Kamis, 21 Juli 2011

Logam mulia kerek target emas batangan

Logam mulia kerek target emas batangan
JAKARTA. Kenaikan harga emas di pasar berjangka internasional turut memoles harga emas batangan di pasar domestik. Harga emas batangan unit logam mulia PT Antam Tbk, Rabu (20/7), bertengger di posisi Rp 445.000 per gram, atau naik 4,46% selama tiga pekan terakhir.

Kenaikan itu dipicu meningkatnya permintaan emas batangan. Herman, Vice President PT Antam UBPP Logam Mulia, bilang, penjualan emas batangan logam mulia selama semester pertama tahun ini sudah mencapai lebih dari separuh total target.

"Sebelumnya kami menargetkan penjualan tahun ini sebanyak 5,5 ton. Ternyata realisasi di semester pertama sudah 3,6 ton," ujar Herman kepada KONTAN, kemarin.

Oleh karena itu, manajemen Antam berniat mengerek target penjualan pada tahun ini. Revisi target mungkin akan hanya saja Herman tidak bisa mengatakan perubahan target penjualan tahun 2011.Mungkin revisinya akan dirilis pada September nanti.

Penjualan bulanan logam mulia dari Mei ke Juni sejatinya menyusut 10%. Penjualan di bulan ini juga diproyeksikan masih menurun 10%. Tapi Antam optimistis pasar emas batangan di semester kedua kembali bergairah. "Kami menargetkan penjualan semester kedua tahun ini naik 10% daripada periode yang sama tahun lalu," kata Herman.

Martana Siswamarjana, Manajer Marketing Logam Mulia, menambahkan, penurunan permintaan emas batangan dalam dua bulan terakhir karena bersamaan dengan tahun ajaran baru. Orang cenderung mengalihkan dananya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.

Selain itu, permintaan emas batangan menurun lantaran harganya saat ini sudah tinggi. "Hal ini bisa mengurangi daya beli masyarakat terhadap emas," imbuh Herman.

Permintaan emas batangan juga masih akan menurun saat Agustus nanti lantaran bertepanan dengan bulan puasa. Masyarakat butuh dana segar untuk memenuhi keperluan menjelang Idul Fitri. Jadi orang cenderung mengurangi permintaan emas batangan.

Tren permintaan emas batangan sebenarnya meningkat. Penjualan emas batangan di semester pertama tahun ini naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pasokan, Logam Mulia tak menemui hambatan. Jika pasokan menipis, mereka akan menyerap dari masyarakat sekitar 2%, dan selebihnya diimpor dari Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar