Kamis, 21 Juli 2011

Nah Lho! Saham (Sari) ROTI Hari Ini Turun Rp225

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) produsen Sari Roti yang jingle-nya disebut-sebut terdengar dalam wawancara telepon mantan bendahara Partai Demokrat Nazaruddin ditutup turun Rp225 ke Rp3.400.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (21/7). Volume perdagangan mencapai 5.316 saham senilai Rp9,01 miliar sebanyak 787 kali transaksi.

Namun pada perdagangan Rabu (20/7) kemarin, saham ROTI naik hingga menembus level Rp3.625 dengan volume 288.500 saham. Dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, manajemen ROTI menjelaskan akan melakukan penawaran obligasi kepada publik pada bulan September 2011.

Sebab pada hari yang sama beredar rumor perseroan akan membeli lahan-lahan baru, mesin-mesin untuk pabrik baru dan pabrik lama.

Namun hari ini saat menjadi pembicaraan, saham ROTI turun, setelah kemarin mengalami kenaikan cukup tinggi.

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Kamis (21/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham TRUB hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 79,3 juta saham dari volume perdagangan 184,1 juta saham dengan total transaksi Rp11,2 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (21/7). IHSG ditutup naik 17,44 poin (0,43%) ke 4.068,07. Frekuensi perdagangan hari ini mencapai 180,295 kali dengan volume 9,309 miliar lembar saham senilai Rp5,625 triliun.

IHSG ditutup dengan net foreign sell dengan membukukan Rp5,7 miliar dan penjualannya mencapai Rp1,76 triliun. Serta pembelian asing mencapai Rp1,75 triliun.

Urutan kedua saham ENRG mencapai 21,07 juta saham dari volume perdagangan 405,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp83,08 miliar. Urutan ketiga saham BLTA mencapai 18 juta saham dari volume perdagangan 24,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,8 miliar. Urutan keempat saham SSIA mencapai 16,7 juta saham dari volume perdagangan 90,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp33,07 miliar.

Urutan kelima saham BORN mencapai 11,2 juta saham dari volume perdagangan 37,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp55,4 miliar. Urutan keenam saham ADRO mencapai 10,2 juta saham dari volume perdagangan 26,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp67,2 miliar. Urutan ketujuh saham ELTY mencapai 8,9 juta saham dari volume perdagangan 449,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp74,5 miliar.

Urutan kedelapan saham ARNA mencapai 8,3 juta saham dari volume perdagangan 29,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp11,2 miliar. Urutan kesembilan saham JAWA mencapai 7,1 juta saham dari volume perdagangan 26,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp13,06 miliar. Urutan kesepuluh saham BUMI mencapai 6,2 juta saham dari volume perdagangan 62,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp193,9 miliar.

Sinyal positif atas Yunani, rupiah cenderung kuat di tiga hari terakhir

Sinyal positif atas Yunani, rupiah cenderung kuat di tiga hari terakhir
JAKARTA. Optimisme bakal terpecahkannya kebuntuan bailout Yunani menopang mata uang Asia, termasuk rupiah. Dalam perdagangan tiga hari terakhir, rupiah cenderung menguat.

Rupiah bertahan di level perdagangan kemarin di Rp 8.541 per dollar AS, hingga pukul 5 sore di Jakarta. Bahkan, pada perdagangan siang, mata uang Garuda ini sempat menguat di level Rp 8.525 per dollar AS.

Sentimen positif investor muncul seiring kesepakatan pemimpin Perancis dan Jerman untuk memecahkan kebuntuan terkait paket bailout Yunani. Hal ini mendorong permintaan aset emerging market.

Nilai tukar rupiah sudah menguat 5,2% di tahun ini, seiring mengalirnya dana asing ke pasar saham Indonesia sebesar US$ 2,5 miliar, lebih dari jumlah yang mereka jual. Adapun, dana asing di surat utang negara juga meningkat 2,9% pada bulan ini yaitu mencapai Rp 241,76 triliun hingga 18 Juli.

Ekonom United Overseas Bank Ltd. Ho Woei Chen menilai, kesepakatan atas Yunani berdampak positif pada mata uang Asia, karena itu akan meningkatkan sentimen pasar untuk mengambil risiko (risk appetite). "Kenaikan rupiah sejalan dengan sentimen umum pada mata uang Asia," ujarnya.

Hari ini, harga obligasi pemerintah naik. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil obligasi negara yang berakhir Juli 2021 turun tujuh basis poin menjadi 7,25%.

Manufaktur China & Eropa Gerus Sentimen Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah tiarap meski IHSG mencetak rekor baru. Sentimen positif jelang pengumuman paket bailout Yunani tergerus oleh negatifnya data manufaktur China dan Eropa.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh negatifnya data manufaktur China dan Eropa. Menurutnya, pasar melihat adanya pelambatan ekonomi global yang terlihat dari turunnya permintaan di sektor ini.

Indeks manufaktur Eropa dirilis turun ke level 50,4 dari sebelumnya 50 dan prediksi 51,6. Begitu juga dengan indeks manufaktur China yang turun ke level 48,9 dari sebelumnya 50 dan prediksi 51. "Karena itu, rupiah ditutup di level terlemahnya hari ini 8.536 dan 8.520 sebagai level terkuatnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (21/7).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (21/7) ditutup melemah 6 poin (0,07%) ke level 8.536/8.546 per dolar AS dari posisi kemarin 8.530/8.540.

Christian melanjutkan, pada sesi pagi sentimen risk appetite sempat tertopang oleh strategi terbaru Perancis dan Jerman menjelang pengumuman paket bailout yang kedua bagi Yunani. Pasar berekspektasi positif bahwa penyebaran krisis dapat terhindari. "Detilnya, akan dipresentasikan pada KTT Uni Eropa malam ini di Brussel," ungkapnya.

Menurutnya, jumlah dana bailout kedua itu diperkirakan mencapai 110 miliar euro. Angka ini dinilai pasar positif. Dana sebesar itu paling tidak bisa mencegah kekhawatiran penyebaran krisis utang Yunani ke negara-negara Eropa lainnya. "Tapi, sentimen cukup imbang setelah data-data manufaktur dari Eropa maupun China dirilis di bawah estimasi," tandas Christian.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat 0,16% ke level 75,21. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4153 dari sebelumnya US$1,4220," imbuh Christian.

Dari bursa saham, Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, bursa regional Asia rata-rata hanya ditutup mixed sore hari ini. Sebagian memang turun, tapi belum memberikan signal bearish.

Menurutnya, semuanya memang terlihat cenderung wait and see setelah koreksi tipis yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam. IHSG memang terlihat masih kuat, setelah saham-saham sektor batubara plus PT Gudang Garam (GGRM) terlihat menjadi penyangga pergerakannya.

Karena itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) menguat 17,44 poin (0,43%) dan mencetak rekor tertinggi baru dalam sejarah ke level 4.068,0730. Artinya, IHSG tidak ditutup dengan signal bearish. “So, minimal, stoploss IHSG naik lagi. IHSG juga masih dalam trend naik. Sejauh ini, arahnya masih ke resistance 4.100-4.150,” ungkapnya. [mdr]

Saham SPMA Teraktif Diperdagangkan Kamis (21/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Suparma Tbk (SPMA) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 20.265 kali senilai Rp91,2 miliar dengan volume 250,1 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (21/7). IHSG ditutup naik 17,44 poin (0,43%) ke 4.068,07. Frekuensi perdagangan hari ini mencapai 180,295 kali dengan volume 9,309 miliar lembar saham senilai Rp5,625 triliun.

IHSG ditutup dengan net foreign sell dengan membukukan Rp5,7 miliar dan penjualannya mencapai Rp1,76 triliun. Serta pembelian asing mencapai Rp1,75 triliun.

Urutan kedua saham BHIT dengan transaksi sebanyak 14.999 kali senilai Rp182,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 725,6 juta saham. Urutan ketiga saham DEWA dengan transaksi sebanyak 6.253 kali senilai Rp18,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 164,05 juta saham. Urutan keempat saham TMPO dengan transaksi sebanyak 5.837 kali senilai Rp12,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 89,2 juta saham.

Urutan kelima saham LPCK dengan transaksi sebanyak 3.575 kali senilai Rp81,09 miliar dengan volume perdagangan mencapai 91,3 juta saham. Urutan keenam saham BUMI dengan transaksi sebanyak 2.528 kali senilai Rp193,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 169,3 juta saham. Urutan ketujuh saham PNLF dengan transaksi sebanyak 2.498 kali senilai Rp22,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 132,1 juta saham.

Urutan kedelapan saham ELTY dengan transaksi sebanyak 2.461 kali senilai Rp74,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 449,5 juta saham. Urutan kesembilan saham LPKR dengan transaksi sebanyak 2.351 kali senilai Rp95,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 126,5 juta saham. Urutan kesepuluh saham INTA dengan transaksi sebanyak 2.323 kali senilai Rp37,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 44,9 juta saham.

Bank Danamon Incar Salurkan Kredit Capai 22%-25%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Manajemen Bank Danamon Tbk (BDMN) menargetkan penyaluran kredit mencapai 22%-25% hingga akhir tahun dari target sebelumnya 20%.

"Bila kita melihat semester pertama 2011 telah menyalurkan kredit sebesar 31% maka kredit kita bisa 22%-25% pada akhir tahun 2011 dari target kredit sebelumnya 20%," ujar Direktur Bank Danamon Tbk, Vera Lim, Kamis (21/7).

Total kredit Danamon mencapai Rp92,79 triliun atau naik 31% pada semester pertama 2011 dari Rp71,07 triliun triliun setahun yang lalu. Komposisi kredit ini antara lain untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah mencatat pertumbuhan sebesar 23% mencapai Rp28,04 triliun.

Kredit korporasi dan komersial Bank Danamon naik 30% menjadi Rp20,04 triliun dari Rp15,45 triliun pada akhir Juni 2010.

Pertumbuhan kredit wholesale didukung oleh kredit modal kerja tumbuh 46% menjadi Rp3,28 triliun. Sementara pertumbuhan kredit komersial berlanjut di mana bisnis trade finance yang mendukung tumbuh 142% menjadi Rp1,54 triliun.

Pembiayaan alat-alat berat melalui Asset Based Finance tumbuh 30% dari Rp2,44 triliun pada akhir Juni 2010 menjadi Rp3,40 triliun pada akhir Juni 2011. Selain itu, kredit syariah naik 45% pada semester pertama 2011 dari periode sama sebelumnya

Terkait suku bunga dasar kredit (SDBK), Vera menuturkan, dampak SDBK belum terlalu bisa dilihat. Tapi ia mengakui ada penurunan suku bunga kredit didorong dari persaingan karena faktor perekonomian positif.

"Dampak SDBK belum terlalu bisa dilihat karena faktor perekonomian positif, dan ini dilihat dari rata-rata industri total kredit perbankan mencapai 23%, karena persaingan juga bank cukup punya appetite menyalurkan kredit sehingga suku bunga kredit menurun," tutur Vera.

Selain itu, penurunan suku bunga kredit ini berdampak terhadap pertumbuhan laba bersih yang hanya naik 3% dari Rp1,43 triliun menjadi Rp1,47 triliun pada semester pertama 2011.

PT Bank Danamon Tbk juga berencana menambah 600 lokasi untuk cabang simpan pinjam, gadai emas syariah, dan syariah di seluruh Indonesia. Saat ini Bank Danamon memiliki 436 lokasi. Syariah gadai emas juga akan bertambah 165 lokasi pada akhir tahun 2011. Bank Danamon telah memiliki 25 lokasi syariah gadai emas. [hid]

Laba Bersih BDMN Naik hanya 3%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) mencatatkan laba bersih naik 3% dari Rp1,433 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp1,473 triliun pada semester pertama 2011.

"Laba bersih ini didukung dari kredit Bank Danamon. Di mana kredit UMKM sangat penting dan mendukung kredit. Pertumbuhan kredit kita mencapai Rp92,79 triliun per juni 2011 dari periode sama sebelumnya Rp71,07 triliun," ujar Direktur Utama BDMN, Henry Ho, Kamis (21/7).

Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 14% dan stand alon sebesar 12,2% pada Semester Pertama 2011. Kredit UMKM perseroan naik 23% dengan nilai Rp28,04 triliun per Juni 2011.

Sedangkan kredit korporasi dan komersial Danamon naik 30% menjadi Rp20,04 triliun pada semester pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp15,45 triliun. NPL perseroan berada di posisi 2,9% pada semester pertama 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya 3,4%.

Giro dan tabungan naik sebesar 18% di mana membentuk total DPK sebesar Rp83,53 triliun atau naik 23% secara keseluruhan. LDR perseroan mencapai 99% dan rasio kredi terhadap total pendanaan beradai di posisi 91,9%.

Untuk pendapatan bunga bersih sebesar 8% atau mencapai Rp5,23 triliun pada semester pertama 2011 dibandingkan setahun sebelumnya Rp4,84 triliun. Dalam bisnis pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance tumbuh sebesar 46% secara setahunan.

Total pembiayaan mencapai Rp35,30 triliun per 30 Juni 2011 dari Rp24,18 triliun dari periode sama sebelumnya. [hid]

Telkom Sudah Buyback 52,214 Lembar Juta Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak 52,214 juta lembar saham dalam tiga bulan.

Demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis perseroan di Jakarta, Kamis (21/7). Adapun dana yang telah dipakai perseroan untuk buyback ini mencapai Rp382 miliar.

Berdasar laporan realisasi penggunaan dana buyback perseroan, sisa dana yang akan digunakan untuk buyback saham adalah sebesar Rp4,618 triliun. Sementara realisasi penggunaan dana pembelian saham ini baru 7,62% dari total dana yang dianggarkan Rp5 triliun. Adapun rata-rata harga pembelian kembali berkisar Rp7.015-7.650 per lembar.

Sebagai informasi, pemegang saham Telkom menyetujui rencana buyback saham publik dengan porsi 3,2% dan dana yang disiapkan perseroan mencapai Rp5 triliun. Perseroan rencananya akan membeli saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek New York, mulai 20 Mei 2011 hingga 20 Desember 2012.

Manufaktur China-Eropa Turun, Rupiah Tiarap

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (21/7) ditutup melemah 6 poin (0,07%) ke level 8.536/8.546 per dolar AS dari posisi kemarin 8.530/8.540.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh negatifnya data manufaktur China dan Eropa. Menurutnya, pasar melihat adanya pelambatan ekonomi global yang terlihat dari turunnya permintaan di sektor ini.

Indeks manufaktur Eropa dirilis turun ke level 50,4 dari sebelumnya 50 dan prediksi 51,6. Begitu juga dengan indeks manufaktur China yang turun ke level 48,9 dari sebelumnya 50 dan prediksi 51. "Karena itu, rupiah ditutup di level terlemahnya hari ini 8.536 dan 8.520 sebagai level terkuatnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (21/7).

Padahal, lanjut Christian, pada sesi pagi sentimen risk appetite sempat tertopang oleh strategi terbaru Perancis dan Jerman menjelang pengumuman paket bailout yang kedua bagi Yunani. Pasar berekspektasi positif bahwa penyebaran krisis dapat terhindari. "Detilnya, akan dipresentasikan pada KTT Uni Eropa malam ini di Brussel," ungkapnya.

Menurutnya, jumlah dana bailout yang kedua itu diperkirakan mencapai angka 110 miliar euro. Angka ini dinilai pasar positif. Sebab, angka itu paling tidak bisa mencegah kekhawatiran penyebaran krisis utang Yunani ke negara-negara Eropa yang lainnya. "Tapi, sentimen cukup imbang setelah data-data manufaktur dari Eropa maupun China dirilis di bawah estimasi," tandas Christian.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat 0,16% ke level 75,21. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4153 dari sebelumnya US$1,4220," imbuh Christian.

Khawatir Data China Memburuk, Bursa Asia Jatuh

Headline
INILAH.COM, Singapura - Sebagian besar saham Asia jatuh atas kekhawatiran output pabrik di China akan kontraksi bulan ini. Selain kinerja keuangan dari Hynix Semiconductor Inc hingga Hyundai Heavy Industries Co yang lebih rendah dari estimasi.

Indeks MSCI Asia Pacific pada perdagangan Kamis (21/7) cenderung stagnan di 136,80 pada pukul 4 sore di Tokyo. Sekitar lima saham turun, untuk setiap empat yang naik, dengan saham konsumen memimpin penurunan, atas kekhawatiran laju pemulihan ekonomi global akan melambat.

Matt Riordan, analis di Paradice Investment Management Pty, Sydney mengatakan, sementara langkah-langkah pengetatan tetap bertahan di China, maka hal tersebut akan menekan perekonomian dan membebani saham yang terkait pertumbuhan, “Keprihatinan Makro masih mendominasi pasar, tetapi jika resolusi dari isu-isu ada, maka fokus akan kembali ke fundamental dan pendapatan."

Indeks Nikkei 225 Stock Average menghapus kerugian sebanyak 0,3%, dan ditutup sedikit berubah setelah anjloknya yen terhadap dolar AS. Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,5%. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 0,1%, sedangkan indeks Hang Seng naik 0,2%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,5% hari ini. Di New York, indeks tergelincir 0,1% kemarin, atas kekhawatiran pemerintah akan gagal meningkatkan batas hutang. Hal ini meredam laba Apple Inc yang lebih tinggi dari estimasi.

Indeks komposit Shanghai turun 1% setelah laporan dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan output China mungkin kontraksi untuk pertama kalinya bulan ini dalam satu tahun. Data awal menunjukkan indeks pembelian manajer jatuh ke 48,9 pada Juli dari 50,1 pada Juni. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

BYD Co, pembuat baterai dan mobil yang sebagian sahamnya dimiliki Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc, dan mendapat 85% total pendapatan dari China, turun 2,9% di Hong Kong. Agricultural Bank of China Ltd, pemberi pinjaman terbesar ketiga China dari nilai pasar, turun 1,5%.

"Manufaktur lambat di China diekspektasikan sektor ekspor melambat," kata Pauline Dan, CEO Samsung Asset Management, Hong Kong,”Dalam jangka pendek, ini akan menyebabkan rasa sakit."

Pengembang Soho China Ltd., pengembang terbesar di daerah pusat bisnis Beijing,jatuh 1,9% di Hong Kong, setelah regulator perbankan nasional mengatakan akan mencermati risiko yang melibatkan pinjaman kepada industri real estate. Dikabarkan, sebanyak 20 kota lebih akan membatasi pembelian rumah.

Kinerja yang buruk, membawa beberapa saham melemah hari ini. Hyundai Heavy, pembuat kapal terbesar dunia merosot 5,1% di Seoul karena laba bersih turun 17%. Hynix tenggelam 2,3%, setelah laba kuartalan merosot, akibat perlambatan permintaan komputer pribadi menyeret harga chip.

Sebagian besar saham jatuh, meskipun Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyepakati kerjasama untuk mengatasi krisis utang Yunani, menjelang KTT di Brussels hari ini. Terutama untuk membasmi penularannya di pasar obligasi Eropa.

"Masalah-masalah di Eropa cukup besar dan memerlukan beberapa langkah untuk memiliki solusi yang jelas," kata Yoji Takeda, di RBC Investment Management (Asia) Ltd, Hong Kong. "AS juga membuat beberapa kemajuan kesepakatan utang dan saya berharap mereka memiliki solusi akhirnya." [mdr]

Sinyal positif Yunani, emas berpeluang terkoreksi dari level rekornya

Sinyal positif Yunani, emas berpeluang terkoreksi dari level rekornya
LONDON. Emas kemungkinan turun dari level rekornya di London. Peluang koreksi emas seiring kesepakatan antara Jerman dan Perancis untuk penanganan krisis utang Yunani. Hal ini mengurangi permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

Para kepala negara di kawasan Euro akan bertemu hari ini untuk kedua kalinya untuk mencari jalan keluar atas mentoknya upaya bailout baru bagi Yunani.

Emas untuk pengiriman segera melemah US$ 1,70 atau 0,1% ke US$ 1.598,80 per ons troy, pada pukul 9.22 pagi di London. Sebelumnya, emas sempat naik 0,3% hari ini, dan mencapai rekor di US$ 1.610,10 perons troy, pada 19 Juli. Kontrak emas untuk pengiriman Agustus di Comex, Nymex melemah 0,1% ke US$ 1.598 per ons troy hingga pukul 16.36 WIB, setelah mencapai rekor US$ 1.610,70 pada 19 Juli.

Peter Fertig dari Quantitative Commodity Research Ltd. menyebut, emas sedikit terkoreksi setelah kesepakatan antara Prancis dan Jerman terkait Yunani. "Ini sedikit mengurangi kekhawatiran runtuhnya Yunani," ujar Peter, di di Hainburg, Jerman.

Namun, manajer perdagangan logam mulia dari Heraeus Ltd. Dick Poon bilang, permintaan investasi masih sangat kuat karena masih sangat banyak ketidakpastian pada ekonomi global.

Pemerintahan Obama mengisyaratkan kemungkinan menerima kenaikan jangka pendek batas utang AS, hanya jika hal itu dikombinasikan dengan pemangkasan defisit. Obama akan bertemu dengan petinggi partai Demokrat pada 2 Agustus untuk menaikkan batas utang.

Manajer operasional Yinjian Futures Co. Steven Zhu menilai, sebagaimana AS dan Eropa bergerak mendekati penyelesaian masalah utang mereka, maka emas kemungkinan akan mengalami sedikit tekanan jual. "Namun, sampai ada tanda-tanda yang jelas bahwa segala sesuatu berjalan baik di dunia, kami mendukung emas sebagai sarana perlindungan investasi," ujarnya.

Indeks rekor akibat investor asing kembali memborong bluechips

Indeks rekor akibat investor asing kembali memborong bluechips
JAKARTA. Indeks lagi-lagi menorehkan rekor penutupan baru sore ini. Pada pukul 16.00, indeks tercatat naik 0,43% menjadi 4.068,073. Level rekor harian indeks berada di posisi 4.072,83. Sementara, level terendah indeks berada di posisi 4.048,18.

Aksi borong sejumlah saham bluechips membuat indeks melaju kencang. Berikut daftar bluechips yang bikin indeks cetak rekor baru:

- PT Gudang Garam (GGRM)

Saham GGRM tercatat naik 5,06% menjadi Rp 55.050 di sesi II. Sejumlah broker yang paling banyak mengempit atas saham ini adalah BNP Paribas Securities senilai Rp 16,5 miliar, JPMorgan Securities senilai Rp 14,83 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 13,24 miliar.

- PT Telkom Indonesia (TLKM)

Saham TLKM tercatat naik 2,82% menjadi Rp 7.300 di sesi II. Sejumlah broker yang paling banyak mengempit atas saham ini adalah Macquarie Capital senilai Rp 49,35 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 34,08 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 23,01 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)

Saham BBCA tercatat naik 1,25% menjadi Rp 8.100 di sesi II. Sejumlah broker yang paling banyak mengempit atas saham ini adalah Bahana Securities senilai Rp 15,42 miliar, UBS Securities senilai Rp 15,35 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 5,3 miliar.

Rekor penutupan baru indeks tercipta di level 4.068,073

Rekor penutupan baru indeks tercipta di level 4.068,073
JAKARTA. Rekor penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tercipta. Pada pukul 16.00, indeks tercatat naik 0,43% menjadi 4.068,073.

Sejumlah sektor yang mencatatkan kenaikan antara lain: sektor infrastruktur naik 1,64%, sektor consumer goods naik 1,28%, dan sektor perdagangan naik 0,98%. Sementara, sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah sektor industri lain-lain dengan penurunan sebesar 1,06%.

Di sepanjang transaksi hari ini, terdapat 130 saham yang ditransaksikan naik. Sementara, 119 saham melorot dan 70 saham lainnya tak bergerak. Adapun volume transaksi mencapai 9,309 miliar senilai Rp 5,652 triliun.

Saham-saham dengan kenaikan terbesar (top gainers) antara lain: Tempo Inti Media (TMPO) naik 34,23% menjadi Rp 149, Maskapai Reasuransi (MREI) naik 25% menjadi Rp 750, dan Titan Kimia Nusantara (FPNI) naik 23,61% menjadi Rp 178.

Sedangkan sejumlah saham yang menghuni posisi top losers adalah: Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 18,18% menjadi Rp 180, Suparma (SPMA) turun 15,28% menjadi Rp 305, dan Langgeng Makmur Plastic (LMPI) turun 14,29% menjadi Rp 300.

IHSG Kembali Ukir Level Baru di 4.068

ÿØÿà
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum puas cetak rekor, kini posisi tertingginya diraih di 4.068. Saham-saham konsumer dan infrastruktur memimpin penguatan bursa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.535 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.540 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 2,439 poin (0,06%) ke level 4.053,071 di tengah maraknya sentimen negatif mulai dari melemahnya bursa-bursa Asia dan krisis utang AS yang belum ada penyelesaiannya.

Aksi ambil untung sempat menekan IHSG sampai pada posisi terendahnya hari ini di level 4.048,180. Setelah itu pergerakan IHSG langsung fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 4,268 poin (0,10%) ke level 4.054,900. Saham properti terkena tekanan jual cukup tinggi.

Indeks kembali melesat dan mencetak rekor intraday tertinggi di perdagangan sesi II, yaitu di level 4.072,828. Perburuan saham-saham infrastruktur dan konsumer yang berjasa mewujudkan rekor tersebut.

Menutup perdagangan, Kamis (21/7/2011), IHSG naik 17,441 poin (0,43%) ke level 4.068,073. Sementara Indeks LQ 45 menguat 3,990 poin (0,55%) ke level 718,035.

Indeks baru saja mencetak rekor di perdagangan kemarin, di level 4.050,632 setelah ditutup menanjak 27,215 poin (0,67%). Kali ini, perburuan saham konsumer yang membuat IHSG kembali cetak rekor baru.

Volume dan nilai transaksi di pasar negosiasi hari ini cukup tinggi ada beberapa crossing saham dengan nilai cukup tinggi atas saham-saham unggulan. Ini mendorong perdagangan menjadi cukup ramai.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 180.295 kali pada volume 9,309 miliar lembar saham senilai Rp 5,652 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 126 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Transaksi investor asing masih serba tipis, tercatat sampai penutupan perdagangan melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sangat tipis Rp 6,563 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa Asia bergerak mixed hingga sore ini atas kekhawatiran krisis utang di Eropa dan AS yang belum mereda. Bursa saham China jatuh cukup dalam akibat ditambah kekhawatiran tingginya tingkat inflasi setempat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 28,31 poin (1,01%) ke level 2.765,89.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 16,40 poin (0,07%) ke level 21.987,29.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 4,49 poin (0,04%) ke level 10.010,39.
  • Indeks Straits Times menguat 13,96 poin (0,45%) ke level 3.140,49.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.650 ke Rp 55.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 49.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 29.000, dan Resources Alam (KKGI) naik Rp 450 ke Rp 6.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 71.250, Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 10.550, Sari Roti (ROTI) turun Rp 225 ke Rp 3.400, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 200 ke Rp 2.800.

(ang/qom)

Meski Asing Jual, IHSG Kembali Cetak Rekor Baru

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menduduki rekor baru pada penutupan perdagangan hari ini, dengan berada di level 4.068,07.

Sejak awal perdagangan Kamis (21/7) ini, IHSG terus berada di zona hijau kendati Wall Street dan bursa Asia terkoreksi. IHSG ditutup naik 17,44 poin (0,43%) ke 4.068,07. Sedangkan Indeks LQ45 naik 3,99 poin (0,55%) ke 718,035.

Secara sektoral, sebagia besar berada di zona hijau kecuali sektor pertambangan turun 5,85 poin ke 3.335,85 dan sektor properti turun 2,01 poin ke 226,67. Frekuensi perdagangan hari ini mencapai 180,295 kali dengan volume 9,309 miliar lembar saham senilai Rp5,625 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 126 saham turun, dan 77 saham stagnan.

IHSG ditutup dengan net foreign sell dengan membukukan Rp5,7 miliar dan penjualannya mencapai Rp1,76 triliun. Serta pembelian asing mencapai Rp1,75 triliun.

Saham-saham yang masuk dalam top gainers diantaranya, saham Gudang Garam (GGRM) naik Rp2.650 ke Rp55.050, saham Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp700 ke Rp49.950, dan saham Multibreeder (MBAI) naik Rp600 ke Rp29.000.

Sementara saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham Astra Internasional (ASII) turun Rp700 ke Rp71.250, saham Indomobil (IMAS) turun Rp350 ke Rp10.550, dan saham Sari Roti (ROTI) turun Rp225 ke Rp3.400.

IHSG Kembali Bukukan Rekor di 4.068

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali mencetak rekor barunya di tengah variatifnya bursa saham regional. Sektor konsumer dan infrastruktur memimpin kenaikan bursa.

Pada perdagangan Kamis (21/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,44 poin (0,43%) ke level 4.068,07, dengan intraday tertinggi di 4.072,82 dan terendah di 4.048,18. Demikian juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,99 poin (0,56%) ke level 718,03.

Hampir sepanjang perdagangan IHSG berada di zona positif. Dibuka menguat 0,16% ke level 4.057, indeks sempat berfluktuatif dan menjajal area negatif hingga pada sesi siang bertengger di angka 4.054. Namun, aksi beli kembali memacu indeks hingga ditutup di level rekor 4.068.

Head of Research Division Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, seperti dugaannya, IHSG berhasil menguat sore ini dan mencetak rekor baru di 4.065. Namun, pergerakan cenderung variatif karena negatifnya bursa regional. “Terciptanya rekor baru agak meredam aksi profit taking investor,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Bursa AS ditutup melemah semalam, setelah kongres yang dikuasai partai Republik menolak usulan pemotongan utang senilai US$3,7 triliun yang diajukan Presiden Obama. Selain koreksi pada saham-saham sektor teknologi setelah rilis laba Yahoo Inc. yang lebih rendah dari ekspektasi.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,309 miliar lembar saham, senilai Rp 5,652 triliun dan frekuensi 180.295 kali. Sebanyak 140 saham naik, 126 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Kendati menguat, aliran dana asing mulai berkurang. Terlihat dari transaksi jual bersih (net foreign sell) yang mencapai Rp5,793 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,760 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,754 triliun.

Sektor infrastruktur kali ini mendukung penguatan bursa, dengan naik 1,6%. Disusul sektor konsumer yang naik 1,3%, perdagangan 0,9%, industri dasar 0,8%, manufaktur dan finansial 0,3% serta perkebunan yang naik 0,2%. Sedangkan sektor properti, aneka indsutri dan tambang masih memerah.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.650 ke Rp 55.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 49.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 29.000, dan Resources Alam (KKGI) naik Rp 450 ke Rp 6.250.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 71.250, Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 10.550, Sari Roti (ROTI) turun Rp 225 ke Rp 3.400, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 200 ke Rp 2.800.

Bursa regional Asia terpantau variatif. Indeks Komposit Shanghai jatuh 28,31 poin (1,01%) ke level 2.765,89, indeks Hang Seng melemah 16,40 poin (0,07%) ke level 21.987,29, indeks Nikkei 225 naik 4,49 poin (0,04%) ke level 10.010,39, indeks Straits Times menguat 0,43% ke level 3.140,05 dan indeks Kospi di Seoul turun 0,46% ke 2.145,04. [mdr]

Bapepam Tunggu Tanggapan Tambahan Pekan Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) masih mengkaji proses penggabungan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan Meadow Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Biro PKP Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R.Aziz di Jakarta, Kamis (21/7)."Merger LPPF masih kita kaji. Mereka menyampaikan kepada kita merger ini untuk efisiensi dan meningkatkan kinerja, nanti Meadow akan hilang," tutur Gonthor.

Gonthor menuturkan, penggabungan antara pemegang saham mayoritas dengan anak usaha ini dinilai tidak masalah. Hal ini dikarenakan penggabungan entitas bisnis menjadi satu. "Ini tidak apa-apa antara induk dan anak," ujar Gonthor.

Kendati demikian, lanjutnya, manajemen LPPF harus memberikan tanggapan tambahan kepada Bapepam-LK minggu ini juga.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta penjelasan mengenai merger LPPF dengan Meadow Indonesia. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito menuturkan, merger tersebut tidak melanggar aturan pasar modal dan tak merugikan investor maka merger itu dapat dilakukan.

Seperti diketahui, melalui merger itu kepemilikan saham Meadow di LPPF sebesar 98,15% akan beralih ke induknya Asia Color Company Ltd (ACC) dan Meadow Asia Company Ltd (MAC). Hal ini mengakibatkan porsi kepemilikan MAC dan ACC di LPFF terdilusi. Kepemilikan MAC yang sebelumnya 99,99% susut menjadi 97,1%. Adapun ACC dari 0,1% menjadi 0,98%. Adapun porsi kepemilikan investor publik tetap 1,85%. [mre]

Saham Bank Gagal Bawa Bursa Eropa Naik

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Kamis (21/7). Namun saham perbankan mengalami rebound seiring dengan penguatan indeks Dow Jones.

Indeks FTSE turun 0,4% ke 5.827, indeks DAX turun 0,6% ke 7.173 dan indeks CAC turun 0,4% ke 3.737.

Pasar juga merespon komitmen Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy unuk bailout kedua Yunani. "Prancis dan Jerman sangat penting dalam kesepakatan untuk kawasan Eropa. Ini adalah solusi yang selama ini dicari. Tetapi risiko menularnya krisis masih tetap ada. Yunani belum sepenuhnya terbebas dari utang," kata trader di IG Indeks, Will Hedden yang dikutip dari yahoofinance.com.

Sedangkan bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,07% ke 21.987, indeks Nikkei naik 0,04% ke 10.010, indeks Shanghai turun 1,01% ke 2.765, dan indeks ASX naik 0,1% ke 4.556.

Bursa Saham Menunggu Berkah Lebaran

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Setiap kali menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, roda perekonomian selalu berputar lebih cepat. Maklum, sebagai negeri yang mayoritas penduduknya ber-KTP muslim, di bulan tersebut pola konsumsi masyarakat langsung melonjak.

Seolah, semua pendapatan yang terkumpul setahun rela dihabiskan di Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri tiba. Lantas, konsumsi apa saja yang meningkat di bulan penuh berkah ini? Rupanya, tak jauh-jauh dari urusan makanan-minuman, pakaian, transportasi, telekomunikasi, dan pakaian.

Karena itu, bagi emiten consumer good, Ramadhan dan Idul Fitri merupakan bulan berkah. Pada saat itu, penjualan pakaian bisa meningkat hingga 300%. Produk makanan-minuman juga laris manis. Lalu, bagaimana dengan penjualan otomotif?

Penjualan alat transportasi seperti motor dan mobil sudah menggeliat jauh sebelum Ramadhan tiba. Penjualan motor dan mobil bekas juga naik. Sektor telekomunikasi jangan ditanya lagi. Tahun lalu, belanja konsumen untuk SMS saja mencapai Rp200 miliar per hari.

Luar biasa memang perilaku konsumsi penduduk Indonesia menjelang lebaran. Tak heran pula bila kinerja emiten barang konsumsi berada di posisi puncak pada Ramadhan dan Lebaran, yang tahun ini jatuh para kuartal III 2011. Imbasnya, tentu saja, harga saham-saham emiten barang konsumsi berpotensi menguat.

Tapi tak semua saham layak dikoleksi. Dari 11 emiten sektor konsumsi yang diteliti CIMB Securities, ada tiga emiten yang menempati pilihan teratas (top pick). Ketiga emiten tersebut adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Setali tiga uang dengan CIMB Securities, seorang analis dari Kresna Securities menyarankan agar di bulan Ramadan ini para investor lebih bersikap hati-hati. Soalnya, dari pengalaman yang sudah-sudah, di hari-hari menjelang Idul Fitri biasanya para investor (terutama lokal) bersikap ogah-ogahan.

Para investor dalam negeri yang biasa bermain jangka pendek umumnya merasa tidak nyaman bila menghadapi liburan lebaran. Mereka khawatir, ketika mudik ke kampung halaman terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. “Karena itu bulan puasa dan Idul Fitri merupakan masa konsolidasi,” kata si analis. [mdr]

Melirik Pergerakan Saham Bakrie

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Beberapa saham grup Bakrie yang kemarin sempat menguat, kini terkoreksi lagi. Bagaimana prediksi para analis terhadap pergerakan saham B7?

Alwi Assegaf, analis dari Universal Broker Indonesia memprediksikan bahwa penguatan indeks masih akan berlangsung, meski rawan profit taking. Salah satunya didukung aliran dana asing yang masuk ke bursa. Alwi pun menyarankan investor untuk menerapkan strategi trading. “Pasalnya, dengan IHSG memasuki area overbought, maka risiko profit taking cukup besar,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Saham pilihannya berasal dari kelompok Bakrie, yakni Bakrieland Development (ELTY) dan Dharma Henwa (DEWA). ELTY siang ini berada di level Rp165, atau turun Rp2 (1,2%). Sedangkan DEWA juga melemah Rp1 (0,87%) ke level Rp113. “Masih ada peluang bagi emiten ini untuk menguat,” katanya.

Menurut Alwi, ELTY menarik karena kemarin sudah pecah resistan di 168. Sedangkan DEWA secara teknikal memilki pola ascending triangle, menunjukkan berlanjutnya tren bullish ke level resistan di Rp119. “Untuk DEWA, dengan koreksinya saat ini, investor bisa beli di kisaran Rp105-109,” ucapnya.

Nico Omer Jonckheere, analis dari Valbury Asia juga menjagokan saham ELTY. Terutama didukung kondisi makro ekonomi maupun fundamental perseroan. Namun, tetap harus diperhatikan proyek infrastruktur jalan tol dengan masa konsesi panjang, yang dapat menimbulkan beban amortisasi dan bunga, yang berdampak pada bottom line selama masih dikonsolidasi.

“Kami cukup optimis terhadap prospek ELTY. Rekomendasi netral dengan target harga Rp178 per saham,” katanya dihubungi terpisah.

Menurutnya, ELTY memiliki prospek usaha yang solid, baik yang telah terealisasi dari penjualan sejumlah unit usaha city property, landed residential, hotel dan resort, jalan tol maupun sejumlah proyek yang akan datang, seperti pengembangan kawasan residensial Bukit Jonggol, pembangunan hotel dan villa, baik di Indonesia maupun luar Indonesia, serta pembangunan sejumlah ruas jalan tol.

Pada 2010, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 29% menjadi Rp1,4 triliun, sehingga laba bersih naik 35% menjadi Rp179 miliar. Pada kuartal pertama 2011, perseroan juga mencatatkan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan sebesar 107% menjadi Rp425 miliar.

Namun, meningkatnya beban bunga dan keuangan, menyebabkan laba bersih perseroan turun 45% menjadi Rp15 miliar.

Berbeda dengan Head of Research Division Universal Broker Indonesia Satrio Utomo. Menurutnya, jika level support grup Bakrie sudah ditembus, lebih baik investor mengamankan profit yang sudah didapat. “Jika menggunakan trading plan stop loss, pasar sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya dihubungi terpisah.

Ia mencontohkan ELTY yang memiliki kisaran support Rp165 hingga resistance 170-175, “Ini berarti, sudah tercapai support-nya.”

Tommy menjelaskan, volume perdagangan pada saham-saham grup Bakrie hari ini mulai menghilang, setelah menguat pada perdagangan kemarin. Adapun volume besar kemarin hanya terjadi pada saham ELTY, didukung apresiasi saham-saham sektor properti, “Tapi, jika pergerakan saham Bakrie diiringi volume yang besar, bisa dimanfaatkan untuk posisi trading,” tutur Satrio.

Ditambahkan, yang terpenting saat ini adalah mewaspadai level-level support dari saham grup Bakrie. Sedangkan level resistance dinilai tidak terlalu penting, kecuali untuk ELTY dan BUMI. “Sebab, hingga siang, volume transaksi tidak begitu tampak di saham-saham grup ini,” ucapnya.

Untuk investor jangka menengah, Tommy menyarankan untuk wait and see. Sebab, orang masih punya modal bawah di saham-saham grup Bakrie. Misalnya, pada saham PT Energi Mega Persada (ENRG) masih banyak yang punya posisi modal di level Rp150-an. “Jika support di level Rp195 tembus, lebih baik taking profit. Daripada kembali ke modal, kan menyesal,” imbuh Satrio.

Terkait Bumi Resources (BUMI), Tommy menuturkan, selama China Investment Corporation (CIC) belum ada kejelasan soal utang BUMI, investor jangka menengah lebih baik wait and see saja.

Level support BUMI yang harus diperhatikan adalah Rp3.025, level terendah pada perdagangan kemarin. Sedangkan resistance BUMI di Rp3.075 -3.100. Jika saham BUMI bisa tembus Rp3.100, saham ini bertenaga ke Rp3.200-3.250. “Tapi, jika melihat volume transaksi yang tipis, berat mencapai level tersebut hari ini,” paparnya.

Sedangkan support Bakrie and Brothers (BNBR) di level Rp65, Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) pada level Rp420, DEWA di level support Rp113, Bakrie Telecom (BTEL) di angka support Rp330. [ast]

MTLA Catat Marketing Sales Rp260 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) memperkirakan marketing sales mencapai Rp260 miliar dari proyek residential per Juni 2011.

"Penjualan semester satu 2011 marketing sales mencapai Rp260 miliar per 30 Juni 2011 untuk residential. Perolehan ini sudah sekitar 100% dari target tahun lalu," tutur Sekretaris Perusahaan MTLA, Olivia Widjojo, Kamis (21/7).

Marketing sales itu dari proyek Metropolitan Land di Menteng dan Cibitung. Untuk penjualan dari Cibitung mencapai Rp40 miliar hingga Rp45 miliar periode Februari hingga Maret. Harga jual proyek Cibitung sekitar Rp70 juta-Rp150 juta.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya memiliki enam residential pada 2011. selain itu, perseroan kemungkinan akan menarik pinjaman sebesar Rp150 miliar pada akhir tahun 2011. Pinjaman itu akan didapatkan dari Bank Mandiri. Pinjaman itu untuk interchange Puri Metropolitan tahap kedua yang akan dibangun dalam waktu 1,5 tahun.

"Pinjaman itu untuk anak usaha kita yang joint venture dengan Agung Sedayu untuk interchange jalan tol Karang Tengah. Kita memiliki kepemilikan saham sebesar 50,1%," ujar Olivia. [hid]

ACES buka gerai Ace Home Center terluas di dunia

ACES buka gerai Ace Home Center terluas di dunia
JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran ini membuka gerai Ace Home Center dan Toys Kingdom di Living World Mall Alam Sutra, Banten.

Ace Home Center dibangun di atas lahan seluas 14.695 meter persegi, sementar Toys Kingdom di lahan seluas 2.734 meter persegi.

Manajemen ACES dalam keterbukaan informasi menyebut, Ace Home Center di Banten ini merupakan yang terluas di seluruh dunia. Perseroan akan menggelar grand opening gerai ini pada 23 Juli 2011.

Di hari yang sama, perusahaan sekaligus akan membuka gerai Ace Hardware ke-48 di Manado. Gerai seluas 1.800 meter persegi ini adalah gerai pertama di provinsi Sulawesi Utara.

Perseroan mengatakan, pembukaan gerai ini sebagai salah satu strategi utama bagi pertumbuhan perusahaan. Selain itu, untuk menggenjot pendapatan, ACES berupaya menghadirkan atmosfir belanja dan pelayanan yang memuaskan, serta menyediakan beragam produk pilihan bagi konsumen.

Adapun, hingga perdagangan pukul 14.48 WIB, saham ACES masih belum beranjak dari level penutupan kemarin di Rp 3.150 per saham.

Bursa Asia sore dilanda aksi jual

Bursa Asia sore dilanda aksi jual
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia ditransaksikan turun hari ini. Pelaku pasar cemas, tingkat produksi pada manufaktur China akan mengalami kontraksi pada bulan ini. Selain itu, sejumlah perusahaan mulai dari Hynix Semiconductor Inc hingga Hyundai Heavy Industries Co membukukan kinerja yang berada di bawah prediksi.

Pada pukul 15.15 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mengalami perubahan di posisi 136,86. Namun, jika dibandingkan, dalam setiap tujuh saham yang ditransaksikan melorot, hanya ada enam saham yang mengalami kenaikan.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: BYD Co yang turun 2,5% di Hongkong, Hyundai Heavy yang turun 5,1% di Seoul, dan Soho China Ltd yang turun 1,9% di Shanghai.

"China masih memperketat kebijakan moneternya. Hal itu akan menekan perekonomian sekaligus memberatkan langkah saham yang berhubungan langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kecemasan mengenai kondisi makro masih mendominasi pasar. Namun, jika resolusi terkait hal itu berhasil dilakukan, fokus investor akan kembali ke faktor fundamental dan kinerja," jelas Matt Riordan, analis Paradice Investment Management Pty di Sydney.

Pembicaraan batasan utang AS mandeg, bursa Jepang dilanda aksi jual

Pembicaraan batasan utang AS mandeg, bursa Jepang dilanda aksi jual
TOKYO. Indeks Topix Jepang kembali ditransaksikan berwarna merah untuk kali kedua minggu ini. Salah satu penyebabnya, mandegnya perundingan di AS terkait default utang pemerintah. Kondisi ini menggerus tingkat kepercayaan investor di negara dengan perekonomian terbesar itu, sehingga membuat outlook perusahaan eksportir Asia menjadi negatif.

Pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Topix mengalami penurunan 0,1% menjadi 860,11. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang tak banyak mengalami perubahan di level 10.010,39.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Negeri Sakura ini antara lain: Honda Motor Corp yang turun 0,6%, Komatsu Ltd turun 0,7%, dan Maruha Nichiro Holdings Inc yang memimpin lonjakan untuk perusahaan makanan laut.

"Hingga investor melihat batasan utang AS dinaikkan, sentimen negatif tersebut tidak akan hilang," jelas Masaru Hamasaki, chief strategist Toyota Asset Management Co di Tokyo.

Setelah naik tinggi, CPO tumbang siang ini

Setelah naik tinggi, CPO tumbang siang ini
KUALA LUMPUR. Setelah menyentuh level tertinggi empat pekan, minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tumbang siang ini. Harga CPO yang cukup tinggi memicu sebagian investor menjual kepemilikannya, di tengah kekhawatiran produksi mungkin akan terus meningkat.

Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange turun 0,4% ke level RM 3.141 atau setara US$ 1.048 per metrik ton, dan mengakiri sesi perdagangan pagi di RM 3.150 per metrik ton. Pagi tadi, harganya sempat menyentuh US$ 3.164 per metrik ton, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Juni.

"Ada kekhawatiran peningkatan produksi seiring memasuki puncak musim produksi," ujar analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng. Juli, Agustus dan September adalah bulan-bulan puncak produksi minyak sawit.

Kontrak berjangka CPO sudah anjlok 17% di tahun ini karena proyeksi persediaan lebih besar. Ini seiring membaiknya cuaca sehingga produksi Indonesia dan Malaysia lebih tinggi.

Oil World memperkirakan, Malaysia akan memproduksi 18,6 juta ton pada tahun ini, naik 16% dari level terendah tiga tahun di 2010. Sementara, produksi Indonesia diprediksi naik 8,1% menjadi 24 juta ton di tahun ini.

Adapun, produksi minyak sawit dunia diekspektasi akan meningkat 8,5%n menjadi 49,8 juta ton pada tahun ini. Sedangkan, produksi minyak kedelai dunia bakal tumbuh 5,2% menjadi 42,3 juta ton.

Kemarin, Departemen Perdagangan Indonesia memangkas pajak ekspor CPO untuk Agustus menjadi 15% dari 20% di bulan ini.

Euro menguat ke level paling perkasa dalam seminggu belakangan

Euro menguat ke level paling perkasa dalam seminggu belakangan
TOKYO. Pergerakan euro masih dalam tren penguatan. Siang ini, euro menguat ke level tertinggi dalam satu minggu terakhir terhadap dollar. Keperkasaan mata yang bersama di kawasan Eropa ini terjadi setelah Kanselir Jerman Angelina Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mencapai kesepakatan untuk bersama-sama membantu penyelesaian masalah krisis utang Yunanu.

Pada pukul 15.12 waktu Tokyo, euro menguat 0,4% menjadi US$ 1,4273. Euro juga mengalami penguatan 0,4% atas yen menjadi 112,45. Jika berhadapan dengan franc Swiss, euro perkasa 0,6% menjadi 1,1720.

Sekadar tambahan informasi, adanya kerjasama antara Prancis dan Jerman akan dibicarakan pada pertemuan di Brussels yang berlangsung hari ini. "Kesepakatan tersbeut membangun fondasi bahwa bakal ada jalan keluar atas permasalahan utang di kawasan Eropa. Hal ini sangat kontras dengan apa yang terjadi pada awal minggu ini. Bakal ada prospek kestabilan untuk sementara waktu dalam beberapa minggu ke depan," jelas Andre De Silva, head of Asia Pacific rates research HSBC Holdings Plc di Hongkong.

Armagedon Finansial Mengancam Dunia

Headline
INILAH.COM, Washington - Amerika kini, belum pernah seserius ini,diambang jurang kegagalan membayar utang. Dan, jika itu terjadi, krisis finansial kembali terjadi yang, tak seperti 3 tahun lalu, magnitudnya amat besar sehingga dilukiskan sebagai Armagedon Finansial.

Mantan Menteri Keuangan Amerika yang sekaligus eks penasihat ekonomi Obama, Larry Summers dalam wawancara dengan CNBC, Rabu (20/07/11), mengatakan jika Amerika gagal bayar utang, kemungkinan itu sangat terbuka, akan lebih buruk dampaknya dibandingkan krisis finansial tiga tahun lalu.

"Ini akan jadi asteroid yang menerjang bumi yang menyebabkan armagedon keuangan," ujar Summers seraya melanjutkan dirinya tak yakin Amerika memiliki kapasitas untuk mengembalikan sistem finansial, yang hancur itu, ke posisi awal.

Amerika adalah negara, mungkin satu-satunya, yang peringkat utangnya, diberika oleh semua lembaga pemeringkat, AAA yang dalam bahasa sederhana bisa diartikan sangat aman dan tak mungkin gagal bayar.

Rating itu terancama diturunkan menjadi, ke posisi yang paling buruk, gagal bayar jika hingga 2 Agustus 2011, itu artinya kurang dua minggu lagi dari sekarang, negara ini tak bisa membayar utang yang jatuh tempo.

Kok bisa? Ya, itu karena batas utang Amerika yang diperbolehkan kongres senilai US$14,3 triliun sudah mentok. Obama tak boleh lagi ngutang untuk, antara lain, bayar utang jatuh tempo dan program lainnya.

Jadi, administrasi Obama membutuhkan persetujuan kongres untuk menaikkan batas atas utang itu. Proses negosiasi antara Partai Demokrat dengan Republik ini, lebih daripada pertimbangan politik ketimbang teknis ekonomi semata, ternyata tak mulus.

Bank sentral Amerika, The Fed, pun terpaksa membuat skenario terburuk untuk menghadapi kemungkinan gagal bayar ini yang menurut lembaga ini tak terbayangkan konsekuensinya jika itu terjadi.

Lalu, apakah dunia yang akan terkena imbasnya, sama seperti krisis tiga tahun lalu, perlu khawatir mengenai kemungkinan gagalnya Obama dan kongres bersepakat? Jawabannya: banyak alasan untuk khawatir.

Sesi I, IHSG Naik ke 4.055

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini.

Pada awal pembukaan perdagangan Kamis (21/7), IHSG naik 2,439 poin (0,06%) ke level 4.053,071. Indeks tersebut naik tipis pada penutupan perdagangan sesi I menjadi 4.054,9 atau naik 4,27 poin (0,11%), sedangkan Indeks LQ45 naik tipis 1,276 poin (0,17%) ke level 715,321.

Frekuensi perdagangan pada sesi I mencapai 95.714 kali dengan volume 3,861 miliar lembar saham senilai Rp2,35 triliun. Sebanyak 98 saham naik, 141 saham turun, dan 79 saham stagnan.

Adapun saham-saham yang menjadi top gainers diantaranya, saham Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.000 ke Rp53.400, saham Indo Tambangraya Tbk (ITMG) naik Rp950 ke Rp50.200, saham United Tractor Tbk (UNTR) naik Rp550 ke Rp25.600, dan saham Resources Alam Tbk (KKGI) naik Rp400 ke Rp6.200.

Dan saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham Multibreeder Tbk (MBAI) turun Rp500 ke Rp27.900, saham Indomobil Tbk (IMAS) turun Rp400 ke Rp10.500, saham Astra International Tbk (ASII) turun Rp300 ke Rp71.650, dan saham Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun Rp250 ke Rp4.025.

Aksi borong UNTR, GGRM, dan BHIT menyelamatkan indeks di sesi I

Aksi borong UNTR, GGRM, dan BHIT menyelamatkan indeks di sesi I
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 4,27 poin menjadi 4.054,90. Ini merupakan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

Salah satu pemicu lonjakan indeks antara lain aksi beli saham-saham bluechips. Mereka adalah:

- PT United Tractors (UNTR)

Saham UNTR tercatat naik 2,2% menjadi Rp 25.600 di sesi I. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 18,2 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 11,03 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 10,27 miliar.

- PT Gudang Garam (GGRM)

Saham GGRM tercatat naik 1,91% menjadi Rp 53.400 di sesi I. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: JPMorgan Securities senilai Rp 5,76 miliar, CIMB Securities senilai Rp 3,85 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 1,80 miliar.

- PT Bhakti Investama (BHIT)

Saham BHIT tercatat naik 22,73% menjadi Rp 270 di sesi I. Sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Bhakti Securities senilai Rp 20,64 miliar, CIMB Securities senilai Rp 19,65 miliar, dan OSK Nusadana Securities senilai Rp 9,61 miliar.

Meski naik tipis, indeks cetak rekor baru penutupan lagi

JAKARTA. Meski bergerak fluktuatif, indeks ditutup dengan rekor penutupan baru. Pada pukul 12.00, indeks tercatat naik 0,11% menjadi 4.054. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat bertengger di posisi 4.061,359, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Kendati begitu, pergerakan sektor tampak beragam. Sejumlah sektor yang mencatatkan kenaikan diantaranya sektor perdagangan naik 0,95%, sektor infrastruktur naik 0,4%, dan sektor industri dasar naik 0,39%. Sedangkan sektor yang dilanda aksi jual adalah sektor konstruksi dan sektor industri lain-lain dengan penurunan masing-masing sebesar 0,84% dan 0,61%.

Sepanjang transaksi di sesi I, 92 saham ditransaksikan naik, 132 saham melorot, dan 72 saham lainnya tak banyak mengalami perubahan. Volume transaksi melibatkan 3,861 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,358 triliun.

Saham-saham top gainers diantaranya: PT Titian Kimia Nusantara (FPNI) naik 28,47% menjadi Rp 185, PT Bhakti Capital Indonesia (BCAP) naik 22,89% menjadi Rp 510, dan PT Bhakti Investama (BHIT) naik 22,73% menjadi Rp 270.

Sementara itu, sejumlah saham yang ditransaksikan melorot paling besar antara lain: Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 18,18% menjadi Rp 180, PT Langgeng Makmur Plastic (LMPI) turun 15,71% menjadi Rp 295, dan Lamicitra Nusantara (LAMI) turun 15,45% menjadi Rp 186.

Kim Eng rekomendasi beli, saham JAWA naik ke level tertinggi tujuh pekan

Kim Eng rekomendasi beli, saham JAWA naik ke level tertinggi tujuh pekan
JAKARTA. Saham PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) melaju ke level tertinggi tujuh pekan, setelah mendapat rekomendasi buy dari Kim Eng Securities.

Saham emiten perkebunan ini reli 1% ke level Rp 495 per saham, hingga pukul 11.50 di Jakarta. Ini merupakan level penutupan tertingginya sejak 30 Mei.

Hari ini, Kim Eng Securities dalam risetnya memberikan rekomendasi beli untuk saham JAWA, dengan target harga Rp 670 per saham.

Harga timah dunia jeblok, saham TINS ikut terkikis

Harga timah dunia jeblok, saham TINS ikut terkikis
JAKARTA. Jelang penutupan, pergerakan saham PT Timah (TINS) dirundung aksi jual. Pada pukul 11.42, saham TINS tercatat melorot 1,96% menjadi Rp 2.500.

Data Bloomberg menunjukkan, broker yang paling getol melepas saham produsen timah ini adalah: OSK Nusadana Securities senilai Rp 2,54 miliar, Lautandhana Securities senilai Rp 968,15 juta, dan eTrading Securities senilai Rp 734,19 juta.

Sepertinya, aksi jual tersebut terkait dengan penurunan harga timah dunia. Asal tahu saja, hari ini, kontrak harga timah untuk pengantaran tiga bulan ke depan mengalami penurunan 1,1% menjadi US$ 28.000 per metrik ton di London.

Menu Sesi Dua : Saham Tambang - Agri

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks siang ini masih akan berlangsung hingga penutupan. Saham batu bara dan perkebunan bisa menjadi pilihan.

Head of Research DivisionPT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan variatif cenderung menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 4.042-4.020 dan support berikutnya 4.002. Sedangkan level resistance 4.100,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (21/7).

Variatifnya pergerakan indeks hari ini, menurut Satrio dipicu oleh sentiment bearish yang terjadi di bursa regional belum berhasil mematahkan tren bullish IHSG. Menurutnya, kehati-hatian yang ditunjukkan oleh pelaku pasar di bursa regional, ternyata benar adanya.

Dia menambahkan, meski belum memberikan signal bearish, tapi indeks Dow Jones Industrial (DJI) akhirnya ditutup dengan koreksi tipis, berbalikan dengan posisi DJI Futures kemarin sore yang masih berada dalam teritori positif. “IHSG sendiri kemarin ditutup pada batas atas dari kisaran resisten 4.035 – 4050,” ucapnya.

Berita bagusnya, menurut Satrio, IHSG bisa mencetak rekor baru, menembus rekor sebelumnya di 4.042. “Di sisi lain, saya melihatnya dengan waspada: jangan-jangan, ini subwave terakhir (ke 5) dari trend naik kali ini sudah dimulai,” ujarnya.

Dalam situasi ini, dia menyarankan agar pelaku pasar sudah mulai mengantisipasi ‘the end of the end’ atau akhir dari sebuah trend naik jangka menengah. “Karena itu, jika bursa regional Asia dan Eropa pada pembukaan siang ini melemah, ada peluang indeks domestik juga turun,” papar Satrio.

Tapi, bagi yang sedang dalam posisi trading, disarankan bertahan. Sebab, faktanya saat ini masih bisa pegang posisi, mengingat trendnya masih naik. Dilihat posisi penutupan kemarin, setidaknya beberapa saham batubara masih menunjukkan potensi kenaikan lanjutan. Begitu juga dengan saham-saham sektor Crude Palm Oil (CPO).

Saham-saham pilihannya adalah PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Tambang Bukit Asam (PTBA), PT United Tractors (UNTR), PT Borneo Lumbung Energi (BORN) dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA).

Di sektor perkebunan, PT London Sumatera Indonesia (LSIP) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). Dia merekomendasikan speculative buy saham-saham tersebut. Tapi, jika indeks tembus level support 4.020 lebih baik keluar dari saham-saham itu. Begitu juga dengan saham-saham lainnya yang sudah mencapai support-nya. “Dari pada kembali ke modal awal,” imbuh Satrio. [ast]

Sesi I Bursa Asia Terkapar, IHSG Masih Menguat 4 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa melanjutkan penguatan meski hanya tipis 4 poin di tengah negatifnya bursa-bursa di Asia. Saham properti terkena tekanan jual cukup tinggi.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 2,439 poin (0,06%) ke level 4.053,071 di tengah maraknya sentimen negatif mulai dari melemahnya bursa-bursa Asia dan krisis utang AS yang belum ada penyelesaiannya.

Kembali, IHSG menembus rekor intraday tertingginya hari ini di 4.063,270 akibat aksi beli selektif di saham-saham unggulan. Intraday tertinginya indeks diraih pada perdagangan kemarin di 4.955,055.

Namun, aksi ambil untung sempat menekan IHSG sampai pada posisi terendahnya hari ini di level 4.048,180. Setelah itu pergerakan IHSG langsung fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (21/7/2011), IHSG naik tipis 4,268 poin (0,10%) ke level 4.054,900. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,276 poin (0,17%) ke level 715,321.

Pergerakan IHSG masih serba tipis karena sentimen negatif masih menghantui para pelaku pasar, ini membuat banyak investor melakukan aksi tunggu. Namun, aksi beli selektif masih terjadi.

Saham-saham properti yang kemarin naik sangat tinggi kini terkena profit taking dan menjadi yang paling banyak terkena koreksi. Transaksi investor asing hingga siang ini pun masih tipis.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 95.714 kali pada volume 3,861 miliar lembar saham senilai Rp 2,35 triliun. Sebanyak 98 saham naik, 141 saham turun, dan 79 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih belum mampu keluar dari jeratan jaring negatif. Belum adanya langkah pasti dari pemerintah AS untuk mengurangi tekanan krisi utangnya menjadi sentimen negatif yang membayangi investor.

Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai terkoreksi 17,27 poin (0,62%) ke level 2.776,93.
  • Indeks Hang Seng melemah 50,33 poin (0,23%) ke level 21.953,36.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 15,81 poin (0,16%) ke level 9.990,09.
  • Indeks Straits Times menipis 0,43 poin (0,01%) ke level 3.126,10.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 53.400, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 950 ke Rp 50.200, United Tractor (UNTR) naik Rp 550 ke Rp 25.600, dan Resources Alam (KKGI) naik Rp 400 ke Rp 6.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 27.900, Indomobil (IMAS) turun Rp 400 ke Rp 10.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 300 ke Rp 71.650, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 250 ke Rp 4.025.

(ang/qom)

Anak usaha bangun PLTU Rp 140 miliar, saham BRAU terbang tinggi

Anak usaha bangun PLTU Rp 140 miliar, saham BRAU terbang tinggi
JAKARTA. Saham PT Berau Coal Energy (BRAU) benar-benar sumringah di sesi I. Pada pukul 11.23, jelang penutupan, saham BRAY melaju 3,03% menjadi Rp 510.

Data Bloomberg menunjukkan, tiga broker yang paling aktif mengoleksi saham ini adalah: Kresna Graha Sekuritas senilai Rp 2,55 miliar, Mandiri Sekuritas senilai Rp 2,42 miliar, dan Indo Premier Sekuritas senilai Rp 271,07 juta.

Aksi beli yang melanda BRAU terkait dengan aksi korporasi anak usahanya. Asal tahu saja, PT Indonesia Pusaka Berau, perusahaan konsorsium milik PT Berau Coal Energy Tbk, bakal menambah pasokan listrik dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 14 megawatt (MW).

Proyek yang berlokasi di Kabupaten Lati, Berau, Kalimantan Timur tersebut ditaksir bernilai Rp 140 miliar. Indonesia Pusaka Berau merupakan perusahaan konsorsium yang didirikan PT Pusaka Jaya Baru, yang dimiliki Pemda Berau dan PT Indonesia Power.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, rencana pengembangan PLTU ini tentu saja akan menjadi pasar tersendiri bagi perusahaan dimana perusahaan dapat mengunci kontrak pasokan (penjualan) batubaranya kepada PLTU. Alhasil, perusahaan nantinya dapat mengunci sejumlah pendapatan yang dapat diterima oleh perusahaan.

Selain itu, dengan adanya PLTU ini tentu saja nantinya akan menambah jumlah pendapatan dari anak usaha perusahaan. P/E perusahaan saat ini berada di level 22,6x dengan rata-rata industri sebesar 27,5x.

Permintaan aset emerging market menanjak, mata uang Asia perkasa

MANILA. Mata uang Asia ramai-ramai menguat atas dollar. Kali ini, keperkasaan dipimpin oleh peso Filipina. Investor rupanya optimistis pemimpin Eropa akan menemui kata sepakat mengenai bailout Yunani yang terbaru, sehingga mendongkrak permintaan aset-aset emerging market.

Asal tahu saja, the Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index mencapai level tertinggi dalam 14 tahun. Kondisi ini terjadi setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyetujui untuk bekerjasama dalam menangani masalah utang Yunani pada pertemuan yang berlangsung hari ini.

Selain itu, sejumlah sentimen positif lainnya adalah tingkat ekspor Thailand diramal akan naik pada Juni dan Fitch Ratings memprediksi Indonesia akan mampu mendapat kenaikan rating kredit sebelum akhir tahun depan.

Catatan saja, the Asia Dollar Index kembali naik dan sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Peso menguat 0,3% menjadi 42,607 per dollar pada pukul 10.26 waktu Manila. Sementara, baht Thailand menguat 0,2% menjadi 29,86 dan ringgit Malaysia menguat 0,1% menjadi 2,9940. Sedangkan yuan China menguat 0,12% menjadi 6,5420.

"Ada kelegaan yang dirasakan investor atas situasi yang terjadi di Eropa, sehingga memulihkan permintaan aset-aset beresiko. Arus dana asing banyak mengalir ke kawasan regional, khususnya ke Asia Tenggara. Kami sudah melihat berita positif dari kawasan Asia ini, termasuk kemungkinan kenaikan peringkat kredit," jelas Shigehisa Shiroki, chief trader Mizuho Corporate Bank Ltd di Tokyo.

META pastikan punya dua diversifikasi usaha di 2012

JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memastikan akan memilki dua diversifikasi usaha pada tahun depan. Manajamen META menjelaskan dua diversivikasi usaha tersebut adalah pelabuhan dan penyediaan air bersih.

META menargetkan tahun ini akan mengakusisi satu pelabuhan dan memenangkan tender untuk pengolahan air bersih. “Tahun depan usaha kita bukan hanya tol lagi,” kata Bernardus Djonoputro, Managing Director META, Rabu (20/7).

Sementara untuk proyek pengolahan air, META mengincar proyek di Bali, Lampung, dan Jati Luhur. Untuk di Bali, perseroan belum mengantongi data nilai proyeknya. Sedangkan, untuk Lampung dan Jati Luhur masing-masing senilai US$ 34 dan US$ 100 juta.

Untuk proyek tersebut META akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lainnya. "Kita akan selalu jadi mayoritas dalam setiap konsorsium,” kata Djonoputro. Sekedar mengingatkan pada proyek prakualifikasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbul Jawa Timur, META adalah pemegang saham mayoritas yaitu sebesar 70%. Sisanya adalah tiga perusahaan lain.

Sementara untuk pelabuhan, perseroan menargetkan akan memperoleh satu pelabuhan pada kuartal tiga 2011. Namun, manajamen META masih belum mau menjelaskan berapa nilai investasi dan dana yang sudah disiapkan. Begitu juga lokasi dari pelabuhan yang dimaksud. “Saat ini kita dalam proses uji tuntas,” kata Bernadus.

Catatan KONTAN, META tengah mengincar proyek pelabuhan di Sumatera dan Sulawesi. Saat ini pelabuhan tersebut sudah beroperasi. Bila rencana akuisisi pelabuhan ini berjalan lancar, pelabuhan-pelabuhan tersebut akan langsung memberi kontribusi pada pendapatan perseroan ini. Untuk pendapatan konsolidasi selama setahun, pelabuhan akan berkontribusi sebesar 20% dari pendapatan. Adapun, dana yang disiapakan guna mengembangkan divisi transportasi dan pelabuhan pada tahun ini berkisar US$ 200 juta - US$ 250 juta.

Ni Putu Kurnia Sari, analis Syailendra Capital menilai, diversivikasi usaha yang dilakukan META akan berdampak positif terhadap pertumbuhan perseroan. Mengingat ekspansi di bidang tol terbatas. “Mereka punya cash flow yang positif, tapi untuk mengembangkan tol baru sulit karena rata-rata sudah ada pemilik konsesinya,” katanya.