Rabu, 14 September 2011

Cermati Krisis Eropa, Bursa Wall Street Membaik

New York - Investor mulai bertaruh soal perkembangan krisis di Eropa sehingga membuat saham-saham di bursa Wall Street kembali ditutup menguat. Investor meyakini para pemimpin Eropa akan segera mengambil langkah mengatasi krisis utang Yunani.

Kekhawatiran seputar krisis di kawasan Eropa yang bisa membawa dunia ke resesi lain telah menjungkalkan harga saham-saham, meski diyakini telah mencapai harga yang sudah memfaktorkan gagal bayar Yunani.

Beberapa analis mengatakan, pasar telah memfaktorkan skenario negatif lain sehingga setiap perkembangan dari Eropa akan menjadi alasan untuk membeli saham-saham.

"Masih ada kesempatan untuk datangnya paket penyelamatan baru, tapi saya pikir investor telah mempertimbangkan kasus terburuk, skenario jangka pendek," ujar Bryant Evans, penasihat investasi dan manajer portofolio Cozad Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/9/2011).

"Saya pikir investor mungkin menjadi sedikit lebih nyaman dengan ide Yunani mungkin akan mengalami gagal bayar," tambahnya.

Pada perdagangan Selasa (13/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup naik 44,73 poin (0,40%) ke level 11.105,85. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 10,60 poin (0,91%) ke level 1.172,87 dan Nasdaq menguat 37,06 poin (1,49%) ke level 2532,15.

Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar naik karena dianggap sebagai saham yang berisiko lebih rendah untuk pertaruhan dan dipandang memberikan keuntungan dalam iklim ekonomi yang membaik.

Saham Oracle Corp, Intel Corp dan Apple Inc memberikan dorongan besar di Nasaq. Saham Oracle naik hingga 3,6%. Sementara sektor industri memberikan porsi terbesar untuk S&P 500.

Perdagangan juga berjalan cukup moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,8 miliar lembar saham, sedikit di atas rata-rata tahun lalu yang sebesar 7,6 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar