Senin, 04 Juli 2011

Sesi II: Pilih Saham Berdividen & Terkait Minyak

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG masih akan berlanjut hingga penutupan, dalam kisaran terbatas. Saham yang akan membagikan dividen dan terdorong kenaikan harga minyak bisa menjadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (4/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 32,95 poin (0,84%) ke level 3.960,043. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 7,71 poin (1,10%) ke angka 706,568.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,294 miliar lembar saham, senilai Rp2,004 triliun dan frekuensi 56.394 kali. Sebanyak 110 saham menguat, sedangkan 89 saham melemah dan 93 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign buy) sebesar Rp179,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp746,7 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp566,9 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Sektor aneka industri memimpin penguatan 3,40%, disusul manufaktur 1,63%, consumer 1,27%, perkebuanan 0,80%, properti 0,71%, pertambangan 0,65%, infrastruktur 0,64%, perdagangan 0,54%, dan sektor keuangan 0,16%. Hanya sektor industri dasar yang stagnan.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat terbatas hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.900 dan 3.962 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (4/7).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini seiring kenaikan bursa Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 168,43 poin (1,36%) ke level 12.582,80 akhir pekan lalu. “Kondisi itu diikuti penguatan bursa-bursa di Asia hari ini termasuk IHSG,” ujarnya.

Hanya saja, imbuh Cece, penguatan indeks berpeluang terbatas. Sebab, hari ini terjadi profit taking normal pada beberapa saham yang sudah mencapai level resistance-nya. “Apalagi, pada akhir pekan lalu, ada beberapa saham bluechips yang memang, sudah mencapa level tertinggi baru,” timpalnya.

Di antaranya adalah saham PT Astra Internasional, PT Indofood Sukses Makmur, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Akibatnya, saham-saham tersebut dilanda profit taking hari ini,” papar Cece.

Namun, dia yakin, indeks akan bertahan di teritori positif meski terbatas karena rata-rata bursa Asia mengalami kenaikan. “Terbatas penguatan indeks, juga bisa dipicu oleh liburnya bursa AS pada Senin (4/7) ini sehingga volume transaksi di market tidak begitu signifikan,” ungkapnya.

Sementara itu, level indeks 4.400-4.500, lebih jauh dia menjelaskan, merupakan target akhir 2011. Artinya, masih ada potensi kenaikan IHSG sebesar 15-20% hingga akhir tahun. “Tapi, untuk hari ini secara histrois memang jika indeks mengalami kenikan signifikan dalam dua hari terakhir, orang cenderung segera merealisaikan keuntungan,” ucap Cece.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif, salah satunya saham cum dividen seperti PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT Unilever Indonesia (UNVR) yang juga akan membagikan dividen.

Lalu, PT Astra Internasional (ASII) jika tembus Rp67.000 sehingga bisa mencapai level tertinggi baru. PT Bank Danamon (BDMN) yang harganya sudah jauh tertinggal, PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank ANZ Panin (PNBN).

Selain itu, seiring kenaikan harga minyak ke atas US$95 per barel, juga direkomendasikan positif saham PT Adaro Energy (ADRO) dan PT International Nickel Indonesia (INCO). “Karena market sedikit melandai setelah mencapai level tertingginya 3.961 hari ini, saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut atau tunggu di level support,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar