Kamis, 21 Juli 2011

IHSG Kembali Ukir Level Baru di 4.068

ÿØÿà
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum puas cetak rekor, kini posisi tertingginya diraih di 4.068. Saham-saham konsumer dan infrastruktur memimpin penguatan bursa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.535 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.540 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 2,439 poin (0,06%) ke level 4.053,071 di tengah maraknya sentimen negatif mulai dari melemahnya bursa-bursa Asia dan krisis utang AS yang belum ada penyelesaiannya.

Aksi ambil untung sempat menekan IHSG sampai pada posisi terendahnya hari ini di level 4.048,180. Setelah itu pergerakan IHSG langsung fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 4,268 poin (0,10%) ke level 4.054,900. Saham properti terkena tekanan jual cukup tinggi.

Indeks kembali melesat dan mencetak rekor intraday tertinggi di perdagangan sesi II, yaitu di level 4.072,828. Perburuan saham-saham infrastruktur dan konsumer yang berjasa mewujudkan rekor tersebut.

Menutup perdagangan, Kamis (21/7/2011), IHSG naik 17,441 poin (0,43%) ke level 4.068,073. Sementara Indeks LQ 45 menguat 3,990 poin (0,55%) ke level 718,035.

Indeks baru saja mencetak rekor di perdagangan kemarin, di level 4.050,632 setelah ditutup menanjak 27,215 poin (0,67%). Kali ini, perburuan saham konsumer yang membuat IHSG kembali cetak rekor baru.

Volume dan nilai transaksi di pasar negosiasi hari ini cukup tinggi ada beberapa crossing saham dengan nilai cukup tinggi atas saham-saham unggulan. Ini mendorong perdagangan menjadi cukup ramai.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 180.295 kali pada volume 9,309 miliar lembar saham senilai Rp 5,652 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 126 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Transaksi investor asing masih serba tipis, tercatat sampai penutupan perdagangan melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sangat tipis Rp 6,563 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa Asia bergerak mixed hingga sore ini atas kekhawatiran krisis utang di Eropa dan AS yang belum mereda. Bursa saham China jatuh cukup dalam akibat ditambah kekhawatiran tingginya tingkat inflasi setempat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 28,31 poin (1,01%) ke level 2.765,89.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 16,40 poin (0,07%) ke level 21.987,29.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 4,49 poin (0,04%) ke level 10.010,39.
  • Indeks Straits Times menguat 13,96 poin (0,45%) ke level 3.140,49.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.650 ke Rp 55.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 49.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 29.000, dan Resources Alam (KKGI) naik Rp 450 ke Rp 6.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 71.250, Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 10.550, Sari Roti (ROTI) turun Rp 225 ke Rp 3.400, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 200 ke Rp 2.800.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar