Kamis, 17 November 2011

IHSG-Rupiah Kompak Melemah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 21 poin sehingga terpaksa meninggalkan level 3.800. Investor masih dibayangi-bayangi krisis utang Eropa yang tak kunjung usai.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di 9.040 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.055 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terkoreksi 22,758 poin (0,60%) ke level 3.791,332. Ancaman krisis Euro mendominasi persepsi pelaku pasar sehingga membuat pergerakan indeks berfluktuatif.

Indeks sama sekali tidak mampu menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Bahkan, indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.782.451.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 17,770 poin (0,47%) ke level 3.796,320 setelah investor memutuskan untuk keluar sejenak dari lantai bursa sambil menunggu perkembangan krisis Eropa yang kembali mencuat setelah adanya peringatan dari Fitch.

Tekanan jual masih terus terjadi memasuki perdagangan sesi sore. Saham-saham bank terus dilepas seiring sentimen negatif yang datang dari krisis Eropa.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (17/11/2011), IHSG ditutup terpangkas 21,837 poin (0,58%) ke level 3.792,253. Sementara Indeks LQ 45 ditutup terkoreksi 5,262 poin (0,78%) ke level 673,254.

Investor masih terus mengurangi portofolionya menyusul munculnya kekhawatiran atas krisis utang Eropa yang kembali mencuat. Terutama setelah adanya peringatan dari Fitch bahwa perbankan AS juga bisa terseret imbas krisis di uni Eropa tersebut.

Saham-saham berbasis perkebunan yang menguat cukup tinggi gagal membawa indeks ke zona hijau. Pasalnya, tekanan jual cukup tinggi terjadi di saham-saham perbankan bluechip.

Volume dan nilai transaksi di lantai bursa meningkat signifikan karena ada pembelian 1,06 miliar lembar saham emiten baru PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sebesar Rp 2,651 triliun. Transaksi tutup sendiri (crossing) dilakukan Sinarmas Sekuritas di pasar negosiasi.

Pembeli saham tersebut adalah GMR Infrastructure Investments Singapore Pte Ltd di harga Rp 2.500 per lembar. Perusahaan asal Singapura itu mengincar 18% saham GEMS lewat private placement sesuai dengan keputusan RUPS.

Para pemodal asing kurang bergairah dalam perdagangan hari ini, minim sekali transaksi yang dilakukannya. Di pasar reguler asing melakukan penjualan Rp 388,177 miliar, sementara pembelian hanya Rp 304,702 miliar.

Transaksi beli di pasar negosiasi naik tinggi karena adanya crossing tersebut. Sehingga, total transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 83,475 miliar di pasar reguler.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 42.473 kali pada volume 2,356 miliar lembar saham senilai Rp 3,829 triliun. Sebanyak 63 saham naik, sisanya 115 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Bursa saham China akhirnya melemah, sebaliknya bursa Jepang balik arah dan berhasil menguat tipis. Sayangnya, bursa-bursa regional lainnya tak mampu mengikuti indeks Nikkei 225.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 3,91 poin (0,16%) ke level 2.463,05.
  • Indeks Hang Seng melemah 143,43 poin (0,76%) ke level 18.817,47.
  • Indeks Nikkei 225 naik 16,47 poin (0,19%) ke level 8.479,63.
  • Indeks Straits Times turun 23,15 poin (0,82%) ke level 2.784,29.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.200 ke Rp 34.900, Succaco (SCCO) naik Rp 625 ke Rp 3.125, Asahimas (AMFG) naik Rp 600 ke Rp 6.450, dan Adira Finance (ADMF) naik Rp 500 ke Rp 13.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.950 ke Rp 69.400, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.400 ke Rp 14.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 61.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 43.600.

(ang/qom)

Isu China dan harga minyak menyebabkan bursa Asia bergerak liar

Isu China dan harga minyak menyebabkan bursa Asia bergerak liar
TOKYO. Bursa Asia sore ini ditransaksikan mengambang antara zona hijau dan zona merah. Pada pukul 15.10 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 116,43. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,1%. Sementara indeks Hang Seng Hongkong turun 0,4%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: China Resources Land Ltd turun 4,1%, Inpex Corp naik 1,2%, dan TDK Corp naik 7,9%.

Pergerakan bursa Asia yang fluktuatif hari ini dipengaruhi oleh langkah China mengontrol inflasi dan lonjakan harga minyak yang melejit di atas US$ 100 per barel.

"Aksi jual atas pasar saham mulai mereda saat ini. Tidak ada berita negatif lain yang dapat menyeret penurunan pasar saham lebih lanjut. China harus mengadopsi kebijakan yang lebih bersahabat mengacu kepada apa yang terjadi di dunia saat ini," jelas Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co di Tokyo.

Spekulasi Fed, Dolar Melemah di Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Kurs dolar jatuh terhadap 16 mata uang utama di Asia pada Kamis (17/11) dengan spekulasi pelonggaran moneter dari Fed.

Dolar AS turun setelah menguat selama lima pekan. Pelemahan juga karena faktor klaim tunjangan pengangguran naik pada pekan lalu. Yen juga melemah terhadap dolar Australia. Pasar menunggu pidato Gubernur Federal Reserve Bank of New York, William Dudley hari ini di tengah spekulasi upaya pemulihan AS tidak cukup tanpa pelonggaran moneter.

"Pemulihan ekonomi AS lambat. Masalah terbesar adalah lapangan kerja yang belum membaik. Semua negara tidak menaikkan suku bunga sehingga tidak ada yang bersedia membeli dolar," kata Marito Ueda, analis FX Prime Corp, seperti mengutip dari bloomberg.com.

Dolar melemah 0,4% menjadi US$1,3513 per euro di London setelah tiga hari menguat. Yen melemah 0,2% menjadi 103,99 per euro dan menjadi 76,98 per dolar. Yen melemah 0,2% menjadi 77,84 per dolar Australia.

Seiring Wall Street, Bursa Eropa Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada Kamis (17/11) pagi seiring pelemahan Wall Street dan semakin memburuknya krisis utang Uni Eropa.

Indeks FTSE turun 0,3% e 5.492, indeks CAC turun 0,2% ke 3.056 dan indeks DAX turun 0,3% ke 5.891. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Fitch Ratings memperingatkan dapat mengubah rating outlook stabil pada bank-bak AS dengan potensi penularan krisis Eropa.

"Semua pihak melihat sekeliling dan mengatakan kita harus melakukan sesuatu. Jerman perlu memimpin kebijakan di Euro," kata Justin Urguhart Stewart, Direktur Seven Investment Management.

Hari ini, Spanyol dan Prancis akan mengadakan lelang obligasi. Kebijakan ini akan menguji kepercayaan investor. Kalau imbal hasil obligasi naik maka akan menjadi faktor utama mendorong pelemahan pasar saham pada pekan ini.

Sementara bursa Wall Street pada perdagangan Rabu juga melemah. Indeks Dow Jones turun 190,57 poin atau 1,58% ke level 11.905,59. Indeks S&P 500 turun 20,90 poin atau 1,66% ke level 1.236,91. Indeks Nasdaq turun 46,59 poin atau 1,73% ke level 2.639,61.

Krisis Spanyol Lebih Mengerikan

Medium
INILAH.COM, London - Kondisi Spanyol dinilai lebih mengkhawatirkan dari pada kesehatan anggaran Italia. Spanyol mengalami kenaikan imbal hasil obligasi sepekan terakhir.

"Dalam banyak hal, lebih mengkhawatirkan daripada Italia," kata Megan Greene, peneliti senior di Roubini Global Economics yang dikutip dari CNBC.com.

Spanyol yang merupakan negara keempat dengan ekonomi terbesar di Uni Eropa ini kondisi perbankannya sangat mengkhawatirkan, beban utang yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, pertumbuhan PDB yang stagnan serta kerusuhan sosial yang sering terjadi.

Patai People's Party (PP) yang dipimpin Mariano Rajoy diperkirakan akan memenangkan pemilu pekan depan. Dia dapat mengalahkan Spanish Socialist Worker's Party (PSOE) atau Partai Sosialis Pekerja Spanyol yang saat ini memerintah.

Pemerintahan baru harus dapat melakukan reformasi anggaran, meyakinkan pasar dengan imbal hasil obligasi mencapai 6,38% untuk 10 tahun. Ini merupakan level tertinggi tahun ini.

Defisit anggaran saat ini cukup tinggi melewati 6% dari target PDB 2011. Ini jauh di bawah target Uni Eropa yang hanya 3%. Bahkan pada tahun 2010, defisit PDB Spanyol mencapai 9,2%.

Ekonom Fed: Pemulihan Ekonomi AS Masih Lama

Ekonom Fed: Pemulihan Ekonomi AS Masih Lama
INILAH.COM, Jakarta - Pemulihan ekonomi AS kemungkinan akan terjadi dalam waktu beberapa tahun ke depan dan tidak banyak yang bisa dilakukan Federal Reserve untuk mempercepat proses.

Hal ini disampaikan ekonom terkemuka di Bank Sentral seperti dikutip Reuters. "Sesuatu yang terjadi di pasar kerja AS yang kita tidak bisa diatasi," ujar Direktur Riset Federal Reserve Bank St Louis Christopher Waller kepada Reuters dalam sebuah wawancara. "Tidak peduli apa yang kita lakukan, pemulihan akan lambat."

Di bawah Presiden Fed St Louis James Bullard telah mengintai jalan tengah antara para pejabat yang mendukung upaya habis-habisan untuk meningkatkan pertumbuhan dan mendesak menahan diri dari kekhawatiran kebijakan easy money yang dipersiapkan tahap untuk inflasi.

Bullard, yang mengatakan pada hari Selasa bahwa The Fed harus menahan diri dari pelonggaran kebijakan moneter kecuali ekonomi AS terhuyung-huyung dari tingkat saat ini, di mana pertumbuhan yang sederhana, telah mengebiri kebijakan Fed.

Pernyataan Waller, penasihat kebijakan terkemuka Bullard Selasa malam menggambarkan perasaan antara beberapa pejabat bahwa bank sentral telah melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mengangkat ekonomi AS, dan bahwa mungkin ada jalan pintas di jalan menuju sehat setelah resesi yang luar biasa mendalam dan menyayat. "Tak ada gunanya mencoba mengatakan, 'Menyembuhkan kanker dengan kebijakan moneter'," katanya. "Ini tidak mungkin."

Bursa Eropa Diprediksi akan Negatif

Bursa Eropa Diprediksi akan Negatif
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diprediksi akan melemah pada perdagangan Kamis. Pasar akan merespon perselisihan Prancis dan Jerman soal peran ECB dalam mengatasi krisis Eropa.

Indeks FTSE diprediksi akan lebih rendah 57 poin, indeks DAX akan turun 98 poin dan indeks CAC akan turun 48 poin. Prancis dan Spanyol akan terus melelang obligasi hari ini. Pada saat pasar enggan membeli obligasi Eropa karena takut gagal bayar,. Demikian mengutip yahoofinance.com

Pada Rabu kemarin, Prancis dan Jerman berbeda pendapat tentang peran Bank Sentral Eropa (ECB) tentang Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa (EFSF). Masalah yang diperdebatkan adalah ijin perbankan untuk meminjam dana dari ECB untuk menggunakan fasilitas tersebut.

Jerman sangat menentang ide tersebut. Tetapi Prancis sedang menghadapi tekanan biaya pinjaman yang naik. Selain itu, Prancis ingin mempertahankan rating utang triple A. Hal ini yang mendorong intervensi SCB menjadi lebih besar.

Perkembangan Italia dan Yunani masih menjadi sorotan pasar. Hari ini, PM Italia Mario Monti akan menyampaikan program pemerintah baru dan mengajukan paket reformasi ekonomi. Rencananya Monti akan menyajikan program itu pada pukul 12:00 siang waktu London. Untuk keputusan mosi tidak percaya akan dilakukan pada Kamis malam.

Prancis akan menjual 6 dan 7 miliar euro atau senilai US$9,45 miliar hari ini. Sedangkan Spanyol obligasi antara 3 miliar - 4 miliar euro dari sepuluh miliar euro pada tahun ini.

Investor Keluar Sejenak, IHSG Melemah 17 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 17 poin setelah investor memutuskan untuk keluar sejenak dari lantai bursa sambil menunggu perkembangan krisis Eropa yang kembali mencuat setelah adanya peringatan dari Fitch.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terkoreksi 22,758 poin (0,60%) ke level 3.791,332. Ancaman krisis Euro mendominasi persepsi pelaku pasar sehingga membuat pergerakan indeks berfluktuatif.

Indeks sama sekali tidak mampu menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Bahkan, indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.786,996.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (17/11/2011), IHSG melemah 17,770 poin (0,47%) ke level 3.796,320. Sementara Indeks LQ 45 turun 3,726 poin (0,55%) ke level 674,790.

Para pelaku pasar terus mengurangi portofolionya setelah kekhawatiran atas krisis utang Eropa kembali mencuat. Apalagi setalah adanya peringatan dari Fitch bahwa perbankan AS juga bisa terseret imbas krisis di uni Eropa tersebut.

Saham-saham bank memimpin jatuhnya bursa hari ini, baik asing maupun lokal banyak melepas saham-saham ini, terutama yang masuk kategori bluechip. Untungnya, masih ada aksi beli selektif di saham konsumer dan perkebunan sehingga penurunan indeks bisa sedikit tertahan.

Volume dan nilai transaksi di lantai bursa meningkat signifikan karena ada pembelian 1,06 miliar lembar saham emiten baru PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sebesar Rp 2,651 triliun. Transaksi tutup sendiri dilakukan Sinarmas Sekuritas di pasar negosiasi.

Pembeli saham tersebut adalah GMR Infrastructure Investments Singapore Pte Ltd di harga Rp 2.500 per lembar. Perusahaan asal Singapura itu mengincar 18% saham GEMS lewat private placement sesuai dengan keputusan RUPS.

Investor asing pun ikut mengurangi portofolio sahamnya, hingga siang ini sudah melakukan penjualan bersih dengan nilai yang signifikan.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 42.473 kali pada volume 2,356 miliar lembar saham senilai Rp 3,829 triliun. Sebanyak 63 saham naik, sisanya 115 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Bursa saham China masih bisa bertahan di zona meja kala bursa-bursa Asia lainnya terpuruk di teritori negatif. Para pelaku pasar regional juga ikut terkena bayang-bayang krisis Eropa.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,71 poin (0,03%) ke level 2.467,67.
  • Indeks Hang Seng melemah 167,62 poin (0,88%) ke level 18.793,28.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 4,38 poin (0,05%) ke level 8.458,78.
  • Indeks Straits Times turun 19,34 poin (0,69%) ke level 2.788,10.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 950 ke Rp 34.650, Succaco (SCCO) naik Rp 625 ke Rp 3.125, Asahimas (AMFG) naik Rp 450 ke Rp 6.300, Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 22.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 15.400, Indo Tambnagraya (ITMG) turun Rp 250 ke Rp 43.650, dan Surya Citra Media (SCMA) turun Rp 200 ke Rp 7.300.

(ang/qom)

106 saham ditransaksikan melorot, indeks sesi I ditutup di zona merah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada sesi I. Per pukul 12.00, IHSG turun 0,47% menjadi 3.796,32.

Sektoral bergerak beragam. Tiga sektor dengan penurunan tertinggi di antaranya: sektor industri lain-lain yang turun sebesar 1,21%, sektor keuangan turun sebesar 1,02%, dan sektor konstruksi turun 0,91%. Sementara, sejumlah sektor yang berhasil naik adalah sektor consumer goods naik 0,43% dan sektor agrikultur naik 0,63%.

Sekitar 106 saham mencatatkan penurunan. Sementara, hanya 58 saham yang naik dan 91 saham lainnya tak banyak berubah. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,356 miliar saham senilai Rp 3,829 triliun.

Sejumlah saham yang bertengger di posisi top losers adalah ATPK Resources (ATPK) turun 12,58% menjadi Rp 139, PT Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) urun 7,14% menjadi Rp 520, dan PT Asuransi Bina Dana (ABDA) turun 6,67% menjadi Rp 700.

Sementara, saham-saham di posisi top gainers di antaranya: Supreme Cable Manufacture (SCCO) naik 25% menjadi Rp 3.125, Centrus Multi Persada naik 17,14% menjadi Rp 820, dan PT Myoh Technology (MYOH) naik 13,33% menjadi Rp 510.

Menu Sesi Dua: Pilih Saham Dekati Area Support

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG diperkirakan fluktuatif cenderung melemah seiring kabar eksposur bank-bank AS terhadap Eropa. Pilihlah saham-saham yang sudah berada di area support.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, hingga penutupan sore, pergerakan indeks saham domestik berpeluang fluktuatif cenderung melemah. “Support indeks berada di level 3.770 dan resistance 3.805-3.820,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (17/11).

Menurutnya, pluktuasi indeks dengan kecenderungan melemah hari ini, dipicu oleh indeks Dow Jones yang semalam anjlok menjelang penutupan dan ternyata ditutup turun tajam 1,5%. “Karena itu, bursa Asia hari ini mengikutinya turun, tak terkecuali IHSG,” ujarnya.

Dia memaparkan, Dow Jones melemah setelah lembaga pemeringkat internasional Fitch Rating merilis laporan mengenai eksposur perbankan AS dengan Eropa. “Karena itu, saham perbankan memimpin penurunan pascalaporan dirilis,” imbuhnya.

Laporan Fitch menyebutkan, eksposur masih “terkendali,”. Tapi, mereka juga memperingatkan bahwa outlook kredit untuk industri perbankan di AS dapat memburuk. Kecuali, jika krisis hutang zonaEropa dapat diatasi dengan baik dan tepat. “Saham bank-bank besar seperti MorganStanley dan Goldman Sachs anjlok tajam menyusul laporan tersebut,” paparnya.

Sementara itu, lanjutnya, dari dalam negeri juga belum ada sentiment positif yang bisa jadi penggerak indeks. Fluktuasi indeks, Purwoko menegaskan, sangat tergantung pada berita dari Uni Eropa. “Jika bursa Eropa siang ini dibuka positif, bisa jadi indeks pun kembali melaju positifseperti yang terjadi kemarin,” ujarnya.

Dalam situasi ini, Purwoko merekomendasikan positif saham-saham yang sudah mendekati area support. Saham-saham pilihannya adalah PT Berlian Laju Tanker (BLTA), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Asahimas Flat Glass (AMFG) dan PT Mitra Adi Perkasa (MAPI). Kedua saham terakhir juga didukung oleh kabar emiten yang akan listing di MSCI Index. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Purwoko.

Krisis Eropa Berdampak Sistemik

Jakarta - Krisis utang di Eropa berdampak sistemik, termasuk juga ke Indonesia. Dalam jangka panjang jika krisis utang Eropa memburuk sehingga terjadi resesi global, dampaknya bisa lebih luas tak hanya investasi tapi juga ke jalur perdagangan.

"Krisis Eropa dampaknya global/sistemik, sehingga ada dampaknya juga ke Indonesia," jelas Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto kepada detikFinance, Kamis (17/11/2011).

Rahmat mengatakan, persepsi pasar terjadinya default atau gagal bayar dari negara-negara Eropa seperti Yunani dan Italia akan menyebabkan kerugian bagi investor ataupun perbankan asing yang memegang surat utang Indonesia (Indo Bond).

"Jadi bisa saja mereka menjual Indo Bond untuk menutup kerugian di Eropa. Jangka pendek-menengah, dampaknya tidak signifikan karena masih ada net capital inflows karena investor global masih likuid dan masuk Indonesia untuk menghindari Eropa yang krisis dan imbal hassil US yang rendah," ujar Rahmat.

"Tapi jangka panjang, jika krisis memburuk sehingga terjadi resesi global, dampaknya lebih besar karena transmisinya juga melalui jalur perdagangan (ekspor-impor selain jalur investasi portofolio," tambahnya.

Krisis di Eropa belum juga surut. Dalam beberapa hari terakhir, tingkat imbal hasil surat utang Eropa terus meningkat. Bahkan yield surat utang Italia berjangka waktu 10 tahun sempat menembus 7%, yang menyamai level imbal hasil surat utang negara-negara yang membutuhkan bailout. Dengan lonjakan yield Italia itu, maka jumlah utang yang sebesar 1,8 triliun euro itu menjadi semakin mahal.

Sementara tingkat Country Default Swap (CDS) Indonesia juga ikut kena dampak krisis Eropa, dan mengalami kenaikan sekitar 2-5 basis poin. Namun menurut Rahmat, tingkat CDS Indonesia sudah sama atau lebih baik dari negara Eropa seperti Prancis, Italia yang peringkat utangnya lebih baik dari Indonesia.

"Dilihat dari yield Indo Bond, Indonesia sebenarnya dipersepsikan sudah mencapai investment grade oleh market," imbuh Rahmat.
(qom/dnl)

Morgan Stanley: Emas akan pimpin lonjakan sektor komoditas di 2012

Morgan Stanley: Emas akan pimpin lonjakan sektor komoditas di 2012
SINGAPURA. Krisis yang kian memburuk di Eropa akan kembali mendongkrak harga komoditas. Salah satunya adalah emas. Menurut Morgan Stanley, kenaikan harga emas akan memimpin reli di sektor komoditas pada 2012 mendatang. Pasalnya, krisis utang Eropa masih mengguncang pasar finansial sehingga mendongkrak permintaan emas sebagai safe haven.

"Sangat besar kemungkinan bahwa harga emas akan kembali mencetak rekor tertingginya di sepanjang sejarah," jelas Peter Richardson, chief metals economist Morgan Stanley Australia Ltd. Dia memprediksi, harga emas akan menoreh rekor tertingginya di level US$ 2.200 per troy ounce pada paruh pertama 2012.

Dia menambahkan, krisis di zona Eropa belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan, menurutnya, penyebaran krisis di sejumlah engara Eropa baru permulaan saja. "Adanya penarikan kredit besar-besaran dan penyusutan neraca perdagangan. Kondisi tersebut tidak berpengaruh positif bagi pasar finansial secata umum," ungkapnya.

Asal tahu saja, harga emas sudah mencatatkan kenaikan selama 11 tahun berturut-turut. Tahun ini, kenaikannya sudah mencapai 24%. Lonjakan tersebut dipengaruhi oleh langkah investor yang ingin melindungi kekayaan mereka dari penurunan harga saham, pelemahan mata uang, dan ancaman inflasi.

Sekadar tambahan, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat ditransaksikan pada level US$ 1.758 per troy ounce pada pukul 11.17 waktu Singapura. Harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di level US$ 1.921,15 per troy ounce pada 6 September lalu.

Permintaan aset emerging market terpangkas, mata uang Asia keok

Permintaan aset emerging market terpangkas, mata uang Asia keok
HONGKONG. Mayoritas mata uang Asia pagi ini melemah. Hal itu tercermin dari Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang sudah mencatatkan penurunan selama empat hari terakhir. Sementara, Asia Dollar Index berada di posisi 115,51, level terendah sejak 21 Oktober lalu.

Rupiah Indonesia pagi ini keok 0,7% menjadi 9.063 per dollar. Sementara, ringgit Malaysia melemah 0,4% menjadi 3,1643 dan dollar Singapura melemah 0,2% menjadi US$ 1,2966. Won Korea Selatan elemah 0,2% menjadi 1.138,25.

Pelemahan mata uang di kawasan regional terjadi setelah Fitch merilis pernyataan bahwa perbankan AS menghadapi risiko yang sangat besar menyangkut krisis utang Eropa. Kondisi itu yang lantas menyebabkan permintaan akan aset-aset emerging market terpangkas.

"Pelemahan mata uang Asia merefleksikan kecemasan mengenai outlook pertumbuhan ekonomi Asia. Investor memangkas kepemilikannya atas aset-aset emerging market untuk mengurangi risiko," papar Jackit Wong, regional economist Naxis Asia Ltd di Hongkong.

Rupiah tergelincir ke level terlemah tujuh pekan

Rupiah tergelincir ke level terlemah tujuh pekan
JAKARTA. Rupiah tergelincir ke level terlemah tujuh pekan. Mata uang Garuda tertekan setelah asing mengurangi kepemilikan di pasar saham, seiring memburuknya krisis utang Eropa.

Data pasar spot menunjukkan, hingga pukul 10.17 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bergerak ke level 9.040, dari posisi sebelumnya di 8.998. Rupiah bahkan sempat menyentuh level 9.065, yang merupakan level terlemah sejak 26 September.

Pasar saham regional yang tercermin dari indeks MSCI Asia-Pacific terkoreksi untuk hari ketiga, setelah Fitch Ratings mengatakan krisis utang Eropa menimbulkan risiko serius untuk perbankan AS. Asing tercatat menjual saham domestik sebesar US$ 69 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka beli, kemarin.

Pekan ini, Bank Indonesia juga menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2012 menjadi 6,5%, dari perkiraan sebelumnya di 6,7%.

"Karena krisis utang Eropa ada kecenderungan orang-orang menjual aset berisiko. Fundamental ekonomi Indonesia kuat, sehingga tekanan lebih disebabkan faktor eksternal," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., di Singapura.

Kekhawatiran Utang Eropa Kembali Gilas Saham Asia

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia tergelincir pada Kamis (17/11) di tengah meningkatnya keraguan bahwa pemerintah di Eropa dapat menyelesaikan krisis utang zona euro.

Reuters melaporkan naiknya biaya pinjaman di Perancis dan Italia memunculkan kekhawatiran akan terjadi penularan dari krisis utang yang dialami selama dua tahun. Biaya pinjaman yang naik menambah kekhawatiran bahwa Eropa akan diseret ke dalam resesi, yang akan melampaui benua.

FTSE CNBC Asia 100 Index, yang mengukur pasar di Asia, turun 0,5 persen. Nikkei Jepang turun tipis setelah saham AS jatuh semalam di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penularan dari krisis utang Eropa. Nikkei turun 0,5 persen menjadi 8.417,42, sedangkan Topix kehilangan 0,5 persen menjadi 720,34.

Olympus berjuang untuk naik 9,7 persen setelah eksekutif perusahaan menawarkan rencana untuk lender pada hari Rabu untuk mengecilkan bunga utang sekitar 260 miliar yen. Presiden Olympus mengatakan kepada stafnya melalui email yang diperoleh oleh Reuters pada hari Rabu bahwa ia siap untuk mengambil tindakan hukum, termasuk pidana, terhadap eksekutif yang ditemukan bertanggung jawab atas skandal akuntansi yang melanda perusahaan. Saham Hitachi naik 0,5 persen karena Western Digital mengatur untuk memenangkan persetujuan peraturan Uni Eropa untuk memperoleh bisnis hard disk drive Hitachi dalam kesepakatan senilai $ 4,3 miliar yang diusulkan setelah setuju untuk menjual beberapa operasi untuk mengurangi kekhawatiran persaingan, sumber mengatakan kepada Reuters, Rabu. Saham Daiwa Securities naik 0,8 persen setelah mengatakan pada hari Rabu sedang mempertimbangkan memperluas rencana pemotongan biaya bulan lalu senilai $ 520 juta di tengah ekspektasi kondisi pasar yang sulit dan akan bertahan satu tahun lagi.

Saham Seoul dibuka menguat moderat setelah jatuh tajam di sesi sebelumnya, dibantu oleh reli di saham Hynix Semiconductor setelah pengadilan AS menolak klaim Rambus terhadap Hynix dan Micron. Saham Hynix naik 4 persen.

Saham peritel jatuh setelah data menunjukkan pertumbuhan tahunan penjualan department store di tingkat terendah dalam dua setengah tahun pada bulan Oktober. Lotte Shopping turun 3 persen dan Hyundai Department Store kehilangan 1,3 persen. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,42 persen ke 1.863,94.

Saham Australia naik sedikit oleh harga logam yang lebih tinggi sebagian diimbangi dampak keraguan yang berkembang bahwa pemerintah di Eropa dapat menyelesaikan krisis utang zona euro. Saham tambang Global BHP Billiton naik 0,7 persen. Saham rivalnya Rio Tinto naik 0,9 persen. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 naik 0,27 persen ke 4.258,8. Indeks saham acuan Selandia Baru NZX 50 naik 5,3 poin atau 0,2 persen menjadi 3.287.

Pernyataan Fitch juga menyebabkan bursa Jepang muram

Pernyataan Fitch juga menyebabkan bursa Jepang muram
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Jepang dilanda aksi jual pagi ini. Pada pukul 09.38 waktu New York, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4% menjadi 8.427,79. Pergerakan indeks Nikkei tersebut menuju level penutupan terendah sejak 5 oktober lalu. Sementara, indeks Topix turun 0,6% menjadi 720,05. Dari setiap tiga saham yang turun, hanya ada satu saham yang naik.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang adalah: Sumitomo Mitsui Financial Group Inc yang turun 1,4%, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 0,9%, dan Olympus Corp naik 11%.

Penurunan indeks Nikkei tersebut terjadi setelah Fitch Ratings mengungkapkan, perbankan AS menghadapi masalah serius jika krisis utang Eropa kian memburuk. Pasalnya, nilai kredit yang perbankan AS pegang kian menyusut.

"Ini merupakan kasus buruk bagi Eropa dan analis yang sebelumnya optimistis akan pertumbuhan ekonomi global menjadi pesimistis dan memangkas prediksi mereka. Kita saat ini sudah berada di satu titik di mana perlu strategi khusus untuk mengatasinya," jelas Matt Riordan dari Paradice Investment Management Pty di Sydney.

Utang Amerika Tembus US$ 15 Triliun, Obama 'Diserang

Washington - Utang pemerintah Amerika Serikat terus meningkat menembus angka US$ 15 triliun. Angka itu setara dengan 99% dari proyeksi PDB Amerika pada tahun 2011, dan merupakan level utang yang sangat tidak sehat.

Data yang dirilis Kementerian Keuangan AS dan dikutip AFP, Kamis (17/11/2011) menunjukkan, beban utang negara yang harus dipikul masyarakat AS mencapai US$ 15.033.607.255.920,32, naik US$ 55,8 miliar dibandingkan posisi pada Selasa.

Utang pemerintah secara bertahap terus meningkat sejak 2 Agustus, ketika Kongres AS berhasil memecahkan kebuntuan selama 3 bulan dan menyetujui kenaikan batas utang pemerintah dari US$ 14,3 triliun menjadi US$ 15,194 triliun.

Utang yang ditutupi oleh batas --sedikit lebih rendah dari total utang publik--- telah meningkat menjadi US$ 14,989 triliun setelah keputusan tersebut. Pemerintah AS membelanjakan US$ 1,40 untuk setiap dolar yang diambilnya dari pendapatan.

Besarnya utang AS itu menjadi serangan bagi pemerintahan Presiden Barack Obama. Pimpinan Komite Anggaran Kongres AS dari partai Republik, Paul Ryan mengatakan, data tersebut mencatatkan hari yang tidak populer dalam sejarah AS.

"Ada berhak mendapatkan pimpinan yang mampu mengatasi masalah ini," ujar Ryan dalam kicauannya di twitter seperti dikutip dari AFP.

Gubernur Texas yang juga kandidat Presiden dari Republik juga menyerang dan menyalahkan kebijakan sosialis Obama telah membangkrutkan negara tersebut. Ia mendeklarasikan saat ini merupakan saat yang tepat untuk merombak Washington.

"Amerika telah melintas batas yang tidak terpikirkan, utang negara kita sekarang melebihi US$ 15 triliun. Itu lebih dari US$ 48.000 per warga," ujar Pimpinan Komite Nasional dari Republik, Reince Priebus.

"Utang yang sangat besar ini telah memperlambat perekonomian kami dan merusak peringkat utang. Amerika tidak dapat menerima lagi masa 4 tahun presiden ini dan belanja serakah dari Demokrat," ujarnya.

AS memang masuk dalam ketegori negara-negara dengan jumlah utang yang besar. Masalah besarnya utang itupula yang menyebabkan krisis mendera kawasan Eropa dan hingga kini belum ada tanda-tanda berakhir.

Sebagai perbandingan dari negara yang kini terbelit krisis karena besarnya utang adalah Italia yang memiliki utang US$ 2,223 triliun atau 108% PDB untuk posisi tahun 2010. Juga Yunani yang memiliki utang US$ 532,9 miliar atau 174% PDB.

Sedangkan Indonesia, tercatat memiliki utang Rp 1.754,91 triliun yang setara dengan 27,3% PDB.

(qom/qom)

Krisis Memburuk, Pimpinan IMF Eropa Mundur

Washington - Krisis utang di Eropa terus menyebar dan belum juga menunjukkan tanda-tanda membaik. Di tengah krisis Eropa yang memburuk itu, pimpinan IMF Departemen Eropa, Antonio Borges memilih mengundurkan diri.

Borges yang telah memimpin Departemen tersebut sejak November 2010 mengatakan pengunduran dirinya tersebut untuk alasan pribadi dan ia akan segera meninggalkan tanggung jawabnya secepatnya.

"Antonio Borges telah memimpin Departemen Eropa selama periode yang sangat sulit untuk para anggota kawasan di Eropa. Sektor publik dan swastanya yang luas, pengalaman akademis dikombinasikan dengan kemampuannya membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara anggota, telah memberikan nilai yang besar dalam merespon krisis," ujar Managing Director IMF, Christine Lagarde dalam pernyataannya seperti dikutip dari situs IMF, Selasa (17/11/2011)

IMF dalam pernyataannya telah menunjuk blasteran Inggris-Iran, Reza Moghadam sebagai pengganti Borges. Modghadam yang merupakan pejabat karir di IMF sejak 20 tahun terakhir saat ini mengepalai Departemen Strategi, Kebijakan dan Review IMF. Ia akan segera memimpin Departemen Eropa IMF pada 17 November, untuk segera membantu menjalankan program dana bantuan darurat di kawasan tersebut.

Sementara Moghadam akan digantikan oleh Siddharth Tiwari yang saat ini merupakan sekretaris IMF.

Borges, ekonom berusia 63 tahun menduduki posisinya sebagai pimpinan Departemen Eropa setahun lalu oleh pimpinan IMF kala itu, Dominique Strauss-Kahn. Pada tahun 2000-2008, ia merupakan Direktur Pelaksana Goldman Sachs International di London.

Enam bulan setelah memimpin Departemen Eropa IMF, Borges harus menghadapi berbagai masalah berat seperti pemberian bailout kepada sejumlah negara Eropa yang terkena krisis dan pengunduran diri Strauss-Kahn akibat dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pelayan hotel wanita di AS.

Seperti dikutip dari AFP, Borges membuat blunder yang memalukan dan berdampak pada pasar pada 5 Oktober lalu ketika mengatakan kepada para reporter di Brussel setelah pertemuan para petinggi terkair krisis Eropa. Ketika itu, ia mengatakan IMF bisa berpotensi melakukan intervensi di pasar sekunder obligasi untuk mendukung negara-negara anggota.

Beberapa jam kemudian, ia dipaksa untuk mengeluarkan koreksi, dengan menyatakan IMF pada faktanya tidak dapat melakukan intervensi di pasar obligasi secara langsung, tapi hanya bisa memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya.

(qom/qom)

Wall Street Melemah Tertekan Krisis Eropa Lagi

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Rabu (16/11). Dengan aksi jual karena ada peringatan mengenai potensi dampak krisis utang zona euro terhadap global dan sistem perbankan turut mempengaruhi bursa saham.

Kekhawatiran terhadap pertumbuhan membebani sektor-sektor sensitif seperti sektor saham keuangan dan material.Bursa saham mengalami pelemahan tajam setelah lembaga pemeringkat Fitch menyatakan, meskipun prospek pada industri perbankan Amerika Serikat stabil, dapat memburuk jika krisis utang zona euro tidak dapat diselesaikan dengan cepat.

Sebelumnya Moody's memotong peringkat pada berbagai bank sektor publik di Jerman.Kemungkinan lebih rendah dari dukungan eksternal jika diminta. Indeks saham sektor keuangan S&P 500 turun 2,5% dan indeks KBW pasar modal turun 3,6%.

Selain itu, Bank of Japan menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan pengaruh negatif pada pertumbuhan Jepang dari krisis utang Eropa sedangkan bank sentral Inggris menurunkan perkiraan pertumbuhannya.

Bursa saham Amerika Serikat merosot cukup tajam karena para pelaku pasar bereaksi terhadap imbal hasil obligasi luar negeri yang terus meningkat. Pemimpin zona euro akan mampu melaksanakan reformasi untuk mengurangi utang dan meningkatkan pertumbuhan menjadi perhatian pelaku pasar. Pasar saham Amerika Serikat menjadi semakin terkait dengan perputaran pasar kredit di Eropa.

Indeks Dow Jones turun 190,57 poin atau 1,58% ke level 11.905,59. Indeks S&P 500 turun 20,90 poin atau 1,66% ke level 1.236,91. Indeks Nasdaq turun 46,59 poin atau 1,73% ke level 2.639,61.

Adapun volume perdagangan saham sebesar 7,4 miliar saham yang diperdagangkan di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq di bawah rata-rata harian tahun ini dari sekitar 8 miliar saham.

Di antara saham merosot, saham Dell Inc turun 3,2% menjadi US$15,13. Saham Rambus Inc turun 60,6% menjadi US$7,11, setelah perusahaan kehilangan persidangan antitrust terhadap Micron Technology Inc dan Hynix Semiconductor Inc. Saham Micron naik 23,4% menjadi US$6,74.

Saham Abercombie and Fitch Co turun 13,6% menjadi US$48,10.

Risiko kian turun, investasi akan deras

JAKARTA. Boleh jadi pemodal asing akan gencar lagi masuk ke Indonesia. Maklum risiko investasi di Indonesia dipandang semakin rendah. Salah satu indikatornya, credit default swap (CDS) kita yang cenderung menurun.

Per 15 November lalu, CDS Indonesia untuk surat utang bertenor 10 tahun tercatat 161,21. Lebih rendah dari CDS dengan tenor yang sama dari negara-negara Eropa.

Indikator lainnya, imbal hasil alias yield obligasi Indonesia yang kian rendah. Ambil contoh, yield sukuk global sebesar US$ 1 miliar bertenor 10 tahun yang terbit Senin lalu, hanya 4% per tahun. Bandingkan dengan obligasi terbitan Pemerintah Italia senilai US$ 3 miliar bertenor lima tahun yang memiliki yield 6,2% per tahun.

"Profil risiko Indonesia sekarang lebih rendah, kepercayaan investor kepada Indonesia lebih tinggi," kata Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Dahlan Siamat, Rabu (16/11). Bahkan, kata dia, posisi kita disamakan dengan negara peraih investment grade.

Ke depan, kata Perry Warjiyo, Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, profil risiko Indonesia masih terus membaik sehingga yield obligasi pemerintah masih akan turun. Catatan BI, sejak 15 Agustus hingga 15 November, yield obligasi pemerintah turun 55 basis poin. Sejak akhir Desember 2010, turun hingga 138 basis poin atau 1,38%. Bandingkan dengan Malaysia (0,33%), Thailand (0,3%) dan Filipina (0,21%).

Imbasnya, arus modal asing akan deras mengalir ke Indonesia dan lebih kepada investasi jangka panjang. Apalagi seiring dengan peluang dinaikkannya peringkat Indonesia menjadi investment grade. Prediksi BI, "Paling lambat kuartal I/2012, peringkat Indonesia menjadi investment grade," kata Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia.

Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra bilang, kendati suku bunga acuan (BI rate) turun dan yield obligasi mengikuti, toh pemodal asing akan tetap masuk. “Mereka tidak punya pilihan,” ujar dia.

Rendahnya profil risiko Indonesia juga menguntungkan sektor swasta. Menurut Dahlan, inilah saatnya bagi swasta mencari sumber pendanaan dengan bunga lebih murah.

Namun ekonom Universitas Gadjah Mada Anggito Abimanyu menyayangkan, dana-dana asing yang masuk tersebut hanya sampai ke obligasi sehingga tidak terlalu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seharusnya uang yang masuk tidak hanya ke pasar uang atau pasar modal saja, tapi juga sampai ke sektor riil. Dus, ekonomi Indonesia bisa berputar lebih kencang.

Pasar Masih Cemaskan Pemerintah Baru Italia-Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (17/11) diprediksi menguat terbatas. Pasar masih mencemaskan pemerintahan baru Italia-Yunani.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini seiring optimisme pasar terhadap pemerintahan baru di Italia. Termasuk juga optimisme pada pemerintahan Yunani setelah semalam mendapat mosi kepercayaan dari Parlemen.

Di sisi lain, lanjutnya, rupiah juga mendapat dukungan dari rendahnya inflasi AS yang dapat membangkitkan kembali kemungkinan QE Fed. "Karena itu, rupiah cenderung menguat terbatas dalam kisaran 8.950-9.050 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Angka inflasi AS sudah diprediksi untuk Consumer Price Index (CPI) headline-nya ke level 0,0% dari sebelumnya 0,3% (month to month). Sedangkan core inflation-nya diprediksikan tetap di level 0,1%. "Penguatan rupiah juga, tentu karena faktor intervensi dari Bank Indonesia," ujarnya.

Tapi, lanjutnya, penguatan rupiah akan terbatas karena pasar masih mencemaskan kondisi di Eropa seiring hilangnya optimisme atas kemampuan Eropa dalam mengatasi krisis utangnya yang tampak jelas dari lonjakan yield obligasi Eurozone.

Pasalnya, Firman menegaskan, walaupun pemerintahan baru Italia dan Yunani sudah terbentuk, belum cukup untuk meredakan kecemasan pasar. Sebab, pasar masih ingin melihat apakah pemerintahan baru itu dapat menjalankan kebijakan reformasi ekonomi yang dinginkan oleh Eropa dan International Monetary Fund (IMF). "Jadi, ini tentunya setelah dijalankan pemerintahan baru akan tetap kembali dihadang demonstrasi," imbuhnya.

Terbatasnya penguatan rupiah, juga mengingat pasar masih harus menghadapi voting mosi kepercayaan Parlemen Italia terhadap Perdana Menteri Mario Monti yang kemungkinan akan diadakan pada Jumat (18/11) malam. "Karena itu, para investor tidak akan terlampau agresif mendorong penguatan rupiah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (16/11) ditutup menguat tipis 2 poin (0,02%) ke level 8.988/8.999 per dolar AS.

Inilah Saham-saham Menarik Kamis (17/11)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis (17/11) diperkirakan masih side ways dan siaga atau resistance di level 3.875.

Hal ini disampaikan pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu kepada INILAH.COM, Rabu (16/11) malam. Dia memperkirakan range IHSG ke depan masih berada di level 3.580-3.875. "Selama berada di level tersebut kita bermain side ways," ujarnya.

Dia juga menyarankan agar investor melakukan trading-trading pendek saja selama level tersebut belum terpecahkan. Artinya, kalau saham lagi naik sedikit lepas, dan kalau turun sedikit beli. "Tapi sebagian boleh juga dihold," tukasnya.

Tapi kalai sudah tembus level di atas 3.875, Irwan menyarankan investor boleh bermain jangka panjang. "Karena kalau sudah pecah level tersebut, IHSG bisa berlanjut hingga ke level 4.000 ke atas," tuturnya.

Untuk saham-saham pilihan hari ini dia menjagokan saham-saham bluechip perbankan seperti BBRI, BCA, BMRI, dan BBNI. "Saya favoritkan saham tersebut karena banking growthnya cukup tinggi dan relatif resisten terhadap kasus Eropa," ucapnya.

Selain itu saham-saham milik Hary Tanoesoedibjo seperti Bimantara, MNC, dam BHIT, yang lagi ramai diperdagangkan juga bisa dicermati. Juga saham-saham banking second liner seperti BTPN dan Bukopin bisa dicoba.

Selain itu juga saham-saham energi, saham-saham Bakrie, Jasa Marga, Indofood, CPIN, AKRA yang lagi ramai ditransaksikan bisa diperhatikan. Tidak teramat penting juga mencermati saham BLTA yang mencatatkan laba yang naik sangat signifikan.

Euro menyentuh level paling lemah dalam lima pekan terakhir

Euro menyentuh level paling lemah dalam lima pekan terakhir
NEW YORK. Pergerakan euro pagi ini melemah. Euro menyentuh level paling lemah dalam lima pekan terakhir versus yen dan dollar. Pada pukul 17.00 waktu New York, euro melemah 0,5% menjadi 103,75 yen. Pada transaksi sebelumnya, euro sempat keok 0,9% menjadi 103,41 yen. Ini merupakan level paling lemah sejak 10 Oktober lalu.

Sementara itu, euro juga melemah 0,6% menjadi US$ 1,3463 setelah sebelumnya melorot ke posisi US$ 1,3429. Ini juga merupakan level terlemah sejak 10 Oktober lalu. Sedangkan yen ditransakikan pada level 77,06 per dollar dibanding dengan 77,03 pada transaksi kemarin.

Pelemahan euro disebabkan spekulasi investor bahwa Bank Sentral Eropa akan membeli lebih banyak utang pemerintah Eropa seiring hilangnya kepercayaan investor atas kemampuan Eropa dalam menangani krisis utangnya. Selain itu, sentimen lainnya adalah pernyataan the Fitch yang bilang perbankan AS menghadapi risiko serius atas kredit yang dimiliki jika krisis Eropa memburuk.

"Pasar saat ini penuh dengan ketidakpastian. Pelaku pasar mengantisipasi adanya pelemahan lanjutan di euro dan aset-aset berisiko lainnya. Perkembangan Italia dan euro benar-benar diawasi," jelas Brian Dolan, choef strategist FOREX.com.

Harga minyak turun gunung dari level tertinggi lima bulan

SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia melorot dari posisi tertinggi dalam lima bulan terakhir di New York Mercantile Exchange. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember turun 1% atau 97 sen menjadi US$ 101,62 per barel. Pada pukul 10.11 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 101,74 per barel.

Asal tahu saja, kemarin, harga kontrak minyak melonjak 3,2% menjadi US$ 102,59 per barel. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 31 Mei lalu. Selain itu, kenaikan harga minyak di atas level US$ 100 per barel juga merupakan kali pertama sejak 26 Juli lalu.

Kenaikan harga kontrak minyak di atas level US$ 100 per barel terjadi setelah Enbridge Inc mengungkapkan bahwa perusahaan akan membalikkan arah pipa Seaway, untuk membuka saluran minyak dari AS dan Kanada.

Langkah strategis tersebut dilakukan Enbridge setelah ConocoPhillips mengumumkan akan menjual saham dari pipa minyak yang menghubungkan antara Cushing, Oklahoma , dan kawasan Teluk. Membalikkan arah aliran minyak dapat mengurangi kemacetan di pusat penyimpanan Cushing yang sudah menyebabkan penurunan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI), yang menjadi acuan di New York, dibanding jenis minyak lainnya.

IHSG Siap-siap Imbas Negatif Peringatan Fitch

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat super tipis didorong penguatan saham-saham berbasis aneka industri di penghujung perdagangan. IHSG menjadi satu-satunya yang 'hijau' di Asia.

Pada perdagangan, Rabu (16/11/2011), IHSG naik super tipis 0,248 poin (0,01%) ke level 3.814,090. Indeks LQ 45 0,330 menguat tipis 0,330 poin (0,04%) ke level 678,516.

Rontoknya kembali bursa Wall Street setelah Fitch Ratings mengeluarkan peringatan seputar risiko memburuknya bank-bank AS akibat krisis utang Eropa akan menjadi sentimen negatif yang kembali memangkas laju IHSG. Pada perdagangan Kamis (17/11/2011), IHSG diprediksi bergerak melemah.

Bursa Wall Street kembali merosot dengan indeks Dow Jones kembali di bawah level 12.000. Kekhawatiran terhadap krisis Eropa terus meluas, apalasi Fitch Ratings mengingatkan bank-bank di AS dapat mengalami pukulan keras jika krisis terus memburuk.

Pada perdagangan Rabu (16/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 190,57 poin (1,58%) ke level 11.905,59. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 20,90 poin (1,66%) ke level 1.236,91 dan Nasdaq melemah 46,59 poin (1,73%) ke level 2.639,61.

Bursa-bursa regional pagi ini langsung ikut melemah. Berikut pergerakan bursa regional pada Kamis pagi:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 33,04 poin (0,39%) ke level 8.430,12.
  • Indeks KOSPI melemah 2.20 poin (0,12% ke level 1.853,87.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Indeks kemarin berhasil menguat didorong oleh aksi beli pada saham second liner. Terlihat ditengah tekanan jual pada saham bluechip, investor mulai beralih ke saham second liner. Meski kemarin menguat, akan tetapi kami melihat indeks masih akan dipengaruhi oleh krisis hutang di Eropa. Terlihat transaksi masih cenderung rendah ditengah lesu nya pasar. Kami proyeksikan hari ini indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran 3.770-3.850.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG masih bergerak konsolidasi dengan candlestick membentuk pola Dragonfly Doji. Sementara dari pergerakan indikator, Stochastic membentuk golden cross memasuki area overbought sementara RSI dan MACD bergerak netral. Pada perdagangan besok (17/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3764-3857 dengan kecenderungan terkoreksi. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l INTP, SMCB, dan INDY.

(qom/qom)

Tembus 3.875, IHSG Rally ke 4.020-4.195

INILAH.COM, Jakarta – Level 3.875 menjadi level penentuan untuk pergerakan IHSG. Jika tembus, indeks bakal tembus 4.000 akhir 2011 ini. Positifnya GDP RI dan kinerja emiten jadi katalisnya.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, bursa Dow Jones menunjukkan gejala bullish. Karena itu, sebelum tutup akhir 2011, berpeluang sudah tembus 13.000. Jika ini yang terjadi, IHSG pun sudah bergerak di atas 4.000. Dia tetap yakin, pada 2012, IHSG berpeluang mencapai angka magic 4.444 dan 5.555.

Tapi, yang ia sangat saya yakin level 4.444 akan mulai kelihatan pada kuartal I-2012. Sebab, data makro ekonomi dan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia sangat positif. Saham-saham bluechips juga melaporkan kinerja keuangan yang kinclong di atas 20%. “Lalu, harga sahamnya saat ini masih relatif murah di level Price Earnings Ratio (PER) 10-11 kali,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (16/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 0,25 poin (0,01%) ke level 3.814,09. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.817,203 dan terendah 3.768,526. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik tipis 0,33 poin (0,05%) ke level 678,516. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Secara tak terduga, IHSG ditutup pada area positif kemarin. Apa yang terjadi?
IHSG pada akhir sesi kemarin terus mengangkat hingga mendarat pada teritori positif. Itu karena penguatan Dow Jones Futures secara tiba-tiba hingga kisaran 100 poin. Tapi, pada dasarnya pasar masih wait and see. Sebab, selama level 3.875 (level tertinggi terakhir pada 28 Oktober) belum ditembus, IHSG cenderung bolak-balik dalam kisaran (lebar) support 3.580 hingga resistance 3.875. Sedangkan kisaran sempitnya, akan bergerak dalam 3.730-3.875. Dilihat dari trend-nya, selama 3.875 belum ditembus, indeks akan sideways dalam kisaran 3.580-3.875.

Bagaimana jika indeks bisa keluar dari kisaran tersebut?
Jika sudah keluar dari kisaran tersebut, pasar akan melihat arah baru IHSG. Kemungkinan besar, level 3.875 akan terpecahkan November ini. Sebab, secara grafik, bursa Dow Jones cenderung menguat dan harga komoditas juga cenderung menguat.

Arah untuk hari ini dan besok?
Untuk Kamis (17/11) dan Jumat (18/11) ini, IHSG akan menguji level 3.875. Tapi, apakah akan pecah atau tidak masih tanda-tanya. Hal itu harus menunggu hingga akhir November ini. Apalagi, orang cenderung profit taking di akhir pekan. Ini sangat tergantung pada penutupan bursa AS dan Eropa. Arah market saat ini sangat sensitif terhadap isu-isu negatif yang berkembang di Eropa sehingga indeks volatile.

Tapi, meski volatile, indeks cenderung menguat dan membentuk pola bullish. Hanya saja, bullish itu akan terkonfirmasi (confirm) jika level 3.875 pecah.

Jika level 3.875 berhasil ditembus?
IHSG bakal menuju level 4.000 akhir 2011 karena resistance berikutnya adalah 4.020. Jika sangat bullish, bukan tidak mungkin indeks akan kembali bertenger di level tertingginya dalam sejarah 4.195.

Saat ini, pasar masih fokus pada Italia yang yield obligasinya tembus level 7% yang merupakan warning. Sebab, Italia merupakan ekonomi ketiga terbesar di Uni Eropa. Karena itu, jika harus dibailout, membutuhkan dana yang besar. Setelah Yunani muncul Italia. Setelah Italia mana lagi.Silih bergantingya berita positif-negatif akan terus muncul dalam waktu yang lama.

Kalau begitu, dari mana indeks bisa mendapatkan angin segar?
Untuk sementara ini, data penjualan ritel AS cukup positif di atas ekspektasi yang menunjukkan adanya daya beli di atas perkiraan sebelumnya. Karena itu, pergerakan Dow Jones cukup solid. Saya perkirakan, kesolidannya akan terus belanjut. Sebab, data-data lain juga positif meskipun tidak signifikan. Saya sarankan, setelah bursa Eropa berhasil naik, pasar lebih baik fokus pada bursa Dow Jones dan bursa regional. Sebab, bursa saham Eropa sedikit sempoyongan.

Bagaimana strategi investasi saham saat ini?
Untuk investor jangka panjang, saya sudah mengajak masuk sejak September lalu. Saya sudah full investasi sejak 22 September 2011 saat indeks berada di level 3.300-an. Saya masih tetap hold dan tidak akan jual sampai ada data ekonomi Indonesia yang negatif.

Sebab, saya tetap yakin, pada 2012, IHSG berpeluang mencapai angka magic 4.444 dan 5.555. Tapi, yang sangat saya yakin level 4.444 akan mulai kelihatan pada kuartal I-2012. Sebab, data makro ekonomi dan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia sangat positif. Saham-saham bluechips juga melaporkan kinerja keuangan yang kinclong di atas 20%. Lalu, harga sahamnya saat ini masih relatif murah di level Price Earnings Ratio (PER) 10-11 kali.

Prediksi bahwa level 2.500 bisa terwujud pada Natal dan Tahun Baru, sangat kecil kemungkinannya. Sebab, level konservatifnya, antara 3.900-4.000 merupakan target, untuk tutup tahun 2011 dan level agressifnya di atas 4.000. Kecuali, jika Uni Eropa bubar, bisa lain lagi ceritanya. Tapi, sejauh ini belum ada arah Uni Eropa akan bubar.

Bursa Dow Jones menunjukkan gejala bullish. Karena itu, sebelum tutup akhir 2011, berpeluang sudah tembus 13.000. Jika ini yang terjadi, IHSG pun sudah bergerak di atas 4.000.

Saham-saham pilihan Anda?
Saham-saham bluechip pilihan pavorit saya. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Saya kira cukup aman bermain saham-saham ini.

Bagaimana dengan saham-saham secondliner?
PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Bukit Sentul City (BKSL).PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), PT Clipan Finance Indonesia (CFIN), PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Bank Bukopin (BBKP) dan PT Indofarma (INAF) yang akan merger dengan PT Kimia Farma (KAEF).

PT Berlian Laju Tanker (BLTA). Dengan Earnings Price per Share (EPS) sebesar 100-110 dan harga sekarang di level Rp191 serta Price Earnings Ratio (PER) di bawah 2 kali, saham ini sangat murah. Meski begitu, tidak bisa dipastikan PER-nya akan langsung tembus 5 kali. Tapi, saham ini, cukup menarik.

PT Energi Mega Persada (ENRG) di grup Bakrie, dan PT Global Mediacom (BMTR), PT Bhakti Investama (BHIT) dan PT Media Nusantara Citra (MNCN) pada saham-saham grup Hary Tanoesoedibjo.

Apa rekomendasi Anda untuk saham-saham tersebut?
Trading buy saham-saham tersebut selama resistance 3.875 belum ditembus. Jika sudah tembus, bisa pilih saham pavoritnya masing-masing, lalu bisa di-hold sebagian sebab IHSG akan rally menuju 4.020-4.195.

Wall Street ditutup negatif akibat pernyataan the Fitch

Wall Street ditutup negatif akibat pernyataan the Fitch
NEW YORK. Sebagian besar saham di bursa AS memerah. Pada penutupan pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 1,7% menjadi 1.236,91. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,6% menjadi 11.905,59.

Saham-saham finansial mencatatkan penurunan terbesar pada indeks S&P 500. Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain Citigroup Inc dan Morgan Stanley yang turun masing-masing mencapai 4,1%. Selain itu, Dell Inc juga melorot 3,2% setelah mengumumkan perlambatan pertumbuhan pada akhir tahun ini. Ada pula Avercrombie & Fitch Co yang anjlok 14% dan Rambus Inc terjerembab 61%. Sementara, Micron Technology Inc berhasil meroket 23%.

Aksi jual yang melanda Wall Street terjadi setelah Fitch Ratings bilang dampak dari krisis utang Eropa berpotensi mempengaruhi perbankan AS. Selain itu, sentimen negatif lainnya adalah kenaikan harga minyak yang dikhawatirkan akan memukul pemulihan ekonomi global.

"Pasar mencemaskan banyak hal. Kemungkinan, masih akan ada tekanan ke Eropa meskipun perbankan berpikiran mereka telah dilindungi. Tekanan di pasar akan sangat besar untuk sementara waktu. Selain itu, kenaikan harga minyak dunia juga mencemaskan karena hal itu seperti pajak yang dibebankan pada konsumen," papar Madelyn Matlock dari Huntington Asset Advisors di Cincinnati.

Peringatan Fitch Bikin Rontok Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali merosot dengan indeks Dow Jones kembali di bawah level 12.000. Kekhawatiran terhadap krisis Eropa terus meluas, apalasi Fitch Ratings mengingatkan bank-bank di AS dapat mengalami pukulan keras jika krisis terus memburuk.

Meski Fitch mengatakan industri perbankan AS stabil, namun kondisinya bisa memburuk jika krisis utang di Eropa tidak segera diselesaikan. Sektor yang mengalami pukulan cukup keras setelah keluarnya peringatan tersebut adalah sektor finansial dan meterial.

Sementara Bank Sentral Jepang juga menyuarakan kekhawatirannya tentang kemungkinan dampak negatif krisis Eropa pada pertumbuhan ekonomi Jepang. Sedangkan Bank Sentral Inggris memilih untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya.

Pada perdagangan Rabu (16/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 190,57 poin (1,58%) ke level 11.905,59. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 20,90 poin (1,66%) ke level 1.236,91 dan Nasdaq melemah 46,59 poin (1,73%) ke level 2.639,61.

"Pada akhir perdagangan, Fitch Ratings menambahkan bahan bakar untuk 'kebakaran' bearish, setelah lembaga tersebut mengingatkan outlook kredit bank-bank AS dapat memburuk jika dilema utang kawasan Eropa tidak terpecahkan secepatnya," ujar Andrea Kramer dari Schaeffer's Investment Reseach seperti dikutip dari AFP, Kamis (17/11/2011).

Saham-saham sektor perbankan berjatuha, saham Citigroup dan Goldman Sachs masing-masing turun 4,1%, Bank of America turun 3,8% dan Morgan Stanley yang paling besar memiliki eksposure di Eropa anjlok 8%.

Saham ConocoPhillips turun 3,1% setelah mengumumkan rencananya menjual aset pipanisasi di AS kepada Enbridge Group dananak usaha dari Caisse de depot et placement du Quebec.

Perdagangan berjalan sepi dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,4 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun ini yang sebesar 8 miliar lembar saham.

(qom/qom)