Kamis, 21 Juli 2011

BoW Saham yang Sudah Terkoreksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia Kamis (21/7) diperkirakan akan menguat. Investor disarankan buy on weakness (BoW)saham-saham yang sudah sempat terkoreksi.

Alwi Assegaf, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan, meski rawan profit taking. “Jika IHSG bisa maintain di atas level 4.050, indikator teknikal membuktikan IHSG berpeluang ke 4.100 – 4.300, karena level 4.000 telah menjadi support yang kuat,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sentimen eksternal membaik seiring ada titik temu antara DPR AS dan Pemerintah AS tentang kenaikan batas utang AS untuk melakukan pemangkasan defisit. “Hal ini meredam kekhawatiran default utang AS yang jatuh tempo awal Agustus,” katanya.

Sedangkan di Eropa, ekspektasi pasar menguat karena kemungkinan Uni Eropa akan membantu proses restrukturisasi utang Yunani dan negara-negara Eropa lain yang berpotensi krisis, seperti Italia dan Spanyol. “Pelaku pasar forex sudah menyerap katalis ini dengan melakukan pembelian besar-besaran euro dan sterling,” paparnya.

Adapun dari dalam negeri, sentimen masih kuat, karena dana asing masih mengalir. Di tengah situasi ini, Alwi melihat ada peluang trading. Pasalnya, dengan IHSG memasuki area overbought , maka risiko profit taking cukup besar.

Beberapa saham yang disarankan adalah Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Buy on weakness untuk emiten-emiten ini,”ujarnya.

Pada perdagangan Rabu (20/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 27,22 poin (0,68%) ke 4.050,63, dengan intraday tertinggi di 4.055,05 dan terendah di 4.020,82. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,993 miliar lembar saham, senilai Rp 6,415 triliun dan frekuensi 186.384 kali.

Sebanyak 171 saham naik, 76 saham turun, dan 92 saham stagnan. Aliran dana asing mendukung apresiasi bursa, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp7,280 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,401 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,394 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar