Selasa, 04 Oktober 2011

Tekanan Jual Asing, IHSG Jauhi 3.300

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali terpuruk, semakin menjauhi level 3.300. Memburuknya bursa regional dan global serta keluarnya aliran dana asing menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Selasa (4/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 79,26 poin (2,37%) ke level 3.269,45, dengan intraday terendah di 3.256 dan tertinggi di 3.352. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 14,76 poin (2,53%) ke level 569,45.

Indeks hampir sepanjang perdagangan berada di teritori negatif. Dibuka langsung anjlok 1,10% ke level 3.311, indeks terus turun hingga pada sesi siang bertengger di angka 3.294 dan akhirnya ditutup di level 3.269.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,496 miliar lembar saham, senilai Rp 4,606 triliun dan frekuensi 134.904 kali. Sebanyak 42 saham naik, sisanya 205 saham turun, dan 54 saham stagnan.

Asing mendukung koreksi bursa, dengan mencatatkan nilai transaksi kual bersih (net foreign sell) sebesar Rp459 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,927 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,467 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 51.100, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 1.300 ke Rp 14.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.200 ke Rp 34.600, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 19.350.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Indomobil (IMAS) naik Rp 550 ke Rp 10.600, Fast Food (FAST) naik Rp 450 ke Rp 9.250, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 250 ke Rp 3.500, dan Mayora (MYOR) naik Rp 150 ke Rp 12.150.

Koreksi di bursa regional Asia pun membawa sentimen negatif pada IHSG. Indeks Hang Seng turun 571,88 poin (3,40%) ke level 16.250,27, indeks Nikkei 225 melemah 89,36 poin (1,05%) ke level 8.456,12, indeks Straits Times turun 80,12 poin (3,06%) ke level 2.541,28 dan indeks Kospi terjungka 63,46 poin (3,59%) ke level 1.706,19. [mdr]

Gawat.. Seiring Asia, IHSG Rontok 2,3%

INILAH.COM, Jakara - Bursa saham Indesia ditutup melemah hingga 79,26 poin atau 2,3% ke 3.269,45. Volume perdagangan mencapai 4,4 miliar saham senilai Rp4,5 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 205 saham turun, 44 saham naik dan 55 saham stagnan. IHSG mengalami net forign sell hingga Rp459,7 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,9 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,4 triliun.

Indeks JII turun 9,5% ke 452,46, indeks ISSI turun 2,06 poin ke 106,64 dan indeks LQ45 turun 14,7 poin ke 569,46. Pelemahan terdalam dalami sektor pertambangan hingga 117,01 poin ke 2.221 disusul sektor perkebunan yang turun 41,31 poin ke 1.828,23.

Pelemahan IHSG mengikuti bursa Asia yang memerah seperti indeks Hang Seng turun 3,45 ke 16.250, indeks Nikkei turun 1,05% ke 8.456, indeks Shanghai turun 0,25 ke 2.359 dan indeks ASX turun 0,65 ke 3.872,10.

Bursa Eropa juga melemah tertekan sektro perbankan seperti indeks FTSE turun 2,1% ke 4.967, DAX turun 2,7% ke 5.230 dan indeks CAC turun 2,4% ke 2.855.

Indeks tertekan seiring pelemahan bursa regional dan bursa Eropa yang melanjutkan pelemahan Senin kemarin. Level terendah hari di 3.256,44 dan level tertinggi di 3.352,40.

Marak Aksi Jual, IHSG Terjungkal 79 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal 79 poin akibat derasnya aksi jual yang dilakukan investor terhadap saham-saham unggulan. Ini merupakan posisi terendah IHSG sejak 23 September 2010.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi 8.925 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.100 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 37,005 poin (1,10%) ke level 3.311,703 tertekan buruknya situasi ekonomi global. Jatuh sangat dalam hingga ke posisi terendahnya sejak 7 September 2010.

Indeks sempat menguat tipis di awal perdagangan, berhenti di posisi tertingginya 3.352,395. Setelah itu, langsung ambles ke zona merah hingga ke level 3.276,552.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 53,944 poin (1,62%) ke level 3.294,764 akibat tekanan jual di saham-saham tambang dan bank kelas berat. Minimnya berita positif membuat IHSG sulit bergerak ke atas.

Tekanan jual makin deras terjadi di perdagangan sesi II, memaksa IHSG terjun ke posisi terendahnya di 3.256.442. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun terkapar di zona merah.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (4/9/2011), IHSG ditutup anjlok 79,257 poin (2,37%) ke level 3.269,451. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambruk 14,761 poin (2,53%) ke level 569,457.

Tekanan jual marak terjadi di seluruh lapisan saham, termasuk lapis dua dan tiga. Indeks sektor tambang jatuh lebih dari 5% dan memimpin ambruknya bursa.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 134.904 kali pada volume 4,496 miliar lembar saham senilai Rp 4,606 triliun. Sebanyak 42 saham naik, sisanya 205 saham turun, dan 54 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) Rp 459,732 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Sentimen negatif dari bursa global terkait krisis utang Yunani membuat bursa-bursa di regional semakin tertekan. Bursa saham Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura anjlok lebih dari 3%.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Hang Seng jatuh 571,88 poin (3,40%) ke level 16.250,27.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 89,36 poin (1,05%) ke level 8.456,12.
  • Indeks Straits Times anjlok 80,12 poin (3,06%) ke level 2.541,28.
  • Indeks Kospi terjun 63,46 poin (3,59%) ke level 1.706,19.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 550 ke Rp 10.600, Fast Food (FAST) naik Rp 450 ke Rp 9.250, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 250 ke Rp 3.500, dan Mayora (MYOR) naik Rp 150 ke Rp 12.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 51.100, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 1.300 ke Rp 14.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.200 ke Rp 34.600, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 19.350.
(ang/qom)

Sektor pertambangan seret indeks ke posisi 3.269 di sesi sore

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot kian dalam di sesi sore. Pada pukul 16.00, indeks tercatat anjlok 2,37% menjadi 3.269,451.

Tercatat 197 saham turun, sedangkan 40 saham lainnya naik. Sekitar 45 saham lain ditransaksikan tidak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,496 miliar saham senilai Rp 4,606 triliun.

Sementara itu, seluruh sektor berada di teritori negatif. Sektor pertambangan mencatatkan penurunan paling dalam sebesar 5%. Baru kemudian disusul oleh sektor konstruksi dan sektor keuangan dengan penurunan masing-masing 3,38% dan 3,09%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan paling dalam di antaranya: PT Agis (TMPI) turun 19,54% menjadi Rp 70, PT KMI Wire & Cable (KBLI) turun 18,37% menjadi Rp 80, dan PT Kedawung Setia Industrial (KDSI) turun 17,5% menjadi Rp 165.

Sedangkan tiga saham yang menduduki posisi top gainers antara lain: PT Pelangi Indah Canindo (PICO) naik 10,84% menjadi Rp 184, PT Mahaka Media (ABBA) naik 8,57% menjadi Rp 114, dan PT Chandra Asri Perochemical (TPIA) naik 7,69% menjadi Rp 3.500.

Saham BUMI Ditutup Anjlok Hampir 10% ke Rp1.620

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham-saham Bakrie kembali mengalami tekanan dan turun cukup tajam pada penutupan perdagangan Selasa (4/10).

Dari catatan INILAH.COM, saham BUMI bahkan sudah jatuh sebesar 9,49% ke harga Rp1.620. Volume perdagangan sebanyak 541,67 ribu saham dengan nilai transaksi Rp455,77 miliar untuk 8.129 kali transaksi.

Selanjutnya saham UNSP anjlok 2% ke harga Rp245. Volume transaksi 235,66 ribu saham dengan nilai transaksi Rp28,92 miliar untuk 1.441 kali transaksi.

Kemudian saham ELTY meluncur 4,85% ke Rp98. Volume perdagangan 587,98 ribu saham dengan nilai transaksi Rp28,72 miliar untuk 2.219 kali transaksi.

Saham ENRG melemah 1,70% ke Rp115. Volume perdagangan sebanyak 638,44 ribu saham dengan nilai transaksi sebesar Rp36,68 miliar untuk 1.905 kali transaksi.

Saham DEWA juga tidak luput dari kejatuhan dengan turun 5,79% ke Rp65. Volume perdagangan mencapai 268,61 ribu saham dengan nilai transaksi Rp8,89 miliar untuk 1.232 kali transaksi.

Saham BTEL melorot 7,81% ke Rp295. Volume perdagangan sebanyak 68,14 ribu saham dengan nilai transaksi Rp10,2 miliar untuk 427 kali transaksi.

Terakhir, saham BNBR stabil di Rp50. Volume perdagangan 1,32 juta saham dengan transaksi Rp33,02 miliar untuk 2.496 kali transaksi.

Saham Bank Seret Bursa Eropa Melorot

Krisis Yunani Masih Akan Tekan Saham Eropa
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (4/10) memperpanjang koreksi karena saham perbankan terus melemah. Investor tetap khawatir dengan krisis Yunani menyeret perbankan Eropa.

Indeks FTSE turun 2,5% ke 4.946, indeks DAX turun 2,9% ke 5.215 dan indeks CAC turun 3,035 ke 2.838, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Saham Franco Dexia dari Belgia turun hingga 13,9% atau melanjutkan pelemahan Senin yang sudah mencapai 10%. Saham bank ini telah berada di bawah tekanan pasar dengan eksposur ke Yunani. Dewan Direksi Selasa pagi melakukan pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Apa yang Anda lihat sekarang adalah investor mulai keluar dari saham Bank Dexia," kata Jusrin Urquhart Stewart, Direktur Seven Investment Management.

Pasar mengharapkan politisi mendukung penyelamatan bank-bank Eropa. Sistem keuangan harus dipastikan bekerja atau akan masuk ke krisis baru.

Pergerakan bursa Asia masih melempem

Pergerakan bursa Asia masih melempem
TOKYO. Sebagian besar bursa saham Asia dilanda aksi jual. Kondisi itu menyebabkan indeks acuan di kawasan regional kian mendekati level terendah dalam dua tahun terakhir.

Pada pukul 15.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1,5% menjadi 108,55. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,1%, indeks Kospi Korea Selatan turun 3,6%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,6%.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia adalah: Esprit Holdings Ltd yang turun 3% di Hongkong, Samsung Electronics Co turun 1,4% di Seoul, Mitsubishi UFJ anjlok 3,8% di Tokyo, dan Mitsubishi Corp turun 5,7% di Tokyo.

Penurunan yang terjadi pada bursa Asia terjadi seiring belum adanya kesepakatan antar pemimpin Eropa terkait penyelesaian krisis utang Eropa sehingga menyebabkan outlook eksportir dan perbankan Asia menjadi buram.

"Kecemasan masih menggerakkan pasar. Dengan terjungkalnya Eropa ke jurang resesi, pasar kredit kian memburuk. Hal itu akan berdampak pada pertumbuhan di Asia karena permintaan ekspor akan terpangkas. Selain itu, ada kecemasan lain di mana krisis Eropa juga akan menyeret ekonomi AS," papar Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd.

Inilah Strategi 'Trading' Saham Siap Rebound

Terendah 2011,IHSG Sesi I Ditutup Anjlok Hampir 2%
INILAH.COM, Jakarta – Saham-saham yang turun tajam dan berfundamental kuat direkomendasikan positif di tengah situasi market yang tak pasti. Saham dalam kategori ini berpeluang rebound. Inilah strateginya.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, di tengah situasi market yang tidak pasti, investor jangka pendek (trader) direkomendasikan meliriksaham-saham yang sudah turun tajam tapi berfundamental kuat. “Sebab, saat market pulih, saham-saham tersebut berpeluang lebih cepat rebound dibandingkan saham-saham lain,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (4/10).

Alfiansyah, merekomendasikan investor masuk pada saham-saham dalam kategori itu jika level-level support-nya cukup tangguh. “Tapi, waspada jika support-nya yang justru ditembus ke bawah, trader harus segera melakukan stop loss untuk menghindari kerugian yang labih dalam. Sebab, saham-saham itu bisa melemah lebih jauh,” ujarnya.

Di sektor perbankan, dia menyarankan untuk mencermati saham PT Bank Mandiri (BMRI) jika bertahan di level support Rp5.600. Menurutnya, jika level ini cukup kuat, ada peluang penguatan.

Tapi, Alfiansyah mewanti-wanti, pasar harus hati-hati jika level tersebut justru ditembus ke bawah. Jika ini yang terjadi, ada peluang pelemahan lebih lanjut ke level Rp5.150. “Karena itu, segera lakukan stop loss di level Rp5.500,” ujarnya. “Buy back di level Rp5.150!”

Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB saham BMRI ditransaksikan melemah Rp50 (0,86%) ke level Rp5.700. Begitu juga dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Jika level support 5.150 bertahan kuat pasar bisa masuk.

Hanya saja, investor disarankanwait and see dulu jika tembus ke bawah dengan level stop loss di level Rp5.100. Sebab, untuk jangka pendek, berpeluang terkoreksi ke level Rp4.700. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB saham BBRI ditransaksikan menguat Rp50 (0,94%) ke level Rp5.350,

Sementara saham PT Astra Internasional (ASII), lanjutnya,bisa dibeli jika level support 57.450. Tapi, jika tembus ke bawah, segera cut loss di level Rp57.300 karena bisa melemah ke level Rp53.200. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham ASII ditransaksikan menguat Rp600 (1,01%) ke level Rp59.550.

Hal serupa berlaku untuk PT United Tractor (UNTR). Jika support Rp19.750 cukup kuat, ada potensi penguatan ke Rp20.900 dalam jangka pendek. Sebaliknya, jika tembus ke bawah, berpeluang melemah ke level Rp18.500. Karena itu, lakukan stop loss pada UNTR di level Rp19.650. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham UNTR ditransaksikan menguat Rp150 (0,74%) ke level Rp20.300.

PT Indofood Sukses Makmur (INDF) menarik jika support 4.825 cukup tangguh. Sebaliknya, jika tembus ke bawah, saham sektor konsumsi ini bisa melemah ke level Rp4.700. Karena itu, stop loss di level Rp4.800. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham INDF ditransaksikan melemah Rp100 (2,05%) ke level Rp4.775.

Begitu juga dengan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Alfiansyah menyarankan masuk jika support Rp4.700 cukup kuat. Sebaliknya, jika melemah, harus segera cut loss di level Rp4.675. Sebab, secara teknikal, untuk jangka pendek bisa melemah ke level Rp3.800. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham ICBP ditransaksikan naik Rp50 (1,05%) ke level Rp4.800.

Di sektor perkebunan dia merekomendasikan saham PT London Sumatera Plantation (LSIP). Rekomendasinya, beli jika support Rp1.750 cukup tangguh. Jika tidak, trader harus segera stop loss di level Rp1.700. “Sebab, jika itu yang terjadi, saham ini bisa melemah ke level Rp1.560,” imbuhnya. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham LSIP turun Rp40 (2,19%) ke level Rp1.780 per saham.

Strategi 'Trading' Saham Berfundamental Kuat

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Saham-saham yang turun tajam dan berfundamental kuat direkomendasikan positif di tengah situasi market yang tak pasti. Saham dalam kategori ini berpeluang rebound. Inilah strateginya.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, di tengah situasi market yang tidak pasti, investor jangka pendek (trader) direkomendasikan meliriksaham-saham yang sudah turun tajam tapi berfundamental kuat. “Sebab, saat market pulih, saham-saham tersebut berpeluang lebih cepat rebound dibandingkan saham-saham lain,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (4/10).

Alfiansyah, merekomendasikan investor masuk pada saham-saham dalam kategori itu jika level-level support-nya cukup tangguh. “Tapi, waspada jika support-nya yang justru ditembus ke bawah, trader harus segera melakukan stop loss untuk menghindari kerugian yang labih dalam. Sebab, saham-saham itu bisa melemah lebih jauh,” ujarnya.

Di sektor perbankan, dia menyarankan untuk mencermati saham PT Bank Mandiri (BMRI) jika bertahan di level support Rp5.600. Menurutnya, jika level ini cukup kuat, ada peluang penguatan.

Tapi, Alfiansyah mewanti-wanti, pasar harus hati-hati jika level tersebut justru ditembus ke bawah. Jika ini yang terjadi, ada peluang pelemahan lebih lanjut ke level Rp5.150. “Karena itu, segera lakukan stop loss di level Rp5.500,” ujarnya. “Buy back di level Rp5.150!”

Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB saham BMRI ditransaksikan melemah Rp50 (0,86%) ke level Rp5.700. Begitu juga dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Jika level support 5.150 bertahan kuat pasar bisa masuk.

Hanya saja, investor disarankanwait and see dulu jika tembus ke bawah dengan level stop loss di level Rp5.100. Sebab, untuk jangka pendek, berpeluang terkoreksi ke level Rp4.700. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB saham BBRI ditransaksikan menguat Rp50 (0,94%) ke level Rp5.350,

Sementara saham PT Astra Internasional (ASII), lanjutnya,bisa dibeli jika level support 57.450. Tapi, jika tembus ke bawah, segera cut loss di level Rp57.300 karena bisa melemah ke level Rp53.200. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham ASII ditransaksikan menguat Rp600 (1,01%) ke level Rp59.550.

Hal serupa berlaku untuk PT United Tractor (UNTR). Jika support Rp19.750 cukup kuat, ada potensi penguatan ke Rp20.900 dalam jangka pendek. Sebaliknya, jika tembus ke bawah, berpeluang melemah ke level Rp18.500. Karena itu, lakukan stop loss pada UNTR di level Rp19.650. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham UNTR ditransaksikan menguat Rp150 (0,74%) ke level Rp20.300.

PT Indofood Sukses Makmur (INDF) menarik jika support 4.825 cukup tangguh. Sebaliknya, jika tembus ke bawah, saham sektor konsumsi ini bisa melemah ke level Rp4.700. Karena itu, stop loss di level Rp4.800. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham INDF ditransaksikan melemah Rp100 (2,05%) ke level Rp4.775.

Begitu juga dengan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Alfiansyah menyarankan masuk jika support Rp4.700 cukup kuat. Sebaliknya, jika melemah, harus segera cut loss di level Rp4.675. Sebab, secara teknikal, untuk jangka pendek bisa melemah ke level Rp3.800. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham ICBP ditransaksikan naik Rp50 (1,05%) ke level Rp4.800.

Di sektor perkebunan dia merekomendasikan saham PT London Sumatera Plantation (LSIP). Rekomendasinya, beli jika support Rp1.750 cukup tangguh. Jika tidak, trader harus segera stop loss di level Rp1.700. “Sebab, jika itu yang terjadi, saham ini bisa melemah ke level Rp1.560,” imbuhnya. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 13.50 WIB, saham LSIP turun Rp40 (2,19%) ke level Rp1.780 per saham.

Krisis Yunani Masih Akan Tekan Saham Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Eropa diperkirakan dibuka melemah pada Selasa (4/10) setelah jatuh mendekati level terendah mereka dalam seminggu pada Senin dengan saham perbankan jatuh tajam terkait pengakuan Yunani yang kehilangan target untuk defisit tahun ini.

Mengutip CNBC, FTSE diperkirakan turun 100 poin, sementara DAX Jerman turun 114 poin, CAC Prancis diperkirakan akan turun sebesar 61 poin. Indeks Stoxx 600 Eropa indeks perbankan turun 2,7 persen sementara DAX Jerman kehilangan 2,28 persen, CAC40 turun 1,85 persen dan FTSE 100 turun 1,03 persen Senin.

Di Asia, kerugian saham sepertinya masih berlanjut pada Selasa karena investor keluar dari aset berisiko di tengah kekhawatiran baru atas default Yunani dan kemungkinan bailout kedua Uni Eropa / IMF.

Indeks KOSPI Korea Selatan yang paling terpukul, jatuh 5 persen dan memicu suspensi penjualan di indeks oleh operator Korea Exchange.

Yen mencapai puncaknya dalam 10 tahun terhadap euro di perdagangan Asia semalam, dengan mata uang umum turun di bawah $ 1,3200 terhadap dolar AS untuk pertama kalinya sejak 13 Januari. Euro terakhir berada di $ 1,3192, naik dari $ 1,3191 atau merupakan sesi terendah.

Direktur IMF Bidang Fiskal, Carlo Cottarelli memperingatkan pada Senin bahwa Italia perlu memperketat anggaran jika tekanan pasar berlanjut dan kekhawatiran atas utang cenderung tetap tinggi dalam agenda menteri keuangan zona euro akan menyimpulkan pertemuan mereka di Luksemburg hari ini.

Pada hari Senin, menteri keuangan dari zona euro mengendorse Joerg Asmussen karena penempatan Juergen Stark di dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, kata sumber itu, tetapi Asmussen masih harus menunggu sampai 17 Oktober untuk melihat apakah pencalonannya disetujui .

Setelah kesimpulan dari pertemuan kepala keuangan zona euro, semua mata akan tertuju ke Brussels, di mana Kepala ECB Jean Claude Trichet akan ambil bagian dalam sesi kuartal terakhir sebelum Anggota Parlemen Eropa ini pensiun. Trichet diperkirakan akan pidato sekitar pukul 02:00 waktu London.

Uni Eropa 10 Agustus merilis Data PPI pada pukul 00:00 waktu London.

Dolar Menguat, Minyak Asia Tergelincir Lagi

Headline
INILAH.COM, Singapura - Minyak mentah AS pada perdagangan Selasa (4/10) di Asia melemah dengan kekhawatiran Yunani dan penguatan dolar AS.

Minyak mentah jenis light sweet tergelincir US$1,35 ke US$76,26 per barel dalam transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman November turun US$1,2 menjadi US$100,51 per barel, seperti dikutip dari yahooofinance.com.

"Minyak mentah Brent terus merasakan beratnya kekhawatiran terhadap ekonomi global. Apalagi Yunani gagal mencapai target defisit di bawah 8% untuk tahun ini sehingga mendorong kekhawatiran terhadap bank-bank Eropa," kata JP Morgan dalam catatan risetnya.

Dengan demikian, minyak dunia, pasar saham dan euro telah jatuh begitu masuk perdagangan pekan ini. Pemicunya tentu kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani yang berpotensi menular ke negara lainnya.

Asing banyak melepas saham bluechips finansial di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan pada sesi I. Pada pukul 12.00, indeks kehilangan 53,94 poin sehingga berakhir pada posisi 3.294,76.

Aksi jual saham-saham perbankan bluechips menjadi penyebab utama penurunan indeks. Mereka adalah:

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI turun 3,48% menjadi Rp 5.550 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Macquarie Capital senilai Rp 32,39 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 14,37 miliar, dan Citigroup Securities senilai Rp 12,23 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA turun 2,04% menjadi Rp 7.200 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Macquarie Capital senilai Rp 15,21 miliar, UBS Securities senilai Rp 8,38 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 6,22 miliar.

- PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
Saham BBNI turun 5,11% menjadi Rp 3.250 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Citigroup Securities senilai Rp 14,95 miliar, UBS Securities senilai Rp 12,31 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 9,99 miliar.

Indeks masih tertekan, turun 1,61% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini ditutup melorot. Pada pukul 12.00, indeks turun 1,61% menjadi 3.294,764.

Sekitar 194 saham ditransaksikan negatif. Sementara, saham yang positif hanya berjumlah 27 saham dan 41 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,299 miliar saham senilai Rp 2,051 triliun.

Sepuluh sektor memerah. Sektor pertambangan mencatatkan penurunan paling besar yakni 3,11%. Setelah itu, diikuti oleh sektor konstruksi urun 3,04% dan sektor keuangan turun 2,37%.

Saham-saham top losers hari ini antara lain: PT KMI Wire & Cable (KBLI) turun 20% menjadi Rp 12.273, PT Kedawung Setia Industri (KDSI) turun 18,37% menjadi Rp 80, dan PT Midi Utama Indonesia (MIDI) turun 15,91% menjadi Rp 370.

Sedangkan di posisi top gainers terdapat saham-saham: PT First Media (KBLV) naik 11,11% menjadi Rp 500, PT Pelangi Indah Canindo (PICO) naik 10,84% menjadi Rp 184, dan PT Mahaka Media (ABBA) naik 9,52% menjadi Rp 115.

Terendah 2011,IHSG Sesi I Ditutup Anjlok Hampir 2%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Selasa (4/10) ini ditutup anjlok 1,67% ke level 3.292,54.

Pelemahan IHSG siang ini masih seiring koreksi yang terjadi di bursa regional terkait krisis utang Yunani.

Bursa AS semalam kembali terkoreksi sekitar 2,5% semalam dan mencetak rekor terendah sepanjang 2011 dengan indeks S&P500 akhirnya menembus level psikologis 1.100. Sentimen negatif dari krisis utang di Yunani terkait keputusan pemberian bail out berikutnya pada 13 Oktober mengkompensasi sentimen positif dari rilis data manufacturing index di bulan September yang naik.

Harga komoditas dunia melanjutkan koreksinya dengan harga minyak kembali turun 2% ke level US$77,6/barel sementara harga metal dunia bergerak mixed dengan Nikel +8,2% dan Timah +0,7%.

Bursa Asia siang ini juga masih rontok, di mana Shanghai jatuh 0,25%, Hang Seng anjlok 1,59%, KLSE melemah 0,29%, Nikkei meluncur 1,45%, STI turun 1,81%, dan Seoul ambruk 4,85%.

Sebanyak 204 saham turun siang ini, 32 saham naik, dan 47 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup anjlok 1,74% ke level 574,05, sementara JII melorot 0,89% ke level 457,83.

Volume perdagangan siang ini mencapai 2,07 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,89 triliun. Asing terpantau masih melakukan aksi jual hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp175,27 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah GGRM turun 1,52%, PTBA turun 4,14%, HRUM turun 8,27%, ITMG turun 1,25%, UNVR turun 2,17%, dan INTP turun 2,36%.

Aussie keok ke level paling lemah dalam setahun terakhir atas dollar AS

Aussie keok ke level paling lemah dalam setahun terakhir atas dollar AS
SYDNEY. Pergerakan dollar Australia hari ini melemah terhadap dollar AS. Pagi tadi, mata uang yang kerap dipanggil aussie ini melemah ke level 94,56 per US sen. Ini merupakan level paling lemah sejak September 2010. Pada pukul 14.58 waktu Sydney, aussie berada di posisi 94,85 US sen dari 95,27 US sen kemarin.

Aussie juga keok terhadap yen ke level 72,73 yen dari 73,01 yen. Sebelumnya, aussie sempat bertengger di level 72,49 yen, level paling lemah sejak Mei 2010.

Keoknya mata uang dollar Negeri Kanguru ini terjadi setelah bank sentral menyatakan pertumbuhan inflasi yang moderat memungkinkan dilakukannya pemangkasan suku bunga acuan.

"Reserve Bank of Australia (RBA) membuka pintu untuk menurunkan suku bunga acuan. Hal itu akan menekan pergerakan dollar Australia," jelas Richard Grace, chief foreign exchange strategist and head of international economics Commonwealth Bank of Australia di Sydney. Dia memprediksi, dengan kondisi pasar saham yang masih menurun, aussie berpotensi untuk melorot hingga ke bawah level 90 US sen.

Kembali diburu, harga kontrak emas kembali melanjutkan reli di hari keempat

Kembali diburu, harga kontrak emas kembali melanjutkan reli di hari keempat
SINGAPURA. Harga kontrak emas masih melanjutkan reli pagi ini. Pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,9% menjadi US$ 1.672,38 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 27 September lalu. Pada pukul 11.18 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.667,26 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 1% menjadi US$ 1.674,40 per troy ounce. Sekadar tambahan informasi, harga kontrak emas sudah naik 17% di sepanjang tahun ini.

Reli harga emas yang sudah terjadi selama empat hari terakhir dipicu oleh kecemasan investor akan krisis utang Eropa. Mereka memburu emas sebagai lindung nilai dari guncangan krisis finansial dan perlambatan ekonomi global.

"Sepertinya, emas kembali menjadi incaran karena fungsinya sebagai aset safe haven," demikian hasil riset dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd, termasuk di dalamnya Mark Pervan.

Koreksi Saham Tambang & Bank Paksa IHSG Balik ke 3.200

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 53 poin akibat tekanan jual di saham-saham tambang dan bank kelas berat. Minimnya berita positif membuat IHSG sulit bergerak ke atas.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 37,005 poin (1,10%) ke level 3.311,703 ertekan buruknya situasi ekonomi global. Jatuh sangat dalam hingga ke posisi terendahnya sejak 7 September 2010.

Indeks sempat menguat tipis di awal perdagangan, berhenti di posisi tertingginya 3.352,395. Setelah itu, langsung ambles ke zona merah hingga ke level 3.276,552.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (4/9/2011), IHSG terpangkas 53,944 poin (1,62%) ke level 3.294,764. Sementara Indeks LQ 45 turun 9,711 poin (1,67%) ke level 574,507.

Saham-saham tambang dan bank kelas berat menjadi penyebab jatuhnya bursa. Saham-saham ini banyak dilepas setelah terkena sentimen negatif.

Sentimen tersebut antara lain anjloknya harga-harga komoditas dunia serta adanya potensi krisis perbankan di Eropa terkait banyaknya eksposure utang Yunani.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 67.474 kali pada volume 2,299 miliar lembar saham senilai Rp 2,051 triliun. Sebanyak 30 saham naik, sisanya 204 saham turun, dan 46 saham stagnan.

Maraknya sentimen negatif itu juga menekan pergerakan bursa-bursa di Asia. Setelah libur satu hari, bursa saham Korea Selatan jatuh sangat dalam dan menjadi yang terparah di Asia.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Hang Seng anjlok 268,12 poin (1,59%) ke level 16.554,03.
  • Indeks Nikkei 225 ambruk 131,69 poin (1,54%) ke level 8.413,79.
  • Indeks Straits Times terpangkas 49,19 poin (1,88%) ke level 2.572,21.
  • Indeks Kospi terjun 92,52 poin (5,23%) ke level 1.677,13.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Bank Mega (MEGA) naik Rp 250 ke Rp 2.950, Telkom (TLKM) naik Rp 200 ke Rp 7.600, Indomobil (IMAS) naik Rp 200 ke Rp 10.250, dan Chandra Asri (TPIA) naik Rp 150 ke Rp 3.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 51.700, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 650 ke Rp 15.050, Harum Energy (HRUM) turun Rp 550 ke Rp 6.100, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 35.350.
(ang/dnl)

Mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar AS

Mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar AS
SEOUL. Mata uang Asia ramai-ramai melemah atas dollar AS pagi ini. Won Korea Selatan mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya.

Pada pukul 12.11 waktu Seoul, won melemah 2,2% dari level penutupan pekan lalu ke posisi 1.204,29 per dollar. Kemarin, pasar finansial Korsel ditutup karena libur nasional. Sementara itu, rupiah Indonesia melemah 0,7% menjadi 8.960, peso Filipina melemah 0,4% menjadi 44,143, dan ringgit malaysia melemah 0,2% menjadi 3,2133.

Pelemahan mata uang Asia hari ini disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. "Perlambatan ekonomi global meningkatkan risiko penurunan pertumbuhan ekonomi Asia yang bergantung pada ekspor. Kondisi itulah yang menekan pergerakan mata uang di kawasan regional," papar Hideki Hayashi dari Japan Center for Economic Research di Tokyo.

Dia menambahkan, saat ini, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di Asia juga sudah mulai berkurang karena tingkat inflasi yang moderat. "Sentimen bagi pergerakan mata uang Asia masih lemah," jelas Hayashi.

Asing lepas saham Indonesia, rupiah keok lagi

Asing lepas saham Indonesia, rupiah keok lagi
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini masih melemah atas dollar. Pada pukul 09.08, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) berada di posisi 8.960. Itu artinya, rupiah melemah 0,7%. Sepanjang bulan lalu, mata uang Garuda keok 2,9%, pelemahan terbesar sejak Febuari 2009.

Pelemahan rupiah pagi ini terjadi setelah investor asing mengurangi kepemilikannya atas aset-aset Indonesia. Memang, krisis utang yang melanda Eropa memangkas permintaan atas aset-aset emerging market. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, investor asing menjual saham-saham Indonesia senilai US$ 60 juta kemarin.

"Kemungkinan default atas utang Yunani dan outlook perekonomian global yang buram menjadi kecemasan utama pasar global. Investor asing memilih untuk melakukan aksi ambil untung di pasar emerging market dan memilih menggenggam aset-aset berdominasi dollar," papar Mika Martumpal, currency analyst PT Bank Commonwealth kepada Bloomberg.

Oktober Kelabu 2008 Terulang Lagi ?

INILAH.COM, Jakarta – Pelaku pasar sebaiknya mewaspadai pergerakan IHSG memasuki Oktober. Secara historis, indeks mengalami masa terburuknya bulan ini. Namun, sentimen laporan keuangan dan meredanya kekhawatiran global, akan menopang bursa.

Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital mengatakan, IHSG bulan ini berpeluang mengalami koreksi. Bila terjadi breakdown di bawah level 3.300, IHSG akan mengalami suspend, terutama bila penurunan berlebih. “Namun hal ini akan mempercepat momentum turun dibawah 3.000,” katanya.

Yuga melihat kondisi ini mirip dengan Oktober 2008. Ketika itu, terjadi penurunan sebesar 30% yang dimulai dengan down day sebesar 3% pada hari pertama trading di Oktober 2008. “Koreksi sebesar 30% dari 3.550 membuat IHSG berlabuh di kisaran 2.700 (perhitungan technical) dan 2.500 (perhitungan fundamental),” ujarnya.

Salah satu pemicu koreksi adalah faktor mata uang. Seperti diketahui, IHSG mempunyai korelasi negatif (inverse relationship) dengan rupiah, dengan beta 1 tahun sekitar -2x (-200%) dan beta 3 tahun sekitar -1x (-100%).

IHSG pun saat ini mulai menyesuaikan dengan perubahan kurs, contohnya bila rupiah di atas 9.000, harusnya IHSG bermain di 2.700- 2.500. “Walaupun data on screen 8.800, namun prakteknya, rate yang diperdangkan di luar adalah 9.050, sehingga terlihat likuiditas AS mulai kering,” paparnya.

Bagaimana dengan fundamental dan makro ekonomi jangka panjang?

Yuga melihat, begitu terjadi penarikan dana asing untuk kembali ke dolar AS (T-bonds) akibat krisis likuiditas interbank global yang disebabkan krisis Amerika dan Eropa yang belum pulih, fundamental tidak diperdulikan.

Lihat saja ASII yang pada 2008-2009 mencatatkan laba naik 5%, sedangkan saham terkoreksi lebih dari 60%.

Adapun pelemahan rupiah akan membuat perhitungan ekonomi (GDP, inflasi) dan model fundamental berubah, terutama untuk yang cost import dan menjual kepada hasil akhir ke pasar domestik.

Senada dengan Adrianus Bias Prasuryo, Analis Samuel Sekuritas. Ia menilai, IHSG Oktober ini masih akan volatile cenderung melemah, mengikuti pola historisnya. “IHSG bulan ini akan cenderung berada pada kisaran 3.250-3.270,” katanya.

Sentimen negatif lebih didominasi faktor eksternal, yakni ketidakpastian ekonomi global. Hal ini cenderung memicu investor melakukan peralihan portofolio dari aset-aset berisiko, “Mereka akan mencari instrumen investasi yang paling aman,” ujarnya.

Sementara Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities menilai, meski volatilitas bursa masih berlangsung hingga akhir tahun, pengumuman laporan keuangan emiten pada pekan ketiga keempat Oktober bisa mengangkat indeks. “Apalagi harga saham di BEI sudah sangat murah,” ujarnya.

Ia menuturkan, penurunan IHSG dan saham saat ini tidak mencerminkan fundamental. Kendati level bottom IHSG adalah di 3.426, namun kalau laporan kinerja bagus, bursa bisa naik ke level 4.000 hingga 4200 di akhir tahun. Terutama jika laba bersih per saham (EPS) kuartal tiga 2011 mencapai di atas 30%. Adapun EPS di BEI tahun ini diperkirakan tumbuh 33% dan PER 11 kali.

Mastono Ali, analis dari CIMB Securities juga melihat, volatilitas IHSG akan mereda bulan ini. Selain didukung kembali masuknya aliran dana asing, fundamental ekonomi Indonesia masih sangat baik. “Aksi window dressing, pembagian dividen emiten interim dan hasil kinerja bisa menjadi sentimen positif bagi investor,” ucapnya. [ast]

Krisis Utang Yunani Pukul IHSG Dibuka Anjlok 1,10%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (4/10) ini dibuka anjlok 1,10% ke level 3.311,87.

Pelemahan IHSG pagi ini seiring koreksi yang terjadi di bursa regional pagi ini.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya pagi ini memprediksi beberapa saham blue chip khususnya sektor banking, consumer dan otomotif diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya hari ini. Support indeks hari ini berada di level 3.217.

Bursa AS kembali terkoreksi sekitar 2,5% semalam dan mencetak rekor terendah sepanjang 2011 dengan indeks S&P500 akhirnya menembus level psikologis 1.100. Sentimen negatif dari krisis utang di Yunani terkait keputusan pemberian bail out berikutnya pada 13 Oktober mengkompensasi sentimen positif dari rilis data manufacturing index di bulan September yang naik.

Harga komoditas dunia melanjutkan koreksinya dengan harga minyak kembali turun 2% ke level US$77,6/barel sementara harga metal dunia bergerak mixed dengan Nikel +8,2% dan Timah +0,7%.

Bursa Asia pagi ini kembali dibuka melemah meski tidak sesignifikan penurunan di bursa AS semalam. Harga minyak pagi ini melanjutkan koreksinya ke level US$76,4/barel. Sementara ETF Indonesia di bursa AS kembali terkoreksi signifikan sekitar 7% semalam dan nilai tukar Rupiah pagi ini menguat tipis ke level Rp8.950 per dolar AS.

Sebanyak 43 saham turun pagi ini, 3 saham naik, dan 10 saham masih stagnan. Indeks LQ45 dibuka anjlok 1,56% ke level 575,07, sementara JII melorot 1,21% ke level 456,37.

Volume perdagangan pagi ini mencapai 182,76 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp55,22 miliar. Asing terpantau melakukan aksi jual pagi ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp5,9 miliar.

Saham-saham yang turun tajam pagi ini adalah ASII turun 1,61%, ITMG turun 2,23%, GGRM turun 0,85%, PTBA turun 2,54%, UNVR turun 2,17%, dan INTP turun 1,57%.

Inilah Saham-saham yang Akan Terkoreksi Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (4/10) ini diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya seiring koreksi yang terjadi di bursa regional pagi ini.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya pagi ini memprediksi beberapa saham blue chip khususnya sektor banking, consumer dan otomotif diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya hari ini. Support indeks hari ini berada di level 3,217.

Bursa AS kembali terkoreksi sekitar 2,5% semalam dan mencetak rekor terendah sepanjang 2011 dengan indeks S&P500 akhirnya menembus level psikologis 1.100. Sentimen negatif dari krisis utang di Yunani terkait keputusan pemberian bail out berikutnya pada 13 Oktober mengkompensasi sentimen positif dari rilis data manufacturing index di bulan September yang naik.

Harga komoditas dunia melanjutkan koreksinya dengan harga minyak kembali turun 2% ke level US$77,6/barel sementara harga metal dunia bergerak mixed dengan Nikel +8,2% dan Timah +0,7%.

Bursa Asia pagi ini kembali dibuka melemah meski tidak sesignifikan penurunan di bursa AS semalam. Harga minyak pagi ini melanjutkan koreksinya ke level US$76,4/barel. Sementara ETF Indonesia di bursa AS kembali terkoreksi signifikan sekitar 7% semalam dan nilai tukar Rupiah pagi ini menguat tipis ke level Rp8.950 per dolar AS. [cms]

Bursa Asia memerah, mendekati level terendah sejak Juli 2009

Bursa Asia memerah, mendekati level terendah sejak Juli 2009
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia ditransaksikan melorot pagi ini. Dengan demikian, penurunan bursa Asia sudah terjadi selama tiga hari belakangan.

Pada pukul 10.05 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific anjlok 2,2% menjadi 107,72, mendekati level paling rendah sejak Juli 2009 lalu. Penurunan bursa Asia tersebut mengekor indeks Standard & Poor's 500 yang ditutup merosot ke posisi terendah dalam satu tahun terakhir, kemarin malam.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,9% pagi ini. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 5,7% dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,9%.

Saham-saham berkapitalisasi besar dilanda aksi jual. Di antaranya: Samsung Electronics Co yang turun 4,8% di Seoul, Honda Motor Co yang turun 4,3% di Tokyo, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 3,8% di Tokyo, dan BHP Billiton Ltd turun 0,7% di Sydney.

Investor saat ini masih mencemaskan kondisi utang Eropa. Apalagi, belum ada kata sepakat antar pemimpin Eropa mengenai penanganan krisis sehingga menyebabkan outlook kinerja eksportir dan perbankan Asia ikut negatif.

"Kecemasan masih menggerakkan pasar. Dengan terjungkalnya Eropa ke jurang resesi, pasar kredit kian memburuk. Hal itu akan berdampak pada pertumbuhan di Asia karena permintaan ekspor akan terpangkas. Selain itu, ada kecemasan lain di mana krisis Eropa juga akan menyeret ekonomi AS," papar Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd.

Bursa Asia Dibuka Langsung Jatuh

Medium
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia jatuh pada Selasa (3/10), melanjutkan koreksi tajam sesi sebelumnya. Saham keuangan tergelincir atas peningkatan kekhawatiran masalah utang Eropa.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average turun 2,1%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,3%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 5,4%, karena investor terjebak dengan beberapa koreksi, setelah libur tiga hari akhir pekan lalu.

Bursa Asia ditutup melemah tajam kemarin, mengikuti pelemahan bursa Eropa dan Amerika Serikat, setelah Yunani mengatakan bahwa kemungkinan tidak dapat memenuhi target pengurangan defisit untuk 2011 atau 2012.

Jean-Claude Juncker, Perdana Menteri Luksemburg dan menteri keuangan Eurogroup mengatakan bahwa zona euro akan melakukan segala hal untuk menghindari default Yunani.

Tahap berikutnya dari bantuan keuangan tidak mungkin akan tersedia untuk Yunani, setidaknya sampai 13 Oktober, ketika Eurogroup menerima laporan dari auditor Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional.

Analis di Royal Bank of Scotland yang berbasis di Asia mengatakan bahwa "keprihatinan yang meningkat atas bagaimana krisis utang Eropa akan mempengaruhi perbankan Asia." Demikian dikutip dari Yahoo.com.

Mereka mengatakan bahwa, meskipun dampak langsung pada sektor ini kemungkinan kecil, "kita masih bisa melihat krisis yang menyebabkan tekanan pendanaan pada bank-bank yang bergantung pada pinjaman eksternal, terutama utang jangka pendek."

Bank-bank Korea lemah, dengan Hana Financial Group Inc anjlok 6,4% dan Korea Exchange Bank turun 5,4%.

"Ketergantungan bank Korea pada pinjaman eksternal masih tinggi dibandingkan rekan-rekan Asia mereka," kata para ahli strategi RBS.

Saham keuangan jatuh tajam di pasar Asia lainnya, termasuk Nomura Holdings Ltd, turun 4,4%, dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, turun 3,5% di Jepang, sedangkan National Australia Bank Ltd turun 3,1% di Australia.

Saham eksportir Jepang juga turun karena yen diperdagangkan pada tingkat yang relatif kuat terhadap euro dan dolar AS, dengan Sony Corp kehilangan 4,5% dan Mazda Motor Corp turun 3,4%.

Pembuat baja juga turun di Tokyo, dengan JFE Holdings Inc turun 4,4% dan Nippon Steel Corp melemah 3,2%.

Spekulasi tawaran kesepakatan memberikan beberapa dukungan untuk sektor tambang Australia, dengan Sundance Resources Ltd melonjak 11,6% setelah perusahaan menerima dan merekomendasikan kenaikan 1,65 miliar dolar Australia (US$ 1,57 miliar) tawaran pengambilalihan dari Sichuan Hanlong Mining, China. [ast]

IHSG Masih dalam Tekanan Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin merosot hingga 200 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar. IHSG jatuh paling dalam diantara bursa Asia.

Pada perdagangan, Senin (3/9/2011), IHSG terjun 200,324 poin (5,65%) ke level 3.348,708. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 38,418 poin (6,18%) ke level 584,218.

Kemerosotan IHSG diprediksi akan berlanjut hingga perdagangan Selasa (4/10/2011) ini. Investor masih akan melanjutkan aksi jual saham-sahamnya di tengah kondisi pasar finansial global yang sedang bergejolak karena kekhawatiran krisis di Yunani akan menyeret pada krisis perbankan.

Bursa Wall Street kembali melanjutkan penurunannya hingga titik terendah dalam 13 bulan terakhir. Kemerosotan saham-saham terjadi merespons anjloknya saham perusahaan finansial blasteran Prancis-Belgia, Dexia hingga 10%, setelah Moody's memperingatkan seputar masalah likuiditas akibat eksposure surat utang Yunani yang cukup besar.

Pada perdagangan Senin (3/10/2011), indeks Dow Jones industrial ditutup merosot 258,08 poin (2,36%) ke level 10.655,30. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 32,19 poin (2,85%) ke level 1.099,23, Nasdaq merosot 79,57 poin (3,29%) ke level 2.335,83.

Kemerosotan Wall Street langsung diikuti oleh bursa-bursa regional. Berikut posisi bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 167,25 poin (1,96%) ke level 8.378,23.
  • Indeks KOSPI merosot hingga 5,18% ke level 1.677,93.
  • Indeks S&P/ASX turun 33,5 poin (0,86%) ke level 3.863,5.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Indosurya:
Pada perdagangan Selasa (4/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.200-3.285 dan resistance 3.488-3.552. IHSG kembali mendekati lower bollinger bands . MACD gagal membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal reversal dari area oversold dan kembali bergerak turun . Pelemahan yang menimpa IHSG lebih disebabkan sentimen dari global. Padahal dari dalam negeri dirilis laporan yang positif. Kembali melemahnya bursa saham AS dan Eropa diperkirakan akan menekan laju pergerakan bursa saham Asia yang juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG.

eTrading Securities:
IHSG Senin (3/10) ditutup turun 200 point (-5.64%) ke level 3,348.71 ditengah kekhawatiran melemahnya perekonomian China serta keluarnya data inflasi bulan September yang tercatat lebih rendah dari satu bulan sebelumnya.Tercatat seluruh sektor mengalami penurunan dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 9 juta lot atau setara dengan Rp 4 triliun.

Tercatat sebanyak 5 saham mengalami kenaikan, 200 saham mengalami penurunan, 19 saham tidak mengalami perubahan dan 166 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. SOBI, ETWA, VRNA, SQBI dan AIMS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. ASII, BMRI, BBRI, BBCA dan UNTR.Asing hari ini tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp484 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BBRI, BMRI, BUMI, ASII dan BBNI. Rupiah diperdagangkan menguat 48 point ke level Rp8,903 per US Dollar.

Pada perdagangan kemarin (3/10), IHSG terkoreksi dengan candlestick membentuk pola Bearish Marubozu yang menandakan besarnya tekanan jual sementara dari pergerakan indicator tampak stochastic membentuk deathcross sementara RSI kembali bergerak reversal. Pada perdagangan hari ini (4/10) diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksinya untuk menguji garis Support Channelingnya dan akan bergerak pada range 3258-3426.

(qom/qom)

Penjualan Toyota September di AS Turun 17,5%

Headline
INILAH.COM, San Francisco - Toyota Motor Corp melaporkan penurunan penjualan September AS sebesar 17,5% menjadi 121.451 mobil dan truk.

Kurangnya persediaan, tetap menjadi penghambat kinerja, setelah gempa bumi di Jepang awal tahun ini. "Pada September, produksi di Amerika Utara dan Jepang kembali ke tingkat normal untuk kali pertama sejak gempa 11 Maret dan tsunami," kata Bob Carter, kepala penjualan Toyota AS.

"Pabrik kami sekarang bekerja lembur dan pengiriman agen akan terus meningkat hingga akhir 2011," katanya. [ast]

Analis: IHSG berpotensi melanjutkan koreksi kemarin

JAKARTA. Pada perdagangan Senin (3/10), indeks Dow Jones ditutup turun 258 point (2,36%) ke level 10.655,30. Penurunan ini masih disebabkan kekhawatiran investor akan krisis utang Yunani yang tak kunjung menemui titik terang.

Sementara, kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 200 point (5,64%) ke level 3.348,71. Investor asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp 484 milliar, dengan saham-saham yang paling banyak dijual adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bumi Resources (BUMI), PT Astra International (ASII), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI).

"Pada perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi dengan candlestick membentuk pola bearish marubozu yang menandakan besarnya tekanan jual. Sementara pergerakan indikator tampak stochastic membentuk deathcross sementara RSI kembali bergerak reversal," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Betrand memprediksi, pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi untuk menguji garis support channeling-nya dan akan bergerak pada kisaran 3.258-3.426. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT United Tractors (UNTR), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).

Sementara itu, Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management memperkirakan, IHSG akan berada pada support 3.200-3.285 dan resistance 3.488-3.552.

"Secara teknikal, IHSG kembali mendekati lower bollinger bands. MACD gagal membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal reversal dari area oversold dan kembali bergerak turun," urai Reza.

Dia menambahkan, pelemahan yang menimpa IHSG lebih disebabkan sentimen dari global. Padahal dari dalam negeri dirilis laporan yang positif. "Kembali melemahnya bursa saham AS dan Eropa diperkirakan akan menekan laju pergerakan bursa saham Asia yang juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG," jelas Reza.

Indocement bangun dua pabrik baru

Indocement bangun dua pabrik baru
JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) melanjutkan program ekspansi produksinya. Produsen semen ini bakal mulai membangun dua pabrik semen berkapasitas 2 juta-2,5 juta ton per tahun pada akhir tahun ini.

Saat ini, Indocement masih melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik baru ini. "Kalau studinya cepat, akan langsung kami bangun tahun ini. Bagi kami, lebih cepat akan lebih baik," ujar Sahat Panggabean, Sekretaris Perusahaan INTP, kepada KONTAN, Senin (3/10).

Indocement akan membangun satu pabrik di Jawa Tengah. Untuk pabrik yang satu lagi, pihak INTP masih mengkaji kemungkinan pembangunan di beberapa wilayah di luar Jawa.

Pembangunan pabrik tersebut menelan dana sekitar US$ 300 juta-US$ 350 juta. Besar kemungkinan, Indocement akan menggunakan dana dari kas internal dan pinjaman perbankan untuk mendanai ekspansi ini. Posisi kas internal INTP sendiri per akhir Juni 2011 cukup besar, yaitu Rp 6,19 triliun.

Pembangunan dua pabrik tersebut merupakan bagian dari proyek ekspansi produksi INTP. Di awal semester kedua 2011, produsen semen ini sudah menyelesaikan penambahan kapasitas pabrik di Cirebon, Jawa Barat sebesar 1,5 juta ton per tahun.

INTP juga menambah kapasitas pabrik di Citeureup, Bogor menjadi 2 juta ton per tahun. Nilai investasi penambahan kapasitas diperkirakan sekitar US$ 60 per ton.

Menurut Sahat, proyek pabrik di Jateng dan luar Jawa tadi bakal selesai bertahap di 2015 hingga 2016 mendatang. Selepas pabrik rampung, kapasitas produksi semen INTP bakal melar menjadi 22 juta-24 juta ton per tahun dari kapasitas sekarang yang masih sebesar 18,6 juta ton.

Pasar luar Jawa
INTP memang ingin mengambil lebih banyak pangsa pasar, terutama di luar Pulau Jawa. Selama ini penjualan semen INTP masih terkonsentrasi di Jawa.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi semester satu 2011, penjualan INTP di Jawa Rp 4,8 triliun atau 75,8% dari total pendapatan INTP. Porsi penjualan di luar Jawa baru sekitar 24,2% saja, yaitu Rp 1,43 triliun. "Kami juga ingin meningkatkan porsi penjualan dari luar Jawa," jelas Sahat.

Budi Rustanto, Analis Valbury Asia Securites memandang wajar rencana INTP membangun pabrik di tahun ini. Pasalnya, kapasitas produksi INTP sudah mencapai titik maksimal. Di sisi lain, penggunaan semen nasional terus meningkat seiring menggeliatnya pengembangan infrastruktur dan properti di beberapa daerah.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan konsumsi semen nasional meningkat rata-rata 10% per tahun. Di 2010, konsumsi semen nasional diperkirakan mencapai 40 juta ton.

Artinya, konsumsi semen tahun ini diperkirakan bisa mencapai 56 juta ton semen. "Emiten semen seperti INTP mutlak ekspansi produksi guna merebut penjualan yang lebih banyak," papar Budi.

Budi juga menilai positif langkah INTP membangun pabrik di luar Pulau Jawa. Selama ini, produsen semen sering kesulitan mengail penjualan lebih banyak di luar Jawa karena terbentur ongkos pengiriman.

Aksi korporasi tersebut dinilai akan mampu mengatrol fundamental sekaligus kinerja saham INTP. Di tahun-tahun mendatang, INTP berpeluang meningkatkan penjualan yang akhirnya berimbas pada peningkatan pendapatan laba. Hal ini secara langsung akan berimbas positif terhadap valuasi saham INTP. "Valuasi saham INTP berpeluang menjadi lebih tinggi," tandas Budi.

Dalam perdagangan saham kemarin, harga INTP turun cukup dalam, yakni 9,29%. Harga saham ini ditutup senilai Rp 12.700 per saham.

Kapitalisasi bursa anjlok Rp 176 triliun

Kapitalisasi bursa anjlok Rp 176 triliun
JAKARTA. Aksi obral saham besar-besaran melanda Bursa Efek Indonesia, Senin (3/10). Efeknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 5,64% menuju 3.348,71. Ini adalah koreksi terburuk indeks sejak 8 Oktober 2008. Kala itu, IHSG anjlok 10,38% menjadi hanya 1.451,67.

Ancaman resesi ekonomi dunia turut menciutkan nyali investor saham domestik. Lihat saja, nilai kapitalisasi pasar BEI kemarin langsung menyusut Rp 176,16 triliun.

Hanya lima saham yang kemarin mencatatkan kenaikan. Sedangkan 263 saham anjlok dan 19 saham ditransaksikan tetap. Kejatuhan IHSG seirama dengan indeks saham regional. Kombinasi krisis utang Eropa dan pelambatan ekonomi AS masih menjadi pemicu utama koreksi pasar saham global.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, menilai keringnya likuiditas menjadi salah satu faktor penekan IHSG. Ia berharap pemerintah berkoordinasi secara intensif dengan otoritas bursa untuk mengintervensi pasar.

"Jadi ini berhadapan antara likuiditas kering versus fundamental bagus. Jika pemerintah absen intervensi, saya khawatir IHSG akan terus menurun. Hingga kini belum ada langkah pemerintah melakukan intervensi," ungkap Edwin kepada KONTAN, kemarin.

Untuk mendongkrak laju IHSG, pemerintah mesti mengarahkan investor institusi seperti dana pensiun masuk pasar. Sebab, tidak ada kebijakan yang mengharuskan dana pensiun (dapen) masuk, jadi pengelola dana khawatir kalau masuk di posisi abu-abu. "Seharusnya Menteri BUMN mengeluarkan kebijakan dapen masuk bursa karena dana kelolaan mereka setiap bulan naik, dan ini bisa menjadi peluru yang cukup besar," ucap Edwin. Bapepam bersama BEI juga seharunya mendorong emiten melaksanakan pembelian kembali saham (buyback).

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menilai posisi IHSG masih kuat mengingat bank sentral terus menjaga rupiah.
Dia melihat, IHSG masih berpotensi menurun ke level support 3.217 hingga 3.309. Tapi, Satrio bilang, hal itu tergantung kebijakan pemerintah nanti. Jika investor tak nyaman, level support IHSG berikutnya 3.000 dan 2.838.

Edwin memperkirakan, volatilitas bursa saham masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Tapi pengumuman laporan keuangan emiten pada minggu ketiga keempat Oktober bisa mengangkat indeks.

"Bottom IHSG bisa 3.426, namun kalau laporan keuangan bagus itu, bursa masih berpotensi naik ke 4.000 hingga 4.200 di akhir tahun ini," ujar Edwin.

Wow! Return dollar mengalahkan saham, komoditas, dan obligasi

Wow! Return dollar mengalahkan saham, komoditas, dan obligasi
NEW YORK. Untuk kali pertama sejak Mei 2011, return dollar AS mengalahkan return saham, obligasi, dan komoditas. Salah satu penyebabnya, investor memburu aset-aset aman untuk melindungi kekayaannya dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta krisis utang Eropa.

Berdasarkan data IntercontinentalExchange Inc's Dollar Index, mata uang AS menguat 6% pada September, mengalahkan Bank of America Merrill Lynch's US Treasury Master Index yang hanya naik sebesar 1,6%. Sementara itu, MSCI All-Country World Index of stocks dari 45 negara malah turun 8,9%. Ini merupakan penurunan bulanan paling besar sejak Mei 2010. Sedangkan indeks yang mengukur komoditas yakni Standard & Poor's GSCI Total return Index dari 24 komoditas anjlok 12%.

Penguatan dollar AS menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap surat utang AS. Padahal, Standard & Poor's sudah mencopot rating peringkat utang AAA dari AS dua bulan lalu. Selain itu, meskipun pimpinan partai republik di Kongres ikut mengkritisi kebijakan stimulus the Federal Reserve, namun, pergerakan dollar masih mengalahkan 16 mata uang dunia yang paling aktif diperdagangkan pada September.

"Pada masa krisis, investor menginginkan mata uang yang paling likuid. Dollar menjadi salah satu yang termasuk dalam reserve currency," jelas Aroop Chatterjee, currency strategist Barclays Capital Inc di New York.

Catatan saja, Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang dunia, mencatatkan kenaikan bulanan terbesar sejak Oktober 2008 pada September. Kemarin, Dollar Index bertengger di posisi 79,365, level tertinggi sejak 18 Januari lalu.

Pascalibur, Kospi Dibuka Langsung Anjlok

Pascalibur, Kospi Dibuka Langsung Anjlok
INILAH.COM, Los Angeles - Saham Korea Selatan merosot tajam pada Selasa (3/10) setelah buka pascalibur akhir pekan tiga hari.

Koreksi ini untuk mengejar ketinggalan dengan koreksi besar yang terjadi di Asia kemarin dan bursa AS semalam. Indeks patokan Kospi diperdagangkan turun lebih dari 5,2% di menit awal perdagangan, dalam penurunan berbasis luas. [ast]

Euro keok atas yen ke level terlemah dalam satu dekade terakhir

Euro keok atas yen ke level terlemah dalam satu dekade terakhir
NEW YORK. Pergerakan euro terhadap sejumlah mata uang dunia kian melemah. Pagi tadi, euro keok ke level terlemah dalam satu dekade terakhir atas yen.

Pada pukul 17.02 waktu New York, euro melemah 2,1% menjadi 100,98 yen dari sebelumnya 103,12 kemarin. Sebelumnya, nilai tukar euro terhadap yen sempat bertengger di posisi 100,96, posisi paling lemah sejak Juni 2001.

Selain itu, mata uang 17 negara itu juga melemah ke level terendah dalam delapan bulan terakhir atas dollar. Euro keok 1,6% menjadi US$ 1,3184 dari sebelumnya US$ 1,3387 pada 30 September lalu. Sedangkan dollar melemah 0,6% menjadi 76,63 yen.

Mata uang euro keok setelah menteri keuangan Eropa belum menemui kata sepakat mengenai peningkatan kapasitas dari European Financial Stability Facility.

"Debat yang berkelanjutan antar negara uni Eropa menunjukkan adanya kemungkinan kenaikan kapasitas dana bailout untuk mencegah penyebaran krisis utang di kawasan tersebut. Nah, pelemahan euro yang terjadi saat ini merupakan refleksi dari kekecewaan investor atas belum adanya progres penanganan krisis Eropa," papar Kathy Lien, Dierctor of Currency Research GFT Forex di New York.

Yunani Genting, 'Capital Outflow' Tebar Ancaman

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Krisis utang Yunani benar-benar dalam situasi genting. Sebab, usaha pemangkasan defisit fiskal jauh dari target yang menjadi syarat bailout. Capital outflow pun jadi ancaman serius.

Pengamat ekonomi David Sumual mengatakan, kegagalan Yunani untuk mencapai target defisitnya sehingga sulit mendapatkan dana bailout dipicu oleh sistem fiskal dan moneter Uni Eropa sendiri yang lemah karena parlemen Uni Eropa yang terpisah-pisah.

Karena itu, lanjut dia, pada saat International Monetary Fund (IMF) mensyaratkan target budget defisit dan pemotongan belanja, harus mendapat persetujuan dari 17 parlemen anggotan Uni Eropa. Akibatnya, pengambilan keputusan menjadi lambat. “Karena itu, meski Parlemen Jerman setuju, belum tentu goal sebab harus ada persetujuan negara Eropa lainnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (3/10).

Di sisi lain, lanjut David, pasar bergerak sendiri. Padahal, Yunani berutang di market sehingga bunga utang dan asuransi utang, credit default swap (CDS) juga bergerak liar. “Karena itu, pada saat dana The European Financial Stability Facility (EFSF) disetujui sebesar 220 miliar euro pertengahan 2011, sekarang membengkak jadi 440 miliar euro karena faktor bunga dan asumsi kurs,” ujarnya.

David menilai, jika asumsi suku bunga berubah 1% saja, angka kebutuhan bailout dan kurs euro membengkak jauh lebih besar. Karena itu, sangat wajar jika Menteri Keuangan AS Timothy Geithner menyatakan, level aman dana EFSF perlu ditambah hingga 2 trilun euro.

David menegaskan, kebijakan fiskal dan moneter Uni Eropa tidak terkoordinasi. Berbeda dengan AS yang kebijakan moneternya dikoordinasioan oleh Fed dan kebijakan fiskalnya oleh Menteri Keuangan.

Berdirinya Uni Eropa, lanjut David, pada dasarnya ingin membentuk negara federal seperti AS untuk menyaingi besaran ekonomi Paman Sam dan menghindari perang di Eropa setelah Perang Dunia II. “Karena fiskal dan moneternya belum terkoordinasi, penyelesaikan krisis utang Uni Eropa masih rumit dan membutuhkan waktu lama,” ungkap David.

Sementara itu, Yunani membutuhkan dana bailout sesegera mungkin. Sebab, dana cash-nya akan habis akhir September ini. Karena itu, posisi Yunani sangat genting. Dalam situasi ini, menurut David, pelaku pasar lebih memilih untuk memegang dana cash.

Di sisi lain, satu-satunya instrument yang paling aman dan likuid adalah US Treasury dan dolar AS. “Karena itu, capital outflow bukan hanya menjadi ancaman bagi pasar Indonesia tapi juga negara-negara emerging market yang lain,” timpalnya.

Menurutnya, selama September 2011, dana asing yang keluar dari bursa saham sebesar Rp1,6 triliun setelah Juli terjadi capital outflow sebesar Rp5,2 triliun. Sementara itu, dana asing yang keluar dari Surat Utang Negara (SUN) sudah mencapai Rp33 triliun hingga akhir September sejak awal 2011 dari Rp251 triliun ke Rp118 triliun.

Dari bursa saham, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, dana jangka pendek asing, sejak awal 2011 sudah mencapai Rp18 triliun hingga 20 September 2011. Sementara itu, yang keluar sudah mencapai Rp15-16 triliun. “Artinya, dana jangka pendek asing yang tersisa tinggal Rp2-3 triliun di market domestik,” ungkap Tommy.

Sementara itu, dana jangka panjang asing, sudah mencapai Rp40 triliun sejak 2008 hingga 20 September 2011. Hingga saat ini dana tersebut belum mengalami perubahan. Jika yang keluar hanya dana jangka pendek, masih bisa di- absurd oleh pasar. “Tapi, jika dalam bulan ini dana yang Rp40 triliun mulai keluar bertahap Rp2-3 trilun, bersiaplah atas peluang terjadinya longsor lebih lanjut di market,” katanya mengingatkan.

Perlu Anda tahu, Yunani kembali mengambil langkah 'kejam' dalam upaya pemulihan kondisi finansialnya. Pemerintah meloloskan program pemangkasan senilai 6,6 miliar euro (US$8,8 miliar) guna memangkas defisit yang tak kunjung surut.

Salah satu klausul pemangkasan yang paling tidak populer adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pegawai negeri guna mengikis defisit sampai 6,8% dari produk domestik bruto (GDP) atau setara dengan 14,7 miliar euro.

Defisit Yunani tahun ini masih berkutat di sekitar 8,5% dari angka perekonomian. Level defisit terkini masih sangat jauh dibanding apa yang sudah ditargetkan oleh Troika yakni delegasi Uni Eropa (EU), Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB).

Ketiga institusi memerintahkan Yunani memangkas defisit sampai 7,6% untuk 2011 dan 6,5% pada 2012 mendatang. 'Troika' kembali meminta Perdana Menteri George Papandreou untuk melakukan upaya efisiensi lebih keras supaya bisa mendapat bailout baru senilai 8 miliar euro dan jatah EFSF sejumlah 109 miliar euro.

Jika memperhitungkan kemajuan yang terjadi di Yunani, mustahil bagi pemerintah untuk memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Troika. Perlu suatu program luar biasa supaya target defisit tahun ini bisa terpenuhi. Untuk jangka pendek, Papandreou harus membuktikan bahwa negaranya layak mendapat suntikan likuiditas baru. [mdr]