Senin, 04 Juli 2011

Gelar Bookbuilding Online, IPO TvOne Cs Belum Direstui Bapepam

Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum mau menerbitkan penyataan efektif Initial Public Offering (IPO) PT Viva Media Asia Tbk. Alasannya, Bapepam-LK masih ingin mencermati praktik bookbuilding secara online yang baru pertama kali dilakukan.

Dengan belum keluarnya pernyataan efektif tersebut, pencatatan perdana saham anak usaha grup Bakrie terpaksa mundur menjadi September 2011. Karena batas waktu penggunaan laporan keuangan sudah kadaluarsa, atau lebih dari enam bulan dari Desember 2010.

"Kami masih memerlukan informasi lebih lanjut praktik bookbuilding yang mereka lakukan secara online," jelas Kepada Biro PKP Sektor Jasa, Gonthor Aziz kepada detikFinance, Jakarta, Senin (4/7/2011).

Menurutnya mekanisme macam ini baru pertama kali terjadi pada industri pasar modal. Meski ini merupakan langkah kreatif dan inovatif dari perseroan ataupun penjamin emisi (PT Danatama Makmur dan PT Ciptadana Securities), Bapepam-LK harus tetap berhati-hati dan jangan sampai ada peraturan yang terlanggar.

"Kami mengapresiasi namun perlu disikapi secara hati-hati, agar tidak bersinggungan dengan ketentuan kami yang terkait penawaran umum," tuturnya.

Periode bookbuilding, menurut pandangan Gonthor bertujuan untuk menjajaki minat pemodal. Bukan untuk menawarkan, mengkoordinir pemesanan efek. "Apalagi menjual efek," tegasnya.

Seperti diketahui, permintaan saham perusahaan media Grup Bakrie ini kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 5,12 kali setelah proses bookbuilding rampung. Harga penawaran IPO VIVA ini ditetapkan sebesar Rp 280 untuk setiap sahamnya, hampir merupakan batasan harga tertinggi dari rentang bookbuilding.

Berdasarkan hal tersebut, target penerimaan dana hasil IPO juga ditingkatkan hingga mencapai Rp 640,1 miliar. Dananya, akan digunakan untuk pengembangan usaha VIVA dan anak perusahaannya.

(wep/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar