Jumat, 09 September 2011

Pidato Bernanke Bikin Kecewa, Wall Street Langsung Loyo

New York - Pidato Gubernur Bank Sentral AS, Ben Bernanke yang tidak mengindikasikan adanya stimulus membuat investor kecewa. Bursa Wall Street pun langsung merosot.

Padahal investor sudah lama menantikan pidato Bernanke tentang outlook ekonomi, yang diharapkan bisa memberikan petunjuk tentang adanya stimulus baru guna mendongkrak perekonomian AS yang sedang bergerak lesu.

Kenaikan klaim pengangguran yang dilaporkan sebelumnya juga semakin menekankan pelemahan ekonomi AS. Data kenaikan klaim pengangguran itu datang sebelum pidato Presiden Barack Obama, yang akan mengumumkan paket pengurangan pengangguran senilai US$ 300 miliar.

"The Fed tidak datang dengan opsi lain atau perkakas lain yang diinginkan ataupun telah diharapkan pasar. Pasar kecewa karena ini bukan pengubah permainan," ujar Tim Ghriskey, chief investment officer Solaris Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/9/2011).

Pada perdagangan Kamis (8/9/2011), indeks Dow Jones melemah 119,05 poin (1,04%) ke level 11.295,81. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 12,72 poin (1,06%) ke level 1.185,90 dan Nasdaq melemah 19,80 poin (0,78%) ke level 2.529,14.

Saham-saham perbankan mencatat penurunan terbesar setelah sebelumnya melonjak, dengan indeks KBW bank turun hingga 3%. Saham JPMorgan turun hingga 3,8%, Bank of America Corp turun 3,7%.

Volume perdagangan tidak terlalu ramai, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,46 miliar lembar saham, 13% di bawah rata-rata pergerakan 20 hari terakhir.

Kondisi pasar terkini berarti pandangan tentang jangka panjang mendominasi dan masalah fundamental perusahaan di belakangnya.

"Segala sesuatunya adalah perdagangan makro, segala sesuatu diperdagangkan atas dasar psikologis dan setiap orang membintangi grafik," ujar Sam Ginzburg, analis dari First New York Securities.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar