Selasa, 04 Oktober 2011

Wall Street Sampai ke Titik Terendah dalam 13 Bulan

New York - Bursa Wall Street kembali melanjutkan penurunannya hingga titik terendah dalam 13 bulan terakhir. Meski data ekonomi AS positif, namun bayangan krisis Eropa yang belum juga menghilang membuat investor semakin cemas.

Kemerosotan saham-saham terjadi merespons anjloknya saham perusahaan finansial blasteran Prancis-Belgia, Dexia hingga 10%. Hal itu terjadi setelah Moody's memperingatkan seputar masalah likuiditas akibat eksposure surat utang Yunani yang cukup besar.

Pasar khawatir pejabat Eropa tidak dapat mencegah krisis finansial beralih menjadi krisis perbankan global. Padahal sebelumnya Yunani sudah mengatakan target defisitnya tahun ini akan meleset, sehingga kemungkinan butuh dana lebih besar ketimbang bailout yang sudah dijanjikan.

"Sebagian besar investor khawatir pasar di Eropa akan berjalan lebih maju daripada para politisi yang kemungkinan tidak dapat mencapai solusi yang masuk akal," ujar Jack de Gan, chief investment officer Harbor Advisory Corp seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/10/2011).

Pada perdagangan Senin (3/10/2011), indeks Dow Jones industrial ditutup merosot 258,08 poin (2,36%) ke level 10.655,30. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 32,19 poin (2,85%) ke level 1.099,23, Nasdaq merosot 79,57 poin (3,29%) ke level 2.335,83.

Bank-bank di AS telah menjadi target para spekulator. Saham Morgan Stanley ditutup pada titik terendahnya sejak Desember 2008 dan biaya untuk menjamin utangnya melonjak. Saham Morgan Stanley merosot hingga 7,6% menjadi US$ 12,47, dengan indeks S&P Finansial turun 4,5%.

Perdagangan berjalan sangat ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 11 miliar lembar saham, 38% di atas rata-rata yang mencapai 7,98 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar