Rabu, 14 September 2011

Potensi Penguatan Didukung Saham Non Unggulan

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada Rabu (14/9) diperkirakan akan bergerak fluktuatif. Namun, ada potensi penguatan didukung saham-saham lapis dua dan tiga.

Arif Fahruri, analis dari Erdhika Securities mengatakan, market hari ini masih akan bergerak volatile, tapi masih ada peluang menuju level 4.000. Menurutnya, ekspektasi stimulus berupa tambahan likuiditas hingga Rp300 miliar, membuat investor bersiap mengakumulasi saham-saham perusahaan CPO.

Pasalnya, efek banjir likuiditas ini justru akan memicu harga komoditas dan sedikit imbasnya terhadap sektor ini. “Antisipasi ini sudah terlihat di pasar futures soft komoditas seperti soybeans dan CPO,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Arif menambahkan, sektor keuangan akan banjir likuiditas sehingga bisa memicu inflasi. Untuk trading, ia masih menjagokan beberapa saham. Pilihannya adalah JAPFA Comfeed Indonesia (JPFA), Indofood (INDF), Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), Aneka Tambang (ANTM), Adaro Energy (ADRO) dan Boreno Energy (BORN). “Saham-saham ini masin menarik dan ada peluang penguatan lebih lanjut,” tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (13/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 21,34 poin (0,55%) ke level 3.874,78, dengan intraday terendah di 3.855,03 dan tertinggi di 3.929,54. Perdagangan di Bursa Efek Indonseia didukung volume transaksi sebesar4,242 miliar lembar saham, senilai Rp 3,343 triliun dan frekuensi 139.854 kali.

Sebanyak 105 saham naik, sisanya 114 saham turun, dan 105 saham stagnan. Asing mengkontribusi koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih asing (net foreign sell) mencapai Rp591 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,267 triliun dan transaksi beli mencapai Rp675 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar