Senin, 04 Juli 2011

Dana asing terus mengalir, rupiah menguat untuk hari yang keempat

Dana asing terus mengalir, rupiah menguat untuk hari yang keempat
JAKARTA. Aksi beli asing pada aset Indonesia kian mengokohkan otot rupiah. Sore ini, penguatan rupiah berlanjut untuk hari keempat, dan menggiringnya ke level tertinggi tiga pekan.

Mata uang Garuda menguat 0,2% ke Rp 8.523 per dollar AS, pada pukul 4.16 sore di Jakarta. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh Rp 8.517 per dollar AS, yang merupakan level terkuatnya sejak 13 Juni.

Dana asing masih mengalir ke dalam negeri setelah inflasi melandai di bulan Juni. Pembelian asing di saham Indonesia mencapai US$ 207 juta, lebih dari yang mereka jual di pekan lalu. Sementara, asing menambah kepemilikan di surat utang pemerintah sebesar 4,3% menjadi Rp 234,99 triliun, pada bulan lalu.

Di awal Juli, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution memproyeksikan inflasi akan lanjut melandai, dan rupiah akan tetap menguat pada semester kedua ini. Indeks harga konsumen naik 5,54% pada bulan lalu, lebih rendah dari Mei yang mencapai 5,98%.

Sementara, Deputi Gubernur Senior BI Hartadi Sarwono mengatakan, produk domestik bruto sepertinya akan naik 6,6^ di tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan bank sentral pada bulan lalu yang di kisaran 6% hingga 6,5%.

Analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menyebut, fundamental ekonomi Indonesia kuat, dan inflasi melambat. "Itu artinya suku bunga akan tetap dipertahankan tidak berubah," ujarnya. BI akan mengadakan pertemuan pada 12 Juli untuk meninjau ulang tingkat suku bunga. Bunga acuan tidak bergerak dari level 6,75% sejak Februari.

Sore ini, harga obligasi pemerintah naik untuk hari yang keempat. Sedangkan, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun enam basis poin ke 7,47%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar