Senin, 04 Juli 2011

Neraca Pembayaran RI Surplus, Rupiah Makin Perkasa

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menguat sejalan dengan perkiraan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang berpotensi mencatat surplus. Bank sentral memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS rata-rata akan berada di posisi Rp 8.650/US$ atau jauh dibawah asumsi APBN 2011 yang sebesar Rp 9.250/US$.

"Memburuknya situasi di Eropa akibat krisis Yunani, diperkirakan akan mencapai solusi penyelesaiannya sehingga akan mengurangi fluktuasi nilai tukar rupiah kedepan," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi Sarwono disela rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2011).

Dijelaskan Hartadi, sampai saat ini potensi surplus NPI 2011 masih cukup kuat dengan mempertimbangkan data triwulan I-2011 yang mencatat surplus sebesar US$ 7,7 miliar dan perkembangan pada triwulan II-2011 yang diperkirakan juga masih mencatat surplus.

"Surplus pada NPI kemudian berkontribusi pada peningkatan cadangan devisa RI dari US$ 96,2 miliar pada Desember 2010 menjadi lebih dari US$ 119,6 miliar pada akhir Semester I-2011. Kenaikan yang cukup tinggi tersebut mengakibatkan porsi cadangan devisa ini setara dengan kebutuhan 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," paparnya.

Untuk keseluruhan tahun 2011, NPI diperkirakan mencatat surplus US$ 25,0 miliar ditopang oleh surplus pada neraca transaksi berjalan sebesar US$ 1,3 miliar dan neraca modal-finansial sebesar US$ 24,5 miliar.

"Dengan prospek NPI tersebut maka pada tahun 2011 kami memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dengan kecenderungan menguat dibandingkan 2010. Sampai akhir Juni 2011, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat Rp 8.744/US$ atau menguat 3,84% dibandingkan dengan rata-rata tahun 2010," tuturnya.

Berikut ringkasan Makroekonomi Semester I-2011 dan proyeksi 2011 BI:
Pertumbuhan PDB
  • Asumsi APBN : 6,4%
  • Realisasi Semester I-2011 : 6,5% (triwulan I-2011)
  • Proyeksi BI : 6,6%
Nilai Tukar Rupiah
  • Asumsi APBN : Rp 9.250
  • Realisasi Semester I-2011 :Rp 8.744 (Rata-rata hingga Juni 2011)
  • Proyeksi BI :Rp 8.650
Inflasi
  • Asumsi APBN : 5,3%
  • Realisasi Semester I-2011 : 5,54% (YoY)
  • Proyeksi BI : 5,0%
Suku Bunga SPN
  • Asumsi APBN : 6,5%
  • Realisasi Semester I-2011 : 5,17% (Rata-rata hingga Juni 2011)
  • Proyeksi BI : 5,0%-6,0%

(dru/ang)

'Brinkmanship' Utang AS Hantui Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah dan indeks saham domestik kompak menguat. Negatifnya situasi limit utang AS yang berada di ambang bahaya (brinkmanship) jadi pendongkrak rupiah.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh komentar dari administrator Barrack Obama akhir pekan lalu yang mengeluarkan penyataan bernada peringatan. Jika Pemerintah Washington gagal menaikkan batas utang AS bakal memicu volatilitas dolar AS yang deadline-nya semakin dekat pada 2 Agustus 2011.

Soal limit utang, ditegaskan merupakan kebijakan berbahaya (brinkmanship) karena memicu perdebatatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat yang tak kunjung usai. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.511 dan terlemahnya 8.529 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (4/7).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (4/7) ditutup menguat 24 poin (0,28%) ke level 8.519/8.529 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.543/8.548.

Menurutnya, rupiah kembali memberikan kejutan setelah tembus level support 8.590. Pasalnya, masalah penghematan fiskal antara Republik dan Demokrat belum menemui titik tengah. Kenaikan limit utang itu, juga belum disetujui oleh Partai Demokrat. "Karena itu, bijakan ini masih tidak pasti sehingga memasuki level brinkmanship (bahaya)," tandasnya.

Di sisi lain, penguatan rupiah juga karena faktor pascapaket bailout Yunani disetujui, di mana para pelaku pasar kembali fokus pada pertumbuhan ekonomi. "Karena itu, risk appetite kembali tertopang karena beberapa data ekonomi yang dirilis belakangan ini mengindikasikan angka yang positif," paparnya.

Dia menegaskan, minat pasar menguat terhadap mata uang yang negaranya potensial tumbuh seperti dolar Australia termasuk juga rupiah. Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,19% ke level 74,50. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4529 dari sebelumnya US$1,4525 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 26,42 poin (0,67%) ke level 3.953,517 dipicu oleh kenaikan bursa Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 168,43 poin (1,36%) ke level 12.582,80 akhir pekan lalu. “Kondisi itu diikuti penguatan bursa-bursa di Asia hari ini termasuk IHSG,” ujarnya.

Sementara itu, level indeks 4.400-4.500, lebih jauh dia menjelaskan, merupakan target akhir 2011. “Artinya, masih ada potensi kenaikan IHSG sebesar 15-20% hingga akhir tahun,” timpalnya. [mdr]

Limit Utang AS Perkuat Rupiah 24 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (4/7) ditutup menguat 24 poin (0,28%) ke level 8.519/8.529 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.543/8.548.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh komentar dari Administrasi Barack Obama akhir pekan lalu yang mengeluarkan penyataan bernada peringatan. Jika Pemerintah Washington gagal menaikkan batas utang AS bakal memicu volatilitas dolar AS yang deadline-nya semakin dekat pada 2 Agustus 2011.

Soal limit utang, ditegaskan merupakan kebijakan berbahaya (brinkmanship) karena memicu perdebatatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat yang tak kunjung usai. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.511 dan terlemahnya 8.529 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (4/7).

Menurutnya, rupiah kembali memberikan kejutan setelah tembus level support 8.590. Pasalnya, masalah penghematan fiskal antara Republik dan Demokrat belum menemui titik tengah. Kenaikan limit utang itu, juga belum disetujui oleh Partai Demokrat. "Karena itu, bijakan ini masih tidak pasti sehingga memasuki level brinkmanship (bahaya)," tandasnya.

Di sisi lain, penguatan rupiah juga karena faktor pascapaket bailout Yunani disetujui, di mana para pelaku pasar kembali fokus pada pertumbuhan ekonomi. "Karena itu, risk appetite kembali tertopang karena beberapa data ekonomi yang dirilis belakangan ini mengindikasi angka yang positif," paparnya.

Dia menegaskan, minat pasar menguat terhadap mata uang yang negaranya potensial tumbuh seperti dolar Australia termasuk juga rupiah.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,19% ke level 74,50. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4529 dari sebelumnya US$1,4525 per euro," imbuh Christian.

Yunani Menangkan Dana UE, Bursa Asia Naik

Headline
INILAH.COM, Singapura – Saham-saham Asia naik untuk hari kelima dan komoditas naik atas spekulasi pemulihan global akan bertahan setelah para pejabat Eropa menyetujui pembayaran bantuan ke Yunani untuk mencegah default.

Infeks MSCI Asia Pacific menguat 1,3%, sedangkan indeks Eropa Stoxx 600 meningkat 0,1%, memperpanjang kenaikan lima hari. Euro melemah terhadap dolar setelah Standard & Poor mengatakan rollover rencana utang untuk Yunani dapat menempatkan negara dalam selective default.

Baht melonjak 0,9%, terbesar sejak 2008, setelah pihak terkait dengan mantan pemimpin Thailand yang diasingkan, memenangkan mayoritas parlemen. Minyak naik 0,3% di New York, sementara tembaga mencapai tertinggi dua bulan.

Ekuitas Asia memulai kenaikan pada pekan ketiga, dengan indeks komposit Shanghai menghapus semua koreksi tahun ini, di tengah spekulasi China akan memudahkan upaya untuk memerangi inflasi, dan indikator acuan Thailand menguat tertajam dalam 14 bulan, setelah hasil jajak pendapat.

Pejabat Eropa menggelontorkan 8,7 miliar euro (US$ 12,7 miliar) ke Yunani, sebagai upaya agar bank mau mengabil alih obligasi negara.

Tim Schroeders, analis di Pengana Capital Ltd Melbourne mengatakan, ancaman jangka dekat peristiwa menular terkait utang negara Eropa telah dihindari, mengarah ke penilaian risiko jangka pendek. "Keberlanjutan dari membaiknya sentimen tetap dipertanyakan risikonya."

Lebih dari tiga saham naik untuk setiap yang jatuh di indeks MSCI Asia, membantu kenaikan terlama sejak 4 Januari. Indikator ini melompat 2,5% pekan lalu, siap ke penutupan tertinggi sejak 11 Mei.

Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1% dan indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,9%. Indeks Hang Seng menguat 1,6% di Hong Kong, yang ditutup pada 1 Juli untuk liburan.

Kia Motors Corp naik 1,2% karena produsen mobil Korea membukukan kenaikan penjualan di AS. Hengdeli Holdings Ltd, pengecer jam tangan di China, naik 8,8% setelah HSBC Holdings Plc mengangkat rating menjadi "overweight" dari "netral." Qantas Airways Ltd naik 6,5% setelah otoritas keselamatan udara Australia melarang penerbangan Tiger Airways Holdings Ltd atas masalah keamanan. Tiger yang berbasis di Singapura merosot 13%.

Indeks komposit Shanghai melonjak 1,9%, meredam kerugian tahun ini, setelah data menunjukkan industri non-manufaktur China Juni, maju pada kecepatan paling lambat dalam empat bulan, memicu spekulasi pemerintah akan menahan diri meningkatkan suku bunga.

Indeks SET Thailand naik 4,1%, kenaikan tertajam sejak Mei 2010, sedangkan baht naik 0,9% menjadi 30,46 per dolar. Mata uang naik ke level terkuat sejak 23 Juni, setelah Yingluck Shinawatra Pheu Thai memenangkan suara parlemen dalam jajak pendapat, dengan lebih dari 98% suara dihitung. Menteri pertahanan mengatakan tentara menerima hasilnya, mengurangi kekhawatiran sengketa yang akan memicu kekerasan.

Euro sebelumnya naik 0,4% menjadi US$ 1,4578, terkuat sejak 9 Juni, sebelum diperdagangkan pada US$ 1,4538. Kesepakatan Eropa pada 2 Juli terkait Yunani, meredakan ketegangan politik dan bentrokan dengan para bankir pusat. Pimpinan keuangan berkumpul pekan depan untuk mengatasi bailout jangka panjang Yunani.

Dolar Australia jatuh ke US$ 1,0738 di Sydney dari US$ 1,0770 di New York pada 1 Juli ketika mencapai level tertinggi delapan pekan. Laporan pemerintah menunjukkan penjualan ritel dan persetujuan membangun tergelincir pada Mei, akibat turunnya permintaan untuk aset.

Tembaga untuk pengiriman tiga bulan naik 0,6% menjadi US$ 9.498,75 per metrik ton di London Metal Exchange, setelah sebelumnya mencapai US$ 9,520.25 per ton, tertinggi dalam dua bulan. Seng naik 0,7% dan nikel melonjak 1,3%.

Minyak mentah untuk pengiriman Agustus naik 0,6% menjadi US$ 95,47 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, sebelum diperdagangkan di US$ 95,23. Bursa AS akan ditutup hari ini karena libur Hari Kemerdekaan. [mdr]

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Senin (4/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham KIJA hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 46,1 juta saham dari volume perdagangan 265,8 juta saham dengan total transaksi Rp35,8 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (4/7). IHSG ditutup menguat 26,42 poin atau 0,6% ke level 3.953,52. Volume perdagangan mencapai 4,7 miliar saham senilai Rp4,3 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp430,1 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,2 triliun.

Urutan kedua saham ADRO mencapai 42,8 juta saham dari volume perdagangan 56,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp56,2 miliar. Urutan ketiga saham ELTY mencapai 34 juta saham dari volume perdagangan 142,01 juta saham dengan total transaksi senilai Rp21,3 miliar. Urutan keempat saham KLBF mencapai 17,7 juta saham dari volume perdagangan 52,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp185,4 miliar.

Urutan kelima saham SIMP mencapai 13,3 juta saham dari volume perdagangan 28,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp35 miliar. Urutan keenam saham BBTN mencapai 9,9 juta saham dari volume perdagangan 20,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp36,4 miliar. Urutan ketujuh saham BBNI mencapai 9,4 juta saham dari volume perdagangan 20,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp82,1 miliar.

Urutan kedelapan saham DOID mencapai 8,3 juta saham dari volume perdagangan 73,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp78,6 miliar. Urutan kesembilan saham CPIN mencapai 7,3 juta saham dari volume perdagangan 22,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp44,8 miliar. Urutan kesepuluh saham BMRI mencapai 6,3 juta saham dari volume perdagangan 28,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp203,2 miliar.

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Senin (4/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PNLF hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 19,4 juta saham dari volume perdagangan 26,7 juta saham dengan total transaksi Rp4,6 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (4/7). IHSG ditutup menguat 26,42 poin atau 0,6% ke level 3.953,52. Volume perdagangan mencapai 4,7 miliar saham senilai Rp4,3 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp430,1 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,2 triliun.

Urutan kedua saham SMRA mencapai 10,2 juta saham dari volume perdagangan 16,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp19,1 miliar. Urutan ketiga saham LSIP mencapai 6,9 juta saham dari volume perdagangan 13,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp31,2 miliar. Urutan keempat saham BHIT mencapai 5,1 juta saham dari volume perdagangan 40,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp9,2 miliar.

Urutan kelima saham INDS mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 15,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp91,8 miliar. Urutan keenam saham PGAS mencapai 4,8 juta saham dari volume perdagangan 19,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp82,08 miliar. Urutan ketujuh saham ARNA mencapai 4,5 juta saham dari volume perdagangan 17,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp7,1 miliar.

Urutan kedelapan saham LPKR mencapai 4,3 juta saham dari volume perdagangan 74,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp49,1 miliar. Urutan kesembilan saham BLTA mencapai 4,1 juta saham dari volume perdagangan 12,4 juta saham dengan nilai transaksi Rp3,8 miliar. Urutan kesepuluh saham WINS mencapai 3,1 juta saham dari volume perdagangan 6,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp2,2 miliar.

Saham MICE Teraktif Diperdagangkan Senin (4/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Multi Indocitra Tbk (MICE) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 3.226 kali senilai Rp30,6 miliar dengan volume 46,6 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (4/7). IHSG ditutup menguat 26,42 poin atau 0,6% ke level 3.953,52. Volume perdagangan mencapai 4,7 miliar saham senilai Rp4,3 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp430,1 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,2 triliun.

Urutan kedua saham LCGP dengan transaksi sebanyak 2.971 kali senilai Rp2,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 53,1 juta saham. Urutan ketiga saham BBRI dengan transaksi sebanyak 2.885 kali senilai Rp316,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 46,4 juta saham. Urutan keempat saham BUMI dengan transaksi sebanyak 2.660 kali senilai Rp193,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 64,8 juta saham.

Urutan kelima saham EKAD dengan transaksi sebanyak 2.614 kali senilai Rp20,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 34,7 juta saham. Urutan keenam saham KLBF dengan transaksi sebanyak 2.518 kali senilai Rp185,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 52,2 juta saham. Urutan ketujuh saham BKSL dengan transaksi sebanyak 2.428 kali senilai Rp55,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 426,05 juta saham.

Urutan kedelapan saham BHIT dengan transaksi sebanyak 2.314 kali senilai Rp9,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 40,5 juta saham. Urutan kesembilan saham BMRI dengan transaksi sebanyak 2.241 kali senilai Rp203,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 28,1 juta saham. Urutan kesepuluh saham MNCN dengan transaksi sebanyak 2.069 kali senilai Rp12,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 13,4 juta saham.

Pembentukan holding BUMN Perkebunan masih di awang-awang

Pembentukan holding BUMN Perkebunan masih di awang-awang
JAKARTA. Rencana pembentukan holding atawa induk usaha BUMN perkebunan sepertinya masih bakal melalui proses panjang. Pasalnya, Peraturan Pemerintah dari Kementerian Keuangan tentang pembentukan holding BUMN Perkebunan belum juga rampung.

"Cost and benefit semuanya masih di dalami," ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto, Senin, (4/7).

Terbitnya Peraturan Pemerintah dari Kementerian Keuangan tentang pembentukan holding BUMN Perkebunan ini merupakan langkah awal sebelum bisa mengajukan salah satu ataupun holding BUMN Perkebunan untuk menawarkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hadiyanto juga belum bisa memastikan apakah tahun depan proses di Kementerian Keuangan bisa rampung. "Masih perlu harmonisasi dengan kementerian lain yang terkait. Misalnya, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian,” katanya.

Sebelumnya, Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Primer Megananda Daryono mengungkapkan jika PP pembentukan holding BUMN perkebunan BUMN bisa rampung tahun ini, IPO PT Perkebunan Negara bisa terlaksana tahun depan. Beberapa PTPN yang digadang-gadang bakal IPO adalah PTPN III, PTPN IV, dan PTPN VII.

Fitch beri peringkat Telkomsel di level BBB- dengan prospek stabil

Fitch beri peringkat Telkomsel di level BBB- dengan prospek stabil
JAKARTA. Fitch Ratings memberi peringkat Jangka Panjang dalam Mata Uang Asing (LTFC IDR) PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) pada level BBB- dengan Prospek Stabil. Selain itu Peringkat Jangka Panjang dalam Mata Uang Rupiah (LTLC IDR) di level BBB dengan prospek positif.

Pada saat bersamaan, Peringkat Nasional Jangka Panjang di level AAA (idn) dengan prospek stabil dan peringkat Senior Tanpa Jaminan di peringkat BBB-. Peringkat tersebut mencerminkan kekuatan Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi seluler di Indonesia masih cukup baik.

Pada tahun 2010, jumlah pelanggan Telkomsel tumbuh 15% menjadi 94 juta dan memiliki pangsa pasar sebesar 40%. Pangsa pasar pendapatan Telkomsel atau revenue market share sebesar 57% di antara tiga peringkat teratas operator GSM di dalam negeri.

Pemeringkatan memperhitungkan kemungkinan penurunan bertahap atas margin EBITDA Telkomsel untuk jangka waktu menengah, sehubungan dengan intensitas kompetisi yang lebih tinggi dari perkiraan, kesulitan dalam mempertahankan tarif premium terhadap operator lainnya, biaya operasi yang lebih tinggi dan tambahan biaya untuk perluasan jaringan infrastruktur.

Perusahaan induk Telkomsel dengan kepemilikan saham 65%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ('BB +' / Positif) baru-baru ini mengindikasikan kemungkinan membeli kepemilikan saham Singapore Telecom (SingTel, 'A +' / Stabil) sebesar 35% pada Telkomsel.

Fitch memandang ini sebagai event risk terhadap peringkat LTLC IDR Telkomsel BBB yang ditopang oleh kepemilikan saham dan pengaruh kuat SingTel, di mana saat ini peringkat LTLC dua-notch lebih tinggi dari LTLC IDR Indonesia di 'BB +'.

LTFC IDR Telkomsel dibatasi oleh Country Ceiling Indonesia, dan perubahan pada peringkat dimaksud akan menyebabkan perubahan pada LTFC IDR Telkomsel. Demikian pula, setiap perubahan dalam LTLC IDR Indonesia akan tercermin dalam perubahan LTLC IDR perusahaan.

Selain itu, Fitch mencatat bahwa peringkat Telkomsel yang lebih tinggi dari Telkom bergantung pada ketentuan dalam perjanjian pemegang saham antara Telkom dan Singtel. Jika hak Singtel di bawah perjanjian ini melemah, atau jika Telkom memiliki hak kendali yang meningkat atas Telkomsel melalui cara apapun, Fitch kemungkinan akan menyelaraskan peringkat Telkomsel dengan peringkat Telkom.

Fitch mempertahankan prospek positif pada sektor telekomunikasi Indonesia pada tahun 2011, berdasarkan ekspektasi pertumbuhan pendapatan industri pada satu digit menengah-ke atas. Fitch percaya industri akan memiliki pertumbuhan pelanggan sebesar 25 juta hingga 30 juta pada tahun 2011, dan akan menghadapi intensitas kompetisi yang terbatas sehingga penurunan ARPU (average revenue per user) hanya moderat.

Penetrasi industri voice market sekitar 70% -74% pada akhir Maret 2011, memberikan ruang untuk pertumbuhan pelanggan di segmen tersebut. Selain itu, pertumbuhan pendapatan industri bisa didukung oleh pertumbuhan permintaan data yang cenderung meningkat dengan roll-out progresif layanan 3G oleh perusahaan telekomunikasi Indonesia, dan semakin populernya ponsel pintar yang kompatibel dengan 3G.

Waterfront Securities: Target harga Rp 4.500 per saham, rekomendasi beli KLBF

Waterfront Securities: Target harga Rp 4.500 per saham, rekomendasi beli KLBF
JAKARTA. Waterfront Securities Indonesia memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Rekomendasi ini didasarkan potensi pertumbuhan perseroan yang menurut Waterfront bisa mencapai 14% CAGR dalam lima tahun ke depan.

Analis Waterfront Securities Isfhan Helmy Arsad menyebut, pendapatan KLBF telah tumbuh 11% CAGR dalam lima tahun terakhir. Hal ini merupakan pertumbuhan moderat bagi perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara. "Kami memperkirakan pendapatan KLBF mencapai Rp 19,9 triliun di 2015, dibandingkan tahun lalu Rp 10,3 triliun," ujarnya, Senin (4/7).

Faktor lain yang mendukung rekomendasi Waterfront adalah dividen yang dibayarkan perseroan. Kas perseroan sendiri tercatat Rp 2 triliun. Kondisi tersebut memampukan KLBF membayarkan dividen hingga 50% dari laba bersih bagi para pemegang saham. Dengan ROE di atas 20%, dan 50% dividen pay out ratio, sekuritas ini merekomendasikan KLBF sebagai salah satu saham yang menarik di pasar modal Indonesia.

"Rekomendasi beli, dengan target harga Rp 4.500 per saham," ujar Isfhan. Sore ini, KLBF ditutup naik 3,62% ke level Rp 3.575 per saham.

Dana asing terus mengalir, rupiah menguat untuk hari yang keempat

Dana asing terus mengalir, rupiah menguat untuk hari yang keempat
JAKARTA. Aksi beli asing pada aset Indonesia kian mengokohkan otot rupiah. Sore ini, penguatan rupiah berlanjut untuk hari keempat, dan menggiringnya ke level tertinggi tiga pekan.

Mata uang Garuda menguat 0,2% ke Rp 8.523 per dollar AS, pada pukul 4.16 sore di Jakarta. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh Rp 8.517 per dollar AS, yang merupakan level terkuatnya sejak 13 Juni.

Dana asing masih mengalir ke dalam negeri setelah inflasi melandai di bulan Juni. Pembelian asing di saham Indonesia mencapai US$ 207 juta, lebih dari yang mereka jual di pekan lalu. Sementara, asing menambah kepemilikan di surat utang pemerintah sebesar 4,3% menjadi Rp 234,99 triliun, pada bulan lalu.

Di awal Juli, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution memproyeksikan inflasi akan lanjut melandai, dan rupiah akan tetap menguat pada semester kedua ini. Indeks harga konsumen naik 5,54% pada bulan lalu, lebih rendah dari Mei yang mencapai 5,98%.

Sementara, Deputi Gubernur Senior BI Hartadi Sarwono mengatakan, produk domestik bruto sepertinya akan naik 6,6^ di tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan bank sentral pada bulan lalu yang di kisaran 6% hingga 6,5%.

Analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menyebut, fundamental ekonomi Indonesia kuat, dan inflasi melambat. "Itu artinya suku bunga akan tetap dipertahankan tidak berubah," ujarnya. BI akan mengadakan pertemuan pada 12 Juli untuk meninjau ulang tingkat suku bunga. Bunga acuan tidak bergerak dari level 6,75% sejak Februari.

Sore ini, harga obligasi pemerintah naik untuk hari yang keempat. Sedangkan, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun enam basis poin ke 7,47%.

Uang Rp 48,7 Triliun Menguap Cuma untuk Bayar Bunga Utang

Jakarta - Pemerintah masih 'rajin' membayar bunga utang-utangnya sampai saat ini. Hingga semester I-2011 pemerintah memperkirakan bakal menggelontorkan Rp 48,7 triliun untuk pembayaran bunga utang.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR yang diadakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2011).

"Rencananya pembayaran bunga utang dalam APBN 2011 mencapai Rp 115,2 triliun. Realisasi sampai Mei 2011 mencapai Rp 37,5 triliun. Sampai semester I-2011 ini pembayaran bunga utang diperkirakan mencapai Rp 48,7 triliun," tuturnya.

Pembayaran bunga utang tersebut, lanjut Agus, merupakan pembayaran bunga utang dalam negeri dan luar negeri.

Untuk pembayaran bunga utang dalam negeri dalam APBN targetnya mencapai Rp 79,4 triliun, realisasi sampai Mei Rp 26,7 triliun dan di semester I-2011 diperkirakan mencapai Rp 34,5 triliun.

Sementara untuk pembayaran bunga utang luar negeri targetnya mencapai Rp 35,8 triliun, dengan realisasi sampai Mei mencapai Rp 10,8 triliun dan di semester I-2011 diperkirakan mencapai Rp 14,3 triliun.

"Belanja bunga utang itu sebagai akibat lemahnya nilai mata uang terhadap yen," imbuh Agus. Memang utang luar negeri Indonesia saat ini dikuasai oleh mata uang yen.

Seperti diketahui, total utang pemerintah Indonesia hingga Mei 2011 mencapai Rp 1.716,56 triliun. Dalam sebulan utang pemerintah naik Rp 19,12 triliun dibandingkan April 2011 yang mencapai Rp 1.697,44 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Mei 2011 bertambah Rp 39,71 triliun.

(dnl/qom)

Profit Taking Tak Halangi 'Pendakian' IHSG

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan awal pekan ini. Kendati aksi ambil untung membayangi sesi II perdagangan.

Penutupan perdagangan IHSG pada awal pekan ini menguat dengan menduduki level 3.953,52 atau naik 26,42 poin (0,67%). Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 56.394 kali pada volume 2,293 miliar lembar saham senilai Rp 2,14 triliun.

Sebanyak 110 saham naik, 89 saham turun, dan 93 saham stagnan. Aksi ambil untung atau profit taking terutama pada saham lapis pertama mulai membayangi perdagangan sejak sesi II. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp430,1 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,2 triliun.

Adapun beberapa saham yang menguat adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 25 poin ke 2.125, saham PT Astra Graphia Tbk (ASGR) naik 10 poin ke 1.020, saham PT Astra International Tbk (ASII) naik 2,6 poin ke 68.150, saham, dan saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) naik 20 poin ke 680.

Sedangkan beberapa saham yang melemah adalah saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 50 poin ke 23.200, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 10 poin ke 810, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 25 poin ke 3.875, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 25 poin ke 2.975. [hid]

Aksi borong ASII, BBRI, dan BBCA oleh investor asing bikin indeks melaju kencang

Aksi borong ASII, BBRI, dan BBCA oleh investor asing bikin indeks melaju kencang
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penambahan 26,42 poin di sesi sore. Hingga akhirnya, indeks bertengger di level 3.953,52.

Lonjakan tersebut juga disokong oleh aksi borong bluechips oleh investor. Berikut daftar tiga bluechips yang menyumbang kenaikan indeks paling besar:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup dengan kenaikan 4,50% menjadi Rp 68.500 di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: CLSA Indonesia senilai Rp 96,49 miliar, UBS Securities Indonesia senilai Rp 68,81 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 42,61 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI ditutup dengan kenaikan 2,99% menjadi Rp 6.900 di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Kim Eng Securities senilai Rp 131,95 miliar, Bahana Securities senilai Rp 75,26 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 44,74 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA ditutup dengan kenaikan 1,28% menjadi Rp 7.900 di sesi II. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Kim Eng Securities senilai Rp 43,91 miliar, Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 9,28 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 8,50 miliar.

ASII Pimpin IHSG Catatkan Rekor Baru

INILAH.COM, Jakarta- Awal pekan ini, IHSG berhasil lanjutkan penguatan dan catatkan rekor barunya di 3.953. Sektor aneka industri mendongkrak bursa, dipimpin saham ASII.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (4/7) ditutup menguat 26,42 poin (0,67%) ke level 3.953,51, dengan intraday tertinggi di 3.962,28 dan terendah di 3.927,18. Demikian pula indeksa saham unggulan LQ45 yang naik 5,39 poin (0,77%) ke level 704,24.

IHSG sepanjang perdagangan berada di zona positif. Dibuka menguat 0,49% ke level 3.946, indeks terus melejit hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.960. Derasnya dana asing yang masuk berhasil mempertahankan indeks, sehingga berakhir di level 3.953.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG hari berhasil melanjutkan penguatan, meskipun terbatas. “Liburnya Indeks Dow Jones Industrial (DJI) nanti malam, membuat sentimen positif dari bursa regional hari ini terasa tidak terlalu kuat,” katanya.

Menurutnya, kenaikan harga hari ini terlihat tidak merata. Pendorong IHSG relatif hanya ASII dan BBRI. Lebih dari setengah kenaikan IHSG justru sumbernya dari ASII. Sedangkan saham BMRI, INTP, dan ITMG malah menjadi beban bagi IHSG. Saham-saham kelompok Bakrie juga masih terlihat terkoreksi.

Adapun bursa AS pekan lalu kembali melanjutkan rally dan rata-rata ditutup menguat 1,5% didorong meredanya kekhawatiran default Yunani, membaiknya data manufaktur AS, dan Nike yang melaporkan kinerja di atas estimasi. Pekan ini, perusahaan – perusahaan AS mulai melaporkan kinerja kuartal kedua seperti General Electric, Visa, dan Merck.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 2,293 miliar lembar saham senilai Rp 2,14 triliun dan frekuensi 56.394 kali. Sebanyak 110 saham naik, 89 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Asing mengkontribusi penguatan bursa, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp430 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,658 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,228 triliun.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.950 ke Rp 68.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 1.600 ke Rp 9.650, United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 25.000, dan Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 250 ke Rp 5.950.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 48.800, Multibreeder (MBAI) turun Rp 750 ke Rp 28.000, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 17.000, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 28.700.

Bursa regional Asia mendukung penguatan IHSG sore ini. Indeks Komposit Shanghai melonjak 53,46 poin (1,94%) ke level 2.812,82, indeks Hang Seng naik 372,37 poin (1,66%) ke level 22.770,47, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 97,02 poin (0,98%) ke level 9.965,09, indeks Straits Times naik 6,73 poin (0,21%) ke level 3.145,74 dan indeks Kospi naik 0,92% ke 2.145,3. [mdr]

Wajah indeks masih cerah di penutupan sore

JAKARTA. Wajah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih cerah di penutupan sore. Pada pukul 16.00, indeks berakhir di posisi 3.953,517 atau naik 0,67%.

Sektor aneka industri masih memimpin kenaikan sektoran dengan lonjakan 4,41%. Baru kemudian disusul oleh sektor manufaktur dan perdagangan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,41% dan 0,93%. Sementara itu, ada dua sektor yang melorot yakni sektor industri dasar dan sektor infrastruktur dengan penurunan masing-masing sebesar 0,28% dan 0,09%.

Setidaknya, ada 106 saham yang menghijau. Sedangkan 100 saham lainnya melorot dan 92 saham tidak berubah posisi. Volume transaksi mencapai 4,701 miliar saham senilai Rp 4,374 triliun.

Saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain (top gainers): PT Surabaya Agung Industri (SAIP) yang naik 24,29% menjadi Rp 435, PT Prasidha Aneka Niaga (PSDN) naik 20,59% menjadi Rp 205, dan PT Indomobil Sukses International (IMAS) naik 19,88% menjadi Rp 9.650.

Sementara itu, sejumlah saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) antara lain PT Ekadharma International (EKAD) turun 15,38% menjadi Rp 550, PT Asuransi Dayin Mitra (ASDM) turun 8,77% menjadi Rp 520, dan PT Sekawan Intipratama (SIAP) turun 8,16% menjadi Rp 90.

Investor Ambil Untung, IHSG Tetap Cetak Rekor Baru

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor baru di 3.953 setelah menguat 26 poin. Profit taking menghambat laju penguatan bursa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.525 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.555 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 14,259 poin (0,52%) ke level 3.941,357. Meski sudah masuk area jenuh beli, maraknya aksi beli mampu mendorong IHSG kembali menanjak.

Masih tingginya minat beli investor, baik lokal maupun asing, mampu melambungkan IHSG hingga menembus rekor intraday tertingginya sepanjang sejarah di 3.962,284. Rekor intraday tertingginya terjadi pada perdagangan akhir pekan lalu di level 3.956,776.

Saham-saham unggulan masih menjadi primadona pada perdagangan hari ini sekaligus menjadi mesin penggerak bursa. Saham-saham berbasis konsumer dan aneka industri paling laris dibeli.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melambung 32,945 poin (0,83%) ke level 3.960,043. Saham-saham unggulan dilanda aksi beli yang cukup tinggi.

Laju pertumbuhan IHSG sedikit tersendat akibat profit taking di perdagangan sesi II. Saham-saham berbasis komoditas, industri dasar dan infrastruktur.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (4/7/2011), IHSG ditutup menguat 26,419 poin (0,67%) ke level 3.953,517. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 5,386 poin (0,77%) ke level 704,244.

Indeks kembali cetak rekor baru sepanjang sejarah di posisi barunya ini. Rekor IHSG terakhir diukir pada perdagangan akhir pekan lalu setelah menanjak 38,529 poin (0,99%) ke level 3.927,098.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 56.394 kali pada volume 2,293 miliar lembar saham senilai Rp 2,14 triliun. Sebanyak 110 saham naik, 89 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Arus dana asing kembali mengalir deras masuk lantai bursa, transaksi pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 433,685 miliar di seluruh pasar.

Bursa saham China memimpin penguatan di pasar saham regional dengan lonjakan mendekati 2%. Sentimen positif membaiknya perekonomian dunia membuat investor makin getol tanam modal.

Berikut kondisi dan situasi bursa-bursa di Asia di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melompat 53,46 poin (1,94%) ke level 2.812,82.
  • Indeks Hang Seng melesat 372,37 poin (1,66%) ke level 22.770,47.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 97,02 poin (0,98%) ke level 9.965,09.
  • Indeks Straits Times naik 6,73 poin (0,21%) ke level 3.145,74.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.950 ke Rp 68.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 1.600 ke Rp 9.650, United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 25.000, dan Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 250 ke Rp 5.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 48.800, Multibreeder (MBAI) turun Rp 750 ke Rp 28.000, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 17.000, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 28.700.

(ang/qom)

Gelar Bookbuilding Online, IPO TvOne Cs Belum Direstui Bapepam

Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum mau menerbitkan penyataan efektif Initial Public Offering (IPO) PT Viva Media Asia Tbk. Alasannya, Bapepam-LK masih ingin mencermati praktik bookbuilding secara online yang baru pertama kali dilakukan.

Dengan belum keluarnya pernyataan efektif tersebut, pencatatan perdana saham anak usaha grup Bakrie terpaksa mundur menjadi September 2011. Karena batas waktu penggunaan laporan keuangan sudah kadaluarsa, atau lebih dari enam bulan dari Desember 2010.

"Kami masih memerlukan informasi lebih lanjut praktik bookbuilding yang mereka lakukan secara online," jelas Kepada Biro PKP Sektor Jasa, Gonthor Aziz kepada detikFinance, Jakarta, Senin (4/7/2011).

Menurutnya mekanisme macam ini baru pertama kali terjadi pada industri pasar modal. Meski ini merupakan langkah kreatif dan inovatif dari perseroan ataupun penjamin emisi (PT Danatama Makmur dan PT Ciptadana Securities), Bapepam-LK harus tetap berhati-hati dan jangan sampai ada peraturan yang terlanggar.

"Kami mengapresiasi namun perlu disikapi secara hati-hati, agar tidak bersinggungan dengan ketentuan kami yang terkait penawaran umum," tuturnya.

Periode bookbuilding, menurut pandangan Gonthor bertujuan untuk menjajaki minat pemodal. Bukan untuk menawarkan, mengkoordinir pemesanan efek. "Apalagi menjual efek," tegasnya.

Seperti diketahui, permintaan saham perusahaan media Grup Bakrie ini kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 5,12 kali setelah proses bookbuilding rampung. Harga penawaran IPO VIVA ini ditetapkan sebesar Rp 280 untuk setiap sahamnya, hampir merupakan batasan harga tertinggi dari rentang bookbuilding.

Berdasarkan hal tersebut, target penerimaan dana hasil IPO juga ditingkatkan hingga mencapai Rp 640,1 miliar. Dananya, akan digunakan untuk pengembangan usaha VIVA dan anak perusahaannya.

(wep/ang)

3 Saham Resmi Masuk Efek Syariah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menetapkan tiga saham calon emiten baru masuk dalam efek syariah.

Ketiga saham tersebut yaitu PT Indo Straits Tbk, PT Sidomulyo Selaras Tbk, dan PT Star Petrochem Tbk. Bapepam-LK telah menelurkan keputusan tersebut pada 28 dan 30 Juni 2011. Demikian seperti dikutip dari siaran pers Bapepam-LK di Jakarta, Senin (4/7).

Dengan dikeluarkannya keputusan ketua Bapepam-LK tersebut maka ketiga efek ini masuk dalam daftar efek syariah sebagaimana Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:Kep-261/BL/2011 pada 31 Mei 2011 tentang Daftar Efek Syariah.

Secara periodik Bapepam-LK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari Emiten atau perusahaan publik. Review atas daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah. [mre]

Listing Visi Media Asia Tetap September

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Proses penawaran umum saham perdana PT Visi Media Asia masih tetap berlangsung dan diharapkan dapat mencatatkan saham perdana pada September 2011.

Direktur Investment Banking PT Danatama Makmur, Vicky Ganda Saputra menuturkan hal itu saat dihubungi INILAH.COM, Senin (4/7). "Proses IPO masih berlangsung. Ada beberapa tambahan klarifikasi yang dibutuhkan oleh Bapepam-LK sehingga kita akan melengkapi klarifikasi itu," ujar Vicky.

Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan akan menggunakan laporan keuangan audit baru yaitu buku Mei 2011. Hal ini dikarenakan penggunaan laporan keuangan Desember 2010 telah lewat. Pihaknya mengharapkan dapat melakukan penawaran umum saham perdana pada pertengahan September 2011.

"Karena ada libur lebaran maka kita akan melakukan penawaran umum saham perdana pada pertengahan September dan listing pada akhir September," kata Vicky.

Menurut Vicky, Bapepam-LK meminta klarifikasi tambahan terkait proses book building online. Pihaknya akan memberikan klarifikasi tambahan mengenai hal tersebut.

Perseroan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham. Harga saham perdana sebesar Rp280 per saham. Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 571,50 juta waran seri I. [hid]

Saham Bumi Plc dalam BUMI Naik Jadi 32%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bumi Plc resmi menambah kepemilikan sahamnya pada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi 32% pada awal pekan ini.

"Plc dengan resmi menyatakan bahwa mereka telah menambah kepemilikan sahamnya dalam Bumi Resources menjadi 32 persen, dari sebelumnya 25 persen pada 4 Maret ini," ungkap Direktur Bumi Resources Dileep Shrivastava melalui surat elektroniknya kepada INILAH.COM, Senin (4/7).

Rencananya, lanjut Dileep, Bumi Plc akan terus menambah jumlah kepemilikan saham dalam Bumi Respurces. "Ke depannya, Bumi Plc akan terus meningkatkan jumlah sahamnya (dalam Bumi Resources)," pungkasnya.

Dalam keterbukaan informasi bursa London, Bumi Plc menukar 11,73% sahamnya dengan saham Bumi Resources sebanyak 676,65 juta saham milik PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR).

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Bumi Plc menargetkan untuk memiliki lebih dari 50% saham Bumi Resources Minerals (BRMS). [mre]

Pasar Lesu, Bursa Eropa Bergerak Negatif

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (4/7) bergerak negatif dengan pernyataaan S&P tentang Yunani.

Indeks FTSE turun 0,04% ke 5.987, indeks DAX naik 0,1% dan indeks CAC turun 0,1% ke 4.002. Hari ini diperkirakan volume perdagangan cenderung tipis sebab bursa As akan libur nasional.

Pernyataan lembaga pemeringkat S&P bahwa Yunani berpotensi defaulit selektif membebani pasar pada awal perdagangan. Hal ini seiring dengan rencana untuk melakukan rollover utang. "Pasar mencermati situasi Yunani yang akan melakukan rolling utang. Pernyataan S&P itu benar-benar tidak membantu," kata trader saham di US Investment Bank di London.

Perdagangan pada Jumat pekan lalu naik dengan data sektor manufaktur AS menahan kekhawatiran tentang perlambatan pemulihan ekonomi AS. Dow Jones naik 168,43 poin atau 1,36% di 12.882,77. Indeks Standard & Poor naik 19,03 poin atau 1,44% ke 1.339,67. Indeks Nasdaq naik 42,51 poin atau 1,53%, pada 2.816,03.

Untuk S&P naik 5,6% untuk minggu ini, sementara Dow naik 5,4% dan Nasdaq bertambah 6,2%. Untuk ketiga indeks, ini merupakan kenaikan persentase terbesar mingguan sejak Juli 2009.

Mengakhiri perdagangan pekan lalu, investor terfokus pada data AS. Data yang berasal dari non Amerika Serikat, sektor manufaktur global kehilangan kekuatan untuk bulan kedua berjalan.

Kenaikan bursa Eropa didukung bursa saham Asia yang bergerak positif. Bursa China naik 1,6% dan Jepang naik 1%.

Harga emas rebound dari posisi terendah dalam enam minggu

Harga emas rebound dari posisi terendah dalam enam minggu
SINGAPURA. Kontrak harga emas rebound dari posisi terendah dalam enam minggu terakhir. Kenaikan harga emas terjadi setelah beredar spekulasi kalau euro akan terus menguat atas dollar di tengah ekspektasi bank sentral Eropa akan menaikkan suku bunga acuan pada minggu ini.

Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,4% menjadi US$ 1.494,15 per troy ounce. Pada pukul 12.50 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.493,90 per troy ounce.
Sekadar tambahan, posisi euro menguat ke posisi tertinggi tiga minggu atas dollar sebelum pertemuan bank sentral yang dijadwalkan digelar pada 7 Juli mendatang.

"Jika euro mendapat keuntungan dari kenaikan suku bunga, maka, harga emas juga akan mengikuti," jelas Darren Heatchcote, head of trading Investec Bank (Australia) Ltd.

Pasar saham China merupakan yang paling menarik secara global

Pasar saham China merupakan yang paling menarik secara global
SHANGHAI. Standard Chartered Plc mengatakan, bursa saham China merupakan pasar saham yang paling menarik secara global. Itu sebabnya, investor harus membeli saham China karena pemerintah Negeri Panda itu berupaya keras agar roda perekonomian berjalan positif.

Asal tahu saja, pada pukul 14.03 waktu setempat, Shanghai Composite Index naik 1,8% menjadi 2.807,88. Kenaikan tersebut disokong oleh spekulasi data yang menunjukkan perlambatan di sektor manufaktur dan jasa akan membuat bank sentral mengakhiri pengetatan kebijakan setelah empat kali menaikkan suku bunga sejak Oktober lalu.

"Kami memberikan rekomendasi overweight atas China dalam tiga hingga 12 bulan ke depan karena China berhasil mendarat secara mulus," jelas Michael Preiss, chief equity strategist Stanchart London.

Sekadar tambahan informasi, indeks Shanghai sudah naik 4,5% sejak 23 Juni lalu. Pada hari yang sama, Perdana Menteri China Wen Jiabao bilang, segala upaya untuk mengerem laju inflasi yang dilakukan pemerintah cukup berhasil.

Pasar tak lagi cemas akan AS dan Yunani, wajah bursa Asia sumringah

Pasar tak lagi cemas akan AS dan Yunani, wajah bursa Asia sumringah
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia mengalami lonjakan. Salah satu faktor yang menjadi pendorong bursa di kawasan regional adalah kenaikan saham-saham eksportir setelah data manufaktur AS melesat lebih tinggi ketimbang proyeksi analis.

"Lonjakan yang terjadi pada manufaktur AS menunjukkan tingkat konsumsi di negara itu mulai membaik. Pasar saat ini tak lagi mencemaskan mengenai masalah perlambatan ekonomi AS dan utang Yunani," jelas Takero Inaizumi, head of equity research Mizuho Investors Securities Co.

Catatan saja, pada pukul 16.02 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,3% menjadi 137,31. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%, dan indeks Hang Seng Hongkong naik 1,6%. Sedangkan indeks Shanghai Composite Index China naik 1,9%.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Samsung Electronics Co naik 2,7% di Seoul, Toyota Motor Corp naik 1,5% di Tokyo, Honda Motor Co naik 3,5% di Tokyo, dan BHP Billiton Ltd naik 0,6% di Sydney.

Qatar Islamic mundur dari rencana akuisisi Bank Muamalat

Qatar Islamic mundur dari rencana akuisisi Bank Muamalat
HONG KONG. Qatar Islamic Bank (QIB) menarik diri dari proses tender pembelian saham PT Bank Muamalat Indonesia. Hal itu disampaikan sumber-sumber perbankan yang tidak teridentifikasi.

Dengan begitu, upaya pemegang saham Gulf untuk menjual mayoritas saham di bank syariah kedua terbesar di Indonesia ini terhambat. Pemegang saham utama Muamalat berniat melepas setidaknya 51% sahamnya, dengan harga mungkin mencapai US$ 300 juta.

Beberapa pihak awalnya tertarik dengan kesepakatan itu, namun mereka mundur karena penjual memasang ekspektasi harga yang tinggi. Qatar Islamic Bank (QIB) dipandang sebagai salah satu calon pembeli utama. Namun, salah satu bankir yang akrab dengan isu ini menyebut, QIB keberatan dengan harga yang harus mereka bayar untuk akuisisi tersebut.

QIB meninggalkan Standard Chartered Plc sebagai pesaing utamanya dalam rencana akuisisi itu. Sebelumnya, PT Bank Permata, Bank Mandiri dan Oversea-Chinese Banking Corp. juga telah menarik diri dari rencana akuisisi tersebut.

Saat ini, tiga pemegang saham utama Muamalat, yaitu Islamic Development Bank, Boubyan Bank Kuwait, dan Arab Saudi Atwill Holdings Ltd. menguasai 75,7% saham. Muamalat memiliki total aset sekitar Rp 21,4 triliun atau setara US$ 2,5 miliar. Sebelumnya diperkirakan, nilai penjualannya berkisar US$ 750 juta hingga US$ 1 miliar.

Bapepam Tunda Ijin IPO Visi Media & Minna Padi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunda memberikan ijin efektif penawaran umum saham perdana PT Visi Media Asia dan Minna Padi Securitas.

"IPO PT Visi Media Asia tertunda karena kami masih memerlukan informasi lebih lanjut terkait dengan praktek book building yang mereka lakukan secara online," ujar Kepala Biro PKP Sektor Jasa Bapepam-LK, Gonthor R. Aziz, saat dihubungi INILAH.COM, Senin (4/7).

Lebih lanjut ia mengatakan, mekanisme book building online yang baru pertama kali dipraktekkan di pasar modal Indonesia tersebut adalah satu langkah kreatif dan inovatif dari Visi Media dan underwriternya. Bapepam sudah memberikan apresiasi soal hal ini.

Namun perlu disikapi secara hati-hati oleh Bapepam-LK agar tidak bersinggungan dengan ketentuan yang ada, khususnya terkait penawaran umum saham perdana. Hal ini dikarenakan book building pada prinsipnya adalah untuk menjajaki minat pemodal, bukan untuk menawarkan, mengkoordinir pemesanan efek apalagi menjual efek.

Sedangkan ijin efektif penawaran umum saham perdana PT Minna Padi Sekuritas ditunda, Gonthor menuturkan, hal itu terkait beberapa issue dalam laporan keuangan PT Minna Padi sekuritas.

Apabila kedua perseroan tetap menginginkan kembali melakukan proses penawaran umum saham perdana, Gonthor menuturkan, perseroan harus menyampaikan laporan keuangan baru yang diaudit. Bila menggunakan laporan keuangan Desember 2010 jangka waktu 180 hari sudah lewat.

Gonthor mengatakan, ijin efektif akan diberikan Bapepam-LK tergantung kepada calon emiten tersebut mengklarifikasi isu-isu yang dipertanyakan Bapepam-LK.

Sebelumnya PT Minna Padi Sekuritas dan PT Visi Media Asia mengharapkan dapat melakukan penawaran umum saham perdana pada Juli 2011. [hid]

Penjualan alat berat UNTR di semester I sudah mencapai 4.300 unit

Penjualan alat berat UNTR di semester I sudah mencapai 4.300 unit
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) optimistis penjualan alat berat tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Optimisme itu bukan tanpa alasan. Hingga semester pertama tahun ini saja, UNTR telah membukukan penjualan sekitar 4.300 unit alat berat. Angka ini nyaris mendekati pencapaian penjualan alat berat tahun lalu yang jumlahnya 5.400 unit.

"Target penjualan alat berat hingga akhir tahun jumlahnya bisa mencapai unit 7.000 - 7.500," ujar Corporate Secretary UNTR Sara K Loebis, Senin (4/7). Adapun alat berat yang dimaksud adalah yang berasal dari produsen alat berat Komatsu.

UNTR menargetkan, tahun ini pendapatan dari alat berat dan suku cadang totalnya bisa mencapai Rp 30 triliun. "Penjualan suku cadang tahun ini sekitar Rp 5 triliun - Rp 6 triliun," ujar Presiden Direktur UNTR Djoko Pranoto.

Sebagai bagian dari upaya memenuhi target penjualan tersebut, UNTR bekerja sama dengan Bank Permata meluncurkan fasilitas pendanaan bagi pelanggan suku cadang dan servis alat berat UNTR. Kemitraan ini memberikan pelanggan solusi pendanaan cepat dengan plafon fasilitas senilai Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar.

Masih Ada Peluang Pada Saham Bakrie

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham grup Bakrie masih layak dicermati di tengah kondisi bursa yang rawan profit taking. Namun, pergerakan emiten-emiten dalam kelompok tersebut sedang menunggu aba-aba dari saham BUMI.

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, grup Bakrie dan saham lapis dua akan mulai dimainkan awal pekan ini. Pasalnya, kondisi jenuh beli (overbought) setelah kenaikan IHSG di atas all time high 3.880, dapat memicu profit taking di emiten unggulan penggerak pasar dan berkapitalisasi besar,

“Masih ada kesempatan trading di saham Bakrie,” tuturnya.

Saham-saham Bakrie pilihannya adalah PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) dan PT Bumi Resources (BUMI),”Saya masih rekomendasi beli untuk ketiga emiten ini,” ujarnya.

Yuga menilai, saham UNSP menarik karena valuasi PER 2011 sebesar 7 kali, yang termurah di sektor CPO. Selain itu, tren naik (higher low) di UNSP masih tetap utuh, meskipun telah terjadi koreksi selama 5 hari berturut-turut. “Rekomen akumulasi untuk technical rebound, dengan target harga dapat mencapai level Rp450,” katanya.

Sedangkan ENRG menjadi pilihan karena secara teknikal, pola higher low masih utuh di saham ini, kendati emiten didera profit taking. Kondisi ini menunjukan fakta bahwa pasar optimistis terhadap proses earnings recovery "back to profit" setelah sebelumnya rugi. Ini berarti, skenario untuk mencetak new high di atas resistance Rp210 tinggal menunggu waktu. “Ada peluang penguatan ENRG lebih lanjut dengan target harga Rp220,” ujarnya.

Saham BUMI juga dijagokan Yuga karena optimisme bahwa pembayaran hutang lebih dini di 2011, dapat mengurangi rasio hutang dan menambah posisi kas serta mengurangi beban bunga akibat kurs. Selain itu, restrukturisasi bunga baru yang lebih rendah, belum sepenuhnya tercermin dalam harga BUMI.

“Saham BUMI dapat dipilih dengan target harga mencapai Rp3.200,” ucapnya.

Di sisi lain, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, saham-saham grup Bakrie saat ini sedang menunggu pergerakan saham BUMI, yang masih stagnan di level Rp3.000. “Saham ENRG, UNSP, PT Darma Henwa (DEWA), PT Bakrieland Development (ELTY) akan mengikuti laju saham sejuta umat itu,”katanya.

Adapun saham BUMI masih stagnan di level Rp3.000, setelah sebelumnya mengalami koreksi yang dipicu keengganan China Investment Corproration (CIC) untuk convertible bond. CIC mengingikan utang BUMI ke CIC, dibayar tunai.

Tapi, tadi pagi Cece mendengar kabar kesiapan BUMI untuk membayar utang ke CIC secara tunai. Hal itu menurutnya merupkan prospek yang baik bagi saham ini. “Tapi, sejauh ini sahamnya belum mengalami pergerakan,” tukasnya.

Di atas semua itu, dengan harga di level Rp3.000, saham sejuta umat ini sudah membentuk support pertama di level Rp3.925. Jika saham BUMI mengalami kenaikan, saham-saham grup Bakrie yang lain juga bakal mengalami kenaikan. “Dalam situasi market yang melandai, lebih baik buy on support sambil melihat apakah saham BUMI naik atau tidak. Sebab, secara teknikal saham ini sedang reversal naik,” imbuhnya.

Tidak jauh berbeda jauh dengan Christine Salim dari Samuel Sekuritas yang masih mempertahankan target harga di Rp3.950 per lembarnya. Hal ini merefleksikan PER 2012 sebesar 15,1 kali.

Menurutnya, harga saham BUMI telah berada di bawah tekanan pascapengumuman kesepkatan Vallar-BRMS, karena pasar bingung dengan penerbitan CB dan divestasi BRMS ini. “Dengan penurunan hampir 17% di harga saham dari yang tertinggi, maka ada kesempatan untuk beli. “ [ast]

Bank Permata Bidik Pendanaan Alat Berat Rp100 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengincar pendanaan alat berat pada PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga Rp100 miliar sampai akhir 2011.

"Hingga akhir tahun mungkin kami bisa berharap pembiayaan sekitar Rp100 miliar dari kerja sama ini. Dan capaian ini akan terus bertambah dari tahun ke tahunnya, karena pasar pembiayaan di sektor (alat berat) ini kami lihat masih cukup luas,” tutur Direktur Retail Banking BNLI Lauren Sulistiawati di Jakarta, Senin (4/7).

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya menargetkan agar sedikitnya 20%-25% dari total penjualan suku cadang dan jasa service UNTR dapat menjadi nasabah pembiayaan BNLI. Langkah tersebut tidak lepas dari strategi BNLI yang ingin fokus di sektor pembiayaan segmen kecil dan menengah.

“Sedari awal kami sudah memilih untuk fokus di sektor kecil dan menengah, dan ini adalah salah satunya. Ke depan kami juga berharap (kerjasama) ini bisa diperkuat, seperti dengan Adira, AHM dan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya,” ujar Lauren.

Sementara itu, Direktur Utama PT United Tractors Tbk Djoko Pranoto mengungkapkan bahwa penjualan spare part alat berat hingga kini telah mencapai Rp5-6 triliun pada 2011. Sekedar informasi, kontribusi penjualan spare spart sekitar 20% ke pendapatan penjualan alat berat. Dengan adanya peningkatan penjualan alat berat maka diharapkan penjualan spare spart pun meningkat.

Bank Permata memberikan fasilitas pendanaan Permata Quick Cash kepada PT United Tractors Tbk dengan plafon senilai Rp100 juta-Rp1 miliar berjangka waktu satu tahun. Direktur Utama Bank Permata David Fletcher mengharapkan, dengan Permata Quick Flash ini maka nasabah dapat mengelola keuangannya secara lebih fleksibel sehingga bisnisnya dapat berkembang baik. Dengan fleksibilitas yang diberikan diharapkan prinsip kehati-hatian tetap dikedepankan. [mre]

Sesi I, IHSG Masih Semangat 'Nanjak'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Sesi I perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap mengalami penguatan dan semakin mendekati level 4.000.

IHSG naik 32,945 poin (0,83%) ke level 3.960,043 dan Indeks LQ 45 menanjak 7,710 poin (1,10%) ke level 706,568. Mayoritas saham secara sektoral berada di zona hijau. Adapun frekuensi transaksi mencapai 56.394 kali pada volume 2,293 miliar lembar saham dengan nilai Rp2,14 triliun. Sebanyak 110 saham naik, 89 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Penguatan juga terjadi pada bursa Asia, diantaranya Indeks Komposit Shanghai menanjak 28,07 poin (1,80%) ke level 2,759.36, Indeks Hang Seng melesat 398,05 poin (1,78%) ke level 22.796,15, Indeks Nikkei 225 melonjak 117,67 poin (1,19%) ke level 9.985,74, dan Indeks Straits Times naik 23,08 poin (0,74%) ke level 3.162,09.

Saham-saham top gainers pada sesi I ini diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp2.450 ke Rp68.000, Indomobil (IMAS) naik Rp450 ke Rp8.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp450 ke Rp50.450, dan United Tractor (UNTR) naik Rp450 ke Rp24.950.

Sementara saham-saham yang menukik turun antara lain, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp500 ke Rp28.500, Multibreeder (MBAI) turun Rp300 ke Rp28.450, Indocement (INTP) turun Rp250 ke Rp17.050, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp200 ke Rp3.400. [mre]

Ini dia tiga bluechips yang bikin kinerja indeks kinclong di sesi I

Ini dia tiga bluechips yang bikin kinerja indeks kinclong di sesi I
JAKARTA. Sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,84% menjadi 3.960,04. Sejumlah saham bluechips yang berhasil mendorong pergerakan indeks antara lain:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII naik 3,74% menjadi Rp 68.000 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 45,46 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 36,67 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 23,60 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI naik 1,49% menjadi Rp 6.800 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: Kim Eng Securities senilai Rp 40,46 miliar, Bahana Securities senilai Rp 30,04 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 27,83 miliar.

- PT Telkom Indonesia (TLKM)
Saham TLKM naik 1,39% menjadi Rp 7.300 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: CIMB Securities senilai Rp 15,33 miliar, Bahana Securities senilai Rp 13,84 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 7,75 miliar.

Sesi II: Pilih Saham Berdividen & Terkait Minyak

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG masih akan berlanjut hingga penutupan, dalam kisaran terbatas. Saham yang akan membagikan dividen dan terdorong kenaikan harga minyak bisa menjadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (4/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 32,95 poin (0,84%) ke level 3.960,043. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 7,71 poin (1,10%) ke angka 706,568.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,294 miliar lembar saham, senilai Rp2,004 triliun dan frekuensi 56.394 kali. Sebanyak 110 saham menguat, sedangkan 89 saham melemah dan 93 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign buy) sebesar Rp179,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp746,7 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp566,9 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Sektor aneka industri memimpin penguatan 3,40%, disusul manufaktur 1,63%, consumer 1,27%, perkebuanan 0,80%, properti 0,71%, pertambangan 0,65%, infrastruktur 0,64%, perdagangan 0,54%, dan sektor keuangan 0,16%. Hanya sektor industri dasar yang stagnan.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat terbatas hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.900 dan 3.962 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (4/7).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini seiring kenaikan bursa Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 168,43 poin (1,36%) ke level 12.582,80 akhir pekan lalu. “Kondisi itu diikuti penguatan bursa-bursa di Asia hari ini termasuk IHSG,” ujarnya.

Hanya saja, imbuh Cece, penguatan indeks berpeluang terbatas. Sebab, hari ini terjadi profit taking normal pada beberapa saham yang sudah mencapai level resistance-nya. “Apalagi, pada akhir pekan lalu, ada beberapa saham bluechips yang memang, sudah mencapa level tertinggi baru,” timpalnya.

Di antaranya adalah saham PT Astra Internasional, PT Indofood Sukses Makmur, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Akibatnya, saham-saham tersebut dilanda profit taking hari ini,” papar Cece.

Namun, dia yakin, indeks akan bertahan di teritori positif meski terbatas karena rata-rata bursa Asia mengalami kenaikan. “Terbatas penguatan indeks, juga bisa dipicu oleh liburnya bursa AS pada Senin (4/7) ini sehingga volume transaksi di market tidak begitu signifikan,” ungkapnya.

Sementara itu, level indeks 4.400-4.500, lebih jauh dia menjelaskan, merupakan target akhir 2011. Artinya, masih ada potensi kenaikan IHSG sebesar 15-20% hingga akhir tahun. “Tapi, untuk hari ini secara histrois memang jika indeks mengalami kenikan signifikan dalam dua hari terakhir, orang cenderung segera merealisaikan keuntungan,” ucap Cece.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif, salah satunya saham cum dividen seperti PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT Unilever Indonesia (UNVR) yang juga akan membagikan dividen.

Lalu, PT Astra Internasional (ASII) jika tembus Rp67.000 sehingga bisa mencapai level tertinggi baru. PT Bank Danamon (BDMN) yang harganya sudah jauh tertinggal, PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank ANZ Panin (PNBN).

Selain itu, seiring kenaikan harga minyak ke atas US$95 per barel, juga direkomendasikan positif saham PT Adaro Energy (ADRO) dan PT International Nickel Indonesia (INCO). “Karena market sedikit melandai setelah mencapai level tertingginya 3.961 hari ini, saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut atau tunggu di level support,” imbuhnya. [ast]

UNTR Berharap Akuisisi Tambang Tuntas Juli

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) berharap akuisisi tambang batu bara di Kalimantan Tengah dapat tuntas akhir Juli ini.

"Untuk akuisisi tambang batu bara ada satu yang proses akuisisinya akan selesai dalam dua hingga tiga minggu ini. Tambang batu bara yang akan diakuisisi di Kalimantan Tengah," ujar Direktur Keuangan United Tractors Gidion Hasan di Jakarta, Senin (4/7).

Lebih lanjut ia mengatakan, sekitar 45% dana hasil rights issue akan digunakan untuk akuisisi tambang batu bara. Sebelumnya, perseroan meraih dana hasil penawaran umum terbatas sekitar Rp6,07 triliun, dengan melepas 403,26 juta saham seharga Rp15.050 per saham. Sekedar informasi, tambang batu bara tersebut diperkirakan memiliki cadangan batu bara sebesar 50 juta ton.

Terkait penjualan alat berat hingga Juni 2011, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara Loebis menuturkan, diperkirakan mencapai 4.300 unit hingga Juni 2011. Perseroan menargetkan penjualan alat berat mencapai 7.000-7.500 unit pada tahun ini. Pada 2010, perseroan menjual alat berat sekitar 5.400 unit. "Kebanyakan penjualan alat berat untuk sektor pertambangan," ujar Sara.

Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$440 juta pada 2011. Dana belanja modal didapatkan dari kas internal. Sara menuturkan, dana US$400 juta akan digunakan untuk bisnis kontraktor pertambangan batu bara dan sisanya untuk bisnis alat berat. [mre]

Sektor aneka industri mendorong indeks melaju 0,84% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak positif hingga penutupan sesi I. Pada pukul 12.00, indeks tercatat naik 0,84% menjadi 3.960,043.

Mayoritas sektor menghijau. Adapun sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor aneka industri sebesar 3,41%. Baru kemudian diikuti sektir manufaktur sebesar 1,6% dan sektor consumer goods sebesar 1,28%. Sementara, hanya ada satu sektor yang memerah yakni sektor industri dasar dengan penurunan 0,12%.

Jumlah saham yang ditransaksikan naik hari ini mencapai 105 saham. Sementara, 81 saham melorot dan 90 saham lainnya tak berubah. Volume transaksi melibatkan 2,293 miliar saham senilai Rp 2,140 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers diantaranya: PT Prasidha Aneka Niaga (PSDN) naik 20,59% menjadi Rp 205, PT Surabaya Agung Industri (SAIP) naik 17,14% menjadi Rp 410, dan PT Multi Indocitra (MICE) naik 11,67% menjadi Rp 670.

Sementara itu, saham-saham yang menjadi top losers antara lain: PT Ekadharma International (EKAD) turun 12,31% menjadi Rp 570, PT Asuransi Dayin Mitra (ASDM) turun 7,02% menjadi Rp 530, dan PT Lamicitra Nusantara (LAMI) turun 6,67% menjadi Rp 196.