Senin, 04 Juli 2011

Fitch beri peringkat Telkomsel di level BBB- dengan prospek stabil

Fitch beri peringkat Telkomsel di level BBB- dengan prospek stabil
JAKARTA. Fitch Ratings memberi peringkat Jangka Panjang dalam Mata Uang Asing (LTFC IDR) PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) pada level BBB- dengan Prospek Stabil. Selain itu Peringkat Jangka Panjang dalam Mata Uang Rupiah (LTLC IDR) di level BBB dengan prospek positif.

Pada saat bersamaan, Peringkat Nasional Jangka Panjang di level AAA (idn) dengan prospek stabil dan peringkat Senior Tanpa Jaminan di peringkat BBB-. Peringkat tersebut mencerminkan kekuatan Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi seluler di Indonesia masih cukup baik.

Pada tahun 2010, jumlah pelanggan Telkomsel tumbuh 15% menjadi 94 juta dan memiliki pangsa pasar sebesar 40%. Pangsa pasar pendapatan Telkomsel atau revenue market share sebesar 57% di antara tiga peringkat teratas operator GSM di dalam negeri.

Pemeringkatan memperhitungkan kemungkinan penurunan bertahap atas margin EBITDA Telkomsel untuk jangka waktu menengah, sehubungan dengan intensitas kompetisi yang lebih tinggi dari perkiraan, kesulitan dalam mempertahankan tarif premium terhadap operator lainnya, biaya operasi yang lebih tinggi dan tambahan biaya untuk perluasan jaringan infrastruktur.

Perusahaan induk Telkomsel dengan kepemilikan saham 65%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ('BB +' / Positif) baru-baru ini mengindikasikan kemungkinan membeli kepemilikan saham Singapore Telecom (SingTel, 'A +' / Stabil) sebesar 35% pada Telkomsel.

Fitch memandang ini sebagai event risk terhadap peringkat LTLC IDR Telkomsel BBB yang ditopang oleh kepemilikan saham dan pengaruh kuat SingTel, di mana saat ini peringkat LTLC dua-notch lebih tinggi dari LTLC IDR Indonesia di 'BB +'.

LTFC IDR Telkomsel dibatasi oleh Country Ceiling Indonesia, dan perubahan pada peringkat dimaksud akan menyebabkan perubahan pada LTFC IDR Telkomsel. Demikian pula, setiap perubahan dalam LTLC IDR Indonesia akan tercermin dalam perubahan LTLC IDR perusahaan.

Selain itu, Fitch mencatat bahwa peringkat Telkomsel yang lebih tinggi dari Telkom bergantung pada ketentuan dalam perjanjian pemegang saham antara Telkom dan Singtel. Jika hak Singtel di bawah perjanjian ini melemah, atau jika Telkom memiliki hak kendali yang meningkat atas Telkomsel melalui cara apapun, Fitch kemungkinan akan menyelaraskan peringkat Telkomsel dengan peringkat Telkom.

Fitch mempertahankan prospek positif pada sektor telekomunikasi Indonesia pada tahun 2011, berdasarkan ekspektasi pertumbuhan pendapatan industri pada satu digit menengah-ke atas. Fitch percaya industri akan memiliki pertumbuhan pelanggan sebesar 25 juta hingga 30 juta pada tahun 2011, dan akan menghadapi intensitas kompetisi yang terbatas sehingga penurunan ARPU (average revenue per user) hanya moderat.

Penetrasi industri voice market sekitar 70% -74% pada akhir Maret 2011, memberikan ruang untuk pertumbuhan pelanggan di segmen tersebut. Selain itu, pertumbuhan pendapatan industri bisa didukung oleh pertumbuhan permintaan data yang cenderung meningkat dengan roll-out progresif layanan 3G oleh perusahaan telekomunikasi Indonesia, dan semakin populernya ponsel pintar yang kompatibel dengan 3G.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar