Senin, 04 Juli 2011

Investor sudah siap kembali, lelang SUN berpeluang ramai

Investor sudah siap kembali, lelang SUN berpeluang ramai
JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) terbaru akan berlangsung Selasa (5/7) esok. Lelang yang dijadwalkan berlangsung setiap dua pekan sekali itu bakal menawarkan enam seri SUN.

Dalam publikasi yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, pemerintah menawarkan enam seri SUN dalam lelang esok. Dua seri merupakan SUN bertenor pendek, yaitu SPN20111006 yang berjangka tiga bulan serta SPN20120706 yang memiliki tenor satu tahun. Keduanya merupakan penawaran baru (new issuance).

Empat seri SUN yang lain merupakan reopening. Keempatnya adalah FR0053 dengan tenor 10 tahun, FR0056 yang berjangka 15 tahun, FR0054 (20 tahun), serta FR0057 dengan tenor 30 tahun.

Analis obligasi optimistis minat mengikuti lelang SUN esok masih tinggi, kendati penyerapan pemerintah di lelang-lelang terakhir terbilang rendah. "Investor mulai berani masuk," ujar I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities, Ahad (3/7).

Angka inflasi Juni sudah diumumkan oleh Badan Pusat Statistik, pekan lalu. Menurut Made, hal ini menjadi bekal penting bagi investor untuk mulai menyusun portofolio investasi mereka kembali. Mood investor juga membaik karena penyelesaian krisis utang Yunani mulai tampak.

Ariawan, analis obligasi BNI Securities, sependapat. Ia memprediksi, tingkat permintaan lelang kali ini akan lebih tinggi dari penyelenggaraan lelang sebelumnya. Satu indikasinya, "Pasar sekunder beberapa hari terakhir sudah mulai ramai," kata dia.

Perkiraan Ariawan dan Made, minat investor dalam lelang nanti akan tetap lebih banyak tersedot ke SPN. Khususnya, peserta lelang dari kalangan perbankan.

Banyaknya pilihan seri SUN dalam lelang esok, menurut Made, tidak lepas dari keinginan pemerintah untuk menggiring investor ke surat utang bertenor panjang. Tengok saja, untuk surat utang bertenor panjang yang ditawarkan di lelang nanti tidak ada yang bertenor di bawah 10 tahun.

Seri FR0057 memiliki tenor paling panjang, yakni 30 tahun. Made memprediksi FR0057 bakal menarik banyak peminat karena imbal hasilnya tinggi.

Ariawan memprediksi seri FR0054 dan FR0056 yang akan menjadi favorit karena sisi imbal hasil tidak kalah menarik dan likuiditas sedang bagus. "Kalau FR0057 kurang likuid di pasar sekunder, makanya pemerintah terus melelang seri tersebut agar tingkat likuiditasnya di pasar bisa lebih baik," paparnya.

Made memperkirakan, imbal hasil seri FR0053 akan berada di kisaran 7,5%-7,525% per tahun. Yield seri FR0056 diprediksi 8,15%-8,1625% per tahun. Untuk yield seri FR0054 akan berada di kisaran 8,625%-8,375%. Terakhir, imbal hasil FR0057 akan berada di rentang 9,3%-9,35%. "Namun, kisaran yield ini bisa berubah jika kondisi pasar terjadi perubahan signifikan sebelum lelang," kata dia.

Kedua analis ini juga memperkirakan pemerintah akan menyerap hingga target awal Rp 7 triliun. Lelang sebelumnya, nilai serapan pemerintah lebih rendah. "Kemarin lebih rendah karena kondisi Yunani masih belum jelas, investor asing juga tak banyak masuk," ungkap Made. Yang pasti, lelang besok akan banyak diminati oleh para investor yang mencari imbal hasil tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar