Senin, 03 Oktober 2011

Belanja Konsumen AS Turun, Bursa Asia Terjungkal

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia jatuh, memperpanjang koreksi kuartalan terbesar indeks acuan regional dalam tiga tahun. Hal ini terjadi setelah belanja konsumen AS melambat menyusul jatuhnya pendapatan.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Senin (3/10) turun 2,8% menjadi 109,99 pada pukul 3:55 di Tokyo, menjelang pertemuan para menteri keuangan Eropa untuk menimbang ancaman default Yunani. Sekitar tujuh saham turun untuk setiap yang naik dan kesepuluh kelompok industri melemah. Indeks itu telah turun lebih dari 20% tahun ini, di tengah kekhawatiran ekonomi global akan menghadapi resesi lain yang memperburuk krisis utang Eropa dan pelambatan pertumbuhan ekonomi AS.

"AS tidak jatuh dalam resesi, tapi jelas melambat," kata Diane Lin, manajer dana di Pengana Capital Ltd Sydney. "Kami mungkin menghadapi lebih banyak risiko, terutama di pasar yang tidak cukup terkoreksi." Demikian dikutip dari Bloomberg.

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average turun 1,8%, setelah indeks Tankan kuartalan Bank sentral Jepang menunjukkan sentimen di antara produsen terbesar di Jepang masih lebih buruk ketimbang sebelum gempa bumi Maret. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 merosot 2,8% karena indikator manufaktur Australia jatuh untuk bulan ketiga pada September.

Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 4,5%, dipimpin Ping An Insurance Group Co, perusahaan asuransi terbesar kedua China dari nilai pasar, di tengah indikasi pertumbuhan ekonomi China melambat. Pasar keuangan di China dan Korea Selatan tutup untuk liburan hari ini.

Linus Yip, kepala strategi di First Shanghai Securities, Hong Kong mengatakan, indikator ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi di China melambat. “Saham keuangan dan properti jatuh atas kekhawatiran bahwa likuiditas perbankan menyusut,” katanya.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,9% hari ini. Di New York, indeks turun 2,5% pada 30 September 30, membawa indikator pada penurunan kuartalan terbesar sejak 2008, setelah laporan kekhawatiran China dan Jerman memicu pelambatan ekonomi global.

Belanja konsumen di AS melambat pada Agustus karena pendapatan tak terduga turun untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, memaksa rumah tangga mengambil tabungan. Pembelian naik 0,2% setelah kenaikan 0,7% pada Juli. Pendapatan turun 0,1%, pelemahan pertama sejak Oktober 2009. Ekonom telah memperkirakan pendapatan akan naik 0,1%, menurut survei Bloomberg.

Keuntungan payrolls AS pada September mungkin terlalu kecil untuk mengurangi pengangguran dan manufaktur hampir terhenti karena kekhawatiran bahwa pemulihan global kehilangan momentum.

Sony Corp jatuh 6,2% di Tokyo, menyentuh harga terendah dalam 24 tahun. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, jatuh 2%. Canon Inc, pembuat kamera terbesar dunia, turun 1,7%.

James Hardie Industries SE, pemasok bahan bangunan, yang mendapat hampir 70% penjualannya dari Amerika Serikat, tenggelam 3,5% di Sydney. Di Hong Kong, Li & Fung Ltd , pemasok mainan dan pakaian untuk Wal-Mart Stores Inc, tenggelam 5%.

Bank-bank di Asia juga terpuruk. HSBC merosot 3,5% di Hong Kong. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank terbesar Jepang dari nilai pasar, turun 2,8%. Commonwealth Bank of Australia, bank nasional terbesar, tergelincir 3,7% di Sydney.

Pejabat Eropa berkumpul di Luksemburg hari ini dan akan bergulat untuk melindungi bank dari krisis utang dan mempertimbangkan dorongan lebih lanjut dana penyelamatan di kawasan itu. Pemerintah Yunani mengatakan telah menyetujui langkah-langkah penghematan senilai 6,6 miliar euro (US$ 8,8 miliar) sebagai upaya mengamankan pembayaran tertunda dan bantuan paket penyelamatan kedua.

Saham komoditas Asia juga tenggelam. BHP Billiton, perusahaan pertambangan terbesar dunia turun 2,5% di Sydney. Saingannya Rio Tinto Group tenggelam 4,1%. Jiangxi Copper Co produser logam terbesar China dari nilai pasar, turun 12%.

Minyak jatuh hari ini, memperpanjang penurunan setelah kuartal terburuk sejak 2008. Minyak mentah untuk November turun 1,6% di New York. Indikator logam utama yang diperdagangkan di London jatuh 3,4% pada 30 September 30, ketika tembaga berjangka turun selama tiga kuartal berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 2001.

Indeks Asia Pacific anjlok 16% pada kuartal ketiga, penurunan terbesar sejak 2008, atas kekhawatiran bahwa krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi AS dapat menarik dunia dalam resesi. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar