Kamis, 17 November 2011

Rupiah tergelincir ke level terlemah tujuh pekan

Rupiah tergelincir ke level terlemah tujuh pekan
JAKARTA. Rupiah tergelincir ke level terlemah tujuh pekan. Mata uang Garuda tertekan setelah asing mengurangi kepemilikan di pasar saham, seiring memburuknya krisis utang Eropa.

Data pasar spot menunjukkan, hingga pukul 10.17 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bergerak ke level 9.040, dari posisi sebelumnya di 8.998. Rupiah bahkan sempat menyentuh level 9.065, yang merupakan level terlemah sejak 26 September.

Pasar saham regional yang tercermin dari indeks MSCI Asia-Pacific terkoreksi untuk hari ketiga, setelah Fitch Ratings mengatakan krisis utang Eropa menimbulkan risiko serius untuk perbankan AS. Asing tercatat menjual saham domestik sebesar US$ 69 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka beli, kemarin.

Pekan ini, Bank Indonesia juga menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2012 menjadi 6,5%, dari perkiraan sebelumnya di 6,7%.

"Karena krisis utang Eropa ada kecenderungan orang-orang menjual aset berisiko. Fundamental ekonomi Indonesia kuat, sehingga tekanan lebih disebabkan faktor eksternal," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., di Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar