Selasa, 04 Oktober 2011

Kapitalisasi bursa anjlok Rp 176 triliun

Kapitalisasi bursa anjlok Rp 176 triliun
JAKARTA. Aksi obral saham besar-besaran melanda Bursa Efek Indonesia, Senin (3/10). Efeknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 5,64% menuju 3.348,71. Ini adalah koreksi terburuk indeks sejak 8 Oktober 2008. Kala itu, IHSG anjlok 10,38% menjadi hanya 1.451,67.

Ancaman resesi ekonomi dunia turut menciutkan nyali investor saham domestik. Lihat saja, nilai kapitalisasi pasar BEI kemarin langsung menyusut Rp 176,16 triliun.

Hanya lima saham yang kemarin mencatatkan kenaikan. Sedangkan 263 saham anjlok dan 19 saham ditransaksikan tetap. Kejatuhan IHSG seirama dengan indeks saham regional. Kombinasi krisis utang Eropa dan pelambatan ekonomi AS masih menjadi pemicu utama koreksi pasar saham global.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, menilai keringnya likuiditas menjadi salah satu faktor penekan IHSG. Ia berharap pemerintah berkoordinasi secara intensif dengan otoritas bursa untuk mengintervensi pasar.

"Jadi ini berhadapan antara likuiditas kering versus fundamental bagus. Jika pemerintah absen intervensi, saya khawatir IHSG akan terus menurun. Hingga kini belum ada langkah pemerintah melakukan intervensi," ungkap Edwin kepada KONTAN, kemarin.

Untuk mendongkrak laju IHSG, pemerintah mesti mengarahkan investor institusi seperti dana pensiun masuk pasar. Sebab, tidak ada kebijakan yang mengharuskan dana pensiun (dapen) masuk, jadi pengelola dana khawatir kalau masuk di posisi abu-abu. "Seharusnya Menteri BUMN mengeluarkan kebijakan dapen masuk bursa karena dana kelolaan mereka setiap bulan naik, dan ini bisa menjadi peluru yang cukup besar," ucap Edwin. Bapepam bersama BEI juga seharunya mendorong emiten melaksanakan pembelian kembali saham (buyback).

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menilai posisi IHSG masih kuat mengingat bank sentral terus menjaga rupiah.
Dia melihat, IHSG masih berpotensi menurun ke level support 3.217 hingga 3.309. Tapi, Satrio bilang, hal itu tergantung kebijakan pemerintah nanti. Jika investor tak nyaman, level support IHSG berikutnya 3.000 dan 2.838.

Edwin memperkirakan, volatilitas bursa saham masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Tapi pengumuman laporan keuangan emiten pada minggu ketiga keempat Oktober bisa mengangkat indeks.

"Bottom IHSG bisa 3.426, namun kalau laporan keuangan bagus itu, bursa masih berpotensi naik ke 4.000 hingga 4.200 di akhir tahun ini," ujar Edwin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar