Rabu, 25 Januari 2012

IHSG Melemah Sendirian di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi satu-satunya bursa di Asia yang 'merah'. Koreksi saham-saham unggulan terus berlanjut meski bursa-bursa Asia menguat. IHSG bahkan tak sempat menyentuh teritori positif.

Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 5,959 poin (0,15%) ke level 3.988,624. Dan membuka perdagangan Rabu (25/1/2012), IHSG turun 8,390 poin (0,21%) ke level 3.986,193. Indeks LQ 45 turun 2,141 poin (0,3%) ke level 703,643.

Penguatan IHSG terus berlanjut, investor seakan-akan tak mempedulikan penguatan bursa tetangga. Pada perdagangan Rabu (25/1/2012), IHSG ditutup melemah 30,978 poin (0,78%) ke level 3.963,605. Indeks LQ 45 juga melemah 7,239 poin (1,03%) ke level 698,545.

Sementara nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis ke level 9.030 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.015 per dolar AS.

Perdagangan berjalan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 120.525 kali pada volume 4,2 miliar senilai Rp 3,5 triliun. Sebanyak 84 saham naik, 137 saham turun dan 100 saham stagnan.

Bursa-bursa regional mayoritas menguat, meski sebagian besar masih libur seperti Hong Kong, Shanghai dan Taipei. Berikut posisi bursa regional Rabu sore ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 98,36 poin (1,12%) ke level 8.883,69.
  • Indeks Straits Times menguat 37,77 poin (1,33%) ke level 2.887,15.
  • Indeks KOSPI menguat 2,34 poin (0,12%) ke level 1.952,23.
Saham-saham yang melemah antara lain Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 100 menjadi Rp 6.950, Astra International (ASII) turun Rp 650 menjadi Rp 78.000, Lautan Luas (LTLS) turun Rp 40 menjadi Rp 1.000, BRI (BBRI) turun Rp 50 menjadi Rp 6.950, United Tractor (UNTR) turun Rp 400 menjadi Rp 28.100.

Sementara saham-saham yang naik harganya antara lain Semen Gresik (SMGR) naik Rp 50 menjadi Rp 11.650, AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 100 menjadi Rp 3.450, Adaro (ADRO) naik Rp 10 menjadi Rp 1.840, Indocement (INTP) naik Rp 150 menjadi Rp 17.850.
(qom/qom)

Bursa Eropa Menguat di Awal Sesi

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa menguat menjelang pengumuman hasil pertemuan Fed dan menguatnya bursa Asia dan bursa AS futures pada perdagangan Rabu (25/1).

Indeks FTSE naik 0,3% ke 5.769, indeks DAX naik 0,4% ke 6.447 dan indeks CAC naik 0,4% ke 3.337. Sementara bursa Asia masih menguat yang digerakkan indeks Nikkei naik 1,1%, indeks Kospi naik 0,1%, indeks STI naik 1,1% dan indeks ASX naik 1,1%. Sedangkan bursa China dan Hong Kong masih libur Imlek.

Saham teknologi mengalami kenaikan seiring laba Apple Inc yang cukup kuat pada kuartal keempat 2011. Apple meraih laba per saham US$13,87 sejak akhir 2010. "Ini adalah perusahaan besar dengan pertumbuhan laba yang tercepat sehingga menjadi sentimen positif," kata Kenneth Schapiro dari Condor Capital Management. Demikian mengutip bloomberg.com.

Federal Reserve akan merilis kebijakan suku bunga dari hasil pertemuan pertama kalinya tahun 2012, hari ini. Sementara kalangan bisnis dan pemimpin politik berkumpul di Davos, Swiss. Mereka akan memulai pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia.

Tersokong kinerja Apple, bursa Eropa dibuka naik

LONDON. Mayoritas bursa saham Eropa dibuka menguat, hari ini (25/1). Pasar Eropa tersokong sentimen positif kenaikan kinerja laba Apple Inc. Apalagi, investor juga sedang menanti proyeksi suku bunga acuan AS yang bakal dirilis oleh Federal Open Market Committee, hari ini.

Indeks acuan Stoxx Europe 600 naik 0,1% ke posisi 256,32 pada pukul 8.03 waktu London. Lebih dari empat saham reli berbanding setiap satu saham yang jatuh. Laju bursa Eropa ini seirama dengan pergerakan indeks regional MSCI Asia Pacific yang maju 0,9% pada hari ini.

Apple Inc. membukukan laba bersih di kuartal terakhir 2011 sebesar US$ 13,06 miliar, atau naik 118% dari periode yang sama di 2010. Di kuartal keempat lalu, perusahaan ini berhasil menjual sebanyak 37 juta unit iPhone.

Saham sektor teknologi ikut melaju terimbas sentimen positif Apple, misalnya saham ARM Holdings Plc. yang reli sebesar 4,4%. Namun, saham Ericsson AB justru anjlok 13% setelah melaporkan laba bersih kuartal keempat melenceng dari perkiraan analis.

"Ini adalah perusahaan terbesar yang pernah saya lihat, dengan pertumbuhan laba tercepat," kata Kenneth Schapiro, presiden Condor Capital Management, di New Jersey.

Asing Net Sell, IHSG Sesi I Berakhir Turun 0,62%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (25/1) IHSG ditutup melemah 0,62% ke level 3.969,5.

Penurunan indeks siang ini dipicu aksi profit taking investor yang mengkhawatirkan penyelesaian utang Yunani yang tidak mengalami kemajuan yang berarti. Krisis utang Eropa dapat berujung pada resesi ekonomi dunia dan dibutuhkan dinding pelindung besar untuk mencegah terjadinya penyebaaran kerusakan yang ditimbulkannya. Hal ini disampaikan Kepala ekonom IMF Olivier Blanchard pada acara konferensi pers, Selasa (24/1) waktu Washington seperti dikutip Reuters. IMF telah memangkas perkiraan pertumbuhan global 2012 menjadi 3,3 persen dari perkiraan tiga bulan lalu sebesar 4 persen dan memperingatkan itu bisa drop serendah 1,3 persen jika masalah utang di Zona Euro ini memungkinkan krisis yang lebih lama lagi. Untuk 2013, IMF memperkirakan pertumbuhan global sebesar 3,9 persen. "Pusat bahaya adalah Euro tapi seluruh dunia semakin dipengaruhi. Ada bahaya yang lebih besar, yaitu bahwa krisis Eropa meningkat, dan dalam hal ini dunia bisa jatuh ke dalam resesi lain," tandasnya.

Bursa AS mixed dan Eropa ditutup melemah pada perdagangan semalam seiring spekulasi negosiasi antara pemegang obligasi Yunani dan para menteri keuangan Uni Eropa terkait proses pemotongan utang Yunani tidak akan berjalan lancar yang akan mengakibatkan Yunani default.

Namun saham Asia siang ini justru mengalami kenaikan, seperti Nikkei naik 1,21% memfaktorkan penguatan yang terjadi kemarin dan pelemahan nilai tukar Yen. Sentimen negatif dari rilis data ekspor Jepang yang kembali turun 8% YoY tidak terlalu berpengaruh pada optimisme pasar. Sementara Seoul juga naik 0,32%.

Sebanyak 134 saham tercatat turun siang ini, 91 saham naik, sementara 93 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,81% ke level 700,02, sementara JII turun 0,77% ke level 566,1.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,31 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,07 triliun. Asing siang ini masih mencatatkan net sell sebesar Rp67,53 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah MERK turun 2,98%, GDYR turun 8,40%, SQMI turun 21,17%, PTRO turun 0,25%, ASRM turun 6,66%, dan RDTX turun 4,65%.

Koreksi 126 saham benamkan IHSG di zona merah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu beranjak dari zona merah hingga sesi perdagangan pagi berakhir. IHSG ditutup jatuh 0,63% ke level 3.969,504.

Rontoknya 126 saham menggerus otot indeks, meskipun masih ada 83 saham yang berhasil menguat. Adapun, 85 saham lainnya belum bergeser dari penutupan kemarin.

Delapan sektor tumbang, dengan koreksi terdalam pada sektor barang konsumsi sebesar 1,50%. Sedangkan, dua sektor yang masih mampu naik tipis, yaitu sektor perdagangan yang reli 0,09%, dan sektor industri dasar yang naik 0,07%.

Saham-saham yang terdepak ke deretan top losers, siang ini, antara lain, saham Chandra Asri Petrochem Tbk (TPIA) yang jatuh 5,05% ke Rp 2.350. Kemudian, saham Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN) yang terpangkas 4,62% ke Rp 310, juga saham Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang turun 3,7% ke Rp 520.

Sementara itu, deretan saham yang berhasil menempati posisi top gainers, yaitu saham Kertas Basuki Rachmat Tbk (KBRI) yang meroket 24,53% ke Rp 66. Lalu, saham Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) yang maju 8,4% ke Rp 12.900. Juga, saham Kimia Farma Tbk (KAEF) yang reli 6,25% ke Rp 425.

Transaksi di sesi pagi terbilang sepi, yaitu hanya melibatkan 1,764 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp 1,366 triliun.

IMF: Krisis Eropa Ancam Resesi Global

Headline
INILAH.COM, Washington - Krisis utang Eropa dapat berujung pada resesi ekonomi dunia dan dibutuhkan dinding pelindung besar untuk mencegah terjadinya penyebaaran kerusakan yang ditimbulkannya.

Hal ini disampaikan Kepala ekonom IMF Olivier Blanchard pada acara konferensi pers, Selasa (24/1) waktu Washington seperti dikutip Reuters. IMF telah memangkas perkiraan pertumbuhan global 2012 menjadi 3,3 persen dari perkiraan tiga bulan lalu sebesar 4 persen dan memperingatkan itu bisa drop serendah 1,3 persen jika masalah utang di Zona Euro ini memungkinkan krisis yang lebih lama lagi. Untuk 2013, IMF memperkirakan pertumbuhan global sebesar 3,9 persen. "Pusat bahaya adalah Euro tapi seluruh dunia semakin dipengaruhi. Ada bahaya yang lebih besar, yaitu bahwa krisis Eropa meningkat, dan dalam hal ini dunia bisa jatuh ke dalam resesi lain," tandasnya.

"Dengan serangkaian langkah-langkah yang tepat, yang terburuk dapat dengan definitif dihindari dan pemulihan dapat terjadi pada jalurnya," katanya. "Langkah-langkah ini dapat diambil, perlu diambil, dan perlu diambil segera."

IMF menyerukan tindakan cepat dari 17 negara zona euro, yang mengatakan akan cenderung melihat kontraksi ekonomi tahun ini sebesar 0,5 persen. "Tantangan kebijakan paling cepat adalah mengembalikan kepercayaan dan mengakhiri krisis di kawasan euro dengan mendukung pertumbuhan sementara mempertahankan penyesuaian, mengandung deleveraging, dan menyediakan lebih banyak likuiditas dan akomodasi moneter," katanya dalam laporan World Economic Outlook terbaru.

Blanchard dan pejabat IMF lainnya menekankan berulang kali bahwa Eropa perlu untuk meningkatkan dana penyelamatan untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan yield obligasi rendah sehingga negara-negara seperti Italia dan Spanyol dapat meminjam pada harga terjangkau.

Pembicaraan antara pemegang Obligasi swasta dan pemerintah Yunani telah dilakukan, meningkatkan risiko Athena yang dapat menghadapi default yang akan menyebabkan krisis lebih dalam.

Managing Direktur IMF Christine Lagarde memperingatkan pada hari Senin bahwa kegagalan untuk mendirikan dinding yang lebih besar terhadap penyakit menular keuangan dapat menyebabkan krisis yang terjadi pada tahun 1930-an.

Jose Vinals, Direktur Monetary and Capital Markets IMF mengatakan hal itu penting bagi keduanya untuk meningkatkan ukuran dari Dana Penyelamatan dan Fleksibilitas Eropa yang saat ini hanya sebesar 500 miliar euro. Selain untuk membantu negara-negara, mereka juga harus mampu mengambil saham langsung di bank-bank bermasalah untuk memecahkan hubungan antara risiko utang nasional dan bank-bank nasional.

IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan 1,8% untuk Amerika Serikat pada tahun 2012, tetapi mengatakan menaikkan pengeluaran dapat mengimbangi jika kekacauan bertambah di Eropa.

IMF juga memotong proyeksi untuk Jepang 1,7 persen dari bulan September 2,3 persen dan mendesak Tokyo untuk menjadi lebih ambisius dalam mengurangi utang dan menerapkan pajak konsumen. Kegiatan ekonomi di negara-negara maju akan naik rata-rata 1,5 persen tahun 2012 dan 2013, terlalu lamban untuk membuat mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi.

IMF juga memproyeksikan pertumbuhan di negara-negara berkembang melambat menjadi 5,4 persen tahun ini, dari 6,2 persen tahun lalu dan di bawah perkiraan 6,1 persen pada bulan September, dan merekan menyarakan untuk fokus kepada kebijakan untuk bisa mengangkat pertumbuhan. IMF mengurangi angka pertumbuhan China menjadi 8,2 persen untuk tahun 2012, dari 9,0 persen. Pertumbuhan China akan rebound 8,8 persen pada tahun 2013.

Untuk pertumbuhan yang cepat di Asia secara keseluruhan, IMF memangkas outlook pertumbuhan untuk 2012 menjadi 7,3 persen dari 8 persen. Di tempat lain, IMF mengatakan pertumbuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama didorong oleh pemulihan di Libya setelah perang saudara sembilan bulan yang berakhir dengan penangkapan dan pembunuhan pemimpin Muammar Kadafi pada bulan Oktober.

Harga minyak dunia cenderung turun sedikit pada tahun 2012 meskipun pertumbuhan dunia melambat. IMF mengatakan proyeksi harga dasar minyak tidak berubah sejak September ketika perkiraan US$100 per barel. Harga komoditas non minyak ditetapkan jatuh 14% tahun ini, menambahkan risiko terhadap harga sebagian besar komoditas ke arah downside. Di Afrika, efek kelesuan ekonomi global cenderung terbatas di Afrika Selatan, dengan wilayah keseluruhan sekitar 5,5 persen tahun ini, kedua tercepat setelah Asia.

Dampak terbesar perlambatan kemungkinan akan terasa pusat Eropa dan Eropa Timur, yang memiliki hubungan dagang yang kuat dengan ekonomi zona euro, IMF berkata. Estimasi pertumbuhan di wilayah ini direvisi turun menjadi 1,1 persen pada tahun 2012 dari perkiraan sebelumnya 2,7 persen. Pertumbuhan akan beringsut hingga 2,4 persen tahun depan.

Emas bisa rebound karena spekulasi dolar jatuh

SINGAPURA. Emas berpeluang rebound dari penurunan terbesarnya dalam empat pekan. Harga emas berpotensi naik seiring bank sentral AS akan merilis proyeksi suku bunga untuk pertama kalinya. Pasar berekspektasi, suku bunga acuan akan dipertahankan di level rendah untuk jangka waktu panjang. Pelemahan dolar diperkirakan bakal mendongkrak permintaan komoditas.

Emas spot bergulir tipis ke level US$ 1.666,32 per ons troy pada pukul 9.53 di Singapura. Kemarin, harga emas jatuh 0,7%, yang merupakan penurunan terbesar sejak 28 Desember. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Februari di Comex, New York, naik tipis ke level US$ 1.665,80, dari penutupan kemarin di US$ 1.664,50 per ons troy.

Dolar diperdagangkan di dekat level terendah dalam tiga minggu terhadap euro sebelum Federal Reserve Open Market Committee merilis proyeksi suku bunga acuan, hari ini. Sentimen tersebut menyokong pasar saham Asia, juga kenaikan harga tembaga dan minyak.

"Ini semua tentang dolar. Ini adalah pertama kalinya FOMC memberikan prediksi bunga acuan, dan saya pikir orang tertarik untuk melihat seperti apa prediksi tersebut," kata Nick Trevethan, analis di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Spekulasi importir buru dolar, rupiah keok lagi

JAKARTA. Rupiah keok untuk hari yang kedua. Otot rupiah lunglai karena spekulasi importir menambah pembelian dolar AS, untuk mengambil untung dari nilai tukar yang lebih menguntungkan. Mata uang Garuda pun tergerus 0,2% ke posisi Rp 9.008 per dolar AS pada pukul 9.23 di Jakarta.

Padahal, kemarin, rupiah sempat menyentuh level Rp 8.940 per dolar AS, level terkuat sejak 9 November. Permintaan untuk aset Indonesia meningkat setelah Moody's Investors Service mengupgrade peringkat kredit menjadi investment grade pada 18 Januari lalu.

Asing tercatat membeli saham senilai US$ 449 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka jual di bulan ini. Sementara, kepemilikan asing di obligasi pemerintah meningkat 0,8% menjadi Rp 224,74 triliun hingga 20 Januari.

"Biasanya, importir masuk ke pasar ketika mata uang sudah lebih kuat. Namun, bank sentral akan mengawasi setiap volatilitas mata uang," kata Saktiandi Supaat, kepala riset valas di Malayan Banking Bhd, di Singapura.

Investor Kecewa, Wall Street Mixed

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan saham Selasa (24/1). Hal itu dipengaruhi pembicaraan krisis utang Yunani menemui jalan buntu dan pendapatan sejumlah perusahaan telah mengecewakan investor.

Indeks Dow Jones turun 33,30 poin atau 0,28% ke level 12.675,52. Indeks S&P 500 turun 1,39 poin ke level 1.314,61. Indeks Nasdaq naik 2,47 poin atau 0,0% ke level 2.786,64.

Chairman of Marketfield Asset Management, Michael Shaoul menuturkan, Yunani memiliki potensi default. Hal itu dapat membuat reaksi tidak baik di pasar keuangan. Ada kemungkinan penurunan tajam yang diderita kreditur swasta Yunani baik menemui kesepakatan atau default. Demikian seperti dikutip dari bloomberg.com.

Yunani sedang mencoba membujuk kreditur untuk menukarkan obligasi Yunani kepada obligasi yang baru. Di mana obligasi tersebut hanya memiliki tingkat bunga setengah nilai. Tetapi kesepakatan untuk tingkat bunga tersebut menemui jalan buntu. Yunani harus menghadapi pembayaran obligasi pada Maret 2012.

Sentimen lain, IMF memotong prediksi untuk ekonomi global karena Eropa menuju resesi dan pertumbuhan ekonomi melambat di Cina dan India. The Fed pun memulai pertemuan dalam waktu dua hari ini. Pengumuman suku bunga acuan akan dilakukan pada Rabu di tambah outlook ekonomi.

Adapun berita laporan keuangan perusahaan pun menjadi perhatian pelaku pasar. Beberapa perusahaan menyampaikan hasil kinerja 2011 pada Selasa ini. Saham Travelers Cos mengalami penurunan sebesar 3,8% atau 2,29 poin di indeks Dow Jones.

Hal itu dipengaruhi laporan keuangan kuartal keempat perseroan turun 31%. McDonald Corp memotong keuntungan pada 2012 dikarenakan fluktuasi mata uang. Saham McDonald turun 2,20 poin atau setara 2,18%.

Sementara itu Wells and Fargo dan Bank of New York Mellon Corp mengalami penurunan di antara bank Amerika Serikat terbesar. Indeks CBOE naik 19%.

Sementara itu, Apple Inc melaporkan laporan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan estimasi analis. Penurunan itu pertama kali sejak 2005. [hid]

Fokus Yunani dan FOMC, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (25/1) diprediksi konsolidasi. Pasar fokus dua hal: negosiasi Athena dengan kreditor swasta dan hasil FOMC The Fed.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi konsolidasinya rupiah hari ini salah satunya dipicu fokus pasar pada negosiasi yield obligasi yang nilainya di-haircut 50% antara kreditor swasta dengan pemerintah Yunani setelah Uni Eropa tidak menyetujui yield yang diinginkan kreditor swasta sebesar 8%.

Sementara itu, Uni Eropa sendiri menginginkan 3,5% seperti yang diinginkan Yunani. "Karena itu, rupiah cenderung konsolidasi dalam kisaran 8.950-9.050 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Level 3,5%, kata Firman, karena Yunani belakangan masih dalam situasi resesi sehingga kemungkinan tidak punya dana dalam beberapa tahun mendatang. "Jika tidak ada kesepakatan, ancaman default utang negeri Para Dewa itu semakin besar sehingga jadi tekanan bagi euro dan berpengaruh negatif bagi rupiah," ujarnya.

Tapi, lanjutnya, rupiah tidak akan banyak mengalami pergerakan. Pasalnya, di lain pihak, investor juga tidak akan mendorong penguatan dolar AS yang terlampau signifikan.

"Mengingat pasar masih menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung dua hari dan sudah dimulai semalam," ucapnya.

Kemungkinan, menurut Firman, The Fed tidak akan mengubah kebijakannya dan bank sentral AS itu akan sedikit hati-hati. "Dalam pertemuan FOMC sebelumnya, menunjukkan bahwa bank sentral AS akan merilis forecast suku bunga acuan dari masing-masing petinggi The Fed," imbuhnya.

Artinya, Firman menegaskan, hasil pertemuan The Fed yang akan diketahui pasar besok pagi, dapat menunjukkan bagaimana persepsi masing-masing petinggi bank sentral terhadap komitmen kebijakan suku bunga rendah hingga pertengahan 2013.

Tentu saja, ada sebagian petinggi The Fed yang menginginkan kenaikan suku bunga lebih awal atau komitmen suku bunga rendah hingga 2013-nya dicabut. "Memang banyak skenario. Tapi, itu akan menjadi indikasi persepsi kapan The Fed akan menaikkan suku bunga mengingat ekonomi AS juga sudah cukup pulih," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (24/1) ditutup melemah 60 poin (0,67%) ke level 9.000/9.005 per dolar AS.

Indosurya: Kurang katalis, IHSG bakal terkoreksi

JAKARTA. Tenaga pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk berada di zona positif kemungkinan akan berkurang seiring pergerakan bursa saham AS dan Eropa yang cenderung flat.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada memperkirakan, pada perdagangan Rabu (25/1), IHSG berada pada support 3.945 - 3.989, dengan resistance di kisaran 4.020 - 4.055.

Menurutnya, secara teknikal, IHSG membentuk pola menyerupai shooting star, di mana sebelumnya membentuk spinning. Posisi candle masih bergerak naik dengan histogram positif yang memendek. RSI, william's %R dan Stochastic melemah dan menurun di sekitar area jenuh beli (overbought).

"IHSG akan terkoreksi sementara, sembari menyesuaikan posisi agar di bawah area jenuh beli (overbought)," prediksi Reza.

Jika Iran bereaksi, minyak bisa melesat

JAKARTA. Harga minyak naik tipis setelah Uni Eropa memastikan, sanksi embargo atas produk minyak dari Iran, terhitung 1 Juli 2012. Rencana ini bisa mengangkat lagi harga minyak yang saat ini berada dalam tren menurun.

Selasa siang (24/10), harga kontrak minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Maret 2012 naik 0,28% menjadi US$ 99,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Kenaikan ini melanjutkan reli harga minyak di Senin lalu yang sebesar 1,3% menjadi US$ 99,58 per barel.

Ariana Nur Akbar, Analis Monex Investindo Futures, menganalisis, untuk sepekan ke depan harga minyak berpotensi mendaki ke kisaran
US$ 100 per barel. Pendorong kenaikan masih ancaman berkurangnya pasokan minyak dunia akibat embargo itu.

Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures, menilai, pergerakan harga minyak mentah tergantung dari respon Iran terhadap sanksi tersebut. Apabila Iran merespon, dengan menutup lalu lintas di Selat Hormuz, harga minyak pasti melesat.

Meski begitu, peluang kenaikan harga minyak juga tertahan sentimen krisis Eropa. "Trennya harga minyak mentah masih turun," ujar Ariana.

Penyelesaian krisis utang Eropa yang berlarut-larut berpotensi menyurutkan harga minyak. "Kekhawatiran Eropa masih tinggi sehingga masih menekan harga," kata Ariana.

Dengan kondisi ekonomi Eropa yang terus melambat, permintaan minyak mentah akan cenderung berkurang. Maklum, Eropa merupakan pengimpor minyak terbesar kedua setelah China. Menurut data Departemen Energy Amerika Serikat, Eropa mengimpor 450.000 barel per hari pada semester I 2011.

Kini, pelaku pasar menanti perkembangan restrukturasi utang Yunani. Yunani bersama kreditur internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa menawarkan kupon obligasi baru sedikit di atas 3,5%. Namun, para investor swasta pemegang obligasi menolak dan meminta kupon minimal 4%. Hingga saat ini, kesepakatan belum tercapai.

Nizar berkata, jika kata sepakat sudah ada, harga minyak mentah berpeluang naik. Sebaliknya, apabila tidak tercapai dan Yunani default, harga minyak akan anjlok.

Karenanya untuk jangka panjang paling tidak selama kuartal I-2012, ia memprediksi tren harga minyak mentah masih turun karena dipengaruhi utang jatuh tempo Yunani pada Maret 2012. Tapi untuk jangka pendek, harga minyak akan berusaha menembus US$ 100 per barel ditopang faktor Iran.

Menurut dia, harga minyak berkisar US$ 90-US$ 150 per barel pada Januari-Maret 2012. Sedang Ariana memprediksi, selama kuartal I, harga minyak akan bergerak di rentang support US$ 97-US$ 92 sedangkan resistance berkisar US$ 102,8 per barel.

Pengelola reksadana minta tarif baru pajak ditunda

JAKARTA. Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) berharap pemberlakuan tarif baru pajak penghasilan reksadana atas pendapatan bunga obligasi ditunda. Rencana Kementerian Keuangan, tarif baru pajak bunga obligasi ini naik dari 5% menjadi 15% mulai tahun 2014.

Ketua Umum APRDI, Abiprayadi Riyanto, menuturkan, asosiasi berharap, ada kelonggaran agar industri reksadana bisa tumbuh. "Saat ini merupakan momentum bagus bagi industri reksadana karena Indonesia baru saja mendapatkan kenaikan peringkat menjadi investment grade. Momentum ini bisa dimanfaatkan dan kami masih perlu insentif," ujar dia, baru-baru ini.

APRDI telah mulai mengusulkan pelonggaran tentang pemberlakuan pajak pendapatan bunga obligasi reksadana sejak tahun lalu. Saat itu, pemerintah mulai menaikkan pajak obligasi reksadana dari 0% menjadi 5%. Tahun 2014, pajak obligasi reksadana akan naik lagi, menjadi 15%.

Hingga kini, permintaan APRDI belum menuai hasil. "Kami tahu aturan pajak obligasi reksadana tersebut ada sangkutannya dengan undang-undang yang tidak bisa langsung diubah," papar dia.

Menurut Abi, banyak skenario yang sudah dibahas antara APRDI dengan pemerintah. Namun, dia enggan mengungkap apa saja skenario itu.

Wakil Ketua APRDI, Bowo Witjaksono, menambahkan, para pengelola reksadana mencemaskan imbas negatif dari tarif pajak baru. Kekhawatiran para manajer investasi (MI), para pemodal akan langsung berbelanja obligasi di pasar, daripada membeli melalui reksadana.

Penyebabnya, tarif pajak yang dikenakan tidak jauh berbeda. Jika skenario itu terjadi, dana kelolaan reksadana berbasis obligasi, bakal terjun bebas.

Jika merujuk ke data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) akhir 2011, dana kelolaan reksadana berbasis obligasi mencapai Rp 70,75 triliun, atau 42% dari total dana kelolaan. Angka itu hanya menghitung dana kelolaan reksadana pendapatan tetap konvensional dan reksadana terproteksi.

Jika menghitung obligasi yang menjadi aset dasar reksadana pasar uang dan reksadana syariah, nilainya akan lebih besar lagi. "Kalau insentif pajak dicabut, pasar reksadana bisa kolaps," ujar Bowo, akhir pekan lalu.

Penurunan minat berinvestasi di reksadana, besar kemungkinan akan menekan harga obligasi di pasar.

Saatnya Berburu Sektor Pertambangan

INILAH.COM, Jakarta – Perdagangan saham domestik pada Rabu (25/1) diperkirakan rawan koreksi teknikal, meski takkan mengarah pada koreksi dalam. Saatnya berburu saham pertambangan yang valuasinya dinilai masih rendah.

Menurut pengamat pasar modal Felix Sindhunata dari Henan Putihrai memprediksikan, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah berlangsung selama enam pekan menjadikannya rawan koreksi teknikal.

“Namun tak ada alasan fundamental yang mengarah pada koreksi dalam,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Hal ini terkait optimisme pasar yang menganggap masa kritis Eropa sudah terlampaui. Resiko default Yunani berhasil dihindari dengan penggelontoran likuiditas ke perbankan Eropa oleh Bank Sentral Eropa (ECB).

Pasokan likuiditas tersebut dinilai Felix menyebabkan resiko perbankan Eropa minimal. Sehingga tak terjadi guncangan di sektor keuangan. Selain membuat pasar obligasi menjadi relatif stabil dan bahkan kecenderungan premi resiko menurun.

“Ini terlihat dari imbal hasil obligasi negara di Eropa yang mulai menurun,” lanjutnya.

Masa kritis Eropa dianggap sudah terlewati. Sementara ekonomi Amerika juga membaik meski belum kembali ke level normal. Sedangkan China, pelambatan ekonominya mulai direspon dengan stimulus stimulus ekonomi.

Ruang untuk stimulus pertumbuhan ekonomi terbuka setelah sebelumnya China memperketat likuiditas untuk mengerem pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan overheating. Saat pertumbuhan di bawah 9%, China mulai melonggarkan likuiditas.

“Sehingga skenario hard lending yang dikhawatirkan banyak kalangan kecil terjadi,” ujarnya.

Stabilnya pasar keuangan dan obligasi Eropa membuat risk appetite investor meningkat lagi dan mulai melihat ke pertimbangan valuasi. Di bursa domestik, saham-saham pertambangan yang tertekan mulai mengalami pemulihan harga.

“Sektor pertambangan under pressure sejak eskalasi krisi Eropa meningkat dan krisis geopolitik di Timur Tengah menghangat,” lanjutnya.

Situasi ini dibarengi naiknya harga-harga komoditas di pasar dunia, seiring permintaan yang kembali meningkat. PE market memang akan cenderung tinggi saat pasar saham sedang bullish. Namun penyesuaian yang alami akan terjadi jika EPS bertumbuh tinggi.

Estimasi FY 2011 EPS emiten di Indonesia akan tinggi, terutama dari perusahaan-perusahaan yang orientasinya pasar domestik. Valuasi valuasi saham pertambangan memang masih rendah karena tertekan penurunan permintaan.

“Penurunan permintaan terjadi karena melambatnya ekonomi dan harga komoditas turun,” ujarnya.

Valuasi PE saham pertambangan masih akan turun lagi jika terjadi pertumbuhan EPS di sektor ini. Tapi pertumbuhan EPS diperkirakan akan terjadi karena masih bisa membukukan profit meski harga rata-rata jual turun.

“Ini berkat peningkatan volume produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tambang Indonesia,” papar Felix. Dalam kondisi ini ia merekomendasikan beli saham sektor pertambangan karena valuasi masih rendah.

Serta, penyesuaian PE to EPS growth akan membuat valuasi tersebut makin murah. Emiten yang ia rekomendasikan adalah Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Bumi Resources (BUMI) dan International Nickel Indonesia (INCO). [nat]

Nafas euro ada, tapi belum kuat

JAKARTA. Kurs euro masih punya peluang menguat terhadap sejumlah mata uang asing. Sebelumnya, euro (EUR) sempat menguat terhadap dollar Amerika Serikat (USD) didorong oleh sentimen positif lelang obligasi sejumlah negara Eropa yang laris. Namun, energi penguatan EUR masih terhadang masalah Yunani.

Saat ini, pelaku pasar menanti perkembangan restrukturasi utang Yunani. Mengutip Reuters, para menteri keuangan di Zona Euro, Senin (23/1), menolak kesepakatan obligasi baru Yunani, karena negara ini belum siap untuk membayar kupon lebih tinggi dari 3,5%.

Yunani dengan persetujuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa menawarkan kupon obligasi baru sedikit di atas 3,5%. Namun, para investor swasta pemegang obligasi itu menolak dan meminta kupon minimal 4%. "Penyelesaian jadi terkatung-katung lagi," Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures. Hal ini membuat laju penguatan EUR terhadap USD menjadi tersendat.

Potensi penguatan EUR jika dipasangkan dengan poundsterling (GBP) juga masih ada namun tidak kuat. Ariston Tjendra, Analis Monex Investindo Futures, melihat, pasca lelang obligasi sejumlah negara Uni Eropa yang laris, EUR terus menguat. Cuma, laju penguatan EUR terhadap GBP masih rentan.

Menurut Ariston, pelaku pasar masih menanti hasil pertemuan konferensi tingkat tinggi (KTT) Uni Eropa pada akhir bulan ini. Dia memperkirakan, volatilitas euro cenderung tinggi menjelang pelaksanaan KTT Uni Eropa nanti.

Sementara itu, EUR pun masih akan menunjukkan dominasinya terhadap yen Jepang (JPY). Bank Sentral Jepang (BOJ) tetap mempertahankan suku bunga rendah di level 0,1%. Selain itu pemerintah Jepang juga memangkas prospek ekonomi dari 0,4% menjadi 0,3%.

Menurut Suluh Wicaksono, analis Askap Futures, langkah yang di ambil BOJ itu membuat yen Jepang melemah. Alhasil, peluang EUR menguat terhadap yen Jepang juga masih terbuka.

IHSG Masih Bisa ke Arah Positif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin gagal bertahan di level 4.000 hingga akhir perdagangan. IHSG hanya menguat secuil akibat koreksi saham-saham berkapitalisasi besar.

Pada perdagangan Selasa (24/1/2012), IHSG akhirnya ditutup menguat tipis 8,068 poin (0,20%) ke level 3994,583. Indeks LQ 45 juga menguat tipis 1,923 poin (0,27%) ke level 705,784.

Pergerakan IHSG yang fluktuatif cenderung menguat diprediksi akan berlanjut pada perdagangan Rabu (25/1/2012). Investor masih akan melakukan aksi beli selektif dan berkonsolidasi seiring pergerakan bursa regional yang juga menguat tipis-tipis.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup melemah seiring pembicaraan krisis Yunani yang mengalami kebuntuan serta beragamnya laporan keuangan perusahaan besar.

Pada perdagangan Selasa (24/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melema tipis 33,07 poin (0,26%) ke level 12.675,75. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 1,35 poin (0,10%) ke level 1.314,65, sementara Nasdaq menguat tipis 2,47 poin (0,09%) ke level 2.786,64.

Bursa Asia sebagian masih tutup merayakan Imlek seperti bursa Hong Kong, Shanghai and Taipei. Berikut posisi bursa Asia Pasifik pada Rabu pagi:
  • Indeks S&P/ASX menguat tipis 28,6 poin (0,68%) ke level 4.253,1.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 57,96 poin (0,66%) ke level 8.843,29.
  • Indeks KOSPI menguat 2,41 poin (0,12%) ke level 1.952,22.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin ditutup menguat tipis setelah sempat tertekan pada sesi 2 perdagangan. Pembukaan bursa regional Eropa membuat IHSG tertekan sehingga ditutup dibawah level 4.000. Saham sektor konsumsi yang dipimpin UNVR tampak menjadi motor penggerak indeks. Sementara hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Disisi lain investor tampaknya mulai melakukan antisipasi atas laporan kinerja tahun buku 2011. Kisaran support-resistance 3.965-4.020.

eTrading Securities:
Secara teknikal, perlu diperhatikan pergerakan IHSG yang saat ini telah berada di area garis Resistancenya dengan indikator stochastic dan RSI yang telah berada di area overbought. Pada perdagangan Rabu (25/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3954-4028 dengan kecenderungan terkoreksi. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l MNCN, BMTR, dan TRAM.

Indosurya:
Pada perdagangan Rabu (25/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.945-3.989 dan resistance 4.020-4.055. IHSG membentuk pola menyerupai shooting star dimana sebelumnya membentuk spinning . Posisi candle masih menyentuh upper bollinger bands. MACD masih bergerak naik dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic melemah dan menurun di sekitar area overbought. Tenaga pendorong IHSG untuk tetap berada di zona positif kemungkinan akan berkurang seiring pergerakan bursa saham AS dan Eropa yang cenderung flat. Diperkirakan IHSG akan terkoreksi sementara sembari menyesuaikan posisi agar di bawah area overbought.

(qom/qom)

Terseret utang Yunani

JAKARTA. Kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa yang kembali mencuat, menahan laju indeks bursa lokal. Meski menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tutup di bawah 4.000. Selasa (24/1), IHSG menguat 0,2% menjadi 3.994.

Analis Universal Broker, Alwy Assegaf, menilai, masalah Yunani yang tidak mampu mencapai kesepakatan dengan kreditur swasta mengenai bunga bond swap berdampak negatif terhadap IHSG. Kreditur swasta menginginkan return obligasi swap sebesar 4%, namun pemerintah Yunani hanya menawarkan imbas hasil sebesar 3,5%.

Situasi tersebut dapat menjadi momen pemodal untuk merealisasikan keuntungan alias profit taking. Selain itu, menurut Alwi, IHSG saat ini sudah berada di area jenuh beli (overbought), hingga potensi koreksi jangka pendek cukup terbuka.

Nilai transaksi perdagangan kemarin pun masih belum ramai, setelah Senin (23/1), IHSG libur alias tidak ada perdagangan karena perayaan Tahun Baru China alias Imlek. Kemarin, nilai transaksi hanya sebesar Rp 2,68 triliun. Angka tersebut jauh di bawah nilai tranksasi perdagangan pada Jumat (20/1) yang sebesar Rp 4,06 triliun.

Prediksi Alwi, hari ini IHSG cenderung melemah di rentang 3.975-4.027. "Namun jika dalam jangka panjang fundamental kita masih bagus, ini koreksi jangka pendek saja," ujar dia.

Pendapat berbeda datang dari Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra. Ia optimistis, IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan. Penyematan investment grade bagi Indonesia dari Moody\'s Investor Services masih memberikan dorongan positif bagi bursa domestik.

Ia memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 3.970 hingga 4.030 sepanjang hari ini. Dengan menggunakan analisis teknikal, Ariston menjelaskan, pada rentang 4.000-4.020, terdapat banyak level tahanan penting. Sehingga, untuk menembus level 4.020 butuh beberapa kali percobaan.

Hingga kini, IHSG sudah tiga kali menguji level-level penahan tersebut. "Masih perlu beberapa kali percobaan pengujian menembus angka itu dan melanjutkan penguatan ke level 4.070," kata Ariston.

Tapi, memang kondisi ekternal terutama dari Eropa mengenai ketidakpastian penyelesaian masalah krisis utang Yunani masih akan membayangi pergerakan IHSG hari ini. Sementara, sentimen dari pasar regional masih sangat tipis, mengingat beberapa bursa saham Asia belum beroperasi.

IHSG Masih Dapat Bergerak Positif ke Depannya

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diprediksi bakal terus bergerak positif. Kinerja emiten dan pemulihan ekonomi di AS, positifnya bursa Asia, konflik Selat Hormuz dan investment grade jadi katalisnya.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Salah satu katalis market adalah investment grade. Memang menurutnya, naiknya investment grade Indonesia sudah terfaktorkan sentimennya dalam jangka pendek. Hanya saja, dalam jangka panjang, gelar itu tentu masih akan menarik masuknya investasi asing dalam bentuk langsung (FDI)yang lebih besar lagi di atas US$20 miliaratau bertumbuh hingga 25%.

Menurutnya, China berperan dengan US$116 miliar FDIitu.Di sisi lain, dalam waktu dekat Investment Grade dari Standard & Poor's Rating Service (S&P)juga segera menyusul Fitch dan Moodysyang akan lebih memacu peningkatan risk appetite (hasrat) para pelaku pasar. “Ini otomatis memperkuat rupiah dan naiknya IHSG ke depannya untuk jangka menengah,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (24/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 8,07 poin (0,20%) ke level 3.994,583 dengan intraday tertinggi 4.038,7850 dan terendah 3.985,507. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,92 poin (0,27%) ke angka 705,784. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG gagal bertahan di atas 4.000. Bagaimana Anda melihat arah IHSG berikutnya?
Saya perkirakan, IHSG masih dapat bergerak positif ke depannya. Indeks masih tetap 'terjaga' dalam trading range support 3.964dan resistance 3.997yang relatif sempit. Dua titik tersebut sebagai level penentu pergerakan IHSG dalam jangka pendek, setelah tidak kuat melakukan terobosan ke atas 4.000.

Ada risiko penurunan?
Ya. Sementara itu, risiko penurunan IHSG ada hingga level psikologis 3.900-3.822. Risiko itu, muncul setelah gagal ke-5 kalinya bertahan di atas level 4.000dengan berbagai event maupun pola market.

Lantas, faktor apa saja yang membuat indeks bisa bergerak positif?
Penguatan market salah satunya ditopang oleh pergantian tahun Naga (yang berdasarkan kalender bulan) belum terjadi pada pergantian ‘musim semi’ 23 Januari. Pergantian tahun itu akan terjadi pada 4 Februari (sesuai kalender matahari) mendatang.

Pada hari itu juga, tepat satu pekan setelah bursa saham Wall Street disibukkan dengan ‘musim pendapatan’ (earning season) laporan keuangan dari para emiten. Angkanya sudah diekspekasikan masih akan lebih baik dari perkiraan pasar. Meskipun, tidak akan sebaik kuartal III-2011. Laba emiten yang melebihi ekspektasiberkontribusi positif pada pergerakan bursa saham.

Bagaimana dengan data-data makro ekonomi AS sendiri?
Begitu juga dengan data ekonomi AS yang mengkonfirmasi adanya pemulihan perlahan di tengah pergulatan Eropamengatasi krisis utang. Semua itu, relatif mengontribusi sentimen positif ke bursa.

Di sisi lain, pelaku ekonomi, juga menanti hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed selama dua hari yang dimulai pada hari Selasa (24/1)dan tidak ada ekspektasi perubahan kebijakan.

Beberapa data ekonomi juga akan dirilis seperti data penjualan rumah akhir tahun, data klaim tunjangan pengangguran, data pesanan barang tahan lama untuk bulan Desember, penjualan rumah baru, serta produk domestik bruto AS untuk kuartal IV 2011.

Sementara itu, data pengangguran Amerika turun ke level terendahnya sejak 4 tahun lalu. Begitu juga dengan laporan Initial Jobless Claim Amerika mingguan yang menununjukkan penurunan ke level terendah sejak April 2008.

Wall Street sendiri bagaimana?
Pada saat yang sama, pergerakan saham-saham Wall Street masih memberi catatan kinerja positif sejak Natal hingga pekan kemarin. Santa Claus rally yang sedikit telat dibarengi dengan January Effect.

Regional Asia?
Dari regional, bursa saham Asia juga menduduki level tertinggi dalam 2 bulan terakhir pada penutupan akhir pekan lalu.

Bagaimana dengan faktor domestik?
Dari dalam negeri, kabar positif naiknya investment grade Indonesia sudah terfaktorkan sentimennya dalam jangka pendek. Hanya saja, dalam jangka panjang, gelar itu tentu akan masih menarik masuknya investasi asing dalam bentuk langsung (FDI)yang lebih besar lagi di atas US$20 miliaratau bertumbuh hingga 25%. Di saat yang sama China berperan dengan US$116 miliar FDI.

Dalam waktu dekat Investment Grade dari Standard & Poor's Rating Service (S&P)juga segera menyusul Fitch dan Moodysyang akan lebih memacu peningkatan risk appetite (hasrat) para pelaku pasar. Ini otomatis memperkuat mata uang Rupiah dan naiknya IHSG ke depannya untuk jangka menengah.

Apa signifikansi gelar investment grade bagi ekonomi Indonesia?
Setelah menunggu 14 tahun untuk masuk kembali ke zona investasi oleh lembaga pemeringkat, profil ekonomi Indonesia lebih solid berjalan beriringan dengan negara-negara unggulan di ‘dunia ketiga’ yang tergabung dalam negara BIAs: Brazil, India, dan Afrika Selatan.

Negara-negara itu bergerak maju, mengikuti lokomotif ‘negara dunia kedua’ (China), di saat ‘negara-negara di dunia pertama’ (Amerika dan Eropa) sedang berusaha keluar dari krisis stabilisasi substansial ekonomi kapitalisme. Yang berlaku saat ini sudah berbasiskan pasar yang mencari keuntungan maksimal disertai kompetisi di dalamnya.

Bagaimana dengan Uni Eropa yang telah menerapkan embargo minyak Iran?
Terkait rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran seiring kesepakatan embargo impor minyak asal Irantepat di hari Imlek. Ini sebagai sanksi Uni Eropa terhadap Iran atas program nuklir dan uranium di fasilitas bawah tanah dan materi berbahayanya.

Konflik Selat Hormuz, memberi ekspektasi pada harga minyak yang akan melambung dengan target kenaikan dalam ‘jangka pendek’ bisa melewati US$104per barrel hingga yang terburuk ke US$113per barel.Bargaining power juga dikemukakan oleh Iran melalui Ayatollah Ali Khamenei yang bergeming dengan tidak acuh terhadap gertakan Amerika dan Eropa.

Padahal, AS dan Eropajuga juga merangkul China sebagai importer minyak terbesar sekitar 450 ribu bph untuk ikut mendukung sanksi bagi industri minyak Iran.Tentunya, ketegangan antara Barat dan Timur Tengah, khususnya Iran sebagai produsen minyak terbesar kedua OPECakan melejitkan harga minyak hingga batas-batas tertentu tadi.

Lalu, saham-saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Bank Danamon (BDMN), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Jasa Marga (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).

Wall Street Kembali Negatif

New York - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup melemah seiring pembicaraan krisis Yunani yang tidak sukses serta beragamnya laporan keuangan perusahaan besar.

Yunani kini semakin dekat dengan gagal bayar setelah pembicaraan untuk melakukan restrukturisasi utang negara tersebut menghadapi kebuntuan. Namun akhir-akhir ini masalah Yunani tidak lagi memberikan pengaruh yang signifikan pada bursa AS.

"Situasi di Yunani telah meningkatkan kekhawatiran dan pasar sudah tertarik lagi, tapi saya tidak berpikir ini akan memberikan dampak ke pasar yang besar (seperti sebelumnya)," ujar Daug Cote, chief market strategist ING Investment Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/1/2012).

Pada perdagangan Selasa (24/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melema tipis 33,07 poin (0,26%) ke level 12.675,75. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 1,35 poin (0,10%) ke level 1.314,65, sementara Nasdaq menguat tipis 2,47 poin (0,09%) ke level 2.786,64.

Laporan keuangan perusahaan tidak cukup memberikan inspirasi beli. Beberapa laporan keuangan yang mengecewakan antara lain Verizon Communication Inc dan Travelers Cos Inc, yang paling besar menggerogoti Dow Jones.

Saham Apple melonjak 9% menjadi US$ 457,12 pada perpanjangan perdagangan setelah mengeluarkan laporan keuangan yang melampaui estimasi analis, berkat penjualan iPhone dan iPad.

"Kita melihat pergerakan besar pada pekan lalu. Ini jelas akan membantu pasar pada level ini, tapi apakah akan bergerak menguat lagi, itu masih dipertanyakan," ujar Stephen Massocca, managing director Wedbush Morgan.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 6,25 miliar lembar saham, sedikit dibawah rata-rata harian yang sebesar 6,6 miliar lembar saham.

(qom/qom)