4,83%, manufaktur 3,81%, pertambangan 3,68%, perdagangan 3,30%, infrastruktur 3,01% dan konsumsi 2,18%.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, indeks saham domestik bakal melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan menguji support 3.400 dan 3.522-3.580 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (3/10).

Pelemahan indeks hari ini menurutnya, dipicu oleh bursa regional dan global yang diselimuti berita buruk. Di antaranya adalah, meski Jerman sudah menyetujui kenaikan kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF), tapi pasar melihat belum tentu cukup. Berdasarkan kesepatakan Uni Eropa pada 21 Juli, kapasitas dana EFSF dinaikkan dari 220 miliar menjadi 440 miliar euro untuk membantu penyelesaian masalah krisis Eropa.

Di sisi lain, lanjut Tommy (panggilan akrab Satrio), banyak analis menyatakan, AS bakal terjebak pada resesi. Karena itu, jika melihat berita-berita terkini, sulit mencari sentimen positif bagi IHSG terutama yang berasal dari luar negeri.

Hanya saja, lanjutnya, sekarang pasar sudah memasuki kuartal keempat 2011 dan penutupan laporan keuangan kuartal ketiga. “Jika market mau berharap, tinggal bagaimana laporan keuangan kuartal ketiga itu,” tandasnya. “Jika angkanya bagus, pergerakan IHSG pun bakal baik.”

Pada saat yang sama, para analis saat ini sudah mulai ramai membicarakan outlook market 2012. Menurutnya, jika kinerja keuangan emiten pada kuartal ketiga positif, outlook 2012 pun masih memiliki harapan. “Sekarang, pasar tinggal mencermati posisi netbuy asing,” ujarnya.

Satrio memaparkan, dana jangka pendek asing, sejak awal 2011 sudah mencapai Rp18 triliun hingga 20 September 2011. Yang keluar sudah mencapai Rp15-16 triliun. “Artinya, dana jangka pendek asing yang tersisa tinggal Rp2-3 triliun di market domestik,” ungkap Tommy.

Sementara itu, Tommy mengatakan, dana jangka panjang asing, sudah mencapai Rp40 triliun sejak 2008 hingga 20 September 2011. Hingga saat ini dana tersebut belum mengalami perubahan. Jika yang keluar hanya dana jangka pendek, masih bisa diserap pasar. “Tapi, jika dalam bulan ini dana yang Rp40 triliun mulai keluar bertahap Rp2-3 trilun, bersiaplah atas peluang terjadinya longsor lebih lanjut di market,” katanya mengingatkan.

Dalam situasi ini, Satrio merekomendasikan saham-saham yang jadi penggerak indeks. Untuk lapis pertama, PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Lapis kedua, PT Unilever Indonesia (UNVR) dan Lapis ketiga PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Mitra Adi Perkasa (MAPI). “Pada saat IHSG turun tajam, saatnya akumulasi banyak-banyak saham-saham tersebut,” imbuhnya. [ast]

Dibayangi Banyak Sentimen Negatif, IHSG Anjlok 143 poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 143 poin dibayang-bayangi banyaknya sentimen negatif, antara lain lemahnya data ekonomi China, potensi gagal bayar Yunani dan potensi lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG jatuh 50,029 poin (1,41%) ke level 3.499,003. Buruknya data ekonomi China serta krisis utang Eropa yang tak kunjung usai menjadi sentimen negatif.

Tekanan jual tak henti-hentinya terjadi sejak pembukaan perdagangan, bahkan indeks sempat hampir kembali ke level 3.300 ketika berhenti di level terendahnya 3.402,093.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (3/9/2011), IHSG anjlok 143,596 poin (4,05%) ke level 3.405,436. Sementara Indeks LQ 45 terjun 27,933 poin (4,49%) ke level 594,703.

Sentimen negatif yang beredar pada perdagangan hari ini cukup marak, mulai dari lemahnya data manufaktur China yang sudah turun dalam tiga bulan terakhir, sampai Yunani yang gagal mencapai target defisit,

Target defisit Yunani untuk bisa mendapatkan bailout yaitu 7,4% pada kesepakatan Juni lalu. Namun ternyata, defisit anggaran Yunani hanya akan turun menjadi 8,5% dari PDB pada 2011.

Investor asing pun tak berlama-lama memegang portofolio sahamnya dan langsung menarik dananya keluar dari lantai bursa. Hingga siang ini, transaksi asing tercatat melakukan jual bersih dengan nilai cukup besar.

Lemahnya harga-harga komoditas dunia juga ikut memicu aksi jual di saham-saham yang berbasis komoditas. Selain itu, saham-saham properti dan finansial juga ikut dilepas.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 53.390 kali pada volume 1,838 miliar lembar saham senilai Rp 1,823 triliun. Sebanyak 9 saham naik, sisanya 243 saham turun, dan 25 saham stagnan.

Bursa saham Hong Kong menderita koreksi paling parah di regional. Maraknya sentimen negatif itu membuat investor khawatir perekonomian dunia kembali ke masa resesi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 5,87 poin (0,25%) ke level 2.359,47.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 869,95 poin (4,95%) ke level 16.722,46.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 223,27 poin (2,57%) ke level 8.477,02.
  • Indeks Straits Times ambruk 67,46 poin (2,52%) ke level 2.607,70.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 1.000 ke Rp 118.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 53.050, Multibreeder (MBAI) naik Rp 350 ke Rp 14.650, dan Sorini Agro (SOBI) naik Rp 150 ke Rp 2.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 3.250 ke Rp 60.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.950 ke Rp 37.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.150 ke Rp 20.850, dan Indocement (INTP) turun Rp 1.100 ke Rp 12.900.

(ang/qom)

UBS: Saham Asia Bisa Turun Hingga 40%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia di luar Jepang mungkin telah menurun sekitar 20% pada kuartal ketiga dalam kinerja terburuk mereka dalam tiga tahun, tapi mungkin akan lebih parah lagi di masa mendatang.

Mengutip CNBC, UBS memperkirakan penurunan saham Asia bisa mencapai 40% jika Yunani keluar dari zona euro, dalam apa yang Bank ini gambarkan sebagai "skenario terburuk".

Hal ini mengirim investor melarikan diri dari aset berisiko ke safe haven tradisional seperti emas dan Treasurys AS, mengirimkan dolar AS melonjak dan pasar saham di luar Jepang jatuh ke posisi terendah dengan mencatatkan price to book terendah 1x yang tidak pernah terjadi sejak krisis keuangan global tahun 2008, Kelvin Tay, kepala strategi investasi di UBS, mengatakan kepada CNBC Senin (3/10). "Masalahnya adalah, jika spiral situasi Yunani di luar kendali, dan itu masuk ke default tidak hanya daerah tapi dari zona euro itu sendiri, maka kita cenderung melihat pengulangan apa yang terjadi pada tahun 2008, dan akan terjadi aksi jual di seluruh papan, karena investor gugup terhadap situasi global," kata Tay.

Aksi jual terjadi Senin (3/10), dengan mayoritas indeks jatuh lebih dari 2 persen dan Hong Kong turun hampir 5 persen, di tengah kekhawatiran meningkatnya krisis utang Eropa.

Sementara UBS tidak berpikir Yunani keluar dari zona euro atau resesi AS sangat mungkin, bank percaya Yunani benar-benar akan bangkrut dan default di Maret 2012. Dan investor mungkin meremehkan riak yang terjadi di pasar Asia dalam jangka pendek. "Saya pikir banyak orang tidak menyadari bahwa jika seluruh situasi di Eropa meledak, itu akan mempengaruhi pinjaman bank global," kata Tay.

"Dalam kasus Asia, misalnya, dari pinjaman luar negeri sebesar $ 100, $ 50 sebenarnya disediakan oleh bank-bank Eropa, jadi jika bank-bank Eropa benar-benar harus rekapitalisasi, maka Anda memiliki masalah dengan suku bunga jangka pendek yang benar-benar bergerak naik."

Skenario kasus terbaik, menurut Tay, jika Yunani menghindari gagal bayar, pemulihan ekonomi AS yang kuat dan China menghindari pinjaman yang besar, yang dapat memicu penurunan saham (bouncing) 18% di pasar Asia kecuali Jepang. Namun, perkiraan yang realistis oleh UBS adalah untuk Yunani ke default, pertumbuhan yang lemah di AS dan pinjaman yang perlahan untuk China. Hasilnya masih akan memicu pelemahan lebih lanjut untuk saham Asia sekitar 18 persen, bank mencatat.

Dalam iklim saat ini, Tay percaya pasar Asia seperti China, India dan Indonesia masih bisa dijadikan opsi untuk investor, di mana permintaan domestik di negara-negara ini akan mengimbangi penurunan lingkungan eksternal. "Dalam hal ini, negara berkembang Asia lainnya seperti Korea, Taiwan, Singapura dan Hong Kong kemungkinan akan paling terkena dampak negatif mengingat bahwa mereka yang paling terkena siklus perekonomian di Asia di luar Jepang," Tay dicatat dalam sebuah laporan penelitian.

Namun, jika efek spiral pasar untuk menghindari risiko ekstrim, pasar seperti Indonesia dengan kepemilikan besar lembaga asing akan paling rentan terhadap aksi jual.

Mata uang Asia keok, pelemahan rupiah paling tajam

Mata uang Asia keok, pelemahan rupiah paling tajam
SINGAPURA. Pergerakan mata uang Asia masih menunjukkan pelemahan. Rupiah Indonesia dan baht Thailand menjadi dua mata uang dengan pelemahan terbesar diantara mata uang Asia lainnya.

Asal tahu saja, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan 10 mata uang terakhif di Asia di luar Jepang, turun ke posisi 114,58. Ini merupakan level terendah dalam seminggu terakhir. Sementara itu, pada pukul 09.45 waktu Jakarta, rupiah melemah 1,6% menjadi 8.928 per dollar. Sementara, baht melemah 0,6% menjadi 31,30. ringgit Malaysia juga melemah 0,6% menjadi 3,2071 per dollar.

Sebaliknya, Dollar Index yang diperdagangkan di ICE Futures di New York naik ke level tertinggi sejak Januari lalu. Kenaikan indeks dollar ini terjadi sebelum pertemuan menteri keuangan Eropa hari ini yang akan mendiskusikan ancaman gagal bayar utang (default) Yunani.

"Perekonomian Asia ikut terpukul perlambatan ekonomi global. Outlook pergerakan mata uang Asia saat ini masih negatif," jelas Philip Wee, senior currency economist DBS Group Holdings Ltd di Singapura.

Disumbang Emas dan Rokok, Inflasi September Capai 0,27%

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan laju inflasi di September 2011 cukup jinak mencapai 0,27%. Harga beras stabil, dan emas perhiasan masih menyumbang inflasi.

Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Djamal dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Senin (3/10/2011).

"Inflasi September rendah sekali dibanding Agustus 0,97%. Emas perhiasan perannya 0,05% di inflasi, Meski harganya turun tapi permintaan emas perhiasan masih tinggi," jelas Djamal.

Dia mengatakan harga beras stabil, harga cabai merah naik tipis 0,08%. Rokok kretek filter pun turut menyumbang inflasi September 0,04% karena kenaikan tarif cukai. Tarif angkutan udara juga tercatat menyumbang inflasi 0,03%. Kemudian sewa rumah menyumbang inflasi 0,02%, dan kenaikan uang kuliah menyumbang inflasi 0,02%.

Sementara penyumbang deflasi di September adalah daging ayam, lalu telur ayam yang harganya turun 0,04%. Ikan segar menyumbang deflasi 0,02%, dan harga properti menyumbang inflasi 0,02%.

Dari 66 kota, ada 45 kota yang mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,53% dan Padang Sidempuan 1,43%. Sementara inflasi terendah di Bogor 0,01%, Sementara deflasi tertinggi terjadi di Palu 2,33% dan Manokwari 1,33%.


(dnl/qom)

Pasar tunggu data ekspor, rupiah tergerus 1,6%

Pasar tunggu data ekspor, rupiah tergerus 1,6%
JAKARTA. Rupiah melemah untuk pertama kali dalam lima hari terakhir. Otot rupiah tergerus sebelum pemerintah melaporkan data kinerja perdagangan. Pasalnya, pertumbuhan ekspor Indonesia pada Agustus lalu diperkirakan melambat.

Apalagi, kecemasan terhadap krisis utang Eropa mendongkrak permintaan terhadap dollar AS. Data Bloomberg menunjukkan, rupiah melemah 1,6% ke level 8.928 pada pukul 10.03 WIB. Padahal, dalam empat hari sebelumnya, mata uang Garuda ini telah menguat 3,1%.

Ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, ekspor Indonesia pada Agustus naik 28,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ini pertumbuhan terendah dalam lima bulan terakhir di 2011.

Sementara itu, dari kawasan Eropa, kekhawatiran terhadap krisis utang masih melemahkan sentimen di pasar. Hari ini, pejabat Eropa berkumpul di Luksemburg untuk membahas upaya melindungi perbankan dari krisis utang, dan mempertimbangkan sokongan lebih lanjut untuk dana penyelamatan di kawasan Eropa.

Kemarin, pemerintah Yunani menyetujui langkah penghematan sebagai syarat untuk mendapatkan dana talangan lebih lanjut. Dollar AS pun tercatat menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia, karena pasar lebih memilih untuk memegang mata uang safe haven.

Analis PT Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan, rupiah dan pasar saham kemungkinan akan melanjutkan tren bearish karena volatilitas yang dipicu oleh krisis utang Eropa dan lemahnya data ekonomi AS. "Kami mengekspektasikan BI akan menjaga rupiah di kisaran 8.700 - 8.800," ungkapnya, hari ini, di Jakarta.

Adapun, kepemilikan asing di surat utang pemerintah berbasis rupiah hingga 26 September lalu tercatat sekitar Rp 222,8 triliun, lebih rendah 10% dibandingkan awal September.

Goldman Sachs: Risiko Resesi AS Tinggi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Risiko meningkat bahwa AS bisa jatuh ke dalam resesi dangkal, yang dapat menaikkan pengangguran negara ini sampai 12 persen, menurut catatan tim ekonom Goldman Sachs untuk kliennya.

"Mendasarkan perkiraan kami ekonomi AS akan menghindari resesi, meskipun risiko tinggi dan meningkat," tulis Zach Pandl, orang berpengaruh dari tim yang dijalankan oleh perusahaan Jan Hatzius seperti dilansir CNBC. "Resesi AS saat ini akan menyakitikan," ujar Goldman.

Secara khusus, perumahan dan pasar mobil tumbuh pada tingkat minimal, sehingga kemungkinan benar-benar tidak ada banyak ruang untuk turun, menurut catatan. S & P 500 kuartal terburuk sejak krisis keuangan pada 2008, dengan penurunan 14 persen.

Investor akan melihat apakah risiko resesi meningkat dari pengumuman manufaktur dan perekonomian jasa yang dirilis pekan ini. Laporan pekerja September akan diumumkan Jumat.

Produk domestik bruto kemungkinan menyusut 1,4 persen selama resesi dangkal, lebih kecil dari penghematan 2,3 persen. Kabar baik saat ini adalah bahwa sistem perbankan dalam kondisi jauh lebih baik daripada selama sektor itu diguncang oleh kerugian besar pada tahun 2008, menurut perusahaan. Kabar buruknya adalah bahwa langkah-langkah kebijakan moneter dan fiskal yang dapat mempercepat pemulihan ini (atau memiliki persepsi) maxed out. "Kendala untuk fokus pada kebijakan pengurangan defisit di Kongres dan mungkin persepsi bahwa kebijakan moneter telah mencapai batasnya negatif," tulis ekonom.

IHSG Masuki Masa Oktober Kelabu

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan mulai memasuki masa berkabung sejak Oktober ini. Beberapa emiten pun diperkirakan akan mengalami koreksi.

Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital mengatakan, pada bulan kesepuluh ini, IHSG akan memasuki masa Oktober Kelabu. “Usai window dressing September lalu, IHSG akan terkoreksi secara medium term di bawah level 3.000,” katanya, Senin (3/10).

Hal ini didukung secara teknikal, dimana penutupan price gap atas dalam downtrend, merupakan pola berkelanjutkan untuk turun lagi. Apalagi secara bulanan MACD IHSG sudah mengkonfirmasi cross down 30 September.

“Pasca menutup semua price gap saham di atas, IHSG akan mengetes kembali support kritis di low 3.220 dengan potensi breakdown hingga 2.900 pada Oktober. Berhati-hati potensi suspen di bursa, bila hal itu terjadi,” ujarnya.

Prediksi koreksi ini terjadi karena ekonomi AS masih belum pulih sesuai ekspektasi, akibat harga komoditas minyak yang tinggi. Sehingga, The Fed belum berani melepas quantitative easing jilid tiga, sampai dolar kembali naik dan memicu komoditas turun ke harga yang lebih bersahabat.

Menurut Yuga, outlook AS dan Eropa yang masih belum jelas, serta problem likuiditas global, akan membuat asing menarik dana dari Indonesia, baik obligasi dan saham, sehingga rupiah berpotensi melemah dan saham terkoreksi, walaupun secara fundamental Indonesia masih bagus.

Melemahnya rupiah di atas 8.700 pada penutupan bulanan 30 September lalu, menandakan bahwa potensi swing di atas 9.000 sangat mungkin, dan merupakan sesuatu yang dapat memberikan sentimen negatif karena banyak emitten yang mempunyai cost serta hutang dalam dolar AS. “Penutupan bulanan rupiah di atas 8700 membuka potensi untuk bermain di 9.500 Oktober ini,” katanya.

Hal ini didukung ekspektasi inflasi Indonesia yang tinggi tahun depan. Suku bunga rendah memicu konsumsi domestik serta naiknya harga impor barang konsumen dapat menyebabkan inflasi (imported inflation) sehingga proyeksi angka-angka ekonomi dapat berubah.

Di sisi lain, tren investor gobal kembali ke mata uang aman dolar AS juga akan melukai emas, dimana logam mulia ini akan terus mengalami downtren karena mempunyai inverse relationship dengan dolar AS. “Emas akan menembus di bawah level 1.600 untuk bermian di range lebih rendah 1400-1600,” ujarnya.

Dengan ekspektasi Oktober kelabu, Yuga masih menyodorkan rekomendasi portfolio dan target harga koreksi beberapa emiten untuk satu bulan mendatang. “Investor sebaiknya melakukan strategi jual untuk saham-saham ini,” ucapnya.

Astra International (ASII) diperkirakan akan menyentuh level Rp45.000 dengan PER 2011 mencapai 11 kali, PBV 2011 3 kali dan ROE 2011 26%. Kemudian Charoen Pokphand (CPIN) yang akan mencapai level Rp1.850, dengan PER 2011 sebesar 12 kali, PBV 2011 3 kali dan ROE 49%. Serta ADMG yang akan menyentuh Rp350 dengan PER 6 kali, PBV 2 kali and ROE 33%.

Saham sektor perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Jabar (BJBR) dan Bank Central Asia (BBCA), juga diperkirakan akan terseret koreksi. BBRI akhir Oktober nanti diprediksi akan melemah hingga mencapai level Rp5.350, BMRI Rp5.250, BJBR Rp750 dan BBCA RP7.000 per lembarnya.

Yuga menilai, koreksi tidak terjadi hanya Oktober saja. Namun, juga berlanjut hingga tahun depan, dengan time frame hingga akhir Oktober, IHSG di level 2.900 dan Natalan IHSG mencapai 2.500-2.200. “Sedangkan IHSG 1700 tercapai pada Januari –Februari 2012,”pungkasnya. [ast]

Reminder Cum Date Dividen SCMA dan Right IssueAMAG 03/10/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa hari ini 03 October 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

SCMA

SURYA CITRA MEDIA Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 205.- per saham

2.

AMAG

ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

Right Issue Rasio Setiap 3 saham yang dimiliki dapat 3 Right , harga pelaksanaan Rp 150.- per saham
Untuk Setiap 3 Right yang di Exercise dapat 1 Waran Seri II


Kode AMAG- Right adalah AMAG-R , Efektif Pelaksanaan dan Perdagangan tgl. 10 - 21 Oktober 2011

Sebanyak 138 saham tergelincir, IHSG dibuka anjlok 3,17%

Sebanyak 138 saham tergelincir, IHSG dibuka anjlok 3,17%
JAKARTA. Koreksi bursa saham regional berimbas pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pagi ini. Pada Senin (3/9) pukul 09.34 WIB, IHSG sudah anjlok 3,17% ke level 3.436,36.

Sebanyak 138 saham bertumbangan, dan hanya 3 saham yang mampu naik. Sedangkan 17 saham lainnya masih diam di tempat.

Semua sektor memerah, dengan kejatuhan terdalam pada sektor keuangan yaitu sebesar 3,53%. Disusul sektor industri dasar yang tergelincir 2,93%.

Pagi ini, saham-saham yang tertekan di posisi top losers, antara lain PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang turun 5,05% ke Rp 2.350. Kemudian PT Indosat Tbk (ISAT) yang jatuh 4,76% ke Rp 5.000, dan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang turun 4,49% ke Rp 1700.

Sementara, saham-saham yang berhasil menempati deretan top gainers, yaitu saham PT Myoh Technology Tbk (MYOH) yang reli 2,09% ke Rp 98, dan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang naik 1,92% ke Rp 530.

Koreksi Bursa Asia Pukul IHSG Dibuka Anjlok 1,38%

Medium
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Senin (3/10) ini dibuka melemah 1,38% ke level 3.499,72.

Pelemahan indeks pagi ini perkirakan seiring dengan koreksi bursa Asia dan komoditas yang melemah. Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini memprediksi indeks yang selama 4 hari terakhir mampu menguat akan mengalami tekanan profit taking terutama di saham-saham sektor banking, mining dan consumer. Support indeks berada di level 3.473.

Bursa AS menutup pekan lalu dengan melemah signifikan sekitar 2,5% seiring rilis data manufacturing index China dan retail sales Jepang yang lebih buruk dari ekspektasi. Sentimen negative juga diperkuat oleh rilis data personal income AS di bulan Agustus yang kembali turun 0.1%, lebih buruk dari ekspektasi. Harga komoditas dunia juga turut melemah di akhir pekan lalu dengan harga minyak anjlok 3,6% ke level US$79,2/barel diikuti harga metal dunia seperti Nikel -5,7% dan Timah -1,6%.

Bursa Asia pagi ini turut dibuka melemah signifikan dengan Nikkei -2,3% dan HangSeng -3,3% memfaktorkan koreksi yang terjadi di bursa global dan komoditas di akhir pekan lalu. Harga minyak dunia melanjutkan koreksinya ke level US$78,6/barel pagi ini dengan harga batubara NEWC masih bergerak sideways di level US$122,5/ton.

Sebanyak 135 saham turun pagi ini, sedang 4 saham naik, dan 19 saham masih stagnan. Indeks LQ45 juga anjlok 1,96% ke level 610,39 pagi ini, sedang JII melorot 1,51% ke level 484,84.

Volume perdagangan pagi ini sebanyak 157,19 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp189,33 miliar. Asing terpantau lebih banyak menjual pagi ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp14,4 miliar.

Saham-saham yang turun tajam pagi ini adalah UNTR turun 3,18%, ASII turun 1,02%, AALI turun 2,59%, GGRM turun 0,95%, INTP turun 2,85%, dan ITMG turun 0,63%.

Bailout Yunani Pendongkrak IHSG Pekan Ini

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi menguat. Troika yang bakal mengumumkan persetujuan bailout Yunani awal pekan ini jadi katalisnya. Tapi, karena harus dicerna, strategi trading dinilai lebih cocok.

Pada perdagangan Jumat (30/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 11,854 poin (0,33%) ke level 3.549,032, dengan intraday tertinggi di 3.579,66 dan terendah di 3.523,75. Demikian pula indeks saham unggulan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,822 poin (0,29%) ke level 622,636.

Analis Riset Reliance Securities Gina Novrina Nasution memperkirakan, IHSG melanjutkan penguatan dalam sepekan ke depan. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.385 dan resistance 3.760. Artinya, indeks berpeluang tembus level psikologis 3.700," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Penguatan indeks pekan ini, menurutnya, terutama dipicu oleh faktor Troika yang akan mengumukan persetujuannya untuk bailout Yunani, pada Senin (3/10) ini. Troika merupakan delegasi yang terdiri Komisi Uni Eropa, European Central Bank (ECB) dan International Monetary Fund (IMF).

Sejauh ini, lanjut Gina, berdasarkan hasil investigasi dua hari, pada Kamis (29/9) dan Jumat (30/9) pekan lalu, di atas 50% anggota delegasi sudah menyetujui bailout tersebut. Sebanyak 243 anggota delegasi sudah menyetujuinya. "Tinggal 83 anggota yang masih membutuhkan negosiasi untuk setuju," ungkap dia.

Semua itu, Gina menegaskan, merupakan sentiment positif bagi market. Sebab, laporan pada Senin (3/9) malam WIB itu, merupakan laporan final apakah Yunani layak di-bailout atau tidak. "Hari Selasa (4/9) market Indonesia bakal merespon positif," paparnya.

Tapi, dia menegaskan, pada awal pekan pun, jelang penutupan sesi dua, IHSG berpeluang merespon positif.
Sebab, pada sesi dua indeks saham domestik, bursa Eropa sudah dibuka. "Lalu, pada sesi pagi, China dan Jepang juga bakal mengumumkan apakah akan membeli obligasi Yunani atau tidak," ungkap Gina.

Memang, Gina menggarisbawahi, secara teknikal, indeks berada dalam bearish trend. Tapi, untuk sepekan ke depan, indeks berpeluang menguat terlebih dahulu. "Karena itu, dalam situasi ini, indeks lebih cocok untuk trading jangka pendek dibandingkan beli untuk jangka menengah," timpal dia.

Sebab ke depannya, menurut Gina, dari keputusan Troika untuk membailout Yunani pada 3 Oktober ini, harus dicermati dan dicerna oleh pasar dalam sebulan ke depan. Pasar akan menguji apakah keputusan untuk Yunani merupakan yang terbaik. “Ditakutkan, keputusan tersebut hanya menunda default saja,” timpalnya.

Gina menilai, jika peneyelesainnya utang Yunani bersifat sementara alias tidak permanen, peluang default ke depannya tetap terbuka lebar. "Pasar juga masih khawatir, setelah Yunani default akan merembet ke negara Eropa yang lain," paparnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif untuk trading pada saham-saham yang potensial naik seperti PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Bukit Asam (PTBA), PT Timah (TINS), PT International Nickel Indonesia (INCO) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI).

Dia juga merekomendasikan saham terbitan PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp7.100 dalam sepekan ke depan,PT Harum Energy (HRUM) dengan target Rp7.800, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan target Rp3.000, PT Jasa Marga (JSMR) dengan target Rp4.250, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target Rp6.450 dan PT Bank Danamon (BDMN) dengan target Rp5.100.

Ia merekomendasikan trading buy saham-saham tersebut. "Main jangka pendek. Sebab, pasar masih harus mencerna penyelesaian krisis utang Yunani," katanya Gina dengan nada tegas.

Dihubungi terpisah, Analis Panin Securities Purwoko Sartono mengatakan, secara teknikal, IHSG tampak masih dalam tekanan jual sepekan ke depan karena negatifnya faktor eksternal. "Pasar masih was-was menantikan kepastian bailout Yunani," imbuh dia.

Memang dia mengakui, penguatan indeks dalam empat hari terakhir pekan lalu, karena tekanan dari Eropa berkurang. Sebab, Jerman mem-voting ratifikasi kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF) senilai 440 miliar euro untuk membantu penyelesaikan krisis kawasan itu.

Di sisi lain, pelaku pasar sudah mulai melakukan selective buying sejak awal pekan karena pekan sebelumnya indeks domestik rontok hingga 8,8% dalam sehari Kamis (22/9). "Tapi, secara umum, kenaikan pekan lalu lebih karena faktor technical rebound. Sebab, tidak ada faktor fundamental yang mempengaruhi trading," ucap Purwoko.

Karena itu, lanjutnya, dilihat dari pola trading, kalaupun indek menguat pekan ini akan tertahan. Apalagi, penutupan pekan lalu, membentuk Bearish Doji Star Candlestick yang menandakan tertahannya penguatan. "Dalam sepekan ke depan, indeks akan volatile meski ada peluang untuk cenderung menguat," tuturnya.

Kecenderungan penguatan IHSG, bisa saja dipicu oleh antisipasi pasar atas laporan keuangan untuk kuartal III-2011. Pada saat yang sama, inflasi September yang dirilis awal pekan ini sudah diperkirakan terkendali bahkan melandai. "Sebab, perekonomian global juga melunak," ucapnya.

Tapi, dia mengingatkan, sentiment external yang membuat market volatile akibat berita-berita negatif yang masih jadi ancaman. "Sebab, pasar juga masih menantikan hasil investigasi kelayakan bailout Yunani," ujarnya.

Karena itu, untuk awal pekan, dia memperkirakan, indeks akan melemah terlebih dahulu. Sebab, kenaikan indeks dalam empat hari terakhir di pekan lalu, dari 3.300 ke 3.550-an juga sudah cukup tinggi. "Memang, dibandingkan angka penurunan sebelumnya masih jauh," ucapnya.

Tapi, di tengah situasi market yang belum kondusif, pelaku pasar cenderung profit taking terlebih dahulu. Dalam sepekan ke depan, support indeks berada di 3.360 dan 3.650 sebagai level resistance-nya.

Secara sektoral, Purwoko merekomendasikan positif saham-saham di sektor perbankan, industri dasar semen dan saham-saham pertambangan yang sudah turun cukup dalam. Menurutnya, jika IHSG lepas dari tekanan jual, potensi penguatan saham-saham tambang sangat besar. "Saya rekomendasikan buy on weakness saham pada ketiga sektor itu," imbuh Purwoko.