Rabu, 23 November 2011

Rilis Minutes FOMC Batasi Pelemahan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (23/11) diprediksi melemah terbatas. Rilis minutes FOMC semalam mengindikasikan stimulus moneter.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini masih dipicu oleh pasar yang bagaimanapun masih fokus pada penyebaran krisis Eropa lebih lanjut. Apalagi, menurut Firman, dengan penanganan Yunani yang belum jelas propek pencairan dana bailoutnya.

Pasalnya, lanjutnya, Eropa telah menegaskan keinginannya untuk mendapatkan komitmen tertulis dari semua partai di Yunani. "Karena itu, rupiah akan bolak-balik cenderung melemah terbatas dalam kisaran 9.000-9.100 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Masalahnya, kata Firman, beberapa partai di Yunani masih enggan memberikan komitmen tertulis. Sementara itu, di Spanyol masih dalam proses pengalihan pemerintah ke oposisi. "Sedangkan dari Italia, kebijakan apa yang akan ditempuh, masih belum jelas," imbuh Firman.

Hanya saja, Firman menambahkan, pelemahan rupiah masih bisa dibatasi oleh rilis semalam dari minutes Federal Open Market Comitte (FOMC) terakhir pada awal November 2011. Rilis ini memberikan petunjuk bagi pasar, sebarapa besar keinginan dari petinggi Fed untuk memberikan stimulus lebih lanjut yang disebut Quantitative Easing (QE) tahap ketiga.

Sebelumnya, lanjut Firman, Charles L Evans, Presiden Federal Reserve Bank of Chicago sudah mengutarakan keinginannya untuk menambah stimulus moneter. "Kondisi ini bisa jadi tekanan bagi dolar AS sehingga memperkuat rupiah. Tapi, bagaimanapun pasar masih cemas pada penyebaran krisis Eropa lebih lanjut," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (22/11) ditutup melemah 20 poin (0,22%) ke level 9.040/9.050 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar