Rabu, 23 November 2011

Pertama di Eropa, Belgia-Prancis Bailout Dexia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham global memperpanjang kerugian dan euro tergelincir pada Rabu (23/11) setelah sebuah laporan surat kabar bahwa Belgia dan Perancis yang mengadakan pembicaraan baru tentang mereka telah mencapai kesepakatan untuk menyelamatkan Dexia, bailout pemerintah pertama dari sebuah bank Eropa dalam krisis utang zona euro.

Surat kabar De Standaard seperti dikutip Reuters mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung, mengutip sumber, meskipun juga mengatakan bahwa Menteri Keuangan Belgia Didier Reynders berpendapat bahwa kesepakatan tercapai antara kedua negara untuk menyelamatkan bank akan dibuka.

Mereka mengatakan pembicaraan tentang pembagian biaya antara kedua negara setelah bailout Dexia, yangmana telah meningkatkan tekanan pada negara-negara zona euro lainnya untuk memperkuat bank mereka akibat mendalamnya krisis utang benua.

Euro berada di bawah tekanan setelah laporan itu, dan terakhir turun 0,3 persen pada hari itu di $ 1,3459. S & P futures AS turun sekitar 1 persen dan kemudian memperpanjang kerugian mereka menjadi 1,2 persen setelah lemahnya data PMI China.

Dexia diselamatkan oleh Perancis, Belgia dan Luksemburg bulan lalu, dengan menerima 90 miliar euro ($ 122 miliar) dengan jaminan negara dan menerima bahwa Belgia akan mengambil alih operasi di sana untuk empat miliar euro. Pada saat itu, Menteri Keuangan Prancis, Francois Baroin, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa penyelamatan tidak harus berdampak pada kredit rating negara di 'AAA' karena hanya menyumbang dana jaminan dan tidak langsung. Ia juga mengatakan Dexia adalah kasus unik dan tidak ada dana talangan lebih lanjut bank Prancis yang akan diperlukan.

Krisis utang Zoan Euro telah memburuk secara signifikan sejak saat itu, dengan Perancis, Italia dan Spanyol menghadapi peningkatan biaya pinjaman di pasar obligasi dan bank-bank Eropa telah mengubahnya dalam jumlah yang lebih besar kepada Bank Sentral Eropa untuk mengamankan pembiayaan. Belgia juga sarat dengan utang dan telah menunjukkan biaya biaya pinjaman terus meningkat. Ini tanpa pemerintah baru sejak pemilu pada bulan Juni 2010, mengulur upaya untuk menegosiasikan anggaran untuk tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar