Rabu, 23 November 2011

Ekonomi AS dan Utang Spanyol Libas Saham Asia

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham di Asia diawali dengan pelemahan setelah biaya pinjaman di Spanyol mencapai rekor lain dan data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat lebih lambat dari estimasi 2 persen per tahun pada kuartal ketiga.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 Index tergelincir 0,5 persen. Tapi volume jauh lebih tipis dari biasanya dengan pasar Jepang tutup karena hari libur publik.

Saham Australia turun 0,4 persen pada Rabu (23/11), yang dipimpin kejatuhan saham penambang dan bank. Saham tambang tembaga tergelincir setelah tiga bulan di London Metal Exchange setelah data pertumbuhan AS direvisi turun, memperbarui kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi AS yang berlanjut bisa membahayakan pertumbuhan global.

Menambah tekanan lebih lanjut pada saham tambang - rencana Australia untuk mengenakan pajak sebesar 30 persen pada bijih besi dan sektor batubara jelas menjadi rintangan politik terbesar pada Rabu ketika undang-undang itu disahkan parlemen.

Saham BHP Billiton dan Rio Tinto turun 1,3 persen. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 turun 16,6 poin ke 4.116,4. Indeks jatuh 0,7 persen pada Selasa, terendah selama enam minggu.

Indeks saham acuan Selandia Baru NZX 50 naik 0,3 persen di 3.262,6.

Saham Seoul dibuka turun 0,3 persen, terbebani oleh sisa-sisa kekhawatiran utang zona euro dan jatuhnya Wall Street setelah data pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan. Penurunan saham ini dipimpin oleh saham-saham besar dan bank, dengan Samsung Electronics turun 1,7 persen dan KB Financial turun 2,3 persen. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 0,8 persen di 1.812,58.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar