Kamis, 21 Juli 2011

Limit Plafon Utang AS Memasuki Babak Krusial

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (21/7) diprediksi menguat terbatas. Sebab, meski Obama sudah menyetujui proposal pemangkasan defisit dari Gang of Six, Kongres AS belum tentu selaras dengan presiden.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh pasar yang harus mengkonfirmasi penyelesaian kemeluat pemangkasan defisit AS sebagai syarat kenaikan batas atas plafon utang dari level US$14,29 triliun. Sebab, meski Presiden AS Barack Obama sudah menyetujui proposal yang diajukan oleh Gang of Six, tapi proposal tersebut belum tentu disetujui oleh Kongres AS.

Gang of Six adalah grup bipartisan yang terdiri dari 6 orang senator. Partai Demokrat dan Republik masing-masing mengutus 3 orang untuk menjadi anggota grup. "Karena itu, akhir pekan ini akan menjadi penentuan yang sangat krusial agar Kongres dan Senat mencapai kesepakatan untuk memangkas defisit sebagai syarat kenaikan batas utang AS," katanya kepada INILAH.COM.

Apalagi, lanjut Firman, beberapa petinggi Partai Republik mengaku pesimistis Kongres akan menyetujui proposal yang diajukan Senat. Karena itu, batas atas utang AS masih menyisakan risiko. "Karena itu, invstor domestik tidak akan terlalu agresif sehingga penguatan rupiah jadi terbatas," ungkapnya.

Firman memperkirakan, rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.520-8.540 per dolar AS. Di sisi lain, dikatakan Firman, pasar juga masih ingin melihat lebih lanjut hasil Summit petinggi Uni Eropa di Brussel Kamis (21/7) ini.

Kanselir Jerman Angela Merkel sudah bertemu Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan pasar sudah mengetahui hasilnya tengah malam. Pertemuan tersebut memang seharusnya memberikan sinyal positif. Sebab, belakangan ini pasar sangat khawatir atas penyebaran krisis ke Italia. "Karena itu, Uni Eropa menginginkan untuk segera mengakhiri krisis tersebut selekas-lekasnya," ungkapnya.

Pada saat yang sama, nanti malam Gubernur The Fed Ben Bernanke akan memberikan pidato. Diekspektasikan, The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgar AS. "Karena itu, nanti malam juga, sentimen dolar AS masih melemah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (20/7) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.530/8.540 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar