Jumat, 28 Oktober 2011

Fokus GDP AS, Rupiah Siap Naik Tipis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (28/10) diprediksi menguat terbatas. Salah satunya, karena faktor fokus pasar pada GDP AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, terbatasnya potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya karena pasar hari ini fokus pada data Gross Domestic Product (GDP) AS yang dirilis semalam. Menurutnya, data ini akan memberikan petunjuk apakah Federal Reserve (The Fed) masih mempertimbangkan untuk mengaktifkan program Quantitative Easing (QE) tahap ketiga atau tidak, pada pertemuan awal November 2011.

Tapi, lanjutnya, jika melihat angka GDP yang bagus, prospek QE itu berkurang. Karena itu, dolar AS seharusnya menguat. Angka GDP AS sudah diperkirakan naik jadi 2,5% dari sebelumnya 1,3%. "Rupiah pun berpeluang menguat terbatas dalam kisaran 8.800-8.900 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Hanya saja, lanjut Firman, efek dari positifnya GDP AS terhadap rupiah tidak akan signifikan. Sebab, positifnya data GDP AS, justru bisa memperkuat bursa saham global dan rupiah juga terimbas positif dari sisi perbaikan sentimen global.

"Jika krisis utang Eropa bisa mereda dan ekonomi AS terus mengarah ke pemulihan, harusnya sentimen investor global membaik. Ini akan terefleksi pada penguatan mata uang berisko di Asia termasuk rupiah," paparnya.

Tapi, lanjut Firman, penguatan rupiah akan tipis. Sebab, bagaimanapun juga, pasar belum tahu rincian rencana Eropa untuk menyelesaikan krisis utangnya. "Karena itu, situasi Eropa masih menyisakan ketidakpastian yang akan membuat investor enggan untuk memacu penguatan rupiah secara signifikan," tandasnya.

Sebab, ia menambahkan, investor sebenarnya tidak menyukai dengan ketidakpastian. Semakin digantungkan, investor tidak terlalu agresif di pasar. Apalagi, di sisi lain, saat ini merupakan akhir bulan di mana demand dolar AS meningkat untuk pembayaran impor. Ini juga akan membatasi penguatan rupiah," imbuhnya. "Tapi, rupiah susah melemah karena sentimen global secara umum membaik."

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (27/10) ditutup menguat 8 poin (0,09%) ke level 8.860/8.870 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar