Jumat, 28 Oktober 2011

Akhir Pekan, IHSG Naik 16 Poin

INILAH.COM, Jakarta – Akhir pekan ini, IHSG berhasil ditutup di area positif, meski sempat dilanda aksi profit taking. Namun, aliran dana asing yang masuk, hanya bisa mengangkat bursa 16 poin.

Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (28/10) ditutup menguat 16,956 poin (0,44%) ke level 3.829,960, dengan intraday tertinggi di 3.875,11 dan terendah di 3.811,39. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,985 poin (0,58%) ke level 683,879.

Indeks hampir sepanjang perdagangan berada di teritori positif, meski dengan kecenderungan melemah.

Dibuka menguat 49,89 poin atau 1,3% ke 3.862, indeks perlahan melorot ke 3.834 dan akhirnya ditutup di level 3.829, masih di zona hijau.

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, IHSG berhasil menguat di akhir pekan ini, didukung sentimen positif bursa regional dan global. “Namun, apresiasi bursa teredam aksi profit taking investor,”ujarnya.

Menurutnya, bila haircut 50% untuk Yunani diberlakukan, maka banyak bank di Eropa terutama Perancis akan rugi besar dan menyebabkan krisis likuiditas interbank, “Alhasil, profit taking dan pembalikan arah akan terjadi,” paparnya.

Bursa Global ditutup menguat signifikan semalam, merespon keputusan Uni Eropa memangkas beban utang Yunani (hair cut 50% terhadap obligasi Yunani) dan juga menambah dana bailout guna mencegah krisis ke negara-negara lainnya. Sentimen positif lain berasal dari data GDP AS pada kuartal tiga 2011 yang sesuai dengan estimasi pasar (2,5% annualized), didorong belanja masyarakat dan investasi.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar volume 5,537 miliar lembar saham, senilai Rp 5,427 triliun dan frekuensi 152.963 kali. Sebanyak 110 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Penguatan indeks didukung aliran dana asing yang masuk, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp816 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,255 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,439 triliun.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.950 ke Rp 44.700, Astra Internasional (ASII) naik Rp 950 ke Rp 69.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 60.000, dan Multibreeder (MBAI) naik Rp 700 ke Rp 16.200.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 9.950 ke Rp 330.050, XL Axiata (EXCL) turun Rp 450 ke Rp 5.100, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 21.000, dan Sarana Menara (TOWR) turun Rp 350 ke Rp 9.900.

Bursa regional Asia sore ini menghijau. Indeks Komposit Shanghai naik 37,80 poin (1,55%) ke level 2.473,41, indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 330,54 poin (1,68%) ke level 20.019,24, indeks Nikkei 225 naik 123,93 poin (1,39%) ke level 9.050,47 dan indeks Straits Times menguat 50,43 poin (1,77%) ke level 2.898,00. [ast]

Asing Net Buy, Akhirnya IHSG Menguat 0,4%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 16,9 poin atau 0,4% ke 3.829,96 pada penutupan perdagangan Jumat (28/10). Volume perdagangan mencapai 5,5 miliar saham senilai Rp5,1 triliun.

Hari ini tercatat 117 saham turun, 111 saham melemah dan 95 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp816,3 miliar dengan pembelian asing mencapai rp2,2 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,4 triliun.

Indeks JII naik 3,8 poin ke 536,48, indeks ISSI naik 0,6 poin ke 123,89 dan indeks LQ45 naik 2,8 poin ke 682,7. Penguatan didukung sektor pertambangan 40,7 poin ke 2.779 sedangkan sektor perkebunan mengalami koreksi 18,2 poin ke 2.161.

Indeks tidak dapat melanjutkan penguatan bahkan sempat tertekan ke zona negatif. Level terendah pada hari ini di 3.811,39 dan level tertinggi di 3.875,11.

Akhir pekan, indeks ditutup dengan kenaikan 0,44%

JAKARTA. Meski sempat tertekan di sepanjang sesi II, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi di zona hijau. Pada pukul 16.00, IHSG naik 0,44% menjadi 3.829,960.

Jumlah saham yang naik ada 105, hampir sama dengan jumlah saham yang turun sebanyak 107. Sedangkan 90 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 5,537 miliar saham senilai Rp 5,427 triliun.

Sektor-sektor bergerak mixed. Sektor pertambangan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,97%. Kemudian diikuti oleh sektor industri lain-lain dan sektor industri dasar dengan kenaikan masing-masing 0,92% dan 0,93%.

Posisi top gainers hari ini dihuni oleh: PT Centris Multi Persada Pratama Tbk (CMPP) yang naik 20,69% menjadi Rp 700, PT Indo Straits (PTIS) naik 13,92% menjadi Rp 900, dan PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) naik 10,17% menjadi Rp 325.

Sedangkan di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) turun 9,76% menjadi Rp 74, PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) turun 9,72% menjadi Rp 325, dan PT Cowell Development Tbk (COWL) turun 9,09% menjadi Rp 250.

Saham Asia Catat Kenaikan Terbesar Mingguan

Medium
INILAH.COM, Tokyo - Saham Asia menguat, membawa indeks acuan regional pada kenaikan mingguan terbesar lebih dari dua tahun. Pertumbuhan ekonomi AS yang tercepat dalam setahun dan penanganan utang Eropa, mendongkrak prospek eksportir.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,3% ke level 124,58 pada pukul 3:09 di Tokyo. Indeks telah naik 7,4% pekan ini, terbesar sejak pekan yang berakhir 8 Mei 2009. Lebih dari dua saham naik untuk setiap yang jatuh. Sembilan dari sepuluh kelompok industri menguat.

"Belanja konsumen berkontribusi banyak untuk pertumbuhan ekonomi AS, sementara investasi persediaan menurun," kata Masaru Hamasaki, kepala strategi di Toyota Asset Management Co, Tokyo. "Itu pertumbuhan yang sangat baik. Risk appetite harus naik setelah Eropa menyampaikan jawaban terhadap krisis utang yang melanda pasar untuk waktu lama. Saya berharap saham akan stabil setelah melesat. " Demikian dikutip dari Bloomberg.com.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,4%. Di New York, indeks naik 3,4% kemarin setelah ekonomi AS tumbuh pada kuartal ketiga di laju tercepat dalam satu tahun, atas kenaikan belanja konsumen dan investasi bisnis membantu mendukung pemulihan yang telah goyah. Pembelian rumah tangga, bagian terbesar dari perekonomian, naik dengan kecepatan 2,4%, mengalahkan estimasi.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,4% dan di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,4%. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 0,1% setelah berayun antara keuntungan dan kerugian. Di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 1,9%, menuju kenaikan 11% pekan ini, kemajuan terbesar sejak Mei 2009.

Jumlah kontrak untuk membeli rumah yang sebelumnya dimiliki di AS, tak terduga turun pada September, akibat harga yang lebih rendah dan biaya pinjaman gagal mendukung permintaan.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan makin sedikit orang AS mengajukan permohonan bantuan pengangguran pekan lalu.

"Ini bukan skenario ekonomi, dimana AS akan masuk ke resesi," kata Tim Schroeders, analis di Pengana Capital Ltd,Melbourne. "Pasar telah memfaktiorkan risiko makro-ekonomi kurang dari pencapaian selama 24 jam terakhir."

Eksportir Asia menguat. Honda Motor Co, produsen mobil terbesar kedua Jepang dari nilai pasar, yang mendapat 83% pendapatan di luar negeri, naik 4,4%. Samsung Electronics Co, eksportir konsumen elektronik terbesar Korea Selatan, naik 2,3%. Li & Fung Ltd, pemasok mainan dan pakaian ke Wal-Mart Stores Inc, melonjak 6,1%. Nintendo Co, pembuat permainan video Jepang yang mendapat 39% dari penjualan Amerika, melonjak 6%.

Saham global reli kemarin setelah para pemimpin Eropa menyetujui penurunan nilai 50% untuk pemegang utang Yunani dan meningkatkan kapasitas penyelamatan dana sebesar 1 triliun euro (US$ 1,4 triliun) dalam paket melawan krisis untuk melindungi kawasan euro.

Saham perbankan menguat. HSBC Holdings Plc, bank terbesar Eropa, reli 2,9%. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc, bank terbesar kedua Jepang, naik 0,9%. Industrial & Commercial Bank of China Ltd, pemberi pinjaman terbesar dunia berdasarkan nilai pasar, naik 2,9%, setelah mengatakan laba kuartal ketiga naik 28%. China Construction Bank Corp, bank terbesar kedua yang laporan laba hari ini, naik 3,5%.

Perusahaan pertambangan naik, setelah harga tembaga di London melonjak 1,4% menjadi US$ 8.260 per metrik ton, siap mencatat keuntungan mingguan terbesar sejak 1986. Harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange telah meningkat lebih dari 15% pekan ini. BHP Billiton Ltd, perusahaan pertambangan, naik 0,9%. Jiangxi Copper, produser logam terbesar China dari nilai pasar, naik 4,4%. [ast]

Bailout Eropa Masih Bawa Bursa Perkasa

Bailout Eropa Masih Bawa Bursa Perkasa
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melanjutkan reli pada perdagangan Jumat (28/10) karena hasil kesepakatan Uni Eropa masih direspon positif.

Indeks FTSE naik 0,04% ke 5.716, indeks DAX naik 0,8% ke 6.389, indeks CAC naik 0,55 ke 3.386. Saham perbankan yang telah terpukul dengan potensi default Yunani telah menguat 0,7%. Hal ini melanjutkan reli kemarin yang menguat hingga 8,9%. Namun untuk tahun ini masih turun 23,5%, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sentimen positif Uni Eropa diperkirakan akan berlanjut dengan KTT G20 pada 3-4 November pekan depan. Namun investor diingatkan untuk tidak terlalu agresif dengan penguatan indeks saat ini. "Acara kunci berikutnya adalah pertemuan G20, pasar saham mungkin akan dapat menguat lebih lanjut," kata analis ekutias di Barclays Capital, Edmund Sing.

Namun pasar dalam jangka menengah masih membutuhkan perkembangan baru. Kontribusi IMF dalam mendukung bailout Uni Eropa. Hal lain seperti peran China dan Brasil dalam kontribusi tersebut.

all Street menguat terangkat perkembangan Uni Eropa. Indeks Dow Jones naik 339,51 poin atau 2,86% ke level 12.208,55. Indeks S&P 500 naik 42,59 poin atau 3,43% ke level 1.284,59. Indeks Nasdaq naik 87,96 poin atau 3,32% ke level 2.783,63.

Penguatan itu juga diikuti bursa Asia seperti indeks Hang Seng naik 1,8% ke 20.061, indeks Shanghai naik 1,1% ke 2.462, indeks Nikkei naik 1,1% ke 9.030, indeks Kospi naik 0,9% ke 1.940, indeks STI naik Rp1,35 ke 2.886, indeks KLSE naik Rp0,7% ke 1.482.

Dana Asing Mengalir Deras, IHSG Cuma Naik Tipis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cuma mampu naik tipis 16 poin di tengah lonjakan bursa-bursa Asia. Dana asing masuk Rp 800 miliar mendorong indeks naik, namun aksi profit taking investor domestik menghadang.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.790 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.865 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 50,214 poin (1,32%) ke level 3.863,218 terbantu tren positif bursa regional dan global. Bursa-bursa utama di dunia menghijau setelah muncul kesepakatan penyelesaian krisis utang Eropa.

Sayangnya penguatan indeks sedikit tersendat oleh aksi ambil untung. Wajar saja, IHSG sudah ditutup menguat berturut-turut dalam tiga hari terakhir.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 21,597 poin (0,56%) ke level 3.834,601 akibat kembali agresifnya investor asing. Kesepakatan penyelesaian utang Eropa menumbuhkan minat beli investor.

Aksi ambil untung sempat gencar terjadi di awal perdagangan sesi sore. Indeks pun sempat jatuh ke posisi terendahnya di zona merah pada 3.811,394.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (28/10/2011), IHSG ditutup naik 16,956 poin (0,44%) ke level 3.829,960. Sementara Indeks LQ 45 menguat 3,985 poin (0,58%) ke level 683,879.

Investor asing banyak beli saham, sementara domestik justru mengambil untung. Hal ini membuat pergerakan IHSG tidak terlalu tinggi dan dalam rentang yang tipis.

Saham-saham tambang masih memimpin penguatan bursa, namun terbebani oleh saham-saham berbasis agribisni, konsumer, properti, dan infrastruktur.

Dana asing mengalir masuk ke lantaiu bursa dalam jumlah besar. Hingga sore ini transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) dalam jumlah cukup besar Rp 816,326 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 152.963 kali pada volume 5,537 miliar lembar saham senilai Rp 5,427 triliun. Sebanyak 110 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Optimisme akan penyelesaian krisis utang Eropa membuat bursa-bursa di regional melaju kencang. Sayangnya, IHSG masih ketinggalan dan cuma naik tipis karena dihadang aksi ambil untung.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 37,80 poin (1,55%) ke level 2.473,41.
  • Indeks Hang Seng melesat 330,54 poin (1,68%) ke level 20.019,24.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 123,93 poin (1,39%) ke level 9.050,47.
  • Indeks Straits Times melonjak 50,43 poin (1,77%) ke level 2.898,00.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.950 ke Rp 44.700, Astra Internasional (ASII) naik Rp 950 ke Rp 69.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 60.000, dan Multibreeder (MBAI) naik Rp 700 ke Rp 16.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 9.950 ke Rp 330.050, XL Axiata (EXCL) turun Rp 450 ke Rp 5.100, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 21.000, dan Sarana Menara (TOWR) turun Rp 350 ke Rp 9.900.

(ang/qom)

Asing Koleksi, IHSG masih Menguat 0,5%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG sesi I pada perdagangan Jumat (28/10) menguat 21,6 poin atau 0,5% menjadi 3.834,6. Volume perdagangan 3,1 miliar saham senilai Rp3,02 triliun.

Indeks ditopang penguatan 109 saham, 98 saham melemah dan 99 saham stagnan. POsisi investor asing net foriegn buy Rp417,3 miliar dengan pembelian asing Rp1,1 triliun dan penjualan asing Rp734,01 miliar.

Indeks tidak dapat melanjutkan penguatan dan cenderung mendekati zona negatif. Level tertinggi sesi I di 3.875 dan level terendah di 3.814.

Indeks JII naik 3,1 poin ke 535,7, indeks ISSI naik 0,6 poin ke 123,86 dan indeks LQ45 naik 4,4 poin ke 684,3. Penguatan mash didukung sektor pertambangan yang naik 27,3 poin ke 2.766 dan sektor perkebunan yang naik 27,7 poin ke 2.207.

Sesi Dua, Pilih Saham Batu Bara dan Semen

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan bursa siang ini akan berlangsung hingga penutupan. Saham pertambangan batu bara dan industri dasar semen, bisa jadi pilihan untuk sesi dua.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.900 dan 3.790 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (28/10).

Hanya saja, menurut Praska, untuk tembus level 3.900 pada sesi dua ini cukup berat. Tapi, paling tidak level tersebut menjadi level terkuatnya hari ini. Penguatan indeks hari ini, salah satunya masih dipicu oleh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa dua hari lalu yang menyepakati kenaikan dana penyelematan euro zone The European Financial Stability Facility (EFSF) senilai 1 triliun euro dari level saat ini 440 miliar euro.

Tapi, ia menegaskan, sentimen dari Eropa itu sudah direspon positif dengan kenaikan IHSG sebesar 1,99% pada perdagangan kemarin sehingga indeks cukup berat tembus 3.900. Hanya saja, level terebut bisa jadi level terkuatnya, karena market juga hari ini euphoria akibat beberapa emiten yang merilis kinerjanya saat ini cukup positif. “Terutama beberapa saham di sektor perkebunan,” tandasnya.

Praska menambahkan, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari, penguatan bursa Asia hari ini yang rata-rata naik di atas 1%.

Sementara itu, positifnya data Gross Domestic Product (GDP) AS tidak terlalu berpengaruh banyak pada pergerakan indeks. Meskipun, PDB AS dirilis di atas ekspektasi ke level 2,5% dari prediksi 2,3% dan angka sebelumnya 1,3%. “Orang tetap lebih condong pada faktor Eropa dan kinerja emiten di dalam negeri,” timpal Praska.

Tapi, dari sisi pertumbuhan global, GDB AS turut membatu kenaikan harga minyak mentah dunia ke atas level US$93 per barel sehingga menjadi sentiment positif pada saham-saham di sektor pertambangan.

Meskipun sebelumnya, lanjut Praska, cadangan minyak AS dikabarkan melimpah. Tapi, itu hanya membuat minyak turun mendekati US$90 per barel dan tidak menembus ke bawah level tersebut. “Sekarang harga minyak sudah kembali kokoh di level US$93 per barel,” paparnya.

Dalam situasi ini, ia merekomendasikan positif saham-saham yang berpeluang jadi perburuan investor di sektor pertambangan batu bara dan industri dasar semen. “Perburuan itu akibat peluang terjadinya peralihan (switching) dari saham-saham perbankan yang sudah naik tajam ke kedua sektor itu. “Karena itu, untuk trading, saham-saham bank rawan profit taking,” ujarnya.

Sementara itu, di sektor industri dasar ia merekomendasikan positif saham PT Holcim Indonesia (SMCB) dan PT Semen Gresik (SMGR). “Saya rekomendasikan trading buy untuk kedua saham terakhir,” imbuhnya. [ast]

Di sesi I, indeks mencatat kenaikan 0,57%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 0,57% di sesi I. Dengan demikian, posisi indeks saat ini berada di level 3.834,601.

Sekitar 104 saham ditransaksikan naik. Sementara, 90 saham lainnya mencatatkan penurunan dan 92 saham diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,174 miliar saham senilai Rp 3,043 triliun.

Sembilan sektor mencatatkan kenaikan. Tiga sektor dengan lonjakan terbesar adalah sektor agrikultur sebesar 1,27%, sektor industri lain-lain sebesar 1,09%, dan sektor pertambangan sebesar 1%. Sementara itu, ada satu sektor yang turun tipis sebesar 0,08%, yakni sektor konstruksi.

Tiga saham yang mencatatkan kenaikan terbesar siang ini antara lain: PT Centris Multi Persada (CMPP) naik 20,69% menjadi Rp 700, PT Indo Straits (PTIS) naik 13,92% menjadi Rp 900, dan PT Bumi Citra Permai (BCIP) naik 13,21% menjadi Rp 300.

Sedangkan saham-saham yang menghuni posisi top losers di antaranya: PT Metro Realty (MTSM) turun 15,49% menjadi Rp 600, PT Panca Global Securities (PEGE) turun 13,64% menjadi Rp 190, dan PT Hotel Sahid Jaya (SHID) turun 12,07% menjadi Rp 510.

Investor Asing Kembali Bergairah, IHSG Bertambah 21 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah 21 poin akibat kembali agresifnya investor asing. Kesepakatan penyelesaian utang Eropa menumbuhkan minat beli investor.

Mengawali perdagangan akhir pekan, IHSG dibuka menanjak 50,214 poin (1,32%) ke level 3.863,218 terbantu tren positif bursa regional dan global. Bursa-bursa utama di dunia menghijau setelah muncul kesepakatan penyelesaian krisis utang Eropa.

Sayangnya penguatan indeks sedikit tersendat oleh aksi ambil untung. Wajar saja, IHSG sudah ditutup menguat berturut-turut dalam tiga hari terakhir.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (28/10/2011), IHSG menguat 21,597 poin (0,56%) ke level 3.834,601. Sementara Indeks LQ 45 naik 4,457 poin (0,65%) ke level 684,351.

Awan gelap krisis ekonomi Eropa sudah tersingkirkan setelah adanya kesepakatan pemimpin Eropa dan IMF serta para bankir untuk menaikkan dana penyelamatan hingga US$ 1,4 triliun.

Sentimen ini meningkatkan selera dagang investor dan kembali memicu aksi beli di lantai bursa. Saham-saham tambang paling menjadi incaran hari ini. Sebaliknya, saham-saham properti justru terkena profit taking.

Dalam empat perdagangan terakhir, dana asing sudah masuk sebanyak Rp 1,41 triliun. Hari ini investor asing kembali agresif dan menanamkan modal cukup banyak.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 90.464 kali pada volume 3,174 miliar lembar saham senilai Rp 3,043 triliun. Sebanyak 108 saham naik, sisanya 98 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Laju penguatan indeks masih kalah oleh pertumbuhan bursa-bursa di regional yang rata-rata bisa menguat lebih dari satu persen. Bursa saham Hong Kong menjadi yang naik paling tinggi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 26,77 poin (1,10%) ke level 2.462,38.
  • Indeks Hang Seng naik 372,74 poin (1,89%) ke level 20.061,44.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 98,17 poin (1,10%) ke level 9.024,71.
  • Indeks Straits Times bertambah 36,69 poin (1,29%) ke level 2.884,26.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.650 ke Rp 60.950, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.300 ke Rp 44.050, Astra Internasional (ASII) naik Rp 950 ke Rp 69.900, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 600 ke Rp 22.050.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 15.650, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 350 ke Rp 9.900, Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 7.350, dan Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 125 ke Rp 3.500.

(ang/qom)

Analis: IHSG masih berpotensi menguat bila tak ada profit taking

JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (27/10), indeks Dow Jones ditutup naik 339 point (2,86%) ke level 12.208,50. Kenaikan terjadi setelah pemerintah Uni Eropa sepakat untuk menganggarkan US$ 1,4 triliun sebagai dana bailout.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (27/10) ditutup 74,4 point (1,99%) ke level 3.813. Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 411,7 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBNI, BUMI, TLKM dan GGRM.

Menurut Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities, secara teknikal, pada perdagangan kemarin (27/10) IHSG berhasil menguat dengan break dari garis resistance mid-term downtrend. "Candlestick membentuk pola bullish marubozu diikuti dengan volume yang di atas rata-rata 20 harinya menandakan besar tekanan beli," jelasnya.

Sementara dari pergerakan indikator, stochastic berada di area overbought dan RSI bergerak uptrend mencoba memasuki area overbought.

"Pada perdagangan hari ini (28/10), IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan penguatannya dan akan bergerak pada kisaran 3.751-3.850 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ITMG, GJTL dan HRUM," urai Betrand.

Sementara, dalam hasil risetnya, Indosurya Asset Management meramal, pada perdagangan hari ini IHSG akan berada pada support 3.712-3.763 dan resistance 3.838-3.864.

"Sentimen positif masih beredar di pasar seiring sikap optimis terhadap kemajuan yang dicapai pada KTT Uni Eropa dan respon positif terhadap rilis
kinerja emiten. Penguatan ini diperkirakan masih bisa berlanjut namun, bisa terbatas bila diiringi oleh aksi profit taking," jelas Reza Priyambada, Managing Research Indosurya.

Bursa Asia Lanjutkan Apresiasi Pagi Ini

INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia pada Jumat (28/10) memperpanjang reli, merespon penguatan saham global. Hal ini dipicu pengumuman upaya terbaru Eropa untuk mengatasi krisis utang kawasan.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average naik 1,8%, di Korea Selatan, indeks Kospi juga naik 1,8%, dan di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 1,4%.

Indeks tersebut mengalami kenaikan 1,5% dan 2,5% kemarin, yang diikuti reli saham Eropa dan AS, setelah para pemimpin Eropa mengajukan rencana yang mencakup 50% writedown atas utang pemerintah Yunani yang dipegang oleh pemegang obligasi swasta. Selain dorongan peningkatan dana bailout kawasan.

Rencana Eropa merupakan kabar positif, yang menunjukkan adanya kesepakatan terhadap sesuatu, meskipun sejarah telah menunjukkan bahwa persetujuan terhadap proposal adalah prestasi kecil," kata ekonom Investec Victoria Cadman.

Perbankan Asia telah melonjak sejak kemarin setelah berita tersebut, dan terus berlanjut pagi ini, dengan Nomura Holdings Inc naik 4,7%, dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 2,6% di Tokyo. Di Sydney, Commonwealth Bank of Australia naik 1,5%, dan Westpac Banking Corp naik 1,9%.

Bank investasi Macquarie Group Ltd melonjak 4,4% setelah perusahaan membukukan penurunan laba semester pertama tetapi juga mengatakan akan membeli kembali 10% sahamnya.

Pembuat mobil di Jepang mengalami pemulihan bersama dengan eksportir lainnya. Eropa merupakan tujuan ekspor utama bagi banyak perusahaan. Selain itu, percepatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga menunjukkan, potensi mengurangi beberapa kekhawatiran tentang resesi double-dip di AS.

Saham Honda Motor Co naik 3,6%, dan Toyota Motor Corp meningkat 2%. Sony Corp naik 2,9%, sementara Nikon Corp menguat 3,6%. Adapun saham Samsung Electronics naik 0,9%. [ast]

Perekonomian AS positif, mayoritas indeks acuan Asia melesat

Perekonomian AS positif, mayoritas indeks acuan Asia melesat
TOKYO. Mayoritas indeks acuan di bursa Asia melesat pada transaksi pagi ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average, misalnya, naik 1,6%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,8% dan indeks S&P/ASX 200 naik 1,3%.

Hal tersebut secara langsung turut mendongkrak bursa Asia. Pada pukul 09.13 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,3% menjadi 124,49. Sepanjang pekan ini, bursa Asia sudah melonjak 7,3%, kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 8 Mei 2009.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Honda Motor Co yang naik 3,1%, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 2,6%, dan BHP Billiton Ltd naik 2,1%.

Kenaikan bursa Asia pagi ini terdongkrak sentimen percepatan pertumbuhan ekonomi AS sehingga mendongkrak outlook eksportir Asia. Menurut Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd di Melbourne, kecemasan mengenai resesi ekonomi AS kian mereda. "Data ekonomi AS menunjukkan bahwa perekonomian Negeri Paman Sam tidak akan jauh ke jurang resesi," jelasnya.

Permintaan melorot, dollar dan yen melemah atas sejumlah mata uang dunia

Permintaan melorot, dollar dan yen melemah atas sejumlah mata uang dunia
TOKYO. Pergerakan dollar AS dan yen bergerak menuju pelemahan mingguan atas mayoritas mata uang utama dunia. Pada pukul 08.47 waktu Tokyo, dollar ditransaksikan pada level US$ 1,4195 per euro dari sebelumnya US$ 1,4189 di New York kemarin. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, pelemahan dollar mencapai 2,2%.

Sementara, euro menguat 0,1% menjadi 107,86 yen setelah kemarin menyentuh level 108,14 yen, tertinggi sejak 8 September lalu. Nilai tukar yen sendiri berada di posisi 75,96 yen per dollar dari sebelumnya 75,95 yen per dollar.

Rupanya, reli pasar saham global menyebabkan tingkat permintaan untuk mata uang safe haven melorot."Dollar AS masih akan tetap dilanda aksi jual dalam waktu dekat. Paket penyelamatan Eropa mendongkrak optimisme dan data Gross Domestic Product AS sesuai ekspektasi," jelas Emma Lawson, currency strategist National Australia Bank Ltd di Sydney.

Catatan saja, kemarin, MSCI World Index di 24 negara maju, termasuk AS, Jerman, dan Jepang, melonjak 4,2%, terbesar sejak Mei 2010.

Di Bursa Saham Bara Api Masih Menyala

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kepanikan yang terjadi di bursa saham mulai mereda. Wajah para investor mulai cerah, karena harga saham yang mereka pegang mulai naik. Sejak Selasa kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat walaupun tidak terlalu besar.

Kamis (27/10) kemarin, indeks naik 74,40 (1,99%) ke level 3.318. Ini jelas merupakan “pengurang rasa sakit”, yang sepekan lalu dirasakan oleh para investor akibat dampak dari penurunanindeks di sejumlah pasar modal dunia.

Betul, peningkatan harga belum sampai taraf yang diharapkan. Tapi, sekali lagi, ini patut disyukuri. Sebab, sebelumnya, kondisi pasar modal benar-benar sudah mencemaskan. Bagaimana tidak? Akibat krisis utang yang membelit sejumlah negara Eropa dan Amerika, pasar modal dunia jungkir balik.

Kini, setelah ada kepastian dari KTT Uni Eropa tentang penyelesaian utang, pasar modal kembali menguat. Yang masih menjadi pertanyaan, sampai kapan penguatan itu akan berlangsung? Entahlah. Tapi semua orang tahu, krisis global belum berakhir.

Dibandingkan negara lain, pasar efek Indonesia sebenarnya memiliki daya tahan yang lebih baik. Hanya saja, pasar modal di sini gampang terguncang lantaran besarnya pengaruh saham-saham komoditi. Sementara harga komoditi saat ini tergantung dari perekonomian dunia maju yang tengah dilanda krisis utang.

Lagi pula banyak yang meramalkan, perekonomian dunia di 2012 akan lebih buruk dibandingkan tahun ini. Negara kelompok G-20 memperkirakan tahun depan perekonomian dunia hanya akan tumbuh 1%, lebih kecil dibandingkan saat krisis 2008.

Memang semuanya tergantung banyak faktor. Misalnya tidak ada lagi kabar buruk yang bertiup dari benua Eropa dan Amerika, harga komoditi tidak jatuh, dan perkembangan ekonomi di negara maju. Faktor lainnya tentu tergantung dari perkembangan perekonomian di dalam negeri serta kabinet “baru” SBY. Jadi, pergolakan saham di pasar modal masih akan berlanjut. [mdr]

Fokus GDP AS, Rupiah Siap Naik Tipis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (28/10) diprediksi menguat terbatas. Salah satunya, karena faktor fokus pasar pada GDP AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, terbatasnya potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya karena pasar hari ini fokus pada data Gross Domestic Product (GDP) AS yang dirilis semalam. Menurutnya, data ini akan memberikan petunjuk apakah Federal Reserve (The Fed) masih mempertimbangkan untuk mengaktifkan program Quantitative Easing (QE) tahap ketiga atau tidak, pada pertemuan awal November 2011.

Tapi, lanjutnya, jika melihat angka GDP yang bagus, prospek QE itu berkurang. Karena itu, dolar AS seharusnya menguat. Angka GDP AS sudah diperkirakan naik jadi 2,5% dari sebelumnya 1,3%. "Rupiah pun berpeluang menguat terbatas dalam kisaran 8.800-8.900 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Hanya saja, lanjut Firman, efek dari positifnya GDP AS terhadap rupiah tidak akan signifikan. Sebab, positifnya data GDP AS, justru bisa memperkuat bursa saham global dan rupiah juga terimbas positif dari sisi perbaikan sentimen global.

"Jika krisis utang Eropa bisa mereda dan ekonomi AS terus mengarah ke pemulihan, harusnya sentimen investor global membaik. Ini akan terefleksi pada penguatan mata uang berisko di Asia termasuk rupiah," paparnya.

Tapi, lanjut Firman, penguatan rupiah akan tipis. Sebab, bagaimanapun juga, pasar belum tahu rincian rencana Eropa untuk menyelesaikan krisis utangnya. "Karena itu, situasi Eropa masih menyisakan ketidakpastian yang akan membuat investor enggan untuk memacu penguatan rupiah secara signifikan," tandasnya.

Sebab, ia menambahkan, investor sebenarnya tidak menyukai dengan ketidakpastian. Semakin digantungkan, investor tidak terlalu agresif di pasar. Apalagi, di sisi lain, saat ini merupakan akhir bulan di mana demand dolar AS meningkat untuk pembayaran impor. Ini juga akan membatasi penguatan rupiah," imbuhnya. "Tapi, rupiah susah melemah karena sentimen global secara umum membaik."

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (27/10) ditutup menguat 8 poin (0,09%) ke level 8.860/8.870 per dolar AS.

Menu Hari Ini: Saham 'Lagging' Agri dan Tambang

INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Jumat (28/10) akan melanjutkan penguatan. Saham yang masih lagging di sektor pertambangan dan perkebunan masih menjadi pilihan menarik.

Felix Sindhunata, analis dari Henan Putihrai Sekuritas mengatakan, IHSG akan terkena dampak positif euphoria kesepakatan utang Eropa. Hal ini ditambah laporan keuangan emiten Indonesia yang di atas ekpektasi. “Risk appetite meningkat lagi, terlihat dari pelemahan dolar AS dan naiknya yield US Treasury Bond,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sentimen Eropa agak membantu menaikkan euphoria pasar. Apalagi haircut/write off 50% bagi perbankan Eropa memegang obligasi Yunani dan penyiapan dana ESFS hingga 1 triliun Euro. Situasi ini dipersepsi pasar bahwa Eropa bukan hanya untuk menanggulangi dampak default Yunani, tetapi juga antisipasi, jika Italia menyusul hadapi default.

Namun di luar penyelesaian Eropa, masalah perlambatan ekonomi negara-negara maju masih mengalami kendala, karena AS dan Eropa masih harus selesaikan masalah defisit anggaran yang tinggi. Sementara rasio utang terhadap rasio PDB nya juga tinggi.”China juga diperkirakan akan mulai mengalami hard lending , karena ternyata debt 2 GDP rationya mencapai 80%, ketimbang 18% versi pemerintah China.”

Sementara Andrie Tjoe dari Omni Invest mengatakan, dengan situasi Eropa yang positif, target IHSG 4.000 di akhir tahun bisa tercapai, dengan catatan level 3850 bisa ditembus. Pasalnya, dari 3822 ke 3850 potensi membentuk wave B, yang artinya kalau 3850 gagal tertembus, malah akan menuju wave C dengan target 2650-an (malah koreksi lebih dalam)

Di tengah situasi ini, Felix merekomendasikan saham yang masih lagging dari sektor komoditas, tambang dan logam. Sedangkan untuk perkebunan, investor bisa memilih sanam Astra Ago Lestari (AALI) dan Sampoerna Agro (SGRO), “Rekomendasi beli untuk saham di sektor ini,”ujarnya.

Pada Kamis (27/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 74,40 (1,99%) ke level 3.813,00, dengan intraday tertinggi 3.814,58 dan terendah di 3.739,53. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,187 miliar lembar saham senilai Rp 7,922 triliun dan frekuensi mencapai 179.760 kali.

Sebanyak 236 saham naik, sisanya 34 saham turun, dan 61 saham stagnan. Asing masih menopang penguatan bursa, dengan nilai transaksi beli (net foreign buy) tercatat sebesar Rp586 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,941 triliun dan transaksi jual mencapai Rp2,354 triliun. [ast]

Utang Eropa Teratasi, Wall Street Langsung Positif

Headline
INILAH.COM, New York- Bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Kamis (27/10) dengan naik 3%.

Kenaikan indeks saham didorong dari pemimpin Eropa yang menyepakati membantu krisis utang yang selama duatahun. Optimisme bahwa kesepakatan akan dibuat untuk mencegah kesulitan uang lebih meluas. Indeks saham S&P 500 naiklebih dari 13% pada Oktober ini. Tetapi beberapa trader menyatakan kesepakatan tersebut akan menjadi tantangan utama.

Setelah lebih dari delapan jam pembicaraan, pemimpin Eropa, IMF, dan bankir menyepakati kesepakatan tersebut. Dana penyelamatan akan dimanfaatkan untuk memberikan suatu kekuatan sebesar US$1.4 triliun. Selain itu, perjanjian-perjanjian tersebut meliputi write-down obligasi Yunani meskipun keputusan tentang bagaimana untuk rekapitalisasi bank Eropa dan meningkatkan dana penyelamatan Uni Eropa belum selesai. "Orang-orang memiliki harapan yang terbatas untuk melakukan sesuatu yang menentukan dan bila pasar benar maka akan mengubah permainan sehingga membuktikan kenaikan di bursa saham," ujar Robert Schaeffer, Money Manager di Becker Capital Management.

Indeks Dow Jones naik 339,51 poin atau 2,86% ke level 12.208,55. Indeks S&P 500 naik 42,59 poin atau 3,43% ke level 1.284,59. Indeks Nasdaq naik 87,96 poin atau 3,32% ke level 2.783,63.Volume perdagangan saham sebesar 11,95 miliar saham di bursa saham New York, bursa saham Amerika Serikat, dan Nasdaq atau di atas rata-rata harian tahun lalu sebesar 8,47 miliar saham.Analis melihat perkembangan Eropa menghapus resiko ekonomi Amerika Serikat dan kekhawatiran krisis berpengaruh terhadap sistem keuangan global juga mereda. Indeks volatilitas CBOE turun 14%.

Semua sektor di indeks saham S&P 500 naik lebih dari 1%. Sektor saham material dan energi mencatakan kenaikan tertinggi. Sementara minyak mentah naik 4,3%. Saham asuransi MetLife Inc naik 2,6% ke level US$36,60 setelah melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang melebihi perkiraan pelaku pasar. Saham Baidu Inc naik 8,2% setelah bel di Nasdaq. Saham Exxon Mobil Corp naik 1% menjadi US$81,88 setelah keuntungan naik 41%. Selain itu, saham Chemical Co naik 8,2% ke level US$29,10.Dari 262 perusahaan di S&P500 yang melaporkan laba kuartalan, 72% melebihi harapan di Wall Street. [cms]

Kerusakan jaringan, bursa Australia terhenti selama empat jam kemarin

Kerusakan jaringan, bursa Australia terhenti selama empat jam kemarin
MELBOURNE. Para trader di pasar saham Australia tidak dapat bereaksi atas perkembangan masalah krisis utang Eropa, kemarin. Pasalnya, kerusakan jaringan membuat sistem transaksi perdagangan tidak berfungsi selama empat jam.

ASX Ltd, yang merupakan operator bursa saham Australia, menjelaskan masalah konektifikas mencegah investor untuk melakukan transaksi dengan platform perdagangan ASX mulai pukul 10.05 hingga 14.00 waktu Sydney.

Kemarin, jumlah saham yang ditransaksikan merupakan yang terendah untuk hari kerja normal dalam kurun waktu setahun terakhir.

Kejadian ini terjadi hanya selang beberapa hari sebelum pesaing ASX yang dimiliki asing, yakni Chi-X Australia membuka transaksi perdananya pada 31 Oktober mendatang. "Chi-X pasti sangat senang dengan kejadian ini. Bagi bursa saham Australia, kejadian ini sangat memalukan apalagi kejadiannya sangat dekat dengan peluncuran pesaing baru," jelas Rhett Kessler dari Pengana Capital di Sydney.

Pada saat ASX tidak beroperasi, pasar saham di seluruh Asia mencatatkan kenaikan. Lonjakan tersebut dipicu oleh kesepakatan pimpinan Eropa dalam menangani krisis utang di benua biru. Meski begitu, pasca bursa dibuka kembali, indeks S&P/ASX 200 ditutup dengan kenaikan 2,5%.

Adanya gangguan selama empat jam tersebut merupakan yang terlama sejak ASX mulai menggunakan sistem transaksi perdagangan baru pada akhir November 2010 lalu. Menurut ASX, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Nasdaq OMX untuk menyelesaikan masalah tersebut. ASX juga menegaskan, semua transaksi yang dilakukan sebelum kerusakan terjadi adalah valid.

Inilah Menu Saham Pilihan Jumat (28/10)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat (28/10) berrpotensi mengalami profit taking bila kebijakan haircut 50% untuk Yunani diberlakukan Eropa.

"Bila haircut 50% untuk Yunani diberlakukan maka banyak bank di Eropa terutama Perancis akan rugi besar dan menyebabkan liquidity krisis interbank, sehingga waspadai potensi profit taking dan berbalik arah dalam pasar regional," kata analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko, kemarin.

IHSG kemarin ditutup menguat 74,4 poin atau 1,9% ke 3.813. Volume perdagangan mencapai 9,1 milair saham senilai Rp7,9 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp586,3 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,9 triliun dan penjualan asing Rp2,3 triliun.

Yuganur merekomendasikan jual untuk saham BBCA dan ASII. Saham BBCA disarankan jual dengan target harga 7.650 dari penutupan kemarin di 7.950 dan reverse posisi di 8.350.

Saham ASII disarankan jual dengan target posisi di 66.000 dari penutupan kemarin di 68.900 dan reverse posisi 71.500.

Untuk saham BBRI disarankan beli dengan cut loss di 6.250. Saham ini berpotensi terjadi pullback lagi untuk mengetes daerah moving average crossover di Rp6.600. Namun bila itu terjadi bisa digunakan sebagai kesempatan akumulasi untuk technical rebound.

Untuk saham INDF disarankan beli dengan target harga 6.350 dari penutupan kemarin di 6.250 dengan cut loss di 5.250. Biasanya dalam awal tahap koreksi, saham consumer defensive seperti INDF bermain melawan siklus pasar. rekomen akumulasi untuk menunggu breakout dengan memperhitungkan cut loss point.

Bursa Global Meriah, IHSG Siap Mengikuti

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melesat 74 poin dipicu tingginya optimisme pasca pertemuan para pemimpin Eropa dalam menyelesaikan krisis utang setempat. Indeks kembali bercokol di 3.800.

Pada perdagangan, Kamis (27/10/2011), IHSG melesat 74,397 poin (1,98%) ke level 3.813,004. Sementara Indeks LQ 45 menguat 13,399 poin (2,01%) ke level 679,894.

Sentimen positif masih terus menaungi pasar saham di perdagangan terakhir pekan ini. Penguatan tajam bursa Wall Street dan regional akan menjadi sentimen positif yang akan menggerakkan IHSG ke teritori positif pada perdagangan Jumat (28/10/2011). Namun profit taking diprediksi akan menahan laju tajam IHSG.

Indeks saham di bursa Wall Street tadi malam melesat lebih dari 3% didorong oleh kesepakatan para pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utang yang sudah membelit kawasan tersebut selama lebih dari 2 tahun.

Seperti diketahui, setelah melakukan pembicaraan lebih dari 8 jam, para pemimpin Eropa dan IMF serta para bankir mencapai kesepakatan untuk dana penyelamatan hingga US$ 1,4 triliun.

Pada perdagangan Kamis (28/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 339,51 poin (2,86%) ke level 12.208,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat hingga 42,59 poin (3,43%) ke level 1.284,59 dan Nasdaq menguat hingga 87,96 poin (3,32%) ke level 2.738,63.

Bursa-bursa regional langsung ikut menguat tajam. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX naik hingga 54,1 poin (1,2%) ke level 4.348,2.
  • Indeks Nikkei-225 menguat hingga 134,91 poin (1,51%) ke level 9.061,45.
  • Indeks KOSPI naik 41,01 poin (2,13%) ke level 1.963,01.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Indosurya:
Pada perdagangan Jumat (28/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.712-3.763 dan resistance 3.838-3.864. IHSG masih bertahan di zona positifnya dengan candle hampir membentuk white marubozu. Posisi candle menyentuh upper bollinger bands. MACD terus bergerak naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih bergerak naik di sekitar area overbought. Sentimen positif mash beredar di pasar seiring sikap optimis terhadap kemajuan yang dicapai pada KTT Uni Eropa dan respon positif terhadap rilis kinerja emiten. Penguatan ini diperkirakan masih bisa berlanjut namun, bisa terbatas bila diiringi oleh aksi profit taking.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Kamis (28/10) ditutup naik 74.4 point (+1.99%) ke level 3,813.00 dengan jumlah transaksi sebanyak 18.4 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp8 triliun. Seluruh sektor saham mengalami penguatan.

Tercatat sebanyak 200 saham mengalami penguatan, 30 saham mengalami penurunan, 56 saham tidak mengalami perubahan dan 146 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BMRI, BUMI, EXCL, BBRI dan PGAS, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. BBCA, SRAJ, UNVR, BJBR dan ACES.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 411.7 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBNI, BUMI, TLKM dan GGRM. Rupiah sendiri hari ini diperdagangkan menguat 25 point ke level Rp8,848 per US Dollar.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin (27/8) IHSG berhasil menguat dengan break dari garis Resistance mid-term downtrendnya. Candlestick membentuk pola Bullish Marubozu didukung dengan volume yang di atas rata-rata- 20 harinya menandakan besar tekanan beli. Sementara dari pergerakan indicator, stochastic berada di area overbought dan RSI bergerak uptrend mencoba memasuki area overbought. Pada perdagangan hari ini (28/10), diperkirakan IHSG masih akan melanjutkan penguatannya dan akan bergerak pada range 3751-3850. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l ITMG, GJTL, dan HRUM.

(qom/qom)

Eropa Perkuat Sentimen Fundamental

INILAH.COM, Jakarta – Kesepakatan KTT Uni Eropa dinilai sukses mereduksi kekhawatiran pasar. Karena itu, senitmen fundamental pun menguat seiring optimisme survive-nya ekonomi global.

Kepada Riset Onix Capital Bagus Hananto mengatakan, sebelumnya, secara fundamental saham-saham sektor komoditas pertambangan mengalami tekanan karena konsentrasi krisis utang Eropa dinilai akan mengganggu pertumbuhan ekonomi global. Sekarang, dengan adanya perkembangan positif dari Eropa, mendorong optimisme pasar.

Optimisme itu adalah bahwa ekonomi global bisa survive dan masalah krisis Eropa tidak akan meluas. “Karena itu, sentimen fundamental pun menguat dan arah IHSG masih naik,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada Kamis (27/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 74,40 (1,99%) ke level 3.813,00, dengan intraday tertinggi 3.814,58 dan terendah di 3.739,53. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 13,40 poin (2%) ke level 679,89.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah tembus 3.800, bagaimana Anda melihat arah IHSG berikutnya?
Ada potensi yang cukup besar bagi IHSG untuk meneruskan penguatannya. Sebab, selama ini berita yang dicermati adalah kondisi krisis utang kawasan Eropa. Kemarin, Uni Eropa telah mencapai kesepakatan untuk menyiapkan dana tambahan The European Financial Stability Facility (EFSF), senilai 1 trilun euro, setara US$1,4 triliun.

Dana kapasitas EFSF sejauh ini baru 440 miliar euro. Dengan tambahan itu, mereduksi kekhawatiran market sehingga reaksi di bursa saham baik regional, global, maupun domestik, cukup positif. Sentimen positif itu masih akan berlangsung hingga akhir pekan ini.

Bagaimana dengan laporan kinerja keuangan emiten untuk kuartal III-2011?
Dari sisi domestik, musim laporan keuangan juga bisa mendorong kenaikan IHSG untuk bisa naik lebih tinggi lagi.

Level support dan resistance IHSG?
Arah IHSG masih naik. Indeks memiliki target resistance 3.870 dan 3.760 sebagai level support-nya.

Bagaimana dengan kenaikan harga minyak ke atas US$93 per barel?
Kenaikan harga minyak ke atas US$90 per barel, tidak berkorelasi langsung pada penguatan IHSG. Sebab, kenaikan harga komoditas termasuk minyak juga dipicu oleh membaiknya sentimen dari Eropa. Jadi, kata kuncinya kondisi di Eropa yang membaik sampai saat ini.

Karena itu, saham-saham perbankan dan pertambangan masih bakal melanjutkan penguatan Jumat (28/10) ini. Sebelumnya, secara fundamental saham-saham sektor komoditas pertambangan mengalami tekanan karena konsentrasi krisis utang Eropa dinilai akan mengganggu pertumbuhan ekonomi global. Sekarang, dengan adanya perkembangan positif dari Eropa, mendorong optimisme pasar bahwa ekonomi global bisa survive dan masalah krisis Eropa tidak akan meluas. Karena itu, sentimen fundamental pun menguat.

Apa saja saham-saham pilihan Anda?
PT Adaro Energy (ADRO), PT Bumi Resources (BUMI), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT United Tractor (UNTR). PT Bank Danamon (BDMN), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Bagaimana strategi trading saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut.

Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Febuari 2011

Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Febuari 2011
NEW YORK. Harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak Febuari di New York pagi ini. Pada pukul 09.37 waktu New York, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember berada di posisi US$ 93,78 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kemarin, harga kontrak minyak naik US$ 3,76 menjadi US$ 93,96 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus lalu. Jika dihitung, sepanjang pekan ini harga minyak sudah naik 7,3% dan 2,6% di sepanjang tahun ini.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik US$ 3,17 atau 2,9% menjadi US$ 112,08 sebarel di ICE Futures Europe exchange London.

Harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan karena spekulasi permintaan bahan bakar akan naik setelah tercapai kesepakatan antar pimpinan Eropa dan pertumbuhan ekonomi AS.

Reli, indeks S&P 500 menghapus penurunan di sepanjang 2011

Reli, indeks S&P 500 menghapus penurunan di sepanjang 2011
NEW YORK. Sebagian besar saham-saham yang ditransaksikan pada bursa AS ditutup dengan kenaikan. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 3,4% menjadi 1.284,59. Ini merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus lalu. Dengan demikian, indeks S&P menghapus penurunan yang terjadi di sepanjang 2011. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,9% menjadi 12.208,55.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi pergerakan bursa AS di antaranya: Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co yang naik setidaknya 8,3%. Selain itu, ada pula Alcoa Inc dan General Electric Co yang menanjak lebih dari 6,2%. Sementara, sektor transportasi yang ditransaksikan pada indeks Dow Jones melonjak 4,5%.

Lonjakan bursa AS terjadi karena pemimpin Uni Eropa menyetujui untuk menambah dana bailout menjadi US$ 1,4 triliun. Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi AS juga mencatatkan kenaikan.

"Sejumlah strategi penyelamatan Eropa dirilis pada saat yang tepat. Pasar sepertinya ingin mengatakan, oke, kami akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja. Pimpinan Eropa bisa mengacaukan segalanya, namun hal itu urusan belakangan," jelas Michael Shaoul, chairman of Marketfield Asset Management di New York.

Sekadar mengingatkan, kecemasan mengenai krisis utang Eropa sempat menekan indeks S&P 500 ke level terendah dalam setahun terakhir pada awal bulan ini.

Eropa Sepakat, Wall Street Melesat

New York - Indeks saham di bursa Wall Street melesat lebih dari 3% didorong oleh kesepakatan para pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utang yang sudah membelit kawasan tersebut selama lebih dari 2 tahun.

Optimisme terhadap kesepakatan yang diharapkan bisa menghindarkan krisis finansial itu langsung memicu saham-saham rebound besar. Indeks S&P 500 akhirnya bergerak di teritori positif selama Oktober, dengan kenaikan mencapai 13%, sebuah kenaikan terbesar sejak Oktober 1974.

Namun para pialang mengingatkan, implementasi kesepakatan itu akan menghadapi sejumlah tantangan besar.

Seperti diketahui, setelah melakukan pembicaraan lebih dari 8 jam, para pemimpin Eropa dan IMF serta para bankir mencapai kesepakatan untuk dana penyelamatan hingga US$ 1,4 triliun.

Kesepakatan itu juga termasuk provisi untuk write-down surat berharga Yunani. Namun belum ada detail bagaimana upaya rekapitalisasi bank-bank yang terkena dampak dan bagaimana mekanisme penambahan dana penyelamatan Eropa itu.

"Orang-orang telah membatasi ekspektasi terhadap para pemimpin untuk melakukan sesuatu yang tegas, dan jika pasar benar, ini adalah sebuah permainan perubahan yang akan membuktikan bullish untuk pasar yang sedang jatuh," ujar Robert Schaeffer, manajer di Becker Capital Management seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2011).

Pada perdagangan Kamis (28/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 339,51 poin (2,86%) ke level 12.208,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat hingga 42,59 poin (3,43%) ke level 1.284,59 dan Nasdaq menguat hingga 87,96 poin (3,32%) ke level 2.738,63.

Perdagangan berjalan sangat ramai, dengan volume merupakan yang terbesar sejak 4 Oktober. Transaksi di New York Stock Exchange mencapai 11,95 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

"Kita mengalami reli hari ini karena para pemain yang aktif, sebagian besar manajer hedge fund dan investor yang taktis, sudah bersikap netral hingga posisi pendek hingga sekarang. Pasar naik banyak, namun mereka terburu-buru untuk mengambil jangka panjang karena mereka sedang berhitung," ujar James Dailey, manajer portofolio TEAM Asset Strategy Fund.

Saham-saham finansial mencetak kinerja terbaik, dengan saham JPMorgan Chase & Co naik hingga 8,3% menjadi US$ 37,02 dan Citigroup melonjak 9,7% menjadi US$ 34,17. Indeks Bank KBW naik 6%, indeks S&P Finansial naik 6,2%.

(qom/qom)