Rabu, 23 November 2011

Kurs Euro Tertekan di Pasar Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro turun terhadap dolar pada perdagangan Rabu (23/11) di Asia dengan adanya data ekonomi yang menambah kekhawatiran krisis ekonomi.

Mata uang tunggal untuk 17 negara Eropa ini melemah terhadap yen menjelang laporan prakiraan produksi manufaktur Jerman dan Prancis. Dolar menguat terhadap semua mata uang dengan pelemahan bursa saham Asia.

"Kejatuhan euro menjadi bias. Secara keseluruhan ekonomi zona eropa sedang tren melemah. Kami mengharapkan mereka menggantisipasi resesi tahun depan," kata ahli strategi Westpac Banking Corp, Imre Spiezer, yang dikutip dari bloomberg.com.

Mata yang bersama Eropa ini turun 0,3% menjadi US$1,3461 di Singapura dari US$1,3505 di New York kemarin. Euro turun 0,2% terhadap yen menjadi 103,71 dan dolar terhadap yen 77,03 dari 76,97.

Data indeks pembelian manajer industri manufaktur dan jasa turun ke 46,1 di bulan November dari 46,5 bulan lalu. Level ini terendah sejak Juni 2009 lalu. Indeks manufaktur Jerman turun menjadi 48,5 bulan ini. Sedangkan Prancis juga turun menjadi 48 dari 48,5 di bulan Oktober.

"Kami masih punya ketidapastian tentang apa yang terjadi di Eropa dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China," kata Tim Riddell, kepala riset pasar global di Australia & New Zeland Banking Group Ltd di Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar