Jumat, 09 September 2011

Akhir Pekan, IHSG Ditutup di Bawah 4.000

INILAH.COM, Jakarta – Akhir pekan ini, indeks gagal bertahan di area positif. Aksi jual menjelang penutupan, meruntuhkan penguatan sepanjang sesi. IHSG pun terseret ke bawah level 4.000.

Pada perdagangan Jumat (9/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 6,89 poin (0,17%) ke level 3.998,50, dengan intraday terendah di 3.998,50 dan tertinggi di 4.028,48. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 4,44 poin (0,63%) ke level 705,25.

IHSG menghabiskan hampir sepanjang sesi di teritori positif. Dibuka menguat 7,7 poin atau 0,19% menjadi 4.013, indeks bergerak fluktuatif di zona hijau hingga pada sesi pertama berada di level 4.016. Namun, tekanan profit taking menjelang penutupan, menyeret indeks ke level 3.998.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 3,914 miliar lembar saham senilai Rp 3,326 triliun dan frekuensi 103.296 kali. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Koreksi terjadi, meski dana asing mengalir masuk. Nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) tercatat sebesar Rp53 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp966 miliar dan transaksi jual mencapai Rp913 miliar.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 70.300, Axiata (EXCL) turun Rp 250 ke Rp 5.350, Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 8.700, dan Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 200 ke Rp 4.300.

Emiten-emiten lain yang melemah antara lain Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.650 ke Rp 16.750, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 11.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 59.800, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 400 ke Rp 25.300.

Yah.. IHSG Akhirnya Ditutup Turun 0,17%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Jumat (9/9) ditutup turun 6,89 poin atau 0,17% ke 3.998,50. Volume perdagangan 3,9 miliar saham senilai Rp3,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 113 saham turun, 107 saham naik dan 94 saham stagnan. IHSG masih mengalami net foreign buy sebesar Rp52,3 triliun dengan pembelian asing mencapai Rp966,9 miliar dan penjualan asing sekitar Rp913,7 miliar.

JII turun 2,4 poin ke 552, indeks ISSI turun 0,07 poin ke 129,46 dan indeks LQ45 turun 4,4 poin ke 705,25. Penguatan sektor perdagangan 10,9 poin ke 555,20 dan sektor konsumsi 7,07 ke 1.336,23 tidak mampu menahan pelemahan indeks. Sebab sektor pertambangan turun 13,06 poin ke 3.003,15 disusul sektor industri dasar turun 8,8 poin ke 1.275.

Indeks tidak dapat bertahan di level 4.000 an karena masih konsolidasi. Level tertinggi hari ini berada di 4.028,48 dan terendah di 3.991,58.

Menurut pengamat pasar modal, Sem Susilo, saat indeks bervolatilitas tinggi seperti sekarang ini pergerakannya sangat tergantung pergerakan terkini indikator intermarket. "Hari ini IHSG bergerak di level konsolidatif wajar," katanya kepada INILAH.COM.

Tetapi outlook market IHSG untuk oktober-Desember akan psitif. Jadi maybe mulai Oktober sampai dengan Desember IHSG akan stabil dan cendrung membaik. "Karena selain ada sentimen stimulus intermarket, juga ada sentimen seasonalitas natalan, tahun baru dan windowdressing akhir tahun," jelasnya.

Pelemahan juga dialami bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 0,25 ke 19.866, indeks Nikkei turun 0,6% ke 8.737, indeks Shanghai turun 0,055 ke 2.947 dan indeks ASX naik 0,16% ke 4.194,70.

Aksi profit taking melanda IHSG di akhir pekan

JAKARTA. Aksi profit taking melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Alhasil, pada pukul 16.00, indeks ditutup dengan penurunan 0,17% menjadi 3.998,502.

Dari sepuluh sektor yang ditransaksikan, ada tujuh sektor yang memerah. Sektor industri dasar turun paling dalam sebesar 1,06%. Sementara, sektor perdagangan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,01%.

Di sepanjang transaksi sesi II, 105 saham ditransaksikan turun. Sedangkan 103 saham naik dan 87 saham lain tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,914 miliar saham senilai Rp 3,326 triliun.

Saham-saham yang menghuni posisi top losers hari ini antara lain: PT Equity Development (GSMF) yang turun 17,95% menjadi Rp 96, PT Skybee (SKYB) turun 8,57% menjadi Rp 640, dan PT Mustika Ratu (MRAT) turun 7,94% menjadi Rp 580.

Sedangkan saham-saham penghuni top gainers adalah: PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) naik 24,62% menjadi Rp 24,62, PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) naik 18,79% menjadi Rp 16.750, dan PT Trada Maritime (TRAM) naik 12,64% menjadi Rp 980.

Menipis 6 Poin, IHSG Tinggalkan Level 4.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 6 poin akibat tekanan jual di penghujung perdagangan. Atas koreksi ini IHSG tinggalkan level 4.000.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.575 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 8.570 per dolar AS.

Mengawali perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,400 poin (0,18%) ke level 4.012,790. Bursa Asia yang positif berhasil semangati indeks.

Meski mampu bertahan di zona hijau, pergerakan IHSG masih serba tipis. Investor masih belum yakin rencana program pekerjaan Presiden AS Barrack Obama bisa terealisasi dengan baik.

Posisi tertinggi yang bisa didaki oleh indeks berada di level 4.028,484. Investor banyak memburu saham-saham lapis dua yang berpotensi menguat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 10,657 poin (0,26%) ke level 4.016,047. Investor masih ragu untuk tanamkan modalnya.

Hampir sepanjang perdagangan sesi II indeks berada di zona hijau, namun tekanan jual di menjelang penutupan akhirnya pertahanan IHSG jebol juga dan jatuh ke zona merah.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (9/9/2011), IHSG ditutup menipis 6,888 poin (0,18%) ke level 3.998,502. Sementara Indeks LQ 45 melemah tipis 4,438 poin (0,63%) ke level 705,250.

Investor mengekor aksi jual yang terjadi di bursa-bursa Asia. Saham-saham unggulan pun terkena aksi ambil untung dan melemah cukup dalam.

Mayoritas indeks sektoral kini berbalik arah ke teritori negatif, dipimpin oleh sektor industri dasar. Sementara sektor konsumer, properti, dan perdagangan masih bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 52,868 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 103.296 kali pada volume 3,914 miliar lembar saham senilai Rp 3,326 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia terkena sentimen negatif melemahnya bursa-bursa saham di Eropa, padahal pagi siang tadi masih ada beberapa yang cetak poin.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 1,19 poin (0,05%) ke level 2.497,75. Â
  • Indeks Hang Seng turun 46,19 poin (0,23%) ke level 19.866,63. Â
  • Indeks Nikkei 225 melemah 55,46 poin (0,63%) ke level 8.737,66.
  • Indeks Straits Times anjlok 30,77 poin (1,08%) ke level 2.826,13. Â
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.650 ke Rp 16.750, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 11.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 59.800, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 400 ke Rp 25.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 70.300, Axiata (EXCL) turun Rp 250 ke Rp 5.350, Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 8.700, dan Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 200 ke Rp 4.300.
(ang/dnl)

Cardig Aero Lepas 313.030.000 Saham ke publik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Cardig Aero Services akan melepas saham sebesar 313.030.000 saham ke publik pada Oktober 2011.

"PT Cardig Aero Services akan melepas 313.030.000 saham ke publik," ujar Kepala Biro Sektor Jasa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Gonthor R.Aziz, Jumat (9/9).

Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan diperkirakan akan melakukan penawaran umum saham perdana pada Oktober 2011. Perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Tujuan penawaran umum saham perdana untuk penyelesaian kewajiban perseroan, ekspansi dan modal kerja.

PT Cardig Aero Services bergerak di bidang usaha keamanan pesawat dan pengurusan cargo. [hid]

SMSM targetkan pendapatan Rp 1,8 triliun hingga akhir 2011

JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menargetkan pendapatan selama 2011 mencapai Rp 1,8 triliun. "Kita pun targetkan laba bersih tahun ini bisa naik menjadi Rp 205 miliar," kata Direktur SMSM Ang Andr Pribadi di Jakarta, Jumat (9/9).

Untuk menggenjot pendapatan sepanjang tahun ini, perseroan masih akan mengandalkan ekspor produk-produk ke luar negeri. "Potensi pertumbuhan produk kami masih sangat besar, per tahunnya bertumbuh 10% hingga 20%," lanjutnya.

Sebenarnya, perusahaan sempat meyakini pendapatan tahun ini bisa tembus hingga Rp 2 triliun. Namun, menguatnya nilai tukar rupiah malah mengurangi nilai jual produk-produk keluaran SMSM yang selama ini 76% di jual ke luar negeri.

Sebagai catatan, hingga akhir Juni lalu, SMSM baru berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 875 miliar. Sedangkan laba bersih produsen filter ini baru Rp 148 miliar. Walaupun begitu manajemen SMSM tetap optimis target tahun ini dapat terpenuhi.

"Kami sangat yakin karena dari siklus tren penjualan biasanya meningkat di semeter kedua. Biasanya costumer ada target dan mereka akan lebih banyak beli di semester kedua," pungkas Ang Andri.

Takut Bubble, BI Awasi Ketat Gadai Emas Syariah

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperketat pengawasan gadai emas yang dilakukan bank syariah supaya tidak terjadi penggelembungan (bubble). Saat ini, BI sudah sampai pada tahap pengawasan.

Menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya E Siregar, sebelumnya BI sudah memberikan imbauan kepada bank-bank syariah yang marak lakukan gadai emas. Setelah masuk tahap pengawasan, tahap berikutnya yang akan dilakukan BI ada mengeluarkan peraturan.

"Kalau mereka enggak melakukan apa-apa, baru kita buat peraturannya. Ada proses, jangan ujug-ujug buat peraturan, nanti bank syariahnya enggak kreatif kalau semuanya diatur. Pertama diimbau, lalu diawasi, baru diatur," ungkapnya di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (9/9/2011).

Ia mengatakan, kegiatan gadai emas tersebut masuk ke akad qardh yang merupakan pelengkap dari pembiayaan syariah. Bank sentral tak ingin qardh tersebut membesar dan menjadi yang utama daripada kegiatan perbankan syariah.

"Ada batasan dalam portofolio pembiayaan atau qardh dalam rangka gadai. Berapa kali gadai itu dilakukan, LTV (load to value) berapa, atur sendirilah. Jangan enggak ada batasan karena fatwa DSN, qardh itu hanya sebagai akad pelengkap jangan dong jadi dominan," ungkapnya.

Qardh merupakan akad pinjaman kepada nasabah demi tujuan komersial maupun sosial dengan ketentuan dana tersebut wajib dikembalikan kepada lembaga keuangan syariah dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI nomor 79/DSN-MUI/III/2011 menyebutkan, pembiayaan qardh sebagai pelengkap untuk tujuan komersial bisa menggunakan dana nasabah. Adapun akad qardh yang berdiri sendiri untuk tujuan sosial tidak boleh menggunakan dana nasabah atau harus menggunakan modal.

Hingga akhir Juni 2011 portofolio pinjaman qardh mencapai Rp 7,36 triliun, naik hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,44 triliun. Porsi pembiayaan qardh sekitar 8,9% dari seluruh portofolio pinjaman bank syariah yang mencapai Rp 82,61 triliun.
(ang/dnl)

Eropa dibuka memerah

LONDON. Sesaat setelah dibuka, bursa Eropa langsung melorot ke zona merah. Pada pukul 08.31 waktu London, Stoxx 600 turun 0,4% menjadi 229,64. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, indeks acuan Eropa itu sudah merosot 1,2%.

Sejumlah saham yang dilanda aksi jual diantaranya: Porsche SE yang terjungkal 9,3% , STMicroelectronics NV yang turun 2,6%, dan Infineon Technologies AG yang turun 2,6%. Selain itu, Verbund AG juga turun sebesar 6,2%.

"Situasi perekonomian semakin memburuk. Hal ini tergantung pada langkah apa yang akan diambil oleh penentu kebijakan di Eropa. Selama indikator ekonomi masih tetap seperti ini dan emerging market memperketat kebijakan moneternya, kenaikan pada pasar saham akan sangat terbatas," jelas Markus Steinbeis, head of equity portfolio management Unterfoehring.

Default di salah satu provinsi China menekan bursa Asia

Default di salah satu provinsi China menekan bursa Asia
TOKYO. Sore ini, sebagian besar bursa saham Asia tertekan. Pada pukul 15.51 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5% menjadi 121,41.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,6%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,8%, indeks S&P/ASX 200 naik 0,2%, dan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,1%. Sedangkan indeks Shanghai Composite China turun 0,2%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Fanuc Corp yang melorot paling besar diantara produsen mesin, Industrial & Commercial Bank of China Ltd turun 0,4%, Unimicron Technology Corp naik 6,9%, dan China Yurun Food Group Ltd naik 1,6%.

Beberapa sentimen negatif yang membuat bursa Asia tergerus adalah anjloknya saham-saham perusahaan pembuat mesin serta adanya data yang menunjukkan salah satu provinsi di China gagal bayar (default) atas utangnya.

"Default atas utang akan menjadi masalah yang besar bagi pemerintah lokal dengan memangkas investasi di sektor infrastruktur. Investor banyak melakukan aksi jual karena cemas perlambatan ekonomi akan terus menyeret kejatuhan indeks," urai Richard Chen, strategist Jianghai Securities Co di Shanghai.

Bursa Eropa Melemah Tanpa Ketidakpastian Fed

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa turun tipis pada perdagangan Jumat (9/9) setelah penurunan Wall Street karena Fed tidak menawarkan solusi meningkatkan pertumbuhan AS.

Indeks FTSE turun 0,2% ke 5.339,47, indeks DAX turun 0,6% ke 5.375,41 dan indeks CAC turun 0,5% ke 3.070,51, yang dikutip dari yahoofinance.com.

"Investor menahan diri karena tidak dapat membaca pasar secara jelas. Tidak ada alasan yang kuat untuk melakukan suatu keputusan sampai ada kebijakan yang kredibel," Direktur di Seven Investment Managemen, Justin Urquhart Stewart.

Fed dinilai tidak melakukan kepastian papapun dalam pidatonya di Jackson Hole. Kamis kemairn, Obama telah menawarkan paket stimulus untuk penerapan tenaga kerja senilai US$447 miliar di hadapan Kongres. Sedangkan dari data China, bulan Agustus mengalami penurunan laju inflasi menjadi 6,2% dari bulan Juli sebesar 6,5%.

Melirik Daya Tarik Saham PGAS

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Kendati ada risiko penurunan margin keuntungan, saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) ternyata masih menarik. Apa pasalnya?

Morgan Stanley tetap mempertahankan rekomendasi 'Netral- Equal Weight' untuk PGAS meski ada resiko penurunan margin keuntungan. “Hal ini seiring rencana perseroan merenegosiasi harga kontrak gas,” ungkapnya dalam riset terbaru.

Menurut analisis Morgan Stanley, proses nego ulang harga yang membuat PGAS menaikkan harga beli gas dari Santos menjadi sekitar US$5 /mmbtu, akan disertai peningkatan volume produksi Santos hingga 100 mmscfd, dari kontrak sebelumnya yang mematok volume gas Santos di 90 mmscfd.

Dengan kesepakatan harga kontrak gas di US$di 5 /mmbtu dari Santos dengan volume gas 100 mmscfd, maka bagi hasil yang diperoleh BP Migas (pemerintah) dari operator minyak dan gas akan meningkat. Selain itu, akan meminimalisir dampak penurunan margin untuk jangka menengah.

“Apalagi PGN sudah cukup diuntungkan dengan menjual gas dari blok Northern Sumatera di harga US$9 /mmbtu,”terangnya.

Awalnya BP Migas meminta PGAS untuk menekan spread harga beli dan jual dengan produsen hingga di bawah US$3 /mmbtu. Namun, hal ini berpotensi menurunkan margin hingga 60%. Selain itu, BP Migas ternyata juga tidak bisa begitu saja intervensi PGN untuk menaikkan harga, mengingat perseroan sudah terikat kontrak dengan produsen.

Padahal pemerintah membutuhkan penambahan revenue bagi hasil gas di tengah turunnya volume produksi minyak dalam negeri, “Alhasil, nego ulang kontrak pun terpaksa dilakukan PGN,” jelasnya.

Saham PGAS pada perdagangan Jumat (9/9) sesi siang terpantau turun Rp25 ke level Rp2.900 per lembarnya. Yuganur Wijanarko, analis dari HD Capital menilai, koreksi PGAS di bawah level 3.000 adalah keterlaluan.

Terutama mengingat emiten ini memiliki potensi profitabilitas tinggi (ROE 40%) dan fair value fundamental, setelah downgrade earnings akibat kenaikan biaya gas yang dipatok di angka Rp.3.400. Yuga pun mengaku masih memberi rekomendasi positif untuk PGAS. “Saya masih melihat target harga PGAS dapat mencapai Rp3.200,” ujarnya. [ast]

Agustus, dana kelolaan mayoritas reksadana pendapatan tetap syariah naik

Agustus, dana kelolaan mayoritas reksadana pendapatan tetap syariah naik
JAKARTA. Kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap syariah meningkat pada Agustus lalu. Data PT Infovesta Utama menunjukkan, dana kelolaan atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) lima dari delapan produk reksadana pendapatan tetap syariah meningkat.

Kenaikan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah dipimpin produk Sam Sukuk Syariah Sejahtera yang naik 32% menjadi Rp 33 miliar, dari bulan sebelumnya Rp 25,6 miliar. Disusul, produk MNC Dana Syariah dengan peningkatan dana kelolaan sebesar 21% menjadi Rp 85,36 miliar, dari Rp 70,97 miliar di bulan sebelumnya.

Sedangkan, NAB produk reksadana Medali syariah turun paling besar, yaitu 5,4% menjadi Rp 35,36 miliar, dari bulan sebelumnya Rp 37,5 miliar.

Manajer Investasi (MI) dari MNC Aset Manajemen Akbar Syarif mengaku, kenaikan dana kelolaan di bulan Agustus lebih besar dibanding bulan-bulan sebelumnya. Dia bilang, rata-rata bulan sebelumnya hanya naik 20%. "Bahkan sempat turun di bulan Januari hingga Maret lalu," ungkapnya, Jumat (9/9).

Akbar juga menyebut, saat ini masih sedikit MI yang menerbitkan produk pendapatan tetap syariah karena masih kesulitan dalam pengelolaannya. Kendala utamanya masih terkait keterbatasan underlying aset. "Obligasi pemerintah yang berbasis syariah saja masih sedikit apalagi obligasi korporasi berbasis syariah. Sepanjang tahun ini, belum ada korporasi yang launching obligasi berbasis syariah," jelas Akbar.

Padahal, menurutnya, portofolio MNC Dana Syariah tersusun dari 45% obligasi pemerintah syariah, 40% obligasi korporasi syariah, dan sisanya cash deposito yang digunakan untuk mengantisipasi adanya aksi redemption oleh nasabah.

Edbert Suryajaya, analis PT Infovesta Utama mengamini kondisi tersebut. Menurutnya, sepanjang tahun ini, jumlah produk obligasi pemerintah yang berbasis syariah lebih kurang 200 produk, sedangkan jumlah obligasi korporasi berbasis syariah belum mencapai 100 produk.

Meski begitu, Edbert bilang, selama Agustus lalu, kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis syariah, masih jauh di atas reksadana saham syariah. Rata-rata imbal hasil produk reksadana pendapatan tetap syariah pada periode 29 Juli 2011 - 26 Agustus 2011 sekitar 0,36%,. "Lebih besar dibanding rata-rata imbal hasil reksadana saham syariah yang malah turun 6,77% di periode yang sama," katanya, hari ini (9/9).

Sepanjang sepekan, mata uang Asia melemah

Sepanjang sepekan, mata uang Asia melemah
SEOUL. Mata uang Asia melemah sepanjang pekan ini. Sebagai bukti, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan sepuluh mata uang Asia teraktif (selain Jepang), turun 0,5% dalam lima hari terakhir. Ini merupakan penurunan terbesar dalam sepekan sejak minggu yang berakhir 5 Agustus lalu. Won Korea Selatan dan dollar Singapura menjadi dua mata uang Asia yang melemah paling besar.

Pada pukul 12.30 waktu Seoul, berdasarkan data Bloomberg, pasangan (pair) dollar AS dan won (USD/KRW) berada di angka 1.074,63. Berarti, sepanjang pekan ini won sudah melemah sebesar 1,1%. Pelemahan juga terjadi pada pair dollar AS dan dollar Singapura (USD/SGD) ke posisi S$ 1,2147, atau melemah 0,9%. Sedangkan pair dollar AS dan peso (USD/PHP) melemah ke posisi 42,485 atau keok 0,8%.

Pelemahan mata uang Asia pekan ini dipicu oleh kecemasan investor akan tersendatnya pemulihan ekonomi AS serta krisis utang Eropa. Alhasil, mereka lebih memilih untuk memburu aset-aset yang lebih aman ketimbang aset emerging market.

"Data tenaga kerja AS sangat lemah. Pelaku pasar memilih menunggu apakah the Fed akan menggelontorkan stimulus moneter nantinya," jelas Nick Verdi, currency strategist Barclays Capital.

Sementara itu, mata uang Asia hari ini berkecenderungan bergerak stagnan hingga menguat. Menurut Mika Martumpal, analis valas Bank Commonwealth, pernyataan Presiden Barack Obama yang berencana menyuntikkan dana senilai US$ 447 miliar ke dalam sistem perekonomian menjadi sentimen positif bagi pasar.

"Stimulus fiskal yang diajukan Obama lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebelumnya yang hanya sebesar US$ 300 miliar. Hal ini mendongkrak optimisme investasi global secara keseluruhan," jelas Mika.

Analis: Mata uang Garuda cenderung menguat hingga sore nanti

Analis: Mata uang Garuda cenderung menguat hingga sore nanti
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini menguat tipis atas dollar. Rupiah sempat bertengger di posisi 8.561 pagi tadi. Namun, pada pukul 11.29, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) berada di posisi 8.574. Itu artinya, rupiah melemah 0,1% dari posisi kemarin yang bertengger di angka 8.564.

Menurut analis valas Bank Commonwealth Mika Martumpal, pergerakan rupiah cenderung stagnan hingga menguat hari ini. Kendati begitu, penguatannya tidak akan terlalu besar di kisaran 10-15 basis poin.

"Reaksi pasar terhadap pernyataan Presiden AS Barack Obama terkait rencana stimulus fiskal senilai US$ 447 miliar relatif positif. Hal ini menaikkan optimisme investasi global secara keseluruhan, sehingga menguntungkan bagi pergerakan saham dan komoditas. Hal ini juga berdampak positif untuk rupiah," paparnya.

Sementara, dari sisi domestik, rupiah tersokong oleh tingkat inflasi yang cenderung rendah. Hingga sore nanti, Mika meramal, pergerakan rupiah akan menguat dengan kisaran 0,1% hingga 0,2%.

Apresiasi Berlanjut, Trading di 4 Sektor Saham

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Investor bisa trading saham sektor konsumsi, tambang batu bara, perbankan dan semen.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti bakal menguat. “Indeks akan mengarah ke level resistance 4.050 dan support 3.980,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (9/9).

Penguatan indeks didukung sentimen yang datang secara insidentil, jelang pembukaan market hari ini. Data inflasi China untuk Agustus 2011 dirilis sesuai ekspektasi di level 6,2%. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,5%. “Artinya, inflasi tahunannya melambat sehingga menjadi kabar baik bagi market,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Praska, pasar tak lagi melihat potensi bubble di negara Tirai Bambu itu. Sebab, inflasi sebelumnya, lebih dipicu oleh kenaikan pesat harga properti, sedangkan Agustus lalu, inflasi lebih ditopang oleh obat-obatan tradisional. Karena itu, kontribusinya tidak terlalu besar terhadap inflasi sehingga market positif. “Apalagi, jika bursa Eropa dibuka menguat,” tandasnya.

Hanya saja, di sisi lain pasar masih menunggu pidato Presiden AS Barack Obama yang semalam sudah mengajak Kongres terkait rencana untuk menggelontorkan dana fiskal sebanyak US$447 miliar untuk penyediaan lapangan tenaga kerja. “Ini hampir mirip dengan Quantitative Easing (QE), tapi langsung tepat sasaran yakni pengangguran yang saat ini tinggi mencapai 9,2%,” paparnya.

Obama juga, dikatakan Praska, akan memberikan insentif berupa pemangkasan pajak bagi perusahaan yang mau merekrut karyawan untuk mengurangi pengangguran jelang pemilu 2012.

Sementara itu, dari dalam negeri, isu reshuffle kabinet yang akan diumumkan tepat 2 tahun Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pada Oktober 2011, dinilainya tidak akan berpengaruh pada pergerakan saham selama rencana pemerintah yang ada saat ini tidak terganggu. “Selama tidak mengganggu proyek infrastruktur dan kebijakan yang mendorong investasi asing di dalam negeri,” ujarnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak indeks hari ini adalah konsumsi, perbankan dan grup Astra.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham yang layak trading di sektor konsumsi, pertambangan batu bara, perbankan dan sektor industri dasar semen. Saham-saham pilihannya adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Lalu, PT Harum Energy (HRUM), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Holcim Indonesia (SMCB). SMCB ditargetkan Rp2.200 karena cum dividend pada 12 September 2011 sebesar Rp23 per saham. “Saya rekomendasikan saham-saham itu untuk trading sepekan ke depan,” imbuhnya. [ast]

Di sesi I, indeks masih ditutup positif

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi positif di sesi I. Pada penutupan pukul 11.30, indeks tercatat naik 0,27% menjadi 4.016,047.

Mayoritas sektor yang ditransaksikan menghijau. Sektor perdagangan naik paling tinggi sebesar 1,99%. Baru kemudian disusul oleh sektor consumer goods dan sektor konstruksi dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,38% dan 1,02%.

Sementara itu, jumlah saham yang ditransaksikan naik mencapai 113. Sementara, 79 saham melorot dan 81 saham lainnya tak mengalami perubahan. Adapun volume transaksi di sesi pertama ini melibatkan 1,831 saham senilai Rp 1,478 trilin.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers diantaranya: PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) yang naik 24,62% menjadi Rp 810, PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) naik 15,25% menjadi Rp 16.250, dan PT Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 15,15% menjadi Rp 190.

Sementara itu, saham-saham yang tergerus paling dalam adalah: PT Gema Grahasarana (GEMA) turun 10,77% menjadi Rp 290, PT Hotel Sahid Jaya (SHID) turun 7,53% menjadi Rp 430, dan PT Mustika Ratu (MRAT) turun 6,35% menjadi Rp 590.

Sesi I Investor Masih Ragu, IHSG Cuma Naik 10 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis 10 poin di tengah mixed-nya bursa regional. Investor masih ragu untuk tanamkan modalnya.

Mengawali perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,400 poin (0,18%) ke level 4.012,790. Bursa Asia yang positif berhasil semangati indeks.

Meski mampu bertahan di zona hijau, pergerakan IHSG masih serba tipis. Investor masih belum yakin rencana program pekerjaan Presiden AS Barrack Obama bisa terealisasi dengan baik.

Posisi tertinggi yang bisa didaki oleh indeks berada di level 4.028,484. Investor banyak memburu saham-saham lapis dua yang berpotensi menguat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (9/92011), IHSG naik tipis 10,657 poin (0,26%) ke level 4.016,047. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,122 poin (0,02%) ke level 709,566.

Saham-saham berbasis konsumer memimpin laju penguatan bursa, disusul saham-saham properti dan perdagangan. Beberapa indeks sektoral masih terjebak di zona merah seperti sektor pertambangan, industri dasar, infrastruktur dan finansial.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 53.433 kali pada volume 1,831 miliar lembar saham senilai Rp 1,478 triliun. Sebanyak 120 saham naik, sisanya 85 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional bergerak mixed hingga siang hari ini. Sentimen negatif melemahnya Wall Street bertubrukan dengan pidato Obama sehingga akhirnya membuat investor sedikit ragu.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,31 poin (0,13%) ke level 2.502,26.
  • Indeks Hang Seng naik ke 44,36 poin (0,22%) level 19.957,18. Â
  • Indeks Nikkei 225 turun 19,23 poin (0,22%) ke level 8.773,89. Â
  • Indeks Straits Times melemah 8,77 poin (0,31%) ke level 2.848,13. Â

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.150 ke Rp 16.250, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 61.350, Astra Internasional (ASII) naik Rp 500 ke Rp 71.500, dan Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 11.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 250 ke Rp 8.650, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 200 ke Rp 4.300, Indosat (ISAT) turun Rp 150 ke Rp 5.650, dan Harum Energy (HRUM) turun Rp 150 ke Rp 8.650.

(ang/qom)

Kejar Efisiensi, Semen Gresik Incar Tambang Batubara

Jakarta - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) berniat mengakuisisi satu tambang batubara. Hal ini dilakukan untuk mengejar efisiensi biaya operasional perseroan.

"Perseroan saat ini sedang melakukan studi untuk mengakuisisi salah satu KP batubara di dalam negeri yang telah beroperasi," kata Sunardi Prionomurti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/9/2011).

Menurutnya, hal ini sesuai dengan rencana jangka panjang dan menengah perseroan untuk meningkatkan kapasitas terpasang produksi semen.

Tahun ini kapasitas terpasang perusahaan plat merah itu sebanyak 20 juta ton per tahun dengan konsumsi batubara 3,5 juta ton.

Diperkirakan kebutuhan konsumsi batubara di 2015 akan meningkat di atas 6,5 juta ton per tahun, seiring dengan peningkatan kapasitas terpasang perseroan yang ditargetkan mendekati 30 juta ton semen per tahun.

Sementara itu dalam struktur biaya produksi (COGS) perseroan, biaya batubara tercatat sekitar 27% dan merupakan komponen biaya terbesar. Atas dasar itu, emiten berkode SMGR itu merasa jika punya akses langsung ke tambang batubara maka jaminan kelancaran operasi semakin meningkat dan lebih efisien.

"Perseroan memandang kontinuitas dan pengaman pasokan batubara merupakan salah satu faktor penting untuk kestabilan dan kelancaran operasi perseroan," tambahnya.

Saat ini, rencana akuisisi tersebut masih dalam tahap penjajakan dan pengkajian. Semen Gresik akan mengeksekusi rencana tersebut jika sudah yakin akan mendapat dampak positif terhadap kinerjanya.
(ang/dnl)

Akuisisi obligasi konversi Awesome Coal, saham TRAM cetak rekor tertinggi

JAKARTA. Saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) mencetak rekor harga tertinggi sejak pertama kali tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Hingga pukul 9.56 WIB, saham emiten penyedia jasa pelayaran dan angkutan laut untuk industri perminyakan ini meroket 9,2% ke Rp 950 per saham. Ini merupakan harga penutupan tertinggi sejak TRAM listing pada September 2008.

Pamor TRAM melejit setelah perusahaan setuju mengakuisisi obligasi konversi yang diterbitkan PT Awesome Coal. Dengan akuisisi tersebut, maka perseroan berpeluang mengambil alih tambang batubara di Kalimantan Timur.

Pefindo Naikkan Peringkat SIMP Jadi AA

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat untuk PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan obligasi I/2009 dari AA- menjadi AA.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers Pefindo, yang diterbitkan Jumat (9/9). Pefindo juga menaikkan peringkat sukuk ijarah I/2009 menjadi AA dari AA-. Outlook perseroan adalah stabil. "Kenaikan peringkat terutama disebabkan oleh membaiknya struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan setelah pelunasan dini beberapa utang menggunakan dana hasil dari penawaran umum saham perdana," ujar Analis Pefindo, Niken Indriarsih.

Peringkat tersebut mencerminkan struktur permodalan dan proteksi arus kas yang lebih baik, difersifikasi produk, dan area yang baik dengan posisi perusahaan yang kuat di pasar minyak goreng bermerk di Indonesia, dan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal dengan profil perkebunan yang baik untuk mengamankan kebutuhanbahan
baku.

"Tapi peringkat ini dibatasi oleh resiko kondisi cuaca yang tidak dapat diramalkan dan resiko persaingan bisnis untuk divisi minyak dan lemak nabati," kata Niken.

Seperti diketahui, kepemilikan saham perusahaan per 1 Agustus antara lain Indofood Agri Resources Ltd sebesar 72%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 6,4% dan publik sebesar 21,6%. [hid]

Waspada, aksi profit taking diprediksi masih akan terus berlanjut

Waspada, aksi profit taking diprediksi masih akan terus berlanjut
JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (8/9), indeks Dow Jones ditutup turun 119 point (1,04%) ke level 11.295,81. Peurunan terjadi setelah Pimpinan Bank Sentral AS Ben S. Bernanke, menolak menjelaskan detail rencana the Fed untuk menggairahkan kembali perekonomian negara tersebut.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (8/9) ditutup naik tipis 4 point (0,09%) ke level 4.005,39 menyusul keluarnya data tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) yang tetap berada di level 6,75%.

Investor asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 523 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli antara lain BMRI, BBRI, ASII, LPKR, dan UNTR.

"Secara teknikal, IHSG akhirnya bergerak menguat tipis setelah tidak mampu menembus resistance-nya di level 4.020," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia menambahkan, candlestick membentuk pola spinning top yang mengidikasikan adanya potensi bearish reversal setelah IHSG bergerak menguat sepanjang minggu ini. Selain itu, MA5 dan MA20 berhasil membuat golden cross, namun perlu diwaspadai melihat indikator stochastic yang mulai memasuki area overbought dan RSI yang telah bergerak melandai.

Betrand meramal, pada perdagangan hari ini (9/9), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 3.954-4.034 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ICBP dan ASGR.

Sementara, Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada memprediksi, pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.958-3.982 dan resistance 4.025-4.045.

Reza juga melihat, secara teknikal, IHSG membentuk spinning tops di posisi atas yang menandakan akan adanya reversal. "Hal ini wajar karena setelah menguat kencang di hari sebelumnya, IHSG seperti biasa akan mengalami technical correction," jelasnya.

Selain itu, lanjut Reza, respon negatif investor terhadap belum adanya kebijakan lanjutan AS ditandai dengan melemahnya bursa Wall Street. "Hal ini bisa mempengaruhi perdagangan saham hari ini. Investor harus mewaspadai aksi profit taking yang kemungkinan masih akan berlanjut." jelasnya.

Awas, Perhatikan Koreksi IHSG Sesi I

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat (9/9) berpotensi terkoreksi sehingga wait and see dan harus perhatikan koreksi sesi I dengan support 3.998 dan resisten di 4.030.

Demikian dikutip dari hasil riset analis saham AM Capital, Andre Mahardika. "Secara teknikal IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka menengah, namun dari teknikal jangka pendek IHSG sudah jenuh beli, dan harus adanya koreksi wajar," katanya.

Dari sthocastic IHSG masih mengkonfirmasi bullish di area jenuh beli. Dari DMI, IHSG masih mengkonfirmasi bullish dengan tekanan beli yang masih lebih besar dari tekanan jual. Dari MACD, IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka pendek.

"Saya menyimpulkan IHSG masih bullish secara jangka menengah, namun perlu di ingat karena IHSG sudah naik mulai hari senin 5 sept 2011. dan memang harus ada koreksi wajar agar tidak kelebihan beban. Range koreksi IHSG di 3.998 dengan potensi bullish masih di 4.030," paparnya.

IHSG kemarin ditutup menguat tipis 3,9 poin atau 0,1% menjadi 4.005. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar saham senilai Rp5,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp545,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,9 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,3 triliun.

Krisis AS-Eropa Justru Turunkan Risiko Bubble IHSG

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Krisis keuangan yang terjadi di AS dan Eropa justru menurunkan risiko bubble di pasar saham Indonesia (IHSG).

Demikian diutarakan Ekonom Senior Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan ketika berbincang dengan INILAH.COM, Kamis (8/9). Menurutnya, indeks IHSG mengalami penurunan seiring krisis di dua kawasan tersebut.

"IHSG kan anjlok. Kekhawatiran investor global atas melambannya ekonomi Amerika dan Eropa otomatis memicu anjloknya bursa saham global. Dengan anjlonya bursa saham global otomatis risiko bubble mengecil dong," jelasnya.

Secara umum, lanjutnya dampak krisis AS-Eropa terhadap perekonomian Indonesia lebih berpengaruh ke pasar finansial. Pasalnya, krisis di Amerika Serikat membawa kekhatiran di kalangan investor saham.

"Dan bukan hanya masalah ekonomi Amerika tapi juga masalah ekonomi Eropa. Cuman kalau kita melihat tingkat keparahan ekonomi Amerika tahun ini dibanding tahun 2009 jauh ya," urainya.

Dijelaskan Fauzi, tahun ini ekonomi Amerika masih tumbuh. Walaupun tidak lebih dari 2% hampir 1,8%-an. Sementara tahun 2009 ekonominya kontraksi, resesi. Tahun 2009 ekonomi dunia juga kontraksi.

"Sementara tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia masih positif walaupun di bawah 4% antara 3,5%-4%. Jadi, kekhawatirannya lebih kepada pasar finansial yang memang panik," tuturnya

Dampaknya ke Indonesia kembali lagi lebih ke bursa saham. "Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia kita perkirakan 6% tahun ini naik dari 6% tahun lalu," ucapnya.

Dengan adanya krisis AS-Eropa juga membuat aliran capital inflow (dana asing masuk) ke Indonesia makin deras. "Tentunya dengan kekhawatiran ini bisa saja ada pengurangan capital inflow. Buktinya selama ini capital inflow masih masuk ke Indonesia makannya cadangan devisanya naik terus kan," jelasnya. [hid]

IHSG Lelah, Saham Grup Bakrie Jadi Pilihan

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG dinilai sudah lelah (exhausted) setelah menguat empat hari berturut-turut. Tapi, indeks masih terus bakal naik. Saham-saham grup Bakrie dan beberapa saham lain jadi pilihan.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) kemarin masih mengalami kenaikan saat penutupan (closing). Walaupun, pergerakan intraday-nya bervariasi positif dan negatif.

Kondisi itu menurutnya, menandakan IHSG sudah 'exhausted' (kelelahan) dan butuh sedikit koreksi normal. Apalagi, indeks sudah menguat 4 hari berturut-turut setelah libur panjang Lebaran 2011 sepakan lalu. “Karena itu, IHSG seharusnya terkoreksi, namun terbantu oleh pergerakan bursa regional dan global yang positif,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (8/9) malam.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) pada Kamis (8/9) ditutup menguat 3,96 poin (0,1%) ke level 4.005,39, dengan intraday tertinggi 4.021,75 dan terendah di 3.978,34. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45 terpantau melemah 0,41 poin (0,06%) ke level 709,68.

Menurut David, terlihat IHSG mengalami kenaikan yang terkecil (dibandingkan semua bursa yang 'hijau' hari kemarin). Meski begitu, kemungkinan masih ada pergerakan positif lanjutan bagi IHSG, untuk tetap berada di atas (setidaknya tertahan) di atas level psikologisnya di atas 4000. “Mengingat bursa-bursa global maupun regional masih ada kans untuk menguat lebih lanjut,” ujarnya.

Kalaupun melemah, ditegaskan David, tidak akan ada penurunan besar. Sebab, toleransi koreksi hanyalah sebatas 3.954. “IHSG akan bergerak dalam trading range support 3.954 dan 4.048 sebagai level resistance-nya,” ujarnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Bumi Resources (BUMI), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT HM Sampoerna (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan PT Bukit Asam (PTBA). “Saya rekomendasikan buy on weakness dengan pola trading buy saja. Sebab, potensi kenaikan masih terbuka lebar,” ujarnya.

Dia menegaskan, sisi reward pada saham-saham tersebut lebih besar juga ketimbang risiko penurunannya, di samping faktor likuiditas yang relatif baik. “Meski market exhausted, tapi saham-saham itu masih belum bergerak mengikuti pergerakan naik market 4 hari ini dan masih cenderung undervalued,” ungkapnya.

David menggarisbawahi, market terlihat ‘exhausted' dari pergerakan intraday kemarin. Artinya kondisi itu hanya berlaku dalam view yang jangka pendek saja. “Dalam jangka menengah-panjang: market tetap bullish,” tandasnya.

Strategi dalam situasi ini, dijelaskannya, view jangka pendek yakni sell on Strenght dan buy on weakness pada saham-saham pilihan tadi. “Secara keseluruhan, market butuh 'koreksi ringan', technical correction,” ungkap dia.

Hingga akhir 2011, dia memperkirakan, potensi penguatan IHSG ke level 4.300-3.500. “Jadi, untuk saat ini, apalagi setelah 4 hari menguat, di tengah market lain yang kurang bergairah, IHSG ke depannya perlu mengalami koreksi saja,” imbuhnya. [mdr]

Bursa Tokyo Turun, Sydney Naik

Medium
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Jepang melemah pada Jumat (9/9) pagi, setelah data pertumbuhan ekonomi yang lemah, sementara saham Australia menguat didukung saham energi.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average turun 0,3% dan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,2%. Sementara di Australia, indeks S&P / ASX 200 naik 0,5%.

Saham AS melemah semalam, setelah Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke gagal memberikan kejelasan pada bagaimana atau apakah bank sentral bisa meredakan biaya pinjaman lebih lanjut.

Presiden Barack Obama juga mengatakan bahwa keadaan ekonomi saat ini sedang mengalami krisis nasional dan menguraikan paket pekerjaan yang luas dengan pemotongan pajak dan insentif lain yang dirancang untuk mendongkrak perekonomian.

Data Asia tidak menginspirasi banyak optimisme hari ini, seperti Jepang yang merevisi turun PDB April-Juni, mencatatkan kontraksi 0,5% pada kuartal kedua dibandingkan penurunan 0,3% pada prediksi awal.

Perusahaan konstruksi melemah di Tokyo, dengan Jepang Steel Works Ltd turun 1,7% dan Hitachi Construction Machinery Co jatuh 2,4%. Pembuat mobil juga menurun, dengan Toyota Motor Corp turun 1% dan Honda Motor Co melemah 0,6% di Tokyo, sementara Hyundai Motor Co kehilangan 1% dan Kia Motors Corp turun 0,9% di Seoul.

Aozora Bank Ltd turun 1,1% setelah laporan bahwa Australia & New Zealand Banking Group Ltd diharapkan mencari saham minoritas ketimbang kontrol penuh dari bank Jepang.

Namun, perusahaan energi menguat di Australia, dengan Karoon Gas Australia Ltd naik 6,1% dan Woodside Petroluem Ltd naik 1,9%. [ast]

Tarif Tol Siap Sumbang Laba ASII

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Unit usaha jalan tol PT Astra International Tbk (ASII) akan memberikan sumbangan terhadap kinerja perseroan.

Perseroan memiliki tiga ruas tol seperti Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km, Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km dan Kojokerto-Kertosono sepanjang 40,5 km. Untuk dua ruas tol akan mulai beroperasi pada 2012-2013.

Sedangkan ruas tol terakhir diperoleh setelah mengakuisisi 95% saham PT Marga Hanurata Intrinsic. Pada perdagangan kemarin saham ASII turun Rp250 ke Rp71.000 dengan volume 6.896 saham senilai Rp245,6 miliar sebanyak 2.425 kali transaksi.

UNSP Dikabarkan akan IPO Domba Mas

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dikabarkan akan mencatatkan anak usahanya di papan bursa efek, yaitu PT Domba Mas.

Rencana IPO ini dengan target dana sekitar US$300 juta sehingga akan berdampak posiif bagi saham perseroan.

Pada perdagangan kemarin saham UNSP turun Rp5 ke Rp390 dengan volume perdagangan 81.185 saham senilai Rp15,8 miliar sebanyak 662 kali transaksi.

Bursa Jepang Tergelincir di Awal Sesi

Medium
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa saham Jepang turun dalam perdagangan Jumat (9/9) pagi, menyusul koreksi bursa AS semalam dan melemahnya euro terhadap yen.

Tapi pasar dengan cepat bergerak dari posisi terendah mereka dan fluktuatif, menjelang rilisnya data ekonomi China.

Nikkei Stock Average melemah 0,1% menjadi 8,784.47, meskipun Topix naik 0,2% menjadi 758,73.

Saham otomotif merupakan titik lemah, dengan Toyota Motor Corp turun 0,5%, Mitsubishi Motors Corp turun 1%, dan pembuat Subaru Fuji Heavy Industries Ltd jatuh 1,3%.

Namun, sektor keuangan membantu mendukung pasar, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 1,5% dan Mizuho Financial Group Inc naik 0,9%. [ast]

Dolar Menguat Setelah Pidato Bernanke

Headline
INILAH.COM, New York - Dolar memperpanjang kenaikan pada Kamis (8/9) waktu setempat, setelah Gubernur The Fed Ben Bernanke mengatakan tidak khawatir bila peningkatan inflasi awal tahun ini akan bertahan, tetapi ia tidak menjelaskan bagaimana aksi bank sentral lebih lanjut.

Dolar sempat naik terhadap euro sebelumnya, setelah Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengatakan para pejabat harus memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk zona euro, meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral dapat meningkatkan suku bunga tahun ini.

Euro jatuh ke US$ 1,3884, turun dari US$ 1,4045 dalam perdagangan pagi di AS, selain dari level US$ 1,4093 dari perdagangan Amerika Utara sebelumnya. Mata uang tunggal itu menyentuh level terendahnya sejak pertengahan Juli.

Indeks dolar, yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang utama, naik menjadi 76,284, dari 75,489 perdagangan sebelumnya.

Beberapa mungkin telah lega bahwa Bernanke tidak berkomentar tentang kemungkinan pelonggaran kuantitatif lebih lanjut. Ini adalah pidato terakhirnya yang dijadwalkan menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada 20-21 September.

"Sekilas pidato tersebut tidak memberikan sesuatu yang baru, tidak ada yang belum pernah ia katakan sebelumnya. Jadi kami dibiarkan bertanya-tanya apa langkah-langkah yang mereka ambil pada September," kata Eric Green, kepala ekonom pasar di TD Securities.

Bank of England juga mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan. Tidak adanya semacam pengumuman yang mendorong British pound terhadap dolar AS.

Sterling melemah pascapidato Bernanke, dengan diperdagangkan pada US$ 1,5965, dari terendah US$ 1,5911 selama jam Asia dan dari US$ 1,5975 akhir Rabu.

Terhadap mata uang Jepang, dolar naik ke 77,52 yen, dari 77,36 yen. Surplus neraca perdagangan Jepang pada Juli, membuat investor kecewa, karena data pemerintah menunjukkan ekspor menyusut tapi impor tumbuh.

Dolar Australia turun ke US$ 1,0570, setelah laporan pekerjaan lebih lemah dari yang estimasi dan pascapidato Bernanke, dari sebelumnya US$ 1,0630. [ast]

November, kuasi reorganisasi TFCO

JAKARTA. Rencana PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) melakukan kuasi reorganisasi terpaksa mundur dari jadwal semula. Awalnya, TFCO menargetkan sudah bisa melakukan aksi bersih-bersih laporan keuangan tersebut pada September ini. Emiten itu kemudian menunda rencana kuasi reorganisasi hingga akhir November nanti.

Manajemen TFCO menjelaskan pelaksanaan kuasi reorganisasi tersebut mundur karena proses tersebut memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. “Saat ini sudah dalam proses, butuh waktu panjang. Jadi agak sedikit mundur,” kata Sugito Budiono, Direktur TFCO kepada KONTAN, Kamis (8/9).

Perusahaan akan menggunakan laporan keuangan per akhir Juni 2011 sebagai dasar kuasi reorganisasi. Saat ini, laporan keuangan tersebut sudah selesai diaudit. Karena proses audit tersebut, perusahaan terlambat memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan laporan keuangan berkala ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Dalam proses kuasi tersebut, TFCO akan melakukan revaluasi aset untuk menghapus defisit. Defisit tersebut merupakan akumulasi kerugian selama sepuluh tahun, yang mencapai US$ 200 juta.

Mengutip laporan keuangan TFCO terakhir, defisit perusahaan penghasil serat poliester ini menyusut dari US$ 196,61 juta di kuartal satu 2010 menjadi US$ 183,24 juta di kuartal satu 2011. Setelah proses kuasi selesai, rencananya TFCO akan mulai membagikan dividen pada tahun depan.

Tahun ini TFCO menargetkan bisa memperoleh laba bersih US$ 11 juta. Sementara di sepanjang 2010 lalu, laba bersih perseroan ini mencapai US$ 10,82 juta. Namun manajemen TFCO menolak untuk memberikan kisaran kinerja perusahaan hingga paruh pertama tahun ini. Yang jelas, Sugito bilang kinerja perusahaan sesuai dengan target.

Sekadar gambaran, hingga kuartal pertama tahun ini, penjualan TFCO mencapai US$ 111,81 juta, atau naik hampir 50% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 74,57 juta.

Penjualan tersebut naik karena kelangkaan katun di pasar. Kelangkaan tersebut mengerek harga katun menjadi sekitar US$ 250 per pon dari harga normal yang sebesar US$ 80 per pon. Ketika harga katun bergerak naik, harga jual produk TFCO, yaitu poliester sebagai alternatif katun, turut terkerek naik.

Sedang laba bersih perusahaan pada tiga bulan pertama 2011 lalu mencapai US$ 13,37 juta. Jauh naik dibanding laba bersih di kuartal satu 2010, di mana perusahaan mengalami rugi sebesar US$ 5,2 juta.

FREN masih restrukturisasi utang

FREN masih restrukturisasi utang
JAKARTA. Upaya PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melakukan restrukturisasi utang obligasi rupiah berjalan lambat. Di semester dua ini belum ada lagi pemegang obligasi yang berniat mengonversi obligasinya jadi saham.

Per Agustus 2011, obligasi rupiah yang berhasil dikonversi FREN masih Rp 71 miliar. “Restrukturisasi terhadap obligasi rupiah saat ini tengah dan terus dilakukan perseroan,” kata Ade Rusmanta, Sekretaris Perusahaan FREN, kepada KONTAN, Kamis (8/9).

Sebelumnya FREN juga menawarkan membeli kembali (buyback) Obligasi I Mobile-8 Telecom 2007. Lewat buyback, FREN berniat menukar obligasi senilai Rp 606,50 miliar menjadi saham seri B baru yang diterbitkan FREN. Tapi dalam aksi tersebut FREN hanya berhasil membeli kembali obligasi senilai Rp 2,5 miliar dari total obligasi.

Refloating Bisa Bangunkan Saham Tidur

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Kewajiban pelepasan saham (refloating) bagi pemegang saham pengendali pascaakuisisi, dinilai sebagai upaya membangunkan saham yang tidur. Bagaimana prospek saham-saham tersebut?

Analis Samuel Securities Adrianus Bias Prasuryo mengatakan, rugi tidaknya pelepasan saham (refloating) bagi pemegang saham pengendali, sangat tergantung pada harga saham saat akan dilepas. Sebab, menurutnya, keuntungan yang didapat ditentukan harga jual apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari harga beli sebelumnya.

Tapi, dia menggarisbawahi, maksud dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan peraturan (refloating) No. IX.H.1 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka, agar refloat di market untuk saham-saham tersebut tetap bisa diakses oleh publik.

“Jadi, pada dasarnya, itu tujuannya. Sehingga, saham-saham tersebut tidak menjadi saham tidur karena refloat-nya sedikit sehingga perdagangannya kurang aktif di bursa,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (8/9).

Karena itu, lanjutnya, pelepasan saham semacam itu harus disalurkan ke publik bukan investor strategis. Artinya, saham yang dipegang oleh pengendali dikembalikan ke market.

Mengenai menarik atau tidaknya saham itu, ia menambahkan, sangat tergantung pada harga pelepasannya. Jika harga pelepasan lebih rendah dari harga market, investor cukup tertarik untuk menyerap saham-saham tersebut. “Tapi, jika harga sahamnya ternyata lebih tinggi dari harga pasar, tentu kurang menarik bagi investor,” timpalnya.

Dia menyebutkan, saham PT Petrosea (PTRO yang bakal dilepas oleh PT Indika Energi secara kinerja cukup menjanjikan. Hanya saja, pasar belum tahu saham tersebut akan dilepas di harga berapa.

Dalam kasus saham PT Bentoel (RMBA) yang dilepas oleh British American Tobacco (BAT) yakni saat beli di level Rp760 per saham dijual di Rp873 per saham dengan harga pasar Rp810 per saham. “Karena itu, harga pelepasannya lebih tinggi dibandingkan harga pasar,” ungkapnya.

Karena itu, bagi calon pembeli harus melihat apakah saham tersebut menjanjikan atau tidak. Jika bagus, meski harganya di atas harga pasar, investor tentu masih mau menyerapnya. Tapi, jika kinerja saham tersebut tidak terlalu baik, lebih baik mencari saham yang lain. “Ini juga kelihatannya akan memicu susah lakunya saat penjualan saham oleh pengendali,” paparnya.

Di sisi lain, bagi si penjual, refloating memang tidak berpengaruh langsung pada positifnya kinerja emiten penjual. Tapi, jika harga jual lebih tinggi dari harga beli, penjual akan membukukan keuntungan sehingga berpengaruh positif terhadap laba bersih. Itu juga jadi katalis positif bagi harga sahamnya. “Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah justru akan jadi sentiment negatif,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, British American Tobacco (BAT), selaku pemegang saham terbesar PT Bentoel Internasional Investama (RMBA) telah menjual 970,542 juta (13,3%) saham RMBA kepada UBS AG. Dengan penjualan tersebut, BAT mendapatkan dana segar mencapai Rp737.612 miliar.

"Harga dari setiap saham yang dijual pada transaksi tersebut adalah Rp 760," kata Sekretaris Perusahaan RMBA Hadrianus Wahyu Trikusumo dalam keterbukaan yang diberikan ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/9).

Dengan penjualan tersebut, saat ini BAT masih menjadi pemegang saham mayoritas RMBA dengan menguasai 6,194 juta saham yang setara dengan 85,55% saham di perusahaan rokok tersebut.

Pada 2009, BAT menguasai saham pemilik merek rokok Bentoel ini hingga 99,74%. Dalam keterbukaan informasinya, BAT melakukan penjualan tersebut untuk memenuhi ketentuan divestasi saham (refloating) berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang pengalialihan perusahaan terbuka berkewajiban melepas kembali saham paling lama dua tahun setelah penyelesaian tender offer.

Artinya, refloating saham Bentoel harus dilaksanakan pada 2011. Selain BAT, sejumlah pemegang saham pengendali yang wajib refloating saham perusahaan terbuka adalah INDY dan HSBC Holdings. Indika wajib melepas kembali sebagian saham PT Petrosea (PTRO), sedangkan HSBC harus melepas saham PT Bank Ekonomi Raharja (BAEK). [mdr]

Indikasi Stimulus Fed Kembali Angkat Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Kamis (8/9) setelah Chairman The Fed Ben Bernanke tidak memberikan indikasi stimulus baru untuk ekonomi.

Investor memperhatikan Bernanke yang akan mmberikan outlook ekonomi Amerika Serikat, pada Kamis ini, dan pembuat kebijakan lain untuk memberikan pandangan mengenai perekonomian global lambat dan krisis utang Eropa.

"The Fed tidak juga mendatangkan banyak opsi di mana pasar mengharapkan stimulus," Chief Investment Officer Solaris Asset Management Tim Ghriskey,seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Saham perbankan mencatatkan penurunan terbesar. Indeks KBW Bank turun 3%. Indeks Dow Jones turun 119,05 poin atau 1,04% ke level 11.295,81. Indeks S&P 500 turun 12,72 poin atau 1,06% ke level 1.185,90. Indeks Nasdaq turun. 19,80 poin atau 0,78% ke level 2.529,14.

Saham JPMorgan turun 3,8% ke level US$33,51. Saham Bank of America Corp turun 3,7% ke level US$7,20. Indeks sektor keuangan S&P 500 turun 2,3%. Indeks Volatility VIX naik 2,8% ke level 34.32.

Volume perdagangan saham di NYSE, Nasdaq dan Amex sebesar 7,46 miliar saham. Sekitar 76% saham di NYSE turun. Kondisi bursa saham sekarang lebih berpandangan untuk jangka pendek dibandingkan fundamental perusahaan.

Indeks Morgan Stanley Healthcare Payor turun 2,4%, sementara Aetna Inc turun 1,9% ke level US$39,19. Adapun saham yang mengalami kenaikan yaitu saham Yahoo naik 6,1% ke level US$14,44 setelah pemegang saham Third Point LLC akan memerintahkan mengambil posisi direksi. Saham SanDisk Corp naik 2,4% ke level US$38,52. [cms]

Pidato Obama Tetap Jadi Tekanan bagi Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (9/9) diprediksi melemah. Sentimen dari pidato Presiden AS Barack Obama semalam jadi tekanan negatif bagi mata uang RI ini.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, hari ini, diekspektasikan penguatan dolar AS akibat besarnya peluang terjadinya risk aversion (penghindaran risiko). Kondisi itu menurutnya, otomatis menjadi tekanan bagi rupiah.

Sebab, menurut Christian, karena dipicu positifnya Pidato Presiden AS Barack Obama semalam juga cenderung memperkuat dolar AS. "Rupiah berpeluang melemah ke level 8.580-8.595 dan batas penguatannya di level Moving Average (MA)60 di level 8.545 per dolar AS yang menjadi level support-nya," katanya kepada INILAH.COM.

Sebelumnya, lanjut Christian, pasar mengharapkan stimulus fiskal untuk pembukaan lapangan kerja baru sebesar US$300 miliar, pemotongan pajak (tax cut) dan stimulus untuk proyek infrastruktur. "Setelah Obama mengeluarkan rencana itu, tampaknya berpengaruh positif bagi dolar AS," imbuhnya.

Sebaliknya, ia menambahkan, kalaupun pasar menilai rencana stimulus itu di bawah ekspektasi, akan terjadi kekecewaan di market. "Karena itu, tetap saja aset-aset berisiko dihindari termasuk rupiah," imbuhnya.

Selain pidato Obama semalam, lanjut Christian, pasar juga merespon Pidato Gubernur Bank Sentral AS The Fed Ben Bernanke. Tapi, pidato Ben sudah diperkirakan tidak banyak memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter AS. "Pasar masih menunggu meeting Federal Open Market Committee (FOMC) pada 22 September. Jadi, yang dilihat pasar lebih pada pidato Obama," ujarnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta,Kamis (8/9) ditutup melemah 90 poin (0,10%) ke level 8.559/8.569 per dolar AS.

Pilihan Hari Ini: Saham Berbasis Pasar Domestik

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia Jumat (9/9) masih berpeluang menguat meskipun terbatas. Saham berbasis pasar domestik menjadi rekomendasi.

Pengamat pasar modal Citi Pacific Securities Teuku Hendri mengatakan, setelah mencapai kembali level psikologis 4000, pergerakan naik IHSG mulai tertahan dan cenderung sideways. “Ini seiring dengan konsolidasi di beberapa bursa utama dunia,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pelaku pasar menunggu pidato Barack Obama soal tenaga kerja. Upaya fiskal untuk menekan angka pengangguran sangat ditunggu oleh investor, karena angka pengangguran AS yang masih di 9,5 % ini yang terus memicu kekhawatiran resiko, meskipun data lainnya tidak mengarah ke resesi.

Sementara di Eropa, kekhawatiran sudah mereda, setelah ada komitmen dari Jerman untuk membantu program bail out Yunani. Tapi, kenaikan bursa Eropa tidak diikuti volume, sehingga jelas masih ada kekhawatiran investor.

Dari dalam negeri, investor menunggu data kinerja kuartal tiga emiten. Sektor yang berbasis pasar dalam negeri, diperkirakan masih akan alami pertumbuhan earning,seperti perbankan dan otomotif.

DI tengah situasi ini, Hendri merekomendasikan trading buy saham Astra International (ASII). Sedangkan saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) bisa diakumulasi beli.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (8/9) ditutup menguat 3,96 poin (0,1%) ke level 4.005,39, dengan intraday tertinggi 4.021,75 dan terendah di 3.978,34. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 10,310 miliar lembar saham, senilai Rp 5,821 triliun dan frekuensi 143.158 kali.

Sebanyak 107 saham naik, sisanya 130 saham turun, dan 87 saham stagnan. Asing mendukung kenaikan bursa, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp545 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,900 triliun dan transaksi jual mencapai Rp2,355 triliun. [mdr]

SSIA Raih Kredit BCA US$32 Juta dan Rp117 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapatkan fasilitas kredit dalam mata uang Rupiah dari bank BCA senilai US$32 juta dan Rp117 miliar.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (8/9). Kredit ini diberikan melalui anak usaha perseroan yaitu PT Suryalaya Anindita International (SAI) yang 53,75% sahamnya dimiliki oleh SSIA.

Fasilitas kredit berjangka waktu selama 8 tahun tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali utang-utang yang ada di SAI. Dana itu juga untuk mendanai biaya renovasi hotel terutama hotel Gran Melia Jakarta.

Untuk menjamin kewajiban-kewajiban SAI, pinjaman tersebut dijamin dengan Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan hotel Gran Melia Jakarta yang dimiliki oleh SAI. Selain ittu gadai atas seluruh saham-saham SAI yang saat ini dimiliki oleh SSIA baik secara langsung dan tidak langsung melalui anak perusahaan. Selain itu juga gadai atas seluruh saham SAI yang dimiliki oleh PT Lumbung Sumber Rejeki.

Inilah Menu Saham Pilihan Jumat (9/9)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Jumat (9/9) terancam koreksi karena masuk fase oberbought. Indeks diperkirakan di kisaran 3.980-4.040.

Demikian dikutip dari hasil riset analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko kemarin. Keadaan yang overbought di IHSG bisa menimbulkan profit taking. Namun bila itu terjadi bisa dijadikan kesempatan untuk akumulasi. "Karena mulai ada perubahan di grafik mingguan (weekly chart) dari tren negative ke potensi tren positif jangka pendek," katanya.

IHSG kemarin ditutup menguat tipis 3,9 poin atau 0,1% menjadi 4.005. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar saham senilai Rp5,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp545,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,9 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,3 triliun.

Saham pilihan seperti saham ELTY disarankan beli dengan target harga di 155 dari penutupan kemarin di 146. Strategi masuk pertama di 142 dan kedua 140 dengan cut loss di 138.

Suku bunga tetap dan pertumbuhan GDP sesuai expektasi kondusif untuk permintaan kredit perumahan, rekomen lirik ELTY yang mempunyai landbank terbesar di sektornya pasca aquisisi Bukit Jonggol.

Untuk saham ASII juga disarankan beli dengan target harga di 71.700 dari penutupan kemarin di 71.250. Strategi masuk pertama di 68.500 dan kedua di 67.900 dengan cut loss di 66.900.

Sementara saham BUMI disarankan beli dengan target harga 2.825 dari penutupan kemarin di 2.725. Strategi masuk pertama di 2.575 dan kedua di 2.525 dengan cut loss di 2.450.

Bila terjadi pullback ke daerah crossover point moving average 10-50 hari atau price gap yang belum tertutup dibawah (Rp.2.550-2.625) bisa dijadikan sebagai entry point trading dengan upside target di gap atas Rp2.825 yang belum tertutup juga.

Saham BBCA disarankan beli dengan target harga di 8.450 dari penutupan kemarin di 8.350. Strategi masuk pertama di 8.050 dan kedua di 7.950 dengan cut loss di 7.800.

Bila ada koreksi di sektor perbankan pasca keluarnya keputusan BI rate tetap (sell on news) biasanya emitten dengan valuasi PER tertinggi diantara semua big cap bank yang dilirik terlebih dahulu, yaitu BBCA.