Senin, 04 Juli 2011

CPO rebound dari level terendah delapan bulan

CPO rebound dari level terendah delapan bulan
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) rebound dari level terendah delapan bulan. Kenaikan harga CPO dipicu spekulasi lebih sedikitnya area penanaman kedelai di Amerika Serikat (AS). Padahal, AS sebagai eksportir kedelai terbesar di dunia, sehingga kondisi tersebut bisa mengurangi pasokan minyak nabati dunia.

Kontrak CPO untuk pengiriman September di Malaysia Derivatives Exchange reli 1,6% ke RM 3.084 ringgit atau setara US$ 1.028 per metrik ton, dan berada di RM 3.073 ringgit pada pukul 11.44 di Kuala Lumpur.

Pada 1 Juli lalu, kedelai berjangka untuk pengiriman November naik 1,4% menjadi US$ 13,125 per bushel. Ini kenaikan terbesarnya dalam empat minggu terakhir. Reli harga kedelai karena spekulasi berkurangnya penyemaian kedelai di Midwest bisa memangkas luas tanaman kedelai di AS menjadi 75,208 juta hektare. Data Departemen Perkebunan AS (USDA) menyebutkan, jumlah tersebut di bawah perkiraan analis, dan di bawah prediksi Maret yang mencapai 76,609 juta hektare.

Analis Phillip Futures Pte. Chung Yang Ker menyebut, data dari USDA jelas bullish bagi harga kedelai. "Investor memiliki gambaran yang lebih jelas dalam laporan sekarang ini," ujarnya.

Namun, Ker bilang, penguatan harga CPO akan terbatas, pada hari ini, karena pasar kedelai di Chicago Board of Trade ditutup hari ini seiring libur hari kemerdekaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar