Jumat, 28 Oktober 2011

Menu Hari Ini: Saham 'Lagging' Agri dan Tambang

INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Jumat (28/10) akan melanjutkan penguatan. Saham yang masih lagging di sektor pertambangan dan perkebunan masih menjadi pilihan menarik.

Felix Sindhunata, analis dari Henan Putihrai Sekuritas mengatakan, IHSG akan terkena dampak positif euphoria kesepakatan utang Eropa. Hal ini ditambah laporan keuangan emiten Indonesia yang di atas ekpektasi. “Risk appetite meningkat lagi, terlihat dari pelemahan dolar AS dan naiknya yield US Treasury Bond,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sentimen Eropa agak membantu menaikkan euphoria pasar. Apalagi haircut/write off 50% bagi perbankan Eropa memegang obligasi Yunani dan penyiapan dana ESFS hingga 1 triliun Euro. Situasi ini dipersepsi pasar bahwa Eropa bukan hanya untuk menanggulangi dampak default Yunani, tetapi juga antisipasi, jika Italia menyusul hadapi default.

Namun di luar penyelesaian Eropa, masalah perlambatan ekonomi negara-negara maju masih mengalami kendala, karena AS dan Eropa masih harus selesaikan masalah defisit anggaran yang tinggi. Sementara rasio utang terhadap rasio PDB nya juga tinggi.”China juga diperkirakan akan mulai mengalami hard lending , karena ternyata debt 2 GDP rationya mencapai 80%, ketimbang 18% versi pemerintah China.”

Sementara Andrie Tjoe dari Omni Invest mengatakan, dengan situasi Eropa yang positif, target IHSG 4.000 di akhir tahun bisa tercapai, dengan catatan level 3850 bisa ditembus. Pasalnya, dari 3822 ke 3850 potensi membentuk wave B, yang artinya kalau 3850 gagal tertembus, malah akan menuju wave C dengan target 2650-an (malah koreksi lebih dalam)

Di tengah situasi ini, Felix merekomendasikan saham yang masih lagging dari sektor komoditas, tambang dan logam. Sedangkan untuk perkebunan, investor bisa memilih sanam Astra Ago Lestari (AALI) dan Sampoerna Agro (SGRO), “Rekomendasi beli untuk saham di sektor ini,”ujarnya.

Pada Kamis (27/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 74,40 (1,99%) ke level 3.813,00, dengan intraday tertinggi 3.814,58 dan terendah di 3.739,53. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,187 miliar lembar saham senilai Rp 7,922 triliun dan frekuensi mencapai 179.760 kali.

Sebanyak 236 saham naik, sisanya 34 saham turun, dan 61 saham stagnan. Asing masih menopang penguatan bursa, dengan nilai transaksi beli (net foreign buy) tercatat sebesar Rp586 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,941 triliun dan transaksi jual mencapai Rp2,354 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar