Kamis, 17 November 2011

Krisis Eropa Berdampak Sistemik

Jakarta - Krisis utang di Eropa berdampak sistemik, termasuk juga ke Indonesia. Dalam jangka panjang jika krisis utang Eropa memburuk sehingga terjadi resesi global, dampaknya bisa lebih luas tak hanya investasi tapi juga ke jalur perdagangan.

"Krisis Eropa dampaknya global/sistemik, sehingga ada dampaknya juga ke Indonesia," jelas Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto kepada detikFinance, Kamis (17/11/2011).

Rahmat mengatakan, persepsi pasar terjadinya default atau gagal bayar dari negara-negara Eropa seperti Yunani dan Italia akan menyebabkan kerugian bagi investor ataupun perbankan asing yang memegang surat utang Indonesia (Indo Bond).

"Jadi bisa saja mereka menjual Indo Bond untuk menutup kerugian di Eropa. Jangka pendek-menengah, dampaknya tidak signifikan karena masih ada net capital inflows karena investor global masih likuid dan masuk Indonesia untuk menghindari Eropa yang krisis dan imbal hassil US yang rendah," ujar Rahmat.

"Tapi jangka panjang, jika krisis memburuk sehingga terjadi resesi global, dampaknya lebih besar karena transmisinya juga melalui jalur perdagangan (ekspor-impor selain jalur investasi portofolio," tambahnya.

Krisis di Eropa belum juga surut. Dalam beberapa hari terakhir, tingkat imbal hasil surat utang Eropa terus meningkat. Bahkan yield surat utang Italia berjangka waktu 10 tahun sempat menembus 7%, yang menyamai level imbal hasil surat utang negara-negara yang membutuhkan bailout. Dengan lonjakan yield Italia itu, maka jumlah utang yang sebesar 1,8 triliun euro itu menjadi semakin mahal.

Sementara tingkat Country Default Swap (CDS) Indonesia juga ikut kena dampak krisis Eropa, dan mengalami kenaikan sekitar 2-5 basis poin. Namun menurut Rahmat, tingkat CDS Indonesia sudah sama atau lebih baik dari negara Eropa seperti Prancis, Italia yang peringkat utangnya lebih baik dari Indonesia.

"Dilihat dari yield Indo Bond, Indonesia sebenarnya dipersepsikan sudah mencapai investment grade oleh market," imbuh Rahmat.
(qom/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar