Senin, 04 Juli 2011

Awal Pekan, Cermati Saham Dekati Cum Dividen

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Senin (4/7) masih berpeluang menguat. Saham-saham dengan dividen dan mendekati cum mendapat rekomendasi positif.

Demikian ujar Cece Ridwanullah, analis Ekokapital Sekuritas kepada INILAH.COM. Menurutnya, pekan ini, IHSG sebenarnya memiliki target di atas level 4.000. “Namun, sejak indeks tembus 3.900, penguatannya terlalu cepat, sehingga rawan profit taking.”

Ia menuturkan, meskipun inflasi Juni yang dirilis akhir pekan kemarin di atas ekspektasi, namun secara tahunan (YoY) dan bulanan (MoM) mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan mulai mereda.

Pada Juni 2011, inflasi tercatat sebesar 0,5%. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2011) mencapai 1,06%, year on year (Juni 2011 dari Juni 2010) turun ke 5,54% dari 5,98% karena pada Juni 2010 angka inflasi 0,97%. Adapun inflasi inti tercatat 0,33% dan inflasi inti YoY 4,63%.

Faktor-faktor regional dan eksternal juga masih mendominasi sentimen positif. Hal ini membuat indeks seluruh bursa dunia menguat pekan lalu. Indikator lain, yaitu harga minyak yang terus naik, juga mendukung apresiasi saham komoditas.

“Ekspektasi inflasi rendah dan tingginya harga komoditas, mengangkat naik saham perbankan dan komoditas serta mengkonfirmasi bullish IHSG,” ujarnya. Cece menambahkan, fundamentalsaham-saham Indonesia yang bagus, dengan pembagian deviden tinggi, saham Indonesia juga mencatat pertumbuhan modal karena terus memicu aksi beli asing.

Beberapa saham yang disarankan adalah yang memiliki dividen dan sudah mendekati cum. Pilihannya adalah TB Bukit Asam (PTBA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Danamon (BDMN). ”Investor bisa pilih saham-saham ini,” tutupnya.

Pada perdagangan Jumat (1/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 38,53 poin (0,99%) ke level 3.927,09, dengan intraday tertinggi di 3.956,77 dan terendah di 3.888,20. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi tercatat sebesar 2,104 miliar lembar saham, senilai Rp 5,462 triliun dan frekuensi 108.468 kali.

Sebanyak 127 saham naik, 96 saham turun, dan 93 saham stagnan. Aksi beli asing mengkontribusi penguatan bursa, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp758 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,331 triliun dan transaksi jual Rp1,572 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar