Rabu, 15 Februari 2012

Emas rebound setelah China janji bantu Eropa

Emas rebound setelah China janji bantu Eropa
JAKARTA. Janji China untuk membantu penyelesaian krisis utang Eropa telah mendongkrak harga emas. Kabar positif dari China itu menyebabkan lemahnya dollar AS. Pelemahan dollar pun memicu investor mengoleksi komoditas, termasuk emas.

Emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.725,68 per ons troy, dan diperdagangkan di level US$ 1.724,63 pada pukul 12.56 di Singapura. Sementara itu, emas batangan untuk pengiriman April menguat untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Kontrak emas naik sebesar 0,6% ke level US$ 1.727,50 per ons troy di Comex, New York.

Hari ini, Gubernur People’s Bank of China Zhou Xiaochuan menyatakan, siap untuk berpartisipasi dalam program penanganan krisis, termasuk dalam Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). China merupakan negara yang memiliki cadangan dana terbesar di dunia, yaitu mencapai US$ 3,18 triliun pada akhir 2011.

Sentimen tersebut melemahkan posisi dollar AS terhadap euro untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Sebelumnya, harga emas telah tergerus 0,7% di bulan ini, karena dollar menguat 0,6% terhadap euro.

"Semua risiko saat ini berpusat pada euro, dan itu menjadi faktor pendorong terbesar untuk pergerakan harga," kata Jeremy Friesen, ahli strategi komoditas di Societe Generale SA, Hong Kong.

Selain faktor China, harga emas juga melaju, seiring tingginya kepemilikan di exchange-traded funds (ETF). Kemarin, ETF mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai 2.390,729 metrik ton. Pada kuartal terakhir lalu, miliarder George Soros dan Lone Pine Capital LLC dilaporkan telah menambah kepemilikannya di SPDR Gold Trust, produk ETF terbesar.

Bursa Regional Melompat, IHSG Masih Datar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ketinggalan penguatan bursa-bursa di Asia dengan menipis 6 poin. Rencana China membantu krisis finansial di Eropa menjadi sentimen positif.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 1,048 poin (0,03%) ke level 3.953,865 akhirnya berbalik ke zona hijau secara perlahan dibantu penguatan bursa Asia. Kabar positif datang dari Yunani yang segera mendapat dana penyelamatan.

Indeks terus bergerak fluktuatif sejak pembukaan pagi tadi, sempat jatuh ke posisi terendah di 3.943,154. Setelah itu sempat juga menanjak ke posisi tertingginya di 3.963,530.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (15/2/2012), IHSG menipis 6,859 poin (0,17%) ke level 3.945,958. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 2,494 poin (0,36%) ke level 685,677.

Pergerakan indeks masih dalam rentang yang sempit. Saham-saham bank kelas berat masih terus terkena koreksi, sementara penguatan terjadi di saham-saham tambang dan properti.

Saham-saham tambang terapresiasi naiknya harga-harga komoditas dunia. Sementara sektor bank terkoreksi akibat dipangkasnya BI Rate oleh Bank Indonesia ke posisi 5,75%.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 83.252 kali pada volume 1,876 miliar lembar saham senilai Rp 1,957 triliun. Sebanyak 117 saham naik, sisanya 80 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia melaju dengan kencang setelah muncul kabar bank di China siap untuk membantu krisis utang Uni Eropa. Poin yang dicetak bursa-bursa regional cukup tinggi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 20,15 poin (0,86%) ke level 2.364,92.
  • Indeks Hang Seng melonjak 412,82 poin (1,97%) ke level 21.330,65.
  • Indeks Nikkei 225 melompat 231,31 poin (2,56%) ke level 9.283,38.
  • Indeks Straits Times naik 23,93 poin (0,80%) ke level 3.011,34.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 55.750, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 900 ke Rp 41.450, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 600 ke Rp 47.900, dan Harum Energy (HRUM) naik Rp 300 ke Rp 8.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 650 ke Rp 73.050, BCA (BBCA) turun Rp 150 ke Rp 7.250, BNI (BBNI) turun Rp 125 ke Rp 3.375, dan Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 100 ke Rp 6.150.

(ang/qom)

China siap bantu Eropa, mata uang Asia pun menguat

China siap bantu Eropa, mata uang Asia pun menguat
MANILA. Peso Filipina dan ringgit Malaysia memimpin penguatan mata uang Asia, setelah China menyatakan akan membantu menyelesaikan krisis utang Eropa.

Peso terapresiasi 0,2% menjadi 42,675 per dollar AS pada pukul 11.21 waktu Manila, setelah sempat melemah 0,2%. Kemudian, ringgit menguat 0,1% menjadi 3,0410 per dollar AS. Lalu, dollar Taiwan menguat 0,2% menjadi NT$ 29,549, dan won maju 0,1% menjadi 1,122.85 per dollar AS.

Hari ini, Gubernur People’s Bank of China Zhou Xiaochuan menyatakan, siap untuk berpartisipasi dalam program penanganan krisis Eropa, termasuk dalam Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). China merupakan negara yang memiliki cadangan dana terbesar di dunia, yaitu mencapai US$ 3,18 triliun pada akhir 2011.

Sebelumnya, indeks Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar sempat jatuh, karena pemimpin Eropa membatalkan pertemuan yang dijadwalkan hari ini, untuk membahas rencana bailout Yunani.

"Pasar selalu menyambut kabar yang berkaitan dengan jaminan partisipasi Cina pada penanganan krisis Eropa. Sejauh ini, fokus pasar masih soal isu Yunani," kata Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore Ltd.

Lagi, rupiah lunglai tersengat isu Yunani

Lagi, rupiah lunglai tersengat isu Yunani
JAKARTA. Isu Yunani kembali menekan pergerakan rupiah. Otot rupiah lunglai untuk hari yang kedua, setelah para menteri keuangan Eropa membatalkan pertemuan di Brussels yang dijadwalkan hari ini, dan mendesak Yunani berbuat lebih banyak untuk mengamankan bailout.

Nilai tukar rupiah tergerus 0,2% ke posisi Rp 9.048 per dollar AS pada pukul 9.36 di Jakarta. Kemarin, mata uang Garuda ini menyentuh Rp 9.130 per dollar AS, level terendah sejak 18 Januari.

Para menteri keuangan Eropa akan menggelar teleconference guna mendorong Yunani mengambil tindakan untuk meraih dana talangan senilai 130 miliar euro. Dana tersebut diperlukan Yunani untuk membayar utang senilai 14,5 miliar euro yang akan jatuh tempo pada 20 Maret mendatang.

Dari dalam negeri, kemarin, Pemerintah Indonesia meraih dana Rp 2,2 triliun dari lelang sukuk negara. Penawaran yang masuk melonjak hingga Rp 7,1 triliun.

"Penjualan obligasi tadi malam positif, tetapi fokus utama tetap pada Yunani. Risk appetite sedikit melemah semalam, sehingga pada sesi perdagangan Asia hari ini, dollar AS akan menguat," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., di Singapura.

Analis: Harga sudah murah, IHSG berpeluang rebound

Analis: Harga sudah murah, IHSG berpeluang rebound
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound mengingat harga saham-saham yang sudah dalam posisi yang cukup rendah. Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, IHSG juga akan mengikuti respon pasar saham Asia lainnya atas sentimen negatif yang datang dari Wall Street.

Asal tahu saja, Wall Street tekoreksi karena data ritel Amerika Serikat bulan Januari yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Data ritel AS di bulan Januari sebesar 0,4% sedangkan ekspektasi sebelumnya adalah sebesar 0,8%.
Menurut Reza, sebenarnya, rilis data tersebut tidak sepenuhnya buruk. Kenaikan belanja ritel Januari lebih tinggi dari Desember yang hanya 0,1%.

"Dari beberapa hari terakhir, kondisi teknikal IHSG cenderung berpeluang untuk rebound. Namun karena sentimen fundamental yang negatif ternyata lebih menggiring pasar, maka saat ini IHSG memerlukan katalis positif untuk menahan penurunan," urainya, Rabu (15/2).
Reza memprediksi, hari ini, IHSG akan bergerak pada level support 3.928 - 3.940, dengan area resistance di kisaran 3.965 - 3.975.
Adapun, beberapa saham yang direkomendasikan untuk beli, hari ini, antara lain saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk(INTP), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Prospek suram Eropa turut menekan emas

Prospek suram Eropa turut menekan emas
JAKARTA. Penurunan peringkat enam negara Eropa menekan harga logam mulia. Harga emas untuk pengiriman April 2012 di bursa New York, Selasa (14/2), menyusut 0,20% menjadi US$ 1.721,40 per ons troi. Ini merupakan posisi terendah harga emas selama dua pekan terakhir.
Begitu lembaga pemeringkat internasional Moody\'s Investors Service memangkas peringkat enam negara Uni Eropa, pemilik modal langsung memburu dollar Amerika Serikat (AS). Investor menganggap dollar AS satu-satunya aset safe haven pilihan, ketimbang emas, di saat situasi pasar labil.
Mengacu ke kondisi krisis Eropa yang masih jauh dari penyelesaian, Moody\'s memangkas peringkat utang Italia, Spanyol, Portugal, Slovakia, Slovenia, dan Malta. Moody\'s juga merevisi outlook peringkat Inggris dan Prancis menjadi negatif. Ini menyebabkan nilai tukar euro jatuh terhadap dollar AS selama tiga hari berturut-turut.
Harga mayoritas komoditas seperti minyak dan tembaga ikut tumbang. "Pemotongan rating ini negatif bagi pasar dan akan mendorong permintaan terhadap dollar AS," ujar Wei Chisan, analis Shanghai Metals Market, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Kondisi tersebut tentu menekan harga emas, yang pergerakannya selalu berlawanan dengan arah dollar AS. Namun, menurut Chisan, tak sedikit investor yang membidik emas ketika harganya jatuh. Alhasil, pelemahan harga logam mulia ini diprediksi tidak terlalu tajam.
Apelles Rizal T. Kawengian, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo, melihat harga emas dalam jangka pendek masih akan mengalami koreksi.
Tren melemah
Secara teknikal, harga emas masih dalam tren melemah karena penguatan dollar AS. "Jika dilihat dari indikator Moving Average, harga sudah di bawah harga rata-rata harian, ini merupakan sinyal penurunan," ungkap Apelles.
Menurut dia, level support emas berada di harga US$ 1.700 per ons troi. Jika jatuh di bawah level itu, emas bisa turun menuju U$ 1.685 per ons troi. "Sedang resistance berada di US$ 1.750. Tapi saya kira cukup berat untuk menembusnya dalam waktu dekat," tambah dia.
Pelaku pasar juga menunggu pertemuan menteri keuangan zona euro, yang membahas implementasi bailout kedua Yunani. "Saya melihat pasar masih pesimistis dengan Yunani, makanya euro cenderung melemah," ujar Apelles.
Kondisi ini berefek ke penguatan dollar AS. Apalagi jika rilis data ekonomi terbaru AS positif. "Ekspektasinya akan positif," ujar Apelles.
Analis Nine Star Futures, Iwan Cahyo, melihat penurunan harga emas hanya sementara. "Malah bisa jadi momentum untuk mendorong pembelian emas," ujar dia. Laju harga emas dalam dua tiga pekan mendatang diperkirakan masih sideways. "Saya memprediksi harga emas di level US$ 1.680 hingga US$ 1.730," ucap Iwan.
Emas sejatinya masih merupakan pilihan instrumen tepat untuk menghadapi krisis ekonomi maupun tekanan inflasi. "Untuk jangka panjang, walau range pergerakannya agak terbatas, emas masih bagus untuk dipegang," kata Iwan.
Ada beberapa faktor yang berpotensi mengerek harga emas dalam beberapa waktu ke depan. Di China, misalnya, bank sentral setempat sudah mulai membeli emas untuk cadangan devisa. India, yang juga negara pengguna emas terbesar, akan berlangsung upacara keagamaan yang banyak memakai emas. "Kondisi dollar AS juga belum terlalu bagus, meski masih lebih baik ketimbang euro dan poundsterling," tambah Iwan.

Yen melemah, mayoritas bursa Asia rebound pagi ini

Yen melemah, mayoritas bursa Asia rebound pagi ini
TOKYO. Setelah kemarin terkoreksi, pasar saham Asia rebound, pagi ini (15/2). Investor kembali masuk ke aset berisiko, karena optimisme Yunani akan berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah penghematan.

Penguatan bursa regional juga terjadi seiring melemahnya yen ke posisi terendah dalam tiga bulan terhadap dollar AS. Pelemahan yen mendorong prospek pendapatan bagi eksportir di Asia.

Indeks acuan bursa regional, MSCI Asia Pacific naik 0,6% ke 125,72 pada pukul 9.26 waktu Tokyo. Tujuh dari 10 kelompok industri bergulir di zona hijau. Sementara itu, indeks Nikkei 225 maju 0,96%, lalu indeks Kospi menguat 0,79%. Namun, indeks S&P/ASX 200 masih terkoreksi 0,24%.

Beberapa saham berkapitalisasi besar menyokong laju bursa Asia. Misalnya, saham eksportir elektronik terbesar di Jepang, Sony Corp. yang 21% pendapatannya berasal dari pasar Eropa, reli 2,6%, pagi ini. Kemudian, saham Medipal Holdings Corp. yang naik 5,4% di Tokyo, setelah produsen alat medis ini menyatakan akan menggelontorkan 10 miliar yen untuk buyback 11 juta sahamnya.

Hiroichi Nishi, manajer ekuitas di SMBC Nikko Securities Inc. menilai, ekspektasi pasar meningkat, seiring bailout baru untuk Yunani akan segera dieksekusi. "Pasar saham juga tertopang, karena yen melemah, dan dunia bergerak ke arah pelonggaran moneter seperti yang ditunjukkan oleh BOJ," ujarnya, di Tokyo.

Imbal hasil menarik, investor lirik produk RDPT

Imbal hasil menarik, investor lirik produk RDPT
JAKARTA. Minat investor atas reksadana berbasis proyek mulai membesar. Kondisi tersebut dimanfaatkan beberapa manajer investasi (MI).
Sudah ada dua MI yang tertarik untuk membundel produk reksadana penyertaan terbatas (RDPT) berbasis proyek. Mereka adalah Mandiri Manajemen Investasi (MMI) serta Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama MMI menuturkan, sedang menggodok tiga RDPT dengan aset dasar berupa proyek pembangkit listrik, proyek penyediaan air minum dan proyek jalan tol. MMI menargetkan, reksadana tersebut bisa mengumpulkan dana sekitar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar. Ketiga produk itu akan dirilis di tahun ini.
RDPT yang akan diterbitkan MMI itu memiliki jangka waktu menengah serta panjang. Sedangkan imbal hasil yang ditawarkan berkisar 9%-10%. "Semakin tinggi risiko proyek, maka return juga semakin besar," tutur dia.
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen juga bakal meluncurkan RDPT di semester II tahun ini. Direktur Utama Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi, memprediksi, target perolehan dana berkisar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun. "Proyeknya masih kami diskusikan nanti akan menggunakan yang mana," ujar dia.
Produk RDPT ini diharapkan bisa menjadi penopang peningkatan dana kelolaan masing-masing MI. MMI menargetkan bisa mengantongi dana kelolaan Rp 25 triliun per akhir tahun ini. Target itu lebih tinggi daripada dana kelolaan per akhir tahun 2011 yang mencapai Rp 22,2 triliun. Selain menerbitkan RDPT, MMI juga berniat menerbitkan tiga reksadana saham.
Sedangkan Batavia menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 13,5 triliun per akhir tahun 2012. Naik dari perolehan dana kelolaan tahun lalu sebesar Rp 10,6 triliun.

Bursa Asia terseret Eropa

Bursa Asia terseret Eropa
JAKARTA. Langkah lembaga pemeringkat Moody\'s Investors Service memangkas peringkat enam negara Eropa, membuat bursa Asia tak bergairah. Kemarin (14/2), Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,05% menjadi 830,25.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan, meski penurunan peringkat di Eropa telah diantisipasi, tidak urung sentimen negatif membekap bursa regional. Beberapa faktor lokal ikut menghambat pergerakan indeks-indeks Asia.
Ia mencontohkan indeks Shanghai yang kemarin melemah 0,3% menjadi 2.344. Selain faktor Eropa, Zulfirman menilai, penyebab lain pelemahan indeks Shanghai adalah data ekspor dan impor China, yang mengecewakan. Ekspor China pada Januari lalu tercatat turun 0,5%, sementara impor turun 15,3%. "Ini mengisyaratkan permintaan domestik melambat," ujar dia.
Ia memperkirakan Indeks Shanghai masih akan melanjutkan pelemahan di kisaran 2.300-2.370 pada pekan ini. Sementara itu, Indeks Hang Seng menguat 0,15% menjadi 20.917.
Pekan ini Zulfirman memperkirakan Indeks Hang Seng masih akan bergerak konsolidatif di kisaran 20.700-21.120. Sementara, Indeks Kospi yang kemarin melemah 0,15% menjadi 2002,64 masih terperangkap dalam masa konsolidasi, dengan kecenderungan melemah. "Indeks Kospi perlu naik di atas 2.015 untuk mematahkan tren bearish," tutur dia.

IHSG Siap Ikut Penguatan Bursa Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali gagal bertahan di teritori positif dan ditutup melemah 9 poin aibat aksi jual di saham-saham bank kelas berat. Penurunan peringkat beberapa negara di Eropa memberi sentimen negatif.

Pada perdagangan, Selasa (14/2/2012), IHSG menipis 9,085 poin (0,23%) ke level 3.952,817. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 2,044 poin (0,30%) ke level 688,171.

Menguatnya bursa-bursa regional merespons perkembangan positif dari Yunani dan data positif dari AS diharapkan menjadi sentimen baik yang akan membawa IHSG kembali ke zona positif. Pada perdagangan Rabu (15/2/2012), IHSG diprediksi kembali bergerak menguat.

Bursa Wall Street kemarin ditutup flat, meski sempat melemah cukup besar. Sentimen positif berhasil didapat setelah sumber-sumber mengkonfirmasi adanya dukungan dari pemimpin konservatif Yunani terhadap paket penyelamatan.

Pada perdagangan Selasa (14/2/2012), indeks Dow Jones berakhir menguat super tipis 4,24 poin (0,03%) ke level 12.878,28. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 1,27 poin (0,09%) ke level 1.350,50 dan Nasdaq menguat 0,44 poin (0,02%) ke level 2.931,83.

Bursa-bursa regional malah bergerak cukup signifikan. Berikut pergerakan bursa regional Rabu pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 92,83 poin (1,03%) ke level 9.144,90.
  • Indek KOSPI menguat 15,60 poin (0,78%) ke level 7,884,08.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG gagal melanjutkan penguatannya dan bergerak konsolidasi dengan resistance terdekat saat ini berada di level 3988. Indikator Stochastic masih bergerak downtrend menuju area oversold sementara MACD kembali bergerak downtrend dengan histogram yang memasuki area negatif. Pada perdagangan Rabu (14/2), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dan akan bergerak pada range 3909-4001. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, ANTM, dan BUMI.

Panin Sekuritas:
Kemarin IHSG bergerak melemah didorong oleh sentimen negatif dipangkasnya rating hutang Italia, Spanyol, Portugal, beserta 3 negara Eropa lainnya. Investor global khawatir penurunan rating ini akan berdampak pada penurunan prospek ekonomi negara-negara lain. Sementara untuk hari ini kami melihat tekanan pasar relatif sudah mereda meski belum ada sentimen positif yang mampu mengangkat indeks. Disisi lain, menjelang pengumuman kinerja emiten tahun buku 2011, mulai terlihat investor melakukan antisipasi beli. Kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.924-3.982.

Indosurya:
Pada perdagangan Kamis (16/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.928-3.940 dan resistance 3.965-3.977. IHSG membentuk pola candle hanging man dimana sebelumnya membentuk candle bullish harami . Posisi candle masih berada di sekitar middle bollinger bands . MACD kembali bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal melanjutkan penguatan setelah terlihat reversal untuk menjauhi area oversold . Beragamnya sentimen yang ada di pasar diperkirakan akan membuat IHSG cenderung bergerak flat. Pelaku pasar kemungkinan akan wait and see sambil mencermati sentimen dan berita yang akan bermain di bursa saham.

(qom/qom)

Tertekan, hanya dua yang selamat di Wall Street

Tertekan, hanya dua yang selamat di Wall Street
NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak dengan fluktuasi yang tinggi di Selasa 14 Februari 2012. Dari awal perdagangan, Wall Street terseok-seok dan diperdagangkan jauh di bawah garis merah.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) hampir menyentuh titik 12.800. Sepanjang perdagangan, DJIA terus mengalami tekanan jual. Hanya diujung transaksi, Dow akhirnya berhasil menyundul zona hijau. Bursa acuan terbesar di AS ini tutup 4,24 poin lebih tinggi atau 0,03% dari transaksi sebelumnya ke 12,878,28.

Nasib serupa juga dialami oleh bursa teknologi AS yaitu Nasdaq. Terhuyung-huyung sepanjang transaksi, Nasdaq akhirnya selamat karena maju 0,44 poin atau 0,02% ke 2.931,83.

Hanya S&P yang menyerah pada situasi tersebut. Indeks gontai selama perdagangan dan terpaksa ambruk karena minus 1,27 poin atau 0,09% ke 1.350,5.

Semua mata pelaku pasar tertuju ke Yunani yang memicu aksi jual. Mereka khawatir bahwa Negeri Para Dewa gagal meraih dana bantun kedua dari Troika.

Tapi, dua personel Wall Street akhirnya berhasil mengalahkan drama Yunani karena tersokong berita positif dari dalam negeri. Departemen Perdagangan AS kemarin mengumumkan bahwa penjualan ritel AS tumbuh 0,4% di Januari yang merupakan tertinggi dalam empat bulan. Meskipun sebetulnya data tersebut di bawah ekspektasi pasar yang menghitung ada potensi kenaikan hingga 1%.

Wall Street Flat Respons Perkembangan Yunani

Jakarta - Pelemahan saham-saham berhasil tertahan, sehingga indeks saham di bursa Wall Street ditutup flat. Sentimen positif berhasil didapat setelah sumber-sumber mengkonfirmasi adanya dukungan dari pemimpin konservatif Yunani terhadap paket penyelamatan.

Tanda-tanda komitmen dari Yunani untuk memuluskan kebijakan penyelamatan sebagaimana diminta oleh pemimpin Eropa menjadi katalis beli di sesi-sesi akhir perdagangan. Para menteri keuangan Eropa dijadwalkan melakukan conference call untuk pemberian dana talangan 130 miliar euro untuk menghindarkan Yunani dari gagal bayar.

Pada perdagangan Selasa (14/2/2012), indeks Dow Jones berakhir menguat super tipis 4,24 poin (0,03%) ke level 12.878,28. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 1,27 poin (0,09%) ke level 1.350,50 dan Nasdaq menguat 0,44 poin (0,02%) ke level 2.931,83.

Saham-saham yang selalu terkena dampak paling besar dari masalah Yunani, berhasil mengurangi pelemahannya. Indeks finansial GSPF tercatat turun 1,1%, dengan saham Citigroup turun hingga 2,4% menjadi US$ 32,08. Sementara saham-saham material juga bergerak melemah, dengan indeks material GSPM turun 1,3%. Hal itu terutama disebabkan merosotnya saham Freeport-McMoRan hingga 3,8%.

Perdagangan berjalan lambat, dengan volume transaksi di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq hanya sebesar 6,78 miliar lembar saham, sedikit di bawah rata-rata harian yang sebesar 6,96 miliar lembar saham.

(qom/qom)