Selasa, 04 Oktober 2011

IHSG Masih dalam Tekanan Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin merosot hingga 200 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar. IHSG jatuh paling dalam diantara bursa Asia.

Pada perdagangan, Senin (3/9/2011), IHSG terjun 200,324 poin (5,65%) ke level 3.348,708. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 38,418 poin (6,18%) ke level 584,218.

Kemerosotan IHSG diprediksi akan berlanjut hingga perdagangan Selasa (4/10/2011) ini. Investor masih akan melanjutkan aksi jual saham-sahamnya di tengah kondisi pasar finansial global yang sedang bergejolak karena kekhawatiran krisis di Yunani akan menyeret pada krisis perbankan.

Bursa Wall Street kembali melanjutkan penurunannya hingga titik terendah dalam 13 bulan terakhir. Kemerosotan saham-saham terjadi merespons anjloknya saham perusahaan finansial blasteran Prancis-Belgia, Dexia hingga 10%, setelah Moody's memperingatkan seputar masalah likuiditas akibat eksposure surat utang Yunani yang cukup besar.

Pada perdagangan Senin (3/10/2011), indeks Dow Jones industrial ditutup merosot 258,08 poin (2,36%) ke level 10.655,30. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 32,19 poin (2,85%) ke level 1.099,23, Nasdaq merosot 79,57 poin (3,29%) ke level 2.335,83.

Kemerosotan Wall Street langsung diikuti oleh bursa-bursa regional. Berikut posisi bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 167,25 poin (1,96%) ke level 8.378,23.
  • Indeks KOSPI merosot hingga 5,18% ke level 1.677,93.
  • Indeks S&P/ASX turun 33,5 poin (0,86%) ke level 3.863,5.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Indosurya:
Pada perdagangan Selasa (4/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.200-3.285 dan resistance 3.488-3.552. IHSG kembali mendekati lower bollinger bands . MACD gagal membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal reversal dari area oversold dan kembali bergerak turun . Pelemahan yang menimpa IHSG lebih disebabkan sentimen dari global. Padahal dari dalam negeri dirilis laporan yang positif. Kembali melemahnya bursa saham AS dan Eropa diperkirakan akan menekan laju pergerakan bursa saham Asia yang juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG.

eTrading Securities:
IHSG Senin (3/10) ditutup turun 200 point (-5.64%) ke level 3,348.71 ditengah kekhawatiran melemahnya perekonomian China serta keluarnya data inflasi bulan September yang tercatat lebih rendah dari satu bulan sebelumnya.Tercatat seluruh sektor mengalami penurunan dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 9 juta lot atau setara dengan Rp 4 triliun.

Tercatat sebanyak 5 saham mengalami kenaikan, 200 saham mengalami penurunan, 19 saham tidak mengalami perubahan dan 166 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. SOBI, ETWA, VRNA, SQBI dan AIMS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. ASII, BMRI, BBRI, BBCA dan UNTR.Asing hari ini tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp484 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BBRI, BMRI, BUMI, ASII dan BBNI. Rupiah diperdagangkan menguat 48 point ke level Rp8,903 per US Dollar.

Pada perdagangan kemarin (3/10), IHSG terkoreksi dengan candlestick membentuk pola Bearish Marubozu yang menandakan besarnya tekanan jual sementara dari pergerakan indicator tampak stochastic membentuk deathcross sementara RSI kembali bergerak reversal. Pada perdagangan hari ini (4/10) diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksinya untuk menguji garis Support Channelingnya dan akan bergerak pada range 3258-3426.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar