Kamis, 24 Maret 2011

Asing Belanja Saham Rp 850 Miliar, IHSG Tembus 3.600


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level 3.600 dengan penguatan 55 poin. Indeks menguat setelah asing memborong saham sekitar Rp 850 miliar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.720 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.710 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 1,875 poin (0,05%) ke level 3.554,356. Indeks berjalan datar akibat minimnya sentimen positif.

Tak lama setelah pembukaan perdagangan, secara perlahan indeks mulai menanjak atas aksi beli selektif di saham-saham unggulan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 38,125 poin (1,07%) ke level 38,594,356. Saham-saham berbasis komoditas menjadi incaran investor hari ini.

Indeks kembali menembus posisi tertingginya hari ini di level 3.611,923. Sementara posisi terendahnya di level 3.551,418 pada awal pembukaan perdagangan.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (24/3/2011), IHSG ditutup melesat 55,410 poin (1,55%) ke level 3.611,641. Sementara Indeks LQ 45 melompat 10,989 poin (1,72%) ke level 647,734.

Dana asing kembali mengalir dengan deras ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi investor tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 857,751 miliar di seluruh pasar.

Pemodal asing kembali memburu saham-saham unggulan di sektor tambang, konsumer dan finansial. Seluruh sektor industri di bursa menguat, rata-rata penguatannya lebih dari 1%.

Lantai bursa kembali bergairah, perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 129.508 kali pada volume 1,953 miliar lembar saham senilai Rp 5,990 triliun. Sebanyak 178 saham naik, 49 saham turun, dan 79 saham stagnan.

Bursa-bursa regional mulai terkena profit taking setelah siang tadi naik cukup tinggi. IHSG menjadi bursa yang melaju paling kencang diantara bursa-bursa lain di Asia.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional di sore ini:

  • Indeks Komposit Shanghai melemah tipis 1,80 poin (0,06%) ke level 2.946,67.
  • Indeks Hang Seng naik 89,88 poin (0,39%) ke level 22.915,28.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 14,46 poin (0,15%) ke level 9.435,01.
  • Indeks Straits Times menguat 21,81 poin (0,72%) ke level 3.044,00.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 1.000 ke Rp 26.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 950 ke Rp 56.800, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 850 ke Rp 50.650, dan Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) naik Rp 850 ke Rp 11.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 2.500 ke Rp 26.500, United Tractor (UNTR) tuurn Rp 200 ke Rp 23.000, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 175 ke Rp 3.725, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp 150 ke Rp 3.000.

Seluruh sektor reli, IHSG ditutup naik 1,07% di sesi I


Date : Mar 24 2011, 12:30
Title : News Story
Header : Seluruh sektor reli, IHSG ditutup naik 1,07% di sesi I


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Pada perdagangan sesi I hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) berhasil dikunci di jalur hijau. IHSG mencatat kenaikan 1,07% ke level
3.594,356 setelah seluruh sektor mencatat kenaikan. Industri dasar menjadi
motor penggerak indeks dengan kenaikan 2,22%.
Jumlah saham yang naik 142, sedangkan yang turun sebanyak 49 saham.
Adapun, 67 saham lainnya tak menunjukan aktifitas.
Nilai perdagangan yang tercipta hingga siang ini sebesar total Rp 2,9
triliun dan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 2 miliar.
Lima besar emiten top gainers adalah Japfa Tbk (JPFA) yang melesat 7,09%
ke Rp 3.400. Disusul Gema Grahasarana Tbk (GEMA) yang menguat signifikan 6,90%
ke Rp 310. First Media Tbk (KBLV) naik 6,59% ke Rp 970. Elang Mahkota Teknologi
Tbk (EMTK) naik 6,31% ke Rp 1.180. Bisi International Tbk (BISI) menguat 6,17%
ke Rp 1.720.
Sementara lima besar penghuni top losers adalah Samudera Indonesia Tbk
(SMDR) yang anjlok 9,62% ke Rp 3.525. Bentoel International Inv Tbk (RMBA)
terkoreksi 6,74% ke Rp 830. KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) turun 4,17% ke Rp 92.
Trikomsel Oke Tbk (TRIO) turun 3,08% ke Rp 630, dan Indofarma Tbk (INAF)
melemah 2,67% ke Rp 73.
[ Teddy Gumilar ]
KONTAN Thu, 24 Mar 2011 ( 12:16:57 WIB )
=======================================================================================

Bursa Asia Positif, IHSG Melaju 38 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 38 poin terseret arus penguatan bursa regional. Saham-saham berbasis komoditas menjadi incaran investor hari ini.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 1,875 poin (0,05%) ke level 3.554,356. Indeks berjalan datar akibat minimnya sentimen positif.

Tak lama setelah pembukaan perdagangan, secara perlahan indeks mulai menanjak atas aksi beli selektif di saham-saham unggulan. Indeks sempat menyentuh level tertingginya di 3.598,456.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (24/3/2011), IHSG melaju 38,125 poin (1,07%) ke level 38,594,356. Sementara Indeks LQ 45 naik 7,401 poin (1,16%) ke level 644,146.

Dana asing kembali mengalir deras masuk lantai bursa, nilainya sudah mencapai sekitar Rp 300 miliar di tengah hari ini. Saham-saham yang diburu berbasis komoditas, terutama tambang.

Volume dan nilai perdagangan kembali membaik atas sentimen positif dari bursa regional ini. Beberapa hari kemarin investor masih melakukan aksi tunggu sambil mencermati situasi.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 67.063 kali pada volume 1,953 miliar lembar saham senilai Rp 2,904 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 52 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Seluruh bursa di Asia bergerak di teritori positif siang ini. Bursa Jepang yang kemarin tertekan kini sudah mampu cetak poin tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:

  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,77 poin (0,09%) ke level 2.951,25.
  • Indeks Hang Seng naik 173,39 poin (0,76%) ke level 22.998,79.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 18,08 poin (0,19%) ke level 9.467,55.
  • Indeks Straits Times menguat 24,98 poin (0,83%) ke level 3.047,17.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 950 ke Rp 50.750, Astra Internasional (ASII) naik Rp 500 ke Rp 15.500, Indocement (INTP) naik Rp 500 ke Rp 56.350, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 400 ke Rp 21.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 375 ke Rp 3.525, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 250 ke Rp 26.250, Astra Agro (AALI) turun Rp 150 ke Rp 22.450, dan Mayora (MYOR) turun Rp 100 ke Rp 9,850.

Laba Agung Podomoro Melonjak 588% Jadi Rp 241,88 Miliar


Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan laba bersih naik 588% dari Rp 35,11 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp 241,88 miliar di 2010.

Dikutip dari laporan kinerja keuangan perseroan tahun 2010, Kamis (24/3/2011), naiknya laba bersih itu seiring bertambahnya pendapatan perseroan.

Pendapatan APLN tercatat naik 126,4% menjadi Rp 1,98 triliun di akhir 2010, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu Rp 855,95 miliar.

Dengan naiknya laba itu, laba bersih per saham dasar perseroan pun di akhir 2010 naik menjadi Rp 20 per lembar, dari tahun 2009 lalu sebesar Rp 4 per lembar.

Aset perseroan pun tercatat naik 71,8% menjadi Rp 7,56 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 4,4 triliun.

Sejak IPO pada November 2010 di harga Rp 365 per lembar, sampai perdagangan kemarin sahamnya turun tipis ke Rp 335 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, sampai pukul 11.20 waktu JATS, harga saham APLN stagnan di Rp 335 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 170 kali dengan volume 11.350 lot senilai Rp 1,9 miliar.

Laba Borneo Lumbung Meroket 449%


Jakarta - PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 348,85 miliar, naik 449% dibandingkan 2009 yang mengalami kerugian sebesar Rp 99,7 miliar.

Demikian keterangan perseroan yang dikutip, Kamis (24/3/2011).

Pencapaian laba bersih ini akibat pendapatan perseroan yang melonjak tinggi dari hanya Rp 200,5 miliar di 2009 menjadi Rp 2,75 triliun di 2010.

Sepanjang 2010, Borneo memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp 34,59 miliar, naik dari 2009 yang hanya Rp 397 juta. Perseroan juga meraup keuntungan dari selisih kurs sepanjang 2010 yang mencapai Rp 14,07 miliar.

Dengan pencapaian tersebut, dikurangi oleh beban-beban, perseroan berhasil memperoleh laba sebelum pajak Rp 522,39 miliar. Setelah dipotong pajak, laba bersih perseroan mencapai Rp 348,84 miliar.

Sementara laba bersih per saham di 2010 adalah Rp 61 per saham. Dari rugi bersih per saha di 2009 yang sebesar Rp 80 per lembar.

Sejak IPO di November 2010 lalu, harga saham BORN hingga akhir tahun 2010 sudah naik 30% menjadi Rp 1.530 per lembar dari harga IPO di Rp 1.170 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.03 waktu JATS, saham BORN naik 50 poin ke Rp 1.600 per lembar. Sahamnya aktif diperdagangkan hingga 1.205 kali dengan volume 88.461 lot senilai Rp 70,131 miliar.
(dnl/ang)

Anak Usaha Martha Tilaar Raup Laba Rp 36,76 Miliar


Jakarta - Anak Usaha Grup Martha Tilaar, PT Martina Berto Tbk (MBTO) catat laba bersih melonjak 65,36% menjadi Rp 36,76 miliar di 2010, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 22,23 miliar.

Dikutip dari laporan kinerja keuangan perseroan di 2010, Kamis (24/3/2011), naiknya laba ditopang oleh bertambahnya penjualan bersih perseroan tahun lalu.

Perseroan membukukan penjualan naik menjadi Rp 566,18 miliar dari penjualan di akhir 2009 sebesar Rp 516,31 miliar.

Dengan adanya kenaikan laba dan pendapatan itu, laba bersih per saham dasar perseroan pun naik dari Rp 22 per lembar menjadi Rp 51 per lembar di akhir 2010.

Aset emiten berkode MBTO itu juga naik, dari Rp 276,87 miliar di akhir 2010 menjadi Rp 333,12 miliar di akhir tahun lalu.

Sejak IPO pada awal tahun ini di harga Rp 740, harga saham MBTO sudah turun 33% hingga harga penutupan kemarin di Rp 495 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.45 waktu JATS, saham MBTO turun 5 poin ke level Rp 490 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 29 kali dengan volume 2.148 lot senilai Rp 532,480 juta.
(ang/dnl)

Adhi Karya Cetak Laba Rp 189 Miliar, Naik Tipis 14%


Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bukukan kenaikan laba bersih Rp 189,48 miliar di 2010. Angka ini naik 14,46% dari laba sebelumnya di 2009 sebesar Rp 165,53 miliar.

Dikutip dari laporan kinerja keuangan perseroan di 2010, Kamis (24/3/2011), perseroan mencatat penurunan penjualan bersih di 2010, namun dengan beban penjualan yang juga turun maka perusahaan pelat merah itu masih bisa mencetak kenaikan laba.

Pada 2010, pendapatan usaha perseroan turun dari Rp 7,71 triliun menjadi hanya Rp 5,67 triliun. Sementara beban pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 4,96 triliun dari 2009 sebesar Rp 7,09 triliun.

Dengan adanya kenaikan laba tersebut, maka laba bersih per saham dasar naik ADHI naik dari Rp 94,2 per lembar menjadi Rp 107,83 per lembar di akhir 2010. Perseroan juga mencatat penurunan aset di akhir 2010, dari Rp 5,62 triliun menjadi Rp 4,92 triliun.

Sepanjang 2010, harga saham ADHI sudah naik lebih dari dua kali lipat, dari Rp 410 per lembar di 2009 ke Rp 910 per lembar di 2010.

Pada perdagangan hari ini, saham ADHI stagnan di Rp 790 per lembar. Sahamnya sudah diperdagangkan 50 kali dengan volume 2.499 lot senilai Rp 990 juta.
(ang/dnl)

Minim Sentimen Positif, IHSG Berjalan Datar


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjalan datar akibat minimnya sentimen positif di pagi hari ini ini. Sempat dibuka melemah tipis, indeks akhirnya bisa menguat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pagi ini setelah dibuka melemah tipis, indeks sempat naik tipis dan akhirnya kembali ke zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di Rp 8.710 per dolar AS sama seperti penutupan kemarin.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun tipis 1,739 poin (0,04%) ke level 3.554,492. Sedangkan Indeks LQ 45 melemah tipis 0,448 poin (0,07%) ke level 636,297.

Mengawali perdagangan, Kamis (24/3/2011), IHSG dibuka melemah tipis 1,875 poin (0,05%) ke level 3.554,356. Indeks LQ 45 turun tipis 0,483 poin (0,08%) ke level 636,262.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG naik tipis 0,910 poin (0,03%) ke level 3.557,141. Sementara Indeks LQ 45 turun 0,223 poin (0,04%) ke level 636,522.

Kemarin, indeks cetak rebound cukup tinggi meski perdagangan masih belum terlalu ramai. IHSG ditutup bertambah 38,510 poin (1,09%) ke level 3.556,231.

Mayoritas bursa regional bergerak di teritori positif pagi ini. Sentimen positif ini akan membantu IHSG mencetak poin pada perdagangan hari ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di pagi ini:

  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,65 poin (0,06%) ke level 2.950,13.
  • Indeks Hang Seng naik 164,29 poin (0,72%) ke level 22.989,69.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 18,97 poin (0,20%) ke level 9.430,50.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 5,99 poin (0,20%) ke level 3.028,18.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka stagnan di Rp 8.710 per dolar AS sama seperti penutupan kemarin.

Harga Emas Masih Bisa Tembus Rekor US$ 1.550 di 2011


Jakarta - Tak dipungkiri harga emas terus merangkak naik akibat krisis politik yang terjadi di Timur Tengah, khususnya Libya. Dimana saat ini telah mencapai level US$ 1.437,58 per troy ounce. Tren ini dipercaya terus terjadi hingga akhir 2011 dan mencapai posisi US$ 1.550 per troy ounce.

Menurut Chief Trainer PT Asia Trade Point Futures (ATPF) pasar komoditis global masih dalam posisi buy. Hal ini disebabkan kekhawatiran krisis Timur Tengah dapat mengganggu stabilitas ekonomi dunia.

"Akan terjadi kenaikan harga emas sekitar 10,7% dari akhir tahun lalu di US$ 1.400-an per troy ounce menjadi US$ 1.550 per troy ounce," jelasnya di Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (23/3/2011) malam.

Kevin menambahkan, fluktuasi harga emas di bursa berjangka selama beberapa bulan ke depan tetap terjadi meski posisi peningkatan akan tergambar dari grafik dalam 9 bulan ke depan. Ini tergambar pada posisi perdagangan emas di 7 Maret, mencapai US$ 1.455,05 per troy ounce dan kini kembali menurun ke level US$ 1.437,58 per troy ounce.

Posisi tawar dollar AS yang masih lemah akibat pemulihan negara Amerika Serikat yang berjalan lamban, menambah dukungan masyarakat untuk menginvestasikan logam mulia ini ke depan. "Prospek emas semakin menjanjikan," ucap Kevin.

Proyeksi kenaikan harga emas di tahun ini memang tak sefantastis 2010. Ia menyebutkan, tahun ini investor mulai berinvestasi dollar AS, seiring membaiknya ekonomi dunia. Hal ini menjadikan, pembagian portofolio investasi terjadi secara merata.

"Kenaikan dollar AS dan emas akan berjalan linier saat US juga telah membaik. Kala itu memang berbanding terbalik, saat orang terus membeli emas daan dollar AS terus menurun," paparnya. Potensi penurunan harga emas cukup dalam tetap terjadi di tahun 2013-2014, seiring dengan overheating yang terjadi di dunia.

Penguatan IHSG Bisa Berlanjut


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali menguat ditengah pergerakan bursa regional yang variatif. Semua sektor mengalami penguatan meski perdagangan masih tidak terlalu ramai.

Pada perdagangan, Rabu (23/3/2011), IHSG ditutup bertambah 38,510 poin (1,09%) ke level 3.556,231. Sementara Indeks LQ 45 naik 9,045 poin (1,44%) ke level 636,745.

Penguatan IHSG diprediksi akan berlanjut hingga perdagangan Kamis (24/3/2011). Penguatan bursa-bursa utama dunia di tengah lonjakan harga komoditas akan menjadi sentimen positif yang menggerakkan IHSG ke teritori positif.

Bursa Wall Street tadi malam menguat berkat kenaikan saham-saham material. Namun kenaikan indeks saham terganjal oleh lonjakan harga komoditas sehubungan memanasnya situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Pada perdagangan Rabu (23/3/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 67,39 poin (0,56%) ke level 12.086,02. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 3,77 poin (0,29%) ke level 1.297,54 dan Nasdaq menguat 14,43 poin (0,54%) ke level 2.698,30.

Bursa Jepang juga mengawali perdagangan Kamis dengan penguatan tipis. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 30,30 poin (0,32%) ke level 9.479,77.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:

IHSG kembali menguat namun masih berada di area resisten sehingga masih rawan tekanan jual meskipun IHSG masih berpotensi untuk menguat. IHSG hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 3520-3590 dengan TINS dan UNTR sebagai saham pilihan.

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup naik 38 point (+1.09%) ke level 3,556.23 dengan volume transaksi sebesar 5.7 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.1 triliun. Pergerakan indeks cukup menggembirakan karena diikuti oleh kenaikan seluruh sektor yang menjadi komponen indeks. Kenaikan IHSG juga sejalan dengan mayoritas bursa regional yang juga naik kecuali indeks Jepang & Korea.

Tercatat sebanyak 134 saham mengalami kenaikan, 70 saham mengalami penurunan, 74 saham tidak mengalami perubahan dan 163 saham tidak mengalami transaksi sama sekali. Saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi hari ini a.l. ITMG, INDS, UNTR, ASII dan AALI sementara yang mengalami penurunan tertinggi hari ini a.l. BATA, SCCO, ADMF, HRUM dan TFCO.

Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp193 miliar dengan sektor yang paling banyak dibeli adalah INDF, UNTR, SMGR, ITMG dan BUMI.

Secara teknikal, IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan penguatannya hal ini didukung dari indicator MACD yang berpotensi golden cross dan MACD histogram yang semakin memendek mencoba memasuki wilayah positif serta garis MA 5 dan MA 20 yang berpotensi golden cross. Pada perdagangan hari ini (24/3), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,494-3,609 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ADRO, INTP, dan UNTR.

Indosurya:

Pada perdagangan Kamis (24/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.492-3.524 dan resistance 3.572-3.588. Setelah candle membentuk long legged doji di posisi atas, candle masih bergerak menguat. Biasanya bila setelah long legged doji di posisi atas diikuti dengan pelemahan namun, kali ini diakhiri dengan penguatan sehingga membuka ruang penguatan lebih lanjut. Apalagi didukung oleh penguatan volume.MACD masih bergerak datar dan cenderung akan golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai berupaya untuk reversal positif. Penguatan IHSG masih rentan dan kemungkinan masih akan berfluktuatif. Terkadang kenaikan regional belum tentu mempengaruhi IHSG. Investor harap berhati-hati dan tetap mecermatibeberapa saham pilihan, terutama yang telah merilis kinerjanya. Diharapkan penguatan bursa saham AS dan Eropa bisa berpengaruh positif terhadap pergerakan IHSG hari ini.

Saham Material Pimpin Penguatan di Wall Street


York - Saham-saham di bursa Wall Street menguat berkat kenaikan saham-saham material. Namun kenaikan indeks saham terganjal oleh lonjakan harga komoditas sehubungan memanasnya situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Tidak ada seorang pun ingin melangkah ke depan, mereka menunggu untuk melihat dan secara jelas aksi jual sudah berlebihan merespons situasi di Jepang," ujar Peter Jankovskis, co-chief investment officer OakBrook Investment LLC seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/3/2011).

Pada perdagangan Rabu (23/3/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 67,39 poin (0,56%) ke level 12.086,02. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 3,77 poin (0,29%) ke level 1.297,54 dan Nasdaq menguat 14,43 poin (0,54%) ke level 2.698,30.

Namun volume perdagangan masih sangat tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,01 miliar, di bawah rata-rata harian sebesar 8,07 miliar.

Saham Freeport-McMoRan Copper & Gold melonjak hingga 5% menjadi US$ 54,88 setelah Chief Executive Richard Adkerson mengatakan memiliki neraca untuk menangani akuisisi yang besar.

Memanasnya situasi di Libya dan juga Yaman terus membuat harga minyak mentah dunia melambung tinggi. Minyak light sweet pengiriman April naik 78 sen menjadi US$ 105,75 dan minyak Brent naik 15 sen menjadi US$ 115,55 per barel.

"Meningkatnya harga-harga komoditas dapat menyertai kita untuk beberapa waktu, dan itulah yang menciptakan ketidakpastian pertumbuhan," ujar Karl Mills, presiden Jurika, Mills & Keifer Investment Partners.