Rabu, 23 November 2011

Saham Grup Astra Seret IHSG Jatuh 48 poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 48 poin terseret koreksi tinggi yang terjadi di saham-saham grup Astra. Saham-saham bluechip lainnya juga ikut terkena tekanan jual.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 9.035 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.040 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 38,277 poin (1,04%) ke level 3.697,255 terseret tren negatif bursa-bursa di regional. Bursa di Asia tertekan akibat sentimen krisis utang Eropa.

Tekanan jual langsung marak terjadi begitu perdagangan dibuka pagi tadi, indeks pun anjlok sangat dalam di teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 53,620 poin (1,44%) ke level 3.681,912 di tengah perdagangan yang sepi. Investor mulai kembali melepas saham mengambil untung atas kenaikan kemarin.

Tekanan jual belum berhenti menghajar ISHG. Saham-saham unggulan yang kemarin naik tinggi kini mulai dilepas demi keuntungan. Indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.665,504.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (23/11/2011), IHSG ditutup jatuh 48,524 poin (1,30%) ke level 3.687,008. Indeks LQ 45 ditutup anjlok 8,976 poin (1,36%) ke level 651,044.

Aksi beli menjelang penutupan gagal membawa IHSG balik ke zona hijau, namun cukup lumayan menahan koreksi sehingga tidak terlalu dalam. Saham-saham grup astra terkena koreksi cukup banyak, seperti ASII, AALI, dan UNTR.

Indeks sektor konsumer menjadi satu-satunya sektor yang menguat, namun ia harus melawan sembilan sektor lain yang memilih zona merah. Koreksi tertinggi dipegang oleh saham-saham agrikultur.

Dana asing terus mengalir keluar lantai bursa dalam beberapa perdagangan terakhir. Kali ini, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 346,09 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 83.932 kali pada volume 2,741 miliar lembar saham senilai Rp 2,429 triliun. Sebanyak 35 saham naik, sisanya 205 saham turun, dan 68 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional mengalami nasib yang serupa dengan IHSG. Tekanan jual yang cukup hebat terjadi sejak perdagangan pagi tadi. Bursa saham Hong Kong anjlok paling dalam dengan koreksi lebih dari dua persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 17,56 poin (0,73%) ke level 2.395,06.
  • Indeks Hang Seng anjlok 387,16 poin (2,12%) ke level 17.864,43.
  • Indeks Straits Times jatuh 43,74 poin (1,61%) ke level 2.673,46.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 17.500, Waran Bumi Citra (BCIP-W) naik Rp 105 ke Rp 265, Telkom (TLKM) naik Rp 100 ke Rp 7.550, dan Voksel (VOKS) naik Rp 80 ke Rp 680.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 68.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 60.700, Astra Agro (AALI) turun Rp 1.000 ke Rp 21.150, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.200.
(ang/qom)

Data China Tekan Bursa Eropa Negatif

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah ke posisi terendah selama tujuh pekan pada pembukaan perdagangan Rabu (23/11) dengan penurunan data manufaktur China.

Indeks FTSE turun 0,5% ke 5.176, indeks CAC turun 0,9% ke 2.844, indeks DAX turun 0,4% ke 5.513, demikian mengutip yahoofinance.com. Penurunan dialami saham BHP Billiton yang turun 2,1%, saham Logica Plc dan Anglo-Ducth turun 1%.

"Pasar Eropa kemarin ditutup dengan catatan suram. Hari ini pasar akan bullish dengan rendahnya data manufaktur China yang menunjukkan kontraksi sehngga menambah berat pergerakan indeks," kata Jinathan Sudaria, analis dari London Capital Group yang dikutip dari bloomberg.com.

Manufaktur China menyusut ke level terendah sejak 32 bulan terakhir pada November ini. HSBC menyiratkan indeks manufacturing purchasing manager (PMI), indikator paling awal dari kegiatan industri di China, menurun pada bulan November sampai 48, terendah sejak Maret 2009.

Data menunjukkan mesin pertumbuhan dunia ini tidak kebal terhadap kesulitan ekonomi luar negeri, dan selanjutnya bisa membuat bingung pasar keuangan yang telah bergolak oleh krisis utang Eropa yang memburuk.

Kurs Euro Tertekan di Pasar Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro turun terhadap dolar pada perdagangan Rabu (23/11) di Asia dengan adanya data ekonomi yang menambah kekhawatiran krisis ekonomi.

Mata uang tunggal untuk 17 negara Eropa ini melemah terhadap yen menjelang laporan prakiraan produksi manufaktur Jerman dan Prancis. Dolar menguat terhadap semua mata uang dengan pelemahan bursa saham Asia.

"Kejatuhan euro menjadi bias. Secara keseluruhan ekonomi zona eropa sedang tren melemah. Kami mengharapkan mereka menggantisipasi resesi tahun depan," kata ahli strategi Westpac Banking Corp, Imre Spiezer, yang dikutip dari bloomberg.com.

Mata yang bersama Eropa ini turun 0,3% menjadi US$1,3461 di Singapura dari US$1,3505 di New York kemarin. Euro turun 0,2% terhadap yen menjadi 103,71 dan dolar terhadap yen 77,03 dari 76,97.

Data indeks pembelian manajer industri manufaktur dan jasa turun ke 46,1 di bulan November dari 46,5 bulan lalu. Level ini terendah sejak Juni 2009 lalu. Indeks manufaktur Jerman turun menjadi 48,5 bulan ini. Sedangkan Prancis juga turun menjadi 48 dari 48,5 di bulan Oktober.

"Kami masih punya ketidapastian tentang apa yang terjadi di Eropa dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China," kata Tim Riddell, kepala riset pasar global di Australia & New Zeland Banking Group Ltd di Singapura.

Pertama di Eropa, Belgia-Prancis Bailout Dexia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham global memperpanjang kerugian dan euro tergelincir pada Rabu (23/11) setelah sebuah laporan surat kabar bahwa Belgia dan Perancis yang mengadakan pembicaraan baru tentang mereka telah mencapai kesepakatan untuk menyelamatkan Dexia, bailout pemerintah pertama dari sebuah bank Eropa dalam krisis utang zona euro.

Surat kabar De Standaard seperti dikutip Reuters mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung, mengutip sumber, meskipun juga mengatakan bahwa Menteri Keuangan Belgia Didier Reynders berpendapat bahwa kesepakatan tercapai antara kedua negara untuk menyelamatkan bank akan dibuka.

Mereka mengatakan pembicaraan tentang pembagian biaya antara kedua negara setelah bailout Dexia, yangmana telah meningkatkan tekanan pada negara-negara zona euro lainnya untuk memperkuat bank mereka akibat mendalamnya krisis utang benua.

Euro berada di bawah tekanan setelah laporan itu, dan terakhir turun 0,3 persen pada hari itu di $ 1,3459. S & P futures AS turun sekitar 1 persen dan kemudian memperpanjang kerugian mereka menjadi 1,2 persen setelah lemahnya data PMI China.

Dexia diselamatkan oleh Perancis, Belgia dan Luksemburg bulan lalu, dengan menerima 90 miliar euro ($ 122 miliar) dengan jaminan negara dan menerima bahwa Belgia akan mengambil alih operasi di sana untuk empat miliar euro. Pada saat itu, Menteri Keuangan Prancis, Francois Baroin, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa penyelamatan tidak harus berdampak pada kredit rating negara di 'AAA' karena hanya menyumbang dana jaminan dan tidak langsung. Ia juga mengatakan Dexia adalah kasus unik dan tidak ada dana talangan lebih lanjut bank Prancis yang akan diperlukan.

Krisis utang Zoan Euro telah memburuk secara signifikan sejak saat itu, dengan Perancis, Italia dan Spanyol menghadapi peningkatan biaya pinjaman di pasar obligasi dan bank-bank Eropa telah mengubahnya dalam jumlah yang lebih besar kepada Bank Sentral Eropa untuk mengamankan pembiayaan. Belgia juga sarat dengan utang dan telah menunjukkan biaya biaya pinjaman terus meningkat. Ini tanpa pemerintah baru sejak pemilu pada bulan Juni 2010, mengulur upaya untuk menegosiasikan anggaran untuk tahun depan.

Bursa Eropa Diprediksi akan Melemah

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diprediksi akan melemah pada pembukaan perdagangan Rabu (23/11) seiring bursa Asia karena tekanan data AS dan China yang negatif.

Indeks FTSE diprediksi akan turun 67 poin, indeks DAX dipresiksi akan melemah 72 poin dan indeks CAC akan melemah 48 poin. Kekhawatiran terhadap data ekonomi China bersamaan dengan krisis Eropa dan perlambatan ekonomi AS, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Pemerintah Belgia dan Prancis dikabarkan melakukan pertemuan. Mereka membahas dana bailout untuk menyelamatkan Dexia Bank yang bermasalah. Kurs Euri turun menjadi US$1,3452.

Rencana memisahkan bank ritel dan bank investasi sudah diusulkan AS dan Inggris. Mereka telah menunjuk komisi perbankan untuk menjajaki kemungkinan tersebut.

Saat ini The Fed sedang menguji kesehatan terhadap enam bank. Bank-bank itu adalah Bank of America, Citigroup, Goldman Sachs, JP Mogran Chase, Morgan Stanley, Well Fargo. [hid]

Rendahnya PMI China Pukul Saham Futures AS

Medium
INILAH.COM, Singapura - Saham S & P futures AS memperpanjang kerugian lebih dari 1 persen pada Rabu (23/11) pagi setelah ukuran utama dari kegiatan manufaktur China merosot ke level terendah dalam hampir tiga tahun.

Reuters melaporkan pada pukul 02.37 GMT, futures turun 1,2 persen, memperpanjang kerugian yang dibuat sebelumnya setelah revisi turun dari data pertumbuhan AS yang menimbulkan kekhawatiran baru tentang ekonomi global akan goyah.

Pabrik-pabrik China menunjukkan aktivitas terlemah dalam 32 bulan pada bulan November. Hal ini berdasarkan hasil survei awal manager purchasing, yang akan menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa ekonomi China mungkin akan hard landing dan sekaligus meracik kekhawatiran resesi global.

HSBC menyiratkan indeks manufacturing purchasing manager (PMI), indikator paling awal dari kegiatan industri di China, menurun pada bulan November sampai 48, terendah sejak Maret 2009. Data menunjukkan mesin pertumbuhan dunia ini tidak kebal terhadap kesulitan ekonomi luar negeri, dan selanjutnya bisa membuat bingung pasar keuangan yang telah bergolak oleh krisis utang Eropa yang memburuk.

Jim Rogers: Penurunan Harga Komoditas 'Palsu'

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Penurunan harga komoditas baru-baru ini ada hubungannya dengan fundamental dan runtuhnya perusahaan broker MF Global.

Hal ini disampaikan investor ternama Jim Rogers, yang menggambarkan aksi jual akibat kesengajaan. "Dengan MF Global akan bangkrut, yangmana merupakan perusahaan komoditas besar, ada banyak artificial yang memaksa likuidasi komoditas. Orang harus menjual apakah mereka suka atau tidak suka. Itu penjualan artificial saat ini," ujat Rogers kepada CNBC Rabu (23/11).

CRB Jefferies Index, yang berfungsi sebagai ukuran kompleks komoditas telah jatuh 4 persen sejak MF Global menyatakan kebangkrutan hampir empat minggu lalu. Komoditas pertanian telah menjadi paling terpukul, dengan futures beras turun lebih dari 14 persen dan gandum berjangka turun 9 persen dalam periode tersebut.

Rogers mengatakan penurunan itu tidak mengejutkan. "Ini terjadi sebelum 2008, ketika Lehman dan AIG bangkrut, di mana keduanya bermain besar di komoditas dan setiap orang harus menjual," katanya, merujuk pada krisis keuangan global pada akhir 2008, ketika Indeks CRB turun setengah dalam bulan-bulan itu. Harga minyak telah rebound sejak itu, naik hampir 60 persen dari Maret 2009 sampai Mei tahun ini, ketika sektor itu dihantam lagi pada kekhawatiran terhadap ekonomi global.

Rogers tetap yakin bullish pada sektor ini, dengan mengatakan para investor akan mendapatkan keuntungan apakah ekonomi global membaik atau tidak.

"Sepanjang sejarah, bila ada yang salah, mereka mencetak uang ... ketika mereka mencetak uang, Anda harus memiliki perak, Anda harus memiliki beras, Anda harus memiliki aset riil."

Rogers mengatakan ia menggunakan penurunan harga baru-baru untuk mengumpulkan komoditas pertanian, dan menunggu untuk menambah posisi di emas. Sementara ia mengharapkan logam kuning mencapai $ 2.400 dalam waktu sekitar lima sampai dua puluh tahun kemudian. Dia percaya perusahaan run-up dalam 11 tahun terakhir butuh istirahat. "Emas bisa turun sedikit lebih adil ... tapi saya pasti akan membeli lebih banyak emas jika harga jatuh dan perak."

Ini bukan waktu untuk membeli saham, Rogers menambahkan, dan mengatakan ia melakukan shorting untuk aset ini. "Ini seperti tahun 1970-an, pada tahun 1970 saham tidak melakukan apa-apa. Komoditas melambung tinggi. Saya bermain pendek di saham dan lama di komoditas."

Khawatir permintaan melemah, harga minyak mentah melorot

Khawatir permintaan melemah, harga minyak mentah melorot
MELBOURNE. Harga minyak melemah dari harga tertingginya dalam tiga hari terakhir di New York. Ini akibat spekulasi adanya peningkatan cadangan bahan bakar di AS dan pelemahan pertumbuhan ekonomi di Eropa yang akan menurunkan permintaan bahan bakar.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Januari 2012 di New York Mercantile Exchange turun US$ 1,62 menjadi US$ 96,39 per barel.
Sebelumnya, harga minyak sempat menyentuh US$ 96,53 per barel. Kemarin (22/11), harga minyak menguat 1,1% ke level US$ 98,01 per barel dan menjadi yang tertinggi sejak 17 November.

Sementara, harga minyak Brent untuk kontrak Januari 2011 melorot US$ 1,40 ke posisi US$ 107,99 per barel di ICE Futures Europe Exchange London.

Asing Menepi, IHSG Sesi I Ditutup Anjlok 1,37%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (23/11) IHSG ditutup merosot 1,37% ke level 3.684,19.

Koreksi indeks siang ini masih seiring sentimen negatif dari bursa regional.

Bursa AS kembali melanjutkan koreksinya dalam 5 hari berturut-turut dan telah membukukan penurunan sekitar 5,5% dari level tertingginya di pekan lalu. Ekspektasi stimulus lanjutan dari The Fed tidak mampu mengkompensasi sentimen negatif dari rilis data GDP AS di 3Q11 yang hanya tumbuh 2%, lebih rendah dari ekspektasi.

Bursa Asia siang ini juga masih melemah, di mana Shanghai turun 0,32%, Hang Seng turun 1,85%, KLSE turun 0,77%, Nikkei turun 0,40%, STI turun 1,48%, dan Seoul turun 2,18%.

Sebanyak 201 saham tercatat turun siang ini, 18 saham naik, dan 56 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 1,45% ke level 650,43, sedang JII turun 1,20% ke level 516,62.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 992,32 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp906,61 miliar. Asing juga masih menepi dari pasar hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp108,93 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ASII turun 2,16%, GGRM turun 2,10%, HMSP turun 3,12%, UNTR turun 2,40%, ITMG turun 1,42%, dan PTBA turun 3,12%.

Inilah Saham Bluechip Pilihan Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, indeks domestik diprediksi bakal bertahan pada teritori negatif. Rekomendasi, saham-saham bluechip yang kemarin naik dan turun hari ini.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik akan tetap melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.660 dan resistance 3.780,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (23/11).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini dipicu oleh beberapa hal. Salah satunya adalah pelemahan beberapa harga komoditas. Di sisi lain, investor asing berposisi net sell hingga Rp560 miliar pada perdagangan kemarin.

Pada saat yang sama, lanjut Cece, kurs rupiah terus melanjutkan pelemahannya yang saat ini tembus 9.100 per dolar AS. “Itu memang menandakan, sentimen market masih rapuh karena sangat rentan terhadap situasi perekonomian di AS dan Eropa,” timpalnya.

Dari Eropa, kata dia, market mendapat tekanan negatif dari peningkatan yield obligasi Spayol yang akan menyebabkan beban berat bagi utang negara bersangkutan. “Obligasi Spayol di atas 7%,” ucapnya.

Cece menambahkan, IHSG volatile—kemarin naik sekarang langsung turun. Pada perdagangan kemarin, bursa regional dan Asia minus tipis. Tapi, tiba-tiba saja Hang Seng bergerak positif dan yang terpenting adalah Dow Jones Futures yang juga positif. “Sedangkan Rabu (23/11) ini, semua bursa bergerak minus,” tandasnya.

Karena itu, menurutnya, indeks susah untuk bergerak anomali positif terhadap Dow Jones dan bursa Eropa seperti yang terjadi kemarin. Ia memperkirakan, indeks berpeluang melemah sebelum ada perubahan bertahap dari bursa regional baik Asia maupun Eropa. “Tapi, jika indeks bisa tutup di atas 3.775, jadi patokan untuk mengofirmasi pergerakan berikutnya untuk naik,” papar Cece.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif saham-saham bluechips yang kemarin menguat dan hari ini justru turun. “Memang ada beberapa saham lain yang sedang dimainkan investor selain bluechips tadi, tapi itu cukup berisiko,” timpalnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Gudang Garam (GGRM) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Cece.

Ups! PMI China November Terendah dalam 32 Tahun

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kegiatan pabrik China mencatatkan aktivitas terlemah dalam 32 bulan pada bulan November.

Data ini berdasarkan hasil survei purchasing manager awal seperti dikutip Reuters. Kondisi ini menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa China mungkin meluncur ke arah ekonomi yang hard landing dan meracik kekhawatiran resesi global.

HSBC menyiratkan indeks manufacturing purchasing manager (PMI), indikator paling awal dari kegiatan industri di China, menurun pada bulan November sampai 48, terendah sejak Maret 2009. Data menunjukkan mesin pertumbuhan dunia ini tidak kebal terhadap kesulitan ekonomi luar negeri, dan selanjutnya bisa membuat bingung pasar keuangan yang telah bergolak oleh krisis utang Eropa yang memburuk.

PMI November ini merupakan penurunan tiga titik yang tajam dari Oktober sebesar 51 dan menunjukkan output pabrik China menyusut pada November. PMI sebesar 50 menunjukkan ekspansi dari kontraksi.

Terakhir kali PMI tergelincir di bawah 50 pada bulan September, ketika indeks mencapai 49,9. "Pertumbuhan produksi industri kemungkinan akan melambat lagi ke 11-12 persen year 0n year dalam beberapa bulan mendatang karena permintaan domestik yang turun dan permintaan eksternal sepertinya juga akan melemah," kata Qu Hongbin, ekonom HSBC.

Sejalan dengan PMI, output sub-indeks jatuh ke posisi terendah dalam 32 bulan ke 46,7, penurunan tajam dari Oktober di 51,4. Ini menandakan terjadi perlambatan dalam kegiatan pabrik inflasi dengan tajam. Sub-indeks untuk input dan harga output merosot sekitar 10 poin masing-masing di bawah 50, yang terakhir terlihat terendah pada bulan April 2009. Pesanan ekspor baru dalam survei, stabil dari Oktober untuk tetap di atas 50.

Tetapi sub-index untuk pesanan baru jatuh terbesar dalam setahun di bawah 50 poin, menunjukkan pabrik menerima pesanan lebih sedikit pada November meskipun pesanan ekspor keseluruhan terangkat.

IHSG Ambles 55 Poin

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melewati perdagangan yang sepi dengan nilai transaksi hanya Rp 1 triliun. Investor melepas lagi saham sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 55 poin.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka melemah 38,277 poin (1,04%) ke level 3.697,255 terseret tren negatif bursa-bursa di regional. Bursa di Asia tertekan akibat sentimen krisis utang Eropa.

Tekanan jual langsung marak terjadi begitu perdagangan dibuka pagi tadi, indeks pun anjlok hingga ke level terendahnya di 3.674,340.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (23/11/2011), IHSG jatuh 53,620 poin (1,44%) ke level 3.681,912. Sementara Indeks LQ 45 ambles 10,239 poin (1,56%) ke level 649,781.

Saham-saham yang kemarin sudah menguat tinggi langsung dilepas investor hari ini. Hampir seluruh sektor di lantai bursa memerah, kecuali sektor konsumer bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis.

Investor asing merespons sentimen negatif krisis utang Eropa dengan melarikan dananya dari pasar saham dalam negeri. Alhasil, nilai tukar rupiah terhadap dolar pun ikut terpuruk.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 46.406 kali pada volume 1,401 miliar lembar saham senilai Rp 1,067 triliun. Sebanyak 17 saham naik, sisanya 201 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Pergerakan yang mnegecewakan juga terjadi di bursa-bursa Asia yang sejak pagi tadi terpuruk di zona merah. Koreksi yang cukup dalam tersebut sangat mempengaruhi laju IHSG.

Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 7,83 poin (0,32%) ke level 2.404,80.
  • Indeks Hang Seng jatuh 338,12 poin (1,85%) ke level 17.913,47.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 33,53 poin (0,40%) ke level 8.314,74.
  • Indeks Straits Times anjlok 40,05 poin (1,47%) ke level 2.677,15.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 17.450, Waran Bumi Citra (BCIP-W) naik Rp 100 ke Rp 260, Voksel (VOKS) naik Rp 80 ke Rp 680, dan Bumi Citra (BCIP) naik Rp 70 ke Rp 350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.500 ke Rp 67.850, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.300 ke Rp 60.450, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.200, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 24.400.

(ang/qom)

Black Friday, Occupy Wall Street Boikot Ritel

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Beberapa demonstran berencana untuk menduduki perusahaan ritel pada 'Black Friday' untuk memprotes bisnis yang diperdagangkan di Wall Street.

CNBC melaporkan para organizer mendorong konsumen untuk memboikot pengecer yang go public sebagai occupy lainnya seperti dimuat dalam situs jejaring sosial 'Stop Balck Friday'. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk dampak dari keuntungan perusahaan besarpada musim liburan ini.

"Idenya sederhana, tekan korporat korup dan kontrol politik AS yang menyakitkan, tekan keuntungan mereka," tulis Occupy Black Firday dalam pernyataannya di Facebook.

Beberapa pengunjuk rasa berencana untuk menargetkan pengecer termasuk Neiman Marcus, Amazon dan Wal-Mart.

Situs web mereka menyatakan sebagai berikut: "Perlu diingat bahwa kita tidak menduduki usaha kecil atau masyarakat pekerja keras. Kita harus membuat perbedaan antara perusahaan yang berada di kantong Wall Street dan bisnis yang melayani komunitas lokal. Kami tidak anti-kapitalis. Hanya anti-crapitalist."

Berikut adalah daftar perusahaan besar publik untuk diduduki atau boikot pada Black Friday. Untungnya, kebanyakan dari mereka belum dipresentasikan dengan baik.

Beberapa perusahaan retel yang bakal diboikot pada Black Friday adalah Abercrombie & Fitch, Amazon.com, AT & T Wireless, Burlington Coat Factory, Dick' Sporting Goods, Dolar Tree, The Home Depot, Neiman Marcus, OfficeMax, Toys R'Us, Verizon Wireless, dan Wal-Mart.

Ini bukan pertama kalinya para demonstran telah mengambil tindakan terhadap perusahaan yang menggunakan uang mereka sebagai senjata untuk perubahan.

Pada tanggal 5 November demonstran berpartisipasi dalam "Bank Transfer Day" dan memindahkan uang mereka dari bank kepada serikat kredit.

Won pimpin pelemahan mata uang Asia

Won pimpin pelemahan mata uang Asia
SINGAPURA. Mata uang Kroea Selatan memimpin pelemahan nilai tukar mata uang Asia. Hingga pukul 12.06 waktu Seoul, won telah melemah sebesar 0,4% ke level 1.149,5 per dollar Amerika Serikat.

Sebelumnya, nilai tukar won sempat turun ke titik terendah dalam empat pekan terakhir. Won diperdagangkan sebesar 1.151,70 per dollar Amerika Serikat.

Pelemahan won juga diikuti mata uang negara lainnya. Ringgit Malaysia sudah turun sebesar 0,3% ke level 3,1845 per dollar Amerika Serikat. Lalu, peso tergelincir sebesar 0,3% ke level 43,457 per dollar Amerika Serikat.

Melemahnya nilai tukar mata uang Asia ini karena kekhawatiran meningkatnya pinjaman negara-negara Eropa. Investor melihat melonjaknya utang negara Eropa akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Kekhawatiran imbal hasil surat utang Eropa dan pergerakan saham merupakan faktor penggerak pasar uang dalam jangka pendek," kata Ryoo Hyun Jung, Kepala Valuta Asing Citibank di Seoul, Rabu (23/11).

Naik tipis, emas masih akan diburu investor

Naik tipis, emas masih akan diburu investor
JAKARTA. Di tengah kekhawatiran dampak krisis, emas masih mencatatkan penguatan meski sangat tipis. Hingga perdagangan pukul 10:18 WIB, di pasar spot harga emas naik 7,23 poin atau 0,43% ke 1.707,20 per troy ounce. Sebelumnya, emas ditutup menguat 1%.

Aksi beli menjelang berakhirnya kontrak emas berjangka Desember (COMEX) berhasil mengangkat harga emas menuju level US$ 1.700 per troy ounce setelah sempat tergerus 5% dalam lima sesi terakhir.

Erwin Poernomo, Analis Valbury Asia Futures melihat secara teknikal, meski mencatat keuntungan pada Selasa lalu, emas masih rentan terkoreksi setelah diperdagangkan di bawah level kunci di MA 100 sesi sebelumnya. "Sedangkan level support berikutnya untuk emas berada di sekitar MA 200 yaitu US$ 1.595 per ons,” ujarnya.

Meski secara fundamental status safe haven emas sempat meredup, memburuknya situasi di Eropa akan memicu minat beli investor. Yang jelas, "Waspadai level resistance kami di sekitar US$ 1.729,34-US$ 1.737,09," saran Erwin.

Analis juga yakin, emas masih akan diburu sejalan dengan kekhawatiran yang terjadi di Amerika Serikat (AS) yang baru saja gagal meloloskan pemangkasan defisit anggaran.

"Tingkat kekhawatiran akan lebih luas. Minat investor akan meningkatkan eksposur dan mendorong mereka menambah posisi di emas," ujar Suki Cooper, analis Barclays Capital.

Inilah Siklus Astrologi Penting bagi IHSG

INILAH.COM, Jakarta – Periode 23-25 November 2011 dinilai sebagai siklus penting astrologi yang menentukan trend IHSG dalam 20 tahun sejarah. Seperti apa?

Pada perdagangan Selasa (22/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 55,7 poin (1,51%) ke level 3.735,532. Harga intraday tertingginya mencapai 3.736,022 dan terendah 3.671,399. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,43 poin (1,76%) ke level 660,02.

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi mengatakan hal itu dari sudut pandang Solar Eclipse and Other Planets Formation. Menurutnya, tidak ada suatu hal yang kebetulan di alam semesta.

Ia menjelaskan, jika bicara mengenai siklus, pasti ingin mengetahui kapan sebuah pergerakan harga turun seperti ini akan berakhir. Menurutnya, IHSG sedang tertekan dalam beberapa hari terakhir. Harga terus ditutup lebih rendah dari hari sebelumnya dimana momentum daily sudah bergerak dalam area oversold.

“Yang sangat menarik, dalam periode 23-25 November 2011 ini kita akan menemui beberapa siklus Astrologi penting yang secara 20 tahun sejarah berkaitan erat dengan pembentukan siklus trend pada IHSG,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (22/11).

a. New Moon beserta Gerhana Matahari (Solar Eclipse)
Siklus ini memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan support/resisten dalam sebuah pergerakan harga. Gerhana matahari selanjutnya pada tanggal 25 November 2011 (Tepat 1 hari sebelum Thanksgiving). “Jika IHSG terus turun menjelang gerhana, kita dapat menyimpulkan sebesar 70% siklus bottom akan terbentuk,” ujarnya.

b. Mercury Retrograde
Pada tanggal 23 November 2011 planet Mercury akan bergerak dalam Retrograde motion dimana akan terlihat seperti bergerak mundur di orbit kita selama 3 minggu kedepan. Mercury retrograde akan menyebabkan gangguan pada trend yang sedang berlangsung.

Karena itu, jika melihat bahwa dalam 2-3 minggu terakhir formasi pergerakan harga cenderung menurun, stabilitas dari perlemahan trend akan terganggu dan kemungkinan berbalik arah karena pengaruh dari Mercury Retrograde ini.

c. Sun Trine Uranus, Mars Trine Pluto & Sun to Sagitarrius
Pada 23 November 2011, Matahari akan membentuk sudut 120 derajat terhadap planet Uranus (Sun Trine Uranus), kemudian planet Mars juga membentuk sudut 120 derajat terhadap planet Pluto (Mars Trine Pluto).

Bersamaan dengan itu satu hari sesudahnya Matahari akan memasuki zodiak Sagitarrius. Sun Trine Uranus dan Mars Trine Pluto ini biasanya akan memicu pembentukan bottom terutama jika harga bergerak melemah menjelang tanggal tersebut.

Berpindahnya Matahari ke zodiak Sagitarrius (Happy Birthday bagi yang berzodiak Sagitarrius), merupakan momentum untuk perbaikan dari apa yang telah terjadi saat Scorpio menjadi tuan rumah (Oktober).

Menurut Gema, dari 3 sudut pandang diatas dapat dilihat bahwa peluang koreksi yang terjadi sudah mendekati area reversal nya. Harga boleh saja bergerak kemana ia mau tetapi yang perlu kita perhatikan adalah jika koreksi berlanjut kapankah ia akan berakhir?

Hanya saja, Gema menggarisbawahi, tidak ada sebuah hal yang PASTI di pasar saham karena pada dasarnya trading adalah seni. “Kita selalu bermain dalam ruang probabilitas dan bukan ilmu ukur pasti. Untuk itu anda harus dengan bijaksana mengelola portfolio,” tandasnya.

Gema menjelaskan, Astronacci memberikan sebuah informasi waktu pembentukan siklus bottom antara tanggal 21-23 dan 25-28 November 2011 dengan tanggal krusial antara 23-25 November 2011. “Artinya minggu ini kemungkinan harga akan melemah hingga memasuki area 23-25 November 2011 bertepatan dengan ketiga event diatas,” paparnya.

Ia menambahkan, jika harga dengan rapi mengalami penurunan menjelang range tanggal ini persiapkan diri Anda untuk membeli saham-saham yang juga terkoreksi mirip dengan IHSG.

Formasi bottom artinya Anda akan melihat IHSG turun dan mencoba mencari support baru sebelum naik kembali. Level 3.675 merupakan retracement 78,6% dari bottom 2 November 2011 hingga puncak 9 November 2011. “Saat IHSG tutup dibawah level tersebut,target selanjutnya adalah 3.550-3.610,” tuturnya.

Apa yang harus Anda lakukan?Menurut Gema, jika Anda telah disiplin menjalankan risk management yang baik tentunya hari ini Anda sedang dalam posisi cash atau mungkin hanya memiliki sedikit jumlah saham.

Bagi investor dalam kondisi seperti ini, perhatikan rentang waktu antara 23-26 November 2011 terutama saat terjadinya gerhana matahari. Anda dapat melakukan pembelian pada saham-saham bluechip berbasis industri, bank dan konsumer seperti PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Indika Energy (INDY), dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). “Gunakan teknik entry yang biasa Anda gunakan dengan risiko per trading 3,5%,” ucapnya.

Sementara itu, bagi Anda yang memiliki saham dengan kerugian dibawah 10% persiapkan diri untuk melakukan pembelian diharga bawah pada tanggal yang sama. “Dalam masa seperti ini saya sarankan untuk tetap objektif dan tidak terjebak dalam ranah spekulasi atapun emosional yang berlebihan. Harga akan bergerak dengan cukup cepat di akhir November 2011 sehingga Anda harus mempersiapkan antisipasi yang cepat,” timpalnya.

Inilah Saham Berpotensi Terkoreksi Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Rabu (23/11) IHSG diperkirakan akan kembali bergerak melemah seiring sentimen negatif dari bursa regional.

Samuel Sekuritas memperkirakan beberapa saham sektor banking, CPO dan consumer yang kemarin menguat diperkirakan akan mengalami tekanan koreksi. Support indeks berada di level 3.700.

Bursa AS kembali melanjutkan koreksinya dalam 5 hari berturut-turut dan telah membukukan penurunan sekitar 5,5% dari level tertingginya di pekan lalu. Ekspektasi stimulus lanjutan dari The Fed tidak mampu mengkompensasi sentimen negatif dari rilis data GDP AS di 3Q11 yang hanya tumbuh 2%, lebih rendah dari ekspektasi. Harga komoditas dunia bergerak menguat semalam
dengan harga minyak menguat ke level US$98/barel diikuti harga metal dunia seperti Timah +1,9% dan Tembaga +0,3%.

Bursa Asia turut dibuka melemah sekitar 1% pagi ini memfaktorkan rilis data GDP AS di 3Q11 yang lebih rendah dari ekspektasi. Saham-saham komoditas juga diperkirakan akan tertekan seiring Australia berencana menerapkan pajak
pertambangan. Harga minyak pagi ini terkoreksi tipis ke level US$97,5/barel.

Bursa Asia dibuka pada zona merah

Bursa Asia dibuka pada zona merah
SINGAPURA. Bursa Asia berguguran menuju penutupan terendah dalam satu bulan. Indeks Hang Seng dibuka pada zona merah dan langsung terperosok hingga 358,46 poin atau 1,96% ke 17,893.13. Lalu indeks Kospi terkoreksi 32,38 atau 1,77% ke 1.793,90.

MSCI Asia Pacific Index tidak termasuk Jepang turun 0,3% menjadi 387,59 pada 8:45 waktu Hong Kong. Ini merupakan penutupan terendah sejak 10 Oktober. Sedangkan bursa Nikkei hari ini tutup dalam rangka libur nasional.

Bursa merespon negatif terhadap penurunan yang terjadi di Wall Street. Data ekonomi AS ternyata di bawah ekspektasi pasar menandai semakin melambatnya pergerakan ekonomi.

"Resesi di Eropa semakin lama terjadi dan belum ada kejelasan masalah penuntasan tersebut. Permintaan ekspor maupun impor Amerika berimbas pada seluruh bursa," ujar Alan Gayle, senior strategist RidgeWorth Capital Management di Richmond.

Sedangkan saham Australia jatuh setelah parlemen menyetujui penarikan tarif pajak khusus bagi perusahaan tambang. BHP Billiton Ltd yang merupakan saham tambang Australia anjlok 1,6% dalam perdagangan bursa di Sydney.

Ekonomi AS dan Utang Spanyol Libas Saham Asia

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham di Asia diawali dengan pelemahan setelah biaya pinjaman di Spanyol mencapai rekor lain dan data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat lebih lambat dari estimasi 2 persen per tahun pada kuartal ketiga.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 Index tergelincir 0,5 persen. Tapi volume jauh lebih tipis dari biasanya dengan pasar Jepang tutup karena hari libur publik.

Saham Australia turun 0,4 persen pada Rabu (23/11), yang dipimpin kejatuhan saham penambang dan bank. Saham tambang tembaga tergelincir setelah tiga bulan di London Metal Exchange setelah data pertumbuhan AS direvisi turun, memperbarui kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi AS yang berlanjut bisa membahayakan pertumbuhan global.

Menambah tekanan lebih lanjut pada saham tambang - rencana Australia untuk mengenakan pajak sebesar 30 persen pada bijih besi dan sektor batubara jelas menjadi rintangan politik terbesar pada Rabu ketika undang-undang itu disahkan parlemen.

Saham BHP Billiton dan Rio Tinto turun 1,3 persen. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 turun 16,6 poin ke 4.116,4. Indeks jatuh 0,7 persen pada Selasa, terendah selama enam minggu.

Indeks saham acuan Selandia Baru NZX 50 naik 0,3 persen di 3.262,6.

Saham Seoul dibuka turun 0,3 persen, terbebani oleh sisa-sisa kekhawatiran utang zona euro dan jatuhnya Wall Street setelah data pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan. Penurunan saham ini dipimpin oleh saham-saham besar dan bank, dengan Samsung Electronics turun 1,7 persen dan KB Financial turun 2,3 persen. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 0,8 persen di 1.812,58.

Saham-saham Super Murah Seharga Gocap, Layakkah Dikoleksi?

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus tumbuh. Meski sempat berfluktuatif, namun secara perlahan poinnya terus naik. Naiknya indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu disokong saham-saham blue chip berkapitalisasi besar. Saham-saham 'seksi' yang paling diburu investor, baik lokal maupun domestik.

Namun, di balik semua itu, ternyata masih ada saham-saham murah yang terlupakan investor. Harga saham emiten ini berada di level terendah Rp 50 per lembar. Hingga perdagangan Selasa (22/11/2011) kemarin, jumlahnya ada 16 emiten.

Sebanyak 16 saham ini tidak dilirik investor karena minim likuiditas dan memiliki kapitalisasi pasar yang rendah. Berdasarkan catatan akhir perdagangan saham Selasa (22/11/2011), 16 emiten yang nyaris tidak bergerak.

Saham-saham seharga gocap itu adalah:
  1. PT Asiaplast Industries Tbk (APLI),
  2. PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA),
  3. PT Bank Mutiara Tbk (BCIC),
  4. PT Davomas Abadi Tbk (DAVO),
  5. PT Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk (DSFI),
  6. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN),
  7. PT HD Capital Tbk (HADE),
  8. PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA).
  9. PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK),
  10. PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk (KBRI),
  11. PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP),
  12. PT Limas Centric Indonesia Tbk (LMAS),
  13. PT Lippo Securities Tbk (LPPS),
  14. PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI),
  15. PT Mitra Investindo Tbk (MITI),
  16. PT Rimo Catur Lestari Tbk (RIMO),
  17. PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB),
  18. PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA).

Meski murah, saham ini tetap tidak laku di pasar. Investor tentu berfikir pragmatis. Artinya, saat tidak ada peluang untuk mendapatkan keuntungan (imbal hasil/yield) investasi, jadi buat apa membeli saham-saham seharga permen tersebut.

Menurut Kepala Riset e-Trading Securities Bertrand Raynaldi, emiten seharga gocap ini kecil kemungkinan untuk naik pangkat. Mengingat dalam kondisi perekonomian yang baik, harga saham mereka sangat murah.

"Nah, saat ekonomi bagus saja harganya murah. Apalagi kalau sedang buruk? Kecil kemungkinan mereka akan menjadi saham bagus di kemudian hari," kata Bertrand kepada detikFinance, Selasa (22/11/2011).

Atas studi yang pernah dilakukan eTrading, rata-rata emiten bersaham Rp 50 ini tidak memiliki good corporate governance memadai. Sehingga sulit untuk menganalisa rencana bisnis mereka karena tertutupnya akses ke publik, meski status perusahaan terbuka (Tbk).

"Mereka enggak punya GCG, bagaimana mau dilihat. Kalau memang saham bagus, enggak mungkin luput dari investor. Kita pernah dalami, tapi enggak bisa diakses. Corporate Secratary atau Investor Relation saja tidak ada," kata Bertrand.

Analisa sederhana yang bisa dilakukan investor, adalah mengamati sektor saham tersebut. Seperti pada FREN, yang masuk telekomunikasi. Pasca Smart Telecom masuk menjadi pemegang saham FREN, kinerja perseroan tetap datar.

"Saham telekomunikasi memang sedang enggak oke. Telkom saja enggak tidak naik, apalagi FREN yang ada di posisi bawah," tegasnya.

Hal yang nyaris sama disampaikan pengamat pasar modal, Felix Sindhunata. "Industri telekomunikasi memang tengah jenuh. Apalagi kinerja dia masih negatif. Jumlah sahamnya juga banyak banget. Posisinya tidak kuat, meski dia kuat di data," tutur Felix saat dihubungi detikFinance.

Felix mengaku, masih ada saham-saham lain yang berpotensi naik meski harganya rendah. Adalah PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Bakrie and Brothes Tbk (BNBR). Kedua saham ini memiliki likuiditas tinggi, terkait rencana bisnisnya.

BNBR berencana melakukan kuasi reorganisasi, yang dipercaya membawa kinerja positif ke depan. Sementara DEWA, perusahaan grup Bakrie berpotensi berkinerja apik dengan kontrak-kontrak pertambangan yang didapat dari anak usaha Bakrie lainnya.

"BNBR sama DEWA likuiditasnya lebih baik, tinggi. Ada dilihat prospeknya. Sementera yang lainnya belum. Namun kategori murah itu juga relatif. Bisa nilai intrinsik murah Rp 50-100 per lembar, namun tidak dengan valuasinya. Jadi harus dilihat satu per satu," imbuhnya.

Masih tertarik dengan saham gocapan?

(ang/qom)

Wall Street Melemah

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Selasa (22/11) karena investor tetap berhati-hati dengan ketidakpastian di Eropa dan laporan PDB.

Indeks Dow Jones Turun 0,4% menjadi 11.943, indeks Nasdaq turun 0,07% ke 2.521 dan indeks S&P turun 0,4% ke 1.188. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Pelemahan indeks Dow dipimpin saham Alcoa Inc yang turun 2,2%, saham Bank of America turun 2,1%. Indeks S&P turun dipimpin saham sektor energi dan utilitas.

Indeks sudah tertekan sebelum IMF menyiapkan likuiditas bagi negara-negara yang terpengaruh krisis utang. "Ini adalah hal yang saya takutkan, Anda tidak dapat memecahkan masalah dengan likuiditas solvabilitas ekstra. Ini bukan sinyal yang baik bahwa Eropa akan memerlukan IMF dan akhirnya AS juga akan membantu," kata Brian Battle. analis di Capital Partners Trust.

Di Eropa, imbal hasil pemerintah Spanyol melonjak tajam. Investor masih ragu dengan kemenangan partai konservatif pada Minggu lalu.

Bagaimana 'Thanksgiving Day' Tentukan Laju IHSG?

INILAH.COM, Jakarta – Posisi IHSG saat ini dinilai berada dalam koreksi dari keseluruhan trend dan bukan bearish. Di antaranya karena faktor Thanksgiving Day dan mendung usai earning season.

Pada perdagangan Selasa (22/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 55,7 poin (1,51%) ke level 3.735,532. Harga intraday tertingginya mencapai 3.736,022 dan terendah 3.671,399. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,43 poin (1,76%) ke level 660,02.

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi menegaskan bahwa posisi IHSG saat ini bukan dalam trend bearish. Menurutnya, dalam menganalisis sebuah trend, harus melihat siklus pergerakannya.

Ia menambahkan, sejak 26 September 2011 (Cycle Bottom) IHSG naik secara signifikan hingga membentuk puncak pada 28 Oktober 2011.Formasi yang terbentuk adalah higher high dan higher low yang menandakan trend dalam kondisi bullish sejak akhir September 2011. “Dalam terminologi wave analisis puncak 28 Oktober 2011 diyakini sebagai wave 3,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (22/11).

Sejak saat itu, lanjut Gema, indeks sudah mempersiapkan akan adanya sebuah koreksi/sideways yang terkenal dengan sebutan wave 4. Pergerakan sideways berlangsung sejak 28 Oktober 2011 dan saat ini merupakan koreksi dari keseluruhan trend dan bukan tren bearish.“Koreksi yang terjadi memiliki peluang menekan IHSG hingga ke level 3.550-3.610 dimana hal ini akan dikonfirmasi saat IHSG tutup dibawah 3,675,” ujarnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi?Menurutnya, akan banyak sudut pandang analisis yangmengemuka pekan ini. Mulai dari formasi pattern analisa teknikal, analisa fundamental dan analisa lain tentang kondisi market global.

Tetapi hari ini, Gema akan memberikan beberapa sudut pandang yang cukup unik dan mungkin belum pernah ada sebelumnya. Koreksi IHSG/Dow Jones yang terjadi merupakan bagian dari siklus yang selalu berulang setiap tahunnya. “Untuk kali ini, ada beberapa sudut pandang yang mungkin akan Anda sukai,” ucapnya.

1. Thanksgiving Day

Mungkin Anda hampir tidak pernah memikirkan atau bahkan mengenal Thanksgiving day. Perayaan yang dikenal dengan ayam kalkun ini telah ada sejak abad ke-16 di Amerika Serikat dan hingga sekarang menjadi hari libur nasional.

Thanksgiving Day dirayakan pada tanggal 24 November setiap tahunnya dan secara mengejutkan hal ini berhubungan dengan siklus pasar saham di Amerika Serikat dan Indonesia. Thanksgiving dimana orang saling berbagi kasih dengan memberi sebagian apa yang mereka punya kepada sesamanya yang membutuhkan. Hal itu sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas pemeliharaan-Nya dalam kehidupan manusia.

Gema menambahkan, jika Anda perhatikan dengan seksama, pada 24 November 2007, 2008, 2009, dan 2010 Anda akan terkesan dengan adanya fakta bahwa sekitar hari Thanksgiving (+2 hari) harga index IHSG mengalami pembentukan bottom dan juga akhir dari 5 hari koreksi signifikan.

Index IHSG naik cukup kencang hanya beberapa hari setelah perayaan Thanksgiving ini. Di tahun 2011, menjelang hari raya ini IHSG mulai turun dari puncak 28 Oktober 2011 dan bergerak melemah dalam wave 4. Jika harga terus cenderung melemah, kemungkinan besar IHSG akan menemukan bottom baru menjelang hari Thanksgiving ini.

2. Cloudy After Earning Season

Dari tahun ke tahun musim laporan keuangan selalu memberikan sensasi khusus untuk pergerakan harga saham. Seringkali Anda mendapat keuntungan cukup besar 1 minggu sebelum emiten/perusahaan mengumumkan keuntungannya kepada publik.

Tetapi pernahkah Anda meneliti apa yang terjadi setelah berita dipublikasi? Menurutnya, ini menyangkut teori dasar tentang “Diffusion of Information Value” dimana berita tersebut menjadi tidak berharga lagi setelah dipublikasi dan berubah menjadi pemicu perubahan arah tren.

Jika anda lihat dari setiap earning season per kuartal khususnya kuartal 2 dan 3, biasanya akan terjadi koreksi yang cukup signifikan 1 minggu setelahnya dan kemudian harga akan mengalami penyesuaian kembali untuk mengejar nilai wajarnya.

IHSG saat ini baru saja melewati musim laporan keuangan dan sedang berjalan ditengah-tengah koreksi yang baru saja dibicarakan. Saham yang akan terpukul adalah saham yang memiliki kinerja keuangan baik di kuartal 3 2011. “Setelah harga turun, tidak dalam waktu yang terlalu lama secara natural akan terjadi penyesuaian harga untuk kembali ke harga wajar berdasarkan kinerja perusahaan di kuartal 3 tersebut,” imbuhnya.

Rilis Minutes FOMC Batasi Pelemahan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (23/11) diprediksi melemah terbatas. Rilis minutes FOMC semalam mengindikasikan stimulus moneter.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini masih dipicu oleh pasar yang bagaimanapun masih fokus pada penyebaran krisis Eropa lebih lanjut. Apalagi, menurut Firman, dengan penanganan Yunani yang belum jelas propek pencairan dana bailoutnya.

Pasalnya, lanjutnya, Eropa telah menegaskan keinginannya untuk mendapatkan komitmen tertulis dari semua partai di Yunani. "Karena itu, rupiah akan bolak-balik cenderung melemah terbatas dalam kisaran 9.000-9.100 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Masalahnya, kata Firman, beberapa partai di Yunani masih enggan memberikan komitmen tertulis. Sementara itu, di Spanyol masih dalam proses pengalihan pemerintah ke oposisi. "Sedangkan dari Italia, kebijakan apa yang akan ditempuh, masih belum jelas," imbuh Firman.

Hanya saja, Firman menambahkan, pelemahan rupiah masih bisa dibatasi oleh rilis semalam dari minutes Federal Open Market Comitte (FOMC) terakhir pada awal November 2011. Rilis ini memberikan petunjuk bagi pasar, sebarapa besar keinginan dari petinggi Fed untuk memberikan stimulus lebih lanjut yang disebut Quantitative Easing (QE) tahap ketiga.

Sebelumnya, lanjut Firman, Charles L Evans, Presiden Federal Reserve Bank of Chicago sudah mengutarakan keinginannya untuk menambah stimulus moneter. "Kondisi ini bisa jadi tekanan bagi dolar AS sehingga memperkuat rupiah. Tapi, bagaimanapun pasar masih cemas pada penyebaran krisis Eropa lebih lanjut," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (22/11) ditutup melemah 20 poin (0,22%) ke level 9.040/9.050 per dolar AS.

Wall Street ditenggelamkan buruknya data ekonomi AS

Wall Street ditenggelamkan buruknya data ekonomi AS
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) masih terus tenggelam. Pada penutupan kemarin (22/11) Wall Street terbenam di zona merah.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 53,59 poin atau 0,46% ke 11.493,72. Nasdaq Composite Index minus 1,86 poin atau 0,07% ke 2.521,28 dan indeks S&P turun 4,94 poin atau 0,41% ke 1.188,04.

Bahkan S&P turun dalam lima sesi berturut-turut dan mencatatkan penurunan terpanjang dalam empat bulan terakhir.

Alcoa Inc dan Bank of America menjadi penggerus indeks karena amblas hingga 2,1%.Sebelumnya, Wall Street sempat masuk ke jalur hijau. Namun buruknya data ekonomi menyeret indeks turun kembali.

"Pertumbuhan ekonomi masih lambat," tutur John Carey, manajer keuangan Pioneer Investments. Menurutnya, melemahnya indeks juga dipicu tidak adanya intervensi dari The Federal Reserve. "Tidak ada stimulus fiskal, orang mulai khawatir dengan keadaan di AS dan diperparah oleh masa depan Eropa," lanjutnya.

Saham Wall Street juga berjatuhan lantaran Departemen Perdagangan AS merilis bahwa pertumbuhan PDB pada Juli hingga September secara tahunan hanya naik 2%. Padahal pemerintah memproyeksikan pertumbuhan tersebut minimal mencapai 2,5%.

Inilah Daftar Saham Pilihan Rabu (23/11)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (23/11) diprediksi masih penuh spekulasi dengan kisaran di 3.730-3.809.

"Secara teknikal IHSG kembali mengkonfirmasi bullish spekulasi, dan ada potensi masih bullish pada perdagangan salanjutnya," kata analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin dalam catatannya.

IHSG Selasa kemarin ditutup menguat 55,70 poin atau 1,5% ke 3.735,53. Volume perdagangan 3,7 miliar saham senilai Rp4,5 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp421,9 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,2 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,7 triliun.

Dari sthocastic, IHSG mengkonfirmasi bullish lemah. Dari DMI, IHSG mengkonfirmasi penurunan tekanan jual, dan sedang menunggu peningkatan tekanan beli sebab IHSG masih belum mengkonfirmasi bullish secara teknikal.

"Maka saya menyimpulkan boleh buy namun jng hold , lakukan aksi buy trading jangka pendek. Range IHSG di 3.730-3.809," jelasnya.

Untuk hari ini, Andre merekomendasikan saham GGRM yang memiliki sinyal beli walaupun lemah. Rekomendasi beli di 61.750 dan jual di 62.500-63.500 dengan stop loss di 61.200. Secara teknikal saham GGRM masih berpotensi bullish kembali , dan akan melanjutkan kenaikan pada perdagangan.

Saham ITMG memiliki sinyal beli di 42.150 dengan rekomendasi jual di 42.900-43.500 dengan stop loss di 41.500. Saham ITMG mengkonfirmasi bullish lemah dengan adanya penurunan pada tekanan jual dan masih belum ada peningkatan tekanan beli. Saham ITMG masih akan bullish buy jangka pendek.

Untuk saham KLBR dengan rekomendasi beli di 3.425 dan jual di 3.525 dengan stop loss di 3.375. Secara teknikal Saham KLBF masih akan berpotensi bullish lanjutan.

IHSG Bergerak Cepat, Antisipasi dengan Cepat!

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diperkirakan bakal bergerak cepat di penghujung November ini. Karena itu, harus diantisipasi dengan cepat. Inilah saham-saham bluechip pilihan saat ini.

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi memperkirakan, pada pekan ini indeks saham domestik bakal melemah hingga memasuki area 23-25 November 2011. Menurutnya, jika harga dengan rapi mengalami penurunan menjelang range tanggal ini persiapkan diriuntuk membeli saham-saham yang juga terkoreksi mirip dengan IHSG.

Saham-saham pilihannya adalah ASII, BBRI, INDY, dan JPFA.“Harga akan bergerak dengan cukup cepat di akhir November 2011 sehingga Anda harus mempersiapkan antisipasi yang cepat,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (22/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 55,7 poin (1,51%) ke level 3.735,532. Harga intraday tertingginya mencapai 3.736,022 dan terendah 3.671,399. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,43 poin (1,76%) ke level 660,02. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG berhasi menguat 1,51%, bagaimana Astronacci melihat arah IHSG berikutnya?
Astronacci memberikan sebuah informasi waktu pembentukan siklus bottom antara tanggal 21-23 dan 25-28 November 2011 dengan tanggal krusial antara 23-25 November 2011. Artinya minggu ini kemungkinan harga akan melemah hingga memasuki area 23-25 November 2011. Jika harga dengan rapi mengalami penurunan menjelang range tanggal ini persiapkan diri Anda untuk membeli saham-saham yang juga terkoreksi mirip dengan IHSG.

Maksud Anda?
Formasi bottom artinya Anda akan melihat IHSG turun dan mencoba mencari support baru sebelum naik kembali. Level 3.675 merupakan retracement 78,6% dari bottom 2 November 2011 hingga puncak 9 November 2011. Saat IHSG tutup dibawah level tersebut,target selanjutnya adalah 3.550-3.610.

Apa yang harus dilakukan investor?
Jika Anda telah disiplin menjalankan risk management yang baik tentunya hari ini Anda sedang dalam posisi cash atau mungkin hanya memiliki sedikit jumlah saham.Bagi investor dalam kondisi seperti ini, perhatikan rentang waktu antara 23-26 November 2011 terutama saat terjadinya gerhana matahari. Anda dapat melakukan pembelian pada saham-saham bluechip berbasis industri, bank dan konsumer.

Spesifik saham pilihan Anda?
PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Indika Energy (INDY), dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).

Bagaimana strategi trading saham-saham tersebut?
Gunakan teknik entry yang biasa Anda gunakan dengan risiko per trading 3,5%.

Bagaimana dengan investor yang memiliki saham dengan kerugian di bawah 10%?
Persiapkan diri untuk melakukan pembelian diharga bawah pada tanggal yang sama. Dalam masa seperti ini saya sarankan untuk tetap objektif dan tidak terjebak dalam ranah spekulasi atapun emosional yang berlebihan. Harga akan bergerak dengan cukup cepat di akhir November 2011 sehingga Anda harus mempersiapkan antisipasi yang cepat.

IHSG Fluktuatif Cenderung Menguat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound 55 poin atas aksi borong di seluruh lapisan saham. Indeks menjadi yang menguat paling tinggi di Asia.

Pada perdagangan, Selasa (22/11/2011), IHSG menguat 55,703 poin (1,51%) ke level 3.735,532. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 11,431 poin (1,76%) ke level 660,020.

Pergerakan IHSG yang fluktuatif cenderung melemah diprediksi akan berlangsung pada perdagangan Rabu (23/11/2011). Investor akan terus mencermati kondisi bursa regional yang kini sedang fluktuatif merespons krisis di Eropa. Namun posisi saham-saham yang sudah oversold memunculkan potensi beli.

Bursa Wall Street kemarin masih melemah lagi. Indeks saham kembali melemah merespons negatif kenaikan tingkat imbal hasil Spanyol yang kembali menembus rekor baru. Kabar dari IMF ang akan membuat kredit jangka pendek bagi negara-negara Eropa sempat memberikan sentimen positif, namun kemudian menguap dan saham-saham kembali melemah.

Pada perdagangan Selasa (22/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 53,59 poin (0,46%) ke level 11.493,72. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,94 poin (0,41%) ke level 1.188,04 dan Nasdaq melemah 1,86 poiun (0,07%) k level 2.521,28.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG berhasil rebound kemarin didukung oleh aksi beli investor pada saham bluechip. Kami melihat aksi beli tersebut dipicu oleh kondisi saham yang sudah oversold. Disisi lain pergerakan indeks masih dipengaruhi oleh perkembangan berita regional, baik dari Amerika Serikat maupun Eropa. Penyelesaian krisis hutang yang berlarut-larut dikhawatirkan juga akan menimbulkan ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat level support-resistance 3.690-3.769.

eTrading Securities:
Secara teknikal, Candlestick IHSG membentuk pola Bullish Harami mengindikasikan sinyal Bullish Reversal sementara dari pergerakan indicator tampak MACD dan Stochastic masih bergerak downtrend menuju area oversold namun RSI sudah mulai bergerak uptrend. Pada perdagangan Rabu (23/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3684-3779 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l GJTL,HRUM, dan BMRI.

(qom/qom)

Awas, krisis global menular ke Asia

Awas, krisis global menular ke Asia
JAKARTA. Sinyal bahaya krisis keuangan Eropa mulai menyala di Asia. Bank Dunia memperingatkan, dalam waktu dekat, Asia bakal terkena dampak krisis Eropa. "Ketidakpastian Eropa dan perlambatan pertumbuhan global mempengaruhi ekonomi Asia Timur," kata Bert Hofman, Kepala Ekonom Bank Dunia wilayah Asia Timur dan Pasifik, Selasa (22/11).

Ekonomi Asia memang masih tumbuh. Bank Dunia memprediksi, tahun ini, ekonomi Asia tumbuh 8,2%. Namun pertumbuhan tahun depan melambat menjadi 7,8%. Penyebabnya, pertumbuhan Eropa melemah dan turunnya harga komoditas. Menurut Hofman, pertumbuhan 7,8% tercapai, asal Asia bisa memacu produktivitas dan permintaan pasar domestik.

Selama ini, banyak negara Asia terlalu bertumpu pada ekspor. Kondisi ini sangat rentan, mengingat permintaan produk manufaktur dan komoditas di Eropa dan Amerika Serikat (AS) melemah.

Kondisi Asia diperparah bencana banjir di Thailand. Banjir memukul sejumlah sektor, mengingat Thailand adalah basis produksi otomotif dan elektronik dunia.

Mengutip Bloomberg sejatinya Asia sudah mendeteksi sinyal melemahnya pertumbuhan. Mereka memilih menjaga pertumbuhan ekonomi ketimbang memerangi inflasi. Contohnya, bulan ini, Australia dan Indonesia memangkas suku bunga acuan. Sementara Oktober lalu, Filipina meluncurkan paket stimulus fiskal untuk memacu perekonomian

Dampak di perdagangan Indonesia memang tidak begitu terasa. Sebab, perdagangan Indonesia ke Eropa relatif terbatas. “Sumbangan ekspor bila dikurangi impor terhadap produk domestik bruto (PDB) cuma 10%,” kata Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, Eric Sugandi.

Tapi, ada faktor lain yang menghambat perekonomian, yakni ketergantungan tinggi kepada aliran uang panas (hot money) yang masuk. Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti menyarankan pemerintah mendongkrak pasar domestik. "Juga mencari negara tujuan ekspor baru," ujarnya.

Untuk mendongkrak pasar domestik, pemerintah harus menggenjot realisasi belanja modal lebih awal. Dengan begitu, banyak realisasi proyek infrastruktur terealisasi. "Sehingga mendorong sektor riil," ujar pengamat ekonomi David Sumual.

Ketiga ekonom ini memperkirakan, perekonomian Indonesia tahun depan tumbuh di kisaran 6%-6,4%.

Imbal Hasil Spanyol Melonjak, Wall Street Melemah

New York - Pelemahan di bursa Wall Street memasuki hari kelima, dengan total penurunan lebih dari 5% selama periode tersebut. Indeks saham kembali melemah merespons negatif kenaikan tingkat imbal hasil Spanyol yang kembali menembus rekor baru.

Pasar masih fokus pada krisis utang di Eropa, dan kemarin sentimen negatif datang dari yield Spanyol yang melonjak tajam. Terus meningkatnya imbal hasil bisa menyebabkan utang negara-negara Eropa yang sangat besar menjadi kian mahal.

Tingkat imbal hasil Spanyol melonjak menembus titik tertingginya dalam 14 tahun terakhir dipicu ketidakpastian politik tentang penyelesaian krisis utang Eropa.

Kabar dari IMF yang akan membuat kredit jangka pendek bagi negara-negara Eropa sempat memberikan sentimen positif, namun kemudian menguap dan saham-saham kembali melemah.

Indeks S&P kini hampir mendekati level 1.187, yang merupakan level teknikal suport berikutnya, yang merepresentasikan 61,8% selisih dari titik tertinggi dan titik terendah sepanjang 2011.

Pada perdagangan Selasa (22/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 53,59 poin (0,46%) ke level 11.493,72. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,94 poin (0,41%) ke level 1.188,04 dan Nasdaq melemah 1,86 poiun (0,07%) k level 2.521,28.

Joseph Cusick, analis dari OptionXpress Holdings Inc mengatakan, pasar saham kini sudah mencapai level oversold.

"Saya akan melihat level 1.200. Jika tercapai, maka akan mengklaim lagi sekitar 50% pullback selama 2 hari terakhir, yang berpotensi bertindak sebagai titik tolak untuk menguat," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/11/2011).

Sebelum pembukaan pasar, data menunjukkan perekonomian AS tumbuh 2% pada kuartal III. Angka itu lebih rendah dari proyeksi pemerintah sebesar 2,5% pada bulan lalu.

Saham Hewlett-Packard Co turun 0,8% ke level US$ 26,65 setelah produsen komputer dan priter itu mengeluarkan proyeksi tahun 2012 yang dibawah konsensus.

Di Nasdaq, saham Groupon Inc merosot hingga 14% karena kekhawatiran meningkatnya kompetisi. Saham Groupn merosot ke US$ 20,07, atau hampir mendekati harga saham IPO di level US$ 20.

Perdagangan berjalan sepi, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,99 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8 miliar lembar saham.

(qom/qom)