Selasa, 27 Maret 2012

Pilih Saham Siap Rebound!

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG diprediksi menguat hingga akhir pekan. Posisi aksi beli bersih dari asing jadi optimisme tersendiri bagi pasar. Belum lagi, laporan keuangan emiten yang masih tersisa.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra mengatakan, jika pergerakan bursa AS dan Eropa terus membaik, IHSG bakal menguat hingga akhir pekan. Apalagi, dengan posisi net buy (aksi beli bersih) dari investor asing yang sudah mencapai Rp6 triliun selama Maret 2012.

Di sisi lain, indeks juga masih mendapat dukungan dari sisa laporan keuangan emiten yang masih bakal dirilis hingga akhir Maret ini. Dia merekomendasikan beberapa saham yang menurutnya siap rebound.“Saya rekomendaiskan buy on weakness saham-saham tersebut. Sebab, secara teknikal dan fundamental semuanya masih oke,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (26/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 9,85 poin (0,24%) ke angka 4.031,705 dengan intraday tertinggi 4.061,144 dan terendah 4.011,933. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 1,70 poin (0,24%) ke angka 695,107.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali melemah. Bagaimana Anda melihat arahnya hingga akhir pekan?
Saya masih optimistis indeks saham domestik menguat hingga akhir pekan ini.Jika perdagangan bursa Dow Jones dan Eropa terus membaik, hingga akhir pekan, IHSG berpotensi membentuk level tertinggi baru yakni resistance pertama 4.065 dan resistance kedua 4.100. Sementara itu, support indeks berada di level 4.000. Secara teknikal dan fundamental, level 4.100 berpeluang ditembus hingga akhir pekan ini.

Apa yang membuat Anda begitu optimistis di tengah rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tinggal menghitung hari?
Optimisme itu,salah satunya dipicu oleh kembali kuatnya kebangkitan sentimen beli pada bursa saham Indonesia. Lihat saja, saham penggerak indeks PT Astra Internasional (ASII) mulai menanjak dan membawa indeks ke teritori positif akhir pekan lalu. Begitu juga dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI).

Memang, pekan lalu pasar secara umum masih flat dengan penguatan 0,13% pada IHSGdan melemah 0,24% pada awal pekan ini. Begitu juga dengan bursa Eropa yang masih melemah karena kecemasan perlambatan Chinadan awal pekan ini menguat. Tapi hingga akhir pekan, IHSG secara umum masih berada dalam tren yang positif.

Ada bukti lain yang menunjukkan bangkitnya sentimen beli?
Akhir pekan lalu, investor asing masih net buy sebesar Rp300 miliar.Begitu juga dengan posisi asing pada awal pekan ini yang net buy sebesar Rp336,9 miliar. Selama Maret, net buy asing sudah mencapai Rp6 triliun. Jadi, saya pikir market masih bagus.

Bagaimana dengan faktor penaikan harga BBM awal pekan depan?
Faktor penaikan harga BBM dan target inflasi 6-7% saya pikir tidak akan berefek jauh pada pergerakan IHSG. Memang daya beli akan berkurang, tapi pasar percaya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat.

Justru menurutnya, dengan penghematan subsidi BBM sebesar Rp40 triliun, bisa dialihkan ke sektor infrastruktur. Dana sebesar itu, juga bisa digunakan untuk menurunkan pajak baik impor maupun ekspor sehingga berefek baik pada pertumbuhan ekonomi. Dari sisi ini, justru positif sentimennya.

Hanya saja,pada kenyataannya indeks terancam koreksi. Hanya saja, seberapa besar peluang koreksi tersebut, masih harus dilihat setelah penaikan harga BBM direalisasikan. Sebab, ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik.

Ada faktor lain yang bisa mendorong indeks ke atas 4.100?
Sisa laporan keuangan untuk kuartal IV-2011 yang akan keluar akhir Maret ini, juga akan jadi pemicu pergerakan indeks.

Saham-saham pilihan Anda?
Hingga akhir pekan,saya rekomendasikan saham PT Astra Internasional (ASII) dan PT Gudang Garam (GGRM) yang sudah siap rebound. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Jasa Marga (JSMR), dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE).

Bagaimana strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendaiskan buy on weakness saham-saham tersebut. Sebab, secara teknikal dan fundamental semuanya masih oke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar