Senin, 24 Oktober 2011

Asing Koleksi, IHSG Naik 2,3%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat hingga 86,12 poin atau 2,3% ke 3.706,78 pada penutupan perdagangan Senin (24/10). Volume perdagangan mencapai 5,8 miliar saham senilai Rp4,8 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 201 saham naik, 48 saham turun dan 68 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp405,3 miliar dengan pembelian asing Rp1,6 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,2 triliun.

Indeks JII naik 13,2 poin ke 516,65, indeks ISSI naik 2,5 poin ke 119,7 dan indeks LQ45 naik 19,7 poin ke 660,02. Penguatan didukung sektor perkebunan yang naik 55,1 poin ke 2.050 disusul sektor pertambangan naik 40,4 poin ke 2.610. Namun semua sektor mengalami kenaikan.

Penguatan IHSG seiring dengan bursa regional yang positif. Sentimen optimisme Eropa yang akan menghasilkan solusi konkrit mengatasi krisis utang pada Rabu mendatang telah mendorong bursa dunia menghijau.

Bursa Asia menguat tajam seperti indeks Hang Seng naik 4,1% ke 18.771, indeks Nikkei naik 1,9% ke 8.843, indeks Shanghai naik 2,2% ke 2.370, indeks Kospi naik 3,2% ke 1.898, indeks KLSE naik 0,7% ke 1.450, indeks STI naik Rp2,2% ke 2.772, indeks

Penguatan juga diikuti sebagian bursa Eropa seperti indeks FTSE naik 0,2% ke 5.500, indeks DAX naik 0,1% ke 5.977 namun indeks CAC turun 0,3% ke 3.160.

China dan Eropa Angkat Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia naik untuk hari kedua. Hal ini setelah data menunjukkan manufaktur China dapat meningkat pertama kalinya dalam empat bulan dan langkah para pemimpin Eropa menuju strategi mengatasi krisis utang daerah.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Senin (24/10) meningkat 2,7% menjadi 119,07 pada pukul 4:43 di Tokyo. Indeks pekan lalu mengalami penurunan mingguan terbesar dalam sebulan, setelah Jerman mengatakan tidak akan ada perbaikan cepat untuk krisis utang, dalam pertemuan puncak akhir pekan para pemimpin Eropa di Brussels.

"Ekspektasi ekonomi menjadi tertekan selama September, meredam tanda-tanda perbaikan dalam prospek ekonomi yang memiliki efek positif pada pasar," ujar Nader Naeimi, strategist AMP Capital Investors Ltd di Sydney. "Tidak ada tanda yang jelas dari perpecahan antara pemimpin Eropa, tetapi ada juga beberapa kekecewaan karena hal penting tidak diumumkan."

Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,9% setelah laporan menunjukkan ekspor naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 3,3% dan di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 2,7%.

Di China, indeks komposit Shanghai naik 2,3%, setelah laporan menunjukkan manufaktur China dapat meningkat pada Oktober. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melonjak 4,2%, tertinggi di antara indeks Asia Pasifik.

Saham Asia melanjutkan kenaikannya setelah rilisnya data manufaktur China dan data ekspor Jepang. Hal ini mengisyaratkan bahwa dua ekonomi terbesar Asia menahan krisis utang Eropa.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% hari ini, menghapus kerugian 0,7%. Indeks naik 1,9% pada 21 Oktober, mencatatkan reli terpanjang mingguan sejak Februari, karena pemerintah Eropa dinilai menggelontorkan dana US$1,3 triliun untuk menjinakkan krisis.

Pemimpin Eropa di Brussels merencadanakan memulihkan perbankan, mencari strategi untuk mengatasi krisis utang. KTT krisis manajemen ke-13 dalam 21 bulan tanpa restrukturisasi paksa utang Yunani, menempel pada kebijakan pemegang obligasi untuk membantu memulihkan keuangan negara. Solusi lengkap untuk dana penyelamatan akan dirilis pada Rabu (26/10).

Eksportir Jepang menguat setelah laporan menunjukkan pengiriman meningkat lebih dari yang diperkirakan pada September, karena naiknya permintaan untuk mobil dan suku cadang mobil. Ini mengindikasikan pemulihan dalam pengiriman telah menahan pelemahan ekonomi global.

Honda Motor Co, produsen mobil yang mendapat lebih 80% dari penjualan luar negeri, naik 2,6% di Tokyo, setelah Jepang melaporkan perkiraan ekspor yang lebih baik dari estimasi. Toyota Motor Corp,produsen mobil terbesar dunia berdasarkan nilai pasar, naik 1,3% dan Suzuki Motor Corp, produsen mobil keempat Jepang dari penjualan, naik 2,7%.

Bridgestone Corp, produsen ban, melonjak 4,1%. Perusahaan ini ingin meningkatkan penjualan tahunan menjadi 3,6 triliun yen (US$ 47 miliar) pada 2012 karena memperluas produksi di China untuk memenuhi permintaan yang terus naik.

Samsung Engineering Co, konstruksi dan perusahaan rekayasa terbesar Korea Selatan dari nilai pasar, melonjak 6,3%, setelah laba operasi kuartal ketiga perusahaan naik lebih dari dua kali lipat.

Perbankan China reli setelah Barclays mengatakan bank Hong Kong yang terdaftar mungkin akan membukukan rata-rata pertumbuhan laba 32% pada kuartal ketiga. Industrial & Commercial Bank of China melonjak 6,3%. China Construction Bank Corp, bank terbesar kedua, naik 3,7%. Bank of China Ltd meningkat 5,3%.

Manufaktur China mungkin berkembang pada Oktober untuk pertama kalinya dalam empat bulan, setelah kontraksi terpanjang sejak 2009. Angka 51,1 untuk indeks yang dirilis HSBC Holdings Plc dan Markit Economics adalah yang tertinggi dalam lima bulan, dibandingkan angka terakhir di 49,9 untuk September dan Agustus. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.

Produsen bahan baku naik atas kenaikan harga tembaga dan minyak berjangka. BHP Billiton naik 3,2% di Sydney. Rio Tinto Group, pertambangan terbesar kedua dunia dari penjualan, melonjak 4,9%. Inpex Corp, penjelajah energi terbesar Jepang, meningkat 3% di Tokyo. [ast]

Sektor industri dasar paling besar menyumbang lonjakan indeks di sesi II

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan lonjakan 2,38% di sesi II. Itu artinya, posisi terakhir indeks saat ini adalah 3.706,782.

Kenaikan sekitar 191 saham menyokong pergerakan indeks. Sedangkan 45 saham lainnya tercatat turun dan 61 saham stagnan. Volume transaksi hari ini melibatkan 5,864 miliar saham senilai Rp 4,891 triliun.

Seluruh sektor juga menghijau. Penyumbang terbesar kenaikan indeks sore ini berasal dari sektor industri dasar sebesar 4,18%. Setelah itu disusul oleh sektor keuangan yang naik 3,55% dan sektor manufaktur yang naik 2,96%.

Saham-saham yang menghuni posisi top gainers sore ini antara lain: PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) naik 21,62% menjadi Rp 900, PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) naik 19,69% menjadi Rp 152, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) naik 16,9% menjadi Rp 415.

Sementara itu, tiga saham yang mencatatkan penurunan paling dalam (top losers) di antaranya yakni: PT Jaya Konstruksi Manggala Prata (JKON) turun 15% menjadi Rp 850, PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) turun 13,04% menjadi Rp 300, dan PT Star Petrochem (STAR) turun 12,87% menjadi Rp 149.

Melaju 86 Poin, IHSG Tembus Lagi 3.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level psikologis 3.700 setelah melaju 86 poin. Perburuan saham-saham unggulan punya andil besar dalam penguatan IHSG hari ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.835 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.900 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melesat 54,318 poin (1,5%) ke level 3.674,982 mengikuti tren penguatan bursa-bursa di Asia. Beberapa investor masih menanti hasil pertemuan petinggi Eropa soal penyelesaian krisis utang.

Aksi beli selektif di saham-saham unggulan membuat indeks terus bergerak ke atas sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Zona merah berhasil dihindari IHSG sepanjang hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 80,472 poin (2,22%) ke level 3.701,136. Penguatan ini menempatkan IHSG sebagai terkuat kedua di Asia setelah bursa saham Hong Kong.

Laju bursa-bursa di regional semakin kencang, hal ini juga turut menyemangati pergerakan IHSG. Indeks pun sempat melambung ke posisi puncaknya di 3.716,644.

Mengakhiri perdagangan, Senin (24/10/2011), IHSG ditutup melaju 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 19,371 poin (3,02%) ke level 659,616.

Investor semakin percaya diri setelah pemerintah Perancis menyatakan langkah penyelematan krisis utang Eropa bisa segera disepakati. Perburuan saham-saham pun kembali terjadi di lantai bursa.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun kompak menguat, rata-rata dengan penguatan yang signifikan. Indeks sektor industri dasar menguat paling tinggi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 147.016 kali pada volume 5,864 miliar lembar saham senilai Rp 4,891 triliun. Sebanyak 201 saham naik, sisanya 48 saham turun, dan 67 saham stagnan.

Dana asing parkir lagi di pasar saham dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelain bersih (foreign net buy) senilai Rp 405,162 miliar di seluruh pasar.

Penguatan bursa-bursa di Asia semakin signifikan, rata-rata tumbuh lebih dari dua persen. Penguatan kali ini dipimpin bursa saham Hong Kong yang ditutup naik lebih dari empat persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melesat 53,06 poin (2,29%) ke level 2.370,33.
  • Indeks Hang Seng melompat 746,10 poin (4,14%) ke level 18.771,82.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 165,09 poin (1,90%) ke level 8.843,98.
  • Indeks Straits Times menanjak 62,95 poin (2,32%) ke level 2.775,36.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.500 ke Rp 56.700, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.950 ke Rp 68.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.500 ke Rp 41.250, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 1.150 ke Rp 23.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 8.500 ke Rp 331.500, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 12.600, Bayan (BYAN) turun Rp 350 ke Rp 18.850, dan Jaya Konstruksi (JKON) turun Rp 150 ke Rp 850.

(ang/qom)

Tunggu Solusi Konkrit, Bursa Eropa Bangkit

Headline
INILAH.COM, London - Optimisme dari KTT Uni Eropa akan menghasilkan solusi konkrit telah mendorong bursa saham naik pada perdagangan Senin (24/10).

Indeks FTSE naik 0,4% ke 5.512, indeks DAX naik 0,9% ke 6.030 dan indeks CAC naik 0,7% ke 3.194, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Para pemimpin Uni Eropa diduga membuat beberapa kemajuan dengan strategi mengatasi krisis pada Minggu kemarin. Walaupun keputusan akhir akan dilakukan pada Rabu mendatang.

Indeks perbankan di Stoxx 600 naik 1,3% dengan isyarat pemimpin Uni Eropa mendukung rekapitalisasi perbankan. Indeks saham top Eropa naik 0,4% setelah naik 2,5% pada Jumat pekan lalu. Kenaikan ini merupakan reli selama empat pekan terakhir.

Walaupun ada yang skeptis penguatan ini hanya jangka pendek saja. "Saya menjadi kesempatan untuk jual dalam reli ini dari pada percaya tetapi ternayta tidak bertahan lama," kata Jeremy Batstone-Carr, analis di Charles Stanley.

Kalau tidak ada solusi yang konkrit pada Rabu mendatang maka sebagian besar saham akan turun lagi.

Dolar AS naik tipis 0,07% menjadi 76.446 terhadap mata yang utama, DXY turun 0,3% menjadi 76,12. Saham AS mengalami reli pada Jumat kemarin dengan Dow naik 2,3%, indeks S&P naik 1,8% dan Nasdaq naik 1,4%.

Bursa Asia menghijau seperti indeks Hang Seng naik 4,1% ke 18.764, indeks Nikkei naik 1,9% ke 8.843, indeks Shanghai naik 2,04%, indeks ASX naik 2,7% ke 4.255, indeks KLSE naik 1,4% ke 1.459, indeks STI naik 2% ke 2.766, indeks Kospi naik 3,2% ke 1.898.

SMSM bagi dividen interim senilai Rp 50 per saham

JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) memutuskan untuk membagi dividen interim tahun buku 2011 senilai Rp 50 per saham atau total Rp 71,983 miliar. Pembagian dividen interim itu didasarkan pertimbangan kinerja keuangan yang cukup mendukung hingga kuartal ketiga tahun ini.

Pada akhir September 2011, perusahaan membukukan laba bersih sejumlah Rp 147,662 miliar. Sedangkan, saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya mencapai Rp 416,513 miliar.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan SMSM Ang Andri Pribadi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, hari ini (24/10) menyebut, perseroan akan membayarkan dividen interim pada 1 Desember 2011.

Adapun, batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan negosiasi hingga 17 November 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai sampai 22 November mendatang.

Hingga perdagangan pukul 14.16 WIB, saham SMSM diperdagangkan reli 3,23% ke level Rp 1.280 per saham. Jika mengacu pada harga saham tersebut, maka setiap pemegang saham berpotensi mengantongi keuntungan dari dividen (dividen yield) sekitar 0,039%.

Belum ada langkah kongkret Eropa menyebabkan emas kembali diburu

Belum ada langkah kongkret Eropa menyebabkan emas kembali diburu
MELBOURNE. Harga kontrak emas siang ini ditransaksikan menanjak. Dengan demikian, lonjakan harga si logam mulia ini sudah terjadi selama dua hari belakangan. Pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 1.647,55 per troy ounce. Pada pukul 15.33 waktu Melbourne, kontrak yang sama berada di level US$ 1.646,97 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,7% menjadi US$ 1.647,50 per troy ounce.

Kenaikan harga emas terjadi karena investor kembali mencemaskan bahwa pimpinan Eropa tidak akan memperbaiki krisis utang Eropa. Sebab, pembicaraan mengenai penanganan utang terkesan berlarut-larut.

"Pasar mulai mengungkapkan bahwa perundingan yang dilakukan pimpinan Eropa tidak akan berdampak pada apa pun juga. Kita harus segera melihat aksi yang nyata atas krisis ini," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney. Dia menambahkan, jika pembicaraan tersebut belum menemui titik akhir, emas masih akan menjadi incaran.

Spekulasi Fed, Dolar Turun di Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Dolar AS melemah terhadap 14 dari 16 mata uang utama di Asia pada Senin (24/10) setelah Fed akan mempertimbangkan langkah pelonggaran untuk meningkatkan ekonomi AS.

Bursa saham Asia menguat dengan ekspektasi data manufaktur China bulan Oktober yang positif. Kurs euro naik setelah Menkeu Prancis menyatakan keyakinannya terhadap pencapaian kesepakatan Uni Eropa dalam mengatasi krisis pada Rabu mendatang.

Namun kurs yen tergelincir setelah Menkeu Jepang akan mengambil langkah jiga diperlukan untuk mengatasi pelemahan mata uang.

"Pasar yakin bahwa Fed akan mengumumkan semacam pelonggaran lebih lanjut untuk mendukung perekonomian AS," kata Junichi Ishikawam analis di IG Market Securities Ltd di Tokyo, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Dolar melemah 0,3% menajdi US$1,3940 per euro di London. Sementara yen melemah menjadi 76,33 dari 76,29 pada pekan lalu. Sedangkan euro naik 0,3% menjadi 106,37 yen.

The Fed telah memmbeli US$2,3 triliun surat utang sejak 2008 dalam dua putaran. Bank sentral AS ini berharap dapat meningkatkan ekonomi AS yang belum pulih.

KTT Positif, Saham Eropa Cenderung Naik

Medium
INILAH.COM, London - Saham Eropa Senin (24/10) diperkirakan akan dibuka flat cenderung naik setelah pertemuan puncak, di mana para pembuat kebijakan bergerak mendekati kesepakatan rekapitalisasi bank dan rincian yang berkaitan dengan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa.

Mengutip CNBC, indeks FTSE diperkirakan menguat, indeks DAX di Frankfurt dibuka naik 44 poin, dan indeks CAC 40 naik 22 poin. Di Asia, saham naik di tengah berita kemajuan KTT di Brussel, tetapi memunculkan keprihatinan atas tingkat kerugian pemegang obligasi swasta dari pemerintah Yunani. Kesepakatan akhir telah ditunda sampai Rabu, tetapi perbedaan pendapat antara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel terkait Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa dalam hubungan dengan Bank Sentral Eropa tampaknya telah diselesaikan, dengan Sarkozy kembali pada kesediaan untuk penggunaan dana ECB secara tak terbatas untuk tujuan bailout.

Dow Jones melaporkan pada Minggu malam bahwa ada konsensus di antara para pemimpin, di mana bank harus melakukan haircut sekitar 50% terhadap kepemilikan obligasi Yunani mereka. Sebuah sumber mengatakan bahwa Jerman dan negara zona euro akan melakukan haircut lebih dari 60%, tapi Perancis dengan aset yang signifikan di Yunani, mau haircut sekitar 40%. Bank Belanda ABN Amro telah berjanji untuk membeli aset keuangan bank zona euro, laporan FT pada Senin.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy diperkirakan wawancara TV pada hari Senin di KTT Brussel selama akhir pekan dan menjelang pertemuan G20 di Cannes pada akhir November. Di London, Anggota Parlemen telah mengatur untuk memilih apakah Inggris harus mengadakan referendum tentang keanggotaan Uni Eropa di tengah krisis utang di zona euro yang sedang berlangsung. [cms]

Sesi Dua, Pilih Saham Dengan Ekspektasi Laba

INILAH.COM, Jakarta – Apresiasi bursa siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham dengan pertumbuhan laba signifikan bisa menjadi pilihan menarik bagi investor.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (24/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 83,75 poin (2,31%) ke level 3.704,416. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 18,19 poin (2,84%) ke angka 658,435.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,375 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,999 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,006 triliun di pasar reguler dan total Rp2,206 triliun dan frekuensi 77.404 kali. Sebanyak 193 saham menguat, sedangkan 34 saham melemah dan 56 saham stagnan.

Penguatan indeks, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 114,04 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp580.6 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp466,5 miliar.

Semua sector saham, kompak mendukung penguatan indeks. Saham sektor industri dasar memimpin penguatan 3,58%, disusul pertambangan dan keuangan yang naik 3,10%, manufaktur 2,55%, aneka industri 2,33%, perkebunan 2,22%, konsumsi 2,10%, properti 1,24%, perdagangan 1,52% dan infrastruktur 0,30%.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.738 dan 3.595 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (24/10).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini, salah satunya dipicu oleh euphoria pasar atas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa kemarin, Minggu (22/10). “KTT itu direspon positif oleh pelaku pasar global secara umum, sehingga berpengaruh positif bagi IHSG. Pasar optimistis petinggi Uni Eropa akan menemukan solusi untuk mengatasi krisis utang kawasan tersebut,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pasar merespon positif KTT yang menyepakati peningkatan dana The European Financial Stability Facility (EFSF) dari 440 miliar euro saat ini. Angkanya dirumorkan jadi lebih besar 4-5 kali lipat. “Dana ini sangat bermanfaat bagi anggota negara Uni Eropa yang mendapat ancaman gagal bayar (default),” paparnya.

Alfiansyah menambahkan, pasar juga merespon positif atas disepakatinya bantuan dana talangan untuk pembayaran utang Yunani sehingga sentimennya semakin positif. “Sebab, dana EFSF akan jadi antisipasi atas negara lain selain Yunani yang potensial gagal bayar,” tuturnya.

Di sisi lain, pasar juga merespon positif akan dirilisnya publikasi laporan keuangan emiten dalam negeri untuk kuartal III-2011 pada pekan keempat Oktober. “Tapi, faktor eksternal lebih dominan berpengaruh bersamaan dengan positifnya sentimen dari rilis kinerja keuangan emiten kuartal III di sini,” paparnya.

Alfiansyah menjelaskan, meski publikasi laporan keuangan bersifat individual emiten, tapi karena dirilis bersamaan, akan terakumulasi pada kuatnya pergerakan indeks hari ini. Karena itu, secara umum, semua sektor saham kompak mendukung penguatan indeks. “Tapi, ada tiga sektor saham yang jadi penggerak utama yakni industri dasar, keuangan dan pertambangan,” timpalnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham yang pertumbuhan labanya diekspektasikan signifikan pada kuartal ketiga 2011 di sektor perbankan, pertambangan, dan grup Astra. “Beberapa saham di sektor ini telah mencatatkan kinerja yang fantastis pada semester I-2011 sehingga akan terjaga hingga kuartal III ini,” imbuhnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI).

PT Bukit Asam (PTBA), PT Adaro Energy (ADRO), PT Borneo Lumbung Energi (BORN) dan PT Bumi Resources (BUMI). Lalu, PT Astra Internasional (ASII) dan PT United Tractor (UNTR). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham itu untuk trader jangka pendek, dan buy untuk investor jangka panjang,” imbuhnya. [ast]

Kinerja Emiten vs Solusi Eropa

INILAH.COM, Jakarta – Belum adanya kepastian solusi krisis utang zona Euro, masih membayangi indeks pekan ini. Sentimen kinerja kuartal tiga emiten pun tidak dapat membantu banyak. Benarkah?

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, selama belum ada kesepakatan antara Jerman dan Prancis mengenai bailout Yunani, pasar belum berani berspekulasi. Apalagi banyak berita-berita jelek baru, yang tetap harus membuat kita berhati-hati,“Bahkan, laporan keuangan emiten tidak mampu menahan penurunan bursa bila KTT negatif,” katanya kepada INILAH.COM.

Seperti diketahui, dalam tiga bulan terakhir, ekonomi Yunani memburuk karena harus mencari dana talangan 252 miliar euro. Setelah bailout pertama sebesar 109 miliar euro pada Juli kemarin, Yunani masih membutuhkan dana bailout kedua sebesar 114 miliar euro. Namun, ada persyaratan haircut 50% dari para pemegang obligasi dari kesepakatan semula sebesar 21%.

Pekan lalu, otoritas Uni Eropa menyetujui pemberian dana talangan senilai US$8.1 miliar untuk Yunani dan menyiapkan sekitar 940 miliar Euro untuk meredam krisis utang di Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas pada Minggu (23/10) kemarin pun mengatakan sudah ada kesepakatan yang terbentuk atas rencana mengatasi masalah utang di kawasan itu. Namun, pasar memilih berhati-hati menjelang pertemuan final pada Rabu (26/10).

Tommy mengatakan, selama support di level 3.525 masih bertahan, arah IHSG sebenarnya masih menguat. Hal ini didukung situasi pasar yang sepertinya membaik sesuai harapan. Namun, dengan adanya risiko yang timbul, sebaiknya kewaspadaan tetap menjadi fokus dalam trading. “Investor sebaiknya wait and see, karena pertemuan pemimpin Eropa baru akan memperoleh kesimpulan yang jelas Rabu besok,” ujarnya.

Ia memprediksikan, pekan ini IHSG akan bergerak di kisaran support 3580 dan resistance 3750. Bila KTT berhasil, IHSG akan melesat dan menembus level 3.800-3.900. “Namun, bila tidak, IHSG bisa menuju ke level 3.300,” pungkasnya.

Senada dengan pengamat pasar modal Helmy Arsyad. Menurutnya, KTT Eropa akan mempengaruhi psikologis investor untuk masuk ke pasar pekan ini. Jika positif, maka dipastikan IHSG akan rebound. Namun jika negatif, maka IHSG akan mengalami koreksi, meski tidak drastis,” Indeks akan turun dan bertahan di level 3.400,” ujarnya.

Adapun Helmy menilai, sentimen laporan keuangan emiten-emiten kuartal tiga 2011 yang dirilis mulai hari ini, hanyalah faktor minor. “Ini berarti, kinerja emiten tidak dapat secara signifikan mendongkrak kenaikan bursa,”paparnya.

Edwin Sebayang dari MNC Securities juga mengakui bahwa penopang utama sentimen bursa domestik pekan ini masih isu krisis utang Yunani. Pelaku pasar berharap KTT Uni Eropa dapat membawa strategi yang dapat membebaskan Yunani dari ancaman default utang. “Pelaksanaan pertemuan para petinggi Uni Eropa ini memberi harapan bahwa krisis utang Eropa akan segera membaik,” ucapnya.

Namun, ia menilai, kinerja emiten kuartal tiga yang diprediksi positif, dapat membawa semangat baru pada pergerakan indeks. Situasi ini pun akan memberi dukungan pada investor untuk berburu saham unggulan yang sudah terdiskon cukup besar, terutama yang berbasis pasar domestik.

“Laporan keuangan emiten pada pekan ketiga keempat Oktober bisa mengangkat indeks. Terutama jika laba bersih per saham (EPS) kuartal tiga 2011 mencapai di atas 30%. Adapun EPS di BEI tahun ini diperkirakan tumbuh 33% dan PER 11 kali,” katanya.

Edwin memprediksikan, IHSG bisa terus membaik pekan ini, apalagi kenaikannya tertinggal ketimbang Eropa dan AS yang akhir pekan lalu naik 2%. Hal ini didukung stabilnya nilali tukar rupiah serta naiknya harga minyak mentah, emas, timah dan nikel,”IHSG akan berada di kisaran 3500-3750 pekan ini,”ujarnya.[ast]

China Bangkit, IHSG Sesi I Ditutup Tembus 3.704,42

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Senin (24/10) ditutup naik 2,31% ke level 3.704,42.

Penguatan indeks siang ini seiring rally yang terjadi di bursa regional dan penguatan harga komoditas dunia ditambah naiknya sektor manufaktur China yang sempat kontraksi 3 bulan berturut-turut. PMI China, yang dirancang untuk memberikan gambaran awal aktivitas pabrik bulan ini naik menjadi 51,1 pada Oktober dari bulan September 49,9, melebihi level 50 poin untuk pertama kalinya sejak Juli.

Bursa Asia siang menguat signifikan memfaktorkan sentimen positif dari Eropa dan penguatan bursa global di akhir pekan kemarin. Menguatnya harga komoditas khususnya metal juga menjadi sentimen positif pada saham-saham sektor mining. ETF Indonesia di bursa AS di akhir pekan lalu juga menguat sekitar 2,5%. Shanghai naik 0,35%, Hang Seng naik 3,92%, KLSE naik 1,32%, Nikkei naik 1,65%, STI naik 2,02%, dan Seoul naik 2,77%.

Sebanyak 192 saham tercatat naik siang ini, 34 saham turun, dan 58 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 2,84% ke level 658,44, sedang JII naik 2,43% ke level 515,7.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,37 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2 triliun.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah ASII naik 2,49%, GGRM naik 3,04%, ITMG naik 4,02%, UNTR naik 3,94%, PTBA naik 3,57%, dan AALI naik 2,59%.

Menanjak 2,2%, IHSG Terkuat Kedua di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 2,22% akibat aksi beli di saham-saham unggulan. Penguatan ini menempatkan IHSG sebagai terkuat kedua di Asia setelah bursa saham Hong Kong.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melesat 54,318 poin (1,5%) ke level 3.674,982 mengikuti tren penguatan bursa-bursa di Asia. Beberapa investor masih menanti hasil pertemuan petinggi Eropa soal penyelesaian krisis utang.

Aksi beli selektif di saham-saham unggulan membuat indeks terus bergerak ke atas sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hari ini di level 3.706,886.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (24/10/2011), IHSG menanjak 80,472 poin (2,22%) ke level 3.701,136. Sementara Indeks LQ 45 melesat 17,389 poin (2,71%) ke level 657,634.

Perdagangan hari ini didominasi aksi beli, namun nilai transaksi belum terlalu tinggi. Saham-saham unggulan kembali dikoleksi investor, terutama berbasis komoditas dan tambang.

Harga-harga komoditas beranjak naik menyambut pertemuan para petinggi Eropa guna membahas penyelesaian krisis utang setempat. Sentimen ini turut mendorong aksi beli di saham-saham berbasis sama.

Setelah sepekan lalu mencatat aksi jual, investor asing kali ini mulai akumulasi saham. Hingga siang ini pemodal asing sudah melakukan pembelian bersih dengan nilai yang masih tipis.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 77.456 kali pada volume 2,974 miliar lembar saham senilai Rp 2,223 triliun. Sebanyak 192 saham naik, sisanya 34 saham turun, dan 57 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional kompak menguat di zona hijau sejak pagi tadi. Penguatan paling tinggi diraih oleh bursa saham Hong Kong yang menanjak hingga hampir 4%.

Berikut kondisi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,02 poin (0,35%) ke level 2.325,30.
  • Indeks Hang Seng melonjak 706,02 poin (3,92%) ke level 18.731,74.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 148,78 poin (1,71%) ke level 8.827,67.
  • Indeks Straits Times melesat 53,99 poin (1,99%) ke level 2.766,40.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.650 ke Rp 55.850, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.650 ke Rp 67.750, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.600, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 23.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 8.500 ke Rp 331.500, Jaya Konstruksi (JKON) turun Rp 150 ke Rp 850, Indomobil (IMAS) turun Rp 100 ke Rp 11.650, dan Toba Pulp (INRU) turun Rp 100 ke Rp 1.100.

(ang/qom)

Jaga Rupiah, BI Tekor Rp 28 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat defisit anggaran hingga September 2011 sebesar Rp 28 triliun. Defisit disebabkan karena besarnya dana untuk meredam volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10/2011).

"Anggaran yang sudah dikeluarkan sampai September 2011 sebesar Rp 28 triliun. Sebagian besar digunakan untuk intervensi rupiah," kata Harry.

Dijelaskan Harry, angka Rp 28 triliun tersebut merupakan 62,9% dari Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) ATBI di 2011. Di mana, sambung Harry, anggaran kebijakan BI di 2011 dipatok Rp 45,1 triliun.

"BI sendiri memperkirakan sampai akhir 2011 penyerapan anggaran akan mencapai 91,7%," jelas Harry.

Sementara itu, Harry menuturkan di 2012 anggaran kebijakan BI diperkirakan mencapai Rp 41,6 triliun atau lebih rendah 7,74% dari anggaran di 2011.

(dru/dnl)

Saham produsen minyak menjadi incaran investor setelah harga emas hitam menanjak

Saham produsen minyak menjadi incaran investor setelah harga emas hitam menanjak
JAKARTA. Saham-saham berbasis energi pagi ini menjadi incaran investor. Ambil contoh, saham PT Medco International (MEDC). Pada pukul 10.41, saham MEDC tercatat naik 3,57% menjadi Rp 2.175. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 11 Oktober lalu.

Selain MEDC, saham PT Energi Mega Persada (ENRG) juga mencatatkan kenaikan. Per pukul 10.42, saham ENRG naik 3,03% menjadi Rp 170.

Disinyalir, aksi beli yang melanda saham-saham berbasis energi terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Sekadar catatan, harga kontrak minyak naik 1,6% menjadi US$ 87,40 per barel di New York pada 21 Oktober lalu.

Jepang Akan Ambil Langkah Tegas Atas Apresiasi Yen

Jepang Akan Ambil Langkah Tegas Atas Apresiasi Yen
INILAH.COM, Los Angeles - Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi mengatakan pada Senin (24/1) bahwa pemerintah akan mengambil tindakan terhadap setiap kenaikan yen yang berlebihan atas dolar AS.

Hal ini terjadi setelah dolar AS jatuh ke level terendah pasca Perang Dunia II di 75,76 yen pada Jumat (21/10) akhir pekan lalu.

Azumi mengatakan penguatan yen benar-benar spekulatif dan tidak sesuai dengan fundamental ekonomi.

Namun, pagi ini, dolar terpantau telah naik kembali ke level 76,37 yen. Jepang melakukan intervensi di pasar valuta asing awal tahun ini untuk mencegah kerugian eksportir akibat kenaikan yen. [ast]

Rupiah tergerus untuk hari yang ketiga

Rupiah tergerus untuk hari yang ketiga
JAKARTA. Pagi ini, rupiah tergerus untuk hari yang ketiga. Mata uang Garuda melemah seiring investor asing mengurangi kepemilikan di pasar saham domestik pada akhir pekan lalu.

Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah 0,3% ke level Rp 8.885 per dollar AS pada pukul 9.10 di Jakarta. Di bulan ini, rupiah tercatat sudah tergerus 1,1%.

Di akhir pekan kemarin (21/10), asing tercatat melakukan penjualan bersih saham sejumlah US$ 34 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka beli.

Analis mata uang dari PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menyebut, rupiah berada di bawah tekanan lantaran importir mencari dollar AS menjelang akhir bulan. "Ada sebagian dana yang keluar dari pasar saham," ujarnya, di Jakarta, hari ini.

Namun, Mika bilang, pelemahan rupiah kemungkinan akan terbatas, sebab bank sentral akan berada di pasar untuk memantau pergerakan rupiah tetap stabil.

Sebagai informasi, pada 7 Oktober lalu, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono menyebut, Bank Indonesia akan menjual dollar bila diperlukan untuk mempermudah volatilitas mata uang. Sebelumnya, Direktur kebijakan moneter Hendar juga menyatakan, bank sentral akan membeli obligasi pemerintah untuk menjaga rupiah.

Reminder Cum Date Dividen AALI 24/10/2004

Berikut ini kami informasikan bahwa hari ini 24 October 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

AALI

ASTRA AGRO LESTARI Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 300.- per saham

Prediksi permintaan terpangkas, harga kontrak minyak mencatatkan penurunan

Prediksi permintaan terpangkas, harga kontrak minyak mencatatkan penurunan
SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia mencatatkan penurunan dari level tertinggi dalam tiga hari terakhir di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember turun 40 sen menjadi US$ 87 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.36 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 87,13 sebarel.

Sekadar mengingatkan, harga kontrak minyak sempat naik 1,6% menjadi US$ 87,40 sebarel pada 21 Oktober lalu, yang merupakan level penutupan tertinggi sejak 18 Oktober. Sepanjang tahun ini, harga kontrak minyak sudah turun 4,7%.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember berada di level US$ 109,55 per barel atau turun 1 sen di ICE Futures Europe exchange London.

Penurunan harga kontrak minyak terjadi setelah investor mencemaskan permintaan minyak akan terpangkas seiring langkah pimpinan Eropa untuk mengatasi krisis utangnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pimpinan Eropa belum akan merilis rencana komplit mengenai penanganan krisis utang Eropa hingga pertemuan pada 26 Oktober mendatang.

Euro mencatatkan pelemahan hari ini seiring kecemasan investor bahwa paket anti krisis Eropa akan berjumlah lebih kecil ketimbang dana yang tersedia. Menurut data Statistical Review of World Energy keluaran BP Plc, Uni Eropa menyumbang sekitar 16% dari konsumsi minyak dunia pada tahun lalu.

Saatnya Jual Saham-saham Sektor Otomotif!

INILAH.COM, Jakarta – Saat ini, pasar dinilai belum mendiskon banjir Thailand pada saham-saham di sektor otomotif. Karena itu, harga wajarnya jauh berada di bawah harga saat ini. Saatnya jual!

Pada perdagangan Jumat (21/10) saham PT Astra Internasional (ASII) ditutup turun Rp1.700 per saham (2,50%) ke level Rp66.100; PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) stagnan di level Rp11.750 dan PT Tunas Ridean (TURI) stagnan di level Rp600.

Kepala Riset HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, saham-saham sektor otomotif lebih terpengaruh oleh banjir di Thailand dibandingkan oleh perlambatan ekonomi AS dan Eropa. Sebab, produk mobil dalam negeri lebih dijual di pasar domestik.

Karena itu, menurutnya, target penjualan mobil Astra 2011 sebesar 870.000 unit, tidak akan tercapai. Karena itu, seharusnya asumsi dan target harga pun berubah. “Dengan perubahan asumsi proyeksi penjualan mobil dan laba, harga saham ASII seharusnya berada di bawah Rp60.000,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pasalnya, lanjut Yuga, harga wajar fundamentalnya berada di level Rp55.000 dengan support terdekat ASII di level Rp61.000 saat ini. “Penurunan penjualan ASII, bukan faktor berkurangnya demand, melainkan terganggunya suplai akibat banjir Thailand,” ujarnya.

Jadi, menurut Yuga, banjir Thailand lebih parah pengaruhnya dibandingkan Tsunami Jepang. Sebab, sektor otomotif yang terganggu Tsunami adalah spare part. Sedangkan banjir Thailand mengganggu produksi mobilnya (utuh) yang biasa didatangkan ke Indonesia.

Selama ini, Yuga menambahkan, banyak produk Toyota yang didatangkan dari Thailand ke Indonesia dengan kondisi Completely Built Up (CBU).“Karena itu, pengaruh banjir Thailand lebih parah daripada pengaruh Tsunami Jepang pada Maret 2011 sehingga mobil CBU tidak datang ke sini,” papar Yuganur.

Begitu juga dengan IMAS. Meski tidak separah ASII, menurutnya, IMAS juga terdampak sentiment negatif. Dia menegaskan, secara fundamental, semua produk mobil terdampak banjir Thailand. Sebab, rata-rata mobil Indonesia didatangkan dari Thailand.

Karena itu, dia menargetkan, support IMAS di level Rp10.600. Sebab, harga fundamentalnya seharusnya di level Rp9.900 per saham. Ini target akhir 2011. “Saham TURI berpeluang turun ke level Rp570 akhir 2011. Harga wajarnya di level Rp500,” tuturnya.

Ia menjelaskan, saat harga saham-saham penjual mobil turun, saham-saham spare part-nya juga turun. Dia merekomendasikan sell untuk semua saham otomotif. Saat ini, pasar belum mendiskon efek banjir Thailand terhadap industri otomotif di Indonesia. “Dividen pun tak akan banyak membantu saham-saahm di sektor ini. Sebab, orang lebih fokus pada performa perusahaan yang berubah negatif akibat banjir Thailand,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo justru mendiskon saham-saham di sektor otomotif karena faktor rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk mobil pelat hitam yang berlaku pada April 2011. “Orang berhitung, penjualan mobil bakal berkurang,” ujarnya.

Hanya saja, Satrio mempertanayakan, apakah pembatasan subsidi berpengaruh kuat pada penurunan penjualan mobil. Menurutnya, faktor pertumbuhan ekonomi lebih berperan terhadap naik-turunnya demand penjualan mobil. “Meskipun, pemangkasan BBM subsidi bisa saja mengurangi minat orang untuk membeli mobil,” ucapnya.

Menurut Satrio, untuk jangka pendek (sepekan ke depan), saham ASII cenderung terkoreksi ke level support pertama Rp65.000, kedua, Rp63.500 dan support ketiga Rp62.000. Sementara itu, resistance sepekan ke depan di level Rp69.000. “Jika tembus ke atas resistance ini, sinyal positif bagi ASII untuk menguat lebih jauh,” timpalnya.

Tapi, dia menggarisbawahi, pasar harus mencermati bagaimana kondisi bursa regional terutama setelah European Union Summit (EU Summit), Minggu (23/10) menunda kesimpulan KTT dan mengagendakan pertemuan kembali pada Rabu (26/10).

Dilihat dari potensi teknikalnya, lanjut Satrio, jika ASII tembus resistance Rp69.000, saham ini bisa menguat ke level Rp81.000 hingga semester I-2012. “Tapi, jika arah dari market secara keseluruhan masih turun, tinggal mencermati level support ASII di mana,” timpalnya.

Begitu juga dengan saham otomotif yang lain seperti IMAS yang tak bisa lepas dari pengaruh eksternal. IMAS memiliki support di level Rp10.500 hingga Rp9.800. Sementara itu, resistance-nya masih berada di rekornya Rp13.000. Lalu, saham TURI yang perdagangannya kurang aktif. “Pergerakannya masih berada dalam kisaran Rp550-650,” paparnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, saham-saham yang terkait otomotif juga bergerak bersama-sama dengan saham-saham otomotif. Di antaranya, PT Astra Otoparts (AUTO) yang memiliki support di angka Rp3.000-3.100. Sedangkan resistance hingga akhir tahun di level Rp3.550-3.750.

Lalu, PT Gajah Tunggal (GJTL). Jika terjadi Double Bottom Reversal (sebuah pola reversal naik), bisa naik ke level resistance Rp3.000-3.200. Jika gagal membentuk double buttom, supportnya di angka Rp2.100-2.250. “Support terdekatnya saat ini di level Rp2.500. Untuk saat ini, laju saham-saham tersebut akan mengikuti arah market secara umum,” tandasnya.

Eropa Semakin Tak Pasti, Rupiah Terus Lesu

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah Senin (24/10) diprediksi konsolidasi cenderung melemah. Penyelesaian krisis utang Uni Eropa yang semakin tak pasti menjadi pemicunya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Albertus Christian mengatakan, untuk mengantisipasi ketidakpastian penyelesaian krisis utang Uni Eropa, rupiah cenderung terkonsolidasi dengan kecenderungan melemah akibat penguatan dolar.

Kondisi itu akibat para menteri keuangan Uni Eropa yang menunda kesimpulan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa yang sedianya disampaikan pada Minggu 23 Oktober 2011.

Para petinggi Uni Eropa, lanjutnya, justru mengagendakan pertemuan lanjutan Rabu (26/10) setelah Jerman dan Perancis mengalami silang pendapat. Dia menegaskan, dalam kondisi yang tidak pasti seperti ini, dolar AS menjadi pilihan safe haven. Sementara itu, emas belum jadi pilihan karena volatilitasnya tinggi.

"Rupiah akan konsolidasi cenderung melemah ke area 8.935. Jika ditembus, rupiah berpeluang melemah ke level 8.990 per dolar AS. Sementara itu, level penguatan rupiah sudah terbatas pada area 8.810," katanya kepada INILAH.COM.

Chrisitian menegaskan, Uni Eropa mengalami kemunduran soal penyelesaian krisis. Semula pasar berharap, pada Minggu 23 Oktober kemarin, mendapatkan resolusi definitif pepnyelesaikan krisis utang zona euro. "Para Menteri Keuangan Uni Eropa justu menunda kesimpulan KTT. Mereka mengagendakan untuk bertemu kembali pada Rabu (26/10)," ujarnyaa.

Semua itu, dipicu oleh perbedaan pendapat antara Perancis dan Jerman. Tapi, soal peningkatan kapasitas dana European Financial Stability Facility (EFSF) masih mengalami perbedaan dalam kisaran 1-2 triliun euro. Jadi, rencananya tetap dinaikkan. "Hanya saja belum pasti. Bagi pasar tidak masalah perbedaan tersebut. Sebab, selama dana EFSF dinaikkan tetap berpengaruh positif ke market," imbuhnya.

Dia memaparkan, yang jadi masalah adalah soal haircuts (pemangkasan nilai obligasi Yunani). Jika haircuts mencapai 60-65% sebagaimana diusulkan Jerman, akan sangat membebani Perancis. "Sebab, bank-bank di Perancis memiliki eksposure yang besar pada obligasi Yunani," imbuhnya.

Sedangkan jika tidak di-haircuts, Yunani tetap terancam gagal bayar. Di sisi lain, European Central Bank (ECB) dan Komisi Uni Eropa sudah menyatakan, haircut di atas 50% bisa menimbulkan risiko krisis kredit seperti yang terjadi pada Lehman Brothers pada 2008. "Tapi, untuk dana rekapitalisasi perbankan, angkanya mencapai 100 miliar euro. Soal ini tidak ada perbedaan pendapat," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (21/10) ditutup stagnan di level 8.898/8.908 per dolar AS.

Sinarmas Sekuritas tangani dua IPO di 2012

JAKARTA. PT Sinarmas Sekuritas mengaku tengah menangani proses penawaran umum saham perdana ke publik (IPO) untuk tahun depan dari dua perusahaan. Kokarjadi Chandra, Presiden Direktur Sinarmas Sekuritas, mengatakan, kedua perusahaan tersebut bergerak di sektor pertambangan dan tekstil.

"Perusahaan tekstil itu berencana IPO akhir 2011, namun mundur karena konsolidasi dulu dan melihat kondisi pasar saat ini," kata dia, akhir pekan lalu. Namun, Kokarjadi tidak mengungkapkan kepastian waktu pencatatan saham kedua perusahaan tersebut di bursa.

Yang jelas, lanjut Kokarjadi, salah satu perusahaan menargetkan perolehan dana IPO sekitar Rp 200 miliar. "Total keduanya kemungkinan Rp 500 miliar. Hanya itu belum angka pasti, karena nanti tergantung pasar," tandasnya.

Sinarmas Sekuritas sendiri menargetkan setidaknya dapat menangani IPO senilai total Rp 1 triliun pada tahun depan. "Kami harapkan bisa Rp 1 triliun. Tapi yang sudah berencana baru dua perusahaan ini," imbuh Kokarjadi.

Selain itu, Sinarmas juga tengah mengincar jasa penjaminan emisi obligasi.

Koreksi Berlanjut, Saham Defensif Jadi Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Awal pekan ini, bursa saham Indonesia diperkirakan masih akan melanjutkan koreksi terbatas. Namun, saham-saham defensif masih tetap mendapat rekomendasi positif.

Reza Priambada, analis Indosurya Sekuritas mengatakan, penurunan indeks hari ini sebenarnya sudah mulai terbatas. Namun, semua sentimen postif domestik sudah terefleksi di pasar. “Hal ini menyulitkan penguatan signifikan di pasar,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, koreksi IHSG perdagangan akhir pekan lalu masih bisa bertahan, tidak menembus level support 3580. Hal ini dipicu ekpektasi pertumbuhan laba bersih emiten dan tendensi turunnya suku bunga karena inflasi masih diperkirakan turun.

Namun, penguatan IHSG menuju level resisten 3730 perlu sentimen kuat dari luar negeri, terutama hasil pertemuan komisi Uni Eropa soal penanggulangan krisis kredit di Eropa.

Di sisi lain, sentimen Wall Street cenderung membaik, karena laba bersih perusahaan-perusahaan di AS juga masih tumbuh, di tengah upaya negara adidaya ini menggulangi defisit fiskal yang membengkak. “Investor menilai, sektor riil AS masih tumbuh sehingga skenario AS masuk double dip recession bisa diminimalisir,” ungkapnya.

Pekan ini, Reza memperkirakan pasar masih akan bergerak fluktuatif, didukung situasi pasar AS yang cenderung membaik, serta asumsi pertemuan Uni Eropa yang membuahkan keputusan bulat soal bailout Yunani dan rekapitalisasi perbankan Eropa dengan dana EFSF (European Financial Stability Fund). Namun, perlambatan ekonomi di China akan mengancam pengetatan likuiditas lagi di pasar Asia.

Di tengah situasi ini, investor disarankan untuk tetap fokus di saham-saham defensif. Salah satunya adalah Jasa Marga (JSMR), dengan proyeksi pertumbuhan laba meningkat karena kenaikan tarif tol dan penambahan ruas jalan tol.

Demikian pula saham Unilever (UNVR) dan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang menarik setelah koreksi pada pertengahan September kemarin. Hal ini mengingat harga saham masih terdiskon terhadap nilai wajarnya. “buy on weakness untuk semua emiten ini,” ujarnya.

Pada perdagangan Jumat (21/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,112 poin (0,06%) ke level 3.620,664, dengan intraday terendah 3.594,48 dan tertinggi di 3.643,84. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,933 miliar lembar saham, senilai Rp 3,614 triliun dan frekuensi 100.973 kali.

Sebanyak 122 saham naik, sisanya 81 saham turun, dan 104 saham stagnan. Aliran dana asing yang keluar mewarnai bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp301 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1,22 triliun dan transaksi beli sebesar Rp926 miliar. [ast]

Inilah Saham Pilihan Senin (24/10)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berfluktuaktif pada perdagangan saham Senin (24/10). Sentimen pertemuan pemimpin Uni Eropa dan laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga 2011 menjadi sentimen pergerakan IHSG.

"IHSG cenderung sideaway. Di mana faktor yang mempengaruhi IHSG masih seputar Eropa. Pergerakan sideaway IHSG akan terjadi apabila tidak ada keputusan apapun dari hasil pertemuan pimpinan Uni Eropa," ujar Analis PT Indosurya Aset Management Reza Priyambada, saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, pergerakan IHSG akan berada di level support 3.575-3.595 dan level resistance 3.646-3.670.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman. Sentimen pertemuan Uni Eropa masih menjadi faktor yang akan mempengaruhi IHSG. Selain itu, kestabilan rupiah dan laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga 2011 masih akan mempengaruhi IHSG."Level support 3.850 kuat secara teknikal dan level resistance 3.670-3.690," tambah Billy.

Billy memprediksikan, pergerakan IHSG akan mengalami pelemahan pada akhir pekan. Hal itu dipengaruhi kemungkinan ada profit taking dan overbought."Akhir pekan kemungkinan ada profit taking karena sentimen positif semua cenderung sudah price-in," tegas Billy.

Saham-saham yang menjadi pilihan, Reza memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sebagai saham pilihan."Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham tersebut," tutur Reza.

Sementara,Billy merekomendasikan saham PT Astra Internastional Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Billy merekomendasikan, trading buy untuk saham-saham tersebut.

Inilah Saham Pilihan Senin (24/10)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berfluktuaktif pada perdagangan saham Senin (24/10). Sentimen pertemuan pemimpin Uni Eropa dan laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga 2011 menjadi sentimen pergerakan IHSG.

"IHSG cenderung sideaway. Di mana faktor yang mempengaruhi IHSG masih seputar Eropa. Pergerakan sideaway IHSG akan terjadi apabila tidak ada keputusan apapun dari hasil pertemuan pimpinan Uni Eropa," ujar Analis PT Indosurya Aset Management Reza Priyambada, saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, pergerakan IHSG akan berada di level support 3.575-3.595 dan level resistance 3.646-3.670.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman. Sentimen pertemuan Uni Eropa masih menjadi faktor yang akan mempengaruhi IHSG. Selain itu, kestabilan rupiah dan laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga 2011 masih akan mempengaruhi IHSG."Level support 3.850 kuat secara teknikal dan level resistance 3.670-3.690," tambah Billy.

Billy memprediksikan, pergerakan IHSG akan mengalami pelemahan pada akhir pekan. Hal itu dipengaruhi kemungkinan ada profit taking dan overbought."Akhir pekan kemungkinan ada profit taking karena sentimen positif semua cenderung sudah price-in," tegas Billy.

Saham-saham yang menjadi pilihan, Reza memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sebagai saham pilihan."Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham tersebut," tutur Reza.

Sementara,Billy merekomendasikan saham PT Astra Internastional Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Billy merekomendasikan, trading buy untuk saham-saham tersebut.

Saham Otomotif Belum Terdiskon Banjir Thailand

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penjualan mobil diprediksi tak mencapai target 2011 akibat terganggunya suplai seiring banjir yang melanda Thailand. Target harga saham-saham otomotif pun terdiskon.

Kepala Riset HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, pasar seharunya mendiskon banjir Thailand pada penurunan saham-saham di sektor otomotif. Sebab, banjir Thailand dinilainya lebih parah pengaruhnya terhadap sektor ini dibandingkan faktor tsunami Jepang pada 11 Maret 2011.

Karena itu, ia memangkas target harga wajar saham ASII ke level Rp55.000 per saham, IMAS ke Rp9.900 dan TURI ke level Rp500 hingga akhir 2011. “Saya rekomendasikan sell untuk semua saham otomotif. Saat ini, pasar belum mendiskon efek banjir Thailand terhadap industri otomotif di Indonesia,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (21/10) saham PT Astra Internasional (ASII) ditutup turun Rp1.700 per saham (2,50%) ke level Rp66.100; PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) stagnan di level Rp11.750 dan PT Tunas Ridean (TURI) stagnan di level Rp600. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Banjir Thailand telah membuat pabrik mobil CBU Honda tak berfungsi. Bagaimana pengaruhnya terhadap saham-saham sektor otomotif di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Ya. Saham-saham otomotif di Indonesia lebih terpengaruh oleh banjir di Thailand sebenarnya dibandingkan oleh perlambatan ekonomi AS dan Eropa. Sebab, produk mobil dalam negeri lebih dijual di pasar domestik. Karena itu, target penjualan mobil Astra 2011 sebesar 870.000 unit tahun ini , tidak akan tercapai. Seharusnya, asumsi dan target harga pun berubah.

Kalau begitu, hingga berapa harga saham ASII terdiskon?
Dengan perubahan asumsi proyeksi penjualan mobil dan laba, harga saham ASII seharusnya berada di bawah Rp60.000. Sebab, harga wajar fundamentalnya di level Rp55.000. Support terdekat saat ini di level Rp61.000.Penurunan penjualan ASII, bukan faktor berkurangnya demand, melainkan terganggunya suplai akibat banjir Thailand.

Jika dibandingkan dengan tsunami Jepang Maret lalu, seberapa besar efek negatif dari banjir Thailand?
Banjir Thailand lebih parah pengaruhnya dibandingkan Tsunami Jepang. Sebab, saat tsunami sektor otomotif yang terganggu adalah spare part. Sedangkan banjir Thailand mengganggu produksi mobilnya (utuh) yang biasa didatangkan ke Indonesia.

Jadi, ada beberapa produk Toyota yang didatangkan dari Thailand ke Indonesia dengan kondisi Completely Built Up (CBU).Karena itu, pengaruh banjir Thailand lebih parah daripada pengaruh Tsunami Jepang. Sebab, mobil CBU jadi tidak datang ke sini.

Bagaimana dengan saham otomotif lain seperti IMAS?
Begitu juga dengan IMAS. Meski tidak separah ASII, IMAS juga terdampak sentiment negative. Secara fundamental, semua produk mobil terdampak banjir Thailand. Sebab, rata-rata mobil Indonesia didatangkan dari Thailand.

Hingga level berapa Anda mendiskon saham IMAS?
Support IMAS di level Rp10.600. Sebab, harga fundamentalnya seharusnya di level Rp9.900 per saham. Ini target akhir 2011.

Saham TURI bagaimana?
Saham TURI berpeluang turun ke level Rp570 akhir 2011. Harga wajarnya di level Rp500. Saat harga saham-saham penjual mobil turun, saham-saham spare part-nya juga turun.

Lantas, apa rekomendasi Anda untuk saham-saham di sektor otomotif?
Saya rekomendasikan sell untuk semua saham otomotif. Saat ini, pasar belum mendiskon efek banjir Thailand terhadap industri otomotif di Indonesia. Dividen pun tak akan banyak membantu saham-saahm di sektor ini. Sebab, orang lebih fokus pada performa perusahaan yang berubah negative akibat banjir Thailand.

Bursa futures AS turun setelah investor mempertanyakan keputusan Eropa

Bursa futures AS turun setelah investor mempertanyakan keputusan Eropa
TOKYO. Bursa futures AS pagi ini mencatatkan penurunan setelah pimpinan Eropa memutuskan akan menekan neraca Bank sentral Eropa untuk mendongkrak dana penyelamatan serta rencana bantuan bagi perbankan di kawasan tersebut.

Pada pukul 08.41 waktu Tokyo, indeks S&P 500 futures yang habis masa berlakunya pada Desember mendatang, turun 0,4% menjadi 1.230,30. Padahal, sudah tiga pekan terakhir, indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan sebesar 9,4%.

"Keputusan mengenai neraca perdagangan menimbulkan pertanyaan seberapa besar hal itu akan berefek positif. Selama masih ada pertanyaan, kecemasan akan krisis tak akan hilang," jelas James Dunigan, chief investment officer PNC Wealth Management di Philadelphia.

Catatan saja, indeks S&P 500 pada akhir pekan lalu bertengger di level tertinggi sejak 3 Agustus. Investor optimistis pimpinan Eropa akan mengumumkan rencana untuk mengatasi krisis utang di Eropa. Selain itu, sentimen positif lainnya adalah kinerja McDonald's Corp yang berhasil melampaui prediksi analis.

Pada pekan ini, 191 perusahaan yang tergabung dalam indeks S&P 500 dijadwalkan akan merilis laporan kuartalannya. Berdasarkan estimasi analis yang dihimpun Bloomberg, tingkat laba untuk seluruh perusahaan dalam indeks S&P 500 akan naik 16% di kuartal III dan akan naik 18% ke rekor tertingginya menjadi US$ 99,32 per saham di 2011.

Harga Turun, Emas di Antam Laris Manis Hingga 25 Kg/Hari

Jakarta - Pekan lalu, harga emas dunia mengalami penurunan, sehingga harga emas di anak usaha Antam yakni Logam Mulia ikut turun. Namun pembelian tetap ramai, hingga 25 kg per hari.

Hal ini disampaikan oleh Marketing Manajer Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Bambang Wijanarko kepada detikFinance, Senin (24/10/2011).

"Penurunan harga emas dunia sudah terjadi selama seminggu terakhir ini, namun level support emas masih cukup kuat untuk bertahan di atas US$ 1.600-an/troy ounce," kata Bambang.

Bambang mengatakan penjualan emas murni batangan merek Logam Mulia di Antam masih tetap marak.

"Sehari bisa terjual 20-25 kg/hari, itupun penjualan ritel di counter dibatasi hanya 150 orang/hari. Sedangkan untuk emas murni batangan merek Logam Mulia yang dijual melalui reseller toko-toko emas diperkirakan bisa mencapai 75-100 kg/hari," jelas Bambang.

Harga emas dunia pada Jumat (21/10/2011) akhir pekan lalu tercatat naik hingga 1% lagi, beriringan dengan kenaikan harga saham di bursa Wall Street dan komoditas. Harga emas mencetak rebound harian terbesar dalam 2 pekan terakhir, namun secara keseluruhan sepanjang pekan lalu turun hingga 2,5% atau penurunan terbesar dalam 4 pekan.

Pada perdagangan Jumat, harga emas di pasar spot tercatat turun hingga 1,2% menjadi US$ 1.637,39 per ounce.

Sementara harga emas di Antam per 21 Oktober 2011 lalu adalah Rp 547.000 per gram, dengan harga buy back sebesar Rp 475.000 per gram.

(dnl/qom)