Selasa, 27 Maret 2012

Pidato Bernanke Dukung Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (26/3/2012) setelah Gubernur The Fed, Ben Bernanke memberi sinyal untuk mendukung kebijakan moneter meski gambaran kerja sudah mulai membaik.

Indeks Dow Jones naik 160,90 poin atau 1,23% ke level 13.241,63. Indeks S&P500 naikk 19,40 poin atau 1,39% ke level 1.416,51. Indeks Nasdaq naik 54,65 poin atau 1,78% ke level 3.122,57.

Tiga indeks utama Amerika Serikat naik 1% atau dan semua 10 sektor di indeks S&P 500.Hal itu didorong dari kenaikan saham teknologi di indeks S&P di mana sektor tersebut naik 1,7%. Indeks perawatan kesehatan S&P naik 1,7%, dan saham IBM naik 1,1% ke level US$207,77 memberikan dorongan terbesar untuk Dow Jones.

Komentar Bernanke datang karena investor mencoba untuk mengukur berapa lama lagi reli di saham akan berlangsung setelah berlangsung hampir enam bulan. Selain itu, ada pandangan akan ada pelonggaran kuantatif lebih lanjut atau QE3 dari The Fed.

"Masih banyak uang tunai di sela-sela mencari waktu untuk mundur, dan saya kira beberapa orang akhir pekan lalu mengatakan kemungkinan saya akan menaruh uang lebih dalam. Lalu Anda mendapatkan komentar dari Ben Bernanke, dan menyulutkan "api"," ujar Bob Doll, BlackRock's Vice Chariman dan Global Chief Investment Officer seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Dalam pidatonya, Bernanke mengatakan, ekonomi Amerika Serikat tumbuh lebih cepat jika ingin menghasilkan pekerjaan yang cukup untuk terus menurunkan tingkat pengangguran. "Perbaikan lebih lanjut yang signifikan kemungkinan akan membutuhkan ekspansi lebih cepat dari produksi, permintaan consumer dan bisnis, sebuah proses yang dapat didukung oleh kebijakan akomodatif lanjutan," kata Bernanke dalam pertemuan National Association for Business Economics.

Adapun data pada Senin menunjukkan penjualan rumah turun 0,5% pada Februari. Indeks Home Builder Dow Jones masih naik tipis 0,5%. Saham Lions Gate Entertainment Corp reli 4,5% menjadi US$15,18. Selain itu, BATS Global Markets Inc meminta maaf atas kegagalan sistem yang menyebabkan saham dalam penawaran umum awal sendiri mengalami kekeliruan perdagangan, dan mengakibatkan saham Apple Inc menjadi sementara dihentikan.

Volume perdagangan saham diperdagangkan sekitar 6,2 miliar saham di bursa saham New York, Nasdaq, dan Amex, dibandingkan rata-rata harian sekitar 6,86 miliar saham. [hid]

Banyak Faktor Batasi Pelemahan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS pada kontrak harga emas di London, Selasa (27/8/2012) diprediksi menguat terbatas. Sebab, dolar AS dalam fase konsolidasi dan banyak faktor yang membatasi pelemahan mata uang RI ini.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan terbatas rupiah hari ini, salah satunya dipicu oleh adanya data-data ekonomi AS yang masih dinanti pasar. Kondisi ini menyebabkan pergerakan dolar AS di pasar global juga terbatas.

Kemungkinan, menurut dia, dolar AS baru akan bergerak signifikan setelah pasar mencerna Pidato Gubernur Bank Sentral AS The Fed, Ben Bernanke nanti malam. "Karena itu, level pelamahan rupiah akan terbatas pada 9.210 dan potensi penguatannya ke angka 9.170 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Sementara itu, lanjutnya, dari faktor domestik, rupiah tertolong oleh adanya aturan baru dari Bank Indonesia (BI) yang diumumkan Kamis (22/3/2012) pekan lalu. "BI membatasi individu yang berencana membuka deposito dalam denominasi mata uang asing atau untuk melakukan pembelian mata uang asing melebihi US$100 ribu," paparnya.

Kebijakan ini, kata dia, akan membatasi spekulasi dolar AS terhadap rupiah. Karena itu, meski fluktuasinya terbatas rupiah cenderung menguat.

Apalagi, Christian menegaskan, BI tidak akan tinggal diam untuk intervensi. Menurutnya, Bank Sentral akan terus campur tangan di pasar valuta asing dan obligasi untuk menstabilkan mata uang.

Karena itu, setelah rupiah berada di bawah tekanan jual akibat investor asing yang membuang aset mereka, dengan adanya intervensi, rupiah bakal menguat meski terbatas.

Pada saat yang sama, rupiah juga bakal menguat jika melihat usulan APBNP 2012 yang mengasumsikan rupiah diperdagangkan pada level 9.000 per dolar AS. "Jadi, BI akan terus mengintervensi jika terjadi pelemahan rupiah. Semua itu, bakal membuat pergerakan rupiah lebih stabil dan fluktuasi rupiah akan terbatas hari ini," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS pada kontrak harga emas di London, Senin (26/3/2012) ditutup menguat 19 poin (0,20%) ke level 9.173/9.183.

Antisipasi Demo, Sebaiknya Jual di Sesi Pagi

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (27/3/2012) diperkirakan akan melemah. Mengantisipasi aksi demo, investor disarankan untuk melakukan aksi jual di pagi hari dan bargain hunting di sore, ketika terjadi panic selling.

Ahmad Riyadi analis dari Milenium Securities mengatakan, sentimen eksternal yang relatif mixed, membuat pergerakan IHSG masih sangat terbatas. Ia pun memperkirakan, hari ini indeks cenderung terkoreksi.

”Karena sentimen negatif meningkat di dalam negeri seiring dengan tingginya tensi demonstrasi penolakan rencana kenaikan BBM bersubsidi,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Ketidakpastian soal implementasi rencana tersebut akan diselesaikan dalam voting di rapat paripurna DPR, sehingga seharusnya sudah meredam ketidakjelasan di market. “Namun investor cenderung untuk melepaskan posisi dan tidak melakukan pembelian saham,” katanya.

Ada upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dengan menahan kejatuhan IHSG lewat pembelian di saham-saham berkapitalisasi besar seperti Aneka Tambang (ANTM), TB Bukit Asam (PTBA) dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM).

“Namun, intervensi ini tidak terlalu mencolok karena kebetulan saham-saham tersebut adalah saham sektor yang masih lagging dan undervalue,”paparnya.

Sementara proyeksi earning dari sektor pertambangan dan komoditas diperkirakan masih tumbuh, karena harga minyak mentah di pasar internasional yang relatif bertahan di level tinggi.

Pembelian massive investor ritel diperkirakan baru akan terjadi, jika ada panic selling di pasar saham, ketika demonstrasi penolakan kenaikan BBM memanas dan keputusan paripurna DPR ditetapkan.

Sementara ini IHSG akan cenderung flat , dengan tendensi aksi jual investor dan intervensi pemerintah di saham-saham big cap BUMN untuk menahan kejatuhan IHSG.

Sejumlah analis menilai dampak inflasi dari kenaikan BBM tersebut hanya sementara, karena kebanyakan emiten di BEI masih mencatat kinerja relatif baik di kuartal pertama 2012, sementara IHSG sudah berhasil tembus level 4000, yang mengindikasikan aliran dana asing masih relatif stabil.

Di sisi lain, investor asing menilai kinerja saham di Indonesia masih menarik dibandingkan pasar saham Asia lainnya. Ini mengingat tingkat suku bunga yang dipertahankan di 5,75%, dan yield/imbal hasil yang masih lebih tinggi.

Namun, mereka mulai memperhitungkan tekanan inflasi yang akan membuat riil interest rate Indonesia negatif. Karena kalau inflasi akibat kenaikan BBM bisa mencapai 7-8%,”jelasnya.

Di tengah situasi ini, investor direkomendasikan untuk melakukan penjualan di sesi pagi dan mencermati perkembangan aksi demo besar-besaran jelang keputusan paripurna DPR soal kenaikan BBM bersubsidi. “Jika terjadi panic selling, maka bisa melakukan bargain hunting lagi di sesi sore,”katanya.

Beberapa saham pilihannya adalah Adaro Energy (ADRO), TB Bukit Asam (PTBA), Indofood (INDF), Selamat Sempurna (SMSM), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Mayora (MYOR),”Rekomendasi buy on weakness untuk emiten-emiten ini,”tutupnya, [nat]

Inilah Menu Saham Pilihan Selasa (27/3/2012)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (27/3/2012) diprediksi akan mengalami penurunan di kisaran 4.012-4.044, akibat dari rencana aksi demo menentang kenaikan harga BBM bersubsidi.

Demikian dikatakan pelaku pasar modal, Iwan Firmansyah, kemarin. "Jika besok (hari ini) pasar mengalami penurunan akibat dari demo besar-besaran yang memprotes kenaikan harga BBM bersubsidi maka manfaatkan peluang buy on weakness," katanya.

Iwan merekomendasikan saham BBRI dengan support di 6.650 dengan target harga di 7.250. Saham GGRM dengan support di 51.500 dengan target harga di 59.850. Saham ASII dengan support di 70.900 dengan target harga 74.200. Saham INCO dengan support di 3.300 dengan target hargad i 3.600. Saham PNLF di support 135 dengan target harga di 150.

IHSG pada perdagangan kemarin melemah 9,8 poin atau 0,2% menjadi 4.031,71. Volume perdagangan mencapai 3,2 miliar saham senilai Rp3,8 triliun. IHSG mengalami net foreign buy Rp336,9 miliar.

Sementara analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono merekomendasikan saham JSMR, GGRM, EXCL, AKRA dan BRPT. Untuk jangka pendek pergerakan indeks masih akan dibayangi oleh sentime negatif dari kenaikan BBM.

"Meski demikian kami melihat momentum pengumuman laporan kinerja 2011 menjelang tenggat waktu akhir bulan ini dapat menjadi penahan turunnya indeks," katanya.

Pada perdagangan kemarin, IHSG melemah didorong oleh aksi ambil untung dari pemodal. Hal ini dipicu dengan proyeksi melemahnya pertumbuhan ekonomi China dan Eropa.

IHSG Dibayangi Rencana Kenaikan Harga BBM

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terpangkas 9 poin akibat akibat ambil untung yang dilakukan investor lokal. Walau indeks terkena koreksi, dana asing masih terus mengalir masuk lantai bursa.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (26/3/2012), IHSG ditutup turun tipis 9,854 poin (0,24%) ke level 4.031,705. Sementara Indeks LQ 45 melemah tipis ke level 1,703 poin (0,24%) ke level 695.107.

Untuk jangka pendek pergerakan indeks masih akan dibayangi oleh sentimen negatif dari kenaikan BBM. Namun, sentimen positif dari bursa saham AS bisa memberi dukungan.

Rencana The Federal Reserve untuk tetap melonggarkan kebijakan moneter dik Amerika Serikat (AS) mendorong pasar saham Wall Street melesat hingga satu persen. Kebijakan moneter ini diharapkan bisa mendorong jumlah tenaga kerja.

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 160,90 poin (1,23%) ke level 13.241,63. Indeks The Standard & Poor's 500 bertambah 19,40 poin (1,39%) ke level 1.416,51. Indeks Komposit Nasdaq menanjak ke level 54.65 poin (1,78%) ke level 3.122,57.

Rekomendasi saham untuk hari ini:
eTrading Securities
Secara teknikal, pada perdagangan Senin (22/3) IHSG bergerak fluktuatif sebelum akhirnya terkoreksi dengan candlestick membentuk pola Spinning Tops. Indikator Stochastic berhasil membentuk golden cross sementara RSI kembali bergerak downtrend. Pada perdagangan Selasa (27/3), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada range 4004-4065 dengan kecenderungan melemah. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BDMN dan SMGR.

Panin Sekuritas
IHSG kemarin bergerak melemah didorong oleh aksi ambil untung dari pemodal sehubungan dengan proyeksi melemahnya pertumbuhan ekonomi China dan Eropa. Disamping sentimen dari eksternal, pergerakan indeks juga dibayangi oleh sentimen negatif dari aksi demo penolakan kenaikan BBM. Kami melihat untuk jangka pendek pergerakan indeks masih akan dibayangi oleh sentime negatif dari kenaikan BBM. Meski demikian kami melihat momentum pengumuman laporan kinerja 2011 menjelang tenggat waktu akhir bulan ini dapat menjadi penahan turunnya indeks. Hari ini kami proyeksikan indeks mixed dengan kecenderungan melemdah. Kisaran support-resistace 4.010-4.058. Saham pilihan : JSMR, GGRM, EXCL, AKRA, BRPT.

(ang/ang)

Pilih Saham Siap Rebound!

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG diprediksi menguat hingga akhir pekan. Posisi aksi beli bersih dari asing jadi optimisme tersendiri bagi pasar. Belum lagi, laporan keuangan emiten yang masih tersisa.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra mengatakan, jika pergerakan bursa AS dan Eropa terus membaik, IHSG bakal menguat hingga akhir pekan. Apalagi, dengan posisi net buy (aksi beli bersih) dari investor asing yang sudah mencapai Rp6 triliun selama Maret 2012.

Di sisi lain, indeks juga masih mendapat dukungan dari sisa laporan keuangan emiten yang masih bakal dirilis hingga akhir Maret ini. Dia merekomendasikan beberapa saham yang menurutnya siap rebound.“Saya rekomendaiskan buy on weakness saham-saham tersebut. Sebab, secara teknikal dan fundamental semuanya masih oke,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (26/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 9,85 poin (0,24%) ke angka 4.031,705 dengan intraday tertinggi 4.061,144 dan terendah 4.011,933. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 1,70 poin (0,24%) ke angka 695,107.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali melemah. Bagaimana Anda melihat arahnya hingga akhir pekan?
Saya masih optimistis indeks saham domestik menguat hingga akhir pekan ini.Jika perdagangan bursa Dow Jones dan Eropa terus membaik, hingga akhir pekan, IHSG berpotensi membentuk level tertinggi baru yakni resistance pertama 4.065 dan resistance kedua 4.100. Sementara itu, support indeks berada di level 4.000. Secara teknikal dan fundamental, level 4.100 berpeluang ditembus hingga akhir pekan ini.

Apa yang membuat Anda begitu optimistis di tengah rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tinggal menghitung hari?
Optimisme itu,salah satunya dipicu oleh kembali kuatnya kebangkitan sentimen beli pada bursa saham Indonesia. Lihat saja, saham penggerak indeks PT Astra Internasional (ASII) mulai menanjak dan membawa indeks ke teritori positif akhir pekan lalu. Begitu juga dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI).

Memang, pekan lalu pasar secara umum masih flat dengan penguatan 0,13% pada IHSGdan melemah 0,24% pada awal pekan ini. Begitu juga dengan bursa Eropa yang masih melemah karena kecemasan perlambatan Chinadan awal pekan ini menguat. Tapi hingga akhir pekan, IHSG secara umum masih berada dalam tren yang positif.

Ada bukti lain yang menunjukkan bangkitnya sentimen beli?
Akhir pekan lalu, investor asing masih net buy sebesar Rp300 miliar.Begitu juga dengan posisi asing pada awal pekan ini yang net buy sebesar Rp336,9 miliar. Selama Maret, net buy asing sudah mencapai Rp6 triliun. Jadi, saya pikir market masih bagus.

Bagaimana dengan faktor penaikan harga BBM awal pekan depan?
Faktor penaikan harga BBM dan target inflasi 6-7% saya pikir tidak akan berefek jauh pada pergerakan IHSG. Memang daya beli akan berkurang, tapi pasar percaya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat.

Justru menurutnya, dengan penghematan subsidi BBM sebesar Rp40 triliun, bisa dialihkan ke sektor infrastruktur. Dana sebesar itu, juga bisa digunakan untuk menurunkan pajak baik impor maupun ekspor sehingga berefek baik pada pertumbuhan ekonomi. Dari sisi ini, justru positif sentimennya.

Hanya saja,pada kenyataannya indeks terancam koreksi. Hanya saja, seberapa besar peluang koreksi tersebut, masih harus dilihat setelah penaikan harga BBM direalisasikan. Sebab, ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik.

Ada faktor lain yang bisa mendorong indeks ke atas 4.100?
Sisa laporan keuangan untuk kuartal IV-2011 yang akan keluar akhir Maret ini, juga akan jadi pemicu pergerakan indeks.

Saham-saham pilihan Anda?
Hingga akhir pekan,saya rekomendasikan saham PT Astra Internasional (ASII) dan PT Gudang Garam (GGRM) yang sudah siap rebound. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Jasa Marga (JSMR), dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE).

Bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendaiskan buy on weakness saham-saham tersebut. Sebab, secara teknikal dan fundamental semuanya masih oke.

The Fed Lanjutkan Stimulus, Wall Street Melesat 1%

New York - Rencana The Federal Reserve untuk tetap melonggarkan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) mendorong pasar saham Wall Street melesat hingga satu persen. Kebijakan moneter ini diharapkan bisa mendorong jumlah tenaga kerja.

Indeks S&P 500 reboun dari pekan paling buruknya tahun ini untuk kembali ke posisi tertingginya dalam empat tahun terakhir setelah Gubernur The Fed Ben Bernanke mengumumkan kebijakan moneter yang tetap mendukung pasar tersebut.

Tiga indeks utama di bursa paman sam menanjak lebih dari satu persen. Seluruh sektor di S&P 500 pun menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor teknologi yang naik hingga 1,7%, begitu pula sektor kesehatan.

Komentar Bernanke itu muncul setelah banyak investor bertanya-tanya berapa lama reli di Wall Street ini bisa bertahan. Pembelian obligasi untuk membantu oasar pun akan terus dilakukan untuk mendukung hal ini.

Indeks S&P 500 sudah emlaju 25% sejak akhir September lalu, didorong oleh optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi AS. Dengan adanya dukungan stimulus dari The Fed itu, situasi pasar saham akan lebih baik lagi.

"Masih banyak investor yang mau ambil untung, hanya beberapa investor di akhir pekan lalu yang seperti, 'Yah, mungkin saya ingin beli saham,' lalu pernyataan Ben Bernanke muncul dan mendorong aksi beli," kata Bob Doll, Wakil Presiden BlackRock di New York, dilansir dari Reuters, Selasa (27/3/2012).

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 160,90 poin (1,23%) ke level 13.241,63. Indeks The Standard & Poor's 500 bertambah 19,40 poin (1,39%) ke level 1.416,51. Indeks Komposit Nasdaq menanjak ke level 54.65 poin (1,78%) ke level 3.122,57.

(ang/ang)