Rabu, 14 September 2011

Emas terseret imbas pelemahan pasar saham dan komoditas

Emas terseret imbas pelemahan pasar saham dan komoditas
SINGAPURA. Emas terkoreksi setelah pasar saham dan komoditas merosot akibat keengganan China menyelamatkan negara yang sedang dirundung utang.

Emas untuk pengantaran segera turun 0,7% ke level US$ 1.821,05 pada pukul 3.05 sore di Singapura, menghapus reli sebesar 0,6% yang terjadi sebelumnya. Sementara, emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4% ke US$ 1.823,50 per once troy, setelah sempat naik 1%.

Indeks saham regional MSCI Asia Pacific jatuh ke level penutupan terendah dalam setahun. Pemicunya, pernyataan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang menyebut agar negara-negara berutang untuk tidak bergantung pada dana talangan dari Cina. Pernyataan itu meningkatkan kekhawatiran krisis utang Eropa akan merugikan pertumbuhan ekonomi global.

Akibatnya, harga komoditas mulai dari minyak hingga tembaga turun hari ini. Investor terkadang menjual emas untuk menutupi kerugian di pasar lain. Selain itu, emas tergerus karena hari ini dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia.

Richard O'Brien, CEO Newmont Mining Corp. memperkirakan, akan ada banyak volatilitas di pasar emas. Naik, namun volatil. "Tapi, tidak akan banyak koreksi. Berlanjutnya kekhawatiran terhadap krisis Eropa akan menjadi penyebab harga emas lebih tinggi," ujarnya, hari ini.

"Emas akan diperdagangan lebih seperti mata uang, bukan seperti komoditas," imbuh O'Brien.

Dana Asing Keluar, IHSG Terjerembab

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali terpuruk di zona negatif. Keluarnya dana asing dari bursa domestik menekan penguatan indeks di awal perdagangan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (14/9) ditutup anjlok 75,75 poin (1,95%) ke level 3.799,03, dengan intraday terendah di 3.775,36 dan tertinggi di 3.897,31. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 15,61 poin (2,29%) ke level 664,93.

Penguatan indeks di awal sesi, tidak mampu bertahan lama. Dibuka naik 0,37% ke level 3.889, indeks melemah hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.807. Tekanan terus terjadi hingga indeks akhirnya ditutup di level 3.779,03.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,032 miliar lembar saham, senilai Rp 5,096 triliun dan frekuensi 153.454 kali. Sebanyak 47 saham naik, sisanya 217 saham turun, dan 59 saham stagnan.

Asing mendukung koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih asing (net foreign sell) tercatat sebesar Rp1,418 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,456 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,037 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Multibintang (MLBI) turun Rp 22.550 ke Rp 342.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.250 ke Rp 66.750, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 125.000, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 750 ke Rp 30.000.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Central Omega (DKFT) naik Rp 500 ke Rp 3.650, Duta Pertiwi (DPNS) naik Rp 170 ke Rp 880, Harum Energy (HRUM) naik Rp 150 ke Rp 8.050, dan Bank Danamon (BDMN) naik Rp 100 ke Rp 5.200.

Bursa regional Asia sore ini terpantau variatif. Indeks Komposit Shanghai naik 4,41 poin (0,18%) ke level 2.475,71, indeks Hang Seng menguat 14,90 poin (0,08%) ke level 19.045,44, indeks Nikkei 225 turun 97,98 poin (1,14%) ke level 8.518,57, indeks Straits Times naik 13,66 poin (0,50%) ke level 2.743,03. [mdr]

Sektor keuangan menyeret jatuh IHSG ke level 3.799

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian terpuruk pada akhir perdagangan sore ini. Koreksi tajam hampir seluruh sektor yang diperdagangkan di bursa menyeret jatuh IHSG sebesar 1,95% ke level 3.799,037.

Sektor keuangan yang tumbang 3,10% berpengaruh paling besar terhadap jatuhnya indeks. Selain juga sektor aneka industri yang tergerus 3,11% dan sektor industri dasar yang tertekan 2,30%.

Hingga penutupan sesi sore, sebanyak 205 saham tergelincir di zona merah. Hanya 44 saham yang berhasil reli, sementara 57 saham lainnya stagnan.

Transaksi sepanjang hari ini diramaikan perdagangan sebanyak 5,033 milair saham. Adapun, nilai perdagangan mencapai Rp 5,097 triliun.

Saham-saham yang terdampar di deretan top losers sore ini, diantaranya Indo Kordsa Tbk (BRAM) yang anjlok 19,19% ke Rp 2.000. Lalu, Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) yang tumbang 14,66% ke Rp 163, dan Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) yang jatuh 8,13% ke Rp 147.

Sementara, saham yang berhasil menempati posisi top gainers, yaitu Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) yang meroket 34,33% ke Rp 90. Diikuti, Equity Development Invesment Tbk (GSMF) yang naik 26,67% ke Rp 114, dan Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) yang melejit 23,94% ke Rp 880.

Asing Net Sell hingga Rp1,4 T, IHSG Jatuh 1,9%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (14/9) ditutup melemah 75,75 poin atau 1,95% ke 3.799,04. Volume perdagangan mencapai 5,03 miliar saham senilai Rp5,02 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 217 saham turun, 48 saham naik dan 59 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp1,4 triliun dengan penjualan asing mencapai Rp2,4 triliun dan pembelian asing senilai Rp1,03 triliun.

Indeks JII turun 8,8 poin ke 526,48, indeks ISSI turun 1,9 poin ke 123,85 dan indeks LQ45 turun 15,6 poin 664,93. Pelemahan terdalam masih dialami sektor pertambangan turun 40,6 poin ke 2.876,17, disusul sektor industri dsar turun 38,9 poin ke 1.215,46.

Dengan banyaknya sentimen negatif dari regional dan global, indeks terus melemah. Level tertinggi terjadi hanya saat pembukaan saja di 3.897,31 dan terus melemah hingga mantul di level 3.775,37.

Padahal bursa Asia sudah bergerak mixed seperti indeksa Hang Seng naik 0,08% ke 19.045, indeks Nikkei turun 1,1% ke 8.518, indeks Shanghai naik 0,5% ke 2.484 dan indeks ASX turun 1,6% ke 4.005.

Dana Asing 'Kabur' Rp 1,4 Triliun, IHSG Terkoreksi 75 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 75 poin setelah dana asing Rp 1,4 triliun 'kabur' dari lantai bursa. Situasi ekonomi global yang belum stabil memicu aksi jual saham dalam jumlah banyak.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 14,168 poin (0,36%) ke level 3.888,951. Investor masih mencermati perkembangan krisis utang Eropa.

Indeks hanya berhasil mendaki hingga ke posisi 3.897,313 sebelum akhirnya terjun dan mendarat di posisi terendahnya 3.775,369. Indeks pun betah berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ambles 67,624 poin (1,75%) ke level 3.807,159. Indeks ikut terpuruk menyusul jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Memasuki perdagangan sesi II, pergerakan indeks dihabiskan di teritori negatif. Tekanan jual semakin tinggi, banyak investor memutuskan melepas dulu portofolionya sambil menunggu situasi reda.

Menutup perdagangan, Rabu (14/9/2011), IHSG terkoreksi 75,746 poin (1,96%) ke level 3.799,037. Sementara Indeks LQ 45 ambruk 15,610 poin (2,30%) ke level 664,934.

Aksi jual dilakukan oleh investor lokal dan asing, tak hanya di saham-saham unggulan, tetapi di saham-saham lapis dua juga. Seluruh indeks sektoral pun 'kebakaran'.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) dalam jumlah yang masif, senilai Rp 1,416 triliun di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 153.454 kali pada volume 5,032 miliar lembar saham senilai Rp 5,096 triliun. Sebanyak 47 saham naik, sisanya 217 saham turun, dan 59 saham stagnan.

Lembaga pemeringkat Moody's memangkas peringkat dua bank Prancis, yaitu Credit Agricole SA dan Societe Generale karena memiliki hubungan dengan surat utang Yunani. Hal ini merupakan pukulan yang telak bagi pemerintah di Eropa.

Para pengambil kebijakan di daerah setempat sebaiknya segera mengambil langkah-langkah nyata guna mengembalikan kepercayaan investor. Dipangkas peringkat dua bank itu mengisyaratkan krisis utang Eropa masih jauh dari selesai.

Meski demikian, bursa-bursa di regional tidak terlalu ambil pusing atas sentimen negatif itu. Beberapa masih ada yang mampu menguat, meninggalkan IHSG di zona merah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 4,41 poin (0,18%) ke level 2.475,71.
  • Indeks Hang Seng menguat tipis 14,90 poin (0,08%) ke level 19.045,44.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 97,98 poin (1,14%) ke level 8.518,57.
  • Indeks Straits Times naik 13,66 poin (0,50%) ke level 2.743,03.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Central Omega (DKFT) naik Rp 500 ke Rp 3.650, Duta Pertiwi (DPNS) naik Rp 170 ke Rp 880, Harum Energy (HRUM) naik Rp 150 ke Rp 8.050, dan Bank Danamon (BDMN) naik Rp 100 ke Rp 5.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibintang (MLBI) turun Rp 22.550 ke Rp 342.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.250 ke Rp 66.750, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 125.000, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 750 ke Rp 30.000.

(ang/qom)

Rupiah anjlok, bank sentral intervensi pasar

Rupiah anjlok, bank sentral intervensi pasar
JAKARTA. Bank Indonesia melakukan intervensi untuk menghentikan pelemahan rupiah yang hari ini mencapai 2,6%. Tekanan terhadap rupiah mencerminkan penurunan permintaan untuk investasi berisiko di saat memburuknya krisis utang Eropa.

Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono mengaku, bank sentral campur tangan dalam pasar rupiah dan obligasi. "Bank Indonesia perlu menenangkan pasar dan tidak ingin mata uang jatuh lebih jauh, katanya, hari ini.

Defisit anggaran Yunani meningkat 22% dalam delapan bulan pertama di tahun ini. Kondisi ini memperkuat spekulasi Yunani akan gagal untuk memenuhi syarat mendapatkan dana talangan berikutnya. Sementara, Asian Development Bank memangkas prediksi pertumbuhan Asia, tidak termasuk Jepang, untuk tahun ini menjadi 7,5%, dari sebelumnya 7,8%.

Analis senior valas dari Societe Generale SA Sebastien Galy menilai, tekanan tajam pada rupiah sebagai sinyal kuat yang menunjukkan pasar Asia dapat tertular krisis Eropa. Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 15.34 di Jakarta, nilai tukar rupiah masih melemah 2% ke level Rp 8.883 per dollar AS.

Kemarin, Direktur riset ekonomi Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, pembuat kebijakan siap untuk menyesuaikan tingkat suku bunga. Bank sentral juga siap melonggarkan kebijakan moneter jika inflasi melambat dan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari yang diharapkan akibat perlambatan ekonomi global.

Duh.. Indeks Dow Futures akan Turun

Medium
INILAH.COM, Singapura - Saham dan indeks futures AS akan jatuh pada perdagangan Rabu (14/9). Euro turun setelah Moody's memotong peringkat dua bank Prancis.

Indeks Stoxx Eropa 600 jatuh hingga 0,7% dengan penurunan peringkat Bank Societe Generale dan Credit Agricole. Hal ini menambah kekhawatiran krisis utang Eropa.

Indeks S&P futures turun hingga 0,9%. Minyak turun 1% di New York dan tembaga turun 1%. "Jika beberapa cara Yunani tidak defalut maka bank akan memegang utang akan banyak tekakan," kata kepala riset investasi di Colonial First State Global Asset Management, Stephen Halmarick di Sydney yang dikutip dari bloomberg.com.

Kondisi ini juga menekan bursa di Asia seperti indeks Nikkei turun 1,1%, indeks ASX di Australia turun 1,6% dan indeks Kospi di Seoul turun 3,5%.

Danareksa, Trimegah dan Indopremier tangani obligasi milik LPEI Rp 1 triliun

Danareksa, Trimegah dan Indopremier tangani obligasi milik LPEI Rp 1 triliun
JAKARTA. Setelah menangani obligasi Perum Pegadaian, PT Danareksa Sekuritas akan menangani penerbitan obligasi tahap I Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) atau yang saat ini disebut Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai Rp 1 triliun.

"Penerbitan akan dilakukan tahun ini," terang Director of Investment Banking Danareksa Sekuritas Hasan di Jakarta, Rabu (14/9).

Dalam penerbitan obligasi tersebut, sekuritas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan bekerjasama dengan Trimegah Securities dan Indopremier. Hasil dana penerbitan tersebut akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.

Walaupun menargetkan akan keluar di akhir tahun ini, dokumen obligasi Bank Exim belum dimasukkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Bulan depan kami akan menyerahkan dokumen yang diperlukan," pungkasnya.

Lumayan.. Bursa Eropa Dibuka Positif

Headline
INILAH.COM, London - Pernyataan Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barosso yang menyatakan lembaganya akan mengenalkan obligasi bersama telah mendorong kenaikan bursa Eropa pada perdagangan Rabu (14/9) karena investor percaya akan dapat mengatasi krisis utang Eropa.

Indeks FTSE naik 0,6% ke 5.2006, indeks DAX naik 0,4% ke 5.190 dan indeks CAC naik 0,8% ke 2.920. Saham perbankan yang sebelumnya tertekan mulai bergerak mendatar, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Investor akan melihat hasil pertemuan Jerman, Prancis dan Yunani pada Rabu sore untuk membahas krisis Yunani. Pasar mengharapkan ada petunjuk untuk mengatasi krisis tersebut.

Di Dalian China ada pertemuan Forum Ekonomi Dunia dengan ketegasan PM China Wen Jiabao untuk melawan inflasi dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Fundamental ekonomi China tetap kuat meskipun ekonomi global bergerak lesu.

Karena Moody's, Bursa Eropa Diprediksi Melemah

Medium
INILAH.COM, London - Keputusan Moody's menurunkan peringkat Bank Societe Generale dan Credit Agricole diprediksi akan membuat bursa Eropa melemah pada perdagangan Rabu (14/9).

Indeks FTSE diperkirakan turun 32 poin ke 5.174, indeks DAX diprediksi akan turun 28 poin ke 5.166 dan indeks CAC akan turun 21 poin ke 2.894, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Investor akan melihat hasil pertemuan Jerman, Prancis dan Yunani pada Rabu sore untuk membahas krisis Yunani. Pasar mengharapkan ada petunjuk untuk mengatasi krisis tersebut.

Di Dalian China ada pertemuan Forum Ekonomi Dunia dengan ketegasan PM China Wen Jiabao untuk melawan inflasi dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Fundamental ekonomi China tetap kuat meskipun ekonomi global bergerak lesu.

ADRO Vs BORN Vs BRAU Vs BUMI Vs BYAN Vs DOID Vs HRUM Vs ITMG Vs PTBA









Inilah 50 Perusahaan Terbaik Asia 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kisah kesuksesan tentang Asia memang kebanyakan berasal dari China. Terlihat dari daftar 50 perusahaan terbaik Asia Pasifik tahun ini. Lalu, bagaimana posisi negara lain, termasuk Indonesia?

Berdasarkan hasil riset, hampir separuh dari daftar 50 perusahaan terbaik Asia (Asia’s Fab 50), tepatnya 23 perusahaan, berasal dari China. Tidak ada negara yang pernah mendekati jumlah itu, termasuk China, sejak Forbes mulai menyoroti perusahaan paling hebat di kawasan Asia pada 2005.

China tahun lalu mengklaim 16 tempat di kalangan elit. Namun, karena perusahaan real estate, konstruksi, produsen otomotif, alat manufaktur dan pertambangan emas negara tersebut terus booming, sebuah perusahaan tambahan dari masing-masing sektor, menerobos ke peringkat atas.

Pendatang baru yang paling menonjol adalah Qingdao Haier, white goods brand utama dunia. Sebuah bank China dan peritel dealer mobil Zhongsheng Group Holdings. Perusahaan China memang tiba di panggung dunia cukup cepat. Bayangkan saja negera itu hanya memiliki lima perusahaan yang mejeng di Asia’s Fab 50 pada 2005 dan dua pada 2006.

Kenaikan China merupakan penurunan untuk India. Setelah China mencatatkan perusahaan terbanyak, India hanya dapat mengumpulkan tujuh perusahaan tahun ini. Adapun Jepang, yang memimpin paket dengan 13 perusahaan ketika Forbes mulai menganalisis perusahaan di Asia enam tahun lalu, tidak memiliki perusahaan tercatat tahun ini untuk pertama kalinya, akibat gempa bumi 11 Maret lalu.

Sementara perekonomian Korea Selatan yang kuat, punya delapan perusahaan dalam Fab 50, yang kebanyakan sudah ada sejak 2005, yang ketika itu juga mencatatkan delapan perusahaan. Para chaebol (konglomerat bisnis yang biasanya dimiliki keluarga) akan seperti gangbusters dan sebanyak tujuh perusahaan di Korea adalah afiliasi chaebol, sementara yang kedelapan adalah perusahaan Internet NHN.

Perubahan setiap tahun menggambarkan dinamika kawasan, demikian pula tahun ini. Sekitar 20 perusahaan merupakan pendatang baru dalam daftar, lima lainnya kembali setelah jatuh. Itu berarti tidak semua mampu bertahan dalam perubahan ekonomi.

Penampilan baik memang bukan segalanya. Lihat saja Li & Fung dari Hong Kong dan Infosys dari India. Keduanya mejeng di Asia’s Fab 50 setiap tahun, kecuali tahun ini. Itu bukan karena kinerjanya buruk, namun hanya karena tidak cukup baik. Sedangkan perusahaan olahraga Noble Group dari Hong Kong, berhasil mencatatkan eksistensi beruntun terpanjang, dalam enam tahun terakhir.

Terkait industri, perusahaan teknologi sekali lagi mendominasi daftar tahun ini dengan 8 perwakilan, turun dari 11 tahun lalu. Industri konsumen barang-barang tahan lama berada di posisi kedua, dengan 7 perusahaan, diikuti perusahaan makanan dengan 6 anggota. Untuk tahun kedua daftar Fab 50, tidak ada perwakilan dari industri minyak / gas.

Dalam daftar ini, Australia mengkontribusi tiga perusahaan, yakni perusahaan tambang Newcrest Mining, bisnis konglomerat Wesfarmers dan perusahaan konstruksi WorleyParsons.

Kemudian Thailand dan Indonesia masing-masing menyumbang dua perusahaan. Dari Thailand, perusahaan ritel CP ALL dan perusahaan farmasi PTT Chemical masuk dalam daftar. Sedangkan dari Indonesia, yang masuk kategori perusahaan terbaik adalah dari sektor tambang Adaro Energy dan sektor perbankan Bank Central Asia.

Adapun negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, Filipina dan Hong Kong masing-masing hanya mencatatkan satu perusahaan terbaik pada daftar Forbes.

Forbes memilih perusahaan-perusahaan ini dari 1073 perusahaan yang setidaknya memiliki pendapatan atau kapitalisasi pasar senilai US$$ 3 miliar. Mereka mencermati pertumbuhan lima tahun terakhir untuk pendapatan, laba usaha dan laba atas modal.

Kemudian kinerja dam pergerakan harga saham terkini serta prospeknya. Jika terlalu banyak utang, atau pemerintah setidaknya memiliki separuh saham, tidak akan dihitung. Hasilnya adalah perusahaan terbaik dari kawasan. [ast]

Seluruh sektor terbenam, IHSG tersungkur di zona merah pada sesi I

JAKARTA. Walapun sempat dibuka di zona hijau, namun Indeks Harga Saham Gabungan tersungkur ke zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama. IHSG ditutup jatuh 1,75% ke level 3.807,159. Koreksi ini mengekor kejatuhan hampir seluruh bursa saham di kawasan Asia.

Sebanyak 203 saham memerah, dan hanya 29 saham yang berhasil reli. Sedangkan, 50 saham lainnya belum beranjak dari level penutupan kemarin.

Seluruh sektor yang diperdagangkan terbenam, dengan pelemahan terbesar pada sektor perdagangan yaitu sebesar 2,34%. Diikuti, sektor keuangan yang jatuh 2,32%, dan sektor industri dasar yang tumbang 2,22%.

Hingga siang ini, transaksi di bursa melibatkan 2,809 milair saham. Adapun, nilai perdagangan mencapai Rp 2,323 triliun.

Saham Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) yang tumbang 16,13% ke Rp 260 menempati posisi wahid top losers di siang ini. Diikuti, saham Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) yang tersungkur 13,61% ke Rp 165, dan Wicaksana Overseas Int.Tbk (WICO) yang jatuh 10,94% ke Rp 57.

Sementara, saham-saham yang masih menempati deretan top gainers, diantaranya Equity Development Invesment Tbk (GSMF) yang melejit 27,78% ke Rp 115. Lalu, saham Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) yang melambung 26,87% ke Rp 85, juga Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) yang naik 23,94% ke Rp 880.

Seiring Regional, IHSG Sesi I Ditutup Turun 1,7%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (14/9) sesi I ditutup melemah 67,62 poin atau 1,7% ke 3.807,16. Volume perdagangan 2,8 miliar saham senilai Rp2,1 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 215 saham turun, 33 saham naik dan 52 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp542,1 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp929,5 miliar dan pembelian asing sebesar Rp367,3 miliar.

Indeks JII trun 8,3 poin ke 527,02, indeks ISSI turun 1,8 poin kee 123,94 dan indeks LQ45 turun 13,9 poin ke 666,63. Pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan yang turun hingga 45,6 poin ke 2.871, disusul sektor industri dasar 23,5 poin ke 1.230 dan sektor perkebunan turun 20,9 poin ke 2.255.

Pelemahan ini seiring dengan bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 1,3% ke 18.775, indeks Nikkei turun 0,8% ke 8.545, indeks Shanghai turun 0,5% ke 2.458 dan indeks ASX turun 1,01% ke 4.031.

Pilih Saham Berfundamental Positif dan Likuid

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi indeks siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Namun, saham yang berfundamental baik dan didukung likuiditas tinggi bisa menjadi pilihan.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik akan melemah hingga penutupan sore nanti. Dalam pola pivot point, support indeks berada di level 3.769. Sebab, support di level 3.843 dan 3.812 sudah ditembus

“Sedangkan level resistance-nya, menurut dia, berada di level 3.843 yang sebelumnya jadi level support. Resistance berikutnya 3.918,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (14/9).

Menurutnya, kerontokan IHSG dipicu oleh kekhawatiran pasar atas depresiasi nilai tukar rupiah yang sangat tajam hingga level 8.794 per dolar AS hingga pukul 11.30 WIB dari posisi kemarin 8.650-an per dolar AS. Kondisi itu membuat pelaku pasar di bursa saham panik. Padahal, pada sesi pembukaan, indeks berada pada teritori positif.

“Selama rupiah masih mengalami depresiasi, IHSG akan bertahan di zona negatif. Berbeda halnya, jika koreksi rupiah terjadi secara perlahan, maka pelemahan IHSG pun bakal berkurang,” timpalnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah menyarakan pasar untuk mencermati saham yang berfundamental baik dan mendapat dukungan dari tingginya likuiditas di sektor pertambangan batu bara dan metal, perbankan, infrastruktur jalan tol, konsumsi makanan dan grup Astra.

Saham-saham pilihannya adalah PT Adaro Energy (ADRO), PT Bukit Asam (PTBA), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Bumi Resources (BUMI). Lalu, PT Timah (TINS) dan PT Aneka Tambang (ANTM).

PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) seiring rencana kenaikan tarif tol hingga 13% yang pengelolanya lebih banyak dikuasai JSMR.

Lalu, PT Astra Internasional (ASII) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). PT London Sumatera Plantation (LSIP). Dalam kondisi market koreksi tajam, grup Astra reversal naiknya lebih cepat. PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). “Saya rekomendasikan buy on weakness atau buy near support untuk semua saham itu,” imbuh Alfian.[ast]

Buntuti Rupiah, IHSG Ikut Terpuruk

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terpuruk menyusul jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ambruknya bursa-bursa Asia juga memberi sentimen negatif.

Rupiah yang pagi tadi dibuka Rp 8.660 per dolar AS sempat jatuh hingga posisi terendahnya hari ini di Rp 8.938 per dolar AS pada sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara hingga siang ini rupiah berada di posisi Rp 8.789 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 14,168 poin (0,36%) ke level 3.888,951. Investor masih mencermati perkembangan krisis utang Eropa.

Indeks hanya berhasil mendaki hingga ke posisi 3.897,313 sebelum akhirnya terjun dan mendarat di posisi terendahnya 3.795,729. Indeks pun betah berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (14/9/2011), IHSG ambles 67,624 poin (1,75%) ke level 3.807,159. Sementara Indeks LQ 45 turun 13,913 poin (2,05%) ke level 666,631.

Gejolak yang terjadi di pasar uang berimbas ke pasar modal, investor juga ramai-ramai melakukan aksi jual. Tekanan jual sangat terasa di saham-saham bank.

Seluruh indeks sektoral pun melemah, dengan rata-rata koreksi lebih dari satu persen. Pelemahan ini dipimpin oleh sektor perdagangan yang melemah hampir 2,5%.

Investor asing mulai 'kabur'dari pasar modal dalam negeri, transaksi asing hingga siang ini terpantau melakukan jual bersih dengan nilai lebih dari setengah triliun.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 89.723 kali pada volume 2,809 miliar lembar saham senilai Rp 2,322 triliun. Sebanyak 32 saham naik, sisanya 215 saham turun, dan 52 saham stagnan.

Mayoritas bursa-bursa di Asia kini berbalik arah ke zona merah, hanya bursa saham China yang masih kuat naik tipis. Investor masih khawatir akan krisis utang AS dan Eropa.

Meski sudah ada beberapa langkah yang akan dilakukan AS dan Eropa untuk memperbaiki stabilitas keuangan di negara-negaranya, namun hingga saat ini belum ada bukti nyata yang bisa meyakinkan investor.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 4,29 poin (0,17%) ke level 2.475,60.
  • Indeks Hang Seng anjlok 255,15 poin (1,34%) ke level 18.775,39.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 92,39 poin (1,07%) ke level 8.524,16.
  • Indeks Straits Times melemah 6,34 poin (0,23%) ke level 2.723,03.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Central Omega (DKFT) naik Rp 400 ke Rp 3.550, Goodyear (GDYR) naik Rp 250 ke Rp 9.750, Duta Pertiwi (DPNS) naik Rp 170 ke Rp 880, dan Telkom (TLKM) naik Rp 50 ke Rp 7.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.250 ke Rp 67.750, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.050 ke Rp 22.550, Indocement (INTP) turun Rp 700 ke Rp 14.100, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 44.100.
(ang/dnl)

Rupiah 'Terkapar' Dimainkan Spekulan

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif, hanya dalam beberapa jam sempat jatuh ke posisi Rp 8.900 per dolar AS. Pergerakan rupiah dimainkan oleh spekulan.

"Ada spekulan saja, cari untung sesaat," kata Kepala Riset Recapital Securities Pardomuan Sihombing kepada detikFinance, Rabu (14/9/2011).

Menurutnya, gejolak yang terjadi di pasar uang ini hanya jangka pendek. Investor latah karena banyak yang melepas rupiah.

"Ada shock jangka pendek di market saja, gejolak short term," ungkapnya.

Rupiah yang pagi tadi dibuka Rp 8.660 per dolar AS sempat jatuh hingga posisi terendahnya hari ini di Rp 8.938 per dolar AS pada sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara hingga perdagangan pukul 11.26 WIB rupiah berada di posisi Rp 8.789 per dolar AS.

Secara terpisah, Juru Bicara Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah mengatakan, gejolak rupiah ditimbulkan karena pengaruh eksternal. Ia mengatakan BI akan waspada terhadap perkembangan pasar hari ini.

"Kita (BI) tetap menjaga kestabilan makro ekonomi yang selama ini terus terjaga," ujarnya.
(ang/dnl)

Rupiah Ambles ke Rp 8.900 per Dolar AS

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jatuh cukup dalam hanya dalam beberapa jam saja. Rupiah sempat ambles hingga ke posisi Rp 8.900 per dolar AS.

Rupiah yang pagi tadi dibuka Rp 8.660 per dolar AS sempat jatuh hingga posisi terendahnya hari ini di Rp 8.938 per dolar AS pada sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara hingga perdagangan pukul 11.26 WIB rupiah berada di posisi Rp 8.789 per dolar AS.

Menurut Kepala Riset Recapital Securities Pardomuan Sihombing, jatuhnya rupiah terjadi karena ada shock jangka pendek di pasar uang atas krisis di AS dan Eropa yang berkepanjangan.

"Ini ada gejolak short term saja, cadangan devisa masih oke kok," ujarnya kepada detikFinance, Rabu (14/9/2011).

Dengan demikian, menurut Pardomuan, tidak ada dana asing dalam jumlah besar yang lari keluar dari tanah air. Gejolak ini pun hanya bersifat jangka pendek.
(ang/dnl)

BUMI Habiskan Dana Eksplorasi US$ 4,96 Juta

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) habiskan belanja operasional atau operational expenditure (opex) sebanyak US$ 4,966 juta untuk eksplorasi hingga Agutus. Dalam satu bulan terakhir, BUMI sudah habiskan US$ 529.225.

Menurut Direktur dan Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava, anggaran yang ada untuk eksplorasi tahun ini sebesar US$ 7,788 juta. Sampai Agustus, tersedia anggaran yang bisa dihabiskan sebanyak US$ 5,133 juta, sementara yang sudah terpakai US$ 4,966 juta.

Sementara untuk anggaran Agustus tersedia US$ 618.807, yang sudah terpakai US$ 529.225. Eksplorasi dilakukan oleh dua anak usahanya, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Gallo Oil (Jersey), Ltd. (Gallo).

Kaltim Prima Coal melakukan kegiatan pengeboran di daerah Pit Melawan, Inul East, dan Pit Tania. Jumlah meter total yang telah selesai dilakukan adalah 17.542,75 meter, terdiri dari 29 lubang terbuka dan 15 lubang inti.

Sedangkan Gallo saat ini sedang melakukan persiapan pemboran satu sumur eksplorasi di Block R2 dan Blok 13 di Yaman. Sampai saat ini belum ada hasil pengujian yang dperoleh Gallo karena belum ada aktivitas eksplorasi yang dilakukan.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.52 waktu JATS, harga saham BUMI turun 125 poin (-4,58%) ke level Rp 2.600 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 718 kali dengan volume 52.125 lot senilai Rp 69,504 miliar.
(ang/dnl)

Tunggu Solusi Yunani, Dolar di Asia Menguat

Medium
INILAH.COM, Sydney - Kurs dolar naik terhadap mata uang utama lainnya di Asia pada Rabu (14/9). Investor beralih ke greenback dengan krisis utang Eropa yang menekan pasar global.

Indeks dolar , DXY naik 0,23% mecapai 77,01 dari 76,925 di perdagangan AS pada Selasa atau Rabu (14/9) dini hari. Saat ini, dolar dinilai sebagai aset yang aman saat gejolak pasar dan perjuangan Eropa keluar dari krisis utang, seperti dikutip dari marketwatch.com.

"Suasana yang mendasari pasar masih terasa dengan kemungkinan kondisi berbalik di Eropa seperti euro tiba-tiba turun," tulis Credit Agricole.

Kekhawatiran default Yunani, Kanselir Jerman, Angela Mergel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy serta Perdana Menteri Yunani, George Papndreou dijadwalkan akan bertemu hari ini.

"Sentimen masih melemah untuk euro dan kekhawatiran yang masih menekan pasar," kata ahli strategi valas di Royal Bank of Canada.

IMF: Dana Pensiun Dipaksa Beli Aset Berisiko

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Dana pensiun berkantung tebal dan asuransi dapat meningkatkan investasi mereka di ekuitas dan aset berisiko lainnya di negara berkembang dan maju karena mereka berjuang dengan bunga historis rendah di pasar industri, IMF mengatakan pada hari Selasa (13/9).

Dana Pensiun Kanada, Jerman, Jepang, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat, yang biasanya bergantung pada investasi tradisional yang aman seperti obligasi, berada dalam bahaya karena tidak mampu menutupi utang mereka terhadap penerima manfaat, sebagian karena suku bunga rendah, IMF mengatakan dalam Global Financial Stability Report seperti dikutip Reuters.

Laporan lengkap akan dirilis pada 21 September. Dana pensiun dan asuransi merupakan kendaraan yang ditinggalkan karena investasi yang aman secara tradisional di negara-negara industri menghasilkan sedikit atau tidak ada karena secara historis suku bunga rendah, kata IMF. Salah satu cara untuk mencoba menghindari kekurangan itu harus menjadi lebih agresif dan pindah ke aset berisiko, kata Laura Kodres, asisten direktur departemen moneter dan pasar modal IMF.

Sampai sekarang, dana pensiun enggan untuk meningkatkan kepemilikan aset berisiko. "Sejauh ini tampaknya mereka takut untuk bergerak," kata Kodres.

Namun survei IMF, sekitar seperlima responden mengharapkan eksposur risiko yang lebih tinggi dalam portofolio mereka dalam tiga tahun ke depan. Investasi di pasar negara berkembang dipandang sebagai cara untuk meningkatkan pengembalian portofolio tanpa mengambil risiko berlebihan.

Laporan itu mengatakan dana kekayaan milik negara saat ini sebesar $4,7 triliun di aset, sedang cadangan nilai tukar mata uang asing internasional totalnya sekitar $ 10 triliun. Bersama-sama, nilai properti dan dana cadangan devisa berjumlah sekitar seperempat aset di bawah manajemen investor institusi swasta, kata IMF.

Sejak tahun 2009 krisis keuangan global, sovereign wealth fund manajer semakin memversifikasi portofolio mereka dengan meningkatkan investasi di ekuitas dan aset alternatif, biasanya dibiayai oleh uang tunai, dan pada tingkat lebih rendah kepemilikan di pendapatan tetap, kata IMF.

IMF memperkirakan penempatan cadangan inti memnutuhkan keseimbangan dalam ekonomi pasar antara $3-4,4 triliun, menyisakan $ 1,0 -2,3 triliun untuk diinvestasikan di luar mandat tradisional lebih seperti sovereign wealth funds. IMF mengatakan aset-aset alternatif seperti komoditas, real estate, infrastruktur dan investor hedge fund semakin menarik perhatian, tapi sejauh ini ada sedikit bukti perubahan yang signifikan ke arah itu.

Sementara perusahaan asuransi diwajibkan untuk memegang sebagian besar aset mereka di tempat yang aman, hasil investasi rendah, mereka mungkin menjadi lebih agresif dengan sisa portofolio mereka, yang dapat menyebabkan investasi lebih agresif di pasar negara berkembang adalah aset lebih kecil atau alternatif. "Meskipun ini tampaknya lebih berisiko dari luar, setelah Anda telah menempatkan mereka ke dalam portofolio yang benar-benar dapat mengurangi risiko portofolio," kata Kodres.

Salah satu perhatian dengan aset alternatif adalah investor mungkin tidak keluar dengan mudah pada saat terjadi gejolak, IMF mengatakan, seraya menambahkan bahwa sudah waktunya bagi negara-negara pasar berkembang untuk memperkuat sistem keuangan mereka.

Analis: Faktor krisis Eropa picu rupiah melemah tajam hari ini

Analis: Faktor krisis Eropa picu rupiah melemah tajam hari ini
JAKARTA. Isu krisis Eropa menggerus otot rupiah hari ini. Pada pukul 10.51 WIB, rupiah tercatat melemah 1,7% ke level Rp 8.863 per dollar AS. Ini level terlemah sejak Februari 2009.

Analis mata uang PT Commonwealth Bank Tbk Mika Martumpal menyebut, pelemahan tajam rupiah yang terjadi saat ini lebih dipicu faktor krisis Eropa yang menyebabkan dollar AS menguat. Menurutnya, masalah di Eropa sampai saat ini masih belum ada titik temu, dan ada kemungkinan Jerman dan Perancis menyerah terhadap program bailout Yunani.

Namun Mika bilang, dari sisi fundamental Indonesia tidak ada faktor negatif yang signfikan. "Memang saham dan harga obligasi melemah, tapi masih relatif kecil penurunannya," terang Mika.

Dia juga menilai pelemahan rupiah ini lebih cenderung ke arah penyesuaian. Selama ini, rupiah cenderung bertahan dan bergulir di kisaran 8.500 - 8.600, di saat mata uang lainnya sudah melemah tajam terhadap dollar AS. "Karena kita terlambat dibanding yang lain, sehingga pelemahan kali ini terlihat sangat besar," ujarnya.

Mika memprediksi, pelemahan rupiah saat ini sudah mendekati titik puncak atau sudah oversold. Dia memperkirakan, hari ini, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) akan bergulir di kisaran 8.700 hingga 8.900.

Regional mulai melemah, IHSG masih dibuka di zona hijau

Regional mulai melemah, IHSG masih dibuka di zona hijau
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibuka menguat pagi ini, meskipun sebagian besar bursa di kawasan regional mulai melemah. IHSG tercatat reli 0,17% ke level 3.880,691 hingga pukul 9.59 WIB.

Sejumlah 87 saham berhasil menguat, berbanding 39 saham yang melemah. Sedangkan, 91 saham lainnya masig stagnan.

Reli sembilan sektor yang diperdagangkan menopang otot bursa. Adapun, kenaikan paling besar terjadi pada sektor konstruksi sebesar 0,39%. Sementara, sektor yang masih melemah yaitu sektor perdagangan yang turun 0,12%.

Saham Equity Development Invesment Tbk (GSMF) yang melonjak 28,89% ke Rp 116, menempati posisi teratas top gainers pagi ini. Diikuti, Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) yang melejit 23,94% ke Rp 880, dan Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) yang maju 23,88% ke Rp 83.

Sementara, deretan top loser diisi oleh saham Tempo Inti Media Tbk (TMPO) yang jatuh 8,66% ke Rp 116, dan Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) yang jatuh 4,71% ke Rp 182.

Bursa Asia tertopang kabar positif perbankan Perancis

Bursa Asia tertopang kabar positif perbankan Perancis
TOKYO. Bursa saham Asia menguat setelah kecemasan investor terkait kesulitan akses pendanaan perbankan Perancis mereda. Hal itu mengurangi kekhawatiran terjadinya pembekuan pada pasar kredit yang disebabkan krisis utang Eropa.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke 118,56 pada pukul 10.01 di Tokyo, setelah di sempat jatuh 0,3%. Adapun, indeks Kospi tercatat tumbang 1,21% ke level 1.790,93. Sementara,

Adapun, indeks Nikkei 225 reli 0,5, dan indeks S & P/ASX 200 naik 0,7%. Lalu, indeks Shanghai menguat 0,30%, dan Straits Times Index naik 1,10%. Sedangkan, indeks Kospi turun 0,6%, setelah ditutup selama dua hari sebelumnya ketika indeks MSCI Asia Pacific tumbang 2,1%.

Namun, pada Agustus, indeks regional Asia tercatat anjlok sekitar 8,6%. Ini penurunan yang terbesar sejak Mei 2010. Koreksi indeks terjadi di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global seiring meluasnya krisis utang Eropa, dan setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang AS.

Chief Executive Officer Societe Generale Frederic Oudea mengungkapkan, potensi kerugian bank di Perancis akibat utang Eropa bisa dikelola. "Di bank kami, eksposure utang rendah. Kami memiliki banyak topangan likuiditas dan bisa menyesuaikan diri dengan pengurangan dana di pasar uang," kata Oudea.

Matt Riordan dari Paradice Investment Management Pty. menilai, saham melambung cukup banyak di saat semua mata masih tertuju pada Eropa.
"Kuncinya, bagaimana pemerintah mengelola sisi negatifnya, yaitu bagaimana mereka merestrukturisasi utang Yunani dan menopang bank-bank mereka," ujar Matt di Sydney, hari ini.

Saham Emas Australia Siap Bersinar

Headline
INILAH.COM, Sydney - Harga emas telah memecahkan rekor. Namun, kinerja saham emas di Australia gagal bersinar. Bagaimana pandangan beberapa analis atas prospek di sektor ini.

Harga emas telah melonjak hampir 30% tahun ini. Kombinasi kekhawatiran tentang krisis utang Eropa, pertumbuhan ekonomi global yang lamban dan berkurangnya kepercayaan pasar, telah mendongkrak harga emas beberapa bulan terakhir.

Berkembangnya ketidakpastian telah memicu daya tarik safe haven logam. Aksi beli emas besar-besaran oleh bank sentral, termasuk China, India, Meksiko dan Korea Selatan, juga berkontribusi pada reli harga emas.

Pada saat yang sama, indeks emas S&P/ASX200 Australia telah turun hampir 4%. Sedangkan acuan S&P/ ASX 200 yang lebih luas anjlok 14%. Demikian menurut data dari FactSet.

Andrew McLeod, analis riset di Limestreet Capital, fund sumber daya Australia yang mengecualikan indeks kelas berat BHP Billiton Ltd BHP dan Rio Tinto Ltd mengaku telah melihat reli harga emas secara signifikan. Namun, pihaknya belum melihat apresiasi pada saham emas.

"Kami memiliki bobot yang solid untuk sektor emas dan lebih mendukung emas saat ini ketimbang dana tunai. Namun, karena ketidakterkaitan komoditas emas dan saham sekarang, kita berpikir ada kesempatan besar dalam sektor itu, "kata McLeod. Demikian dikutip dari Yahoo.com.

Ia menambahkan, bank sentral kini hampir kehabisan tumpukan uang tunai, dan semua orang yang khawatir tentang kekayaan sebenarnya, mencoba mengurangi eksposur ke mata uang yang ditakutkan. "Pasar yang lebih luas hanya gugup bahwa investasi akan berhenti sepenuhnya."

UBS baru-baru ini menaikkan prediksi emas, karena kondisi saat ini dinilai lebih matang untuk pertumbuhan harga logam mulia tersebut. Menurut UBS, pemburukan pasar seperti penularan krisis utang zona euro akan menyebabkan emas semakin digunakan sebagai garis pertahanan terhadap datanngnya hasil pasar yang negatif.

"Dengan persaingan berbagai aset alternatif, uang baru akan mengalir ke pasar emas selama bulan ke depan dan 2012, dan ini akan memiliki implikasi harga yang signifikan," kata ahli strategi.

UBS menaikkan harga rata-rata emas 2011 dari US$ 1.500 per ons menjadi US$ 1.665 per ounce. Perkiraan untuk 2012 juga telah ditingkatkan, dari US$ 1.380 per ons, menjadi US$ 2.075 per ounce. Selain itu, UBS juga mengumumkan kenaikan signifikan untuk prediksi saham emas, dengan kenaikan pendapatan rata-rata laba fiskal rata 2012 mencapai 67%.

Penjelajah yang berbasis di Afrika Barat, Perseus Mining Ltd adalah pilihan utama broker. Selain memilih Adamus Resources Ltd dan sektor kelas berat Newcrest Mining Ltd di bursa Australia.

"Kami masih menyukai Perseus dan berharap adanya pemberian rating jangka pendek karena perusahaan telah mencapai status produsen. Adamus Resources juga telah mencapai kesepakatan positif dengan Endeavour yang terdaftar di TSX dan Newcrest Mining basis aset kelas dunia," kata UBS .

McLeod juga mengutarakan pandangan optimis terhadap Perseus Mining. Namun, Ia juga menjagokan Noble Mineral Ltd, penjelajah Afrika Barat lain yang diharapkan beralih ke produksi akhir tahun ini, dan Integra Mining Ltd, produsen berbiaya rendah dengan eksplorasi atas ke bawah. "

Saham Integra Mining dan Noble Minerals telah reli lebih dari 30% dalam tiga bulan terakhir, sementara Perseus Mining naik lebih dari 60%. "Jika mencari yang unggul, Anda akan terlibat dengan perusahaan kapitalisasi kecil, yang lebih dimanfaatkan untuk harga emas sebenarnya dan aset lebih kecil untuk beralih. Kami melihat banyak nilai di sektor ini, " tutup McLeod. [ast]

Bakal Rebound, IHSG Dibuka Naik 0,37%

Medium
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (14/9) ini dibuka naik 0,37% ke level 3.889,21 setelah selama 3 hari terakhir telah terkoreksi 3,2% seiring sentimen negatif dari bursa global.

Menurut Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini, beberapa saham yang telah terkoreksi signifikan dalam 3 hari terakhir khususnya sektor banking seperti BBRI (-8%), BMRI (-4,8%) dan BDMN (-7,2%). Samuel Sekuritas memprediksi level resistance indeks hari ini berada di level 3.917.

Bursa AS kembali ditutup menguat semalam seiring kembali membaiknya sentimen di Eropa khususnya dibantahnya spekulasi bank-bank di Perancis mulai mengalami masalah likuiditas dan kesulitan pendanaan dalam basis dolar AS. Bursa Eropa khususnya saham-saham sektor banking di Perancis ditutup menguat semalam terkait sentimen ini. Harga komoditas kembali bergerak menguat semalam dengan minyak kembali menembus level US$90/barel meski harga metal dunia bergerak mixed dengan Nikel -1,4% dan Timah +0,8.

Bursa Asia pagi ini turut dibuka menguat meski tidak sesignifikan penguatan bursa global semalam dan bursa Korea dibuka melemah.

Sebanyak 89 saham tercatat naik pagi ini, sedang 12 saham turun, dan 56 saham masih stagnan. Indeks LQ45 dibuka naik 0,52% ke level 684,12, sedang JII naik 0,54% ke level 538,3.

Volume perdagangan tercatat sebanyak 208,44 juta saham pagi ini dengan nilai transaksi sebanyak Rp134,92 miliar. Asing masih menyisakan penjualan kemarin pada pagi ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp21,93 miliar.

Saham-saham yang naik tajam pagi ini adalah ITMG naik 1%, UNVR naik 1,75%, PTBA naik 1,06%, AALI naik 0,68%, INTP naik 1,01%, dan EXCL naik 1,96%.

Beli Saham Tol dari MTFN, 'Speculative Buy' BNBR

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), unit usaha Grup Recapital, menjual 25% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).

Proses penjualan tersebut akan rampung pada akhir September. Namun Manajemen belum menyebutkan nilai akuisisi tersebut. Setelah itu, BNBR akan menguasai 100% saham ruas tol Cimanggis – Cibitung dari sebelumnya 75%.

Pembebasan lahan akan dimulai pada 3Q11 sampai 2Q13 dan konstruksi akan dimulai pada 2014. "Kami pun merekomendasikan speculative buy untuk saham BNBR," ujar Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya Rabu (14/9).

3 Hari Terkoreksi,IHSG Hari Ini Berpotensi Rebound

Medium
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (14/9) ini berpotensi rebound setelah selama 3 hari terakhir telah terkoreksi 3,2% seiring sentimen negatif dari bursa global.

Beberapa saham yang telah terkoreksi signifikan dalam 3 hari terakhir khususnya sektor banking seperti BBRI (-8%), BMRI (-4,8%) dan BDMN (-7,2%). Samuel Sekuritas memprediksi level resistance indeks hari ini berada di level 3.917.

Bursa AS kembali ditutup menguat semalam seiring kembali membaiknya sentimen di Eropa khususnya dibantahnya spekulasi bank-bank di Perancis mulai mengalami masalah likuiditas dan kesulitan pendanaan dalam basis dolar AS. Bursa Eropa khususnya saham-saham sektor banking di Perancis ditutup menguat semalam terkait sentimen ini. Harga komoditas kembali bergerak menguat semalam dengan minyak kembali menembus level US$90/barel meski harga metal dunia bergerak mixed dengan Nikel -1,4% dan Timah +0,8.

Bursa Asia pagi ini turut dibuka menguat meski tidak sesignifikan penguatan bursa global semalam dan bursa Korea dibuka melemah.

Investor Disarankan Cermati Kuasi BNBR

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Kuasi reorganisasi PT Bakrie & Brothers (BNBR) dinilai belum tentu menjadi jalan terbaik bagi emiten investasi ini. Investor pun diminta mencermati saham ini.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, dari grup Bakrie, belum ada kabar menggembirakan. Salah satunya, soal deadline utang PT Bumi Resources (BUMI) ke China Investment Corporation (CIC) pada Oktober 2011 senilai US$600 juta. Hingga saat ini, menurutnya, deadline tersebut belum menemui perkembangan.

Begitu juga dengan rencana kuasi reorganisasi PT Bakrie & Brothers (BNBR). Kuasi reorganisasi, tidak cukup kuat untuk mendorong pergerakan saham di grup ini. Aksi korporasi ini masih menunggu persetujuan dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 6 Oktober 2011. “Bagi saya, kuasi reorganisasi BNBR tidak menggembirakan,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (13/9) malam.

Dia menegaskan, jika history investasi BNBR positif, seharusnya, kuasi ini jadi sentiment positif bagi BNBR dan grup Bakrie secara umum. Sebab, laporan keuangannya akan bersih dari utang dan laba bersih pun otomatis jadi positif. Pada akhirnya, pemegang saham pun bakal mendapatkan dividen.

Tapi, menurut dia, yang perlu dicermati adalah right issue BNBR baru bejalan 3 tahun sejak awal 2008. Dalam rentang itu, dinilai Satrio, investasi BNBR ceroboh. Idealnya, kuasi dilakukan 10 tahun setelah right issue atau minimal di atas 5 tahun untuk menguji aksi korporasi dari emiten.

Dia mempertanyakan, apakah setelah kuasi, akan ada jaminan bahwa BNBR tidak akan membeli perusahaan terafiliasi lagi alias anak usahanya sendiri seperti penggunaan dana hasil right issue pada 2008. “Apalagi, sempat ada rumor, setelah kuasi, BNBR akan melakukan right issue untuk dapat dana tambahan,” timpalnya.

Karena itu, dia menyarankan, pasar harus hati-hati merespon kuasi reorganisasi BNBR. Sebab, kuasi ini belum tentu menjadi jalan terbaik bagi BNBR, bursa saham dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Dia memaparkan, pada saat rights issue 2008, BNBR menyatakan, dana yang didapat akan digunakan investasi jangka panjang. Tapi, BNBR justru menggunakannya untuk trading pada perusahaan yang terafiliasi. “Itu sama artinya, BNBR membeli perusahaan dengan posisi utang,” tuturnya.

Alhasil, pada saat crash 2008, BNBR tidak bisa mempertahankan posisinya sehingga terpaksa jual. “Itulah yang menyebabkan kerugian besar bagi BNBR karena menjual investasinya pada harga yang jauh lebih murah,” paparnya.

Sebagai perusahaan investasi, orang bisa saja menilai kerugian tersebut sebagai risiko pasar. Tapi, bagi Satrio, BNBR sejak awal menyatakan dana right issue untuk investasi bukan trading. Pada 2008, BNBR meraup dana right issue hingga Rp40 triliunan. “Sekarang, BNBR akan melakukan kuasi aliasi penghapusan utang senilai Rp27,7 triliun.

Diberitakan, guna memuluskan jalan untuk melakukan kuasi reorganisasinya, BNBR akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Oktober 2011 mendatang. Hal itu disampaikan perseroan dalam prospektus singkat yang dipublikasikan oleh perseroan, Jakarta, Selasa (6/9).

Rencananya, RUPSLB BNBR mengagendakan penghapusan defisit Rp27,7 triliun (per 31 Desember 2010) dalam rangka penuntasan rencana kuasi reorganisasi.

Etrading Securities dalam situsnya etrading.co.id menilai, aksi korporasi itu merupakan hal yang positif. Saldo Defisit tersebut merupakan akumulasi kerugian bersih sebesar Rp16,5 triliun di 2008, lalu Rp1,7 triliun pada 2009 dan di 2010 lalu juga tercatat Rp7,6 triliun. Menurut Etrading, diharapkan dengan rampungnya kuasi reorganisasi ini, pemegang saham dapat menikmati nilai tambah dari kinerja keuangan BNBR dalam bentuk dividen tunai.

Sebagai informasi, sampai dengan 30 Juni 2011, BNBR mencatatkan laba bersih (audited) Rp45,5 miliar dari sebelumnya rugi Rp171,5 miliar pada semester pertama 2010 (unaudited). [mdr]

Diburu Fund Manager, CNKO Berpotensi Melesat

Diburu Fund Manager, CNKO Berpotensi Melesat
INILAH.COM, Jakarta - Fund manager asing dan lokal kabarnya sedang memburu saham PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO).

Hal ini seiring kabar perseroan yang tengah menjajaki kerjasama dengan pemerintah untuk menggarap proyek PLTU di sejumlah daerah. Selain itu, permintaan produk perseroan di mancanegara meningkat, terutama di Tiongkok.

Pada perdagangan kemarin saham CNKO ditutup turun Rp2 ke level Rp115.

Cermati! Saham BORN Lagi Diburu Investor

Cermati! Saham BORN Lagi Diburu Investor
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) dikabarkan tengah diburu investor.

Berdasarkan kabar yang beredar di pasar, perseroan akan membagikan dividen interim sebesar Rp50 per saham menyusul lonjakan laba bersih. Tahun ini, laba berish BORN diprediksi akan menyentuh Rp1,7 triliun. Dari sisi valuasi, BORN cukup murah dengan PER 12 kali atau di bawah industri 17 kali.

Pada perdagangan kemarin saham BORN ditutup stabil di level Rp1.180.

Sektor Sumber Daya Dukung Naiknya Bursa Hong Kong

Headline
INILAH.COM, Sydney - Saham Hong Kong menguat pada awal perdagangan Rabu (14/9), dengan perusahaan-perusahaan sumber daya dan energi naik, setelah meredanya kekhawatiran tentang krisis utang Eropa.

Indeks Hang Seng naik 1,2% menjadi 19.248,64. Aluminium Corp of China Ltd naik 3,5% sementara China Coal Energy Co naik setelah perusahaan melaporkan kenaikan 17% dalam produksi batubara Agustus.

Sementara saham energi menguat setelah minyak berjangka Nymex naik lebih dari US$ 90 per barel di New York, dengan saham CNOOC Ltd naik 1,5% dan PetroChina Co juga naik 1,5%. [ast]

BI: Kredit Konsumsi Rawan Terhadap Guncangan Ekonomi

Gb
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai pesatnya pertumbuhan kredit konsumer perlu diwaspadai. Pertumbuhan kredit konsumsi bisa menimbulkan kerawanan jika terjadi gejolak ekonomi yang menyebabkan nasabah gagal bayar.

"Kredit konsumsi memiliki potensi kerawanan terhadap bank kalau ada shock ekonomi seandainya nasabah gagal bayar," ungkap Juru Bicara BI, Difi Johansyah ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Rabu (14/9/2011).

Data BI menyebutkan nilai kredit konsumsi ini mencapai Rp 113 triliun hingga awal Agustus 2011 lalu atau tumbuh 6,2% sepanjang tahun (ytd) dan 23,2% secara year on year (yoy). BI mengungkapkan pertumbuhan ini sudah mendekati ambang batas BI.

Meningkatnya kredit konsumsi ini menurut Difi, dikarenakan masyarakat yang cenderung menyukai kredit yang memang sangat mudah untuk mendapatkannya. Bayangkan saja, tanpa agunan dan dengan persyaratan yang mudah masyarakat sudah bisa mendapatkan kredit konsumsi seperti kredit kendaraan bermotor, kredit perumahan hingga kredit tanpa agunan.

"Demandnya memang tinggi, karena persyaratan yang lebih mudah, bahkan ada yang tidak perlu memakai agunan," terang Difi.

Melihat data BI kembali, saat ini kredit perumahan mencapai Rp 17,9 triliun. Sebanyak 45% di antaranya merupakan kredit rumah di bawah tipe 70 m2 atau masuk kategori rumah sederhana. Adapun kredit kendaraan senilai Rp 12,6 triliun dan kredit multiguna Rp 14,5 triliun.

"Kalau ada shock ekonomi bisa mengkhawatirkan ini," kata Dia.

Analis Bank Danamon Anton Gunawan bahkan secara gamblang menilai Kredit Tanpa Agunan (KTA) di bank asing berisiko menimbulkan penggelembungan (bubble) ketimbang kredit otomotif yang semakin diwaspadai dewasa ini.

Menurutnya, kredit yang memiliki agunan jauh lebih aman, seperti kredit otomotif maupun properti di Indonesia seperti sekarang ini.

"(Kredit) otomotif itu walaupun mungkin berisiko kan bisa di-repo. Lelang jual kembali ada nilainya meski menyusut," katanya.

Ia mengatakan, walapun memang ada risiko, tetapi kredit otomotif belum seheboh apa yang diberitakan selama ini dan kemungkinan bubble masih rendah. Karena, kredit tersebut masih ada nilainya, berbeda dengan KTA.

"Nah, masalahnya NPL timbul di bank asing itu masalah KTA itu yang harus diperhatikan. Untuk bubble otomotif justru masih rendah," ujarnya.

Seperti diketahui, tak hanya perbankan, sejumlah perusahaan pembiayaan kini menawarkan kredit konsumsi yang syaratnya sangat menggiurkan. Untuk kredit konsumsi motor misalnya, dengan uang muka hanya Rp 500 ribu, konsumen sudah bisa membawa pulang motor tanpa dokumen-dokumen yang rumit, cukup KTP dan Kartu Keluarga.

(dru/qom)

Teknologi-Energi Sokong Bursa Asia Menguat

Teknologi-Energi Sokong Bursa Asia Menguat
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia sebagian besar menguat pada Rabu (14/9), dengan saham teknologi dan perusahaan energi menjadi pemain terbaik. Namun, apresiasi terhambat oleh masalah utang Eropa.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average naik 0,5%, indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,8% sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,4%.

Penguatan di bursa Asia mengikuti kenaikan saham AS dan Eropa semalam, dimana dengan investor agak terpacu setelah Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan optimisme bahwa para pemimpin Eropa akan menyelesaikan keberatan Finlandia untuk menyelamatkan Yunani.

Kanselir Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy akan berbicara dengan Perdana Menteri Yunani George Papandreou, sementara Menteri Keuangan AS Timothy Geithner akan bertemu dengan menteri keuangan Uni Eropa di akhir pekan ini.

"Geithner akan memperingatkan rekan-rekannya bahwa setiap bentuk ancaman untuk mengendapkan peristiwa sejenis Lehman. Ini berlaku global, tidak hanya konsekuensi zona euro yang spesifik," kata ahli strategi di BNP Paribas. "Selama Yunani terus menunjukkan niat untuk pulih dan melompat keluar dari masalah, maka dana akan tersedia dan default dapat dihindari," kata mereka.

Saham teknologi naik di bursa AS dan pengerek terbesar kenaikan di Tokyo, dengan Sharp Corp melonjak 5,7%, Sony Corp naik 2,5% dan pembuat perangkat lunak permainan komputer Konami Corp naik 3,8%.

Otomotif juga menunjukkan kekuatan, dengan Mazda Motor Corp naik 3,5% dan Isuzu Motors Ltd naik 2,3%. Produsen mobil Korea Selatan jatuh, dengan Kia Motors Corp melemah 1,0% dan Hyundai Motor Co Ltd turun 1,5%.

Saham energi juga mendukung penguatan bursa seluruh Asia, karena harga patokan minyak mentah berjangka Nymex berada di kisaran US$ 90 per barel.

Inpex Corp naik 2,3% pada sesi Tokyo, sementara Beach Energi Ltd. naik 3,0% dan Linc Energy Ltd naik 3,0% dalam perdagangan Sydney. Apresiasi saham sumber daya juga membantu pasar Australia, dengan Rio Tinto Ltd naik 1,5% dan Fortescue Metals Ltd naik 1,7%. [ast]

Awal Sesi, Bursa Australia Menguat

Medium
INILAH.COM, Sydney – Saham Australia naik di awal perdagangan Rabu (14/9), dengan indeks S&P/ASX 200 naik 0,6% ke level 4.098,70.

Saham sumber daya dan energi mendukung apresiasi di tengah sentimen buruk dari Eropa. Saham tambang raksasa BHP Billiton Ltd naik 1,1% dan Woodside Petroleum Ltd naik 0,9%. [ast]

Bursa Jepang Dibuka Naik Tipis

Headline
INILAH.COM, Sydney - Saham Jepang naik tipis pada awal perdagangan Rabu (14/9), dengan Nikkei Stock Average menguat 0,1% ke level 8.621,63.

“Dengan pedagang mencermati utang Eropa, aliran berita terbaru tampaknya menunjukkan adanya langkah-langkah tambahan yang diumumkan Yunani pada akhir pekan. Sedangkan tahap berikutnya dari paket Yunani pertama yang akan dirilis akhir bulan ini, harus membatasi risiko default Yunani lebih tertib, "kata ahli strategi di Barclays Capital.

Saham produsen mobil dan perusahaan teknologi adalah salah satu pemain terbaik di Asia, dengan Mazda Motor Corp naik 2,8%, sementara Sharp Corp reli 4,3% dan Sony Corp naik 1,9%. [ast]

GDST Dilirik Asing, Menuju Rp 300

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) akan menuju Rp300 dalam waktu dekat. Hal ini terkait minat perusahaan asing terhadap perseroan.

GDST berencana menjual sebagian porsi saham yang dimiliki PT Jayapari Steel Tbk. kepada salah satu taipan perusahaan besi baja dari India, Arcelor Mittal. Harga penawaran tender diperkirakan berada di level Rp 300 per lembarnya yang akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Aksi ini di luar rencana korporasi, yang akan masuk dalam konsorsium proyek raksasa pembangunan sarana umum yang dimotori oleh salah satu BUMN.

Walaupun GDST mencatat penurunan laba pertengahan 2011, namun pihak perusahaan optimis akan mencetak peningkatan penjualan minimal 20% pada tahun ini dan mendorong peningkatan laba bersih perusahaan sedikitnya 17%.

Pada perdagangan Selasa (13/9), GDST ditutup menguat ke level Rp 191 atau naik 20 poin (11,7%). Didominasi aksi beli bersih broker-broker asing besar, GDST diperdagangkan dengan 326.45 juta lembar saham, senilai lebih dari Rp 62 miliar. [ast]